PENDAHULUAN
kekayaan alam yang berpotensi sebagai penghasil berbagai macam jenis buah,
salah satunya adalah jenis. Jeruk merupakan tanaman hortikultur yang memiliki
nilai pasar yang tinggi dan merupakan komoditas yang menguntunngkan. Pada
satunya Indonesia. Spesies genus citrus yang penting adalah citrus maxima atau
jeruk bali. Pada kulit buah jeruk bali berkhasiat mengeluarkan dahak,
menghentikan batuk, mengatur arus energy vital dan meredakann nyeri. Biji
buahnya memiliki rasa pahitdengan sifat hangat dan berguna meredakan nyeri
hemia. Selama ini hamper 50% kulit jeruk bali belum sepenuhnya termanfaatkan,
nutrisi yang terkandung didalamnya. Sebagian besar komponen Jeruk Bali terletak
c, serta yang paling dominan dalah pektin dan tannin. Selama ini hamper 50%
1
tersebut dihasilkan jumlah kuliat Jeruk Bali sebesar 208 kg/ton. Karena
banyaknya kulit Jeruk Bali yang kurang termanfaatkan sehingga perlu upaya
untuk memanfaatkanya.
Jeruk bali sendiri memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi 100 g
Internasional), sehingga cukup baik untuk mencegah rabun senja dan sariawan.
Menurut kenastino (2003), albedo kulit buah jeruk Bali dapat dijadikan
makanan, seperti manisan, alcohol, dan gula tetes, serta dapat juga di ekstarak
kandungan pektin di dalamnya. Jeruk bali memiliki rendemen (11,13%), kadar air
(17,17), viskositas (16,67 cps), persentase kemurnian pektin (69,69%), dan derajat
keputihan (56,33). Sementara itu, menurut jariyah dkk. (2007), albedo kulit jeruk
bali mengandung vitamin C sebesar 15,197 mg, kadar pektin sebesar 15, 8265%,
total gula sebesar 5,7635%, Ph 5,86, serta kadar air sebesar 48%. Hasil penelitian
purbianti (2005) menunjukan pektin paling banyak terdapat pada kulit jeruk Bali
(crocidolomia pavonana F.) Menggunakan Ekstrak kulit buah jeruk bali (citrus
ekstrak kulit jeruk bali, ekstrak kulit jeruk bali mampu mebunuh ulat kubis sampai
Menurut Sari dkk,. (2015), dengan judul tentang Aktivitas Anti Rayap
(Coptotermes sp. ) Minyak atsiri Kulit Buah Jeruk Bali (Citrus maxima Merr. )
2
Terhadap Rayap (Coptotermes sp. ), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
(Coptotermes sp. ) yang disebabkan oleh kandungan kimia yang terdapat pada
kulit jeruk bali. Hasil dari penelitian bahwa minyak atsiri kuliat buah jeruk bali
memiliki potensi sebagai anti rayap dengan konsentrasi sudah tergolong memiliki
antivitas anti rayap yang kuat terhadap rayap (Coptotermes sp. ) dengan mortalitas
97,33%.
proses ekstraksi adalah yang bertujuan untuk memperoleh hasil yang tinggi
ekstraksi adalah proses blansing dan proses ekstraksinya itu sendiri. Untuk
menginaktivasi enzim yang ada didalam bahan, sehingga pada saat proses
ekstraksi, komponen dalam bahan dapat dipertahankan karena enzim tidak dapat
merusak komponen yang diinginkan yaitu senyawa fenol. Serta tujuan blansing
ada didalam bahan, sehingga pada saat proses ekstraksi, komponen dalam bahan
3
dapat dipertahankan karena enzim tidak dapat merusak komponen yang
diinginkan yaitu senyawa fenol. Serta tujuan blansing yang lain adalah untuk
karateristik ekstrak kulit jeruk bali (citrus maxima Merr. ) terhadap metode
ekstraksi ultrasonik. Ekstrak jeruk bali dengan kualitas yang terbaik ditinjau
dari pengaruh waktu blansing dan lama ekstraksi sudah banyak digunakan dalam
Apakan penelitian tentang ekstrak kulit jeruk bali (citrus maxima Merr. )
jeruk bali (citrus maxima Merr), sehingga dikemudian hari dapat diterapkan
Dalam penelitian ekstrak kulit jeruk bali (citrus maxia merr.) dengan
4
menggunakan gelombang ultrasonik yaitu gelombang akustik dengan
frekuensi lebih besar dari 16-20 kHz. Ultrasonik bersifat mudah diaplikasikan.
ultrasonik sudah banyak dilakukan, bahwa metode ektraksi yang paling optimal
untuk mengekstrak suatu bahan pangan adalah metode ultrasonik, karena metode
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
secara garis besar buah jeruk terbagi dari dua jenis yaitu eucitrus dan papeda.
