Anda di halaman 1dari 34

REKAYASA

BIOREAKTOR
Dr.rer.nat. Ir. Yuswan Muharam, M.T.
Dr. Ir. Dianursanti, M.T.
Departemen Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Katalis
• Fasa cair
• Reaktor homogen
• Reaktor heterogen
• Fasa padat
• Reaktor heterogen
Ukuran Partikel Katalis
• Pelet:
✓ Bentuk: silinder pejal, silinder berongga yang sangat teratur
✓ Ukuran: diameter 2−10 mm
✓ Pemakaian: reaktor tubular dan unggun diam
• Bola:
✓ Ukuran: diameter 1−20 mm
✓ Pemakaian: reaktor tubular, unggun diam dan unggun bergerak
• Butiran (granule):
✓ Ukuran: 8−14 hingga 2−4 mesh
✓ Pemakaian: reaktor tubular, unggun diam dan unggun bergerak
• Bubuk:
✓ Ukuran:  100 m
✓ Pemakaian: reaktor terfluidisasi, reaktor slurry
REAKTOR KOLOM
GELEMBUNG
Jenis Reaktor Berpengaduk
REAKTOR KOLOM
GELEMBUNG
• Fasa:
• Cair (kontinyu)
• Gas (terdispersi)
• Reaksi:
• Fasa cair
• Fungsi fasa gas gelembung:
• Pengangkut reaktan gas
• Agitator
Jenis Kolom Gelembung
Pencampuran Gas-Cair
Static Gas Sparger
Aliran
• Fenomena aliran di dalam kolom gelembung
dipengaruhi oleh gelembung-gelembung yang
berasal dari lubang sparger.
• Mekanisme pencampuran:
• Terbawanya cairan di belakang gelembung.
• Arus sirkulasi.
Aliran
• Sparger terdistribusi merata.
• Semua gelembung naik.
• Tidak ada arus sirkulasi.
• Pencampuran terjadi melalui
mekanisme terbawanya cairan di
belakang gelembung.
• Kecepatan superfisial gas < 1-4 cm s-1.
Aliran
• Arus sirkulasi dominan.
• Sparger tidak terdistribusi merata →
distribusi gelembung tidak merata.
• Sparger terdistribusi merata, kecepatan
gas > 0,1-4 cm s-1 → distribusi
gelembung tidak merata.
• Sparger terdistribusi merata, kecepatan
gas < 0,1-4 cm s-1, diameter kolom
besar → distribusi gelembung tidak
merata.
Aliran
• Aliran-aliran ini mengarahkan diri
sedemikian rupa sehingga aliran ke
atas rata-rata terjadi di tengah kolom
dan aliran ke bawah di dekat dinding
kolom.
• Pola aliran terdiri dari loop-loop
sirkulasi dengan diameter yang sama
dengan diameter kolom.
Aliran
Aliran
Flooding
• Definisi:
• Situasi dimana udara meniup cairan keluar
dari kolom.
• Terjadi pada kolom yang kecil (diameter < 10 cm)
• Kecepatan gas superfisial sekitar 1 m s-1.
• Tidak terjadi pada kolom skala komersial.
Dispersi
• Ukuran gelembung yang keluar dari sparger tergantung pada:
✓ Kecepatan gas melalui lubang sparger.
✓ Diameter lubang.
✓ Sangan kecil (< 1 mm)
✓ Sangat besar (>1 cm).
• Macam dispersi:
✓ Media koalesens
✓ Media non koalesens
Dispersi
• Gelembung-gelembung keluar dari sparger
dengan dG < 6 mm bergabung membentuk
gelembung dengan ukuran lebih besar.
• Ketika mencapai ukuran ~ 6 mm, mereka
akan bergabung lagi untuk membentuk
gelembung-gelembung yang berukuran
lebih besar lagi.
• Gelembung-gelembung ini tidak stabil dan
akan terdispersi, mengecil lagi menjadi 6
mm.
• Akihirnya dG ~ 6 mm (dG kesetimbangan)
• Sparger tidak berpengaruh.
Dispersi
• d G < 6 mm:
• Gelembung-gelembung tidak
bergabung.
• Gelembung-gelembung tidak
terdispersi karena ukurannya kecil.
• Ukuran gelembung-gelembung di
kolom sama dengan ukuran gelembung
di sparger.
• d G > 6 mm:
• Ukuran gelembung mengecil menjadi 6
mm.
• Terjadi dispersi.
• Ukuran gelembung di kolom sama
dengan ukuran kesetimbangan.
Pencampuran Cairan
• Lubang-lubang sparger terdistribusi
merata.
• Kecepatan superfisial rendah.
• Semua gelembung yang berasal dari
sparger naik bergerombol dengan
kecepatan yang sama.
• Tidak ada aliran sirkulasi.
• Pencampuran berasal dari cairan yang
terbawa di belakang gelembung.
• Pencampuran dinyatakan dengan
koefisien dispersi.
Pencampuran Cairan
• Lubang-lubang sparger terdistribusi
merata dan pada kecepatan superfisial
gas tinggi.
• Lubang-lubang sparger terdistribusi
tidak merata dan pada semua kecepatan
superfisial gas.
• Terjadi perbedaan kecepatan cairan pada
posisi lokal.
• Terjadi perbedaan distribusi koalesens
dan hold-up.
Pencampuran Cairan
• Arus ke atas di tengah
kolom dan arus ke bawah di
pinggir kolom yang
mengalir melalui luas area
yang hampir sama.
• Di dalam kolom yang tinggi,
sirkulasi terbagi menjadi
loop-loop yang memiliki
tinggi yang hampir sama
dengan diameter kolom
(Lihat gambar)
Pencampuran Cairan
• Transisi aliran berlangsung pada
kecepatan superfisial gas sekitar 4 cm s-1,
namun hanya pada kondisi ekstrim
seperti distribusi lubang sparger
sempurna merata.
• Hampir semua fermentor komersial
menunjukkan rezim aliran heterogen.
• Pencampuran untuk rezim heterogen bisa
digambarkan dengan koefisien dispersi.
Pencampuran Gas
• Rezim aliran homogen:
• Fasa gas dianggap sebagai aliran sumbat.
• Rezim aliran heterogen:
• Sirkulasi cairan menyapu gelembung gas → terjadi backmixing.
• Dinyatakan dengan koefisien dispersi.
Hold-up Gas
• Definisi:
• Volume fasa gas dibagi dengan volume total.

