Anda di halaman 1dari 12

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Buah-buahan merupakan sumber vitamin dan mineral bagi tubuh.
Sebagai sumber vitamin dan mineral, buah-buahan mensuplai energi
sebesar 193,39 kkal/kapita/hari (5,92 persen dari total ketersediaan) di
tahun 2010. Kontribusi yang cukup besar berasal dari dua komoditas,
yaitu jeruk sebesar 78,12 kkal/kapita/hari dengan volume 54,99
kg/kapita/tahun dan pisang sebesar 35,99 kkal/kapita/hari dengan
volume 25,34 kg/kapita/tahun (Anonim, 2011).
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia s.) adalah salah satu tanaman
toga yang banyak digunakan oleh masyarakat sebagai bumbu masakan dan
obat-obatan (Razak,2013). Dalam bidang medis, jeruk nipis dimanfaatkan
sebagai penambah nafsu makan, diare, antipireutik, antiinflamasi,
antibakteri dan diet (Mursito, 2006; Haryanto,2006).
Citrus aurantifolia adalah tanaman yang berasal dari Asia dan
tumbuh subur pada daerah yang beriklim tropis. Citrus aurantifolia
merupakan salah satu tanaman yang berasal dari Famili Rutaceae dengan
genus Citrus. Citrus aurantifolia memiliki tinggi sekitar 150-350 cm dan
buah yang yang berkulit tipis serta bunga berwarna putih. Tanaman ini
memiliki kandungan garam 10% da dapat tumbuh subur pada tanah yang

kemiringannya sekitar 30o (Rukmana, 2003). Jeruk nipis memiliki


kandungan flavonoid, saponin dan minyak atsiri (Syamsuhidayat dan
Hutape, 1991). Komponen minyak atsirinya adalah siral, limonene, feladren,
dan glikosida hedperidin. Sari buah jeruk nipis mengandung minyak atsiri
limonene dan asam sitrat 7%. Buah jeruk mengandung zat bioflavonoid,
2

pectin, enzim, protein, lemak dan pigmen (karoten dan klorofil)


(Sethpakdee, 2002).
Manisan adalah salah satu bentuk olahan bahan makanan yang
banyak sekali disukai oleh semua kalangan masyarakat. Rasanya yang
manis bercampur dengan rasa buah yang beranekan ragam menjadikan
manisan dijadikan sebagai jajanan yang paling diminati. Menurut
Sediaoetama (2006), buah yang dijadikan manisan umumnya adalah buah
yang aslinya tidak mempunyai rasa manis, tetapi rasa asam.
Banyaknya limbah kulit jeruk yang dibuang percuma, dapat dijadikan
sebagai olahan makanan yaitu manisan dari kulit jeruk. Selain kulit jeruk
yang mudah di dapatkan, kulit jeruk juga kandungan nutrisi, vitamin dan
mineral seperti vitamin C, protein, amino nitrogen, kalsium, magnesium,
kalium dan belerang yang memberikan dampak positif bagi tubuh. Oleh
karena itu, peneliti akan melakukan penilitian dengan judul
“Pemanfaatan Limbah Kulit Jeruk Nipis Menjadi Manisan”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarakan latar belakang diatas, peneliti menemukan beberapa
rumusan masalah yang harus dikaji dalam penelitian ini, yaitu :
1. Bagaimana cara membuat manisan kulit jeruk nipis ?
2. Bagaimana kualitas dari manisan kulit jeruk nipis ?
3. Apa manfaat dari manisan kulit jeruk nipis ?

C. Tujuan Penelitian
Seperti pada umumnya, setiap penelitian pasti memiliki tujuan
yang ingin dicapai. Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian
ini adalah :
1. Untuk mengetahui cara membuat manisan kulit jeruk nipis.
2. Untuk mengetahui kualitas dari manisan kulit jeruk nipis.
3. Untuk mengetahui manfaat dari manisan kulit jeruk nipis.
3

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagi masyarakat
a. Mengetahui cara pembuatan manisan kulit jeruk nipis.
b. Mengetahui kualitas dari manisan kulit jeruk nipis.
2. Bagi peniliti
a. Peneliti ini dapat mengetahui manfaat yang terkandung dalam
manisan kulit jeruk nipis.
4

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Limbah
1. Pengertian Limbah
Pada dasarnya limbah adalah bahan atau sisa buangan yang
dihasilkan oleh suatu proses produksi baik dari skala rumah tangga
(domestik) maupun industri yang kehadiranya pada suatu tempat
tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai
ekonomis (Yuliani, 2011).
2. Macam-macam Limbah
a. Limbah Padat
Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik.
Limbah domestik pada umunya berbentuk limbah padat rumah
tangga, limbah padat kegiatan perdagangan, perkantoran,
peternakan, pertanian serta dari ttempat-tempat umum. Jenis-jenis
limbah padat: kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal,
gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur, dll.
b. Limbah Cair
Berdasarkan PP 82 tahun 2001 Limbah cair adalah sisa
dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair. Segala
jenis limbah yang berwujud cairan, berupa air beserta buangan
yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air.
c. Limbah Gas
Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh beberapa
pertikulat zat (limbah) yang mengandung partikel (asap dan
jelaga), hidrokarbon, sulfur dioksida, nitrogen oksida, ozon (asap
kabut fotokimiawi), karbon monoksida dan timah.
5

B. Jeruk
1. Pengertian Jeruk
Jeruk atau limau adalah semua tumbuhan berbunga
anggota marga Citrus dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan).
Anggotanya berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan rasa
masam yang segar, meskipun banyak di antara anggotanya yang memiliki
rasa manis. Rasa masam berasal dari kandungan asam sitrat yang memang
menjadi terkandung pada semua anggotanya.
2. Klasifikasi Jeruk
Jeruk sangatlah beragam dan beberapa spesies dapat saling
bersilangan dan menghasilkan hibrida antarspesies (interspecific hybrid)
yang memiliki karakter yang khas, yang berbeda dari spesies tetuanya.
Keanekaragaman ini seringkali menyulitkan klasifikasi, penamaan dan
pengenalan terhadap anggota-anggotanya, karena orang baru dapat melihat
perbedaan setelah bunga atau buahnya muncul. Akibatnya tidak diketahui
dengan jelas berapa banyak jenisnya.
Penelitian penelitian terakhi rmenunjukkan adalah keterkaitan kuat
Citrus dengan genus Fortunella (kumkuat) ,Poncirus,
serta Microcitrus dan Eremocitrus, sehingga ada kemungkinan dilakukan
penggabungan. Citrus sendiri memiliki dua anakmarga (subgenus),
yaitu Citrus dan Papeda.
Dalam sistematika tumbuhan (taksonomi), buah pisang
diklasifikasikan sebagai berikut.
 Kingdom : Plantae
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Subkelas : Rosidae
 Ordo : Sapindales
 Family : Rutaceae
 Genus : Citrus
6

salah satu limbah dari jeruk sendiri adalah kulitnya, kulit buah
tebalnya 0,3-0,5 dari tepi bewarna kuning, orange, atau hijau dan makin
ke dalam bewarna putih kekuningan sampai putih, berdaging dan kuat
melekat pada dinding buah.
Kulit jeruk manis menghasilkan minyak atsiri yang sering digunakan
sebagai aromatik dengan komposisi senyawanya adalah limonene,
sitronelal, geraniol, linalol, α- pinen, mirsen, β-pinen, sabinen, geranil
asetat, nonanal, geranial, βkariofilen, dan α-terpineol (Indah, 2013).
Menurut Pracaya (1996) dalam bukunya, “Jeruk Manis”, kandungan
nutrisi, vitamin dan mineral seperti vitamin C, protein, amino nitrogen,
kalsium, magnesium, kalium, belerang paling tinggi justru di bagian kulit
jeruk dibandingkan pada dagingnya atau sari buah jeruk. Sedangkan,
kandungan lemak dan gula lebih rendah pada kulit jeruk.
3. Manfaat Kulit Jeruk
Buah jeruk merupakan salah satu jenis buah yang memiliki banyak
manfaat untuk tubuh manusia. Antioksidan pada jeruk mampu melawan
dampak negative dari radikal bebas yang tidak baik untuk kesehatan
tubuh.
Berikut adalah beberapa manfaat dan kandungan kulit jeruk.
1. Mencegah Kanker Kulit.
Hal ini karena ditemukannya senyawa d-limonene pada kandungan
kulit jeruk yang berfungsi untuk mengurangi pertumbuhan kanker
kulit. Flavoid yang memiliki manfaat untuk menghambat
pertumbuhan sel kanker juga.
2. Mengecilkan Pori-Pori Kulit Yang Terbuka.
Pori-pori yang terbuka tidak hanya membuat kulit terlihat kusam tapi
juga dapat memicu adanya infeksi kulit. Dengan membuat kulit jeruk
sebagai masker, ia akan membantu menghilangkan noda hitam dan
menghilangkan sisa-sisa sel kulit mati sehingga dapat menyegarkan
kembali kulit kita yang kusam.
7

