Oleh :
Eko Juni Prasetyo
PF.21.031
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut : Apakah sari buah lemon (Citrus limon L.) dengan variasi
kombinasi basis HPMC dan CARBOPOL dapat diformulasikan dalam
sediaan lip gel yang memenuhi uji evaluasi fisik sediaan ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk
mengetahui apakah sari buah lemon (Citrus limon L.) dengan variasi
kombinasi basis HPMC dan CARBOPOL dapat diformulasikan dalam
sediaan lip gel yang memenuhi uji evaluasi fisik sediaan.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah menambah informasi
mengenai kosmetik pada bibir dalam sediaan lip gel sari buah lemon
dengan variasi kombinasi basis HPMC dan CARBOPOL sebagai
pelembab pada bibir.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Lemon
1. Buah Lemon
Lemon (citrus limon) merupakan tanaman asli asia tenggara.
Lemon pertama kali tumbuh di india, Burma utara dan cina. Pada
tahun 1493, Christoper Columbus membawa biji Citrus limon ke
Hisponiola. Budidaya citrus limon pertama kali di Genoa pada
pertengahan abad ke 15. Pada abad ke 18 dan abad ke 19, citrus limon
ditanam di florida dan California. Bagian dari tanaman Citrus limon
yang sering dimanfaatkan adalah kulit buah, bunga, daun, dan air
perasan (Sauls, 1998).
a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Marga : Citrus
b. Morfologi
Jeruk lemon merupakan tanaman berduri, tinggi pohon tanaman
yang kecil mencapai 10-20 kaki. Daun lemon berbentuk oval dan
berwarna hijau gelap. Daun jeruk lemon tumbuh tersusun pada
batangnya. Jeruk lemon memiliki arglikosida 6 aroma harum pada
bunganya yang berwarna putih dan tersusun atas 5 kelopak. Jeruk
lemon memiliki warna kuning kehijauan hingga kuning cerah
dengan bentuk membundar (Panjang 8-9 cm). Jeruk lemon sangat
mirip dengan jeruk nipis, namun jeruk lemon akan berwarna
kuning setelah matang, dimana jeruk nipis akan tetap berwarna
hijau dan jeruk lemon memiliki ukuran yang lebih besar (Neny
2018).
c. Kandungan kimia
Jeruk lemon memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, serta
sumber vitamin A, B1, B2, fosfor, kalsium, pektin, minyak atsiri
70% limone, felandren, kumarins, bioflavonoid, geranil asetat,
asam sitrat, linalil asetat, kalsium dan serat (Natasya, 2017)
d. Manfaat buah lemon
Buah lemon sering sekali digunakan untuk perawatan kulit dan
wajah, kandungan vitamin C dan antioksidan tertinggi pada buah
lemon terletak dikulitnya. Vitamin C dan antioksidan pada kulit
lemon baik untuk peremajaan kulit, menangkal radikal bebas,
menghilangkan flek hitam dikulit, dan mengatasi minyak berlebih
pada kulit. Penggunaan kulit buah lemon sangat cocok untuk
semua jenis kulit sehingga tidak perlu khawatir terjadi iritasi
ataupun alergi (Andriani, 2017).
2. Madu
c. Manfaat madu
B. Kosmetik
1. HPMC
putih atau putih kekuningan, tidak berbau dan berasa, larut dalam air
etanol 95% dan eter. HPMC biasanya digunakan dalam sediaan oral dan
agent dan stabilizing agent dalam sediaan salep dan gel topikal
(Maharani, 2009).
dan dapat membentuk gel yang jernih serta mempunyai visikositas yang
putih dengan bau yang khas, sangat mudah terion, sedikit asam, tidak
larut dalam air dan sebagian besar pelarut, serta bersifat higroskopis.
Dalam bentuk netral, carbopol larut dalam air, alkohol, dan gliserin
serta akan membentuk gel yang jernih dan stabil. Pada larutan asam (pH
sedang dan pada pH 5,0-10,0 serta pada suhu di atas 750C akan
untuk zat-zat yang tidak stabil atau tidak dapat larut dalam air.
Dalam kondisi biasa, propilen glikol stabil dalam wadah yang tertutup
baik dan juga merupakan suatu zat kimia yang stabil bila dicampur
reaksi iritasi kulit pada pemakaian propilen glikol dibawah 10% dan
Dapat bercampur dengan air dan etanol. Sebagai suatu pelarut, dapat
efek iritasi pada kulit dan lebih disukai konsentrasi gliserin 10-20 %
(Jellinek, 1970)
5. Metil paraben
tidak berbau atau hampir tidak berbau dan mempunyai rasa sedikit
terbakar. Metil paraben mudah larut dalam dua bagian etanol 96%,
dalam tiga bagian etanol 95%, dalam enam bagian etanol 50% dan
gliserin, praktis tidak larut dalam minyak mineral, mudah larut dalam 5
baik, ditempat sejuk dan kering (Rowe dkk., 2009). Metil paraben
6. Aquadest
dan tidak berasa. Aquadest dibuat dengan cara menyuling air yang
dapat diminum. Rumus kimia dari aquadest yaitu H2O dengan bobot
METODOLOGI PENELITIAN
B. Jenis Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah sari buah lemon
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah basis HPMC dan Carbopol.
E. Kerangka Konsep Penelitian
FORMULA KONTROL
(PRODUK JADI)
FORMULA 3
G. Prosedur Penelitian
Komposisi F0 F1 F2 F3 Fungsi
Konsentrasi sari 10 % 30 % 50 % Zat aktif
buah lemon
Madu qs qs qs pelembab
HPMC 3% 5% 7% Basis gel
CARBOPOL 2% 3% 4% Basis gel
Propilenglikol 4,5 % 4,5 % 4,5 % Humektant
Gliserin 10 % 10% 10% Humektant
Metil paraben 0,2 % 0,2 % 0,2 % Pengawet
Aquadest Ad 100% Ad 100% Ad 100% Pelarut
1. Formulasi
aquadest.
3. Cara kerja
gel. (campuran 1)
hingga homogen
f. Ditambahkan sari buah lemon dan madu lalu di gerus hingga homgen
H. Skema Jalannya Penelitian
Uji organoleptik
Uji kelembapan
Uji daya sebar
Kesimpulan
Ardana M, Vebry Aeyni, Arsyik Ibrahim. 2015. “Formulasi Dan Optimasi Basis
No.2.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., dan Quinn, M.E., 2009, Handbook of Pharmaceutical