Anda di halaman 1dari 46

DISLOKASI, DEFORMASI

PLASTIS
UMY &
MEKANISME PENGUATAN

Aris W Nugroho
Universitas
Muhammadiyah
Yogyakarta Mechanical Engineering Department

www.umy.ac.id 1995
Pada bagian ini akan dibahas:
1. Pendahuluan
2. Dislokasi
3. Deformasi Plastis
4. Mekanisme Penguatan
5. Rekoveri, Rekristalisasi & Pertumbuhan Butir

1995
2
Pendahuluan

Deformasi Plastis
Irreversible : ketika tegangan
dihilangkan material tidak
akan kembali ke dimensi
semula ada deformasi
permanen
Apa yang terjadi pada material selama
deformasi plastis ? 1995
3
Pendahuluan
Deformasi plastis terjadi karena terjadi dislokasi dalam
jumlah yang besar.

Dislokasi adalah cacat pada kristal karena atom-atom


yang tersusun tidak segaris atau tidak tersusun dengan
benar atau sering disebut cacat linier/garis.

Jenis dislokasi : (a) dislokasi pinggir/garis, (b) dislokasi


sekrup dan (c) dislokasi campuran

• Jika dislokasi tidak bergerak, deformasi tidak terjadi


1995
14/10/2015 4 Footer here
Dislokasi
Dislokasi terbentuk pada saat pembekuan material,
selama proses deformasi plastis dan karena tegangan
termal pada proses pendinginan cepat.
Proses dimana deformasi plastis terjadi karena gerakan
dislokasi disebut slip.

Analogi gerakan ulat dengan perambatan dislokasi

Bidang terjadinya gerakan dislokasi disebut bidang slip


1995
14/10/2015 5 Footer here
Dislokasi

Pengaturan atomik pada proses dislokasi (a) awal, (b) proses (c) akhir

Perambatan dislokasi pada


(a) dislokasi sisi dan (b)
dislokasi sekrup

Kerapatan dislokasi adalah total panjang dislokasi per satuan volume.


Satuan dislokasi : mm /mm³
Logam terdeformasi berat : kerapatan dislokasi ± 10 – 10¹º /mm² 1995
6
Dislokasi
Karakteristik dislokasi berpengaruh kepada sifat mekanik
material.
Medan regangan disekitar dislokasi menentukan mobilitas
& multipikasi dari dislokasi.

Jika logam terdeformasi


plastis, ±5% energi deformasi
tetap tersimpan pada material
berupa energi regangan
(berupa tarik, tekan, geser)
yang berkaitan dengan
dislokasi, sedangkan sisanya
menjadi panas. 1995
14/10/2015 7 Footer here
Dislokasi

1995
14/10/2015 8 Footer here
Sistem Slip

Gerakan dislokasi pada suatu bahan tidak sama


kesetiap arah , ada bidang yang disukai (prefer plane)
untuk terjadi gerakan
dislokasi .
• Bidang ini disebut bidang slip .
• Sedangkan arah gerakan disebut arah slip.
• Gabungan dari keduanya disebut sistem slip.

1995
14/10/2015 9 Footer here
Sistem Slip
• Gerakan dislokasi pada suatu bahan tidak sama kesetiap arah, ada
bidang yang lebih disukai untuk terjadi gerakan
• Bidang Slip – bidang dimana garis dislokasi berjalan, mudah terjadi pd:
• Bidang dengan arak antar bidang lebih jauh
• Kerapatan bidang paling tinggi

• Arah Slip – arah dari pergeseran – densitas linier tertinggi

– Slip pada FCC Slip terjadi pada sistem slip : {111} <110> berarti pada kelompok
bidang bidang {111} , pada kelompok arah } <110>  total of 12 slip sistem pd FCC
1995
– Pada BCC & HCP slip systems yang 10lain terjadi.
Sistem Slip

1995
14/10/2015 11 Footer here
Sistem Slip pada BCC dan HCP
Sistem slip pada BCC
hcp Zinc
{110} < 1 11> < 112 0 > single
{0001} crystal
Slip systems: 6 x 2 =12 Slip systems: 1 x 3 = 3

