Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATALAKSANA KASUS
RSUP DR WAHIDIN SUDIROHUSODO
MAKASSAR
2013 – 2015

GANGGUAN PSIKOTIK AKUT DAN SEMENTARA (ICD-10 : F23)


1. Pengertian (Definisi) Merupakan suatu kondisi psikotik yang ditandai oleh timbulnya
gejala psikotik secara tiba-tiba dan berlangsung selama satu
hari hingga satu bulan, dengan remisi sempurna dan individu
dapat kembali ke taraf fungsional premorbid.
2. Anamnesis  Perubahan perilaku yang mendadak terjadi tanpa didahului
oleh gejala prodromal berupa penarikan diri dari lingkungan
sosial atau perilaku yang aneh/tidak wajar, yang berlangsung
selama satu hari hingga kurang dari satu bulan.
 Pasien dapat datang dengan berbagai keluhan utama berupa
perilaku aneh (seperti sering berbicara dan ketawa sendiri,
mengumpulkan sampah, bicara tidak nyambung,
mempraktikkan ilmu gaib), perilaku agitatif (gelisah, tegang,
agresif, destruktif), perilaku emosional (menangis terus
menerus, mendadak marah tanpa alasan yang jelas, menari
dan berjoget, banyak bicara), dan perilaku melanggar norma
(telanjang di tempat umum, masuk ke rumah orang tanpa
izin).
 Tidak ada riwayat pernah mengalami gejala-gejala gangguan
afektif (episode depresif atau episode manik) atau gangguan
psikotik lainnya.
 Tidak ada riwayat penyakit fisik (penyakit otak atau
gangguan metabolik) atau riwayat penyalahgunaan zat yang
mendahului episode perubahan perilaku saat ini.
 Biasanya terjadi dalam dua minggu setelah didahului oleh
adanya stres akut yang berkaitan.
 Tidak ada tipe kepribadian premorbid yang khas menunjang
psikodinamik gangguan jiwa.
 Dapat ada riwayat keluarga yang menderita gangguan jiwa.
3. Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Fisik Umum
Status Mental  Tanda vital dalam batas normal
 Tidak ditemukan kelainan/gangguan yang dapat memicu
gangguan jiwa.
Pemeriksaan Status Mental
1. DEKRIPSI UMUM.
- Penampilan : perawatan diri biasanya kurang
- Psikomotor : gelisah
- Verbalisasi : dapat spontan dan lancar, dapat mutisme
- Sikap terhadap pemeriksa : kurang kooperatif
2. MOOD, AFEK, KESERASIAN, DAN EMPATI
- Mood : iritable
- Afek : terbatas / tumpul / hostile (tergantung perjalanan
penyakit
- Keserasian : tidak serasi
- Empati : tidak dapat diraba rasakan
3. GANGGUAN PERSEPSI
- Halusinasi : biasanya akustik ada, dapat ada halusinasi
dari indera lainnya
- Ilusi : bisa ada bisa tidak.
- Depersonalisasi : bisa ada bisa tidak
- Derealisasi : bisa ada bisa tidak
4. GANGGUAN PIKIRAN :
- Bentuk pikiran : tidak logis, irealistik, bizzare (aneh)
- Arus pikiran : dapat relevan dan koheren, dapat
asosiasi longgar, inkoheren, flight of idea.
- Isi pikiran : dapat berupa idea of refferent, waham kejar,
waham kebesaran, waham nihilistik, waham bersalah.
5. FUNGSI KOGNITIF :
- Kesadaran : berubah
- Orientasi : personal, tempat dan waktu baik
- Daya ingat : tidak terganggu.
- Konsentrasi : dapat terganggu
- Pikiran abstrak : terganggu
- Intelegensi : tidak terganggu
6. PENGENDALIAN IMPULS : terganggu
7. DAYA NILAI:
- Daya Nilai sosial : dapat terganggu
- Uji daya nilai : dapat terganggu
- Daya nilai realitas : terganggu
8. TILIKAN
- Menyangkal dirinya sakit

4. Kriteria Diagnosis  Menggunakan urutan diagosis yang mencerminkan urutan


prioritas yang diberikan untuk ciri-ciri utama terpilih dari
gangguan ini. Urutan prioritas yang dipakai sebagai
berikut:
1. Onset yang akut ( dalam 2 minggu atau kurang)
sebagai ciri khas yang menentukan seluruh kelompok.
2. Adanya sindroma yang khas ( berupa
polimorfik=beraneka ragam dan berubah dengan cepat
atau “skizofrenia like” = gejala skizofrenia yang khas
3. Adanya stress akut yang terkait
 Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi
kriteria episode manik (F30.-)atau episode depresi (F32.-)
walaupun perubahan emosional dan gejala-gejala afektif
individual dapat menonjol dari waktu ke waktu
 Tidak ada penyebab organik seperti trauma kapitis,
delirium, atau dementia, tidak merupakan intoksikasi akibat
penggunaan alkohol dan obat-obatan
Sub tipe
F23.0 gangguan psikotik polimorfik akut tanpa gejala
skizofrenia
F23.1 gangguan psikotik polimorfik akut dengan gejala
skizofrenia
F23.2 gangguan psikotik lir skizofrenia (skizofrenia like)
akut
F23.3 gangguan psikotik akut lainnya dengan predominan
waham
F23.8 gangguan psikotik akut dan sementara lainnyaa
F23.9 gangguan psikotik akut dan sementara YTT
5. Diagnosis Kerja Gangguan Psikotik Akut dan Sementara (ICD-10: F23)

6. Diagnosis Banding a. Delirium bukan akibat alkohol dan zat psikoaktif lainnya
(F05).
b. Gangguan Mental Lainnya Akibat Kerusakan dan
Disfungsi Otak dan Penyakit Fisik (ICD-10. F06)
c. Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunan Zat
Psikoaktif (ICD-10. F10 – 19)
d. Skizofrenia (ICD 10: F20)
e. Gangguan Waham Menetap (ICD 10: F22)
f. Gangguan Waham Induksi (ICD 10: F24)
g. Skizoafektif (ICD 10: F25)
h. Episode Manik (ICD 10: F30)
i. Gangguan Afektif Bipolar (ICD 10: F31)
j. Episode Depresi (ICD 10: F32)

7. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium :


a. Darah lengkap.
b. Urine lengkap
c. SGOT, SGPT, Bilirubin direk, Bilirubin indirek
d. Urine narkoba
Radiologi
1. CT-Scan
2. EEG

8. Terapi 1. Penatalaksanaan gangguan persepsi dan isi pikir :


Antipsikotik typical :
a. Golongan Phenothiazine ;
- Fluphenazine 5 mg 3 x 1 tablet selama 14 hari
- Triflupherazine 5 mg 3 x 1 tablet selama 14
hari
b. Golongan Butirophenon
- Haloperidol 2-5 mg 3 x 1 tablet selama 14 hari
Antipsikotik atypical:
a. Golongan Dibenzodiazepin
- Clozapin 25 – 100 mg 3 x 1 tablet selama 14
hari
- Quetiapin 200 mg 3 x 1 tablet selama 14 hari
b. Golongan Benzisokzasol
- Risperidone 1 – 2 mg 3 x 1 tablet selama 14
hari
Pasien dengan tilikan buruk dan tidak kooperatif dengan
pengobatan:
a. Injeksi antipsikotik intramuskuler
b. Injeksi benzodiazepin intravena
c. Antipsikotik oral preparat cair dengan pemberian
drops ke dalam makanan/minuman
2. Penatalaksanaan gejala psikomotor agitatif / gelisah / sulit
tidur:
a. Antipsikotik low potential kerja tipikal
Chlorpromazine 100 mg 1-3 kali satu tablet selama
14 hari (dosis disesuaikan dengan gejala)
b. Antipsikotik low potential kerja atipikal Clozapine 25
mg 1-3 kali satu tablet selama 14 hari (dosis
disesuaikan dengan gejala)
c. Golongan benzodiazepin selama 7 hari dosis
optimal kemudian diturunkan secara bertahap
(Diazepam 5 mg/Alprazolam 1 mg/ Lorazepam 2
mg/Clobazam 10 mg 1 tablet malam hari)
3. Setelah tenang dan tilikan membaik diberikan psikoterapi
suportif.
4. Pasien dengan risiko kepatuhan minum obat yang buruk
diberikan injeksi preparat depo Haloperidol 50 mg/mL
sebelum dipulangkan dan edukasi untuk penyuntikan
kembali di poliklinik atau di puskesmas rawat jalan.

Keadaan Akut dengan Risiko Self Harm / Assault


1. Prosedur pengekangan jika pasien sangat agitatif.
2. Neuroleptisasi cepat dengan antipsikotik Haloperidol 2-
5 mg injeksi intravena setiap 30 menit. Bisa diulang
sampai tiga kali pemberian.
3. Anti ansietas Diazepam 10 mg injeksi pelan intravena
setiap 4-6 jam
4. Jika tak ada perbaikan diobati dengan terapi
elektrokonvulsi tiga kali seminggu selama dua minggu
5. Edukasi Penjelasan mengenai perjalanan penyakit
(Hospital Health Promotion) Penjelasan mengenai rencana terapi
Penjelasan mengenai tindakan
Penjelasan mengenai rehabilitasi medik
6. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
7. Tingkat Evidens IV
8. Tingkat Rekomendasi C

9. Penelaah Kritis a. Prof. dr. Jayalangkara Tanra, PhD, SpKJ (K)


b. Dr. dr. H. M.Faisal Idrus, SpKJ (K)
c. Dr. dr.Sonny T. Lisal SpKJ
d. Dr. dr. Saidah Syamsuddin, SpKJ

10. Indikator Medis Penderita Gangguan Psikotik Akut dan Sementara dirawat
selama 7 hari.
Target : 90% Penderita Gangguan Psikotik Akut dan
Sementara dirawat selama 7 hari perawatan.
11. Kepustakaan a. Solomon P, Gordon B,. Outpatient of psychiatry
emerngency room patient by presenting problem.
Psychiatry Q.1990. 59.271.
b. Kaplan HI, Sadock B. Synopsis of Psychiatry, 10thed.
Baltimore, MD: Lippincott Williams & Wilkins. 2007.
477-478.
c. Kaplan HI, Sadock B. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat.
Alih bahsa : Wicaksana Roan. Jakarta : Widya medika.
1998, 189-191.
d. Puri BK, Laking PJ, Treasaden IH. Schizophrenia
Katatonia. British, Textbook of Psychiatry. Pearson
Profesional limited, 1996:139- 155.

Anda mungkin juga menyukai