Anda di halaman 1dari 100

RHEOLOGI &

VISKOSITAS
Dr. Agus Siswanto, S.Si., MSi, Apt.
Fakultas Farmasi UMP
2016
Pokok bahasan
 Definisi rheologi & viskositas
 Sistem Newton & Non Newton
 Thiksotropi
 Penentuan sifat rheologis
 Penerapan di bidang farmasi
PENDAHULUAN
 RHEOLOGI
 Rheo = aliran, logos = ilmu (Bhs Yunani)
 Ilmu pengetahuan ttg sifat aliran bahan atau sistem bahan
 Ilmu terkait dengan deformasi bahan dibawah pengaruh
tekanan (gaya)
 VISKOSITAS
 Suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk
mengalir
 Makin tinggi viskositas maka makin besar tahanannya
KLASIFIKASI BAHAN
 Berdasar tipe aliran & deformasinya bahan
dpt diklasifikasikan menjadi:
 Sistem Newton
 Sistem Non Newton
 Klasifikasi berdasar Hukum Aliran Newton
 Hukum Aliran Newton ??
F' dv

A dr

F

G
Hukum aliran Newton
 Menyatakan hub antara shearing stress (F) dg rate of shear
(G) yg menghasilkan suatu harga viskositas tertentu dari
suatu cairan
F'
F F  Shearing _ stress
 G
A
dv
 Rate _ of _ shear
G dr
 Rate of shear (G) = perbedaan kecepatan (dv) antara 2 bidang cairan
yg dipisahkan oleh suatu jarak yg kecil (dr)
 Shearing stress (F) = gaya per satuan luas (F’/A) yg diperlukan utk
menyebabkan aliran
Hukum Aliran Newton
 Rate of shear (G) = perbedaan kecepatan (dv)
antara 2 bidang cairan yg dipisahkan oleh
suatu jarak yg kecil (dr)
 Shearing stress (F) = gaya per satuan luas
(F’/A) yg diperlukan utk menyebabkan aliran
 Makin besar viskositas suatu cairan maka
makin besar pula gaya geser per satuan luas
(shearing stress,F) yg diperlukan utk
menghasilkan suatu rate of shear (G) tertentu
Sistem Newton
 Zat yg mengikuti hukum aliran Newton
 Sejumlah gaya geser (F=F’/A) yg diberikan
akan menghasilkan kec geser (G=dv/dr) yg
sebanding
 Hub F Vs G adalah linear
 Misal: air, hidrokarbon cair (parafin), gliserol,
minyak lemak
Contoh soal
 Berikut adalah data cairan Newton yg menunjukkan
rate of shear sebagai fungsi shearing stress.
Rate of shear (s-1) 200 400 600 800 1000
Shearing stress 50 100 150 200 250
(dynes/cm2)

 Plot data dan tentukan viskositas cairan!


viscosity of Newtonian fluid

1200 1. Plot shearing


rate of shear (s-1)

1000 stress dg rate of


800 shear
600
400
200
0
0 50 100 150 200 250 300
shearing stress (dynes/cm2)

2. Tentukan slope
Slope = (y2-y1)/(x2-x1)=(1000-200)/(250-50)=800/200
= 4,0 (cm2/dynes.s

3. Tentukan viskositas
Slope = 1/η → η = 1/slope = ¼ = 0,25 poise = 25 cps
Contoh
1. Dengan menggunakan viskometer Ostwald
viskositas aseton diukur dan didapat bahwa aseton
mempunyai viskositas 0,313 cp pd 25°C.
Kerapatannya (25°C) adalah 0,788 g/cm3.
berapakah viskositas kinematis dari aseton pd 25°C?

2. Air biasa digunakan sbg standar utk viskositas


cairan. Viskositasnya pada 25°C adalah 0,8904 cp.
Berapakah viskositas aseton relatif thd air pd 25°C?
Jawab
1. Viskositas kinematis = η/ρ
= (0,313 cp)/(0,788 g/cm3)
= 0,397 poise/(g/cm3) = 0,397 centistoke

2. ηrel(aseton) = 0,313cp/0,8904 cp= 0,352


Pengaruh suhu thd viskositas
 Jika suhu naik maka viskositas sistem Newton
menurun
 Persamaan Arrhenius:
  A exp Ev / RT

ln   ln A  ( Ev / R)(1 / T )
 A= konstanta (BM & Volume molar)
 Ev= energi pengaktifan
 R= 1,987 Calori/mol.K
 T= suhu (K= 273,15°C)
Contoh
 Viskositas cairan plasma pada 37°C adalah
1,2 cps. Dengan mengasumsikan plasma
termasuk sistem Newton maka tentukan
viskositas cairan plasma yang diberikan dlm
bentuk infus pada suhu ruangan 25°C.
Diketahui energi aktivasi cairan plasma
adalah 4,25 x 103 cal/mol.
Jawab
1.Tentukan A (konstanta) dg parameter pd 37°C

ln   ln A  ( Ev / R)(1 / T )
 4,25 x103   1 
ln(1,2)  ln A    x 
 1,987   310 
0,182  ln A  6,90  4, 25 x10 3
  1 
ln  25  ln(1,21x10 )  
3
 x 
ln A  6,718  1,987   298 
A  exp 6,718 ln  25  6,718  7,177

A  1,21x10 3 cps ln  25  0,460


 25  exp 0, 460
 25  1,58cps
2.Dg nilai A, hitung viskositas pd 25°C
Sistem Non Newton
 Zat yg tidak mengikuti hukum aliran Newton
 Hub F Vs G adalah tidak linear
 Misal : dispersi heterogen cairan dan padatan
seperti larutan koloid, emulsi, suspensi cair,
salep
 Jenis sistem non Newton
 Tipe aliran Plastik
 Tipe aliran Pseudoplastik
 Tipe aliran Dilatan
Aliran Plastik
 Bahan tdk mengalir sampai suatu shearing stress (F)
tertentu dimana nilai ambang dilampaui (yield value)

U
 F f
G
 U = viskositas plastik
 f = yield value
 F = shearing stress
 G = rate of shear
Aliran Plastik
 Berhub dg adanya partikel terflokulasi dlm suspensi
pekat
 Struktur kontinue dlm seluruh sistem
 Yield value (f) disebabkan adanya kontak antar partikel yg
berdekatan akibat gaya Van der waals yg hrs dipecah
sebelum aliran terjadi
 Stlh yield value terlampaui, tiap kenaikan shearing
stress selanjutnya (F-f) mengakibatkan kenaikan yg
berbanding langsung dg rate of shear
 Setelah f tercapai → hub F-G linear → v = 1/slope
 Misal: gel, salep, krim, pasta
 f penting utk penggunaan (penggojokan suspensi,
penyebaran cream)
Contoh soal 1
G (S-1) 250 500 750 1000 1500
F (dynes/cm2) 162,5 275 387,5 500 725

Tentukan yield value (f) dan viskositasnya?


Jawab
 Plot F Vs G, Y= 2,22X-111,11
 Extrapolasikan hingga memotong sumbu X (f= 50
dyne/cm2)
 Hitung viskositas (plastik)

1 X 2  X 1 725  162,5
  
slope Y2  Y1 1500  250
  0,45 poise  45cps
Contoh soal 2
 Suatu zat X mempunyai nilai yield value 5200
dyne/cm2. Jika diketahui pada nilai F= 8000
dyne/cm2 mempunyai G = 150/detik, maka
tentukan besarnya viskositas plastik zat
tersebut!
Jawab

F  f 8000  5200
 
G 150
2800
  18,67 poise
150
Aliran Pseudoplastik
 Viskositas turun dg naiknya rate of shear
 Mekanisme aliran
 Pd F rendah → tjd aliran tp terhambat
 Pd F tinggi → aliran yg mula2 terhambat mjd aliran ideal
 Fenomema rheogram lengkung
 Molekul yg scr normal tdk beraturan mulai menyusun
sumbu yg panjang dlm arah aliran
 ↓Tahanan dlm bahan
 ↑Rate of shear pd F berikutnya
 Ikatan pelarut-molekul terlepas, shg:
 ↓Konsentrasi efektif
 ↓Ukuran molekul
Sehingga tahanan turun.
Aliran Pseudoplastik
 Parameter pendekatan tipe aliran pseudoplastik
F N   '.G
N  1 _____ tipeAliran Pseudoplas tik
NLogF  Log ' LogG
LogG  N .LogF  log  '
 η tdk tetap; tgt rate of shear
 η→ intersep pd G tertentu
 Misal: dispersi cair dari tragakan, Na alginat, metil
selulosa, Na CMC
Aliran Pseudoplastik
 Shear thinning system
 ↑F → ↓ η
 Pseudoplastik →↑stabilitas emulsi/suspensi
 Dilakukan dg cara menambahkan
 Viscosity modifier
 Suspending agent
 Emulsifier
Shg meningkatkan stabilitas & uniformity dose
Aliran Dilatan
 Menunjukan peningkatan daya hambat dg
meningkatnya rate of shear
 Suspensi dg konsentrasi tinggi (>50%) dari partikel
terdeflokulasi
 Bhn dilatan pd shear tinggi dapat memadat shg dpt
merusak alat

F   '.G
N

N  1 _____ tipeAliran Dila tan


Aliran Dilatan
 Fase A (rate of shear rendah)
 Partikel tersusun rapat
 Volume kosong antar partikel minimal
 Jumlah pembawa cukup shg partikel bebas bergerak
 Konsistensi rendah
 Fase B (rate of shear tinggi)
 Partikel tersusun longgar
 Vol kosong antar partikel tinggi
 Jml pembawa tdk cukup
 Hambatan partikel utk mengalir tinggi
 Konsistensi tinggi shg suspensi kaku
THIKSOTROPI

 Suatu pemulihan keadaan yg isoterm dan


lambat pd pendiaman suatu bahan yg
kehilangan konsistensi krn shearing
 Jk G turun maka terbentuk kurva:
 Sistem Newton membentuk kurva menurun yg
sama (berhimpit)
 Sistem Non Newton (shear thinning system)
membentuk kurva disebelah kiri
THIKSOTROPI
 Kurva naik
 ada shear, aliran dimulai
 Pemecahan / penataan struktur
 Transformasi gel → sol
 Kurva turun
 Stress ↓
 Pembentukan struktur kembali scr perlahan (bertahap)
 Konsistensi bhn lbh rendah pd tiap G pd kurva
menurun
 Adanya pemecahan struktur yg tdk segera terbentuk
kembali jk stress dihilangkan
Thiksotropi dlm formulasi
 Sifat aliran ideal utk sed farmasetis cair
 Konsistensi tinggi dlm wadah
 Dpt dituang / disebar dg mudah
 Suspensi thiksotropis
 Tdk cepat mengendap segera dlm wadah
 Cair jk digojog
 Kembali ke bentuk semula sehabis dipakai
 Suspensi akan kembali ke konsistensi semula dg cepat shg
partikel tersuspensi kembali
 Makin tinggi derajat thiksotropi --- laju sedimentasi ↓
Contoh suspensi thiksotropi
 Suspensi prokain G (40-70 % w/v)
 Thiksotropi tinggi (shear thinning)
 Mengalir saat disuntikkan
 Terbentuk depot obat pd otot
Pengukuran thiksotropi
 Pengukuran thiksotropi
 Putaran histeresis – luas ~ ukuran thiksotropi
 Derajat thiksotropi
 pemecahan struktural thd waktu pd rate of shear
konstan
 Pemecahan struktural krn ↑shear rate
Menentukan pemecahan struktural thd
waktu pd rate of shear konstan
U1  U 2
B 
t2
Ln
t1
U1 = η plastik kurva menurun 1
U2 = η plastik kurva menurun 2
B = koefisien thiksotropis, laju pemecahan thd t pd G
konstan
Pemecahan struktural krn ↑shear rate
Diperoleh 2 putaran histeresis dg G (v1 & v2)
 M = koefisien thiksotropi →↓ F/satuan naiknya G