{211} < 1 11>


Slip systems: 12 x 1 =12 {10 1 0} < 112 0 >
Slip systems: 3 x 1 = 3

{321} < 1 11>


{10 1 1} < 112 0 >
Slip systems: 24 x 1 =24
Slip systems: 6 x 1 = 6

1995
Sistem Slip

Apakah dimungkinkan secara fisik, slip di suatu kristal fcc terjadi


slip di arah [110] di bidang (a) (111) (b) (111)?
1995
Slip pada Kristal Tunggal
Simplifikasi pd Slip  beban pada kristal tunggal.
• Slip pada kristal terjadi disebabkan oleh
resolved shear stress, τR.
Hubungan antaraa
Resolved shear σ and τR
Applied tensile stress: τR =Fs /A s
stress: σ = F/A τR = FS /AS
slip plane
F τR
normal, ns Fcos λ A/cos φ
A AS
FS
F nS φ
λ A
FS AS
τR
F
τR = σ cos λ cos φ 1995
14
Single crystals: critical resolved shear stress

Slip pada Kristal Tunggal


Shear force: F cos λ
Luas bidang geser, A1
cos θ = A0 / A1
⇒ A1 = A0 / cos θ

Resolved shear stress:


F cos λ
τ RSS = = σ0 cos λ cos θ = σ0 * m 1995
A 0 / cos θ
Critical Resolved Shear Stress
• Syarat terjadi geseran dislokasi: τ R (max ) > τ CRSS
Critical resolved shear stress: tegangan geser minimum
yang dibutuhkan untuk menginisiasi slip & sifat dr typically
material yg menentukan kapan yielding terjadi 10-4 GPa to 10-2 GPa
• Orientasi kristal mempengaruhi kemudahan dislokasi bergeser.
τR = σ cos λ cos φ
σ σ σ

Pada τrss = 0
τR = 0 τR = 0 material patah
τR = σ/2
λ =90° λ =45° φ =90° tdk terjadi
φ =45° deformasi
plastis
σ y = 2τ crss
τ maximum
16
at λ = φ = 45º 1995
Contoh : Deformasi pada kristal tunggal
a) Apakah kristal tunggal akan yield?
b) Jika tidak, pada tegangan berapa yield?
φ=60°
τcrss = 3000 psi
λ=35°
τ = σ cos λ cos φ
σ = 6500 psi

τ = (6500 psi) (cos 35o )(cos 60o )


= (6500 psi) (0.41)
τ = 2662 psi < τcrss = 3000 psi
σ = 6500 psi
Shg, tegangan 6500 psi belum menyebabkan kristal tunggal
1995
tersebut yield. 17
Contoh : Deformasi pada kristal tunggal
Berapa tegangan yg dibutuhkan,(berapateg yield , σy)?

τcrss = 3000 psi = σ y cos λ cos φ = σ y (0.41)

τcrss 3000 psi


∴ σy = = = 7325 psi
cos λ cos φ 0.41

Shg, agar deformasi platis terjadi, maka diperlukan


teg yg lebih besar atau sama dengan teg. yield

σ ≥ σ y = 7325 psi
1995
18
Slip pada Kristal Tunggal

1995
19
Slip Pada Polikristal
• Deformasi dan slip pada bahan polikristal lebih kompleks dengan arah
slip berbeda satu sama lain sesuai orientasi butirnya .
• Gerakan dislokasi pada satu butir terjadi pada bidang yang lebih
disukai (τr max)
• Kristal yang memperoleh τr paling besar akan luluh pertama sedangkan
kristal lain (kristal dg orientasi yang lain) akan luluh kemudian.

Slip lines on the surface of a polycrystalline specimen of


1995
copper that was polished and subsequently deformed.
14/10/2015 20 Footer here
Slip Pada Polikristal

Deformasi plastis secara


keseluruhan terjadi pada
masing-masing butiran,
namun batas butir tidak pecah
atau terbuka, tetap utuh,
hanya bentuk butir yang
berubah (bentuk butir yang
cenderung bulat ke bentuk
yang memipih /memanjang)
Isotropic: bentuk butiran anisotropic: rolling
material menjadi Anisotropy bulat & orientasi acak mempengaruhi bentuk
& orientasi butir

Alteration of the grain structure of a polycrystalline metal as a


result of plastic deformation. (a) Before deformation the grains
are equiaxed. b) The deformation has produced elongated rains.
1995
14/10/2015 21 Footer here
Deformasi dengan Twinning
Selain dg SLIP deformasi plastis dapat terjadi melalui

Tidak
dibahas

1995
22
Twinning
• Sebagian dari kisi atom terdeformasi sedemikian rupa sehngga
membentuk suatu cerminan dari kisi berikutnya yang tidak terdeformasi
• Bidang twinning: adalah bidang di antara kisi-kisi logam yang
terdeformasi dan tidak terdeformasi
• Twinning terjadi pada bidang dan arah kristal tertentu (BCC: (112)[111])
• BCC & HCP (mostly): suhu rendah dan beban kejut slip sulit terjadi

Schematic diagram showing how twinning results from an applied


shear stress . In (b), open circles represent atoms that did not change For a single crystal subjected to a shear stress , (a)
position; dashed and solid circles represent original and final atom deformation by slip; (b) deformation by twinning.1995
positions, respectively 23
MEKANISME PENGUATAN PADA LOGAM
1. Logam murni biasanya lunak dan ulet
2. Kebutuhan bahan yang mempunyai sifat kekuatan tinggi, ulet
dan tangguh.
3. Biasanya bahan yang menpunyai kekuatan tinggi keuletan
rendah.
4. Hubungan antara sifat mekanik dan gerak dislokasi :
• Kekerasan dan kekuatan merupakan kemampuan logam
utk menahan deformasi plastis.
• Deformasi plastis terjadi bila terjadi perambatan
dislokasi.
• Menghambat perambatan dislokasi menghasilkan
material lebih keras dan kuat

1995
14/10/2015 24 Footer here
Mekanisme penguatan logam

(a) penurunan ukuran butir,


(b) pemaduan larut-padat (solid solution)
(c) pengerasan regang / pengerjaan dingin,
(d) pengerasan dg presipitasi/pengendapan.

Biasanya no (d) termasuk dalam (b)

1995
25
1. Menurunkan Ukuran Butir
• Batas butir penghambat gerak dislokasi
Mengubah arah gerak dislokasi
Diskontinyuitas bidang slip

• Batas "strength“naik dengan


peningkatan sudut dari ke-mis-
orientasian. −1 / 2
σ =σ +k d
• Butiran yang lebih kecil semakin
yield o y

banyak hambatan utk slip

• Hall-Petch Equation:

d : diameter butir rata-rata


−1 / 2
σ yield = σo + k y d σy : teg luluh
σo, ky : konstanta tergantung jenis material 1995
26
Menurunkan Ukuran Butir
Material yang mempunyai butir yang halus atau kecil akan lebih kuat dan
keras dibandingkan dengan yang mempunyai butir besar karena butir halus
mempunyai total luas batas butir yang lebih besar yang akan menghambat
gerakan dislokasi.
Ukuran butir dapat dikontrol dengan mengatur kecepatan solidifikasi,
deformasi plastis dan perlakuan panas yang sesuai

The influence of grain size on the


yield strength of a 70 Cu–30 Zn
brass alloy. Note that the grain
diameter increases from right to
left and is not linear.

