PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Pada industri kimia proses pemisahan sangat diperlukan, baik dalam
penyiapan umpan ataupun produk. Umumnya memisahkan dari campuran produk
yang keluar dari reaktor. Berbagai cara pemisahan dapat digunakan, teknik
pemisahan yang umumnya banyak dipakai adalah; sedimentasi, kristalisasi,
distilasi, ekstraksi, absorpsi, adsorpsi, filtrasi dan penukar ion.
Dalam percobaan ini teknik yang dilakukan adalah dengan cara sedimentasi.
Proses sedimentasi itu sendiri dilakukan dengan cara mengendapkan partikel zat
padat yang tersebar atau tersuspensi dalam cairan dalam waktu tertentu sehingga
cairan jernih dapat dipisahkan dari zat padat yang menumpuk didasarnya. Teknik
pemisahan dengan cara ini selain lebih mudah dalam pengoperasiannya, dilihat dari
segi ekonomi juga jauh lebih murah.
1. 2 Tujuan Percobaan
1. 3 Ruang Lingkup
Proses pemisahan suatu suspensi dapat dilakukan dengan berbagai macam
cara diantaranya dengan filtrasi, kristalisasi, distilasi, ekstraksi, sedimentasi,
adsorpsi, absorpsi, dan penukar ion. Pada percobaan ini teknik pemisahan yang
dilakukan yaitu dengan cara sedimentasi. Sedimentasi itu sendiri ialah turunnya
partikel zat padat yang menumpuk didasarnya.partikel zat padat yang digunakan
adalah kapur (CaCO3).
Proses sedimentasi ini dilakukan bertujuan untuk menghitung besarnya
kecepatan pengendapan partikel zat padat yaitu dengan mengukur jarak turunnya
lapisan atas (ZB) dan jarak naiknya lapisan bawah (ZD) terhadap waktu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Peneraan neraca
Alat analitik yang biasa digunakan pada percobaan memiliki kesalahan
alat yang biasa disebut ketelitian atau ketidaksamaan. Seperti pada termometer,
ketelitian neraca juga terletak pada bagian garis skala terkecil. Pada neraca analitik
ketelitiannya adalah 1/10 mg. Pada muatan yang lebih berat, ketelitiannya akan
berkurang.
Dalam peneraan neraca, langkah-langkah yang biasa digunakan adalah
sebagai berikut :
1. Cawan porselin dipanaskan dalam oven pemanas
Tujuannya adalah agar uap air yang melekat pada cawan tersebut hilang
sehingga cawan porselin benar-benar bebas uap air.
2. Memasukkan cawan porselin kedalam eksikator
Tujuannya adalah agar cawan porselin tidak kontak langsung dengan udara
disekitar.
3. Peneraan dimulai dengan penimbangan yang dilakukan sampai beratnya
konstan dengan empat angka dibelakang koma. Hal ini disebabkan kontak
dengan udara luar yang mengandung H2O dan pada saat penimbangan
berat yang diperoleh bukan benar-benar berat dari cawan tersebut.
2. 2 Sedimentasi
Sedimentasi adalah suatu peristiwa turunnya partikel zat padat yang
tersebar atau tersuspensi dalam cairan karena gaya berat sehingga cairan jernih
dapat dipisahkan dari zat padat yang menumpuk didasarnya.
Berdasarkan kemampuan untuk mengendap, sedimentasi dibedakan menjadi:
1. Plain sedimentasi
Adalah proses pengendapan dimana partikel-partikelnya memiliki kemampuan
untuk mengatasi gaya apung.
2. Koagulasi
Partikel-partikelnya halus, sulit mengatasi gaya apung(sulit mengendap)
sehingga proses koagulasi dilakukan untuk memperbesar diameter partikelnya
agar mudah mengendap.
Berdasarkan ukuran partikel, sedimentasi dibedakan menjadi :
1. Discrete particle
Selama proses pengendapan bentuk, ukuran, dan densitas partikel tidak berubah.
2. Flacentate particle
Selama proses pengendapan bentuk, ukuran, dan densitas partikel berubah.
Berdasarkan pengaruh dari partikel lain, sedimentasi dibedakan menjadi:
1. Free settling
Partikel bergerak tidak dipengaruhi oleh partikel lain, dapat diperoleh jika
konsentrasinya rendah atau encer.
2. Hinder settling
Partikel bergerak mendapat pengaruh oleh partikel lain.Percepetan Hinder
settling dipengaruhi oleh :
ukuran partikel yang terdistribusi dalam larutan, partikel yang berukuran lebih besar
memiliki kecepatan pengendapan yang lebih besar daripada partikel yang berukuran
lebih kecil.
2. 3 Hukum Stokes
Setiap benda yang bergerak dalam suatu fluida akan mendapat gaya geser
yang disebabkan oleh kekentalan fluida tersebut.
Gerak butiran partikel pada proses pengendapan fluida diam dipengaruhi oleh
gaya-gaya :
1.
2.
Fd
Fg
Gaya apung
Fa w .g .V p
Gaya seret
w C d Vt 2 A p
Fd
2
Gaya gravitasi
Fg m.g p .V p .g
F F
Fa Fd
m.dV / dt Fg Fa Fd 0
0 p .V p .g w .g .V p
C d .Vt 2 . w . A p
2
...............(1)
m p V p . p
3
=
=
Ap
4 1
D p . p
3 2
D 3p . p ................( 2)
1
.D p2 ...........(3)
4
4.g .D p . w p
3.C d . w
Cd = f (NRe)
Cd = Koefisien hambatan
NRe = w.Dp.vt
NRe = Bilangan Reynold
Nre = w.D
Untuk aliran
Transisi : 1<NRe<104
Cd
24
N Re
24
N Re
3
N Re
0.34
2
1 g . p w .D p
................ HukumStokes
18
(a)
(b)
(c)
Keterangan :
(a) Suspensi seragam pada keadaan awal
(b) Zona-zona settling setelah waktu tertentu
(c) Kompresi zona D setelah zona B dan C hilang (titik kritis)
(d) Akhir pengendapan
Zona A = Cairan jernih
Zona B = Suspensi dengan konsentrasi awal
Zona C = Daerah peralihan
Zona D = Suspensi terpadatkan
(d)
t (waktu)
Z0-x
0-x
Zi-x
slope : - dZ/dt = vL
Intersept : Zi (tL,ZL)
Jika tinggi setiap lapisan ZL diplotkan terhadap tL, maka persamaan dengan
hubungan diatas diperoleh kecepatan pengendapan
VL
ZL
.....................( 2)
tL
C O .Z O
.......................(3)
Z L V L .t L
Intersep pada Z = ZL
tg
Zi Z L
0 tL
Z i Z L t L .tg t L .V L
Z i t L .V L Z L ..............................( 4)
1/ 3
jika dari perhitungan diperoleh harga k<2,6 maka hukum Stokes berlaku.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3. 1
3.1.1 Alat
Kolom sedimentasi
Gelas ukur 10 mL
Cawan porselin
Piknometer 25 mL
Neraca analitik
Meteran
Viskometer Ostwald
3.1.2 Bahan
CaCO3
Air kran
Aquadest
Kolom sedimen
Aliran
Keluar
tangki
pompa
kerangan
aliran
keluar
3.3.2
3.3.3
Melakukan
langkah-langkah
seperti
diatas konsentrasi)
dengan menggunakan
Menggunakan
kolom
sedimentasi
(variasi
konsentrasi 80, 100 gr/L
Membuat suspensi dengan konsentrasi 100 gr/L pada tangki penampung ,dengan ketinggian
150 cm
BAB VI
PEMBAHASAN
Sedimentasi merupakan peristiwa turunnya partikel-partikel padat yang
tersebar atau tersuspensi dalam cairan karena pengaruh gaya berat, gaya apung, dan
gaya geser sehingga cairan jenuh dapat dipisahkan dari zat padat yang mengendap
didasarnya.
berbeda dapat
mempengaruhi
kecepatan
pengendapan. Kecepatan
pengendapan pada diameter yang lebih besar akan lebih cepat daripada kecepatan
pengendapan pada diameter yang lebih kecil.Hal ini disebabkan karena pada
diameter kolom yang lebih besar maka partikelnya akan lebih tersebar sehingga
gesekan antar partikel akan lebih kecil dibandingkan dengan gesekan antar
partikel untuk diameter kolom yang lebih kecil.
Variasi ketinggian
Pada percobaan ini digunakan variasi ketinggian 150 cm dan 200 cm,
dengan konsentrasi 70gr/L. dari hasil percobaan kecapatan pengendapan pada 150
cm adalah 2.07gr/s dan kecepatan pengendapan pada 200 cm adalah 1.6 cm/s. hal
ini tidak sesuai dengan literatur yang diketahui, seharusnya kecepatan
Perbandingan konsentrasi
Konsentrasi larutan yang diperoleh dari percobaan berbeda dibandingkan
konsentrasi larutan dengan perhitungan secara teori Kynch. Hal ini disebabkan
sewaktu mengambil sample pada waktu dan ketinggian tertentu dianggap belum
dapat mewakili konsentrasi pada ketinggian tersebut, karena sample yang diambil
hanya untuk satu titik (didekat kerangan) sedangkan sample tersebut belum tentu
mempunyai konsentrasi yang sama dengan sample lain yang lebih jauh dari
kerangan. Perbedaan ini terjadi karena sample yang diambil tidak homogen atau
sudah ada sebagian partikel yang mngendap.
Sementara menghitunh konsentrasi dengan teori Kynch dianggap sudah mewakili
setiap ketinggian karena pada perhitungan dengan teori Kynch lapisan sample
yang diambil dianggap sudah homogen.
Syarat Hukum Stoke adalah harga K<2,6, jadi pada percobaan ini Hukum
Stoke berlaku karena nilai K yang kita dapat adalah 1.639. Dan nilai Nre adalah
0.1 , sehingga aliran yang didapatkan pada percobaan ini adalah aliran laminer.
-aliran laminar :Nre <1
-aliran transisi : Nre 1<Nre >104
-aliran laminar : Nre > 104
BAB VII
KESIMPULAN
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengendapan adalah :
a. Tinggi kolom
b. Diameter bejana
c. Konsentrasi partikel
2. Hukum Stokes tidak berlaku dalam percobaan ini.
3. Tekanan dan suhu ruang mempengaruhi proses pengendapan.
LAMPIRAN D
CONTOH PERHITUNGAN
D.1 Menghitung volume piknometer
V piknometer
m aquadest
aquadest
m piknometer aquadest m piknometerkosong
aquadest
46,3 gr 20,17 gr
0.996648 gr / cm 3
26.2 2 cm3
V piknometer
mairkran
V piknometer
m piknometer airkran m piknometerkosong
V piknometer
45.87 gr 20.17 gr
26.2cm 3
0.998855 gr/cm3
airkran
Sg
aquadest
2.711
0.996648 gr / cm 3
2.72 gr/cm3
partikel
= 0.853 cP
= 1.05 menit
= 1.18 menit
airkran
aquadest t aquadest
t airkran
0.853cP 1.05menit
1.18menit
airkran 0.75 cP
VT
= 0.121 cm/s
D.6 Menghitung konsentrasi
D.6.1 Secara Perhitungan
C0 Z 0 C L Z i
C0 Z 0
Zi
70 gr / L 150cm
26cm
C L 403.8 gr/L
D.6.2 Secara Percobaan
CL
m
V
0.75 gr 1000mL
10mL
1L
C L 75 gr / L
CL
wVT D p
w
N Re
w g( p w )
k Dp
6.73.10
(0.75 10 2 ) 2 gr / cm 3
