Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

PEMODELAN SISTEM

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pemodelan Sistem
pada Program Studi S1 Teknik Industri Fakultas Teknin Universitas Singaperbangs Karawang Semester Ganjil
Tahun Akademik 2022/2033

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Fransisca Debora, S.Si., MT.
Dibuat Oleh:
Kelompok 2
Kelas C

Anggota : Emilia Tresnoasih 2010631140056


Fathul Arifin 2010631140060
Iqhman Said Iskandar 2010631140068
Jenita Cahya Wandani 2010631140069
Maulidia Fa’jriah 2010631140076

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2022/2023
2. Consider the Deep Cove Water Export Project briefly described in Section 1.1. a.
Contrast the different views, in terms of efficiency and effectiveness, taken by the
firm, the Government, and environmental protection groups. b. List the planned
outcomes and the unplanned outcomes of the proposal. Jawaban:
a. Efisiensi

Kelompok Perlindungan
Pemerintah Perusahaan
Lingkungan
Pemerintah disini Perusahaan menunjukan Kelompok perlindungan
memiliki keputusan akhir tanggung jawab untuk lingkungan melakukan gerak
mengingat dampak mengefisiensikan kapal tanker besar yang akan
lingkungan yang sedang melakukan menerbangan mempercepat pencampuran
terjadi. Disini pemerintah semua staf ke Deep Cove lapisan air tawar di atas dasar
memaksimalkan setiap hari yang bertujuan air asin, sehingga
kesejahteraan ekonomi untuk tidak ada tempat mempengaruhi keseimbangan
guna untuk melestarikan tinggal permanen, ekologi lebih jauh.
kawasan hutan belantara sehingga tidak ada
yang unik untuk pembangunan permanen
dinikmati generasi yang akan didirikan.
mendatang.

b. Efektivitas

Kelompok Perlindungan
Pemerintah Perusahaan
Lingkungan
Pemerintah NZ akan Beberapa bulan yang Kelompok perlindungan
mengumpulkan royalty lalu, perusahaan AS lingkungan menentang proyek
air yang akan mengajukan permohonan dengan cara memperkenalkan
memberikan kontribusi hak untuk menangkap air kegiatan komersial non-turis
yang besar baik bagi ini dan mengangkutnya diperairan taman nasional yang
perekonomian lokal dengan kapal tanker bertentangan dengan piagam
maupun nasional besar yang berlayar taman nasional.
dilautan ke Pantai Barat
AS dan Timur Tengah.
b. Buat daftar hasil yang direncanakan dan hasil yang tidak direncanakan dari proposal

Planned Outcomes Unplanned Outcomes


Adanya kegiatan komersial non turis di
Perusahaan dapat mengeksploitasi air
perairan taman nasional
Menyediakan lapangan kerja sekitar bagi Mengubah keseimbangan ekosistem
30 orang disana
Kecelakaan yang mengakibatkan
Pemerintah akan mendapatkan royalty tumpahan minyak karena kondisi cuaca
yang buruk
Mempebesar peluang dalam pemburuan
Staff diterbangkan harian
illegal burung langka
Lingkungan bersih karena sampah-
sampah dibuang
Tidak ada struktur permanen yang akan
didirikan
Kecepatan tarik dikurangin
Langkah – langkah keamanan untuk
menghindari terjadinya tumpahan
minyak

3. Consider the Breast Cancer Screening Policy Project described in Section 1.1.

a. Contrast the different views, in terms of efficiency versus effectiveness taken, by


the Government, health professionals, and the female population in the 50–70 age
range.
b. List the planned outcomes and the unplanned outcomes of the example policy
stated.
Jawaban:
a. Pandangan yang berbeda
1. Mamografi adalah metode yang paling efektif untuk mendeteksi pertumbuhan
jaringan abnormal. Penelitian menunjukkan bahwa untuk wanita usia 50
mamografi dapat mendeteksi sekitar 85% dari semua pertumbuhan jaringan
abnormal yang dapat berkembang menjadi kanker payudara dalam 12 bulan ke
depan setelah skrining.
2. Karena kebutuhan akan pengenalan kebijakan skrining yang efektif akhirnya
diakui oleh profesional kesehatan dan pemerintah, masih ada beberapa
kontroversi mengenai kebijakan skrining 'terbaik' untuk digunakan.
3. Adanya pengeluaran modal yang besar, masalah yang dihadapi oleh penyedia
layanan kesehatan di banyak negara adalah (dan masih) kebijakan apa yang
menawarkan kompromi terbaik antara pertimbangan ekonomi dan penderitaan
manusia, dan bagaimana kebijakan yang akhirnya dipilih harus dilaksanakan.
Dalam hal efektivitas pada kasus kanker payudara pada bagian 1.1 adalah
penggunaan metode memografi atau skrining dalam mengatasi atau mendeteksi
adanya jaringan abnormal pada payudara namun adanya masalah pada aspek
ekonomi dikarenakan kebutuhan alat yang meningkat serta dibutuhkan keahlian
dalam mengoperasikan alat tersebut sehingga pemerintah membutuhakan dana yang
cukup banyak dalam kasus ini, hal tersebut menjadi kurang efisien.
Pandangan saya terkait hal tersebut, pemerintah perlu mangadakan pelatihan
terhadap tenaga medis atau pada generasi selanjutnya dalam mengoperasikan alat
tersebut dan memberikan edukasi kepada setip perempuan pada usia remaja hingga
dewasa untuk mengecek payudara dalam beberapa bulan sekali supaya lebih
memudahkan pencegahan dan pengobatan apabila ditemukannya benjolan yang
diduga kanker, karena apabila benjolan yang terdeteksi tersebut masih kecil maka
lebih mudah diobatai karena masih dikatakan jinak dan belum menyebar pada sel
yang lain. Sehingga untuk kedepannya pemerintah dan profesional kesehatan sudah
lebih siap dalam segi tenaga ahli dan alatnya
Menurut saya hal tersebut lebih efektif karena pemerintah dan profesional kesehatan
sudah menghimbau pada masyarakat untuk lebih peduli pada kesehatan payudaranya
dengan memeriksa payudara secara mandiri.
b. Rencana yang direncanakan atau tidak direncanakan dari contoh kebijakan yang ada:
1) Hasil dari perencanaan
Penyaringan ditentukan oleh rentang usia wanita yang akan diskrining dan
frekuensi skrining, semua wanita antara usia 48 dan 70 pada interval tahunan.
2) Hasil dari yang tak direncanakan
Insiden spesifik usia kanker payudara meningkat terus dari pertengahan dua
puluhan melalui tahun-tahun reproduksi. Saat menopause ada penurunan
sementara, setelah itu tingkatnya naik lagi.

4. a iqhman, b maul, c fathtul


For each of the following examples discuss the relevance of efficiency versus
effectiveness:
a. The Aswan High Dam Project in Egypt (Section 2.1)
b. The deterioration of urban transport (Section 2.1)
c. The emergency services call centre (Section 1.1)

a. Proyek bendungan tinggi aswan di Mesir

Efisien : Peningkatan besar-besaran dalam penggunaan pupuk diperlukan untuk


mempertahankan output bersama dengan drainase yang buruk, menyebabkan salinisasi
yang etiap tahun membuat lahan yang luas tidak cocok untuk pertanian. Hilangnya
lumpur yang sebelumnya terbawa melewati Delta ke Mediterania telah menyebabkan laut
merambah ke daratan yang menyebabkan hilangnya daratan lebih lanjut.

Efektivitas : Meningkatkan produksi pertanian di Delta Nil. Namun, hal itu juga
menyebabkan peningkatkan schistosomiasis yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Penyakit yang sangat melemahan yang disebarkan oleh siput air yang tumpuh subur di
saluran irigasi.

5. a dan b maul, c emil


For each of the following examples list one or more counterintuitive outcomes:
a. The Aswan High Dam Project in Egypt (Section 2.1).
b. The deterioration of urban transport (Section 2.1).
c. The assessment of unit production costs (Section 2.1).
Jawaban:
6. Some systems experts stress the importance of the three Es, i.e. efficiency,
effectiveness, and efficacy. Compare the brief definitions given in the glossary, and
show their relationship and differences. What does ‘efficacy’ add that is not
contained in efficiency and effectiveness?
Jawaban:
a. Menurut glosarium
 Efektivitas merupakan suatu keadaan yang mengandung pengertian mengenai
terjadinya sesuatu efek atau akibat yang dikehendaki.
 Efisiensi adalah perbandingan terbaik antara suatu kegiatan dengan hasilnya
 Efficacy adalah kekuatan untuk menghasilkan sebuah efek.
b. Perbedaan
 Efisiensi: melakukan sesuatu dengan benar (fokus melakukan kewajiban dengan
benar).
 Efektivitas: melakukan hal yang benar (fokus mendapatkan hasil).
 Efficacy: melakukan sebuah hal yang menimbulkan efek
c. Hubungan
Membuat mobil : dengan adanya teknologi robot maka mobil bisa dibuat dengan
lebih baik dan bermutu (efektif) dan dengan tenaga kerja yang lebih sedikit serta
waktu yang lebih singkat (efisien). Apabila kedua hal tersebut menimbulkan efek
baik itu efek baik atau buruk maka hal itu dinamakan (afficacy)

1. In your own words, discuss the difference between efficiency and effectiveness. Give
two real-life practical examples for each. Give an example where a narrow view of
efficiency interferes with effectiveness and one where efficiency enhances
effectiveness. Jawaban:
Berikut hasil diskusi mengenai perbedaan antara efisiensi dan efektifitas.
a. Pengertian efisiensi dan efektifitas
Menurut (Mardiasmo, 2009), efisiensi berhubungan dengan konsep produktifitas.
Pengukuran efisiensi dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara output
yang dihasilkan terhadap input yang digunakan (cost of output). Proses kegiatan
operasional dapat dikatakan efisien apabila suatu produk atau hasil kerja tertentu
dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya dan dana yang serendah-rendahnya
(spending well). Indikator efisiensi menggmbarkan hubungan antara masukan sumber
daya oleh suatu organisasi (misalnya: staf, upah, biaya administratif) dan keluaran
yang dihasilkan.
Menurut (Mulyadi, 2007), efisien adalah suatu ketepatan cara. Cara yang
dimaksud adalah sebuah usaha atau kerja untuk menjalankan sesuatu. Akan tetapi,
tanpa harus membuang tenaga, waktu dan biaya.
Sedangkan pengertian efektifitas menurut (Mardiasmo, 2009), efektifitas pada
dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan (hasil guna).
Efektifitas merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang
harus dicapai. Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan
mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan (spending wisely).
Adapun pengertian lainnya mengenai efektifitas menurut (Hidayat, 1986),
efektifitas adalah suatu ukuran yang digunakan untuk menyatakan target. Melihat dan
menyatakan seberapa besar sebuah target telah dicapai. Target disini menjelaskan
mengenai kuantitas, kualitas dan waktu. Jika target yang dicapai memiliki presentase
yang besar, maka efektifitasnya juga akan besar dan sebaliknya.
b. Perbedaan antara efisiensi dan efektifitas
1) Perbedaan tujuan
Perbedaan yang pertama adalah perbedaan tujuan berdasarkan pengertian
menurut para ahli. Menurut (Mulyadi, 2007), efisien adalah suatu ketepatan cara.
Cara bagaimana mengolah bahan, tenaga, waktu dan biaya. Dengan kata lain,
tujuan efisiensi adalah memaksimalkan tata cara pengerjaan pada sebuah proses.
Sebuah pekerjaan dikatakan efisien apabila dijalankan dengan menghemat bahan,
tenaga, waktu dan biaya.
Berbeda dengan efisien, menurut (Mardiasmo, 2009), efektifitas pada
dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan (hasil
guna). Artinya tujuan efektifitas adalah mencapai sebuah hasil yang memuaskan
dan sesuai dengan yang diharapkan.
2) Perbedaan sumber daya dan biaya
Sebuah pekerjaan dikatakan efisien yakni jika mampu memanfaatkan
sumber daya yang telah ada. Biaya yang dikeluarkan dalam pembuatan prduk
sesuai dengan anggaran yang telah direncakan sebelumnya.
Sebuah pekerjaan dikatakan efektif yakni jika mampu memberikan efek
pada pencapaian target yang diharapkan. Segala tindakan yang bisa
memnghasilkan efek pada pencapain target yang diinginkan, akan mereka lakukan
tanpa memikirkan jumlah biaya atau sumber daya yang harus dikeluarkan.
3) Berkaitan dengan proses
Sebuah pekerjaan yang dibilang efektif, tidak selalu dilakukan dengan cara
yang efisien, begitupun sebaliknya.. Karena pendekatan kedua kata tersebut
terhadap proses sudah jelas berbeda. Maka dari itu, perlu adanya usaha yang
efektif dan juga maksimal. Hal tersebut dilakukan demi mencapai tujuan yang
sesuai harapan.
4) Berkaitan dengan upaya
Efektif adalah sebuah tindakan yang tidak membicarakan mengenai
penghematan biaya, tenaga dan waktu. Semua hal bisa dilakukan, asalkan target
dapat tercapai. Berbeda dengan efisien yang mengharuskan untuk melibatkan
tenaga, waktu dan biaya. Perlu dilakukan pengelolaan yang baik. Hal tersebut
dilakukan supaya dapat mencapai hasil tanpa melakukan tindakan yang boros.
2. In the spare part example in Section 2.2, the assumption was that any delay in
output of the machine causes a loss of sales of finished products. Assume now that
there is no loss of sales for a (reasonably small) delay in output. How does this
change the argument about stocking or not stocking spare parts? Answer the same
question if there are other machines available with sufficient capacity that can
produce the same output, possibly at asomewhat higher cost? Jawaban:
a. Asumsikan bahwa tidak ada kerugian penjualan untuk penundaan (yang cukup
kecil) dalam output. Bagaimana ini mengubah argumen tentang menyimpan atau
tidak menyimpan suku cadang?
Menyimpan suku cadang sangatlah penting. Kita tidak tahu kapan kerusakan
mesin itu terjadi. Jika kita menyimpan suku cadang, perbaikan pada kerusakan
mesin akancepat selesai. Jika menungu kerusakan terjadi kemudian baru akan
membeli suku cadang, belum tentu stok suku cadang tersebut masih ada. Ini akan
menambah waktu peebaikan mesin jauh lebih lama sehingga tidak efektif dalam
pengerjaan target produksi.
b. Jika ada mesin lain yang tersedia dengan kapasitas yang cukup yang dapat
menghasilkan output yang sama, mungkin dengan biaya yang lebih tinggi.
Bagaimana ini mengubah argumen tentang menyimpan atau tidak menyimpan
suku cadang?
Tetap harus menyimpan suku cadang, karena selain akan menyebabkan waktu
perbaikan mesin yang lama, ini juga akan berpengaruh terhadap output yang
dihasilkan. Jika mesin menganggur dalam kurun waktu yang lama, maka akan
menimbulkan kerugianyang cukup besar.

3. Briefly discuss an example of mutual causality present for the following:


a. The Aswan High Dam Project in Egypt (Section 2.1).
b. The deterioration of urban transport (Section 2.1).
c. Poverty and educational achievement.
d. The inflationary spiral (relating prices to wage levels).
Jawaban:

a. Menurut penjelasan di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kausal artinya


suatu hal yang bersifat saling menyebabkan. Jadi, konjungsi kausalitas adalah
suatu konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, klausa, dan kalimat yang
bersifat saling memberi sebab-akibat.
Dalam materi ilmu pengetahuan alam, terdapat istilah simbiosis yang
menggambarkan hubungan antar mahluk hidup yang khas. Sesama mahluk hidup,
manusia dan alam saling berinteraksi untuk bisa bertahan hidup di bumi. Seperti
petani yang selalu menjaga kualitas tanah serta air agar biji yang ditanam dapat
memberikan hasil yang diinginkan. Interaksi ini menguntukan kedua pihak, tanah
menjadi subur dan petani mendapatkan hasil panen yang bagus.
Namun hubungan interaksi antara manusia dengan alam tidak selamanya
saling menguntungkan. Terkadang karena kelalaian dan perhitungan yang kurang
matang dalam mengambil keputusan dapat merusak keseimbangan ekosistem
pada alam. Seperti halnya dengan membangun bendungan yang bertujuan
memudahkan aliran irigasi justru menyebabkan ketidakseimbangan alam. Berikut
kausalitas timbal balik atau sebab akibat yang terjadi pada proyek Bendungan
Tinggi Aswan di Mesir

Sebab Akibat
Tujuan pembangunan Adanya peningkatan
bendungan Aswan di penyakit yang disebabkan
Mesir adalah untuk oleh siput
meningkatkan produksi (schistosomiasis) air yang
pertanian di Delta Nil. tumbuh disaluran irigasi.
Lumpur subur yang Menyebabkan salinasi
setiap tahun serta membuat lahan
memperbaharui tidak cocok untuk
kesuburan tanah, kini pertanian.
tidak dapat
memperbaharui
kesuburan tanah.
Ditambah dengan
drainase yang buruk
Hilangnya lumpur dan Menyebabkan hilangnya
nutrisi yang terbawa daratan karena laut
melewati Delta ke merambah dan hancurnya
Mediteranian perikanan sarden
Pertumbuhan enceng Menyebabkan hilangnya
gondok yang tak air yang berlebihan
terkendali di Danau melalui penguapan
Nasser
a) Kemunduran Transportasi Perkotaan
Contoh kedua adalah meningkatnya kerusakan angkutan umum perkotaan. Menanggapi
pergeseran populasi pinggiran kota dan peningkatan kepemilikan mobil setelah Perang
Dunia Kedua, tampaknya kebijakan publik yang sangat bertanggung jawab dari
perencana kota untuk meningkatkan jaringan jalan dan fasilitas parkir pusat kota.
Sayangnya, hal itu juga menyebabkan berkurangnya perlindungan fasilitas angkutan
umum. Hal itu pada gilirannya mengakibatkan kenaikan tarif dan pembatasan frekuensi
dan cakupan layanan, yang mempercepat peralihan dari angkutan umum ke angkutan
pribadi, dan cerita berlanjut. Hasil akhirnya adalah matinya angkutan umum di banyak
kota dan kemacetan lalu lintas yang semakin parah di jalan akses yang digunakan oleh
para komuter. Sekali lagi kita melihat bahwa pengambilan keputusan yang tampaknya
baik dan bertanggung jawab menghasilkan hasil yang tidak diharapkan yang hanya
sementara meningkatkan akses ke pusat kota. Sangat menarik untuk berspekulasi apa
yang akan terjadi jika walikota memilih untuk meningkatkan transportasi umum untuk
membawa orang-orang dari pinggiran kota ke kota, daripada meningkatkan jaringan
jalan.
 Peningkatan Transportasi umum dapat mempengaruhi Jaringan Jalan
Seperti yang kita ketahui diatas pemerintah atau walikota memilih untuk
meningkatkan transportasi umum daripada meningkatkan jaringan jalan dalam kota
tersebut, yang dimana transportasi umum akan menjamur di berbagai tempat
sebaliknya dengan jaringan jalan yang menghubungkan satu tempat ke tempat lain
akan terbatas, sehingga masyarakat kesulitan untuk mencapai tempat yang jaringan
jalannya belum dibangun, oleh sebab itu Transportasi umum dapat mempengaruhi
Jaringan jalan.
 Peningkatan Transportasi umum dapat mempengaruhi tingkat penggunaan
transportasi pribadi
Walikota telah menggalakan program peningkatan transportasi umum yang
berdampak pada harga dari transportasi umum tersebut menjadi lebih murah dari
sebelumnya dikarenakan banyaknya angkutan umum yang ada di kota. Masyarakat
akan lebih memilih opsi yang lebih murah untuk bepergian yang jika dibandingkan
membeli langsung transportasi pribadi. Oleh karena itu transportasi umum dapat
mempengaruhi tingkat pengguna transportasi pribadi.
 Peningkatan tarnsportasi umum dapat mempengaruhi harga BBM
Transportasi umum dapat mengangkut lebih banyak orang daripada Transportasi
pribadi. Oleh karena itu jika transportasi umum lebih banyak dikota dapat
disimpulkan bahwa penggunaan BBM yang dibutuhkan oleh kota tersebut sedikit
dibandingkan jika transportasi pribadi lebih banyak dalam kota tersebut.
b) Kemiskinan dan Prestasi Pendidikan
 Kemiskinan dapat mempengaruhi Prestasi Pendidikan
1. Masalah kemiskinan dapat mempengaruhi prestasi Pendidikan, dari segi
lingkungan seseorang yang kurang dalam kemampuan ekonominya relatif
tinggal di daerah perkotaan yang terpencil dimana kondisi untuk belajar di
rumah tidak memungkinkan sehingga seorang pelajar akan terganggu
konsentrasinya dalam belajar dan oleh karena itu Kemiskinan dapat
mempengaruhi prestasi Pendidikan.
2. Kemiskinan juga dapat mempengaruhi prestasi Pendidikan dari segi
ekonominya itu sendiri dimana seseorang yang kekurangan dalam hal ekonomi
tidak akan mendapatkan fasilitas yang sama dengan orang yang tingkat
ekonominya diatas rata-rata, hal ini membuktikan bahwa Kemiskinan
mempengaruhi Prestasi Pendidikan
 Prestasi pendidikan dapat mempengaruhi Kemiskinan
1. Prestasi Pendidikan dapat mempengaruhi Pendidikan dimana orang yang
kurang dalam prestasi pendidikannya relatif jatuh kedalam kelubang
kemiskinan dikarenakan kurangnya Pendidikan atau pengetahuan yang dimiliki
selama hidupnya. Oleh karena itu prestasi Pendidikan dapat mempengaruhi
kemiskinan
2. Prestasi Pendidikan juga dapat mempengaruhi Kemiskinan, dalam hal
pekerjaan dimana orang yang kurang dalam prestasi Pendidikan kurang
diminati oleh perusahaan untuk menjadi karyawan dalam perusahaan tersebut
yang dimana orang tersebut sulit untuk mendapatkan pekerjaan atau
menganggur yang akhirnya jatuh ke dalam Kemiskinan. Dan karena sebab itu
Prestasi Pendidikan dapat mempengaruhi Kemiskinan
c) Spiral Infasi (Menghubungkan Harga dengan tingkat Upah)
 Harga dapat mempengaruhi Tingkat upah
1. Harga dapat mempengaruhi tingkat upah dari segi Peraturan pemerintah. Harga
kebutuhan pokok mulai dari makanan, BBM, Jasa transport semuanya naik,
pemerintah melihat hal ini akan mengubah peraturan pemerintah tentang
tingkat upah dalam negri yang akan menyesuaikan dengan harga barang
sesudah spiral inflasi, hal ini membuktikan bahwa Harga mempengaruhi
tingkat Upah
2. Harga dapat mempengaruhi Tingkat upah dari segi Perusahaan, dimana harga
barang dalam spiral inflasi akan naik sehingga para karyawan akan kesulitan
dengan tingkat upah sebelum inflasi, hal ini membuat perusahaan akan
menaikkan gaji para karyawan menyesuaikan dengan harga kebutuhan pokok,
maka dari itu Harga dapat mempengaruhi tingkat upah

Anda mungkin juga menyukai