2(U 1  U 2 ) U1= η plastik kurva 1


M  2 U2= η plastik kurva 2
 V2 
Ln V   V1= G1

 1  V2= G2

 Kerugian → G sebarang  U terpengaruh


M tgt G yg dipilih
Dasar pemilihan viskometer
 Sistem Newton
 Viskometer yg bekerja pd G tunggal
 Semua jenis viskometer
 1 titik pd rheogram
 Ekstrapolasi dari ordinat (0,0) membentuk rheogram
lengkap
 Sistem non Newton
 Viskometer yg bekerja pd berbagai G
 Viskometer dg kontrol shear stress
 Titik ganda → karakteristik sifat rheologi
Macam viskometer
 Viskometer Kapiler
 Viskometer Bola jatuh
 Viskometer cup & bob
 Viskometer kerucut & lempeng
Viskometer kapiler
 Dasar: Waktu yg dibutuhkan cairan utk mengalir
diantara 2 tanda (akibat gaya gravitasi) melalui suatu
lubang kapiler vertikal
 .r .t.P
4
 Hukum Poiseuille 
 Aliran cairan lewat lubang kapiler 8.l.v
 r= jari2 kapiler ∆P~ρ, percepatan gravitasi=perbedaan
 t= waktu aliran tinggi tetes cairan di kedua kaki
vikometer= hρg
 ∆P= tekanan atas (dyne/cm )2

 l= panjang kapiler
 v= volume cairan  t
1
 1. 1
2  2.t 2
Contoh soal
 Waktu yg dibutuhkan aseton untuk mengalir
antara kedua tanda pd viskometer kapiler
adalah 45 detik, dan untuk air adalah 100
detik pd 25°C. Pada suhu ini kerapatan aseton
0,788 gram/cm3, kerapatan air 0,997
gram/cm3, viskositas air 0,8904 cps. Berapa
viskositas aseton pd suhu 25°C?
Jawab
1 1.t1 1 0,788 x 45,0
 
 2  2.t 2 0,8904 0,997 x100
1  0,313cp
Viskometer bola jatuh
Dasar: waktu jatuh sebuah bola dalam cairan (sampel)
 Jatuhnya bola adlh kebalikan viskositas

 Hukum Stokes (bola jatuh dlm pipa)

W  6rV K  r 3 b  c g
4
3 W= tahanan cairan

 Bila W=K, maka: r= jari2 bola

2r b   c g
2 ρb= berat jenis bola

 ρc= berat jenis cairan


9V g= gravitasi bumi

  t b  c B
V= kec bola jatuh
K= gaya (bola bergerak)
Contoh soal
 Diketahui bola dalam viskometer bola jatuh yg
mempunyai kerapatan jenis 3,12 g/cm3
membutuhkan waktu 109 detik untuk melewati 2
tanda pd viskometer. Cairan X dengan kerapatan
jenis 0,94 g/cm3 yg digunakan sebagai pembanding
mempunyai viskositas 8,12 poise.
 Hitung nilai konstanta alat (B)!
 Hitung viskositas minyak yg mempunyai kerapatan
jenis 0,88 g/cm3 membutuhkan waktu 125 detik
untuk melewati 2 tanda pd viskometer
Jawab
  t  b   c B   t b   c B
B
   1253,12  0,880,034
t  b   c    9,571 poise
8,12 poise
B
1093,12  0,94
B  0,0342 poise.gr 1.ml. det ik 1
Viskometer cup & bob
 Prinsip kerja
 Cairan sampel di shear dlm ruang antara dinding
luar ‘bob’ (rotor) dg dinding dalam ‘cup’
(mangkuk)
 Tipe viskometer
 Couette
 Cup berputar --- V. MacMichael
 Searle
 Bob berputar --- V.Stormer
Perhitungan viskositas
1 T  1 1   Ω= kec sudut
 .  2 2  T= putaran (dyne.cm)
 4h  rb rc   h= kedalaman rotor
 rb= jari2 bob
T
  Kv.
 rc= jari2 cup

 


W= berat beban (g)
V= kec putar
W
  Kv.
V
Viskositas plastik
W  Wf  U= viskositas plastik (poise)
U  Kv.  Kv= konstanta alat

V  W= berat beban (g)


 Wf= intersep yiled value (g)
f  Kf .Wf  V= kec rotor (rpm)

2 1  f= yield value (dyne/cm2)

Kf  Kv. .
60  rc 
2,303Log  
 rb 
Cara kerja (V. Ferranti – Shirley)
 Sampel diletakkan ditengah lempeng
 Naikkan lempeng hingga dibawah kerucut
 Sampel di shear diantara lempeng (diam) dan
kerucut (berputar)
 Buat plot antara rate of shear (rpm) dan
shearing stress (skala pd alat)
Viskositas bahan
 Sistem Newton
C= konstanta alat
T
 C T= puntiran (Torque)
V V= kec kerucut (putaran/menit)
 Plastik
T  Tf
U C
V
f  C f .T f
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai