Anda di halaman 1dari 23

1

TK 3204
BAHAN KONSTRUKSI

DISLOKASI & PENGUATAN


(§ 7)
DISLOKASI & DEFORMASI PLASTIK
2
DISLOKASI
• Kekuatan bahan yang dihitung berdasarkan kristal sempurna > kekuatan yang
terukur  karena cacat kristal linier : dislokasi
• Dislokasi : tepi dan sekrup
• Deformasi plastik ↔ gerakan sejumlah besar dislokasi ; dislokasi tepi
bergerak sebagai respon dari aplikasi tegangan geser dalam arah tegak lurus
garis dislokasi
• Proses deformasi plastik akibat gerak dislokasi = slip ; bidang yang dilalui
gerakan dislokasi = bidang slip ; gerak dislokasi  cara jalan caterpillar
 Gerak dislokasi sekrup sebagai akibat aplikasi tegangan geser yang sejajar dislokasi 
tegak lurus arah tegangan; tetapi deformasi plastik yang dihasilkan dari gerakan 3
dislokasi tepi maupun sekrup, sama

 Arah gerakan garis dislokasi campuran tidak tegak lurus ataupun sejajar arah tegangan,
tetapi di antaranya
 Semua logam dan paduan mengandung dislokasi yang terbentuk saat pembekuan,
deformasi plastik, atau akibat tegangan termal saat pendinginan cepat
 Densitas dislokasi = jumlah panjang dislokasi / satuan volum bahan
= jumlah garis dislokasi yang menembus satu satuan luas irisan
densitas dislokasi kristal logam yang dibekukan perlahan : 103 mm-2
terdeformasi parah : 109 – 1010 mm-2
logam yang heat treated setelah terdeformasi: 105-106 mm-2
bahan keramik : 102 – 104 mm-2
silikon kristal tunggal : 0,1 – 1mm-2
• Logam terdeformasi plastik  5% dari energi deformasi ditahan dalam
bahan sebagai energi regangan ↔ dislokasi ; 95%nya terdisipasi sebagai4
panas
• Distorsi kisi atom terjadi di sekitar garis dislokasi karena
ada bidang-setengah (extra half-plane of atoms)  ada
regangan tekan, tarik dan geser pada atom-atom di sekitar
garis dislokasi
• Medan regangan di sekitar dislokasi saling berdekatan 
interaksi  gaya-gaya pada setiap dislokasi terhadap
dislokasi tetangga
• Deformasi plastik 
dislokasi yang sudah
ada menggandakan diri
 jumlah dislokasi ber-
tambah; batas butir, cacat internal, permukaan = konsentrasi tegangan =
situs pembentukan dislokasi pada saat deformasi
SISTEM SLIP 5

 Slip = proses deformasi plastik yang disebabkan gerakan dislokasi Bidang


gerak dislokasi : bidang slip
 Sistem Slip :
Preferensi bidang dan arah dalam bidang untuk gerak dislokasi
Bidang slip Arah slip

Sistem Slip
 Sistem slip bergantung pada struktur kristal dan sedemikian sehingga
distorsi atom – atom yang menyertai gerak dislokasi, minimum
 Untuk suatu struktur kristal,
 Bidang slip = bidang yang paling padat atom
 Arah slip = arah yang paling padat atom dalam bidang slip
Dalam 1 bidang slip ada > 1 arah slip
Dalam 1 struktur kristal ada > 1 bidang slip
 Dalam 1 struktur kristal > 1 sistem slip
Sistem slip = bidang & arah slip 6

 {111} = 4 & 110 = 3  FCC  12 sistem slip (Table 9.1)


Sistem slip >>  logam duktil ; sistem slip <<  logam rapuh
 Bidang terpadat pada struktur kristal BCC ? Ada berapa?
Arah terpadat pada bidang tersebut? Ada berapa? Jumlah sistem slip dalam
struktur kristal BCC ?
7
Tabel 7.1

logam Bidang slip Arah slip Jumlah sistem slip


Kubus Pusat Muka
Cu, Al, Ni, Ag, Au {111} 11ത 0 12
Kubus Pusat Badan
-Fe, W, Mo {110} 1ത 11 12
-Fe, W {211} 1ത 11 12
-Fe, K {321} 1ത 11 24
Hexagonal Close-Packed
Cd, Zn, Mg, Ti, Be {0001} 112ത 0 3
Ti, Mg, Zr {101ത 0} 112ത 0 3
Ti, Mg {101ത 1} 112ത 0 6
SLIP DALAM KRISTAL TUNGGAL
8
 Tegangan geser  dislokasi tepi / sekrup /
campuran berpindah sepanjang bidang slip
menurut arah slip
 walaupun tegangan yang dikenakan murni tekan
atau tarik, selalu ada komponen tegangan geser
yang mengikuti  resolved shear stress, R = 
cos cos
 = sudut antara normal bidang slip dengan arah
tegangan
 = sudut antara arah slip dengan arah tegangan
 = besar tegangan
umumnya  +   90o
 suatu sistem slip cenderung terorientasi menuju
resolved shear stress maksimum
(R )max =  (cos  cos  )max
 Slip dalam kristal tunggal diawali pada orientasi
9
sistem slip yang paling mungkin  critical resolved
shear stress, crss = tegangan geser minimum untuk
mulai slip  perilaku bahan yang menentukan saat
mulainya luluh (yielding)
 Pada kristal tunggal (R)max = CRSS 
𝝉𝒄𝒓𝒔𝒔
𝝈𝒚 =
𝒄𝒐𝒔𝝓 𝒄𝒐𝒔𝝀 𝒎𝒂𝒙
  = λ = 45  σy = 2 CRSS
o

 untuk HCP, jika arah F  arah slip (λ = 90o) atau //


bidang slip ( = 90o)
 CRSS = 0  kristal patah

LATIHAN
• Suatu logam kristal tunggal terorientasi sedemikian sehingga normal bidang
slip dan arah slip masing-masing bersudut 43,1 dan 47,9 terhadap sumbu
tegangan tarik. Jika critical resolved shear stress = 22 MPa, hitung besar
tegangan minimum yang dapat menyebabkan deformasi plastik pada logam.
Jawab :
𝜏𝑐𝑟𝑠𝑠 22𝑀𝑃𝑎
𝜎𝑦 = = = ⋯ MPa
𝑐𝑜𝑠𝜙 𝑐𝑜𝑠𝜆 𝑚𝑎𝑥 0,73×0,67
DEFORMASI PLASTIK BAHAN POLIKRISTALIN 10
• Banyak butir dengan orientasi acak  arah slip
bervariasi  gerak dislokasi terjadi sepanjang
sistem slip dengan orientasi favorit (gambar : ada
2 sistem slip = 2 set garis paralel)
• Deformasi plastik suatu spesimen polikristalin 
distorsi suatu butir akibat slip; integritas mekanik
selama deformasi tetap terjaga sepanjang batas
butir  batas butir tidak terpisah  tiap butir
terhimpit, mengikuti bentuk butir tetangga
(gambar: sebelum deformasi, butir equiaxed;
setelah deformasi, butir memanjang dalam arah
ekstensi spesimen)
DEFORMASI AKIBAT KEMBARAN
• Deformasi plastik pada beberapa 11

logam dapat terjadi dengan


kembaran mekanik (twinning) :
gaya geser  perpindahan atom2
 pada salah satu sisi bidang
batas kembaran atom2 terletak
pada posisi bayangan cermin dari
atom2 pada sisi lain bidang
• Kembaran terjadi pada bidang kristalografi tertentu, dalam arah tertentu,
tergantung struktur kristal; contoh : pada BCC, bidang dan arah kembaran =
(112) dan [111]
• Deformasi slip dan kembaran pada kristal tunggal yang dikenai tegangan
geser   slip ledges (slip) dan deformasi geser homogen (kembaran)
• Slip terjadi pada jarak berkali-kali
jarak antar atom, orientasi
kristalografi di atas & di bawah
bidang slip sama sebelum dan
sesudah deformasi ; pada twinning
ada reorientasi menyilang bidang
kembaran, jarak tempuh atom <
MEKANISME PENGUATAN LOGAM 12