VG
G =
VG + VL

• Sebanding dengan kecepatan superfisial.

 G ~ U Gn

• Aliran homogen: n ~ 1.
• Semakin besar ukuran gelembung, n semakin kecil.
PERANCANGAN REAKTOR
KOLOM GELEMBUNG
• Geometri:
✓ Kolom (diameter dan tinggi).
✓ Sparger (di dasar kolom).
• Fluida:
✓ Gas
➢ Fasa terdispersi.
➢ Berbentuk gelembung.
➢ Beroperasi secara kontunyu.
❑ Masuk melalui sparger (kecepatan dan konsentrasi).
❑ Keluar dari atas kolom.
✓ Cair
✓ Fasa kontinyu
✓ Beroperasi secara batch (tinggal di dalam kolom selama proses).
✓ Beroperasi secara kontinyu (masuk ke dalam kolom dengan kecepatan dan
konsentrasi serta keluar dari kolom.
Neraca Massa
Fasa gas: Fasa cair:
• Perpindahan (penyebaran) massa • Perpindahan massa dari fasa gas
di dalam gelembung: ke fasa cair melalui antarmuka.
• Dispersi • Perpindahan (penyebaran) massa
• Konveksi di fasa cair:
• Perpindahan massa dari fasa gas • Dispersi
ke fasa cair melalui antarmuka. • Konveksi
• Reaksi kimia:
• Katalis homogen
• Katalis padat (homogen semu)
Perpindahan Massa

Mikroalga

CO2
Konveksi dan dispersi
+ Konveksi dan dispersi
reaksi
Antarmuka

Nutrisi
CO2 terlarut
Perpindahan di Antarfasa

Antarmuka Antarmuka

𝐶AG 𝐶AG

𝐶AG ∗
𝐶AG

𝐶AL ∗
𝐶AL

𝐶AL 𝐶AL

Gelembung Ruah cair Gelembung Ruah cair


Neraca Massa Fasa
(Gelembung) Gas
𝑑 2 𝐶G,𝑗 𝑑𝐶G,𝑗 ∗
𝜀G 𝐷𝑧,G −𝑈G −𝑘 L,𝑗 𝑎 𝐶L,𝑗 − 𝐶L,𝑗 = 0
𝑑𝑧 2 𝑑𝑧

𝜀G : porositas (hold up) fasa gas


Dz,G : koefisien dispersi aksial fasa gas [m2/detik]
UG : kecepatan superfisial gelembung [m/detik]
kL,j : koefisien perpindahan massa gas-cair komponen j [m/detik]
a : luas antarfasa gas-cair spesifik [m2/m3]

𝐶L,𝑗 : konsentrasi komponen j di fasa cair yang berkesetimbangan dengan
tekanannya di fasa gas [mol/m3]
Neraca Massa Fasa Cair
• Operasi kontinyu:

𝑑 2 𝐶L,𝑗 𝑑𝐶L,𝑗 ∗
𝜀L 𝐷𝑧,L −𝑈L +𝑘 L,𝑗 𝑎L 𝐶L,𝑗 − 𝐶L,𝑗 − 𝑟𝑗 = 0
𝑑𝑧 2 𝑑𝑧

• Operasi batch:

𝑑 2 𝐶L,𝑗 ∗
𝜀L 𝐷𝑧,L +𝑘 L,𝑗 𝑎L 𝐶L,𝑗 − 𝐶L,𝑗 − 𝑟𝑗 = 0
𝑑𝑧 2

𝜀L : porositas fasa cair


Dz,L : koefisien dispersi aksial fasa cair [m2/detik]
UL : kecepatan superfisial cairan [m/detik]
kL,j : koefisien perpindahan massa gas-cair komponen j [m/detik]
aL : luas antarfasa gas-cair spesifik [m2/m3]
rj : laju reaksi komponen j [mol/m3.detik]
Neraca Energi
𝑑 2𝑇 𝑑𝑇
𝑘eff 2 − 𝜌𝐶𝑝 𝑈 + ∆𝐻rx 𝑟𝑗 = 0
𝑑𝑧 𝑑𝑧

𝜌 : densitas fluida
𝐶𝑝 : kapasitas panas fluida
𝑈 : kecepatan superfisial fluida
𝑘eff : konduktivitas termal efektif
∆𝐻rx : entalpi reaksi; (+) eksotermis, (-) endotermis
Kondisi Batas
• Fasa gas:
✓ Pada z = 0 → CG,j = CG,j,inlet
𝑑𝐶G,𝑗
✓ Pada z = L → =0
𝑑𝑧

• Fasa cair:
✓ Pada z = 0 → CL, j = CL, j,inlet
𝑑𝐶L,𝑗
✓ Pada z = L → =0
𝑑𝑧

• Energi
✓ Pada z = 0 → T= Cinlet
𝑑𝑇
✓ Pada z = L → =0
𝑑𝑧
Tugas
• Kumpulkan korelasi untuk menghitung:

𝜀G : porositas (hold up) fasa gas


Dz,G : koefisien dispersi aksial fasa gas [m2/detik]
Dz,L : koefisien dispersi aksial fasa cair [m2/detik]
kL,CO2 : koefisien perpindahan massa gas-cair CO2 [m/detik]
a : luas antarfasa gas-cair spesifik [m2/m3]

𝐶L,CO2 : konsentrasi CO2 di fasa cair yang berkesetimbangan dengan
tekanannya di fasa gas [mol/m3]
ralga : kinetika reaksi pertumbuhan mikroalgae [mol/m3.detik]

Anda mungkin juga menyukai