PENDAHULUAN
1
d. Bagaimana system aliran pada sediaan farmasi?
e. Apa itu psikorheologi?
serta psikorheologi.
b. Untuk dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai rheologi dan tipe aliran
buku buku referensi dan juga menggunakan Metode Browsing. Metode Browsing adalah
penulis mengambil referensi dari Internet, penulis mencari dan mengumpulkan data dari
BAB II
PEMBAHASAN
2
(Dosage Form). Sebagai penjamin kualitas yang sama untuk setiap batch. Rheologi juga
meliputi pencampuran aliran dari bahan, penuangan, pengeluaran dari tube atau pelewatan dari
jarum suntik. Rheologi dari suatu zat tertentu dapat mempengaruhi penerimaan obat bagi
pasien, stabilitas fisika obat, bahkan ketersediaan hayati dalam tubuh (bioavailability).
Sehingga viskositas telah terbukti dapat mempengaruhi laju absorbsi obat dalam tubuh.
Sifat-sifat rheologi dari sistem farmaseutika dapat mempengaruhi pemilihan alat yang
akan digunakan untuk memproses produk tersebut dalam pabriknya. Lebih-lebih lagi tidak
adanya perhatian terhadap pemilihan alat ini akan berakibat diperolehnya hasil yang tidak
diinginkan. Aspek ini dan banyak lagi aspek-aspek rheologi yang diterapkan dibidang farmasi.
Dalam penelitian dan teknologi farmasetik dan sejenisnya, pengukuran rheologi digunakan
untuk mengkarakterisasi :
a. Kemudahan penuangan dari botol,
b. Penekanan atau pemencetan dari suatu tube atau wadah lain yang dapat berubah
bentuk,
c. Pemeliharaan bentuk produk dalam suatu bejana atau sesudah pengeluaran,
d. Penggosokan bentuk produk di atas atau ke dalam kulit, dan
e. Bahkan pemompaan produk dari pencampuran dan penyimpanan ke alat pengisian
atau pelewatan dari suatu jarum suntik yang diproduksi oleh industri
Ada beberapa istilah dalam rheologi ini :
a. Rate of shear (D) dv/dr untuk menyatakan perbedaan kecepatan (dv) antara dua
bidang cairan yang dipisahkan oleh jarak yang sangat kecil (dr).
b. Shearing stress ( atau F ) F/A untuk menyatakan gaya per satuan luas yang
diperlukan untuk menyebabkan aliran.
3
c. Padatan diterapkan pada :
Aliran serbuk dari corong ke lubang cetakan tablet/kapsul
Pengemasan serbuk/granul
d. Pemprosesan diterapkan pada :
Kapasitas produksi alat
Efisiensi pemrosesan
Penggolongan bahan menurut tipe aliran dan deformasi adalah yaitu : sistem Newton dan
sistem Non Newton. Pemilihan bergantung pada sifat-sifat alirannya apakah sesuai dengan
hukum aliran dari newton atau tidak. Jika karakteristik fisika masing-masing ini dirancang dan
dipelajari secara objektif menurut metode analisis dari rheologi, dapat diperoleh informasi
yang berharga untuk digunakan dalam mempermulasi produk-produk farmasi yang lebih baik.
4
viskositasnya tetap pada suhu dan tekanan tertentu dan tidak tergantung pada kecepatan
geser, sehingga viskositasnya cukup ditentukan pada satu kecepatan geser.
Disebut dengan bingham bodies. Kurva tidak melewati titik (0,0) tetapi
memotong sumbu shearing stress pada yield value. Yield value adalah harga yang
harus dipenuhi agar cairan mulai mengalir, sebelum yield value zat bertindak
sebagai bahan elastis setelah yield value sistem mengalir sesuai dengan sistem
5
newton dimana shearing stress berbanding dengan rate of shear. Contoh : Pada
sistem suspensi yang terflokulasi, yield value adalah nilai yang dibutuhkan untuk
memecah ikatan antar partikel terflokulasi.
Pseudoplastik
Kurva tidak linier dan tidak ada yield value (melengkung). Viskositas
menurun dengan meningkatnya rate of share. Terjadi pada molekul berantai
panjang seperti polimer-polimer termasuk gom, tragakan, na-alginat, metil
selulosa, karboksimetilselulosa. Meningkatnya shearing stress menyebabkan
keteraturan polimer sehingga mengurangi tahanan dan lebih meningkatkan rate of
share pada shearing stress berikutnya.
Aliran pseudoplastis yang sebagian besar dalam produk farmasi yaitu gom
alam dan sintesis, misalnya : dispersi cair dari traga ileh polimer-polimer dalam
larutan, yang merupakan kebalikan dari sistem plastis, yang tersusun dari partikel-
partikel yang terflokulasi dalam suspensi, kurva konsistensi untuk bahan
pseudoplastis mulai pada titik (0,0) atau paling tidak mendekatinya rate of shear
rendah. Akibatnya, berlawanan dengan Bingham Bodies, tidak ada yield value.
6
Tapi karena tidak ada bagian kurva yang linier, maka kita tidak dapat menyatakan
viskositas suatu bahan pseudoplastis dengan suatu harga tunggal.
Dilatan
7
II. Pada saat shearing stress meningkat bulk dari system memuai
meningkatkan volume kosong hambatan aliran menigkat (tidak
dibasahi) terbentuk pasta kaku.
b) Time Dependent
Tiksotropi
TIKSOTROPI merupakan suatu pemulihan isoterm dan relative lambat pada
pendiaman suatu bahan yang kehilangan konsistensinya karena pemberian geser
(shearing).
Tiksotropi merupakan sifat yang diinginkan dalam suatu sistem farmasetik
cair dimana idealnya harus mempunyai konsistensi tinggi dalam wadah, tapi dapat
dituang dengan mudah.
Pada sistem plastik, pseudoplastik, dan dilatan ketika shearing stress yang
sebelumnya dinaikkan, diturunkan kembali maka kurva ke bawah akan terhimpit
dengan kurva ke bawah. Bila kurva turun ternyata berada sebelah kiri kurva
menaik thiksotropi. Celah antara kurava naik dan kurva turun disebut
hysteresis loop. Thiksotropi terjadi karena proses pemulihan yang lambat dari
konsistensi. Gel Sol Gel (proses pertama berlangsung cepat sedangkan
proses kedua berlangsung lebih lambat).
8
Mengukur Tiksotropi dengan luas hysteresis :
I. Menentukan struktural breakdown terhadap waktu pada kecepatan geser
tetap.
9
Rheopeksi
Suatu gejala dimana suatu sol lebih cepat menjadi gel bila diaduk perlahan-
lahan daripada dibiarkan membentuk gel tanpa pengadukan. Viskositas geser
meningkat pada laju geser konstan dengan waktu geser meningkat. Rheopexy
dapat misalnya terlihat dengan plastisols PVC. Mereka digunakan untuk
perlindungan korosi pada logam.
Jika laju pelapisan meningkat bahan menjadi lebih tebal mengalir. Cairan
Rheopex ditandai dengan pembentukan struktur bertahap di bawah regangan
geser. Selain sifat kental seseorang dapat mengamati terjadinya elastisitas (1 dan 2
normal stres perbedaan) bertindak tegak lurus dengan arah aliran. Kombinasi dari
perilaku elastis dan viskos mengarah pada deskripsi cairan viskoelastik. Solusi
polimer, dan baru-baru juga biopolimer menunjukkan molekul-struktur sifat
viskoelastik tergantung dari jenis ini bertemu dengan semakin banyak teknologi
yang diharapkan, misalnya dalam produksi cat dan coating, makanan, kosmetik,
dan farmasi.
10
2.4 Sifat Aliran Sediaan Farmasi
a. Sifat Rheologi Dalam Suspensi
Viskositas dari suatu suspensi apabila mempengaruhi pengendapan dari partikel-
partikel zat terdispersi perubahan dalam sifat-sifat aliran dari suspensi bila wadahnya
dikocok dan bila produk tersebut dituang dari botol dan kualitas penyebaran dari cairan
(lotio) bila digunakan untuk suatu bagian permukaan yang akan diobati. Pertimbangan
rheologi juga penting dalam pembuatan suspensi.
Satu-satunya shear yang terjadi dalam suatu suspensi pada penyimpanan adalah
lantaran pengendapan dari partikel-partikel yang tersuspensi. Gaya ini diabaikan dan bisa
dibuang. Tetapi jika wadah dikocok dan produk dituang dari botol terdapat laju shearing
yang tinggi. Zat pensuspensi yang ideal harus mempunyai viskositas yang tinggi pada
shear yang dapat diabaikan yakni selama penyimpanan dan zat pensuspensi itu harus
mempunyai viskositas yang rendah pada laju shearing yang tinggi yakni ia harus bebas
mengalir selama pengocokan, penuangan, dan penyebarannya ini.
11
Produk yang diemulsikan mungkin mengalami berbagai shear-stress selama
pembuatan atau penggunaanya. Pada kebanyakan proses ini sifat aliran produk akan
menjadi sangat penting untuk penampilan emulsi yang tepat pada kondisi penggunana
dan pembuatannya. Jadi penyebaran produk dermatologik dan produk kosmetik harus
dikontrol agar didapat suatu preparat yang memuaskan. Aliran emulsi parenteral melalu
jarum hipodermik, pemindahan suatu emulsi dari botol atau tube dan sifat dari satu
emulsi dalam berbagai proses penggilingan yang digunakan dalam pembuatan produk ini
secara besar-besaran, menunjukkan perlunya karakteristik aliran yang tepat.
Kebanyakan emulsi, kecuali emulsi encer menunjukkan aliran non Newton yang
mempersulit interpretasi data dan perbandingan kuantitatif antara sistem-sistem dan
formulasi-formulasi yang berbeda.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan fase terdispersi meliputi perbandingan
dengan fase terdispers meliputi perbandingan volume fase, distribusi ukuran partikel dan
viskositas dari fase dalam itu sendiri. Jadi, jika konsentrasi volume dari fase terdispers
rendah (kurang dari 0,05), sistem tersebut adalah Newton. Dengan naiknya konsentrasi
volume, sistem tersebut menjadi lebih tahan terhadap aliran dan menujukkan karekteristik
aliran pseudoplastis. Pada konsentrasi yang cukup tinggi, terjadi aliran plastis. Jika
konsentrasi volume mendekati 0,74 mungkin terjadi inversi dengna berubahnya
viskositas secara nyata. Pengurangan ukuran partikel rata-rata akan menaikkan viskositas.
Makin luas distribusi ukuran partikel, makin rendah viskositasnya jika dibandingkan
dengan sistem yang memiliki ukuran partikel rata-rata serupa tetapi dengan distribusi
ukuran partikel yang lebih sempit.
12
d. Sifat Aliran Pada Serbuk
Serbuk bulk agak analog dengan cairan non Newton menunjukkan aliran plastik dan
kadang-kadang dilatansi partikel-partikel dipengaruhi oleh gaya tarik menarik sampai
derajat yang bervariasi. Oleh karena itu, serbuk bisa jadi mengalir bebas (free-flowing)
atau melekat. Dalam pengertian khusus yaitu ukuran partikel porositas dan kerapatan, dan
kehalusan permukaan. Sifat-sifat dari zat padat yang menentukan besarnya interaksi
partikel-partikel.
Akan halnya partikel-partikel yang relati kecil (kurang dari 10m), aliran partikel
melalui lubang dibatasi karena gaya lekat antara partikel besarnya sama dengan gaya
gravitasi. Karena gaya yang terakhir ini merupakan fungsi dari garis tengah yang di
naikkan pangkat tiga, gaya-gaya tersebut menjadi lebih bermakna apabila ukuran partikel
meningkan dan aliran dipermudah. Laju aliran maksimum dicapai setelah aliran
berkurang apabila ukuran partikel mendekati besarnya lubang tersebut. Jika suatu serbuk
mengandung sejumlah partikel-partikel kecil, sifat-sifat aliran serbuk bisa diperbaiki
dengan menghilangkan fines atau mengadsorbsinya pada partikel-partikel yang lebih
besar. Kadang kadang, aliran yang jelek bisa diakibatkan karena adanya kelembapan
dalam hal mana pengeringan partikel-partikel akan mengurangi lekatnya partikel-partikel
tersebut.
Partikel-partikel panjang atau plat cenderung untuk mengepak walaupun dengan
sangat longgar sehingga memberikan serbuk yang mempunyai porositas tinggi. Partikel-
partikel dengan kerapatan tinggi dan porositas dalam rendah cenderung untuk
mempunyai sifat-sifat bebas mengalir. Ini dapat dikurangi dengan kasarnya permukaan,
yang cenderung mengakibatkan karakteristik aliran yang jelek disebabkan oleh gesekan
dan kelekatannya.
Serbuk yang mengsalir tidak baik atau granulat memberikan banyak kesulitan pada
industri farmasi. Produksi unit sediaan tablet yang seragam terbukti bergantung pada
beberapa sifat granulat. Jika ukuran granular berkurang, variasi berat tablet pun
berkurang. Variasi berat minimum dicapai pada granul yang mempunyai garis tengah 400
sampai 800 m. Jika ukuran granul dikurangi lagi, granul mengalir kurang bebas dan
variasi berat granul meningkat. Distribusi ukuran partikel mempengaruhi aliran dalam
dan pemisahan dari suatu granulat.
