Anda di halaman 1dari 56

PEMISAHAN PADAT ATAU

CAIR DENGAN CAIR


 SETTLING DAN
SEDIMENTASI
 SENTRIFUGASI
SETTLING DAN SEDIMENTASI
 Filtrasi: partikel dipisah dari fluida melalui media filter
 Settling
dan sedimentasi: partikel dipisah dari fluida
dengan gaya grafitasi pada partikel
 Sentrifuse:
pemisahan partikel atau fluida dari fluida
berdasarkan gaya sentripetal
Banyak aplikasi dalam rekayasa makanan dan kimia
 Penyisihan padatan dari cairan

 Pengendapan kristal dari larutan induk

 Mengendapkan lumpur dari proses leaching kedelai

 Pemisahan campuran cair-cair dari ekstraksi


pelarut
Tujuan:
 Mempertahankan sebahagian partikel padatan dalam cairan agar terjadi
pemisahan berdasarkan ukuran atau densitas
 Menyisihkan partikel dari fluida (bebas dari kontaminan partikel)
 Memulihkan partikel sebagai produk

 Satuan Operasi :
-jatuh bola (settling)
-unggun (pengeringan, fluidisasi, filtrasi)
-penukar panas
Mekanika Gerakan Partikel

 Aplikasi teknik kimia dan aplikasi pemrosesan aliran fluida melalui padatan : dalam berbagai aplikasi ini.

 Tugas : memprediksi kerugian gesekan dan / atau gaya pada objek yang terendam
 Settling dan Sedimentasi untuk Pemisahan Solid-Liquid

Free Settling (pengendapan bebas): Ketika sebuah


partikel berada pada jarak yang cukup dari dinding
wadah dan dari partikel lain sehingga jatuhnya tidak
terpengaruh.

Hindered Settling (pengendapan terintang) : Ketika


partikel padat mengendap pada laju yang rendah

Sedimentation (Sedimentasi): Pemisahan padatan-


fluida pada slurry encer atau tersuspensi dengan
gravitasi
 Settling dan Sedimentasi untuk Pemisahan Solid-liquid
Gerakan Partikel Melalui Fluida
 Setiap kali partikel bergerak melalui fluida, sejumlah gaya akan
bekerja pada partikel.

 Perbedaan densitas antara partikel dan fluida.

 Gaya gravitasi eksternal diperlukan untuk memberikan gerakan pada


partikel.
ρfluida
 Bila densitas fluida dan partikel adalah sama, gaya apung pada partikel
akan mengimbangi kekuatan eksternal dan partikel tidak akan bergerak v
terhadap fluida.

https://www.youtube.com/watch?v=xGNFimTv0mE
Bila partikel kaku yang bergerak melalui cairan, ada tiga
gaya yang ditimbulkan :
 Gaya eksternal (gaya gravitasi atau sentrifugal)
 Gaya apung (berlawanan tetapi arahnya paralel dengan gaya eksternal)
 Gaya seret (arah berlawanan dengan gerakan partikel)

Gaya Drag Gaya Apung

Gaya Grafitasi
(Eksternal)
 Kecepatan pengendapan:

AP adalah luas partikel yang diproyeksikan pada bidang tegak lurus ke arah aliran.

 Benda jatuh pada fluida: a. periode jatuh yang dipercepat (singkat)


b. periode jatuh kecepatan konstan (lama)
(kecepatan terminal)  (dV/dt) = 0

Untuk partikel bentuk bola: dan , maka :


 BILANGAN REYNOLD
𝐷𝑝 𝑣𝜌
 Bilangan Reynold partikel: 𝑅𝑒 =
µ
 Dimana : u: kecepatan aliran fluida
DP: diameter partikel
ρ : densitas fluida
μ : viskositas fluida
 Bila Re < 1 (Hukum Stokes diterapkan- aliran laminar) (lihat pokok bahasan 3.1B)

Koefisien drag : fungsi Re dan bentuk padatan

Kecepatan terminal dapat ditulis:

Hukum Newton berlaku untuk partikel yang cukup besar yang jatuh dalam gas atau cairan dengan
viskositas rendah.
pp
Koefisien drag adalah fungsi dari bilangan Reynolds
(NRE).
Kurva drag hanya berlaku dalam kondisi terbatas:
i). Partikel harus berupa bola padat;
ii). Partikel harus berjauhan dari partikel lain dan
dinding tangki sehingga pola aliran di sekitar
partikel tidak terdistorsi;
 Untuk penyelesaian Persamaan

Harga CD dihitung dengan trial and error.


a. Tebak vt untuk mendapatkan Re
b. Selesaikan persamaan untuk memperoleh
CD tebakan
c. Plot Re vs CD diperoleh CD hitung,

d. Ulangi ke a bila CD tebakan belum mendekati


CD hitung
Contoh Soal:
Tetesan minyak yang memiliki diameter 20 μm (0,020 mm) dijatuhkan di udara pada suhu
udara 37,8°C (311K) pada tekanan 101.3 kPa. Berat jenis minyak adalah 900 kg/m3. Hitung
kecepatan jatuh terminal dari tetesan.
Minyak
Penyelesaian: Dp = 0,02 mm
Ρ = 900 kg/m3
Diselesaikan dengan cara trial and error Udara
Hitung Nre perlu data sifat fisik udara. Dari App. T = 311 K
P = 101,3 kPa
A.3: udara pada 37.8oC, ρ =1.137 kg/m3,
μ = 1.90 x 10-5 Pa·s. Asumsikan tetesan bentuk
bola
 a. Tebakan pertama: v1 = 0.305 m/s. Maka NRe = 1.197(0.305) =
0.365
CD dapat dihitung

Untuk vt = 0.305 m/s, CD = 0,2067 /(0,305)2 = 2,22

b. Tebakan ke dua: vt = 0.0305 m/s, NRe = 0.0365 , CD = 222


c. Tebakan ke tiga : vt = 0.00305 m/s, NRe = 0.00365 , CD = 22.200
Dari ketiga tebakan, menghasilkan garis
lurus yang memotong kurva, sehingga
diperoleh NRe dan CD
Diperoleh NRe = 0,012
 NRe = 0,012 = 1,197vt
vt = 0,0100 m/s
NRe < 1  aliran laminar (hukum Stockes
dapat digunakan)

Namun persamaan ini hanya dapat


digunakan setelah diketahui jenis alirannya.
Pengendapan Terintang (Hindered Settling)
 Bila partikel individu yang akan mengendap dikelilingi partikel lain,
maka akan mengganggu proses pengendapan
 Gradien kecepatan yang mengelilingi setiap partikel dipengaruhi oleh
kehadiran partikel-partikel lain yang berdekatan.
 Partikel-partikel yang mengendap akan menggerakkan cairan ke atas
jauh lebih besar daripada partikel itu sendiri.
 Untuk aliran terintang, kecepatan pengendapan < kecepatan yang
dihitung dari Persamaan

 https://www.youtube.com/watch?v=2c1Te2_8lY0
 Gaya drag yang sebenarnya lebih besar dalam padatan tersuspensi
karena gangguan partikel lain.
 Viskositas campuran µm = viskositas cairan (µ) dibagi dengan faktor
koreksi empiris (Ψp) yang tergantung pada ε (fraksi volume campuran
slurry)

 Ψp ( tanpa dimensi ) :

 Densitas slurry ρm :
 Dimana: ρm : densitas slurry (kg solid+liquid/m3)
 Perbedaan densitas menjadi:
 Kecepatan pengendapan dapat dihitung dari :

Diperoleh Pers.

Yang membedakan persamaan

Bil. Reynolds pada kecepatan relatif padatan dengan fluida


 Contoh:
Pengendapan Terintang Bola Kaca
Hitung kecepatan pengendapan bola kaca yang berdiameter 1,554 x 1 0 – 4 m (5,10 x 10-4
ft) dalam air pada 293,2 K (20°C). Slurry mengandung 60% berat padatan. Densitas bola
kaca ρ = 2467 g/m3 (154 lbm/ft3).
Penyelesaian:
Kepadatan air ρ = 998 kg/m3 (62,3 lbm/ft3), dan viskositas air μ = 1,005 x 10-3 Pa·s (6,72 x
10-4 lbm/ft·s).
Fraksi volume cairan ε,

Bulk densisty slurry ρm :


(Aliran laminar)
Klasifikasi Campuran Padatan dalam aliran Fluida

I. Metode sink-and-float.

Pemisahan partikel padat menjadi beberapa fraksi :


berdasarkan kecepatan aliran atau kecepatan
pengendapan.