• Diinginkan logam yang berkekuatan tinggi dengan keuletan dan ketangguhan


tertentu
• Umumnya : kekuatan   duktilitas 
• Pemilihan bahan tergantung pada kemampuan bahan untuk diubah sifat
mekaniknya sesuai dengan penggunaan
• Mekanisme penguatan  hubungan antara gerak dislokasi dengan sifat
mekanik
• Kemampuan suatu logam untuk mengalami deformasi plastik tergantung pada
kesempatan dislokasi untuk bergerak dalam logam tersebut
• Kekerasan & kekuatan = f (kemudahan terjadi deformasi plastik)  kekuatan
mekanik dapat ditingkatkan dengan mengurangi mobilitas dislokasi
• Prinsip teknik penguatan : menghambat gerak dislokasi akan menjadikan
material lebih keras dan lebih kuat
PENGUATAN DENGAN REDUKSI UKURAN BUTIR 13
Selama deformasi plastik, gerak dislokasi Material dengan butir halus lebih keras
(slip) harus melintasi batas butir  batas dan lebih kuat daripada material dengan
butir = penghalang slip butir kasar, karena butir halus  luas
batas butir penghalang slip lebih besar

Hall-Petch equation : y = o + kyd-1/2


d = diameter butir rata-rata
o dan ky = konstanta
Ukuran butir dapat diatur dengan laju
pembekuan & deformasi plastik yang
diikuti dengan heat treatment
PENGUATAN DENGAN LARUTAN PADAT
14
+ atom pengotor  larutan padat substitusional/interstisial  lattice strain pada
atom – atom bertetangga  membatasi gerak dislokasi

Konsentrasi pengotor meningkatkan kekuatan dan menurunkan duktilitas logam


paduan
PENGERASAN DENGAN REGANGAN
15
• = work hardening = cold working
• Suatu logam ulet menjadi lebih keras dan lebih kuat setelah mengalami
deformasi plastik
• Deformasi berlangsung pada T kamar (<< titik leleh)
• Derajat deformasi plastik dinyatakan dalam % cold work
𝑨𝟎 −𝑨𝒅
%𝑪𝑾 = × 𝟏𝟎𝟎
𝑨𝟎
dengan CW = cold work
Ao = luas penampang lintang awal
Ad = luas penampang lintang setelah deformasi
LATIHAN 16
1. Kuat luluh suatu paduan besi dengan diameter butir rata-rata 0,01 mm =
230 MPa. Pada diameter butir 6 x 10-3 mm, kuat luluhnya menjadi 275
MPa. Pada diameter butir berapa kuat luluh akan menjadi 310 MPa?
Jawab :
1
y = o + kyd-1/2  230 = 𝜎𝑜 + 𝑘𝑦
0,01
1
275 = 𝜎𝑜 + 𝑘𝑦
0,006
1 1
45 = 𝑘𝑦 −  ky = …
0,006 0,01
o = …
1
310 = ⋯ + ⋯ d=…
𝑑

2. Suatu spesimen logam berbentuk silinder berdiameter 15 mm ditarik


hingga terdeformasi dan diameternya menjadi 12 mm. Hitung % cold-
work yang dialami spesimen tsb.
Jawab :
𝑨𝟎 −𝑨𝒅
%𝑪𝑾 = × 𝟏𝟎𝟎 = …
𝑨𝟎
PEMULIHAN 17

REKRISTALISASI
PERTUMBUHAN BUTIR
Deformasi plastik pada spesimen logam polikristal pada T << titik leleh 
perubahan strukturmikro dan sifat logam :
1. Bentuk butiran
2. Pengerasan dengan regangan
3. Peningkatan densitas dislokasi
4. Konduktivitas listrik
5. Ketahanan korosi
Energi yang digunakan  disimpan dalam logam sebagai energi regangan dalam
bentuk tegangan tarik, tekan dan geser di sekitar dislokasi
Struktur & sifat logam dapat dikembalikan ke kondisi sebelum cold-work dengan
heat treatment (annealing) yang terdiri dari proses pemulihan (recovery) dan
rekristalisasi, kadang diikuti dengan pertumbuhan butir
PEMULIHAN 18