13
2.5 Psikorheologi
Selain sifat-sifat farmasetik dan farmakologi yang diinginkan, sediaan topical harus juga
mencapai persyaratan rasa, daya sebar, warna, bau dan sifat-sifat psikologis dan sensoris lain.
Pekerja pada industry makana telah sejak lama menguji produknya seperti keju, cokelat,
mayonnaise, dan adonan roti agar didapat konsistensi yang tepat selama pembuatan,
pengemasan, dan penggunaan akhir. Alat perasa dalam mulut, alat perasa antara jari-jari dan
alat perasa pada kulit merupakan hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk pembuatan
makanan, kosmetik dan produk dermatologis.
Scott-Blair membicarakan psikorheologi dalam industry makanan. Konstenbauder dan
Martin menetapkan daya sebar salep yang berhubungan dengan sifat-sifat rheologisnya.dalam
konsultasi dengan ahli dermatologi, mereka membagi produk-produk tersebut kedalam tiga
kelas. Kelas I produk lembut terutama untuk penggunaan mata; Kelas II termasuk salep obat
umumnya mempunyai konsistensi sedang; Kelas III adalah produk-produk pelindung yang
keras untuk penggunaan dalamkeadaan luka lembab. Yield value dan viskositas plastis untuk
tiap kelas dari produk telah dilaporkan.
Boylan telah membuktikan bahwa thiksotropi, konsistensi, dan yield value dari salep
bacitracin, USP berkurang dengan nyata bila temperaturdinaikkan dari 20 o ke 35oC. jadi, bila
suatu produk mungkin mempunyai thiksotropi yang cukup dalam wadahnya, sifat ini dapat
hilang pada waktu digunakan kekulit.
Barry et al, mengerjakan uji sensoris (yang berhubungan dengan panca indera) terhadap
sedian-sedian topical. Mereka menggunakan daftar untuk membedakan parameter tekstur dan
memakai metode rheologis yang mantap untuk penggunaan dalam industry sebagai prosedur
control untuk memelihara keseragaman rasa pada kulit dan daya sebar dari produk
dermatologis. Cussler et al, mempelajari tekstur cairan Non Newton yang mempunyai sifat
rheologi yang sangat berbeda bila digunakan ke kulit. Ternyata bahwa konsistensi suatu bahan
dapat ditentukan secara tepat dan teliti oleh orang-orang yang tidak detraining hanya dengan
menggunakan tiga tanda sifat : kelembutan, ketipisan dan kehangatan. Kelembutan
berhubungan dengan keefisien tumbukan dan ketipisan berhubungan dengan parameter Non
Newton kental yang dapat diukur dengan alat yang cocok. Karakteristik kehangatan ternyata
cukup rumit dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Rheologi berasal dari bahasa yunani mengalir (rheo) dan logos (ilmu). Rheologi
mempelajari hubungan antara tekanan gesek (shearing stress) dengan kecepatan geser
(shearing rate) pada cairan, atau hubungan antara strain dan stress pada benda padat.
b. Penerapan Rheologi dibidang farmasi yaitu dalam bentuk cairan, semi solid, padatan
dan pemprosesan.
c. Penggolongan bahan menurut tipe aliran dan deformasi adalah yaitu : sistem Newton
dan sistem Non Newton. Pemilihan bergantung pada sifat-sifat alirannya apakah
sesuai dengan hukum aliran dari newton atau tidak.
a) Aliran Sistem Newton
b) Aliran Sistem Non Newton
Time Independent
Plastis
Pseudoplastis
Dilatan
Time Dependent
Thiksotropi
Anti Thiksotropi/Thiksotropi Negatif
Rheopeksi
d. Sifat aliran dalam sediaan farmasi dibutuhkan pada bentuk sediaan suspense, emulsi,
sebuk dan dalam bentuk semi solid
e. Psikorheologi berhubungan pada produk-produk sediaan yang akan dibuat. Dimana
menggunakan tiga tanda sifat yaitu kelembutan, ketipisan dan kehangatan.
Kelembutan berhubungan dengan keefisien tumbukan dan ketipisan berhubungan
15
dengan parameter Non Newton kental yang dapat diukur dengan alat yang cocok.
Karakteristik kehangatan ternyata cukup rumit dan memerlukan penelitian lebih
lanjut
3.2 Saran
Demikianlah hasil pembahasan dalam makalah mengenai Rheologi. Diharapkan kepada
pembaca sekalian, yang menjadikan makalah ini sebagai panduan dalam membuat makalah
selanjutnya, maka diharapkan dapat melengkapi referensi yang berkaitan dengan pembahasan
yang berkaitan.
DAFTAR PUSTAKA
16
17