Jenis eucitrus adalah jenis buah jeruk yang paling banyak dan paling luas
(Citrus medica), jeruk besar (Citrus maxima), jeruk manis (Citrus sinensis), jeruk
keprok (Citrus nobilis), jeruk siam (Citrus retikulata), jeruk kasturi (Citrus mitis),
jeruk bali (Citrus maxima), dan lain-lain. Sedangkan untuk jenis papeda, buahnya
mengandung asam dan berbau tajam, misalnya jeruk purut (Citrus hystrise) yang
vitamin C, serta yang paling dominan adalaah pektin. Jeruk bali mempunyai
kandungan pektin yang lebih banyak dibandingkan dengan jenis buah lainnya.
Satu buah jeruk mengndung sekitar 3,9% pektin, sedangkan kandungan pektin
pada kulit jeruk baliberkisaran antara 15-30% dari berat kering (Rahmawati,
2015).
6
Tanaman jeruk bali ini kaya akan kandungan vitamin A dan vitamin C
yang sangat baik untuk kesehatan mata serta memperbaiki sel – sel tubuh yang
rusak. Kandungan mineral yang banyak juga terdapat pada tanaman ini seperti:
kalsium, fosfor, dan besi. Senyawa lain dalam jeruk bali adalah bioflavonoid,
Gambar buah jeruk bali (Citrus maxima) disajikan pada gambar 2.1 berikut
Sumber : https://www.apasajaada.com/manfaat-jeruk-bali-bagi-kesehatan-yang-
jarang-diketahui/
2.1.1 Klasifikasi
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus L.
7
Spesies : Citrus Maxima
2.1.2 Morfologi
1. Daun
bagian puncak atau ujung tumpul dan bagian tepi hampir rata, serta bagian
dekat ujung agak berombak. Letak daun terpencar dengan tangkai daun
2. Batang
Batang tanaman agak kuat, garis tengah 10-30 meter, berkulit agak
saling berjauhan dan merunduk pada bagian ujungnya. Cabang yang masih
berkayu ( lignosus ), yaitu batang yang biasanya keras dan kuat, karena
berduri ( spinosus ) pendek, kaku dan juga tajam. Selain itu arah tumbuh
3. Buah
8
4. Daging Buah
Warna daging buah merah muda atau merah jambu. Daging buah
memiliki tekstur keras sampai lunak, rasa manis sampai sedikita asam, dan
berbiji sedikit.
5. Bunga
yang keluar dari ketiak daun, bunga berbentuk bintang, diameter 1.5 – 2.5
6. Akar
Jeruk bali memiliki citarasa manis, asam, dan segar karena banyak
B1, B2, dan asam folat. Setiap 100 gram jeruk bali mengandung 53 kal
energy, protein 0,6 g, lemak 0,2 ,karbohidrat 12,2 g, retinol 125 mcg,
pektin, dan lycopene menjadikan buah ini semakin kaya akan zat-zat yang
bermanfaat bagi kesehatan (Yanuarta, 2007). Seperti jeruk lain, jeruk bali
adalah sumber vitamin C (43 mg dalam 100 gram bagian) dan sangat baik
putih (albedo) dapat dijadikan makanan, seperti manisan, selain itu dapat
dibuat menjadi alkohol dan gula tetes serta dapat juga diekstrak kandungan
9
pektin paling banyak terdapat pada kulit jeruk bali dibandingkan dengan
kulit jeruk keprok dan jeruk lemon. Jeruk bali memiliki rendemen
2003).
Sumber : http://serbaserbiizzat.blogspot.com/2013/07/resep-manisan-kulit-jeruk-
bali.html
terhadap bahan baku. Hasil analisa bahan baku tersebut dapat dilihat pada
Tabel 2.1
Tabel 2.1 Hasil Analisa Bahan Baku Daging Buah Jeruk bali dan Albedo
10
pH 4 84 5 86
buah mengandung sakarosa, asam folat, gula pereduksi, zat besi, kalsium,
senyawa bioaktif dari tumbuhan. Sonikasi mencapai ekstraksi lengkap dan dengan
demikian unggul hasil ekstrak yang diperoleh dalam waktu ekstraksi yang sangat
singkat. Menjadi metode ekstraksi yang efisien, ekstraksi ultrasonik adalah biaya-
dibantu ekstraksi didasarkan pada prinsip kerja kavitasi akustik atau ultrasonik.
11
BAB III
3.1 Alat
310), gelas arloji, spatula, gelas beaker 250 ml (Pyrex), kompor listrik (Maspion
labsystem), tip, bunsen, korek api, laminar air flow, borer 5 mm, kulkas
(Toshiba), inkubator (WTB Binder), jangka sorong (Ticle ketelitian 0,05 mm), rak
3.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah sampel ekstrak kasar kulit jeruk bali,
acak kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor. Faktor
1 merupakan lama waktu blansing yang terdiri dari 3 level, dan faktor II
merupakan lama waktu ekstraksi yang terdiri dari 2 level. Dari kombinasi faktor-
12
menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstraksi dilakukan satu kali untuk tiap
ulangan. Pengujian total fenol, rendemen, pH, dan warna dilakukan secara
sudah diblander.
rotary evaporator suhu 40 °C, 200 mbar kecepatan 60 rpm, 120 menit,
penyemprotan gas N 2
13