Saat ini banyak sekali penelitian tentang limbah kulit salak , beberapa peneliti telah
menemukan khasiat kulit salak sebagai obat anti diabetes. Namun saat ini kulit salak masih
saja hanya menjadi limbah di lingkungan. Tidak hanya menjadi limbah , struktur kulit salak
yang kasar seperti sisik dan tajam seringkali merugikan manusia karena dapat melukai kulit
manusia.
Antioksidan yang terdapat pada kulit salak dapat dimanfaatkan sebagai agen
peccerah (lightening agent) atau agen pemutih (whitening agent) pada kulit. Kulit Salak Bali
dan salak Nglumut memiliki kadar komponen bioaktif (vitamin C dan senyawa fenolik) dan
aktivitas penangkapan radikal DPPH (2,2- diphenyl-1-picrylhydrazil) yang tidak berbeda
nyata namun secara signifikan lebih tinggi daripada salak Pondoh . kulit salak juga banyak
diteliti memiliki antioksidan. Hasil uji fitokimia menunjukkan kulit buah salak mengandung
senyawa flavonoid dan tannin serta sedikit alkaloid. Kandungan flavonoid di dalam ekstrak
kulit salak mampu menurunkan kadar glukosa dalam darah3 . Ekstrak etanol kulit buah salak
mengandung metabolit sekunder alkaloid, polifenolat, flavonoid, tanin, kuinon, monoterpen
dan seskuiterpen. Ekstrak etanol kulit buah salak memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai
IC50 sebesar 229,27 ± 6,35 (μg/mL)4.
Petani Salak yang ada di banjarnegara saat ini belum bisa memanfaatkan limbah kulit
salak diolah menjadi hal yang lebih bermanfaat dan hanya menjadi pencemar lingkungan saja.
Penulis ingin terjun langsung dan memberikan informasi dan pengetahuan tentang
limbah kulit salak bahwa limbah kulit salak memiliki kandungan anti oksidan sebagai agen
pencerah (lightening agent) dan agen pemutih (whitening agent) pada kulit yang dapat
mencegah penuaan dini. Sehingga masyarakat dapat mengembangkan inovasi dan kreatifitas
untuk mengolah limbah kulit salak menjadi produk kosmetik atau sejenisnya.
Gagasan pemanfaatan antioksidan dalam limbah buah kulit Salak, sebagai agen
pencerah (lightening agent) dan agen pemutih (whitening agent) pada kulit yang dapat
mencegah penuaan dini akan dapat terlaksana dengan baik, jika adanya didukungan dari
berbagai pihak seperti; pemerintah, instansi terkait, LSM yang bergerak dalam bidang
perkebunan, dan koperasi. Dukungan disini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk misalnya:
peran pemerintah dengan memberikan anggaran untuk membuka industri skala rumah tangga
serta mengadakan kegiatan yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang manfaat
limbah buah kulit Salak. Pada intinya semua pihak yang terkait dalam gagasan ini dapat
memberikan dukungan sepenuhnya kepada masyarakat dalam pemanfaatan buah Salak sebagai
ciri khas oleh-oleh Kabupaten Bangkalan.