k 1.97
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA
Banchero J.IR. walter L.B.Introduction to Chemical Engginering Mc. Graw Hill 1995
LAMPIRAN A
DATA LITERATUR
aquadest (26.5o C) = 0.996648 gr/cm3
specific gravity CaCO3 = 2.711
aquadest = 0.853 cP
LAMPIRAN B
DATA PENGAMATAN
Hari 1
Hari 2
Keadaan
awal
Suhu (oC)
(2.60 0.05)101
Tekanan (mmHg)
(6.970 0.005)102
akhir
awal
akhir
(2.70 0.05)101
(6.960 0.005)102
: 50 cm
Kolom Sedimentasi
Sisi 1
: 15 cm
Sisi 2
: 15 cm
Tinggi Prisma : 17 cm
m1 (gr)
20.17
46.3
45.67
m2 (gr)
20.16
46.3
45.66
m2 (gr)
20.16
46.3
45.65
t1 (s)
1.03
1.19
t2 (s)
1.04
1.16
t3 (s)
1.07
1.19
cawan
m1 (gr)
20.68
28.01
31.31
18.83
29.86
29.71
1
2
3
4
5
6
ZB (cm)
150
131
121
108
95
82
70
47
46
39
35.5
33.8
32.2
30.8
29.5
28.1
27.3
26.1
25.4
24.5
23.8
ZD (cm)
0
9.5
17.3
28.6
35.2
40.1
44.5
47
m2 (gr)
20.68
28.01
31.31
18.83
29.86
29.71
m3 (gr)
20.68
28.01
31.31
18.83
29.86
29.71
105
110
115
23.2
23.2
23.2
Ketinggian 200 cm
T (menit)
ZB (cm)
ZD (cm)
0
200
0
5
184
5.3
10
169.5
7.8
15
156
11.2
20
142
13.4
25
129
20.5
30
115
24.1
35
100.9
28.3
40
87
34.7
45
73
39.5
50
59
41
55
45.5
45.5
60
42.5
65
40.8
70
39.3
75
37.7
80
36.4
85
35
90
33.9
95
32.8
100
32
105
31.2
110
30.4
115
29.7
120
28.7
125
27.7
130
26.7
135
25.9
140
25.9
145
25.9
Variasi Konsentrasi (konsentrasi 100 gr/L, 150 gr/L)
Konsentrasi 100 gr/L
Ketinggian : 150 cm
T (menit)
0
5
10
ZB (cm)
150
133
120.5
ZD (cm)
0
10
15.5
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
115
120
125
130
108
97
85.6
75
64
53
44
41.2
39
37.3
36
34.3
33
31.5
30.3
29.2
28.2
27.2
26.4
25.7
24.8
24
24
24
19.7
23.8
27.9
31.2
33.4
37.2
39.1
41.2
ZB (cm)
150
142.7
135.7
129.5
125
ZD (cm)
0
1.5
2.3
2.9
3.6
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
115
120
125
130
135
140
145
150
119.9
114.5
108.8
103.4
97.8
92.5
87.2
82.2
77.7
74
70.7
67.5
63.2
58.1
53.7
49.9
43.1
39.5
34.7
30.9
27.5
25.7
24.9
24.3
23.8
23.8
4.1
4.9
6.8
8.2
11.5
15.7
18.2
20.4
22.1
22.7
23
23.5
24.1
24.9
25.2
26
27.3
28.6
29.2
30.9
ZB (cm)
200
178.5
164.3
151.8
ZD (cm)
0
2.3
7.8
12.5
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
115
120
125
130
135
140
145
150
155
160
165
170
139.5
127.5
116.4
104.2
92
80
68.4
55.5
48.5
46.2
44.3
42.8
41.3
39.8
38.5
37.4
36.3
35.2
34.3
34.3
32.4
31.7
30.8
30.2
29.4
29.3
28.5
27.7
27
26.3
26.3
17.4
20.1
25.2
30.6
32.7
36.2
40.9
44.7
48.5
Variasi Diameter (gelas ukur 1000 ml dan gelas kimia 1000 ml)
Konsentrasi 75 gr/L
Ketinggian 150 cm
T (menit)
