Anda di halaman 1dari 17

PEMBUNUHAN ANAK SENDIRI

(infanticide)
Safirah furqani (14 18 777 14 285)

Pembimbing : dr.Nasrun,S.H
Standar kompetensi dokter
umum
Definisi
• Pembunuhan anak sendiri (infanticide) adalah
pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu
atas anak kandungnya pada saat lahir atau tidak
lama kemudian karena takut ketahuan telah
melahirkan anak.
Dasar Hukum
Pasal 341 KUHP
• Seorang ibu yang dengan sengaja menghilangkan jiwa anaknya
pada ketika dilahirkan atau tidak beberapa lama sesudah
dilahirkan, karena takut ketahuan bahwa ia sudah melahirkan
anak, dihukum, karena makar mati terhadap anak, dengan
hukuman penjara selama-lamanya tujuh tahun.
Pasal 342 KUHP
• Seorang ibu yang dengan sengaja akan menjalankan keputusan
yang diambilnya sebab takut ketahuan bahwa ia tak lama lagi
akan melahirkan anak, menghilangkan jiwa anaknya itu pada
ketika dilahirkan atau tidak lama kemudian dari pada itu,
dihukum karena pembunuhan anak yang direncanakan
(kindermoord) dengan hukuman penjara selama-lamanya
sembilan tahun.
Pasal 343 KUHP
• Bagi orang lain yang turut campur dalam
kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan
342 dianggap kejahatan itu sebagai makar mati
atau pembunuhan.
PERAN DOKTER
Peran dokter pada kasus pembunuhan anak sendiri
adalah memeriksa jenazah bayi. Dokter akan diminta
oleh penyidik secara resmi guna membantu
penyidikan untuk memperoleh kejelasan didalam hal :
• Apakah anak tersebut dilahirkan hidup atau lahir
mati?
• Berapakah umur bayi?
• Apakah terdapat tanda-tanda perawatan?
• Apakah ada luka-luka yang dapat dikaitkan dengan
penyebab kematian?
Lahir Mati atau Hidup?
• Lahir hidup adalah keluar atau dikeluarkannya hasil konsepsi
yang lengkap, yang setelah pemisahan, bernafas atau
menunjukkan tanda kehidupan lain tanpa mempersoalkan
usia gestasi, sudah atau belumnya tali pusat dipotong dan ari
dilahirkan.
• Lahir mati adalah hasil kematian hasil konsepsi sebelum
keluar atau dikeluarkan oleh ibunya, tanpa mempersoalkan
usia kehamilan (baik sebelum ataupun sesudah kehamilan
berumur 28 minggu dalam kandungan). Kematian ditandai
oleh janin yang tidak bernafas atau tidak menunjukkan
tanda kehidupan lain seperti denyut jantung, denyut nadi tali
pusat, atau gerakan otot rangka.
Lahir mati vs lahir hidup
Lahir mati Lahir hidup
Pernafasan Dada belum Dada sudah
mengembang mengembang
Makroskopik paru berwarna kelabu ungu berwarna merah muda
tua seperti warna merah tidak homogen namun
hati bayi dan homogen, berbercak-bercak.
dengan konsistensi Konsistensinya adalah
kenyal seperti hati atau seperti spons dan
limpa, tidak teraba derik berderik pada perabaan,
udara, pleura longgar pleura tegang

Uji apung paru Hasil negatif Hasil positif


Mikroskopik paru adanya tonjolan yang Tampak alveoli paru
berbentuk seperti bantal yang mengembang
yang kemudian akan sempurna
bertambah tinggi dengan
dasar menipis sehingga
tampak seperti gada.
Lanjutan …
Lahir mati Lahir hidup
Isi saluran cerna Tidak ditemukan udara Adanya udara dalam
saluran cerna pada
duodenum atau saluran
yang lebih distal
Umur Bayi
Penentuan umur janin/ embrio dalam kandungan
(intrauterin) dengan rumus De Haas, adalah 5 bulan
pertama, panjang kepala- tumit (cm)= kuadrat umur
gestasi (bulan) dan selanjutnya = umur gestasi (bulan) x 5.
Umur Panjang badan (kepala-tumit)

1 bulan 1 x 1 = 1 (cm)

2 bulan 2 x 2 = 4 (cm)

3 bulan 3 x 3 = 9 (cm)

4 bulan 4 x 4 = 16 (cm)

5 bulan 5 x 5 = 25 (cm)

6 bulan 6 x 5 = 30 (cm)

7 bulan 7 x 5 = 35 (cm)

8 bulan 8 x 5 = 40 (cm)

9 bulan 9 x 5 = 45 (cm)
• Perkiraan umur janin dapat pula dilakukan
dengan melihat pusat penulangan (ossification
centers) sebagai berikut:
Pusat penulangan pada: Umur (bulan)

Klavikula 1,5

Tulang panjang (diafisis) 2

Iskium 3

Pubis 4

Kalkaneus 5-6

Manubrium sterni 6

Talus Akhir 7

Sternum bawah Akhir 8

Distal femur Akhir 9/ setelah lahir


Viable atau non viable?
Bayi yang viable adalah bayi yang sudah mampu
untuk hidup diluar kandungan ibunya atau sudah
mampu untuk hidup terpisah dari ibunya.
Viabilitas mempunyai beberapa syarat, yaitu :
• Umur ≥ 28 minggu dalam kandungan.
• Panjang badan ≥ 35 cm.
• Berat badan ≥2500 gram
• Tidak ada cacat bawaan yang berat.
• Lingkaran fronto-oksipital ≥ 32 cm.
Tanda – tanda perawatan
• Tali pusat
Tali pusat telah terikat diberikan obat antiseptik,
tampak terpotong rata
• Verniks kaseosa (lemak bayi)
Telah dibersihkan, begitu juga dengan bekas
darah.
• Pakaian
Memberi pakaian atau penutup tubuh pada bayi
Adapun anak yang baru dilahirkan dan belum
mengalami perawatan dapat diketahui dari tanda-tanda
sebagai berikut :
• tubuh masih berlumuran darah.
• Plasenta masih melekat dengan tali pusat dan masih
berhubungan dengan umbilicus.
• Bila plasenta tidak ada, maka ujung tali pusat tampak
tidak beraturan, hal ini dapat diketahui dengan
melekatkan ujung tali pusat tersebut kepermukaan
air.
• Adanya lemak bayi pada derah dahi serta didaerah
yang mengandung lipatan-lipatan kulit, seperti daerah
lipat ketiak, liupat paha, dan bagian belakang bokong.
PENYEBAB KEMATIAN
Penyebab Kematian
a. Kematian wajar :
• kematian secara alami (imaturitas dan kelainan kongenital)
• perdarahan
• penyakit plasenta
• spasme laring
b. Kematian akibat kecelakaan
• akibat persalinan yang lama.
• Jeratan tali pusat
• Trauma
• Kematian dari ibu
c. Kematian karena tindakan pembunuhan
• Pembekapan
• Penjeratan
• Penenggelaman.
• Kekerasan tumpul pada kepala.
• Kekerasan tajam
• Keracunan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai