Anda di halaman 1dari 57

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Pada industri kimia proses pemisahan sangat diperlukan, baik dalam
penyiapan umpan ataupun produk. Umumnya memisahkan dari campuran produk
yang keluar dari reaktor. Berbagai cara pemisahan dapat digunakan, teknik
pemisahan yang umumnya banyak dipakai adalah; sedimentasi, kristalisasi,
distilasi, ekstraksi, absorpsi, adsorpsi, filtrasi dan penukar ion.
Dalam percobaan ini teknik yang dilakukan adalah dengan cara sedimentasi.
Proses sedimentasi itu sendiri dilakukan dengan cara mengendapkan partikel zat
padat yang tersebar atau tersuspensi dalam cairan dalam waktu tertentu sehingga
cairan jernih dapat dipisahkan dari zat padat yang menumpuk didasarnya. Teknik
pemisahan dengan cara ini selain lebih mudah dalam pengoperasiannya, dilihat dari
segi ekonomi juga jauh lebih murah.
1. 2 Tujuan Percobaan

Mampu melakukan peneraan pada neraca.

Dapat mengetahui kecepatan pengendapan kapur (CaCO3) dalam


cairan dengan menggunakan kolom sedimentasi.
Mampu membandingkan konsentrasi suspensi dengan percobaan dan dengan
menggunakan hukum Kynch
dengan mengggunakan hukum Kynch.

Mampu menganalisis keberlakuan hukum Stokes.

Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan


pengendapan.

1. 3 Ruang Lingkup
Proses pemisahan suatu suspensi dapat dilakukan dengan berbagai macam
cara diantaranya dengan filtrasi, kristalisasi, distilasi, ekstraksi, sedimentasi,
adsorpsi, absorpsi, dan penukar ion. Pada percobaan ini teknik pemisahan yang
dilakukan yaitu dengan cara sedimentasi. Sedimentasi itu sendiri ialah turunnya
partikel zat padat yang menumpuk didasarnya.partikel zat padat yang digunakan
adalah kapur (CaCO3).
Proses sedimentasi ini dilakukan bertujuan untuk menghitung besarnya
kecepatan pengendapan partikel zat padat yaitu dengan mengukur jarak turunnya
lapisan atas (ZB) dan jarak naiknya lapisan bawah (ZD) terhadap waktu.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Peneraan neraca
Alat analitik yang biasa digunakan pada percobaan memiliki kesalahan
alat yang biasa disebut ketelitian atau ketidaksamaan. Seperti pada termometer,
ketelitian neraca juga terletak pada bagian garis skala terkecil. Pada neraca analitik
ketelitiannya adalah 1/10 mg. Pada muatan yang lebih berat, ketelitiannya akan
berkurang.
Dalam peneraan neraca, langkah-langkah yang biasa digunakan adalah
sebagai berikut :
1. Cawan porselin dipanaskan dalam oven pemanas
Tujuannya adalah agar uap air yang melekat pada cawan tersebut hilang
sehingga cawan porselin benar-benar bebas uap air.
2. Memasukkan cawan porselin kedalam eksikator
Tujuannya adalah agar cawan porselin tidak kontak langsung dengan udara
disekitar.
3. Peneraan dimulai dengan penimbangan yang dilakukan sampai beratnya
konstan dengan empat angka dibelakang koma. Hal ini disebabkan kontak
dengan udara luar yang mengandung H2O dan pada saat penimbangan
berat yang diperoleh bukan benar-benar berat dari cawan tersebut.
2. 2 Sedimentasi
Sedimentasi adalah suatu peristiwa turunnya partikel zat padat yang
tersebar atau tersuspensi dalam cairan karena gaya berat sehingga cairan jernih
dapat dipisahkan dari zat padat yang menumpuk didasarnya.
Berdasarkan kemampuan untuk mengendap, sedimentasi dibedakan menjadi:
1. Plain sedimentasi
Adalah proses pengendapan dimana partikel-partikelnya memiliki kemampuan
untuk mengatasi gaya apung.

2. Koagulasi
Partikel-partikelnya halus, sulit mengatasi gaya apung(sulit mengendap)
sehingga proses koagulasi dilakukan untuk memperbesar diameter partikelnya
agar mudah mengendap.
Berdasarkan ukuran partikel, sedimentasi dibedakan menjadi :
1. Discrete particle
Selama proses pengendapan bentuk, ukuran, dan densitas partikel tidak berubah.
2. Flacentate particle
Selama proses pengendapan bentuk, ukuran, dan densitas partikel berubah.
Berdasarkan pengaruh dari partikel lain, sedimentasi dibedakan menjadi:
1. Free settling
Partikel bergerak tidak dipengaruhi oleh partikel lain, dapat diperoleh jika
konsentrasinya rendah atau encer.
2. Hinder settling
Partikel bergerak mendapat pengaruh oleh partikel lain.Percepetan Hinder
settling dipengaruhi oleh :

Floculated settling (pembentukan flok)

Zona settling (pembentukan zona)

Compressing settling (partikel atas menekan partikel dibawahnya)


Kecepatan pengendapan pada tiap partikel selalu berubah-ubah tergantung

ukuran partikel yang terdistribusi dalam larutan, partikel yang berukuran lebih besar
memiliki kecepatan pengendapan yang lebih besar daripada partikel yang berukuran
lebih kecil.
2. 3 Hukum Stokes
Setiap benda yang bergerak dalam suatu fluida akan mendapat gaya geser
yang disebabkan oleh kekentalan fluida tersebut.
Gerak butiran partikel pada proses pengendapan fluida diam dipengaruhi oleh
gaya-gaya :

1.

Gaya apung (Fa)


Gaya apung yang bekerja berdasarkan gaya Archimedes dan benda
dicelupkan kedalam zat cair akan mendapat gaya keatas sebesar zat cair
kedalam yang dipindahkan oleh benda yang dicelupkan.

2.

Gaya seret (Fd)


Gaya yang timbul akibat adanya gerakan partikel yang bersinggungan
dengan fluidanya.

3. Gaya berat (Fg)


Merupakan gaya yang bekerja dipengaruhi oleh gaya berat tiap-tiap partikel.
Ketiga gaya tersebut merupakan suatu gaya luar partikel :
Fa

Fd

Fg

Gaya apung
Fa w .g .V p

Gaya seret
w C d Vt 2 A p
Fd
2

Gaya gravitasi
Fg m.g p .V p .g

Partikel jatuh mengalami dua periode :


1. Period of acceleration fall
Suatu periode singkat dimana berlangsung percepatan yaitu selama waktu
kecepatan itu meningkat dari nol sampai kecepatan terminalnya
2. Period of constant velocity fall (terminal settling velocity)

Periode dimana partikel itu berada dalam kecepatan terminalnya, dalam


pengendapan dibawah pengaruh oleh gaya gravitasi selalu konstan. Gaya seret
selalu meningkat bersamaan dengan kecepatan. Percepatan berkurang menurut
waktu dan lama-lama menuju nol.
Partikel akan segera mencapai suatu kecepatan tetap (kecepatan maksimal),
pengendapan dibawah pengaruh gaya gravitasi membuat dV/dt =0.

F F

Fa Fd

m.dV / dt Fg Fa Fd 0
0 p .V p .g w .g .V p

C d .Vt 2 . w . A p
2

...............(1)

Untuk partikel yang berbentuk bola :

m p V p . p
3

=
=

Ap

4 1

D p . p
3 2

D 3p . p ................( 2)

1
.D p2 ...........(3)
4

Substitusi persamaan (2) & (3) ke persamaan (1), maka :


Vt 2

4.g .D p . w p
3.C d . w

Cd = f (NRe)
Cd = Koefisien hambatan
NRe = w.Dp.vt
NRe = Bilangan Reynold
Nre = w.D

Untuk aliran

Laminer : NRe < 1


Cd

Transisi : 1<NRe<104
Cd

24
N Re

24

N Re

3
N Re

0.34

Turbulen : NRe > 104


Cd=0,44

Sehingga untuk aliran laminer,


Vt

2
1 g . p w .D p
................ HukumStokes
18

Untuk mengetahui besarnya kecepatan mengendap maka dilakukan


percobaan secara tampak pada kolom sedimentasi :

(a)

(b)

(c)

Keterangan :
(a) Suspensi seragam pada keadaan awal
(b) Zona-zona settling setelah waktu tertentu
(c) Kompresi zona D setelah zona B dan C hilang (titik kritis)
(d) Akhir pengendapan
Zona A = Cairan jernih
Zona B = Suspensi dengan konsentrasi awal
Zona C = Daerah peralihan
Zona D = Suspensi terpadatkan

(d)

Pada mulanya seluruh partikel tersebar pada zona B, kemudian partikel


mengendap dengan laju yang sama sehingga terbentuk zona A dan zona D yang
terdiri dari partikel-pertikel yang mengendap didasar. Sedang zona C merupakan
daerah transisi dimana padatan bergerak dari zona B ke zona D dan sebaliknya.
Setelah selang waktu tertentu, zona B dan C akan menghilang, hanya tinggal zona A
dan D (terbentuk 2 zona). Pada saat ini disebut keadaan kritik.
2. 4 Teori Kynch
Asumsi dasar teori Kynch :
1. Konsentrasi partikel seragam pada tiap lapisan horizontal
2. Pengaruh dari dinding dapat diabaikan
3. Tidak ada perubahan bentuk, ukuran, dan komposisi partikel pada akhir
penngendapan
4. Kecepatan pengendapan partikel hanya tergantung dari konsentrasi partikel itu
sendiri
5. Konsentrasi awal akan meningkat seiring dengan turunnya endapan.
Pengaruh laju pengendapan terhadap konsentrasi dengan lapisan yang terbentuk
pada waktu pengendapan dapat ditentukan dengan melakukan uji coba pengecekan
pengendapan secara batch.
CL.A (VL + VL ) tL = Co.A.Zo..(1)
Z (ketinggian)

t (waktu)

Z0-x

= Kurva gerak batas atas lapisan B

0-x

= Kurva gerak batas atas lapisan D

Zi-x

= Garis singgung pada kurva Z0-x

X(tL-ZL) = koordinat titik x (titik kritis)


Dimana

slope : - dZ/dt = vL

Intersept : Zi (tL,ZL)
Jika tinggi setiap lapisan ZL diplotkan terhadap tL, maka persamaan dengan
hubungan diatas diperoleh kecepatan pengendapan
VL

ZL
.....................( 2)
tL

Dengan mensubstitusi persamaan (2) ke (1), maka


CL

C O .Z O
.......................(3)
Z L V L .t L

Intersep pada Z = ZL
tg

Zi Z L
0 tL

t = index untuk titik potong garis singgung sumbu koordinat

Z i Z L t L .tg t L .V L
Z i t L .V L Z L ..............................( 4)

Dengan mensubstitusi persamaan (3) ke (4), maka


CL.Zi = C0.Z0..(5)
dimana :
Zi = tinggi lapisan dengan konsentrasi CL yang memuat semua
partikel dalam lapisan awal
C0 = konsentrasi mula-mula pada tinggi Z0 dan t=0
2. 5 Kriteria Rezim Pengendapan
Untuk menentukan daerah mana gerakan partikel itu terletak maka kecepatan
dieliminasi ke NRe sehingga diperoleh kriteria k :
K Dp

1/ 3

jika dari perhitungan diperoleh harga k<2,6 maka hukum Stokes berlaku.

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3. 1

Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

Kolom sedimentasi

Gelas kimia 1000 mL

Gelas ukur 1000 mL

Gelas ukur 10 mL

Cawan porselin

Piknometer 25 mL

Neraca analitik

Meteran

Viskometer Ostwald

3.1.2 Bahan

CaCO3

Air kran

Aquadest

3.2 Skema Alat

Kolom sedimen

Aliran
Keluar

tangki

pompa

kerangan

3.3 Cara Kerja dan Diagram Alir


3.3.1

Menggunakan kolom sedimentasi (variasi ketinggian)


Mulai

Menyiapkan alat dan bahan

aliran
keluar

Mencatat suhu dan tekanan laboratorium

Menimbang cawan porselin kosong, piknometer kosong, piknometer + air


keran, piknometer + aquadest

Membuat suspensi dengan konsentrasi 70 gr/L didalam tangki

Suspensi diaduk, kemudian alirkan ke kolom sedimentasi dengan


menggunakan pompa hingga ketinggiannya 150 cm

Mengamati perubahan lapisan atas B dan lapisan atas D tiap 5 menit

Mengambil sample dengan volume 10 ml bila lapisan atas B mencapai 1 cm


diatas tiap kerangan,dan menaruhnya kedalam cawan porselin

Meletakkan cawan kedalam oven hingga semua cairan menguap,


lalu ditimbang dengan neraca analitik

Melakukan langkah-langkah seperti diatas, dengan ketinggian


suspensi pada kolom 200 cm

3.3.2

Menggunakan gelas kimia & gelas ukur (variasi diameter)


Membuat suspensi dengan konsentrasi 75 gr/L pada gelas kimia
dan gelas ukur,dengan ketinggian yang sama

Mengaduk suspensi agar homogen, setelah pengadukan berhenti


hidupkan stop watch

Mengamati perubahan lapisan atas B dan lapisan atas D tiap


1 menit hingga terbentuk 2 zona

Melakukan langkah-langkah seperti diatas dengan menggunakan


konsentrasi 100 gr/L dan 150 gr/L

3.3.3

Melakukan
langkah-langkah
seperti
diatas konsentrasi)
dengan menggunakan
Menggunakan
kolom
sedimentasi
(variasi
konsentrasi 80, 100 gr/L

Membuat suspensi dengan konsentrasi 100 gr/L pada tangki penampung ,dengan ketinggian
150 cm

Mengaduk suspensi agar homogen, setelah pengadukan


berhenti hidupkan stop watch

Mengamati perubahan lapisan atas B dan lapisan atas D


tiap 5 menit hingga terbentuk 2 zona

Melakukan langkah-langkah seperti diatas dengan


menggunakan konsentrasi 150 gr/L

BAB VI
PEMBAHASAN
Sedimentasi merupakan peristiwa turunnya partikel-partikel padat yang
tersebar atau tersuspensi dalam cairan karena pengaruh gaya berat, gaya apung, dan
gaya geser sehingga cairan jenuh dapat dipisahkan dari zat padat yang mengendap
didasarnya.

Pada percobaan sedimentasi, kita melakukan 3 macam variasi pecoban. yaitu


menggunakan variasi konsentrasi, variasi diameter dan variasi ketinggian.
Variasi Konsentrasi
Pada percobaan ini untuk variasi konsentrasi digunakan konsentrasi
70gr/L,100 gr/L, dan 150gr/L.Dari data hasil percobaan dapat diperoleh nilai Vt
dan nilai Vl yang semakin kecil. Pernyataan ini tidak sesuai secara teoritis yang
menyatakan bahwa semakin besar konsentrasi maka nilai kecepatan pengendapan
akan semakin besar. Hal ini disebabkan Karen semakin besar konsentrasi maka
jumlah partikel dalam suspensi akan semakin banyak. Akibatnya partikel tidak
tersebar sehingga gesekan antar partikel akan semakin besar atau dengan kata lain
partikel akan mudah untuk saling bertumbukan, sehingga pada konsetrasi yang
besar maka kecepatan pengendapan akan semakin kecil.
Variasi Diameter
Pada percobaan ini, untuk variasi diameter digunakan 2 diameter yang
berbeda (gelas kimia 1000 ml dan gelas ukur 1000 ml) dengan konsentrasi 70
gr/L,100 gr/L,dan 150 gr/L.
Dari hasil percobaan kecepatan pengendapan pada gelas kimia lebih besar
dibandingkan kecepatan pengendapan pada gelas ukur karena diameter kolom
yang

berbeda dapat

mempengaruhi

kecepatan

pengendapan. Kecepatan

pengendapan pada diameter yang lebih besar akan lebih cepat daripada kecepatan
pengendapan pada diameter yang lebih kecil.Hal ini disebabkan karena pada
diameter kolom yang lebih besar maka partikelnya akan lebih tersebar sehingga
gesekan antar partikel akan lebih kecil dibandingkan dengan gesekan antar
partikel untuk diameter kolom yang lebih kecil.
Variasi ketinggian
Pada percobaan ini digunakan variasi ketinggian 150 cm dan 200 cm,
dengan konsentrasi 70gr/L. dari hasil percobaan kecapatan pengendapan pada 150
cm adalah 2.07gr/s dan kecepatan pengendapan pada 200 cm adalah 1.6 cm/s. hal
ini tidak sesuai dengan literatur yang diketahui, seharusnya kecepatan

pengandapan 150 cm = 200 cm adapun yang menyebabkan terjadinya


penyimpangan ialah saat pengadukan suspensi sulit sekali bersifat homogen,
sehingga pada saat suspensi dialirkan pada kolom sedimentasi sebelum suspensi
mencapai ketinggian yang diinginkan, suspensi telah banyak mengendap,
sehingga data yang didapat tidak akan bagus.
Harga Vt
Harga Vt dari perhitungan berbeda dengan Vt dari grafik, dimana Vt dari
perhitungan = 0.121 cm/s, sedangkan dari grafik Vt berkisar antara = 0.1 0.8.
Penyimpangan ini disebabkan pada waktu perhitungan digunakan asumsi:
Partikel suspensi dianggap berbentuk bola,sedangkan bentuk partikel pada saat
percobaan tidak dapat ditentukan karena ukurannya sangat kecil.
Pada percobaan ini juga ditentukan harga VL,tetapi harga VL ini hanya mewakili
kecepatan pengendapan di suatu titik,sehingga harga VL belum dapat dianggap
kecepatan pengendapan untuk suatu larutan.

Perbandingan konsentrasi
Konsentrasi larutan yang diperoleh dari percobaan berbeda dibandingkan
konsentrasi larutan dengan perhitungan secara teori Kynch. Hal ini disebabkan
sewaktu mengambil sample pada waktu dan ketinggian tertentu dianggap belum
dapat mewakili konsentrasi pada ketinggian tersebut, karena sample yang diambil
hanya untuk satu titik (didekat kerangan) sedangkan sample tersebut belum tentu
mempunyai konsentrasi yang sama dengan sample lain yang lebih jauh dari
kerangan. Perbedaan ini terjadi karena sample yang diambil tidak homogen atau
sudah ada sebagian partikel yang mngendap.
Sementara menghitunh konsentrasi dengan teori Kynch dianggap sudah mewakili
setiap ketinggian karena pada perhitungan dengan teori Kynch lapisan sample
yang diambil dianggap sudah homogen.

Keberlakuan Hukum Stoke

Syarat Hukum Stoke adalah harga K<2,6, jadi pada percobaan ini Hukum
Stoke berlaku karena nilai K yang kita dapat adalah 1.639. Dan nilai Nre adalah
0.1 , sehingga aliran yang didapatkan pada percobaan ini adalah aliran laminer.
-aliran laminar :Nre <1
-aliran transisi : Nre 1<Nre >104
-aliran laminar : Nre > 104

BAB VII
KESIMPULAN
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengendapan adalah :
a. Tinggi kolom
b. Diameter bejana
c. Konsentrasi partikel
2. Hukum Stokes tidak berlaku dalam percobaan ini.
3. Tekanan dan suhu ruang mempengaruhi proses pengendapan.

4. Dari grafik z terhadap t dapat ditentukan titik kritik.

LAMPIRAN D
CONTOH PERHITUNGAN
D.1 Menghitung volume piknometer
V piknometer

m aquadest

aquadest
m piknometer aquadest m piknometerkosong

aquadest

46,3 gr 20,17 gr
0.996648 gr / cm 3
26.2 2 cm3

V piknometer

D.2 Menghitung densitas air kran


airkran

mairkran
V piknometer
m piknometer airkran m piknometerkosong
V piknometer

45.87 gr 20.17 gr
26.2cm 3
0.998855 gr/cm3

airkran

D.3 Menghitung densitas partikel


partikel

Sg

aquadest

2.711
0.996648 gr / cm 3
2.72 gr/cm3

partikel

D.4 Menghitung viskositas air kran


aquadest
taquadest
tair kran

= 0.853 cP
= 1.05 menit
= 1.18 menit

airkran

aquadest t aquadest

t airkran
0.853cP 1.05menit

1.18menit

airkran 0.75 cP

airkran 0.75 . 10-2 gr/cm.s

D.5 Menentukan VT dari hasil perhitungan


2
1 Dp ( p w ) g
18
w2

VT

(6.35 10 3 cm) 2 (2.72 gr / cm 3 0.998855 gr / cm 3 )980cm / s 2


0.75 10 2 gr / cm.s

= 0.121 cm/s
D.6 Menghitung konsentrasi
D.6.1 Secara Perhitungan
C0 Z 0 C L Z i

C0 Z 0
Zi
70 gr / L 150cm

26cm
C L 403.8 gr/L
D.6.2 Secara Percobaan
CL

m
V
0.75 gr 1000mL

10mL
1L
C L 75 gr / L
CL

D.7 Menghitung Bilangan Reynold


N Re

wVT D p
w

0.998855 gr / cm 3 0.121cm / s 6.35 10 3


0.75 10 2 gr / cm.s
0.10

N Re

w g( p w )
k Dp

6.73.10

0.998855 gr / cm.980cm / s 2 (2.72 gr / cm 0.998855 gr / cm 3 )

(0.75 10 2 ) 2 gr / cm 3

k 1.97

BAB VII
DAFTAR PUSTAKA
Banchero J.IR. walter L.B.Introduction to Chemical Engginering Mc. Graw Hill 1995

Unit OPeration of Chemical Engginering. 2nd edition : Marren L, Mc Cabe.J.C.Smith


Unit Operation of Chemical Engginering. 5th edition : Marren L, Mc Cabe.J.C.Smith
Perry.Robert H, Chilton Cecil H. Chemical Engginering Hand Book 5 th edition.

LAMPIRAN A
DATA LITERATUR
aquadest (26.5o C) = 0.996648 gr/cm3
specific gravity CaCO3 = 2.711

aquadest = 0.853 cP

LAMPIRAN B
DATA PENGAMATAN

B.1 Data Ruang

Hari 1
Hari 2

Keadaan
awal

Suhu (oC)
(2.60 0.05)101

Tekanan (mmHg)
(6.970 0.005)102

akhir
awal
akhir

(2.70 0.05)101

(6.960 0.005)102

B.2 Data Percobaan


B.2.1 Spesifikasi Alat
Tinggi kerangan pada kolom sedimentasi :
Kerangan 1 : 26 cm
Kerangan 2 : 56 cm
Kerangan 3 : 86 cm
Kerangan 4 : 116 cm
Kerangan 5 : 146 cm
Kerangan 6 : 176 cm
Tangki :
Diameter : 44.5 cm
Tinggi

: 50 cm

Kolom Sedimentasi
Sisi 1

: 15 cm

Sisi 2

: 15 cm

Tinggi Prisma : 17 cm

B.2.2 Berat Piknometer


Massa (gr)
Piknometer Kosong
Pikno + aquadest
Pikno + air kran

m1 (gr)
20.17
46.3
45.67

m2 (gr)
20.16
46.3
45.66

m2 (gr)
20.16
46.3
45.65

B.2.3 Menghitung laju alir untuk menghitung viskositas


Aquadest
Air Kran

t1 (s)
1.03
1.19

t2 (s)
1.04
1.16

t3 (s)
1.07
1.19

B.2.4 Berat Cawan Porselin Kosong


Berat Cawan
Kosong (gr)

cawan
m1 (gr)
20.68
28.01
31.31
18.83
29.86
29.71

1
2
3
4
5
6

B.2.5 Data Pengamatan


Variasi Ketinggian (konsentrasi 75 gr/L)
Ketinggian 150 cm
T (menit)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100

ZB (cm)
150
131
121
108
95
82
70
47
46
39
35.5
33.8
32.2
30.8
29.5
28.1
27.3
26.1
25.4
24.5
23.8