3. Mengatasi masalah pencernaan.


Rasa pahit yang ada pada kulit jeruk ini akan membantu mengatasi
masalah pencernaan, meredakan asam lambung, meredakan mual
serta membantu mengeluarkan gas dari dalam perut.
4. Kulit jeruk juga bisa sebagai anti microba peradangan sehingga dapat
memperbaiki kondisi pencernaan yang terinfeksi dan sakit.
5. Menurunkan Kadar Kolesterol .
Kandungan flavonoid pada kulit jeruk terdiri dari zat
polymethoxylate dan hesperidin mampu menurunkan kadar
kolesterol jahat yang ada didalam tubuh.
6. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh.
Kemampuan vitamin c yang bisa meningkatkan system kekebalan
tubuh ini mampu membantu produksi sel darah puith yang berperan
sebagai system imun bagi tubuh kita.
7. Memperbaiki Pernapasan.
Kandungan serat dalam kulit jeruk mampu mencegah sindrom iritasi
pada kembung daan bisa digunakan untuk memperbaiki kondisi
pernapasan.
8. Menenangkan Pikiran.
Aroma menyegarkan dari kulit jeruk dapat memberikan efek
menenangkan pikiran kita sehingga membuat tubuh kita menjadi
lebih rileks dan terhindar dari stress.
9. Sebagai penyedap rasa.
Didalam dunia kuliner, kulit jeruk bisa dimanfaatkan juga sebagai
penyedap rasa loh, karena kulit jeruk dapat menyeimbangkan menu
berlemak dan memberikan rasa lebih segar pada makanan.
8

C. Manisan
1. Pengertian Manisan
Manisan merupakan produk yang sudah dikenal masyarakat
sejak dahulu. Karena teknologi pembuatannya mudah dan
sederhana serta rasanya manis bercampur dengan rasa khas buah,
membuat produk ini digemari. Manisan kering adalah produk
olahan yang berasal dari buah-buahan yang pemasakannya
menggunakan gula kemudian di keringkan (Khamidah, A., et al,
2011). Selama masa penyimpanan daya awet produk ini tidak dapat
bertahan lebih lama. Daya awet produk manisan diduga sangat
dipengaruhi oleh kemasan. Gunawan (2002) menyatakan bahwa
pengemasan dan lama penyimpanan serta interaksi keduanya
berpengaruh sangat nyata dalam mempertahankan tekstur manisan
kering wortel. Pengemasan akan berpengaruh pada perubahan
tekstur, penampakan, dan warna produk.
Menurut Kusmiadi (2008) manisan tersebut sebenarnya
dapat dikelompokkan menjadi 4 golongan, yaitu :
1. Golongan pertama adalah manisan basah dengan larutan gula
encer (gula yang dilarutkan dicampurkan dengan buah jambu,
mangga, salak dan kedondong).
2. Golongan kedua adalah manisan larutan gula kental menempel
pada buah. Manisan jenis ini adalah pala, lobi-lobi dan ceremai.
3. Golongan ketiga adalah manisan kering dengan gula utuh ( gula
tidak larut dan menempel pada buah). Buah yang sering
digunakan adalah buah mangga, kedondong, sirsak dan pala.
4. Golongan keempat adalah manisan kering asin karena unsur
dominan dalam bahan adalah garam. Jenis buah yang dibuat
adalah jambu biji, buah, mangga, belimbing dan buah pala.
Menurut Sediaoetama (2006), Pengolahan buah menjadi manisan
sering dikerjakan di Indonesia, mempergunakan gula pasir. Pada manisan
buah, buah yang telah dikuliti dipotong – potong dan direbus dalam
9

larutan gula pasir sampai menjadi kering dan pekat. Buah yang digunakan
sebagai manisan biasanya yang aslinya tidak mempunyai rasa manis, tetapi
lebih masam, seperti belimbing, salak dan mangga mentah.