Prinsip pemisahan material berdasarkan : pilih densitas


cairan diantara densitas material tinggi dan material
densitas rendah.

Metode ini tidak tergantung pada ukuran partikel dan hanya


tergantung pada densitas relatif dari dua bahan.
 Metode pengendapan diferensial.
 Pemisahan partikel padat berdasarkan perbedaan densitas.
 Kelemahan : jika ukuran partikel material ringan dan berat kecil, kecepatan terminal akan sama

Kecepatan terminal dua bahan (A dan B) dengan densitas berbeda adalah:

Bila kecepatan terminal A dan B sama, maka setelah persamaan dipangkat duakan
akan diperoleh:

atau
 Untuk partikel bola dan NRe >>> maka CDA = CDB sehingga:

 Bila pengendapan dalam aliran laminar mengikut hokum Stokes:

 Subsitusi pers ini ke pers dan gunakan hokum Stokes

setelah disusun kembali diperoleh

Untuk aliran laminar dan transisi gunakan persamaan:


 Untuk partikel DPA = DP8 dan pengendapan turbulen mengikut hukum Newton,

Pengendapan campuran partikel bahan A (yang lebih berat) dan B (yang lebih
ringan) dengan kisaran ukuran Dp1 hingga Dp4 Rentang DA3 ke DA4: Fraksi A murni
Tidak ada partikel B yang mengendap
secepat partikel A dalam kisaran ukuran ini

Rentang ukuran DB1 ke DB2: fraksi B murni


Tidak ada partikel A yang mengendap
dengan lambat

Rentang ukuran A dari DA1 ke DA3 dan


rentang ukuran B dari DB2 ke DB4:
membentuk fraksi campuran A dan B
 Contoh:
 Campuran partikel padat silika dan galena yang memiliki kisaran ukuran 5,21 x 10-6 m hingga
2,50 x 10-5 m, ingin dipisahkan dengan klasifikasi hidrolik menggunakan kondisi pengendapan
bebas dalam air pada suhu 20°C . Gravitasi spesifik silika : 2,65 dan galena : 7,5. Hitung kisaran
ukuran dari berbagai fraksi yang diperoleh dalam settling. Viskositas air pada 20°C adalah 1,005
x 10-3 Pa-s.

 Penyelesaian:
 Kisaran ukuran partikel adalah Dp = 5,21 X 10-6 m hingga Dp = 2,50 x 10-5 m.
 Densitas: ρpA = 7,5 (1000) = 7500 kg/m3, ρpB = 2,65 (1000) = 2650 kg/m3, ρair = 998 kg/m3 pada
293,2 K (20°C). Viskositas air μ = 1,005 x 10-3 Pa • s = 1,005 x 10-3 kg / m • s.
 Dengan asumsi penyelesaian hukum Stokes,

 NRe terbesar terjadi untuk partikel terbesar dan kepadatan terbesar, di mana DpA = 2,50 x 10-5 m
dan ρpA = 7500.
Gunakan hukum Stokes.
Mengacu pada Gambar. 14.3. 3
Ukuran terbesar adalah Dp4 = 2,50 x 10-5 m. Ukuran terkecil adalah Dp1 = 5,21 x 10-6 m. Fraksi murni A
terdiri dari DpA4 = 2,50 x 10-5 m hingga DpA3. Partikel-partikel, memiliki diameter DpA3 dan DpB memiliki
kecepatan pengendapan yang sama. Subsitusi DpB4 = 2,50 x 10-5 m ke Persamaan,

Kisaran ukuran fraksi B murni DpB2 ke DpB1 = 5.21 x 10-6 m. Diameter DpB2 adalah berhubungan dengan
DpA1 = 5.21 x 10-6 :
Ada tiga fraksi yang diperoleh yaitu: :
1. Kisaran ukuran fraksi pertama A murni (galena) :

2. Kisaran ukuran fraksi campuran adalah :

3. Kisaran ukuran fraksi ketiga murni B (silika) :


Sedimentasi dan Thickening
 Ketika lumpur encer diendapkan oleh gravitasi dalam cairan bersih dan lumpur dengan
konsentrasi padatan yang lebih tinggi, proses ini disebut sedimentasi atau terkadang
Thickening.
 Untuk mengilustrasikan metode untuk menentukan kecepatan pengendapan dan mekanisme
pengendapan, uji pengendapan batch dilakukan dengan menempatkan lumpur yang seragam
dalam suatu silinder yang bertingkat.
 Pada awalnya, semua partikel mengendap dengan pengendapan bebas di zona suspensi B.
 Zona partikel B mengendap pada laju yang seragam di awal, dan zona cairan bening A
muncul. Ketinggian z turun dengan kecepatan konstan.
 Zona D juga mulai muncul, yang berisi partikel yang menetap di bagian bawah dan zona C
adalah lapisan transisi yang kandungan padatannya bervariasi dari yang ada di zona B ke
yang di zona D.
 Setelah menetap lebih lanjut, zona B dan C menghilang. Kemudian kompresi pertama kali
muncul; momen ini disebut titik kritis
 Selama kompresi, cairan dikeluarkan ke atas dari zona D dan ketebalan zona D menurun.
Hasil sedimentasi batch:
(a) suspensi seragam asli,
(b) zona pengendapan setelah waktu tertentu,
(c) kompresi zona D setelah zona B dan C menghilang,
(d) Tinggi permukaan cairan bersih z versus waktu settling.

2. Penentuan kecepatan pengendapan


Kecepatan settling, yang merupakan kemiringan garis adalah konstan pada awalnya
Titik kritis ditunjukkan pada titik C.
Karena lumpur sangat bervariasi dalam laju pengendapannya, laju eksperimental untuk
setiap lumpur diperlukan.
Kecepatan pengendapan v ditentukan dengan menggambar garis singgung kurva
pada waktu tertentu t1, dengan kemiringan –dz/dt = v1.

Pada titik z1, dan z1 adalah intersep dari garis singgung ke kurva. Kemudian,

c1 adalah konsentrasi rata-rata suspensi pada zi = tinggi lumpur, dihitung dengan

Percobaan diulangi untuk waktu yang lain, dan diplot kecepatan pengendapan
versus konsentrasi
 Alat Sedimentasi dan Pengendapan

1. Tangki pengendapan gravitasi sederhana


Pada Gambar. (a), gravitasi sederhana untuk menyisihkan
cairan dari dua atau lebih cairan yang terdispersi.
Kecepatan horizontal ke kanan harus cukup lambat untuk
memungkinkan waktu butiran kecil naik dari bawah ke
batas cairan atau dari atas ke bawahsampai batas cair.

Pada Gambar (b), partikel-partikel mengendap ke lantai


pada kecepatan terminal.
Kecepatan udara dalam ruang kecil, sehingga udara
lambat sampai ke lantai.

Ketinggian umpan dirancang sehingga waktu


pengendapan lebih kecil dari waktu tinggal udara dalam
tangki pengendap.

Tangki pengendapan gravitasi:


(a) dispersi cair-cair,
(b) ruang pemisah debu
Alat Pemisah Partikel

Umpan yang mengandung padatan


memiliki ukuran yang bercariasi.

Partikel besar lebih cepat mengendap


disbanding partikel kecil

Fungsi penyekat untuk menampung


partikel berdasarkan ukuran
Klasifikasi Spitzkasten
Terdiri dari serangkaian tangki bentuk kerucut yg diameternya makin besar ke arah
aliran.
Partikel besar mengendap di tangki pertama, seterusnya makin kecil diperoleh pada
tangki berikutnya sesuai arah aliran.
Kecepatan air saluran yang masuk ke tangki dikontrol untuk memberikan kisaran yang
diinginkan untuk setiap tangki
Pengental sedimentasi
Lumpur diumpankan di tengah tangki bawah permukaan cairan
Alat penyepu (Rake) berfungsi untuk menyapu lumpur menuju ke arah tengah
bawah untuk dibuang.
Dalam pengental, lumpur yang masuk menyebar secara radial melalui penampang
pengental dan cairan bersih mengalir ke atas dan keluar dari luapan
Lumpur ada 3 zona: Zona pengendapan bebas, zona encer (zona transisi), dan
zona kompresi
Overflow yang jernih dapat diperoleh jika kecepatan fluida ke atas dalam
zona encer lebih kecil dari kecepatan minimum pengendapan terminal dari
zat padat di zona ini.
Sentrifugasi
(Separation Processes)
1. Pendahuluan

 Pemisah sentrifugal menggunakan prinsip umum bahwa benda berputar


di sekitar sumbu atau titik pusat, maka pada jarak radial tertentu dari
titik tersebut akan mengalami gaya.

 Objek terus berubah arah dan dengan demikian mengalami


perceparan, meskipun kecepatan rotasi konstan

 Gaya sentripetal ini bekerja ke arah pusat rotasi

 Dalam wadah silinder, isi fluida dan padatan mengerahkan gaya yang
sama dan berlawanan, yang disebut gaya sentrifugal, ke luar ke
dinding wadah

 Hal ini menyebabkan pengendapan atau pengendapan partikel melalui


lapisan cairan atau penyaringan cairan melalui lapisan saringan cake
yang terperangkap dalam tangki berlubang yang berputar
GAMBAR 1. Sketsa pemisahan sentrifugal:
a. Lumpur lumpur masuk,
b. Pengendapan padatan,
c. Pemisahan dua fraksi cair
Dalam gerakan memutar percepatan karena gaya sentrifugal:

Gaya sentrifugal Fc, N atau (lbf) yang bekerja pada partikel


adalah

dimana gc = 32.174 lbm·ft /lbf•s2

Karena ω = v / r, dimana v adalah kecepatan tangensial


partikel dalam m/s (ft/s)
Seringkali kecepatan rotasi diberikan sebagai N rotasi/min dan

Subsitusi pers : ke

Sehingga diperoleh:

Gaya gravitasi partikel adalah:

Gaya sentrifugal yang dinyatakan dalam gaya gravitasi adalah


Contoh:
Sebuah centrifuge yang memiliki jari-jari 0,1016 m (0,333 kaki) berputar pada N = 1000
putaran/menit.
a) Hitung gaya sentrifugal yang dikembangkan dalam gaya gravitasi.
(b) Bandingkan gaya ini bila jari-jari 0,2032 m berputar pada putaran yang sama/mm.
Penyelesaian:
a. r = 0.1016 m dan N = 1000 rpm

b. r = 0.2032 m dan N = 1000 rpm


1. Persamaan umum untuk Pengendapan
Skema centrifuge tabung-wajan (bowl) ditampilkan
Umpan masuk di bagian bawah, dan diasumsikan bahwa semua cairan bergerak ke atas
pada kecepatan yang seragam dan membawa partikel padat.
Partikel diasumsikan bergerak secara radial pada terminal settling velocity vt
Partikel ukuran tertentu dikeluarkan dari cairan bila partikel telah terkumpul dalam
dinding wajan pada waktu tertentu.
Tinggi wajan adalah b m

Partikel yang mengendap


dalam centrifuge pengendap
tabung-wajan (tubular-bowl)
 Pada akhir waktu tinggal partikel dalam fluida, partikel
berada pada jarak rB m dari sumbu rotasi.
 Jika rB <r2, partikel meninggalkan cairan
 Jika rB = r2, partikel tetap di dinding wajan dan secara
efektif dikeluarkan dari cairan
 Agar pengendapan di rentang hukum Stokes, kecepatan
penyelesaian terminal pada radius r adalah:

 Karena vt = dr/dt, dan diintegrasikan antara batas r = r1


pada t = 0 dan r = r2 pada t = tT
Waktu tinggal : tT = V/q

V = volume cairan ( m3), = πb (r22-r12)


Q = laju alir umpan m3/s
Subsitusi ini ke persamaan :

Sehingga diperoleh :

Partikel yang memiliki diameter lebih kecil dari yang dihitung


dari Persamaan ini tidak akan mencapai dinding wajan dan akan
keluar melalui pintu keluar.
Partikel yang lebih besar akan mencapai dinding dan dipisahkan
dari cairan
Titik potong atau diameter kritis (Dpc) : diameter
partikel yang mencapai setengah jarak antara r1
dan r2.
Partikel ini bergerak sejauh setengah dari lapisan
cairan atau (r2-r1)/2 selama partikel ini berada
dalam centrifuge

Pada laju alir qc, partikel dengan diameter lebih


besar dari Dpc sebagian besar akan mengendap di
dinding dan sebagian besar partikel yang lebih
kecil akan tetap berada dalam cairan.
Larutan kental yang mengandung partikel dengan
densitas ρp = 1461 kg/m3 harus
diklarifikasi/dibersihkan dengan proses sentrifugasi.
Kerapatan larutan ρ = 801 kg/m3 dan viskositasnya
adalah 100 cp. Sentrifus memiliki wajan dengan r2 =
0,02225 m, r1 = 0,00716 m, dan tinggi b = 0,1970 m.
Hitung diameter partikel kritis dari partikel terbesar
di pintu keluar jika N = 23 000 putaran/menit dan
laju alir q = 0,002832 m3/jam.
Penyelesaian:
Gunakan Persamaan.

Volume wajan V adalah

Viskositas μ = 100 x 10-3 = 0,100 Pa·s = 0,100 kg/m•s. Laju alir qc adalah:

Untuk memperoleh Dpc, subsitusi ini ke pers :


Karakteristik fisik centrifuge wajan-tubular diturunkan dengan mengalikan
dan membagi 2g Persamaan:

2𝑔
sehingga
2𝑔
Dan subsitusi persamaan:

Diperoleh:

Dimana:

di mana Σ adalah karakteristik fisik dari centrifuge dan bukan dari sistem partikel cairan
yang dipisahkan.
Nilai Σ adalah benar-benar area (m2) dari pengendapan gravitasi yang akan memiliki
karakteristik sedimentasi yang sama dengan centrifuge untuk laju umpan yang sama.
Untuk scale-up dari uji laboratorium q1 dan Σ1 ke
q2 (untuk vt1 = vt2)

 Prosedur scale-up ini dapat diandalkan untuk


sentrifugal dengan tipe dan geometri yang sama
dan jika gaya sentrifugal berada dalam faktor 2
dari satu sama lain

 Jika konfigurasi berbeda, faktor efisiensi E harus


digunakan, di mana
q1/Σ1E1 = q2 / Σ2 E2.
Pemisahan cairan dalam centrifuge (lihat gambar)

 Centrifuge tubular-wajan ditampilkan di mana


centrifuge memisahkan dua fase cair, satu cairan
berat dengan kepadatan ρH kg/m3 dan yang kedua
cairan ringan dengan kepadatan ρL.

 Jarak yang ditunjukkan adalah sebagai berikut: r1


adalah jari-jari ke permukaan lapisan cair ringan, r2
adalah jari-jari ke antarmuka cair-cair, dan r4 adalah
jari-jari ke permukaan cairan berat hilir

 Untuk menemukan antarmuka, keseimbangan


tekanan di dua lapisan harus tercapai dan posisi
antarmuka dapat dihitung sebagai berikut:
Contoh Soal:
Dalam proses pemurnian minyak nabati, fasa air dipisahkan dari
fasa minyak dalam centrifuge. Kepadatan minyak adalah 919,5
kg/m3 dan fase air adalah 980,3 kg/m3. Jari-jari r1 untuk limpahan
cairan ringan telah ditetapkan pada 10.160 mm dan saluran keluar
untuk cairan berat pada 10.414 mm. Hitung lokasi antarmuka di
centrifuge.

Penyelesaian:
Kepadatannya adalah ρL = 919.5 dan ρH = 980.3 kg/m3.
Alat-alat Sentrifuse

1. Tubular centrifuge
Supercentrifuse
 Dimensi mangkok itu tinggi
 Diameter kecil : 100 hingga 150 mm.
 Dapat menghasilkan gaya 13.000 kali gaya
gravitasi

Ultrasentrifuse
 diameter 75 mm
 kecepatan sangat tinggi 60000

Supercentrifus ini sering digunakan untuk


memisahkan emulsi cair-cair.
2. Sentrifuse Mangkuk Piringan

Umpan memasuki kompartemen di bagian bawah dan bergerak


ke atas melalui lubang umpan yang ditempatkan secara vertikal,
mengisi ruang di antara disk
Dibutuhkan pembersihan berkala untuk menghilangkan padatan
yang tersimpan
Disk mangkuk sentrifugal dapat digunakan untuk pemisahan
pati-gluten, konsentrasi lateks karet, dan pemisahan krim
SELAMAT BERLATIH

Anda mungkin juga menyukai