ZD (cm)
0
9.5
17.3
28.6
35.2
40.1
44.5
47

m2 (gr)
20.68
28.01
31.31
18.83
29.86
29.71

m3 (gr)
20.68
28.01
31.31
18.83
29.86
29.71

105
110
115

23.2
23.2
23.2

Ketinggian 200 cm
T (menit)
ZB (cm)
ZD (cm)
0
200
0
5
184
5.3
10
169.5
7.8
15
156
11.2
20
142
13.4
25
129
20.5
30
115
24.1
35
100.9
28.3
40
87
34.7
45
73
39.5
50
59
41
55
45.5
45.5
60
42.5
65
40.8
70
39.3
75
37.7
80
36.4
85
35
90
33.9
95
32.8
100
32
105
31.2
110
30.4
115
29.7
120
28.7
125
27.7
130
26.7
135
25.9
140
25.9
145
25.9
Variasi Konsentrasi (konsentrasi 100 gr/L, 150 gr/L)
Konsentrasi 100 gr/L
Ketinggian : 150 cm
T (menit)
0
5
10

ZB (cm)
150
133
120.5

ZD (cm)
0
10
15.5

15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
115
120
125
130

108
97
85.6
75
64
53
44
41.2
39
37.3
36
34.3
33
31.5
30.3
29.2
28.2
27.2
26.4
25.7
24.8
24
24
24

19.7
23.8
27.9
31.2
33.4
37.2
39.1
41.2

Konsentrasi 150 gr/L


Ketinggian 150 cm
T (menit)
0
5
10
15
20

ZB (cm)
150
142.7
135.7
129.5
125

ZD (cm)
0
1.5
2.3
2.9
3.6

25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
115
120
125
130
135
140
145
150

119.9
114.5
108.8
103.4
97.8
92.5
87.2
82.2
77.7
74
70.7
67.5
63.2
58.1
53.7
49.9
43.1
39.5
34.7
30.9
27.5
25.7
24.9
24.3
23.8
23.8

4.1
4.9
6.8
8.2
11.5
15.7
18.2
20.4
22.1
22.7
23
23.5
24.1
24.9
25.2
26
27.3
28.6
29.2
30.9

Variasi Konsentrasi (konsentrasi 100 gr/L)


Konsentrasi 100 gr/L
Ketinggian : 200 cm
T (menit)
0
5
10
15

ZB (cm)
200
178.5
164.3
151.8

ZD (cm)
0
2.3
7.8
12.5

20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
115
120
125
130
135
140
145
150
155
160
165
170

139.5
127.5
116.4
104.2
92
80
68.4
55.5
48.5
46.2
44.3
42.8
41.3
39.8
38.5
37.4
36.3
35.2
34.3
34.3
32.4
31.7
30.8
30.2
29.4
29.3
28.5
27.7
27
26.3
26.3

17.4
20.1
25.2
30.6
32.7
36.2
40.9
44.7
48.5

Variasi Diameter (gelas ukur 1000 ml dan gelas kimia 1000 ml)
Konsentrasi 75 gr/L
Ketinggian 150 cm
T (menit)
0
1
2

Gelas Ukur
ZB (cm)
12
8.5
5.4

1000 ml
ZD (cm)
0
0.8
1.8

Gelas Kimia
ZB (cm)
12
8
5

1000 ml
ZD (cm)
0
0.7
1.2

3
4
5
6
7
8

2.5
2.3
2
1.8
1.8
1.8

2.5

1.5
1.3
1
1
1
1

1.5

1000 ml
ZD (cm)
0
0.9
2.5
3.5
3.8

Gelas Kimia
ZB (cm)
12
8
5.4
2.4
2.3
1.9
1.7
1.7
1.5
1.5
1.4
1.4

1000 ml
ZD (cm)
0
0.8
1.9
2.4

1000 ml
ZD (cm)
0
0.9
1.5
2.1
2.8
3.4
3.6
3.8
4

Gelas Kimia
ZB (cm)
12
9.1
8
6.9
5.9
5.1
4.5
4.2
3.7
3.4
3.1
2.9
2.7
2.5
2.5
2.4
2.3
2.3

1000 ml
ZD (cm)
0
1.1
1.7
2.1
2.3
2.7
3.2
3.3
3.7

Konsentrasi 100 gr/L


T (menit)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Gelas Ukur
ZB (cm)
12
9
6
3.5
2.8
2.5
2.3
2.1
2
1.9
1.9
1.9

Konsentrasi 100 gr/L


T (menit)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Gelas Ukur
ZB (cm)
12
9.7
8.4
7.1
6.1
5.3
4.7
4.3
4
3.7
3.4
3.3
3
2.9
2.9
2.8
2.7
2.7

Konsentrasi 75 gr/L
Ketinggian 200 cm
T (menit)
0
1
2
3
4

Gelas Ukur
ZB (cm)
12
6
0.5
0.5
0.5

1000 ml
ZD (cm)
0
0.2
0.5

Gelas Kimia
ZB (cm)
12
3.5
0.9
0.9
0.9

1000 ml
ZD (cm)
0
0.4
0.9

1000 ml
ZD (cm)
0
0.2
1.1
1.8

Gelas Kimia
ZB (cm)
12
8.5
5.3
0.7
0.6
0.6
0.6
0.6

1000 ml
ZD (cm)
0
0.3
0.6
0.7

Konsentrasi 75 gr/L
T (menit)
0
1
2
3
4
5
6
7

Gelas Ukur
ZB (cm)
12
9.3
5.2
1.8
1.6
1.4
1.4
1.4

Massa Cawan + Sample


Konsentrasi 75 gr/L
Msample + cawan (gr)

Kran
1
2
3
4
5
6

Z = 150 cm
21.48
29.09
32.04
19.55
30.08

Z = 200 cm
21.59
28.44
32.43
19.55
30.47
32.40

Konsentrasi 100 gr/L,150 gr/l


Ketinggian Kolom 150 cm
Msample + cawan (gr)

Kran
1
2
3

Z(Kons100gr/l)
21.48
29.09
32.04

Z(Kons150 gr/l)
21.13
29.09
32.04

4
5

19.55
30.08

19.55
30.08

Konsentrasi 100 gr/L


Ketinggian Kolom 200 cm
Msample + cawan (gr)

Kran
1
2
3
4
5
6

Z
21.11
28.58
32.11
19.07
31.29
33.07

LAMPIRAN C
HASIL ANTARA

C.1 Massa sample pada cawan setiap kerangan


C.1.1 Variasi Ketinggian
Konsentrasi 75 gr/L
Ketinggian 150 cm
No
1
2
3
4
5

Massa (gr)
0.85
1.08
0.73
0.72
0.37

Konsentrasi 100 gr/L


No
1
2
3
4
5

Massa (gr)
0.85
1.08
0.73
0.72
0.37

Konsentrasi 150 gr/L


No
1
2
3
4
5

Massa (gr)
0.45
1.08
0.73
0.72
0.22

Konsentrasi 75 gr/L
Ketinggian 200 cm
No
1
2
3
4
5
6

Massa (gr)
0.91
0.43
1.12
0.72
0.61
2.69

Konsentrasi 75 gr/L
No
1
2
3
4
5

Massa (gr)
0.43
0.57
0.8
0.24
1.43

3.36

C.2 Diameter Partikel : 6, 35 . 10-3


C.3 Variasi Ketinggian (Konsentrasi 75 gr/L)
Ketinggian 150 cm
T (menit)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
115

ZB (cm)
150
131
121
108
95
82
70
47
46
39
35.5
33.8
32.2
30.8
29.5
28.1
27.3
26.1
25.4
24.5
23.8
23.2
23.2
23.2

ZD (cm)
0
9.5
17.3
28.6
35.2
40.1
44.5
47

V
3.8
2
2.6
2.6
2.6
2.4
4.6
0.2
1.4
0.7
0.34
0.32
0.28
0.26
0.28
0.16
0.24
0.14
0.18
0.14
0.12
0
0
0

Ketinggian 200 cm
T (menit)
0
5
10
15
20

ZB (cm)
200
184
169.5
156
142

ZD (cm)
0
5.3
7.8
11.2
13.4

V
3.2
2.9
2.7
2.8
2.6

25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
115
120
125
130
135
140
145

129
115
100.9
87
73
59
45.5
42.5
40.8
39.3
37.7
36.4
35
33.9
32.8
32
31.2
30.4
29.7
28.7
27.7
26.7
25.9
25.9
25.9

20.5
24.1
28.3
34.7
39.5
41
45.5

2.8
2.82
2.78
2.8
2.8
2.7
0.6
0.34
0.3
0.32
0.26
0.28
0.22
0.22
0.16
0.16
0.16
0.14
0.2
0.2
0.2
0.16
0
0
0

Variasi Konsentrasi (konsentrasi 100 gr/L, 150 gr/L)


Konsentrasi 100 gr/L
Ketinggian : 150 cm
T (menit)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105

ZB (cm)
150
133
120.5
108
97
85.6
75
64
53
44
41.2
39
37.3
36
34.3
33
31.5
30.3
29.2
28.2
27.2
26.4

ZD (cm)
0
10
15.5
19.7
23.8
27.9
31.2
33.4
37.2
39.1
41.2

V
3.4
2.5
2.5
2.2
2.28
2.12
2.2
2.2
1.8
0.56
0.44
0.34
0.26
0.34
0.26
0.3
0.24
0.22
0.2
0.2
0.16
0.14

110
115
120
125
130

25.7
24.8
24
24
24

0.18
0.16
0
0
0

Konsentrasi 150 gr/L


T (menit)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
115
120
125
130
135
140
145
150

ZB (cm)
150
142.7
135.7
129.5
125
119.9
114.5
108.8
103.4
97.8
92.5
87.2
82.2
77.7
74
70.7
67.5
63.2
58.1
53.7
49.9
43.1
39.5
34.7
30.9
27.5
25.7
24.9
24.3
23.8
23.8

ZD (cm)
0
1.5
2.3
2.9
3.6
4.1
4.9
6.8
8.2
11.5
15.7
18.2
20.4
22.1
22.7
23
23.5
24.1
24.9
25.2
26
27.3
28.6
29.2
30.9

V
1.46
1.4
1.24
0.9
1.02
1.08
1.14
1.08
1.12
1.06
1.06
1
0.9
0.74
0.66
0.64
0.86
1.02
0.88
0.72
1.36
0.72
0.96
0.76
0.68
0.36
0.16
0.12
0.1
0
0

Konsentrasi 100 gr/L


Ketinggian : 200 cm
T (menit)
0
5
10

ZB (cm)
200
178.5
164.3

ZD (cm)
0
2.3
7.8

V
4.3
2.87
2.5

15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
115
120
125
130
135
140
145
150
155
160
165
170

151.8
139.5
127.5
116.4
104.2
92
80
68.4
55.5
48.5
46.2
44.3
42.8
41.3
39.8
38.5
37.4
36.3
35.2
34.3
34.3
32.4
31.7
30.8
30.2
29.4
29.3
28.5
27.7
27
26.3
26.3

12.5
17.4
20.1
25.2
30.6
32.7
36.2
40.9
44.7
48.5

2.46
2.4
2.22
2.44
2.44
2.4
2.32
2.58
1.4
0.46
0.38
0.3
0.3
0.3
0.26
0.22
0.22
0.22
0.18
0
0.38
0.14
0.18
0.12
0.16
0.02
0.16
0.16
0.14
0.14
0
0

C.4 Variasi diameter


Ketinggian 150 cm
Konsentrasi 75 gr/L
Gelas
Ukur
t (menit)
0
1
2
3
4
5
6
7
8

ZB (cm)
12
8,5
5,4
2,5
2,3
2
1,8
1,8
1,8

Gelas
Kimia
ZD
(cm)
0
0,8
1,8
2,5

ZB (cm)
12
8
5
1,5
1,3
1
1
1
1

ZD (cm)
0
0,7
1,2
1,5

V Gelas
ukur
3,5
3,1
2,9
0,2
0,3
0,2
0
0
0

V Gelas
kimia
4
3
3,5
0,2
0,3
0
0
0
0

Konsentrasi 100 gr/L


Gelas
Ukur
t (menit)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

ZB (cm)
12
9
6
3,5
2,8
2,5
2,3
2,1
2
1,9
1,9
1,9

Gelas
Kimia
ZD
(cm)
0
0,9
2,5
3,5

ZB (cm)
12
8
5,4
2,4
2,3
1,9
1,7
1,7
1,5
1,5
1,4
1,4

ZD (cm)
0
0,8
1,9
2,4

Gelas ukur
3
3
2,5
0,7
0,3
0,2
0,2
0,1
0,1
0
0
0

Gelas kimia
4
2,6
3
0,1
0,4
0,2
0
0,2
0
0,1
0
0

Konsentrasi 150 gr/L


Gelas
Ukur
t (menit)
0
1
2
3
4

ZB (cm)
12
9,7
8,4
7,1
6,1

Gelas
Kimia
ZD
(cm)
0
0,9
1,5
2,1
2,8

ZB (cm)
12
9,1
8
6,9
5,9

ZD (cm)
0
1,1
1,7
2,1
2,3

Gelas ukur
2,3
1,3
1,3
1
0,8

Gelas kimia
2,9
1,1
1,1
1
0,8

5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

5,3
4,7
4,3
4
3,7
3
3,3
3
2,9
2,9
2,8
2,7
2,7

3,4
3,6
3,8
4

5,1
4,5
4,2
3,7
3,4
3,1
2,9
2,7
2,5
2,5
2,4
2,3
2,3

2,7
3,2
3,3
3,7

0,6
0,4
0,3
0,3
0,7
-0,3
0,3
0,1
0
0,1
0,1
0
0

0,6
0,3
0,5
0,3
0,3
0,2
0,2
0,2
0
0,1
0,1
0
0

Ketinggian 200 cm
Konsentrasi 75 gr/L
Gelas
Ukur
t (menit)
0
1
2
3
4

ZB (cm)
12
6
0,5
0,5
0,5

Gelas
Kimia
ZD
(cm)
0
0,2
0,5

ZB (cm)
12
3,5
0,9
0,9
0,9

ZD (cm)
0
0,4
0,9

Gelas ukur
6
5,5
0
0
0

Gelas kimia
8,5
2,6
0
0
0

Konsentrasi 100 gr/L


Gelas
Ukur
t (menit)
0
1
2
3

ZB (cm)
12
9,3
5,2
1,8

Gelas
Kimia
ZD
(cm)
0
0,2
1,1
1,8

ZB (cm)
12
8,5
5,3
0,7

ZD (cm)
0
0,3
0,6
0,7

Gelas ukur
2,7
4,1
3,4
0,2

Gelas kimia
3,5
3,2
4,6
0,1

4
5
6
7

1,6
1,4
1,4
1,4

0,6
0,6
0,6
0,6

0,2
0
0
0

0
0
0
0

Anda mungkin juga menyukai