Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH ABSORBER

Oleh:

Nama : Luffiyah Al Husna (061940411967)

Kelas : 3 EGC

Mata Kuliah : Pengenalan Pabrik

Dosen Pembimbing : Ir. Irawan Rusnadi, M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI DIV TEKNIK ENERGI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2020/2021
A. Dasar Teori

Absorbsi ialah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara pengikatan
bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan pelarutan. Kelarutan gas
yang akan diserap dapat disebabkan hanya oleh gaya-gaya fisik (pada absorbsi fisik) atau
selain gaya tersebut juga oleh ikatan kimia (pada absorbsi kimia,juga disebut sorpsi kimia).
Kecepatan absorbsi merupakan ukuran perpindahan massa antara fasa gas dan fasa cair,
disamping pada perbedaan konsentrasi dan luas permukaan absorben.
Absorben adalah cairan yang dapat melarutkan bahan yang akan diabsorbsi pada
permukaannya, baik secara fisik atau dengan reaksi kimia. Absorben (juga disebut cairan
pencuci) harus memenuhi persyaratan yang sangat beragam. Misalnya bahan itu harus :
 Memiliki daya melarutkan bahan yang akan diabsorbsi yang sebesar mungkin (kebutuhan
akan cairan lebih sedikit,volume alat lebih kecil).
 Sedapat mungkin sangat reaktif.
 Memiliki tekanan uap yang tinggi.
 Mempunyai viskositas yang rendah.
 Stabil secara termis dan murah.
Absorben yang sering digunakan adalah air (untuk gas-gas yang dapat larut, atau untuk
pemisahan partikel debu dan tetesan cairan), natrium hidroksida (untuk gas-gas yang dapat
bereaksi seperti asam) dan asam sulfat (untuk gas-gas yang dapat bereaksi seperti basa).
Alat absorbsi disebut juga absorber, absorber adalah alat pemisahan suatu komponen gas
oleh zat cair sebagai pelarut. Prinsip kerjanya adalah suatu campuran gas diumpankan dari
bawah (bottom) tower absorber, untuk dikontakkan dengan zat cair dari atas (top) absorber.
Kompenen gas yang mempunyai kelarutan terbesar pada cairan tersebut akan larut bersama
absorben (zat cair) dan menjadi bottom produk, sedangkan komponen gas lainnya yang tidak
terlarut dalam absorben akan ke atas sebagai top produk. Karna prinsip kerja absorber
berdasarkan kelarutan gas dalam cairan, maka kondisi operasi absorber adalah pada
temperatur rendah, dan tekanan tinggi. Dimana pada kondisi ini, daya larut gas dalam fase
cair akan maksimal .
B. Jenis-Jenis Absorber
1. Packed Tower

Jenis ini adalah yang paling banyak diterapkan pada menara absorbsi. Packed tower
ini berfungsi mirip dengan media filter, dimana gas dan cairan akan tertahan dan
berkontak lebih lama dalam kolom sehingga operasi absorbsi akan lebih optimal.
Beragam jenis packing telah dikembangkan untuk memperluas daerah dan efisiensi
kontak gas-cairan. Ukuran packing yang umum digunakan adalah 3-75 mm. Bahan yang
digunakan dipilih berdasarkan sifat inert terhadap komponen gas maupun cairan solven
dan pertimbangan ekonomis, antara lain tanah liat, porselin, grafit dan plastik. Packing
yang baik biasanya memenuhi 60-90% dari volume kolom.
Prinsip kerja dari packed tower adalah gas yang berasal dari cerobong asap dihisap
dengan laju alir tertentu, kemudian gas tersebut dialirkan ke packed tower melalui
bawah menara, cairan dimasukkan dari atas menara dan mengalir kebawah menara
secara gravitasi. Pengkontaminan akan larut di dalam cairan, udara bersih akan
dilepaskan ke atmosfer melalui puncak menara.

2. Spray Tower
Spray tower merupakan alat yang paling sederhana untuk absorbsi gas, terdiri dari
tower yang kosong dan satu set nozzles untuk menyemprotkan cairan. Prinsip kerja
suatu spray tower mirip dengan penyemprot cairan pada open barrel. Aliran gas
kontaminan memasuki dasar tower dan melewati absorben bersamaan dengan
disemprotkannya cairan pada satu atau beberapa tingkat nozzle. Untuk menyediakan
permukaan cairan yang luas utuk berkontak dengan gas, nozzles diatur untuk membasahi
seluruh cross section dari tower dengan tetesan cairan yang halus. Kekurangan spray
tower adalah terbatasnya pemakaian untuk gas yang sangat mudah terlarut atau bila
tidak dibutuhkan efisiensi penyisihan yang tinggi. Keuntungan utamanya adalah
bentuknya yang benar-benar terbuka, tidak memiliki internal kecuali pada spray nozzles.
Penggunaan spray tower adalah pengkondisian gas atau pendinginan, pelembaban, dan
penyisihan tingkat pertama untuk partikulat dan gas.
3. Tray Tower

Tray atau Plate Tower adalah kolom pemisah berupa silinder tegak dimana bagian
dalam dari kolom berisi sejumlah tray atau plate yang disusun pada jarak tertentu
(tray/plate spacing) di sepanjang kolom. Cairan dimasukan dari puncak kolom dan
dalam perjalanannya cairan akan mengalir dari tray yang satu ke tray yang lain yang ada
di bawahnya. Selama proses berlangsung, di setiap tray akan terjadi kontak fasa antara
fasa cairan dengan fasa uap yang dimasukkan dari dasar kolom. Secara keseluruhan
kontak antara fasa dalam Tray Tower dapat dipandang sebagai aliran lawan arah
(countercurrent), meskipun arus yang sebenarnya terjadi arus silang (crossflow). Adapun
macam-macam dari tray adalah:
a. Sieve Tray

Sieve Tray adalah tray yang terbuat dari lapisan logam datar dengan sejumlah
lubang. Diameter lubang berkisar Antara 1/8 – ½ inchi, tetapi yang sering digunakan
adalah 3/16 inchi. Setiap tray dilengkapi dengan satu atau lebih downcomer untuk
membawa cairan turun dari tray yang satu ke tray lainnya yang ada di bawahnya.
Pada operasi normal, uap mengalir melalui lubang-lubang sehingga menyebabkan
turbulensi cairan membentuk froth sepanjang tray, hingga perpindahan massa uap
cairan lebih efisien.

b. Valve Tray

Valve Tray serupa dengan Sieve Tray, hanya di setiap lubang dipasang cap-cap
yang dapat diangkat atau berupa valve yang dapat naik turun tergantung variasi
kecepatan aliran uap. Gerak vertikal dari cap yang diizinkan antara ¼ - ½ inchi.
Operasi Valve Tray lebih fleksibel dibanding dengan Sieve Tray.

c. Bubble Cap Tray


Bubble Cap Tray adalah tray yang menggunakan bubble cap untuk mencapai tahap
keseimbangan. Bubble Cap berupa mangkok terbalik yang terletak di atas riser, yang
mana uap dapat masuk dari bagian bawah tray dan terdispersi pada permukaan bawah
cairan melalui celah-celah atau slot. Bubble cap yang dirancang dengan baik akan
memberikan turbulensi massa uap-cairan membentuk froth dengan luas antar muka
yang besar hingga efisiensi tray tinggi.

Anda mungkin juga menyukai