Anda di halaman 1dari 29

ABSORPSI DAN

ADSORPSI
ABSORPSI
• Dalam absorpsi gas, uap terlarut diserap dari campuran gas inert
menggunakan cairan gas terlarut lebih mudah atau lebih sulit larut.
• Contoh: pencucian ammonia dari campuran ammonia-udara menggunakan
air (fasa cair). Selanjutnya, zat terlarut diambil menggunakan cara
distilasi, dan cairan penyerap dapat dibuang atau digunakan kembali.
• Alternatif lain: zat terlarut dipisahkan dengan mengontakkan cairan
pembawa dengan mengontakkannya dengan gas inert, atau membalikkan
proses absorpsi  desorpsi gas / gas stripping.
Packed Tower
• Alat yang umum digunakan dalam absorpsi gas  packed tower
• Teridiri atas kolom silinder, dilengkapi dengan:
• di bagian bawah
• gas inlet  gas yang mengandung zat terlarut (rich gas) masuk
• distributor gas
• liquid outlet  cairan yang kaya akan zat terlarut keluar
• di bagian atas
• liquid inlet  pelarut murni atau weak liquor (larutan encer zat terlarut dalam pelarut)
• distributor  mendistribusi pelarut hingga membasahi permukaan packing
• gas outlet  dilute gas/gas encer keluar kolom
• padatan untuk suppot: tower packing  menyediakan luas kontak yang besar antara cairan dan gas
• packing support: screen bergelombang untuk menyangga packing, memiliki area terbuka yang lebar 
tidak terjadi flooding/banjir pada area support
Tower Packing
Terbagi 3 jenis:
• yang dimasukkan secara random ke dalam tower (dumped packing)
• ukuran 6-75 mm (1/4 – 3 in) untuk dimensi besar
• ukuran < 25 mm untuk kolom skala lab (pilot plant)
• terbuat dari material inert, murah, seperti clay, porcelain, atau plastik, terkadang ring logam tipis dari baja atau aluminium
• membentuk ruang kosong yang besar untuk aliran fluida
• porositas/void fraction 60-90%
• yang harus disusun (stacked packing)
• ukuran 50-200 mm (2 – 8 in)
• yang terstruktur atau teratur / ordered packing
Raschig Rings Metal Pall Rings Plastic Rings

Ceramic Plastic Metal


Berl Saddle Intalox
Intalox Saddle Intalox Saddle
Saddle
• Merupakan evolusi dari Stedman
packing (akhir 1930-an)
• Sulzer packing dibuat 1965
• Awalnya terbuat dari kawat kasa
 saat ini dari logam
bergelombang yang dilubangi
• Gelombang dibuat dengan sudut
45o dengan horizontal
• Porositas: 0,93-0,97
• Area permukaan spesifik: 60-76
ft2/ft3 (200-250 m2/m3)
Kontak antara Cairan dan Gas
• Secara ideal, cairan yang didistribusikan dari atas packing akan mengalir turun ke seluruh permukaan
packing, membentuk film tipis.
• Lapisan film cenderung lebih tebal di beberapa tempat dan tipis di tempat lain  membentuk aliran
kecil dan mengalir sepanjang jalur terlokalisasi melalui packing.
• Pada saat laju alir cairan kecil, akan banyak permukaan packing kering, atau hanya dilapisi stagnant
film/cairan.  Efek channeling terjadi  kinerja pached tower buruk
• Channeling yang parah terjadi dalam tower berisi stacked packing, berkurang dalam dumped packing.
• Dapat diminimasi dalam tower berukuran sedang.  Diameter tower > 8 x diameter packing
• Pada rasio diameter tower : diameter packing < 8:1, cairan cenderung mengalir di luar packing dan
melewati dinding kolom.
Pressure Drop dan Batas Laju Alir
• Pressure drop/ketinggian unit packing terjadi
karena friksi cairan  diplot terhadap laju alir
gas per satuan luas penampang kolom, G y

• = densitas gas
• = kecepatan gas
• Makin tinggi kecepatan gas, maka cairan akan
tertahan dan memenuhi packing  flooding
• Kecepatan gas harus lebih rendah dari flooding
velocity
• Flooding velocity bergantung pada
jenis dan ukuran packing dan
kecepatan cairan.
• Flooding diasumsikan terjadi pada
2.0 in. H20/ft of packing, karena
kurva pressure drop hampir vertical.
• Untuk laju alir cairan yang rendah,
flooding velocity bervariasi -0.2 s/d
-0.3 pangkat laju alir cairan dan 0.6
s/d 0.7 pangkat ukuran packing.
• Efek laju alir cairan dan ukuran
packing semakin jelas pada
kecepatan massa cairan yang tinggi.
• Korelasi untuk menentukan dan flooding velocity pada
packed columns biasanya dalam bentuk plot log-log:
Absis:
Ordinate mengandung  (Gambar 22.6)
• dan [lb/(ft2.s)]
• [cP]
• dan [lb/ft3]
• = 32,174 lbf.ft/(lb.s2)
• Biasanya rasio laju alir diketahui,, dan Gy dapat
ditentukan
• Karakteristik packing dihitung berdasarkan packing factor
Fp, yang menurun bila ukuran packing atau void fraction
naik.
• Persamaan empiris untuk menentukan batas pressure
drop:

• = pressue drop saat flooding [in. H2O/ft of packing]


• = packing factor (10 s/d 60) [tak berdimensi]
Contoh soal Example 22.1:
Sebuah tower berisi packing jenis ceramic Intalox saddles
berukuran 1 in. (25,4 mm) dibangun untuk menangani 25.000
ft3 (708 m3) masukan gas per jam. Kandungan ammonia
dalam gas (udara) adalah 2%-volume. Amonia murni
digunakan sebagai absorben. Temperatur absorpsi pada 68 oF
(20 oC), dan tekanan 1 atm. Rasio laju alir gas terhadap cairan
adalah 1 lb gas per lb cairan.
a) jika kecepatan gas adalah ½ kali flooding velocity,
berapakah ukuran diameter kolom?
b) berapakah pressure drop jika bagian packed setingi
20 ft (6,1 m)?
Jawaban:
MR rata-rata gas masuk =
maka,
a) Gunakan gambar 22.5, ketika Gy = Gx untuk intallox
saddle 1 in. Gy = 1700 lb/ft2.jam = 0,472 lb/ft2.s
Nilai desain = 0,472/2 = 0,236 lb/ft2.s
Laju alir gas = (25000)(0,07465/3600) = 0,518 lb/s
Maka, luas penampang kolom=
Diameter=
b) Gunakan Gambar 22.4
Gy=Gx=850 lb/ft2.jam (1/2 flooding velocity)

Total

Nilai ini dapat dicek dengan Gambar 22.6,


Gunakan informasi tambahan:
; ;
= 32,174 lbf.ft/(lb.s2)
Untuk Intallox saddle 1 in Fp=92 (Tabel 22.1)
Maka, absis:
ordinat:
Untuk kondisi ini tekanan yang diprediksi sekitar 0,23 in H2O/ft
maka Total
actual mungkin lebih dekat dengan nilai yang lebih tinggi
(Gambar 22.4 yang dihitung berdasarkan spesifik packing
Korelasi umum Gambar 22.6 akan mendekati Gambar 22.4 bila
Neraca Massa Absorpsi
Berdasarkan batasan garis putus-putus:
• N.m. total:
• N.m. komponen A:
Berdasarkan aliran inlet & outlet:
• N.m. total:
• N.m. komponen A:
• Garis operasi: (…22.6)
Batas Rasio Gas-Cair
• Persamaan garis operasi menunjukkan bahwa slope rata-
rata garis operasi adalah L/V, rasio laju alir molal cairan
terhadap gas.
• Sehingga, untuk laju alir gas tertentu, penurunan laju alir
cairan akan menurunkan slope garis operasi
• Garis operasi awal  garis ab
• Diasumsikan laju alir gas dan konsentrasi akhir adalah x a,
ya dan yb dan laju cairan L menurun.
• Maka ujung akhir garis operasi akan mengubah arah garis
operasi, dan xb, konsentrasi strong liquor akan meningkat
• Kemungkinan konsentrasi liquor maksimum dan laju
cairan minimum diperoleh ketika garis operasi menyentuh
garis kesetimbangan, garis ab’
ADSORPSI
• Adsorpsi adalah proses pemisahan dimana komponen tertentu dari fasa
fluida ditransfer ke permukaan adsorben padat.
• Biasanya, partikel adsorben kecil dipasang secara fixed bed (unggun
tetap), dan fluida dialirkan melalui unggun (bed) adsorben hingga padatan
mendekati jenuh dan kinerja pemisahan tidak terpenuhi.
• Aliran fluida kemudian dipindahkan ke unggun yang lain hingga adsorben
yang jenuh telah diganti atau di regenerasi.
Adsorben dan Proses Adsorpsi
• Adsorben biasanya material berpori
• Adsorpsi terjadi di dinding poeri atau di tempat spesifik dalam partikel adsorben
• Pori berukuran sangat kecil  luas permukaan internal >>> luas permukaan eksternal
• Luas permukaan internal dapat mencapai 2000 m2/gram.
• Pemisahan terjadi karena perbdaan berat moleul, bentuk, polaritas  beberapa molekul menempel lebih kuat di permukaan adsorben dibandingkan
yang lainnya  pori terlalu kecil, molekul besar tidak dapat masuk.
• Komponen yang diadsorpsi (adsorbat) menempel cukup kuat hingga pemisahan sempurna, tanpa ada komponen lain yang teradsorpsi atau hanya
sedikit sekali.
• Regenerasi adsorben dapat dilakukan untuk mengambil adsorbat dalam konsentrasi hampir murni.
• Aplikasi adsorpsi fasa uap: recovery pelarut organic yang digunakan dalam industry cat, tinta print, larutan film casting atau fabric coating.
• Pengeringan gas bisa dilakukan dengan mengadsopsi air ke silica gel, alumina, atau padatan inorganic lain. Untuk treatment gas menggunakan zeolit
• Adsorpsi dari fsaa cair, untuk memisahkan komponen organi dari limbah cair, pengotor larutan gula, dan minyak nabati, dan air dari cairan organic.
Peralatan Adsorpsi
1. Fixed Bed Adsorber
• Partikel adsorben ditempatkan setinggi 1-4 ft, ditopang
oleh pelat berlubang.
• Gas masuk turun melalui salah satu unggun, ketika yang
lainnya diregenerasi.
• Aliran menurun lebih disukai karena pada laju alir tinggi,
padatan dapat terfluidisasi.
• Regenerasi dapat dilakukan dengan gas inert, bila pelarut
tidak larut di air, regenerasi dengan steam dapat dilakukan.
• Steam berkondensasi di dalam unggun dan meningkatkan T
padatan dan mendorong penyediaan energi untuk desorpsi.
Lalu pelarut dikondensasikan, dan dipisahkan dari air.
2. Alat Pengeringan Gas
• Hampir sama dengan yang sebelumnya, tapi regenerasi menggunakan gas
panas
• Gas basah dari unggun diregenerasi dengan venting, atau air dikondensasi
dan gas diresirkulasi
• Untuk pengering kecil bisa digunakan pemanas listrik
• Jika regenerasi dilakukan pada tekanan lebih rendah dari adsorpsi, maka
tidak diperlukan pasokan panas  tekanan rendah membantu desorpsi
3. Pressure-swing adsorption
• Yaitu proses pemisahan bulk yang digunaan untuk pemisahan udara skala kecil
• PSA sederhana untuk pemisahan udara menggunakan 2 unggun molecular sieve, satu mengadsopsi
pada P beberapa atm, dan satu lagi diregenerasi pada 1 atm.
• Nitrogen diserap 3-4x lebih kat dibandingkan oksigen  oksigen hampir murni dihasilkan sebagai
produk
• Waktu adsorpsi cukup singkat, (< 1menit) karena konsentrasi tinggi N2 dalam udara dan kapasitas
rendah
• gas yang tertangkap dalam unggun sangat signifikan relatif terhadap jumlah yang diadsorpsi 
diperlukan siklus adsorpsi
• Setelah adsorpsi, unggun diturunkan tekanannya, sehingga gas yang tertangkap dilepas.
4. Adsorpsi dari cairan
• Contohnya penggunaan karbon aktif untuk menghilangkan polutan dari limbah cair.
• Karbon digunakan untuk menyaring zat organic dalam pasokan air minum 
meningkatkan rasa dan menurunkan peluang terbentuknya komponen beracun
dalam tahap klorinasi
• beberapa unggun dioperasikan parallel, diameter beberapa ft dan ketinggian s.d 10
m
• alternative lain: serrbuk karbon dimasukkan ke dalam tangki berisi larutan, dan
diaduk dengan pengaduk mekanik atau air sparger agar partikel tersuspensi
5. Adosrber Kontinyu
• Adsorpsi dari gas atau cairan dilakuakn kontinyu menggunakan padatan
yang bergerak, dengan aliran berlawanan arah.
• Padatan turun berdasarkan gravitasi saat adsorpsi, dan dikembalikan
dengan airlift atau konveyor mekanik ke atas kolom
Kesetimbangan; Adsorption Isotherms
• Adsorption Isotherms adalah hubungan kesetimbangan antara konsetrasi
fasa cair dan konsentrasi partikel adsorben pada T tertentu
• Untuk gas, konsentrasi biasanya dalam %mol atau tekanan parsial
• Untuk cairan, konsentrasi dalam satuan massa, seperti ppm
• Konsentrasi adsorbat dalam padatan , dalam massa teradsorpsi per satuan
massa adsorben awal
Jenis Isotherm
• Linear isotherm  jumlah yang diadsorpsi sebanding dengan konsentrasi
dalam fluida
• Isotherm yang cekung ke atas lebih disukai (favorable) penangkapan
dalam padatan cenderung relatif tinggi pada konsentrasi rendah dalam fluida
• Langmuir isotherm 
• W=adsorbate loading
• c=konsentrasi dalam cairan
• K=konstanta adsorpsi
• jika K.c>>1  sangat disukai
• jika K.c<1  hampir linear
• Langmuir isotherm diturunkan dari asumsi permukaan seragam, berlaku untuk gas
yang teradsorpsi dengan lemah
• Yang sangat disukai (strongly favorable) menggunakan
persamaan empiris Freundlich:

• b dan m = konstanta
• m<1
• cocok untuk adsorpsi dari cairan
• Kasus yang membatasi adsorpsi irreversible, jumlah yang
diadsorpsi tidak bergantung pada konsentrasi rendah s.d
sangat rendah, seluruh sistem menunjukkan penurunn dalam
jumlah yang diadsorpsi dengan naiknya T. Proses desorpsi
memerlukan T yang lebih tinggi.
• Isotherm dengan cekungan ke bawah tidak disukai karena
penyerapan nya rendah
• Contoh berbagai bentuk isotherm untuk adsorbat
yang sama:
• Air yang diadsorpsi dari udata menggunakan 3
jenis dessicant: silica gel, molecular sieve 4A, dn
alumina
• Silica gel memiliki profil idotherm hampir linear
s/d 50% RH; kapasitas nya hingga 2x padatan lain;
pada %RH tinggi, pori kecil dipenuhi cairan dan
jumlah yang diadsorpsi bergntung pada volume
pori kecil, bukan hanya luas permukaan.
• Air ditangkap dengan kuat oleh molecular sieve,
tapi volume pori tidak sebesar silica gel
• Contoh soal 25.1: Adsorpsi pada karbon BPL
digunakan untuk aliran udara yang mengandung
0,2% n-heksana pada 20 oC.
a) estimasi kapasitas kesetimbanan untuk unggun yang a
beroperasi pada 20 oC! b

b) berapakah penurunan kapasitas jika panas adsorpsi


meningkatkan temperatur unggun menjadi 40 oC?
Jawab:
c) Mr n-heksana=86,17 pada 20oC; ≈
Pada Tb (68,7oC),
Tekanan adsorpsi

Dari grafik Volume yang diadsorpsi


b) Pada 40 oC,

Dari grafik Volume yang diadsorpsi

Anda mungkin juga menyukai