1995
27
2. Penguatan Pemaduan Larutan Padat
• Solid solution (larutan padat) dibentuk ketika atom lain ditambahkan ke
material induk, dan struktur kristal dijaga tetap
• Salah satu teknik pengerasan bahan adalah memadukan atau
mencampurkan atom-atom asing pengerasan (solid-solution).
• Atom ketidakmurnian mendistorsi lattice & men-generate tegangan.
• Tegangan menghasilkan penghambat terjadinya perambatan dislokasi.
impuritas substitusi kecil impuritas substitusi besar

A C

B D

Impurity generates local stress at A and B that Impurity generates local stress at C and D that
1995
opposes dislocation motion to the right. 28 opposes dislocation motion to the right.
Solid-Solution

• Impuritas kecil cenderung utk konsntrasi


pada daerah dislokasi
• Mereduksi mobilitas dari dislokasi ∴
menaikkan kekuatan

• Impuritas besar
konsentrasi pada daerah
dislokasi di sisi densitas
rendah

1995
29
Solid-Solution
Contoh: Penguatan pada Tembaga
• Kekuatan tarik dan luluh naik seiring dengan % berat Ni.
180
Tensile strength ((MPa)

Yield strength ((MPa)


400
120
300

200 60
0 10 20 30 40 50 0 10 20 30 40 50
wt.% Ni, (Konsentrasi,C) wt.%Ni, (konsentrasi,C)

• Hubungan empirik : σy ~ C1/ 2


• Pemaduan menaikkan increases σy dan TS.
1995
30
3: Pengerasan regang (Cold Working-%CW)

 Strain hardening/pengerasan regang : suatu logam duktil


menjadi lebih keras dan kuat karena dideformasi plastis pada
pengerjaan dingin.
 Disebut juga work hardening atau cold working karena proses
deformasi berlangsung pada temperatur rendah (jauh dari titik
leleh).
 Ketika logam mengalami pengerjaan dingin, maka kerapatan
dislokasi naik dan jarak antar dislokasi menjadi lebih dekat.
 Regangan antar dislokasi–dislokasi tolak menolak, akibatnya
gerakan dislokasi terhambat.

• Biasanya prosesnya akan merubah luas penampang


• Kerapatan dislokasi dapat diturunkan dengan perlakuan panas (anil)
1995
31
Pengerasan Regang

-Forging force -Rolling


roll
die Ad
A o blank Ad Ao
roll

-Drawing force -Extrusion


Ao
die Ad container die holder
Ao tensile force
force ram billet extrusion Ad
die container die
Ao − Ad
%CW = x 100
Ao 1995
32
Pengerasan Regang

Bila Cold work diperbesar


• Kekuatan luluh (σy) meningkat. • E (kekakuan) tetap.
• Kekuatan tarik (TS) meningkat.
• Keuletan y (%EL or %AR) turun.

1995
33
Pengerasan Regang

• Berapa kekuatan tarik, luluh & keuletan setelah cold working?


Copper
πro2 − π rd2 Cold
%CW = x 100 = 35 .6 % Work
2
π ro
Do =15.2mm Dd =12.2mm

%EL = 7% 1995
σy = 300MPa TS = 34
340MPa
4: Pengerasan endapan (Precipitation Strengthening)
• Endapan yang keras ---sulit untuk tergeser
Contoh : (a) Keramik dlm logam (SiC di besi atau aluminum).
precipitate
Large shear stress needed
to move dislocation toward
Side View precipitate and shear it.
Dislocation “advances” but

Unslipped part of slip plane precipitates act as


Top View “pinning” sites with spacing S

1
S • Result: σy ~
Slipped part of slip plane spacing S
.
(b) Aluminum diperkuat dengan presipitasi yg terbentuk dg alloying.

1995
Internal wing structure on Boeing 767 35
Note:
Effect penguatan dengan pengurangan
ukuran butir dan pengerasan regang dapat
dieliminasi atau diperkecil melalui perlakuan
panas pada suhu tertentu. Sebaliknya,
penguatan dengan larut-padat tidak
dipengaruhi oleh perlakuan panas.

1995
36
RECOVERY, REKRISTALISASI & PERTUMBUHAN BUTIR

• Recovery adalah pelepasan sebagian energi-regangan-dalam yang


tersimpan pada bahan oleh gerakan dislokasi (tanpa gaya dari luar)
yang disebabkan oleh peningkatan difusi atom pada temperatur
lebih tinggi.
• Pada proses recovery sebagian energi regangan dilepaskan, jumlah
dislokasi turun, konduktivitas listrik dan thermal berubah lebih
baik
• Walaupun “recovery” telah selesai, butir masih memiliki energi
regangan yang tinggi.

1995
14/10/2015 37 Footer here
RECOVERY, REKRISTALISASI & PERTUMBUHAN BUTIR
• Rekristalisasi adalah pembentukan struktur butiran ”equiaxed” (bulat)
baru yang bebas dari energi regangan dan mempunyai kerapatan
dislokasi rendah.
• Karakteristiknya seperti kondisi sebelum dilakukan pengerjaan dingin.
• Tenaga penggerak pembentukan struktur butir baru adalah karena
perbedaan energi-dalam antara material yang bebas regangan
dengan yang mempunyai regangan.
• Bentuk butir baru berawal dari nukleus (inti) kecil dan berkembang
sampai dengan keseluruhan material, proses ini melibatkan difusi
jarak pendek
• Setelah proses rekristalisasi sifat-sifat mekanik kembali seperti
kondisi sebelum dilakukan pengerjaan dingin.
• Rekristalisasi bergantung pada waktu dan temperatur proses
1995
14/10/2015 38 Footer here
RECOVERY, REKRISTALISASI & PERTUMBUHAN BUTIR

• Setelah rekristalisasi selesai, butir yang terbentuk akan terus


tumbuh atau membesar jika temperatur logam tetap dijaga,
fenomena ini disebut pertumbuhan butir.
• Proses pertumbuhan butir tidak harus didahului dengan
proses rekoveri dan rekristalisasi, dan dapat terjadi di
material polikristalin
• Pertumbuhan butir terjadi karena
berpindahnya batas butir.
• Tidak semua butir menjadi besar,
tetapi butir besar tumbuh seiring
mengkerutnya butiran kecil.

1995
14/10/2015 39 Footer here
RECOVERY, REKRISTALISASI & PERTUMBUHAN BUTIR

(a). Struktur butir pengerjaan dingin (33% CW).


(b). Awal rekristalisasi pemanasan 3s pada 580o C

(c). Butir kecil yang sudah terkristalisasi


(d). Penggantian oleh butir rekristalisasi (4s pada 580oC).

(e). Pertumbuhan butir setelah 15 min pada 580o C.


1995
(f). Pertumbuhan butir setelah 10 menit pada 700oC.
14/10/2015 40 Footer here
RECOVERY, REKRISTALISASI & PERTUMBUHAN BUTIR

The variation of recrystallization


temperature with percent cold
work for iron. For deformations
less than the critical (about
5%CW), recrystallization will
not occur.
1995
14/10/2015 41 Footer here
Ringkasan
• Dislokasi biasanya teramati pada logam dan paduan

• Kekuatan dapat ditingkatkan dengan menghambat


perambatan dislokasi
• Beberapa car untuk meningkatakn kekuatan adalah :
--menurunkan ukuran butir
--pelarutan padat (paduan)
--penguatan endapan
--pengerasan regang
• Pemanasan Heating (annealing) dapat mengurangi densitas
dislokasi dan memperbesarukuran butir sehingga menurunkan
kekuatan.

1995
42
Contoh Soal
Tegangan luluh suatu besi yang berdiameter butiran
rata-rata 1x10-2 mm adalah 230 MPa (33,000 psi). Pada
diamater butiran 6x10-3 mm, tegangan luluhnya mengingkat ke
275 MPa (40,000 psi). Pada ukiran butiran berapa tegangan
luluhnya menjadi 310 Mpa (45,000 psi)?

1995
43
Jawab :

1995
44
Contoh soal
• Tegangan geser kritis dari tebaga 0.48 MPa (70 psi).
Tentukan tegangan luluh maksimum yang mungkin
untuk krital tunggal tembaga yang diberi beban tarik
murni.
• Jawab :

1995
45
NUWUN

1995
14/10/2015 46 Footer here

Anda mungkin juga menyukai