Definisi
Alzheimer merupakan suatu jenis penyakit yang mengganggu otak secara progresif dan tidak dapat
kembali lagi, yang dicirikan dengan kemerosotan otak secara perlahan mulai dari ingatan, fungsi
penalaran bahasa dan fungsi fisik.
Etiologi
Penyebabnya belum pasti diketahui. Beberapa alternatif penyebab yang telah dihipotesa adalah
intoksikasi logam, gangguan fungsi imunitas, infeksi virus, polusi udara/industri, trauma,
neurotransmiter, defisit formasi sel-sel filament, presdiposisi heriditer. Dasar kelainan patologi
penyakit alzheimer terdiri dari degenerasi neuronal, kematian daerah spesifik jaringan otak yang
mengakibatkan gangguan fungsi kognitif dengan penurunan daya ingat secara progresif.
Patofisiologi
Pasien alzheimer umumnya mengalami atrofi kortikal dan berkurangnya neuron secara signifikan,
terutama saraf koligernik. Kerusakan saraf koligernik terjadi terutama pada daerah limbik otak (yang
terlibat dalam emosi) dan korteks (yang terlibat dalam memori dan pusat pikiran atau advance
reasoning center). Selain itu juga terjadi penurunan jumlah enzim kolin asetiltransferase dikorteks
selebral dan hippocampus, dimana enzim kolin asetiltransferase tersebut berfungsi untuk
mensintesis asetilkolin. Sehingga apabila konsentrasi enzim tersebut menurun maka akan berakibat
pada penurunan sintesis asetilkolin di otak.
Depresi
Kehilangan memori (susah mengingat, kehilangan barang)
Disphasia (aphasia)
Gejala psikotik (halusinasi, delusi)
Dispraxia (apraxia)
Gangguan perilaku (secara fisik dan perkataan yang kasar, hiperaktif, tidak bisa bekerjasama,
berjalan kesana-sini, melakukan hal yang diulang-ulang, dan bersemangat)
Disorientation (waktu, tempat, tidak mengenal keluarga, teman, diri sendiri)
Gangguan dalam mengambil keputusan dan penyelesaian masalah
Terapi
Tujuan utama dari pengobatan Alzheimer adalah untuk mempertahankan fungsi kognitif pasien
selama mungkin. Tujuan sekunder adalah untuk mengobati kejiwaan dan perilaku gejala sisa yang
terjadi sebagai akibat dari penyakit.
Sasaran terapi memperbaiki fungsi-fungsi normal pasien, mencegah perkembangan penyakit, dan
mencegah gangguan/kelakuan yang tidak diinginkan.
Tata lakasana terapi
Kasus penyakit
Pasien datang ke poliklinik jiwa diantar oleh anak dengan keluhan sering lupa yang dirasakan sejak 2
bulan yang lalu. Menurut keterangan dari anaknya pasien lupa terhadap kegiatan sehari-hari seperti
makan, mandi dan cara sholat. Pasien juga terkadang marah-marah jika kemauan pasien tidak
dituruti. Pasien juga mengalami lupa terhadap sesuatu yang disimpannya dan tidak ingat terhadap
waktu dan tempat. Pernah sesekali pasien lupa terhadap jumlah anak dan namanya. Pasien juga
sering bicara sendiri dan nyanyi-nyanyi dikamar. Pasien susah tidur dan suka terbangun pasa malam
hari (insomnia). Keluhan diperberat dengan pasien sering melamun dan berdiam diri (depresi).
Pasien tidak mau mengerjakan perkerjaan rumah seperti menyapu, memasak, mencuci dan bekerja
seperti biasanya yaitu bertani. Keluhan seperti ini dirasakan mulai 3 tahun yang lalu, seperti lupa
menyimpan barang dan nama orang, tetapi semakin berat sejak 3 bulan terakhir. Selama 3 tahun
belakangan pasien tidak pernah berobat sekalipun karena keluarga menganggap hanya penyakit
orang tua biasa.
Subjektif
Nomor med Rec :
Tanggal masuk : 6 Januari 2016
Data pasien
Nama pasien : ny. Al
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 70 Tahun
Keluhan utama : pasien sering lupa sejak 2 bulan yang lalu
Pengobatan
Psikofarmako :
Donepezil HCL 10mg 2 x 1 sehari
Vitamin E 1000 IU perhari
Fluoksetin 10mg 2 x 1 sehari