Anda di halaman 1dari 49

INFANTICIDE

Gina Magda Riana


Dessy Vinoricka Andriyana
Pembunuhan Anak Sendiri (PAS)
Pembunuhan bayi yang dilakukan oleh ibu
kandungnya sendiri, segera atau beberapa saat
setelah dilahirkan, karena takut diketahui bahwa ia
telah melahirkan anak (pasal 341 KUHP)

Key Point :
Pembunuhan
Oleh ibu kandung
Motivasi psikis
Waktu baru lahir
Undang- Undang
KUHP 341 : pembunuhan anak sendiri tanpa rencana (maksimum 7 tahun)
KUHP 342 : pembunuhan anak sendiri dengan rencana (maksimum 9 tahun)
KUHP 343 : orang lain yang melakukannya/turut melakukan (pembunuhan
biasa)

KUHP 305 : membuang (menelantarkan) anak dibawah usia 7 tahun
(maksimum 5 tahun 6 bulan)
KUHP 306 : bila berakibat luka berat atau mati (maksimum 7,5 - 9 tahun)
KUHP 307 : bila pelaku ayah/ibu : ditambah sepertiganya

KUHP 308 : ibu membuang anaknya yang baru lahir (seperdua dari KUHP
305 dan 306)
KUHP 181 : menyembunyikan kelahiran/kematian (9 bulan)

Bila ditemukan mayat bayi di tempat yang tidak
semestinya, misalnya tempat sampah, got, sungai dan
sebagainya, maka bayi tersebut mungkin adalah korban
pembunuhan anak sendiri (ps 341, 342), pembunuhan
(ps 338, 339, 340, 343), lahir mati kemudian dibuang (ps
181), atau bayi yang ditelantarkan sampai mati (ps 308)
Beberapa pengertian dalam unsur PAS
Point :
1. Pengertian PEMBUNUHAN harus membuktikan :
a) Lahir hidup
b) Kekerasan
c) Sebab Kematian
2. Pengertian BARU LAHIR harus ada penilaian :
a) Cukup Bulan atau belum, dan berapa usia
kehamilan
b) Berapa usia pasca lahir
c) Laik hidup (viable) atau non-viable
(cont)
3. Pengertian TAKUT DIKETAHUI diasosiasikan :
a) Belum timbul kasih sayang di ibu kepada anak
b) Belum tampak tanda-tanda perawatan
4. Pengertian SI IBU MEMBUNUH ANAKNYA SENDIRI
mengharuskan kita dapat membuktikan apakah mayat
anak yang diperiksa adalah anak dari tersangka ibu
yang diajukan

(cont)
1. Apakah bayi tersebut dilahirkan mati atau hidup??
2. Berapakah umur bayi tersebut (intra dan
ekstrauterin)??
3. Apakah bayi tersebut sudah dirawat??
4. Apakah sebab kematiannya??
LAHIR HIDUP ATAU MATI
Lahir hidup setelah dilahirkan ada tanda-tanda
kehidupan (refleks, denyut jantung atau nadi, dan
berbapas)
Lahir mati (still birth), tidak ada tanda-tanda
kehidupan pada waktu lahir
Dead born kematian telah terjadi di dalam lahir
rahim (IUFD)
LAHIR HIDUP ATAU MATI
Bila lahir mati maka kasus tersebut bukan
merupakan kasus pembunuhan, atau
penelantaran anak hingga menimbulkan kematian.
Pada kasus seperti ini, si ibu hanya dapat
dikenakan tuntutan menyembunyikan kelahiran
dan kematian seseorang.
LAHIR HIDUP
Lahir Hidup
Keluar atau dikeluarkannya hasil konsepsi yang lengkap,
yang setelah pemisahan, bernafas, atau menunjukkan
tanda kehidupan lain, tanpa mempersoalkan usia gestasi,
sudah atau belumnya tali pusat dipotong dan uri dilahirkan.
Tanda Lahir Hidup
Anamnesis saksi pernah menangsis dan bernafas
atau tidak. *Px ini tidak berlaku bila digunakan untuk
pembuatan visum et repertum.
Tanda Lahir Hidup
Pemeriksaan mayat anak :
Dada telah mengembang, terlihat dari sudut iga terhadap tulang
belakang
Diafragma telah turun ke sela iga 4-5 atau 5-6
Paru berwarna merah muda tidak merata (mozaik) dengan pleura
yang tegang, dan menunjukkan gambaran mozaik karena alveoli
sudah terisi udara. Konsistensi seperti spons, teraba derik udara.
Berat paru kira-kira 1/35 x BB (berat paru lahir mati kira-kira 1/70
berat badan) akibat semakin padatnya vaskularisasi paru.
Pemeriksaan mikroskopik paru menunjukkan alveoli paru
mengembang sempurna, serta tidak terlihat adanya projection.

(cont)
Pemeriksaan mayat anak :
Krepitasi, teraba seperti spons
Uji apung paru positif
Uji apung usus positif (Berslaus second life test)
Saliva atau air susu dalam saluran cerna distal dari
lambung
Adanya udara dalam saluran cerna dapat dilihat
dengan foto rontgen
Histopatologik : gambaran atelektasis dan emfisema yang
bercampur karena pengembangan paru yang tidak
homogen dan perangai dinding alveoli-septum
interkapsuler yang khas. Adanya membran hialin
menunjukkan lahir hidup.

UJI APUNG PARU
Hasil baik, bila belum ada pembusukan
Uji pengapungan mulai dilakukan pada alat dalam leher
(diikat dulu) dan alat dalam dada
Berturut - turut diuji apung : kedua paru dipisahkan dari
trakea, tiap lobus paru, dan kemudian dipotong kecil -
tipis jaringan perifer paru
Bila potongan kecil tipis mengapung diletakan dalam
karton lalu diinjak tanpa diputar dan dimasukan kedalam
air lagi.
Tujuan diinjak untuk mengeluarkan udara/gas selain residu
udara.
UJI APUNG PARU
Pemeriksaan Mikroskopis HARUS dilakukan untuk menarik kesimpulan akhir
dengan benar terutama bila hasil negatif
Volume residu hanya keluar bila alveoli rusak.
Tetap terapung berarti terdapat udara volume
residu atau dikatakan sebagai uji apung paru
positif
Positip berarti : pernah bernafas = lahir hidup
Negatip berarti :
Mungkin belum pernah bernafas = lahir mati
sudah bernapas: resorbsi pd asfiksia / apnoe
lama
pneumonia lobaris
segera tenggelam pd kelahiran
pembusukan lanjut
LAHIR MATI
Lahir Mati
Kematian hasil konsepsi sebelum keluar atau dikeluarkan dari ibunya,
tanpa mempersoalkan usia kehamilan. Yang perlu diperiksa:
Tanda-tanda maserasi
Dada belum mengembang
Makroskopik paru
Uji apung paru
Mikroskopik paru
Tanda-tanda maserasi (aseptic decomposition)
Merupakan proses pembusukan intrauterin, yang
berlangsung dari luar ke dalam (berlainan dengan proses
pembusukan yang berlangsung dari dalam ke luar)
Tanda maserasi baru terlihat setelah 8-10 hari kematian
in-utero. Bila kematian baru terjadi 3 atau 4 hari, hanya
terlihat perubahan pada kulit saja berupa vesikel atau bula
berisi cairan kemerahan.
Dada belum mengembang
Iga masih datar dan diafragma masih setinggi iga ke 3-4.
Sering sukar dinilai bila mayat telah membusuk
Pemeriksaan makroskopik paru
Paru-paru mungkin masih tersembunyi di belakang
kandung jantung atau telah mengisi rongga dada. Paru-
paru berwarna kelabu ungu merata seperti hati, konsistensi
padat, tidak teraba derik udara dan pleura yang longgar
(slack pleura). Berat paru kira-kira 1/70 x BB.
Uji apung paru
Uji ini harus dilakukan dengan teknik tanpa sentuh (no touch
technique) untuk menghindari kemungkinan timbulnya artefak pada
sediaan histopatologik jaringan paru
Uji apung paru harus dilakukan menyeluruh sampai potongan kecil
paru mengingat kemungkinan pernafasan sebagian yang dapat
bersifat buatan, ataupun alamiah.
Hasil negatif belum pasti lahir mati, hasil uji apung positif berarti pasti
lahir hidup.
Bila sudah jelas terjadi pembusukan, maka uji apung paru kurang
dapat dipercaya, sehingga tidak dianjurkan untuk dilakukan.
Pemeriksaan mikroskopik paru
Tanda khas untuk paru bayi belum bernafas adalah adanya tonjolan
(projection), yang berbentuk seperti bantal (cushion-like) yang
kemudian akan bertambah tinggi dengan dasar menipis sehingga
tampak seperti gada (club-like).
Pada paru bayi lahir mati mungkin pula ditemukan tanda inhalasi
cairan amnion yang luas karena asfiksia intrauterin.
UMUR BAYI INTRA DAN EKSTRA-
UTERIN
Laik Hidup atau Viable
Viable bila :
28 minggu atau lebih
Berat badan100gr atau lebih
Panjang badan kepala-tumit 35 cm atau lebih
Lingkar kepala oksipito-frontal 23 cm atau lebih
Tidak adanya kelainan kongenital


* Penentuan laik hidup atau tidaknya seorang anak tidak menentukan
apa-apa dibidang hukum, hanya merupakan asupan yang tidak
mengikat bagi hakim dalam menentukan berat ringannya vonis.

Cukup Bulan (aterm/ > 36 minggu)
Berat badan > 2500 gr, panjang badan > 48 cm, lingkar
kepala > 34 cm, diameter putting susu 7 mm
Pusat penulangan epifisis di distal femur dan proksimal
tibia (merah ukuran 5x5mm)
Lanugo tinggal sedikit,
Kuku-kuku telah melewati ujung jari dan telah cukup kaku
Daun telinga telah cukup kaku
Daktilografi cukup jelas
Kedua testis telah turun bila tidak ada kelainan/labia
mayor telah menutupi labia minor

* Belum cukup bulan jika tdk memenuhi ciri di atas
Aterm
Ukuran Antropometrik :
BB : 2500 4000gr
Panjang Badan Kepala-Tumit : 46 50 cm
Lingkar kepala Oksipito-frontal : 30 cm/lbh
Diameter dada (antero-posterior) : 8 9 cm
Diameter perut (antero-posterior): 7 8 cm
Lingkar dada : 30 33 cm
Lingkar Perut : 28 30 cm
Daun Telinga
Lembek, datar dan bila
dilipat tetap terlipat . 28 33 minggu

Mulai ada lipatan di tepi daun
telinga, bila dilipat kembali
perlahan-lahan . 24 36 minggu

Tulang rawan tipis, setelah dilipat
cepat kembali. Sebagian telinga bagian
atas melipat 37 - 38,5
minggu

Tulang rawan keras, daun telinga tetap tegang
terdapat lipatan dalam yang sempurna 38,5 40
minggu
SUSU
DIAMETER TONJOLAN SUSU
Tonjolan tidak ada 28 33 minggu
1 2 mm 34 36 minggu
2 4 mm 37 38 minggu
7 mm 39 40 minggu
PUTING SUSU
GARIS TELAPAK KAKI
GARIS TELAPAK KAKI MASA KEHAMILAN
Tidak terdapat 28 31
minggu
Satu garis melintang di sebelah depan 32 33
minggu
Dua garis melintang di sebelah depan 34 36 minggu
Beberapa garis di dua per tiga bagian depan 37 38 minggu
Seluruh telapak kaki 38 40 minggu
GARIS TELAPAK KAKI

KUKU JARI TANGAN
Kuku jari tangan sudah panjang melampaui jari, ujung
distalnya tegas dan relatif keras ( pd bayi yg matur)

ALAT KELAMIN LUAR
Bayi laki laki matur : Testis sudah turun sempurna pd
dasar skrotum dan rugae pada kulit skrotum sudah
lengkap
Bayi perempuan matur : Labia minor sudah tertutup
dengan baik oleh labia mayor
ALAT KELAMIN LUAR
RAMBUT KEPALA
Relatif keras, masing masing helai terpisah satu sama lain dan
tampak mengkilat

SKIN OPACITY
Bayi matur : Jaringan lemak bawah kulit cukup tebal sehingga
pembuluh darah perut tidak tampak atau tampak samar samar.

PROCESSUS XYPHOIDEUS
Bayi matur : membengkok ke dorsal

ALIS MATA
Sudah lengkap, yakni bagian lateralnya sudah ada
Belum Cukup Bulan tentukan usia
kehamilan
Rumus De Haase :
1-5 bulan panjang kepala-tumit = kuadrat umur gestasi
> 5 bulan panjang kepala-tumit = umur gestasi x 5

Umur Panjang Badan (Kepala-
tumit)
1 bulan 1 x 1 = 1 cm
2 bulan 2 x 2 = 4
3 bulan 3 x 3 = 9
4 bulan 4 x 4 = 16
5 bulan 5 x 5 = 25
6 bulan 6 x 5 = 30
7 bulan 7 x 5 = 35
8 bulan 8 x 5 = 40
9 bulan 9 x 5 = 45
Perkiraan umur janin dapat pula dilakukan dengan melihat pusat
penulangan (ossification centers) sebagai berikut:
Pusat penulangan
pada:
Umur (bulan)
Klavikula 1,5
Tulang panjang (diafisis) 2
Iskium 3
Pubis 4
Kalkaneus 5 6
Manubrium sterni 6
Talus Akhir 7
Sternum bawah Akhir 8
Distal femur Akhir 9 / setelah lahir
Proksimal tibia Akhir 9 / setelah lahir
Kuboid Akhir 9 / setelah lahir bayi wanita lebih
cepat
Penentuan umur bayi ekstra uterin didasarkan atas
perubahan-perubahan yang terjadi setelah bayi dilahirkan,
misalnya:
Udara dalam saluran cerna.
Lambung atau duodenum : beberapa saat
usus halus : 1-2 jam
usus besar : 5-6 jam
rektum : 12 jam
Mekonium dalam kolon.
Mekonium akan keluar semua kira-kira 24 jam setelah lahir.
Perubahan tali pusat.
Pada tempat lekat akan terbentuk lingkaran merah setelah bayi
hidup kira-kira 36 jam. Mengering menjadi seperti benang
dalam waktu 6-8 hari dan akan terjadi penyembuhan luka yang
sempurna dalam waktu 6-8 hari.
Eritrosit berinti akan hilang dalam 24 jam pertama
setelah lahir.
Ginjal. Pada hari 2-4 akan terdapat deposit asam urat
berwarna jingga, menghilang setelah hari ke 4.
Perubahan sirkulasi darah.
Setelah bayi lahir, akan terjadi obliterasi arteri dan vena
umbilikalis dalam waktu 3-4 hari. Duktus venosus dan foramen
ovale menutup setelah 3-4 mgg tapi kadang-kadang tidak
menutup. Duktus arteriosus akan tertutup setelah 3 minggu.
SUDAH ATAU BELUM DIRAWAT
Pada bayi yang telah dirawat dapat ditemukan hal-hal sebagai
berikut:
Tali pusat telah terikat, diputuskan dengan gunting atau pisau
lebih kuran 5 cm dari pusat bayi dan diberi obat antiseptik.
Verniks kaseosa (lemak bayi) telah dibersihkan, demikian pula
bekas-bekas darah.
Air susu didalam saluran cerna
Pakaian. Perawatan terhadap bayi antara lain adalah memberi
pakaian atau penutup tubuh pada bayi.
PENYEBAB KEMATIAN
Penyebab kematian tersering pada pembunuhan
anak sendiri adalah asfiksia mekanik.
Kematian dapat pula diakibatkan oleh proses
persalinan (trauma lahir); kecelakaan (misalnya bayi
terjatuh, partus precipitatus); pembunuhan; atau
alamiah (penyakit)
Trauma lahir dapat menimbulkan tanda-tanda kekerasan
seperti:
Kaput suksedaneum
Sefalhematom
Fraktur tulang tengkorak
Perdarahan intrakranial
Perdarahan subarachnoid atau interventrikuler
Perdarahan epidural
Hubungan Ibu dengan Anak
Membuktikan seorang tersangka ibu sebagai ibu dari
anak yang diperiksa sangat sulit, cara yang dapat
dilakukan :
Mencocokkan waktu partus ibu dengan waktu lahir anak
Data antropologi yang khas untuk ibu dan anak
Memeriksa golongan darah
Sidik jari DNA
Pemeriksaan mayat bayi
Pada pemeriksaan luar, perhatikan beberapa hal-hal berikut:
Bayi cukup bulan, prematur, atau nonviable
Kulit sudah dibersihkan atau belum, keadaan verniks kaseosa,
warna, berkeriput atau tidak
Mulut, adakah benda asing yang menyumbat
Tali pusat, sudah terputus atau masih melekat pada uri
Kepala, apakah terdapat kaput suksedaneum, molase tulang
tengkorak
Tanda kekerasan
Pada pembedah jenazah:
Leher, adakah tanda-tanda penekanan, resapan darah
pada kulit sebelah dalam
Mulut, perhatikan palatum mole apakah ada robekan
Rongga dada. Perhatikan makroskopik paru,
pemeriksaan histopatologik dan uji apung paru
Tanda asfiksia berupa Tardieus spot pada permukaan
paru, jantung, timus, dan epligotis
Tulang belakang, apakah terdapat kelainan kongenital
dan tanda kekerasan
Pembukaan tengkorak

Anda mungkin juga menyukai