0
1
2
Gelas Ukur
ZB (cm)
12
8.5
5.4
1000 ml
ZD (cm)
0
0.8
1.8
Gelas Kimia
ZB (cm)
12
8
5
1000 ml
ZD (cm)
0
0.7
1.2
3
4
5
6
7
8
2.5
2.3
2
1.8
1.8
1.8
2.5
1.5
1.3
1
1
1
1
1.5
1000 ml
ZD (cm)
0
0.9
2.5
3.5
3.8
Gelas Kimia
ZB (cm)
12
8
5.4
2.4
2.3
1.9
1.7
1.7
1.5
1.5
1.4
1.4
1000 ml
ZD (cm)
0
0.8
1.9
2.4
1000 ml
ZD (cm)
0
0.9
1.5
2.1
2.8
3.4
3.6
3.8
4
Gelas Kimia
ZB (cm)
12
9.1
8
6.9
5.9
5.1
4.5
4.2
3.7
3.4
3.1
2.9
2.7
2.5
2.5
2.4
2.3
2.3
1000 ml
ZD (cm)
0
1.1
1.7
2.1
2.3
2.7
3.2
3.3
3.7
Gelas Ukur
ZB (cm)
12
9
6
3.5
2.8
2.5
2.3
2.1
2
1.9
1.9
1.9
Gelas Ukur
ZB (cm)
12
9.7
8.4
7.1
6.1
5.3
4.7
4.3
4
3.7
3.4
3.3
3
2.9
2.9
2.8
2.7
2.7
Konsentrasi 75 gr/L
Ketinggian 200 cm
T (menit)
0
1
2
3
4
Gelas Ukur
ZB (cm)
12
6
0.5
0.5
0.5
1000 ml
ZD (cm)
0
0.2
0.5
Gelas Kimia
ZB (cm)
12
3.5
0.9
0.9
0.9
1000 ml
ZD (cm)
0
0.4
0.9
1000 ml
ZD (cm)
0
0.2
1.1
1.8
Gelas Kimia
ZB (cm)
12
8.5
5.3
0.7
0.6
0.6
0.6
0.6
1000 ml
ZD (cm)
0
0.3
0.6
0.7
Konsentrasi 75 gr/L
T (menit)
0
1
2
3
4
5
6
7
Gelas Ukur
ZB (cm)
12
9.3
5.2
1.8
1.6
1.4
1.4
1.4
Kran
1
2
3
4
5
6
Z = 150 cm
21.48
29.09
32.04
19.55
30.08
Z = 200 cm
21.59
28.44
32.43
19.55
30.47
32.40
Kran
1
2
3
Z(Kons100gr/l)
21.48
29.09
32.04
Z(Kons150 gr/l)
21.13
29.09
32.04
4
5
19.55
30.08
19.55
30.08
Kran
1
2
3
4
5
6
Z
21.11
28.58
32.11
19.07
31.29
33.07
LAMPIRAN C
HASIL ANTARA
Massa (gr)
0.85
1.08
0.73
0.72
0.37
Massa (gr)
0.85
1.08
0.73
0.72
0.37
Massa (gr)
0.45
1.08
0.73
0.72
0.22
Konsentrasi 75 gr/L
Ketinggian 200 cm
No
1
2
3
4
5
6
Massa (gr)
0.91
0.43
1.12
0.72
0.61
2.69
Konsentrasi 75 gr/L
No
1
2
3
4
5
Massa (gr)
0.43
0.57
0.8
0.24
1.43
3.36
ZB (cm)
150
131
121
108
95
82
70
47
46
39
35.5
33.8
32.2
30.8
29.5
28.1
27.3
26.1
25.4
24.5
23.8
23.2
23.2
23.2
ZD (cm)
0
9.5
17.3
28.6
35.2
40.1
44.5
47
V
3.8
2
2.6
2.6
2.6
2.4
4.6
0.2
1.4
0.7
0.34
0.32
0.28
0.26
0.28
0.16
0.24
0.14
0.18
0.14
0.12
0
0
0
Ketinggian 200 cm
T (menit)
0
5
10
15
20
ZB (cm)
200
184
169.5
156
142
ZD (cm)
0
5.3
7.8
11.2
13.4
V
3.2
2.9
2.7
2.8
2.6
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
115
120
125
130
135
140
145
129
115
100.9
87
73
59
45.5
42.5
40.8
39.3
37.7
36.4
35
33.9
32.8
32
31.2
30.4
29.7
28.7
27.7
26.7
25.9
25.9
25.9
20.5
24.1
28.3
34.7
39.5
41
45.5
2.8
2.82
2.78
2.8
2.8
2.7
0.6
0.34
0.3
0.32
0.26
0.28
0.22
0.22
0.16
0.16
0.16
0.14
0.2
0.2
0.2
0.16
0
0
0
ZB (cm)
150
133
120.5
108
97
85.6
75
64
53
44
41.2
39
37.3
36
34.3
33
31.5
30.3
29.2
28.2
27.2
26.4
ZD (cm)
0
10
15.5
19.7
23.8
27.9
31.2
33.4
37.2
39.1
41.2
V
3.4
2.5
2.5
2.2
2.28
2.12
2.2
2.2
1.8
0.56
0.44
0.34
0.26
0.34
0.26
0.3
0.24
0.22
0.2
0.2
0.16
0.14
110
115
120
125
130
25.7
24.8
24
24
24
0.18
0.16
0
0
0
ZB (cm)
150
142.7
135.7
129.5
125
119.9
114.5
108.8
103.4
97.8
92.5
87.2
82.2
77.7
74
70.7
67.5
63.2
58.1
53.7
49.9
43.1
39.5
34.7
30.9
27.5
25.7
24.9
24.3
23.8
23.8
ZD (cm)
0
1.5
2.3
2.9
3.6
4.1
4.9
6.8
8.2
11.5
15.7
18.2
20.4
22.1
22.7
23
23.5
24.1
24.9
25.2
26
27.3
28.6
29.2
30.9
V
1.46
1.4
1.24
0.9
1.02
1.08
1.14
1.08
1.12
1.06
1.06
1
0.9
0.74
0.66
0.64
0.86
1.02
0.88
0.72
1.36
0.72
0.96
0.76
0.68
0.36
0.16
0.12
0.1
0
0
ZB (cm)
200
178.5
164.3
ZD (cm)
0
2.3
7.8
V
4.3
2.87
2.5
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
115
120
125
130
135
140
145
150
155
160
165
170
151.8
139.5
127.5
116.4
104.2
92
80
68.4
55.5
48.5
46.2
44.3
42.8
41.3
39.8
38.5
37.4
36.3
35.2
34.3
34.3
32.4
31.7
30.8
30.2
29.4
29.3
28.5
27.7
27
26.3
26.3
12.5
17.4
20.1
25.2
30.6
32.7
36.2
40.9
44.7
48.5
2.46
2.4
2.22
2.44
2.44
2.4
2.32
2.58
1.4
0.46
0.38
0.3
0.3
0.3
0.26
0.22
0.22
0.22
0.18
0
0.38
0.14
0.18
0.12
0.16
0.02
0.16
0.16
0.14
0.14
0
0
ZB (cm)
12
8,5
5,4
2,5
2,3
2
1,8
1,8
1,8
Gelas
Kimia
ZD
(cm)
0
0,8
1,8
2,5
ZB (cm)
12
8
5
1,5
1,3
1
1
1
1
ZD (cm)
0
0,7
1,2
1,5
V Gelas
ukur
3,5
3,1
2,9
0,2
0,3
0,2
0
0
0
V Gelas
kimia
4
3
3,5
0,2
0,3
0
0
0
0
ZB (cm)
12
9
6
3,5
2,8
2,5
2,3
2,1
2
1,9
1,9
1,9
Gelas
Kimia
ZD
(cm)
0
0,9
2,5
3,5
ZB (cm)
12
8
5,4
2,4
2,3
1,9
1,7
1,7
1,5
1,5
1,4
1,4
ZD (cm)
0
0,8
1,9
2,4
Gelas ukur
3
3
2,5
0,7
0,3
0,2
0,2
0,1
0,1
0
0
0
Gelas kimia
4
2,6
3
0,1
0,4
0,2
0
0,2
0
0,1
0
0
ZB (cm)
12
9,7
8,4
7,1
6,1
Gelas
Kimia
ZD
(cm)
0
0,9
1,5
2,1
2,8
ZB (cm)
12
9,1
8
6,9
5,9
ZD (cm)
0
1,1
1,7
2,1
2,3
Gelas ukur
2,3
1,3
1,3
1
0,8
Gelas kimia
2,9
1,1
1,1
1
0,8
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
5,3
4,7
4,3
4
3,7
3
3,3
3
2,9
2,9
2,8
2,7
2,7
3,4
3,6
3,8
4
5,1
4,5
4,2
3,7
3,4
3,1
2,9
2,7
2,5
2,5
2,4
2,3
2,3
2,7
3,2
3,3
3,7
0,6
0,4
0,3
0,3
0,7
-0,3
0,3
0,1
0
0,1
0,1
0
0
0,6
0,3
0,5
0,3
0,3
0,2
0,2
0,2
0
0,1
0,1
0
0
Ketinggian 200 cm
Konsentrasi 75 gr/L
Gelas
Ukur
t (menit)
0
1
2
3
4
ZB (cm)
12
6
0,5
0,5
0,5
Gelas
Kimia
ZD
(cm)
0
0,2
0,5
ZB (cm)
12
3,5
0,9
0,9
0,9
ZD (cm)
0
0,4
0,9
Gelas ukur
6
5,5
0
0
0
Gelas kimia
8,5
2,6
0
0
0
ZB (cm)
12
9,3
5,2
1,8
Gelas
Kimia
ZD
(cm)
0
0,2
1,1
1,8
ZB (cm)
12
8,5
5,3
0,7
ZD (cm)
0
0,3
0,6
0,7
Gelas ukur
2,7
4,1
3,4
0,2
Gelas kimia
3,5
3,2
4,6
0,1
4
5
6
7
1,6
1,4
1,4
1,4
0,6
0,6
0,6
0,6
0,2
0
0
0
0
0
0
0