• energi regangan yang tersimpan dibebaskan dalam bentuk gerakan dislokasi


akibat difusi atom yang dipercepat pada T tinggi
• tidak ada perubahan pada butir  jumlah dislokasi berkurang, konfigurasi
dislokasi dengan energi regangan lebih rendah
• Sifat fisik kembali ke keadaan sebelum cold-work

REKRISTALISASI
• pembentukan suatu set butir baru yang bebas regangan dan equiaxed dengan
densitas dislokasi rendah seperti keadaan sebelum cold-work
• Driving force : beda energi internal antara bahan yang mengalami regangan dan
tidak
• Butir-butir baru terbentuk sebagai inti sangat kecil & tumbuh hingga seluruh
butiran yang mengalami cold-work habis, dengan cara difusi jarak pendek
• Rekristalisasi logam setelah cold-work juga dapat untuk menghaluskan kembali
struktur butiran
19
• Rekristalisasi mengembalikan sifat mekanik seperti sebelum cold-work : lebih
lunak, lebih lemah, lebih ulet
• Derajat/fraksi rekristalisasi meningkat dengan waktu
• Kuat tarik, keuletan dan ukuran butir yang dihasilkan dengan waktu annealing
sama akan berbeda jika T annealing beda  figure 7.22
• Trekristalisasi: temperatur yang dapat menghasilkan rekristalisasi lengkap dalam
waktu 1 jam
• Trekristalisasi  ⅓ – ½ T titik leleh; % cold-work   laju rekristalisasi ; Trekristalisasi
 hingga mencapai batas minimum untuk deformasi lebih besar
• Tiap logam punya % cold-work minimum untuk dapat di-rekristalisasi *)
• Rekristalisasi pada logam murni lebih cepat daripada pada paduan
Trekristalisasi  0,3 Tm Trekristalisasi  0,7 Tm

Hot Working:
deformasi plastik pada T > Trekristalisasi
bahan tetap lunak dan duktil tidak mengalami pengerasan dengan regangan
20
Derajat rekristalisasi : meningkat
dengan t dan T annealing 21

T rekristalisasi = temperatur annealing


yang memberikan waktu rekristalisasi 1
jam (pada gambar :  450°C)

*): Trekristalisasi vs %CW untuk besi


PERTUMBUHAN BUTIR
22
• Logam disimpan pada T tinggi  butir-butir yang bebas regangan tumbuh,
bertambah besar  luas daerah batas butir berkurang  energi total berkurang
 driving force untuk pertumbuhan butir
• Pertumbuhan butir  pergerakan batas butir  difusi jarak pendek atom2
melintasi batas butir

• Laju pertumbuhan butir  temperatur & waktu : 𝒅𝒏 − 𝒅𝒏𝟎 = 𝑲𝒕


dengan d = diameter butir, n = konstanta  2, K = konstanta, t = waktu, d0 =
diameter awal
• Bahan berbutir halus lebih kuat dan tangguh daripada bahan berbutir kasar 
penghalusan butir dengan deformasi plastik dan rekristalisasi
23

LATIHAN
• Diameter butir rata-rata suatu sample kuningan yang dipanaskan pada 650C
selama 30 menit adalah 3,9 x 10-2 mm, setelah 90 menit menjadi 6,6 x 10-2
mm. Hitung diameter butir awal sample tersebut, jika konstanta n = 2.
Jawab :
𝑑 2 − 𝑑02 = 𝐾𝑡  3,9 × 10−2 2 − 𝑑0 2 = 𝐾 × 30
6,6 × 10−2 2 − 𝑑0 2 = 𝐾 × 90
6,6 × 10−2 2 − 3,9 × 10−2 2 = 𝐾 90 − 30  K = …
 3,9 × 10−2 2 − 𝑑0 2 = … × 30  d0 = …

Anda mungkin juga menyukai