Limbah Kulit Jeruk Nipis yang tidak


dimanfaatkan

Diolah Menjadi Sumber Pangan


Berkualitas

Manisan Kulit Jeruk Nipis

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir


10

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penelititan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Penelitian ini dilakukan dengan cara. Pertama yaitu menyiapkan kulit
jeruk nipisnya. Kemudian membersihkan kult jeruk nipisnya, lalu
dikeringkan atau ditiriskan kemudian di masak dengan air gula.
Dimasak sesuai dengan petunjuknya. Setelah itu, di tiriskan dan
diamkan selama semalam. Lalu manisan siap dinikmati.
2. Kualitas dari manisan kulit jeruk nipis, masih adanya rasa pahit yang
terdapat manisan tersebut. Dan juga masih ada rasa jeruk nipis yang
masih kuat. Hal itu menjadikan manisan ini masih kurang.
3. Manfaat yang terdapat pada manisan kulit jeruk nipis yaitu. Mampu
mencegah kanker, mengecilkan por-pori yang terbuka, mengatasi
masalah pencernaan, sebagai anti microba peradangan, menurunkan
kadar koleterol, meningkatkan sisitem kekebalan tubuh, memperbaiki
pernapasan, menenangkan pikiran, sebagai penyedap rasa.
B. Saran
Dari penelitian yang telah dilakukan, terdapat saran yang muncul sebagai
berikut :
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menghasilkan manisan
kulit pisang yang lebih berkualitas.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap pemanfaatan kulir
jeruk nipis sebagai limbah yang bisa dimanfaatkan.
3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap kandungan gizi kulit
jeruk nipis
11

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Badan Pusat Statistik. http://www.bps.go.id/tnmn_pgn. php


Diakses tanggal 20 Maret 2015.

Yuliani,Endah. 2011. Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya Beracun di PT.


Bayer Indonesia-Bayer CropScience Surabaya Plant. Surabaya : Surabaya Palnt

Gunawan, W.Y. 2002. Mempelajari Pembuatan Manisan Kering dari Wortel


(Daucus carota L.) Daya Terima dan Perubahan Mutu Selama Penyimpanan.
Skripsi. Bandung : FAPERTA. IPB.

Haryanto, Sri. 2006 . Sehat dan Bugar Secara Alami. Jakarta: Penebar Plus

Indah, Supriyanto. 2013. Keajaiban Kulit Buah. Jakarta

Kusmiadi, Riwan. 2008. Manisan Buah. Dalam artikel Rektorat Universitas


Bangka Belitung : Rektorat Universitas

Khamidah, A. dan Eliartati.2011. Pengaruh Cara Pengolahan Manisan Nenas


Terhadap Tingkat Kesukaan Konsumen. Prosiding. Seminar Nasional BPTP
Jatim.

Mursito, Bambang. 2006. Ramuan Tradisional untuk Pelangsing Tubuh.


Jakarta: Penebar Swadya

Pracaya, 1996, Jeruk Manis : Varietas, Budidaya, dan Pascapanen. Jakarta :


Penebar Swadaya.
Razak, Abdul, dkk. 2013. Uji Daya Hambat Air Perasan Buah Jeruk
Nipis (Citrus aurantifolia s.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus
Aureus Secara In Vitro. Jurnal Kesehatan Andalas. 2013; 2(1)

Rukmana, R. 2003. Jeruk nipis : prospek agribisnis, budidaya dan pasca panen.
Yogyakarta: kanisius

Sediaoetama, A. D. 2006. Ilmu Gizi jilid II. Jakarta: Dian Rakyat


12

Syamsuhidayat, S dan J.R. Hutape. 1991. Inventaris Tanaman Obat


Indonesia Jakarta: Depkes RI

Sethpakdee, S. 2002. Citrus aurantifolia. Adible Fruit and Nut: Porsea


Sent Resources of South East Asia 2: 126-128

Sediaoetama, Ahmad Djaeni. 2006. Ilmu Gizi. Jilid I. Cetakan keenam, Dian
Rakyat : Jakarta: Dian Rakyat.

Anda mungkin juga menyukai