Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN HASIL PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS

PROGRAM STUDI POFESI NERS


DENGAN DIABETES MELLIUS
DI DESA PUCUNG LOR KECAMATAN KROYA

Disusun Oleh
KELOMPOK 1 B

1. Asep Ardianto, S.Kep.


2. Fatonah Fi Sabilla L. P, S.Kep.
3. Trini Siti Solihah, S.Kep.
4. Diaz Febrianty, S.Kep.

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS AL-IRSYAD CILACAP
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Mahasiswa Program Studi Profesi Ners UNIVERSITAS Al-Irsyad Cilacap
melaksanakan asuhan keperawatan komunitas di Desa Pucung Lor Kecamatan Kroya
Kabupaten Cilacap pada hari rabu tanggal 2 Maret sampai dengan sabtu 2 April 2021.
Pendekatan yang dilakukan adalah proses keperawatan yang kegiatanya meliputi
persiapan, pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi. Adapun strategi pelaksanaan
yang digunakan adalah model pembangunan kesehatan masyarakat desa sehingga
pelaksanaan dalam kegiatan-kegiatan tersebut melibatkan masyarakat sebagai patner
dalam menanggulangi masalah kesehatan.
A. Persiapan
1. Persiapan masyarakat
Kegiatan ini meliputi upaya mengenal secara tidak langsung karakteristik
wilayah binaan dengan cara mencari informasi dari berbagai pihak terkait antara
lain Puskesmas Kroya 1 melalui Bidan desa pucung lor. Selanjutnya diadakan
pendekatan terhadap perangkat di Desa Pucung Lor yang meliputi Kepala
Dusun, Ketua RW, Ketua RT, Kader (Posbindu & Posyandu), tokoh masyarakat,
tokoh agama, masing-masing menjelaskan tujuan praktek keperawatan
kesehatan masyarakat dan strategi yang akan dilaksanakan serta identifikasi
orang-orang yang dapat trlibat aktif dalam pelaksanaan Asuhan Keperawatan
Komunitas Desa Pucung Lor Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap.
2. Persiapan teknis
Persiapan ini dimulai dengan pertemuan melalui Musyawarah Masyarakat Desa
Pertama (MMD I). Tujuan dari pertemuan ini selain perkenalan dengan warga
masyarakat, juga mengidentifikasi masalah kesehatan yang dirasakan. Sementara
itu dalam kegiatan musyawarah masayarakat desa 1 (MMD 1) perkenalan antara
mahasiswa dengan masyarakat dan membina hubungan salaing percaya,
mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di Desa serta menyepakati waktu
implementasi, dan mengetahui secara detail maslah ksehatan yang ada di dalam
masyarakat

B. Pengkajian
Pengkajian mahasiswa dilakukan terhadap masyarakat yang tinggal di Desa
Pucung Lor. Dari data yang diperoleh mahasiswa jumlah KK yang ada di Desa
Pucung Lor sebanyak 1322 KK. Pengkajian terhadap penderita DM dilakukan
mahasiswa dengan menggunakan Total Sampling dengan kriteria ekslusi yang
sudah ditentukan yaitu sebanyak 35 orang menjadi 18 orang. Pengkajian yang
dilakukan pada tanggal 8 Maret 2022 sampai 10 Maret 2022 di Wilayah Desa
Pucung Lor Kecamatan Kroya. Data hasil pengkajian dapat dilihat dalam tabel
frekuensi sebagai berikut.
Tabel 3.1 Distribusi frekuensi jenis kelamin, Pendidikan, Pekerjaan,
Penghasilan, Jaminan Kesehatan, Kebiasaan Berobat
Karakteristik F %
Jenis Kelamin
a. Laki-laki 6 33%
b. Perempuan 12 67%
Jumlah 18 100%
Pendidikan
a. SD 13 72%
b. SMP 3 16%
c. SMA 1 6%
d. Perguruan Tinggi 1 6%
Jumlah 18 100%
Pekerjaan
a. Pedagang 4 22%
b. IRT 3 17%
c. Buruh/Tani 8 44%
d. Wiraswasta 3 17%
e. PNS 0 0%
f. Pensiunan 0 0%
Jumlah 18 100%
Tabel 3.1 Menunjukan bahwa jenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan
laki-laki yaitu sebanyak 12 responden (67%), tingkat pendidikan yang paling
dominan adalah SD sebanyak 13 responden (72%), pekerjaan yang paling dominan
adalah Buruh/Tani sebanyak 8 responden (44%).

Pengkajian Inti Komunitas


1. Demografi dan Statistik Vital
a. Riwayat atau Sejarah
1) Riwayat wilayah Desa Pucung Lor dahulu merupakan area perkebunan
dan persawahan
2) Usia penduduk paling tua di wilayah tersebut 90 tahun
a) Tipe Perkampungan/Pedesaan
(1) Tipe perkampungan disini adalah terdiri dari RT, RW, dusun
dan desa yang dipimpin oleh satu kepala desa, satu kepala dusun
dan masing-masing RT dan RW memiliki ketuanya
(2) Warga disana kebanyakan bekerja sebagai ibu rumah tangga,
petani, pengrajin alat perabotan rumah tangga, dagang dan
buruh harian lepas
b) Karakteristik Sosial-Kultural
(1) Penduduk di Desa Pucung Lor terdiri dari balita, anak, remaja,
dewasa, sampai lansia
(2) Di Desa Pucung Lor mayoritas warga berasal dari suku jawa
(3) Agama Islam adalah agama mayoritas yang banyak dianut di
Desa Pucung Lor.
(4) Masyarakat Pucung Lor memanfaatkan prasarana ibadah dengan
baik dimana kebiasaan itu meliputi pengajian bersama, sholat
jamaah dan pemanfaatan TPQ sebagai dasar anak-anak dalam
menuntut ilmu agama islam.
(5) Masyarakat Desa Pucung Lor masih kurang dalam
memanfaatkan obat tradisional (batra) dan lebih memilih obat
warung sebagai pengobatan pertama saat merasakan keluhan
kesehatan didalam keluarganya.
c) Lingkungan
(1) Tampak umum
(a) Halaman dan pekarangan terlihat bersih, masyarakat sudah
dapat membedakan antara sampah organik dan anorganik,
saluran air (selokan) tidak terdapat genangan air
(b) Tempat pembuangan sampah mayoritas terbuka
(c) Terdapat area persawahan dan beberapa tanaman hias di
depan rumah warga
(2) Bahaya lingkungan
(a) Teramati adanya polusi udara akibat banyaknya kendaraan
yang melintas di desa tersebut
(b) Kebanyakan jalan belum diperbaiki, masih banyak yang
rusak dan berlubang
(c) Kurangnya penerangan dikanan-kiri jalan di Desa Pucung
Lor, terutama di daerah yang terdapat persawahan
(d) Terdapat perlintasan rel kereta api di pertengahan desa
Pucung Lor, dan minimnya palang pintu rel kereta api
(e) Lalu lintas ramai karena terdapat jalan raya
(3) Stressor Lingkungan
(a) Jalan untuk memasuki desa sedikit sulit dilalui karena desa
Pucung Lor terletak di bawah over pass
(b) Terlihat adanya keramaian diwaktu tertentu karena adanya
pasar dadakan
(c) Tidak ada tanda-tanda yang menyebabkan banyak angka
kriminal
(4) Potensi Lingkungan
(a) Adanya kelompok ekonomi, dimana kelompok tersebut
membuat kerajian alat rumah tangga, seperti keset, sapu,
sikat wc dan keranjang anyaman bambu.
(b) Di Desa Pucung Lor memiliki stuktur tanah yang subur
sehingga memungkinkan warganya untuk menanami buah-
buahan dan sayur-sayuran di sekitar rumah
Sub System Masyarakat
1. Lingkungan
a. Perumahan
1) Sebagian besar warga masih memiliki halaman rumah yang cukup
luas baik didepan rumah maupun halaman belakang rumah
2) Ada jarak antara rumah satu dengan yang lainnya
3) Sarana dan prasarana yang ada di Desa Pucung Lor diantaranya ada
lapangan olahraga, pasar, mini market, sekolahan, apotek, klinik,
mushola, masjid, toko material, toko pakaian, warung makanan, dan
pom bensin
4) Bangunan rumah-rumah sudah permanen
5) Ada beberapa rumah yang dekat dengan persawahan
6) Kondisi jalan utama di Desa Pucung Lor sudah diaspal.
b. Kualitas Udara
Kualitas udara daerah Desa Pucung Lor udaranya terasa sejuk. Terasa
dingin jika musim penghujan tiba
c. Tumbuhan
Kebanyakan di Desa Pucung Lor banyak ditanami pohon mangga,kelapa,
jati, singkong, rambutan, karsen, padi, dan sayur-sayuran.
d. Binatang
Mayoritas penduduk Desa Pucung Lor memelihara bebek, ayam, burung
merpati, dan kucing
e. Kondisi Air
Masyarakat di Desa Pucung Lor sebagian besar menggunakan air tanah
(sumur), dan beberapa ada yang sudah menggunakan PDAM untuk
bebutuhan sehari-hari.
f. Iklim
Di Desa Pucung Lor memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim
penghujan. Dan pada saat ini sedang terjadi musim penghujan sehingga
sawah banyak tergenang air
2. Pelayanan kesehatan dan sosial
a. Layanan fasilitas kesehatan
Masyarakat Desa Pucung Lor mayoritas memanfaatkan fasilitas kesehatan
balai kesehatan, beberapa masyarakat mengungkapkan bahwa pelayanan
kesehatan berupa puskesmas pelayanannya kurang sehingga masyarakat
memilih pengobatan dibalai pengobatan seperti ke praktek dokter, mantri
atau bidan.
b. Jenis pelayanan kesehatan
Jenis pelayanan kesehatan di Desa Pucung Lor berupa upaya promotif dan
preventif dibuktikan dengan adanya posbindu, senam lansia dan lain-lainya.
c. Sistem akses pelayanan kesehatan
Masyarakat Desa Pucung Lor sangat mudah memperoleh akses kesehatan
berupa rujukan, cek kesehatan. Karena jarak puskesmas dengan dusun
cukup dekat sehingga masyarakat dapat dengan mudah memeriksakan
kesehatannya.
d. Jaminan Sosial, kesehatan, dan penganggaran yang digunakan Masyarakat
Desa Pucung Lor memiliki jaminan kesehatan.
e. Manajemen pembinaan posyandu oleh Dinkes Kota dan Puskesmas Di Desa
Pucung Lor sudah terdapat Posbindu dan diadakan setiap bulan, dan selalu
diikuti oleh warga masyarakat Desa Pucung Lor
3. Status sosial ekonomi
a. Status social ekonomi masyarakat Desa Pucung Lor rata-rata >1.500.000
4. Keamanan dan transportasi
a. Keamanan lingkungan
Di Desa Pucung Lor terdapat POS Ronda sudah berjalan dan menurut
informasi dari ketua RT mayoritas lingkungan sudah aman karena selalu
dapat pantauan dari ketua RT.
b. Transportasi
Transportasi yang biasa digunakan oleh masyarakat Desa Pucung Lor untuk
mencapai fasilitas kesehatan yang ada adalah menggunakan kendaraan roda
dua.
5. Politik dan Pemerintahan
a. Partai politik yang dominan di Desa Pucung Lor adalah kegiatan yang telah
dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat
adalah dengan penyuluhan kesehatan contoh : Jamban sehat dan sampah
b. Penyuluhan dilakukan oleh petugas kesehatan dari puskesmas dan kader
c. Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan sedikit terjadi perubahan terhadap
masyarakat dan pola hidup masyarakatnya.
d. Pemimpin resmi di Desa Pucung Lor adalah Kepala Desa yaitu pak Adiran,
serta ketua dusun,RW dan RT.
e. Pemegang kebijakan di masyarakat adalah Kepala Desa dan Tokoh
masyarakat.
f. Kebijakan untuk ranah kesehatan dipegang oleh Kader posyandu Desa
Pucung Lor
g. Program pemerintah untuk mengatasi permasalahan kesehatan di Desa
Pucung Lor adalah dengan mengadakan Posyandu dan Posbindu setiap
bulan
6. Pendidikan
a. Desa Pucung Lor memiliki jumlah terbanyak adalah lulusan SD sebanyak
13 responden (72%)
b. Kader sering mendapat pelatihan kesehatan untuk meningkatkan
pengetahuan kader mengenai berbagai penyakit dan penanganannya.
7. Komunikasi
a. Sarana komunikasi yang sering digunakan adalah handphone.
b. Cara untuk mendapatkan informasi kesehatan dapat dipeloleh dari pelatihan
kader, pendidikan kesehatan atau internet.
c. Jenis komunikasi yang digunakan
Komunikasi mayoritas menggunakan bahasa jawa
d. Media informasi yang digunakan
1) Televisi
2) Radio
3) Ponsel
e. Cara komunikasi yang efektif antar penduduk dan keluarga
1) Pos Bimbingan Terpadu (POSBINDU)
2) Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS)
3) Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU)
4) Arisan RT
5) Yasinan Rutin
6) PKK
7) Senam ibu-ibu
8) TPQ anak
8. Rekreasi
a. Tidak ada fasilitas rekreasi yang dapat dimanfaatkan di Desa Pucung Lor
b. Apabila masyarakat merasa stress dan jenuh maka masyarakat akan berlibur
ke tempat wisata atau sekedar bermain ke rumah tetangga.

C. Analisa Data
No Data Masalah
1 Berdasarkan hasil dari penyebaran kuesioner Ketidakefektifan
didapatkan data adanya resiko tinggi peningkatan Pemeliharaan
penyakit tidak menular (Diabetes Melitus) yang kesehatan : Diabetes
ditunjukan dengan perilaku data berikut ini: Mellitus
a. Hasil kategori perilaku konsumsi gorengan
dan gula 100% setiap harinya
b. Hasil data kuesioner perilaku terhadap
diabetes mellitus sebanyak 6 responden (33%)
memiliki perilaku buruk
c. Di Desa Pucung Lor sudah terdapat Posbindu
dan diadakan setiap bulan, akan tetapi kurang
berjalan karena masih banyak masyarakat
yang tidak mengikuti.
Berdasarkan hasil Windshield Survey didapatkan
data sebagai beikut:
a. Lingkungan sekitar rumah warga banyak
ditanami tanaman hias, kelapa dan banyak
yang beraktifitas sebagai pengrajin
Berdasarkan hasil wawancara dari masing-masing
warga dan ibu rumah tangga didapatkan data
sebagai beikut:
a. Memasak menggunakan gula pasir sekitar
lebih dari 1 sendok makan
b. Warga sekitar gemar memakan gorengan lebih
dari 1 porsi. Makan manis dan asin-asin
c. Beberapa warga mengeluh mudah lelah dan
lemas, cepat haus dan lapar, sering kencing di
malam hari.
2. Berdasarkan hasil dari penyebaran kuesioner Perilaku kesehatan
didapatkan data adanya resiko tinggi peningkatan cenderung beresiko
penyakit Diabetes Mellitus yang ditunjukan dengan (Diabetes Mellitus)
perilaku data berikut ini:
a. Sebagian besar masyarakat yang menderita
DM memiliki perilaku buruk sebanyak 6
orang (33%) dan perilaku mengkonsumsi
gula 100%
Berdasarkan hasil Windshield Survey didapatkan
data sebagai beikut:
a. Lingkungan sekitar rumah warga banyak
ditanami tanaman hias, kelapa dan banyak
yang beraktifitas sebagai pengrajin
Berdasarkan hasil wawancara dari masing-masing
keluarga dan ketua RT didapatkan data sebagai
beikut:
a. Memasak menggunakan gula pasir sekitar
lebih dari 1 sendok makan
b. Warga sekitar masih sering meminum
minuman manis (teh, kopi, minuman botol)
minimal 2x sehari
c. Masyarakat masih jarang melakukan
olahraga
3. Berdasarkan hasil dari penyebaran kuesioner Kurang pengetahuan
didapatkan data adanya resiko tinggi peningkatan
penyakit yang ditunjukan dengan data pengetahuan
berikut ini:
a. Sebanyak 17% responden memiliki
pengetahuan kurang, 39% responden memiliki
pengetahuan cukup
Berdasarkan hasil wawancara dari masing-masing
warga didapatkan data sebagai beikut:
a. Banyak warga tidak tahu tentang faktor resiko
yang menyebabkan Diabetes Mellitus
b. Hampir seluruh warga tidak tau takaran untuk
gula sehari hari
Beberapa warga mengeluh tidak tahu tanda gejala
penyakit hipertensi dan diabetes mellitus
D. Intervensi
Diagnosa keperawatan NOC NIC
Kode Diagnosa Kode Hasil Kode Intervensi
Data pendukung masalah kesehatan : Diabetes Mellitus
00099 Ketidakefektifan Prevensi Primer Prevensi Primer
1700 1. Keyakinan kesehatan 5510 1. Pendidikan kesehatan:
pemeliharaan
Pencegahan Diabetes
kesehatan Prevensi Sekunder Mellitus
1. Keyakinan kesehatan:
(lingkungan) 1702 kemampuan untuk 6520 Prevensi Sekunder
mengontrol 1. Skrining kesehatan:
2. Keyakinan kesehatan: a. Pembagian kuesioner
sumber daya yang tentang DM
1703 dirasakan b. Pemeriksaan kadar gula
3. Keyainan kesehatan 6484 darah
ancaman 2. Manajemen Lingkungan
4. Derajat kesehatan
1704 masyarakat Prevensi Tersier
8700 1. Pengembangan program :
a. Pembentukan kader
2701 kesehatan dan tim
pemeriksaan kadar gula
darah
Data pendukung masalah kesehatan : Deabetes Mellitus
10029286 Kurang Prevensi Primer Prevensi Primer
1844 1. Pengetahuan: 5510 1. Pendidikan kesehatan:
pengetahuan
Manajemen penyakit Konsep DM
tentang penyakit akut
Prevensi Sekunder
6520 2. Skrining kesehatan:
1820 Prevensi Sekunder a. Pembagian kuesioner
tentang DM
1. Pengetahun: Manajemen b. Pemeriksaan kadar gula
1837 Hipertensi darah
2. Pengetahuan: Diet yang
3. Manajemen Diit DM untuk
disarankan
1802 menurun kadar gula darah
3. Pengetahuan: Gaya
Hidup Sehat a. Mengajarkan pembuatan
1855 6484 jus tomat dan jus buah
Prevensi Tersier naga
1. Sumber yang ada di b. Mengajarkan
8700
komunitas (rehabilitasi) rendamkaki
21108
menggunakan air hangat
dan garam
c. Mengajarkan senam kaki
diabetik
Prevensi Tersier
1. Pengembangan program :
Pembentukan kader
kesehatan dan tim
pemeriksaan kadar gula
darah

Data pendukung masalah kesehatan : Diabetes Mellitus


00188 Perilaku kesehatan Prevensi Primer Prevensi Primer
1844 1. Pengetahuan : 5510 1. Pendidikan kesehatan:
cenderung beresiko
manajemen sakit akut a. Pendidikan kesehatan
2. Pengetahuan: promosi
1823 kesehatan tentang penyakit DM
3. Pengetahuan : Gaya
1855 Hidup Sehat Prevensi sekunder
Prevensi Sekunder 2. Skrining kesehatan:
1. Kepatuhan perilaku 4360 c. Pembagian kuesioner
1600 2. Perilaku promosi tentang DM
kesehatan d. Pemeriksaan kadar gula
1602 3. Kontrol gejala darah
4. Deteksi faktor risiko 3. Manajemen Diit DM untuk
1608 5. Status kesehatan menurun kadar gula darah
1908 6520
komunitas d. Mengajarkan pembuatan
6. Kontrol resiko jus tomat dan jus buah
2701 naga
komunitas: penyakit 6489
2802 Prevensi Tersier e. Mengajarkan
1. Penggunaan sumber rendamkaki
yang ada di komunitas menggunakan air hangat
(rehabilitasi) 7040 dan garam
21108 f. Mengajarkan senam kaki
diabetik
Prevensi Tersier
1. Dukungan terhadap
8500 caregiver :
a. Memotivasi masyarakat
untuk memanfaatkan
sumber informasi yang
ada
2. Pengembangan program :
a. Pembentukan kader
kesehatan

Anda mungkin juga menyukai