Anda di halaman 1dari 18

DEMENSIA

FERAWATI SUZALIN, S.FARM, APT, M.KES


Welcome to
Our Team

Ulfa Fithria (PO7139120042)

Lidya Caroline (PO7139120052)

Ammar Ramlida (PO7139120064)

Sindi Maretha (PO7139120066)

M . Al Fasih (PO7139120067)

Nur Alfiyah R.A (PO7139120069)


APA ITU
DEMENISA?

11
Demensia

Demensia adalah gangguan neurodegeneratif dari


cortex otak yang bercirikan pemburukan
berangsur-angsur dan progresif dari fungsi

kognitifk,
seperti pengenalan, ingatan,
disorientasi mengenai lingkungan dan waktu,

menurunnya daya membedakan, ketidakmampuan

mengerjakan tugas rutin sehari-hari, tidak dapat

merawat diri sendiri dan akhirnya keruntuhan

mental total.

Jenis demensia yang paling sering terjadi adalah

penyakit Alzheimer dan demensia vaskular.

Alzheimer adalah demensia yang berhubungan

dengan perubahan genetik dan perubahan protein

di otak. Sedangkan, demensia vaskular adalah jenis

demensia akibat gangguan di pembuluh darah otak.

2
PENYEBAB Demensia disebabkan oleh

DEMENISA
rusaknya sel saraf dan
hubungan antar saraf pada
otak.

1. Demensia vaskular

Demensia vaskular disebabkan oleh


gangguan pembuluh darah di otak. Stroke berulang
penyebab tersering dari demensia jenis ini. Pada demensia
vaskuler, penyakit memburuk tidak dengan berangsur-
angsur, tetapi secara melonjak.

2. Demensia Alzheimer

Demensia Alzheimer diakibatkan oleh gangguan


neurotransmisi pada sistem kolinergik di otak akibat
kerusakan saraf. gejalanya berupa apati, hilangnya
inisiatif, konsentrasi lemah, kelambatan berpikir dan
bergerak. Sering kali juga dimulai dengan depresi yang
berlangsung lebih dari 2 minggu, juga gejala psikis lain
(psikosis). Ingatan jangka singkat hilang total dan
muncul perubahan perilaku dengan timbulnya
perasaan curiga. Setelah beberapa tahun terjadi efek
ingatan lainnya, desorientasi dan hilangnya daya
abstraksi.
3
Ada beberapa faktor yang
FAKTOR
menyebabkan demensia,
diantaranya :
RESIKO
DEMENISA
1. sindrom down

2. kolestrol tinggi

3. depresi

4. obesitas

5. hipertensi
6. diabetes

4
GEJALA DEMENISA

Gejala utama demensia adalah penurunan memori dan perubahan

cara berpikir, sehingga tampak perubahan pada perilaku dan cara

bicara. Gejala tersebut dapat memburuk seiring waktu. Agar lebih

jelas, berikut adalah tahapan gejala yang muncul pada penderita

demensia:

1. Penderita masih dalam tahap normal

2. Tahap ini belum memengaruhi aktivitas sehari-

hari penderita.

3. Terjadi gangguan mental organik, seperti penderita

dapat tersesat saat melewati jalan yang biasa dilalui

4. Penderita mulai membutuhkan bantuan orang lain

dalam melakukan aktivitas sehari-hari

5. Pada tahap ini menyebabkan penderita

tidak dapat hidup mandiri

5
DIAGNOSIS
DEMENSIA

Pemeriksaan saraf
Pemeriksaan saraf dilakukan untuk menilai kekuatan otot serta

melihat refleks tubuh.

Pemeriksaan mental
Pemeriksaan ini dilakukan menggunakan metode mini mental

state

examination (MMSE), yaitu serangkaian pertanyaan yang akan

diberikan nilai oleh dokter untuk mengukur seberapa besar

gangguan

kognitif yang dialami.

Tes fungsi luhur
bertujuan untuk mengukur kemampuan berpikir seseorang,

misalnya

dengan meminta pasien berhitung mundur dari angka 100 atau

menggambar jarum jam untuk menunjukan waktu tertentu.         

Pemeriksaan saraf ,mental

Tes fungsi luhur

6
KONDISI LAIN YANG

MENIMBULKAN GEJALA

DEMENSIA

terdapat juga kondisi-kondisi lain yang bisa menimbulkan gejala

demensia, namun sifatnya sementara. Kondisi tersebut meliputi:

Kelainan metabolisme atau endrokrin.

Multiple sclerosis

Subdural hematoma.

Tumor otak

Efek samping obat, seperti obat

penenang dan obat pereda nyeri.

Kekurangan vitamin dan mineral

tertentu

Keracunan akibat paparan logam

berat, pestisida, dan konsumsi alkohol.

7
CARA MENGURANGI RESIKO
DEMENISA

mengonsumsi

makanan sehat

2
4
bergerak,berolahraga

menstimulasi
produktif
otak,fisik,mental

Menjaga 5

kesehatan jantung bersosilasi dan

beraktifitas positif

8
BAGAIMANA
PENGOBATAN
DEMENSIA ?

9
1 . TERAPI KHUSUS

1 Terapi okupasi

untuk mengajarkan penderita cara melakukan aktivitas sehari-

hari dengan aman sesuai kondisinya.

2 Terapi stimulasi kognitif


untuk merangsang daya ingat, kemampuan memecahkan

masalah, serta kemampuan berbahasa

3 Terapi ingatan

untuk membantu penderita mengingat riwayat hidupnya, seperti

kampung halaman, masa sekolah, pekerjaan, hingga hobi.

4 Rehabilitasi kognitif

untuk melatih bagian otak yang tidak berfungsi, menggunakan

bagian otak yang masih sehat.

10
2. DUKUNGAN
Selain terapi, untuk menjaga

kualitas hidup penderita demensia,

diperlukan dukungan dari keluarga KELUARGA


atau kerabat. Dukungan atau

bantuan tersebut dapat meliputi:

Berkomunikasi dengan penderita menggunakan kalimat

yang singkat dan mudah dimengerti, disertai dengan

gerakan, isyarat dan kontak mata.

Melakukan olahraga yang dapat meningkatkan kekuatan,

keseimbangan, dan kesehatan jantung bersama

penderita.

Melakukan aktivitas menyenangkan bersama penderita

Menciptakan kebiasaan sebelum tidur untuk penderita,

seperti tidak menonton televisi dan menghidupkan lampu

rumah.

Membuat agenda atau kalender sebagai alat bantu

mengingat acara dan aktivitas yang harus dilakukan

penderita, serta jadwal pengobatan.

Membuat perencanaan pengobatan selanjutnya bersama

penderita

11
3. OBAT
OBATAN

obat yang digunakan pada demensia termasuk golongan

parasimpatikomimetika (kolinergika) yang bekerja melalui

perintangan enzim kolinesterase untuk menghambat degradasi

asetilkolin di otak

Kolinesterase inhibitor: galantamin, takrin, donepezil dan

rivastigmin

NMDA-reseptor antagonis: memantin

Obat-obat alternatif

1. Asam liponat (lipoic acid) dapat menghasilkan efek baik

pada penyakit neurodegeneratif.

2. Vitamin E dalam dosis sangat tinggi (2000 IE/hari)

selama dua tahun ternyata dapat menghambat progres

penyakit.

3. Ekstrak Gingko biloba ( Tebokan, Tebonin forte) juga

mampu memperbaiki gejala - gejala kognitif dan fungsi

sosial dari penderita

12
4. OPERASI

Demensia yang disebabkan oleh tumor otak, cedera otak, atau

hidrosefalus, dapat ditangani dengan operasi. Tindakan

operasi dapat membantu memulihkan gejala jika belum terjadi

kerusakan permanen pada otak.

Meski terdapat sejumlah terapi yang dapat dilakukan untuk

mengatasi demensia, sebagian besar penderita penyakit ini

tidak sembuh sepenuhnya. Namun begitu, tindakan

pengobatan tetap harus dilakukan untuk meredakan gejala

yang muncul dan menghindari komplikasi.

13
PENCEGAHAN DEMENSIA
Belum ada cara pasti untuk mencegah demensia. Namun, ada

beberapa cara yang dapat

dilakukan untuk mengurangi risikonya, seperti:

Berhenti merokok.

Berolahraga secara teratur.

Tidur yang cukup.

Menjaga asupan nutrisi dan menerapkan pola makan

sehat, misalnya dengan mengonsumsi makanan rendah

lemak dan tinggi serat. Konsumsi vitamin untuk otak dan

suplemen herbal

Kurangi asupan alkohol.

Menjaga berat badan ideal.

Melatih otak secara berkala, seperti rajin membaca

atau bermain teka-teki silang.

Rutin mengontrol tekanan darah, kadar gula darah, dan

kolestrol.

Segera melakukan konsultasi ke dokter jika mengalami

stres, depresi, atau gangguan kecemasan

14
DAFTAR PUSTAKA

Tjay, Tan Hoan. 2015. Obat-obat penting.Jakarta: PT Elex Media

Komputindo.

GleneaglesHospital Singapure //

https://www.gleneagles.com.sg/id/specialties/medical-

specialties/neurology-and-neuro-surgery/dementia

https://www.alodokter.com/demensia

Br. Sembiring, Sri Alem, Dra., Penataan Lingkungan Sosial bagi

Penderita Dimensia (Pikun) dan RTA (Retardasi Mental), Sumatera :

Universitas Sumatra Utara

Chancellor, Bree, Angel Duncan, and Anjan Chatterjee, 2014. Art

Therapy for Alzheimer disease and Other Dementias

15

Anda mungkin juga menyukai