Anda di halaman 1dari 23

Referat

“Tatalaksana Gangguan Depresi Mayor”


Latar Belakang
• Menurut ICD-10 atau PPDGJ-III, gangguan depresi berat berada dalam kategori gangguan
perasaan atau gangguan mood.

• Gangguan depresi mayor atau depresi berat merupakan penyakit kejiwaan yang paling sering
terjadi dan penyebab utama disabilitas selama bertahun-tahun di seluruh dunia.

• Gangguan depresi berat paling sering terjadi  prevalensi seumur hidup sekitar 15% dan pada
perempuan dapat mencapai 25% . Sekitar 10% diperawatan layanan primer dan 15% dirawat di
rumah sakit.

D.Elvira, S. 2010. Buku Ajar Psikiatri. Jakarta;Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Kraus, C.et all. 2019. Prognosis and improved outcomes in major depression : a review. Translatonal Psychiatry Volume 9 Page 127
Definisi
Depresi adalah suatu periode terganggunya fungsi manusia yang dikaitkan dengan perasaan yang
sedih serta gejala penyertanya, dimana mencakup hal-hal seperti perubahan pola makan, psikomotor,
konsentrasi, rasa lelah, anhedonia, rasa tak berdaya, putus asa, dan bunuh diri

Sadock, B. J. 2015. Kaplan & Sadock’s Synopsis Of Psychiatry 11th Edition. Philadelphia; Wolters Kluwer.
Epidemiologi
 Prevalensi seumur hidup sekitar 15% dan pada perempuan insidensinya dapat mencapai 25%

 Sekitar 10% dilakukan ke perawatan primer dan 15% dirawat di rumah sakit

 Depresi terjadi pada rentang usia 40 tahunan. Hampir 50% awitan diantara usia 20-50

 Perempuan dua kali lipat lebih besar insidensinya jika dibandingkan dengan laki-laki

D.Elvira, S. 2010. Buku Ajar Psikiatri. Jakarta;Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Etiologi
1. Faktor Organobiologi

2. Faktor Genetik

3. Faktor Kepribadian

4. Faktor Psikososial

5. Faktor Psikodinamik

6. Teori Kognitif

Sadock, B. J. 2015. Kaplan & Sadock’s Synopsis Of Psychiatry 11th Edition. Philadelphia; Wolters Kluwer.
Kriteria Diagnosis PPDGJ 3
F32 EPISODE DEPRESIF

Gejala Lainnya :
Gejala Utama :
a. Kosentrasi dan perhatian berkurang
- Afek depresif b. Kehilangan percaya diri atau harga diri
c. Gagasan tentang perasaan bersalah dan tidak
- Kehilangan minat dan kegembiraan
berguna
- Berkurangnya energi yang menuju d. Pandangan masa depan yang suram dan
pesimisis
meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa
e. Berpikiran tentang kematian atau bunuh diri, atau
lelah yang nyata sesudah karja sedikit saja) perilaku bunuh diri
f. Gangguan tidur
dan menurunnya aktivitas.
g. Nafsu makan berkurang
Minimal durasi gejala 2 minggu

Departeman Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pelyanan Medik. 1993. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III.
Maslim, Rusdi. 2019. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas Dari PPDGJ III , DSM 5, ICD 11. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atmajaya. Jakarta.
Diagnosis PPDGJ 3
F32 EPISODE DEPRESIF

F32.0 EPISODE DEPRESIF RINGAN

F32.1 EPIDOSE DEFPRESIF SEDANG

F32.2 EPISODE DEPRESIF BERAT TANPA GEJALA PSIKOTIK

F32.3 EPISODE DEPRESIF BERAT DENGAN GEJALA PSIKOTIK

F32.8 EPISODE DEPRESIF LAINNYA

F32.9 EPISODE DEFRESIF YTT

Departeman Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pelyanan Medik. 1993. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III.
Maslim, Rusdi. 2019. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas Dari PPDGJ III , DSM 5, ICD 11. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atmajaya. Jakarta.
Kriteria Diagnosis
F32 EPISODE DEPRESIF

F32.0 EPISODE DEPRESIF RINGAN

F32.1 EPIDOSE DEFPRESIF SEDANG

F32.2 EPISODE DEPRESIF BERAT TANPA GEJALA PSIKOTIK

F32.3 EPISODE DEPRESIF BERAT DENGAN GEJALA PSIKOTIK

F32.8 EPISODE DEPRESIF LAINNYA

F32.9 EPISODE DEFRESIF YTT

Departeman Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pelyanan Medik. 1993. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III.
Maslim, Rusdi. 2019. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas Dari PPDGJ III , DSM 5, ICD 11. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atmajaya. Jakarta.
Diagnosis PPDGJ 3
F32.0 EPISODE DEPRESIF RINGAN
 Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti tersebut diatas,

 Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lainnya

 Tidak boleh ada gejala yang berat diantaranya

 Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya sekitar 2 minggu

 Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa dilakukannya.

Departeman Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pelyanan Medik. 1993. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III.
Maslim, Rusdi. 2019. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas Dari PPDGJ III , DSM 5, ICD 11. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atmajaya. Jakarta.
Diagnosis PPDGJ 3
F32.1 EPISODE DEPRESIF SEDANG
 Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti pada episode depresi ringan

 Ditambah sekurang-kurangnya 3 dari gejala lainnya

 Lamanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar 2 minggu

 Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan rumah
tangga.

Departeman Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pelyanan Medik. 1993. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III.
Maslim, Rusdi. 2019. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas Dari PPDGJ III , DSM 5, ICD 11. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atmajaya. Jakarta.
Diagnosis PPDGJ 3
F32.2 EPISODE DEPRESIF BERAT TANPA GEJALA PSIKOTIK
 Semua 3 gejala utama depresi harus ada

 Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya, dan beberapa di antaranya harus berintensitas berat

 Bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi psikomotor) yang mencolok, maka pasien mungkin
tidak mau atau tidak mampu untuk melaporkan banyak gejalanya secara rinci

 Episode depresif biasanya harus berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu, akan tetapi jika gejala amat
berat dan beronset sangat cepat, maka masih dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam kurun waktu
kurang dari 2 minggu

 Sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga,
kecuali pada taraf yang sangat terbatas.

Departeman Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pelyanan Medik. 1993. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III.
Maslim, Rusdi. 2019. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas Dari PPDGJ III , DSM 5, ICD 11. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atmajaya. Jakarta.
Diagnosis PPDGJ 3
F32.3 EPISODE DEPRESIF BERAT DENGAN GEJALA PSIKOTIK
 Episode depresi berat yang memenuhi kriteria menurut F32.2 diatas

 Disertai waham, halusinasi atau stupor depresif. Waham biasanya melibatkan ide tentang dosa,
kemiskinan atau malapetaka yang mengancam, dan pasien merasa bertanggungjawab atas hal
itu. Halusinasi auditorik atau olfatorik biasanya berupa suara yang menghina atau menuduh, atau
bau kotoran atau daging membusuk. Retardasi psikomotor yang berat dapat menuju pada stupor.

Departeman Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pelyanan Medik. 1993. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III.
Maslim, Rusdi. 2019. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas Dari PPDGJ III , DSM 5, ICD 11. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atmajaya. Jakarta.
Diagnosis PPDGJ 3
F33.0
F33 EPISODE
Gangguan DEPRESIF
DepresifBERULANG
Berulang, Episode Kini Ringan
 Gangguan ini tersifat dengan episode berulang dari : episode depresi ringan (F32.0), episode
F33.1 Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini Sedang
depresi sedang (F32.1), dan episode depresi berat (F32.2 dan F32.3). Episode masing-masing
F33.2 Gangguan
rata-rata Depresif
lamanya Berulang,
sekitar 6 bulan,Episode Kini Berat
akan tetapi tanpa Gejala
frekuensinya Psikotik
lebih jarang dibandingkan dengan
gangguan
F33.3 Gangguanbipolar.
Depresif Berulang, Episode Kini Berat dengan Gejala Psikotik
 Pemulihan
F33.4 keadaan
Gangguan biasanya
Depresif sempurna
Berulang, diantaraRemisi
Kini dengan episode, namun sebagian kecil pasien mungkin
mendapat depresi yang akhirnya menetap, terutama pada usia lanjut.
F33.8 Gangguan Depresif Berulang Lainnya
 Episode masing-masing dalam berbagai tingkat keparahan, seringkali dicetuskan oleh peristiwa
F33.9 Gangguan
kehidupan yangDepresif Berulang
penuh stres YTT mental lain.
atau trauma

Departeman Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pelyanan Medik. 1993. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III.
Maslim, Rusdi. 2019. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas Dari PPDGJ III , DSM 5, ICD 11. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atmajaya. Jakarta.
Skala Penilaian Objektif Untuk Depresi

1. Zung : Normal adalah 34 atau kurang; skor depresi adalah 50 atau lebih
2. Raskin : Skala tersebut memiliki rentang 3 hingga 13; skor normal adalah 3, dan skor depresi
adalah 7 atau lebih.
3. Hamilton : 10 - 13 ringan 14-17 ringan-sedang; >17 sedang- berat

D.Elvira, S. 2010. Buku Ajar Psikiatri. Jakarta;Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Tatalaksana
NON FARMAKOLOGI
1. Terapi Psikososial
 Terapi Kognitif
 Terapi Interpersonal
 Terapi Perilaku
 Terapi orientasi-psikoanalitik
 Terapi Keluarga

2. ECT

Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia. 2013. Panduan Gangguan Depresi Mayor.
American Psychiatric Association. 2010. Treating Major Depressive Disorder.
Tatalaksana
FARMAKOLOGI

Antidepresan Mekanisme Kerja Dosis Per Hari


REKOMENDASI LINI PERTAMA
Agomelatin Agonis MT dan MT2 dan Agonis 25-50mg
5-HT2c
Duloksetin SNRI 60-120mg
Escitalopram ASRI 10-20mg
Fluksetin SSRI 20-80mg
Mirtazapin Agonis α2 adregenik dan 30-60mg
antagonis 5-HT2c
Sentraline SSRI 50-200mg
Venlafaksin NRI 75-375mg
Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia. 2013. Panduan Gangguan Depresi Mayor.
Tatalaksana
FARMAKOLOGI

REKOMENDASI LINI KEDUA


Amitripilin TCA 100-300mg
Klomipramin TCA 100-225mg
Imipramin TCA 100-300mg
Marprotilin TCA 100-225mg
Terapi Tambahan
Aripiprazol Antipsikotik Atipikal 2,5-15mg
Quetiapin Antipsikotik Atipikal 50-300mg

Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia. 2013. Panduan Gangguan Depresi Mayor.
Kennedy, S. H. et al. 2016. Canadian Network for Mood and Anxiety Treatments ( CANMAT ) 2016 Clinical Guidelines for the Management of Adults with Major Depressive
Disorder : Section 3. Pharmacological Treatments. Canadian Psychiatric Assotition. Sage Pub Vol. 61(9) Page 540-560
Alogaritma Tatalaksana Depresi Mayor CANMAD 2016

Kennedy, S. H. et al. 2016. Canadian Network for Mood and Anxiety Treatments ( CANMAT ) 2016 Clinical Guidelines for the Management of Adults with Major Depressive
Disorder : Section 3. Pharmacological Treatments. Canadian Psychiatric Assotition. Sage Pub Vol. 61(9) Page 540-560
Kennedy, S. H. et al. 2016. Canadian Network for Mood and Anxiety Treatments ( CANMAT ) 2016 Clinical Guidelines for the Management of Adults with Major Depressive
Disorder : Section 3. Pharmacological Treatments. Canadian Psychiatric Assotition. Sage Pub Vol. 61(9) Page 540-560
Kesimpulan
1. Gejala depresi : gejala utama dan gejala lainnya, yang terjadi minimal 2 minggu
2. Tatalaksa gangguan depresi : tatalaksana non farmakologi, dan farmalologi
3. Prognosis : Indikator prognosis baik adalah episode awitan ringan, tidak ada gejala psikotik,
waktu rawat inap singkat, indikator psikososial meliputi mempunyai teman akrab selama masa
remaja, fungsi keluarga stabil, sebelum sakit secara fungsi sosial baik, selain itu tidak ada
komorbiditas dengan gangguan psikiatri yang lain, tidak lebih dari sekali rawat inap dengan
depresi berat, dan onset awalnya pada usia lanjut
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai