Anda di halaman 1dari 27

Rheologi

Rheologi berasal dari bahasa Yunani yaitu rheo dan


logos. Rheo berarti mengalir dan logos berarti ilmu.
Jadi, rheologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
aliran zat cair dan deformasi zat padat.

Viskositas
Viskositas merupakan suatu pernyataan tahanan dari
suatu cairan untuk mengalir; semakin tinggi viskositas,
semakin besar tahanannya untuk mengalir. Viskositas
dinyatakan dalam simbol η.
Gambar 1. Viskositas

Satuan sistem internasional (SI) untuk koefisien viskositas adalah Ns/m2 = pa.S (pascal
sekon). Satuan CGS (centimeter gram sekon) untuk SI koifisien viskositas adalah
dyne.Sec/cm2 = poise (p). Viskositas juga sering dinyatakan dalam sentipolse (cp). 1 cp =
1/1000 p.
1 poise = 1 dyne. S/cm2 = 10-1 Ns/m2 (10-1pa.S)
Amati gambar dibawah ini !

Mana yang viskositasnya lebih tinggi? Unsur


atas atau unsur bawah?
“Unsur diatas memiliki kekentalan yang lebih
rendah dari yang dibawah”

Gambar 2. Pengujian viskositas


Macam-macam Viskositas Menurut Lewis (1987), Yaitu:
1. Viskositas Dinamik
2. Viskositas Kinematik
3. Viskositas Relatif Dan Spesifik
Faktor – faktor yang mempengaruhi viskositas (Bird, 1987), yaitu :
1.Tekanan : Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas gas tidak
dipengaruhi oleh tekanan.
2.Temperatur : Viskositas akan turun dengan naiknya suhu, sedangakan viskositas akan
naik dengan turunnya suhu.
3.Adanya zat lain : Adanya bahan tambahan seperti bahan suspense meningkatkan
viskositas air
4.Ukuran dan berat molekul : Viskositas naik dengan naiknya berat molekul.
5.Ikatan : Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak. Viskositas air naik
dengan adanya ikatan hydrogen.
Konsep Viskositas

Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda
memiliki tingkat kekentalan yang berbeda.

Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya


air. Sebaliknya, fluida yang lebih kental biasanya lebih sulit
mengalir, contohnya minyak goreng, oli, madu, dan lain-lain.
Penggolongan Tipe Aliran
• Sistem Newton
• Sistem Non-Newton

1. Sistem Newton
Makin besar viskositas suatu cairan, akan makin
besar pula gaya persatuan luas (shearing stress) yang
diperlukan untuk menghasilkan suatu rate of shear
tertentu. Oleh karena itu, rate of shear harus
berbanding langsung dengan shearing stress.
Viskositas kinetis

F' dv F
 .  
A dr G

• Rate of shear
G
dv

= Perbedaan kecepatan antara 2 bidang yang dipisahkan oleh
dr jarak yang sangat kecil.
• Shearing stress
F
F'
 = Gaya persatuan luas yang diperlukan untuk menyebabkan
A aliran.
Contoh soal :
Dengan viskometer Ostwald, didapat viskositas aseton 0,313 cp pada 250C. Kerapatan aseton (250C)
= 0,788 g/cm3. Berapa viskositas kinematis aseton? Jika diketahui viskositas air (250C) = 0,8904 cp.
Berapa viskositas aseton relative terhadap air pada 250C?

Penyelesaian: - Viskositas kinetis aseton


Diketahui:
η aseton = 0,313 cp = 0,313x10-2 poise = 3,13x10-3 poise
T = 250C
=
ρ aseton = 0,788 gr/cm3
η air = 0,8904 cp = 0,397x10-2 = 3,97x10-3 stok
= 0,397
Ditanya:
-Viskositas kinetis aseton
-Viskositas relative terhadap air
- Viskositas relative terhadap air
Jawab: = = 0,351
2. Sistem Non Newton
Non-Newton adalah zat-zat yang tidak mengikuti persamaan
aliran Newton; contohnya dispersi heterogen cairan dan padatan
seperti larutan koloid, emulsi, suspensi cair, salep dan produk-
produk serupa lainnya.
Terdapat 4 kelas aliran, yaitu:
a. Plastis,
b. Pseudoplastis,
c. Dilatan, dan
d. Thiksotropi.
a. Aliran Plastis

Kurva plastis tidak melewa tititik (0,0), tetapi memotong sumbu


shearing stress, dikenal dengan harga yield (yield value).
Kebalikannya adalah viskositas plastis = U

U
F  f 
G
Contoh soal :
Suatu bahan plastis diketahui mempunyai yield value 5200
dyne cm-2. Pada shearing stress di atas yield value, F ditemukan
meningkat secara linear dengan meningkatnya G. Jika rate of shear
150 dt-1 pada saat F = 8000 dyne cm-2, hitung viskositas plastis
sampel tersebut !
Penyelesaian:
Diketahui:
f = 5200 dyne . cm-2
G = 150 dt-1
F= 8000 dyne. cm-2
Ditanya: U ?

Jawab:

= 18,67 dyne . detik/cm2


b. Aliran Pseudoplastis

Viskositas berkurang dengan meningkatnya rate of


shear (cairan menjadi encer)

c. Aliran dilatan

Volume meningkat dengan terjadinya shear  disebut dilatan


d. Aliran Thiksotropi

- Terjadi pada shear thinning system (plastis, atau pseudoplastis)


- Suatu pemulihan isotherm dan lambat pada pendiaman suatu bahan
yang kehilangan konsistensinya karena shearing.
Macam-macam Viskometer

1. Viskometer kapiler
Sistem Newton
2. Viskometer bola jatuh

3. Viskometer Cup & Bob Sistem Newton dan Non Newton


4. Viskometer Kerucut dan Lempeng
Penyelesaian:
1. Viskometer kapiler Diketahui:
t aseton = 45 detik
Disebut sebagai viscometer Ostwald t air = 100 detik
1 1 t1 T = 250C = 298 K
 ρ aseton = 0,788 gram.cm-3
2  2 t2 ρ air = 0,997 gram.cm-3
η air = 0,8904 cps

Contoh soal : Ditanya: η aseton ?


Jawab : =
Jika waktu yang dibutuhkan aseton untuk mengalir antara
kedua tanda pada viskometer Ostwald adalah 45 detik, untuk air =
adalah 100 detik (250C).Diketahui kerapatan aseton 0,788 as . 99,7 = 0,8904 cps . 35,46
gram.cm-3, kerapatan air 0,997 gram.cm-3 dan viskositas air
0,8904 cps.Berapa viskositas aseton ? = = 0,3167 cps
2. Viskometer Bola Jatuh
Disebut viscometer Hoeppler
  t ( Sb  S f ) B

Dimana :
t : waktu (lamanya bola jatuh)
Sb :Gravitasi jenis dari bola
Sf :Gravitasi jenis dari cairan
B :Konstanta bola
Viskometer Stormer

3. Viskometer Cup and Bob Untuk aliran newton Untuk aliran plastis

 Viskometer Couette, w w  wf
  Kv U  Kv
v v
misalnya : visk. Mac Michael  Mangkuk yang berputar
Dimana : Dimana :
 Viskometer Searle,
Kv: Konstantaalat Wf: intersep yield value
misalnya : visk. Rotovisco, visk. Stormer  Rotor yang berputar
W : beratbeban dalamgram
V : rpm
Yield value f  K f wf

2 1
K f  Kv x x
60 2,303 log ( Rc )
Rb
Dimana :
Rc: jari-jarimangkok
Rb: jari-jari rotor
Contohsoal :
a. Suatu sampel gel dianalisis dengan viscometer Stormer yang dimodifikasi. Berat w sebesar
450 gram menghasilkan kecepatan rotor v 350 rpm. Suatu seri kecepatan diperoleh dengan
menggunakan berat pengendali lainnya, diperoleh suatu rheogram aliran plastis. Intersep yield
value wf diperoleh dengan mengekstrapolasi kurva tersebut terhadap sumbu shearing stress di
mana v = 0, wf = 225 gram. Konstanta alat Kv = 52,0 dan Kf = 20,0. Berapakah vikositas
plastis dan yield value sampel tersebut?
b. Dalam mengkalibrasi mangkuk dan rotor dibunakan kombinasi dari suatu viskometer Stormer,
suatu minyak Newton dengan viskositas 200.0 poise pada 20C. Dengan beban 1600 g pada
pengait beban, rotor berputar pada 400 rpm. Hitung konstanta alat Kv?
c. Data berikut dikumpulkan pada waktu alat suatu sampel petrolatum putih dianalisis dalam
viskometer stomer: w = 1800 g; wf = 1420 g; v = 500 rpm dan Kv = 50. Berapakah viskositas
plastis dalam sampel ini?
Penyelesaian:
a. Diketahui:
W = 450 gram b. Diketahui:
f = Kf . Wf
V = 350 rpm
η = 200 poise
= 20 . 225 gram
Wf = 225 gram W = 1600 gr
Kv = 52 = 4500 gram V = 400 rpm
Ditanya : Kv ?
Kf = 20
Ditanya: Jawab:
-U
-f η = kv .

Jawab: =
U = Kv
=
= 52 .
kv

=52. =

= 50
c. Diketahui:

Kv = 50
W = 1800 gr

Wf = 1420 gr
V = 500 rpm
Ditanya: U ?

Jawab:
U = kv .

= 50 .

= 50 .
Untuk cairan neuton Untuk cairan plastis 4. Viskositas Kerucut dan Lempeng
T Tf Contoh : viskometer Ferranti – Shirley
U C
T v
 C
v f  C f x Tf

dimana :
C = konstanta alat
T = puntiran (torque)
V = rpm
Contoh soal:
a.Untuk menentukan viskositas suatu minyak Newton digunakan viscometer Kerucut lempeng
Ferranti-Shirley. Puntiran (torque) T, yang terbaca pada alat tersebut adalah 120 pada 55 rpm.
Konstanta alat C = 1,168, karena digunakan kerucut besar. Hitung viskositas dari minyak
tersebut?
b.Suatu emulsi minyak mineral o/w ternyata menunjukkan aliran plastis ketika dianalisis dalam
viscometer kerucut lempeng. Hitung viscometer plastis dari emulsi tersebut dengan
menggunakan data berikut: puntiran (Torque) T = 110 pada 200 rpm danTf = 25 pada 0 rpm, C
= 1,168.
c.Hitung yield value f untuk emulsi pada bagian (b). Yield value tersebut didapat dengan
menggunakan persamaan f = 0,122 x Tf jika digunakan kerucut besar dalam viscometer Kerucut
lempeng Ferranti-Shirley.
Penyelesaian:
a. Diketahui: b. Diketahui: c. Diketahui:
T = 120 f = 0,122 x Tf
T = 110
V = 55
V = 200 rpm Tf = 25
C = 1,168 Ditanya: f ?
Tf = 25
Ditanya: η ?
C = 1,168 Jawab:
Jawab:
f = 0,122 x 25 = 3,05
Ditanya: C ?
Jawab:
= 1,168 . C.
= 1,168 .
= 1,168 . 2,1818
= 2,5483 poise
Penerapan Rheologi Dalam Bidang Farmasi

1. Cairan
2. Semi solid
3. Padatan
4. Pemprosesan

Contoh: Pembuatan krim, suspensi, emulsi, lotion, pasta, penyalut tablet,


dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai