Anda di halaman 1dari 46

OPERASI TEKNIK KIMIA 1

(TK184404)

1
MODUL#1:
FLOW PAST
SUBMERGED OBJECTS
SETTLING

2
FLOW PAST
SUBMERGED OBJECTS
REFERENSI :
TRANSPORT PROCESSES & UNIT OPERATIONS ED 3
BY C.J. GEANKOPLIS
CHAPTER 3.1
APLIKASI

▪ Flow through packed beds

▪ Flow through in fluidized bed

▪ Flow past tubes in heat exchanger

▪ Particles in settling → sedimentasi

4
FLOW PAST A SPHERICAL OBJECT

5
FLOW PAST SUBMERGED OBJECTS

Fluida diam Fluida bergerak Fluida & Solid


Solid bergerak Solid diam bergerak

Hanya memperhatikan kecepatan


relatif antara dua fasa kecuali ada
pengaruh dinding solid dan aliran
turbulen
6
FLOW PAST SUBMERGED OBJECTS

Flat plate Sphere/Cylinder

Streamlined object
7
DRAG

▪ Drag adalah gaya pada arah aliran yang diberikan fluida


kepada benda solid → Gaya yang sama & berlawanan arah
akan diberikan benda solid kepada fluida (Hk Newton III)
▪ Bila permukaan benda solid kontak secara paralel terhadap
arah aliran → shear stress atau drag = skin atau wall drag 𝜏𝑤
▪ Skin drag selalu ada pada setiap permukaan yang kontak
dengan fluida yang mengalir
▪ Gaya pada luasan 𝑑𝐴= wall shear stress × luas = 𝜏𝑤 × 𝑑𝐴
▪ Bila fluida tidak mengalir secara paralel terhadap permukaan
benda solid maka terjadi frictional losses tambahan akibat
perubahan arah aliran dan ini disebut “form drag”

9
DRAG

Bila permukaan suatu benda membentuk sudut dengan arah


aliran seperti ilustrasi pada gambar

10
DRAG

▪ Terbentuk titik stagnasi dimana : kecepatan fluida hampir


menjadi nol pada titik stagnasi; boundary layer terjadi mulai
titik stagnasi & berlanjut sampai terjadi separasi; skin
friction terjadi dari tangential stress karena velocity gradient
yang terjadi dalam boundary layer
▪ Diluar boundary layer aliran berubah arah dan dipercepat &
kemudian mengalami perlambatan
▪ Terjadi separasi boundary layer dan wake (large eddy) di
daerah belakang benda →terjadi form drag
▪ Posisi titik separasi boundary layer tergantung pada bentuk
benda, kecepatan aliran (bilangan Reynolds), dan lain-lain

11
TYPE OF DRAG

▪ Skin or wall drag


▪ Form drag

12
DRAG

▪ Tipe drag :
▪ Wall Shear → skin or wall drag
wall drag = 𝜏𝑤 𝑠𝑖𝑛 α 𝑑𝐴
▪ Pressure Force → Form Drag
form drag = 𝑝 𝑐𝑜𝑠 α 𝑑𝐴
▪ Total Drag :
total drag = 𝜏𝑤 sin 𝛼 𝑑𝐴 + 𝑝 sin 𝛼 𝑑𝐴

13
DRAG COEFFICIENT

• Geometri benda tercelup adalah faktor utama yang


menentukan total drag force pada permukaan benda
• Korelasi hubungan geometri dan karakteristik aliran melewati
benda tercelup = konsep korelasi hubungan faktor friksi dan
Reynolds number aliran dalam pipa
drag force per unit area 𝜏𝑤
friction factor = = 2
density × velocity head 𝜌𝑣 Τ2
• Analogi, bila luas proyeksi bidang yang normal terhadap aliran
𝐴𝑝 , maka drag coefficient 𝐶𝐷 :
𝐹𝐷 Τ𝐴𝑝 𝐹𝐷 Τ𝐴𝑝
𝐶𝐷 = (SI) atau 𝐶𝐷 = (British)
𝜌𝑣02 Τ2 𝜌𝑣02 Τ2𝑔𝑐

dimana : 𝐹𝐷 = total drag force; 𝑣0 = free stream velocity

14
DRAG COEFFICIENT

• Luas proyeksi benda pada bidang yang tegak lurus


terhadap aliran, 𝐴𝑝 :
𝐴𝑝 = 𝜋𝐷𝑝2 Τ4 (bola)
𝐴𝑝 = 𝐿𝐷𝑝 (silinder)
• Total drag force :
𝑣02
𝐹𝐷 = 𝐶𝐷 𝜌𝐴𝑝
2
• Bilangan Reynolds benda :
𝐷𝑝 𝑣0 𝜌 𝐷𝑝 𝐺0
𝑁𝑅𝑒,𝑝 = =
𝜇 𝜇

15
DRAG COEFFICIENT

• Korelasi 𝐶𝐷 vs 𝑁𝑅𝑒 tergantung pada bentuk benda


dan orientasi terhadap arah aliran →Figure 3.1-2
• Untuk bola & 𝑁𝑅𝑒 < 1,0 → sesuai dengan Hukum
Stokes :
𝐹𝐷 = 3𝜋𝜇𝐷𝑝 𝑣0
• Kombinasikan dengan 𝐹𝐷 = 𝐶𝐷 𝑣02 Τ2 𝜌𝐴𝑝 maka,
24 24
𝐶𝐷 = =
𝐷𝑝 𝑣0 𝜌Τ𝜇 𝑁𝑅𝑒

16
KOEFISIEN DRAG PARTIKEL NON-BOLA

• Efek bentuk non-bola pada koefisien drag dinyatakan


oleh faktor kebulatan bentuk atau sperisitas
• Sperisitas, 𝜓, didefinisikan sebagai rasio luas
permukaan partikel bola dibagi luas permukaan
partikel non-bola yang mempunyai volume sama
• Bentuk partikel akan mempengaruhi koefisien drag
pada daerah transisi dan turbulen (Hukum Newton)
• Pada daerah Hukum Stokes (laminer), partikel akan
jatuh dengan permukaan terpanjang paralel dengan
arah gerak
• Bilangan Reynolds partikel non-bola didasarkan pada
diameter partikel bola yang mempunyai volume
sama. 17
𝝆𝒗𝟐𝟎 /𝟐 𝑨𝒑
𝑭𝑫 𝒈 𝒄
Drag coefficient, 𝑪𝑫 = DRAG COEFFICIENT

Reynolds number 𝑁𝑅𝑒 = 𝐷𝑝 𝜌𝑣0 Τ𝜇


18
KORELASI 𝑪𝑫 vs 𝑵𝑹𝒆
Drag coefficient, 𝑪𝑫 UNTUK PARTIKEL NON-BOLA

Reynolds number, 𝑵𝑹𝒆,𝒑


19
SPERISITAS/FAKTOR KEBULATAN BENTUK

No. Bentuk/Material 𝝍
1 Bola 1,0
2 Kubus 0,806
3 Silinder (h=d) 0,874
4 Pulverized coal 0,73 h
5 Pasir 0,75
ds
6 Pecahan kaca 0,65

20
SPERISITAS KUBUS

• Kubus panjang sisi-sisinya L=1 cm:


• luas permukaan=6 cm2
• Volume=1cm3
• Bola volume 1cm3:
• maka diameter=1,24 cm
• luas permukaan=4,836 cm2
L=1cm • Sperisitas kubus :
• 𝜓 = 4,836Τ6 = 0,806

21
EXAMPLE 3.1-1
Force on Submerged Sphere

Air at 37.8oC and 101.3 kPa absolute pressure flows


past a sphere having a diameter of 42 mm at a velocity
of 23 m/s. What is the drag coefficient CD and the force
on the sphere?

22
EXAMPLE 3.1-2
Force on a Cylinder in a Tunnel

Water at 24°C is flowing past a long cylinder at a


velocity of 1.0 m/s in a large tunnel. The axis of the
cylinder is perpendicular to the direction of flow. The
diameter of the cylinder is 0.090 m. What is the force
per meter length on the cylinder?

23
SETTLING
(GERAK PARTIKEL DALAM FLUIDA)

REFERENSI :
TRANSPORT PROCESSES & UNIT OPERATIONS ED-3
BY C.J. GEANKOPLIS
CHAPTER 14.1, 14.2 & 14.3
APPLIKASI SETTLING

• Aplikasi :
• Pemisahan solid dari liquid pada pengolahan
air dan air limbah
• Pemisahan kristal dari larutan induk
• Pemisahan liquid-liquid mixture dari proses
solvent extraction dalam settler
• Dll

25
SETTLING ... ?

• Partikel : solid or liquid (drops)


• Fluida : liquid atau gas (yang diam atau bergerak)
• Settling : pemisahan partikel dari fluida oleh gaya
gravitasi
• Mekanisme settling :
– Free settling
– Flocculant settling
– Hinderred settling
– Compression settling

26
MEKANISME SETTLING

Free Flocculant Hindered


27
FREE SETTLING

• Terjadi pada slurry dengan


konsentrasi relatif kecil.
Masing-masing partikel pada
jarak yang memadai dari
dinding bejana dan antar
partikel2 lain
• Masing-masing partikel
settling secara independen,
tidak dipengaruhi dinding
dan jarak antar partikel

28
HINDERED SETTLING

• Terjadi pada slurry dengan


konsentrasi partikel besar →
posisi partikel saling
berdekatan, maka mereka
akan settling pada laju yang
rendah.
• Fluida harus bergerak pada
ruang antar partikel → gerak
fluida terhambat

29
FLOCULANT SETTLING

• Terjadi pada slurry


dengan konsentrasi solid
yang besar
• Karena reaksi kimia atau
biologis merubah
permukaan partikel utk
memperkuat ikatan →
antar partikel saling
bergabung bersama
membentuk “flocs”

30
COMPRESSION SETTLING

• Settling partikel-partikel
dalam slurry konsentrasi
tinggi →Partikel-partikel
saling bersentuhan
• Partikel settling dengan
kompresi “compacting
mass” dibawahnya
• Terjadi pada kedalaman
terendah clarifier

31
GERAK PARTIKEL DALAM FLUIDA

• Kapanpun satu partikel bergerak melewati fluida,


sejumlah gaya akan bekerja pada partikel tersebut
→diperlukan beda densitas antara partikel dan
fluida.
• Gaya eksternal dari gravitasi diperlukan untuk
memberi gerak kepada partikel→bila densitas
fluida dan partikel adalah sama, maka gaya apung
pada partikel akan menyeimbangkan gaya-gaya
eksternal → partikel tidak akan bergerak relatif
thd fluida.
• Tujuan proses settling/sedimentasi adalah
menghilangkan partikel dari aliran fluida → fluida
akan “free” dari kontaminasi partikel.
32
GERAK PARTIKEL DALAM FLUIDA

𝐹𝑏
Untuk partikel rigid yang bergerak
𝐹𝐷 dalam fluida, maka ada tiga gaya yang
Particle bekerja pada benda tersebut:
body • gaya gravitasi 𝐹𝑔 , bekerja ke bawah
• gaya apung 𝐹𝑏 , bekerja ke atas
• Gaya resistensi atau gaya seret
(drag force) 𝐹𝐷 bekerja pada arah
𝐹𝑔 berlawanan terhadap arah gerak
partikel

33
GERAK PARTIKEL DALAM FLUIDA

• Bila partikel bola rigid dengan massa 𝑚 jatuh pada


kecepatan 𝑣 relatif terhadap fluida, densitas partikel
solid 𝜌𝑝 dan densitas liquida 𝜌
𝑚𝜌𝑔
→ Gaya apung : 𝐹𝑏 = = 𝑉𝑝 𝜌𝑔
𝜌𝑝

→ Gaya gravitasi : 𝐹𝑔 = 𝑚𝑔
𝑣2
→ Gaya drag : 𝐹𝐷 = 𝐶𝐷 𝑚𝐴
2

𝐶𝐷 = koefisien drag
𝑣 2 Τ2 = kecepatan
𝜌 = densitas fluida
𝐴 = luas projyeksi
34
GERAK PARTIKEL DALAM FLUIDA

→ resultant force on the body :

𝑑𝑣
𝐹𝑅 = 𝑚 = 𝐹𝑔 − 𝐹𝑏 − 𝐹𝐷
𝑑𝑡
𝑑𝑣 𝑣2
𝑚 = 𝑚𝑔 − 𝑉𝑏 𝜌𝑔 − 𝐶𝐷 𝜌𝐴
𝑑𝑡 2

• Bila dimulai dengan posisi partikel pada keadaan


diam, the ‘falling particle’ terdiri dua perioda :
• initial acceleration → biasanya sangat singkat
• kecepatan konstan (→ 𝑣𝑡 =free settling or
kecepatan terminal)
35
GERAK PARTIKEL DALAM FLUIDA

Kecepatan terminal dapat ditentukan bila 𝑑𝑣Τ𝑑𝑡 = 0

2𝑔 𝜌𝑝 − 𝜌 𝑚
𝑣𝑡 =
𝐴𝜌𝑝 𝐶𝐷 𝜌

Untuk partikel bola : 𝑚 = 𝜌𝐷𝑝3 𝜌𝑝 Τ6; 𝐴 = 𝜋𝐷𝑝3 /4

4 𝜌𝑝 − 𝜌 𝑔𝐷𝑝
𝑣𝑡 =
3𝐶𝐷 𝜌
36
KOEFISIEN DRAG BOLA RIGID

• Koefisien drag partikel bola rigid 𝐶𝐷 adalah fungsi


bilangan Reynolds 𝑁𝑅𝑒,𝑝 dan bentuk partikel
• Untuk aliran laminer (Stokes law region) →𝑁𝑅𝑒,𝑝 < 1
24 24
𝐶𝐷 = =
𝐷𝑝 𝑣𝜌/𝜇 𝑁𝑅𝑒,𝑝

𝑔𝐷𝑝2 𝜌𝑝 − 𝜌
𝑣𝑡 =
18𝜇

• Untuk aliran turbulent (Newton’s law region) → 𝑁𝑅𝑒,𝑝 =


1000 − 2.105
𝐶𝐷 = 0,44
37
KOEFISIEN DRAG BOLA RIGID

Bila partikel sangat kecil karena ada gerak Brownian


→cenderung mengurangi efek gravitasi thd settling
velocity akibat pengaruh gerak random partikel

38
EXAMPLE 14.3-1
Settling Velocity o/Oil Droplets

Oil droplets having a diameter of 20 𝜇𝑚 (0.020 mm) are to


be settled from air at an air temperature of 37.8°C (311 K) at
101.3 kPa pressure. The density of the oil is 900 kg/m3.
Calculate the terminal settling velocity of the drops.

39
KORELASI CD & NRe
UNTUK PARTIKEL BOLA RIGID

40
KOEFISIEN DRAG PARTIKEL NONRIGID BOLA

• Dalam partikel nonrigid, terjadi internal circulation


dalam partikel dan deformasi bentuk partikel →
mempengaruhi koefisien drag dan terminal velocity
• Gelembung udara (air bubbles) dalam air (water)
berkelakuan seperti rigid sphere pada NRe≈50
• Liquid drops dalam udara berkelakuan spt rigid
sphere pada NRe≈100
• Liquid drop besar mengalami deformasi
• Liquid drop kecil dalam immiscible liquids
berkelakuan seperti rigid sphere pada NRe≈10

41
HINDERED SETTLING
• Jumlah partikel besar →gerak masing2 partikel
disekitarnya saling mengganggu krn velocity gradient
akibat upward velocity dari liquid yang dipindahkan
• Velocity liquid relatif thd partikel ≫
• Viskositas campuran 𝜇𝑚 > viskositas liquid 𝜇
𝜇
𝜇𝑚 =
𝜓𝑝

1
𝜓𝑝 =
101,82 1−𝜀

dimana 𝜓𝑝 = faktor koreksi yang tergantung


kepada 𝜀 (fraksi volume campuran slurry yang
ditempati fluida) 42
HINDERED SETTLING
• Densitas slurry ρm :
𝜌𝑚 = 𝜀𝜌 + 1 − 𝜀 𝜌𝑝

𝜌𝑝 − 𝜌𝑚 = 𝜌𝑝 − 𝜀𝜌 + 1 − 𝜀 𝜌𝑝 = 𝜀 𝜌𝑝 − 𝜌

• Settling velocity : 𝑣𝑡 = 𝜀 × 𝑣𝑡 Stoke′s law :

𝑔𝐷𝑝2 𝜌𝑝 − 𝜌
𝑣𝑡 = 𝜀 2 𝜓𝑝
18𝜇
𝐷𝑝 𝑣𝑡 𝜌𝑚 𝑔𝐷𝑝3 𝜌𝑝 − 𝜌
𝑁𝑅𝑒 = = 𝜀 2 𝜓𝑝
𝜇𝑚 𝜀 18𝜇
43
EXAMPLE 14.3-2
Hindered Settling of Glass Spheres

Calculate the settling velocity of glass spheres having a


diameter of 1.554 x 10-4 m (5.10 x 10-4 ft) in water at 293.2 K
(20°C). The slurry contains 60 wt% solids. The density of the
glass spheres is 𝜌𝑝 = 2467 kg/m3 (154Ibm/ft3).

44
WALL EFFECT ON FREE SETTLING

• Bila diameter partikel Dp menjadi besar relatif terhadap


diameter bejana 𝐷𝑤 dimana partikel settling terjadi,
suatu efek perlambatan yang diketahui sebagai “wall
effect” diberikan kepada partikel → mengakibatkan
terminal settling velocity berkurang.
• Untuk 𝐷𝑝 Τ𝐷𝑤 > 0,05, bila settling terjadi dalam rejim
Hukum Stokes (laminer), terminal velocity yang dihitung
dapat dikalikan dengan faktor koreksi :

1
𝑘𝑤 =
1 + 2,1 𝐷𝑝 Τ𝐷𝑤

45
WALL EFFECT ON FREE SETTLING

• Untuk 𝐷𝑝 Τ𝐷𝑤 > 0,05, bila settling terjadi dalam rejim


turbulen, terminal velocity yang dihitung dapat
dikalikan dengan faktor koreksi :

2
1 − 𝐷𝑝 Τ𝐷𝑤
𝑘𝑤 =
4 1Τ2
1 + 𝐷𝑝 Τ𝐷𝑤

46
47

Anda mungkin juga menyukai