UNIT LAUNDRY
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas Kasih dan rahmat-Nya, telah
diselesaikannya Buku Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rawat InapRS Amalia Bontang,
dalam rangka meningkatkan mutu layanan Instalasi Rawat Inap di RS Amalia Bontang.
Semoga dengan adanya buku pedoman ini, penataan pengorganisasian Instalasi Rawat
InapRS Amalia Bontang semakin hari semakin ditingkatkan. Layanan Instalasi Rawat InapRS
Amalia Bontang akan terlaksana dengan baik, bilamana seluruh Staf Instalasi Rawat Inap yang
terkait dalam memberikan layanan mempunyai kesadaran, motivasi dan tanggung jawab untuk
melaksanakannya sesuai dengan standar-standar yang telah ditetapkan.
dr. ....................................................................
Direktur
KEPUTUSAN
DIREKTUR RS Amalia Bontang
SURAT KEPUTUSAN
DIREKSI RUMAH SAKIT AMALIA BONTANG
Nomor: 001/02/SK-RSAB/IV/2012
Tentang
PEDOMAN PENGORGANISASIAN LAUNDRY
RUMAH SAKIT AMALIA BONTANG
DIREKTUR RS AMALIA BONTANG
Menimbang
Mengingat
:
1. UU RS
2. UU Praktik Kedokteran
3. Pedoman sanitasi Rumah sakit di Indonesia tahun 1992 tentang
pengelolaan linen
4. Buku pedoman Infeksi Nosokomial tahun 2001
5. Anggaran Dasar PT Tiga Bersaudara Mengabdi tentang maksud dan
tujuan.
6. Anggaran Dasar PT Tiga Bersaudara Mengabdi tentang kegiatan.
7. Keputusan
Direktur
PT
Tiga
Bersaudara
Mengabdi
tentang
Pengangkatan Direktur
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama
Kedua
Ketiga
: Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur kemudian secara
tersendiri
Keempat
Kelima
Direktur
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................
KEBIJAKAN DIREKTUR........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A.TUJUAN UMUM.......................................................................................
B. TUJUAN KHUSUS...................................................................................
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT......................................................
BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, TUJUAN DAN NILAI NILAI RUMAH SAKIT...
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT............................................
BAB V STRUKTUR ORGANISASI LAUNDRY......................................................
BAB VI URAIAN TUGAS...........................................................................................
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA........................................................................
BAB VIII PENILAIAN KINERJA................................................................................
BAB IX RETRUITMEN DAN SELEKSI......................................................................
BAB X KEGIATAN ORIENTASI.................................................................................
BAB XI PERTEMUAN / RAPAT...................................................................................
BAB XII PELAPORAN..................................................................................................
BAB XIII PENUTUP......................................................................................................
BAB XIV DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan Unit laundry merupakan bagian integral dari seluruh pelayanan di Rumah
Sakit. Pelayanan Unit laundry yang diberikan tersebut haruslah mampu memenuhi
kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang professional.
Profesionalisme dalam Unit laundry bertujuan untuk menjamin kualitas Pelayanan Unit
laundry yang diberikan pada masyarakat, serta didasarkan pada pemahaman adanya suatu
landasan ilmiah yang spesifik dan menjadi dasar pada praktek Pelayanan Unit laundry,
disertai dengan adanya kemampuan tenaga laundry untuk melaksanakan praktek Pelayanan
Unit laundry tersebut dan diterapkan untuk kesejahteraan manusia (Logan, 2002).
Satu hal yang harus kita ketahui bersama bahwa saat ini kebutuhan masyarakat akan
informasi dan hukum sudah mengalami kemajuan. Masyarakat kita saat ini sudah
sedemikian kritis dan telah menyadari tentang hak-hak yang harus mereka dapatkan pada
saat mereka menerima service dari suatu jasa dalam hal ini jasa kesehatan. Perkembangan
Pelayanan Unit laundry di Indonesia masih berada pada masa transisi dari sifatnya
vokasional menuju ke arah professional. Profesionalisme dalam Pelayanan Unit laundry
menuntut seorang petugas laundry untuk memberikan suatu pelayanan yang bermutu
melainkan juga harus memenuhi standar pelayanan laundry serta aturan atau ketentuan
yang ada.
Profesional yang dimaksud dalam hal ini adalah suatu sikap dan tindakan yang
mencerminkan pemahaman serta kemampuan penerapan dalam praktek sehari-hari yang
berlandaskan pada bidang Pelayanan Unit laundry, dimana semua hal tersebut diupayakan
untuk terciptanya suatu pelayanan yang berkualitas dan mempunyai akontabilitas terhadap
masyarakat. Pelayanan Unit laundry professional pada dasarnya memberi penekanan pada
kualitas dan mutu dari Pelayanan Unit laundry. Mutu dari Pelayanan Unit laundry sangat
mempengaruhi kualitas Pelayanan Unit laundry dan bahkan sering menjadi salah satu
faktor penentu citra institusi pelayanan di mata masyarakat.
Seorang petugas laundry professional adalah seorang yang menggambarkan dan
menampilkan aktivitas pelayanan yang sesuai dengan pedoman Pelayanan Unit laundry.
B. TUJUAN UMUM
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam memberikan
pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Amalia Bontang.
C. TUJUAN KHUSUS
a. Memudahkan bagi pemberi jasa pelayanan unit laundry dalam memberikan pelayanan
yang bermutu dan profesional.
b. Setiap pemberi jasa pelayanan unit laundry dapat bekerja berdasarkan Visi, Misi,
Falsafah dan Tujuan Rumah Sakit Amalia Bontang.
D. LANDASAN PELAYANAN KEPERAWATAN
Pelayanan keperawatan terselenggara dengan mengacu kepada :
1. Undang Undang Republik Indonesia No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
3. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 983 / Kes / SK / IV / 1992 tentang
Pedoman Organisasi Rumah Sakit.
4. Undang Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333 tahun 1999 tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 436 / MENKES / SK / VI / 1993 Tentang
Berlakunya Standar Pelayanan Rumah Sakit Dan Standar Pelayanan Medis di Rumah
Sakit
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1239 / Menkes / SK / XI / 2001 tentang
Registrasi dan Praktek Keperawatan
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 920 / Menkes / Per / XII / 86 tentang Upaya
Pelayanan Kesehatan Swasta di Bidang Medik
9. Keputusan Munas VI PPNI No. 09 / MUNAS VI / PPNI / 2000 tentang Kode Etik
Keperawatan Indonesia.
E. KEBIJAKAN PELAYANAN RAWAT INAP
1.
Semua pasien rawat harus masuk melalui Instalasi Rawat jalan / IGD dan Registrasi
rawat inap.
2.
Semua pasien yang baru masuk ke ruang perawatan harus diterima, dibuatkan
berkas rekam medis dan dilengkapi pengisian catatan medisnya oleh dokter ruangan,
perawat dan bidan.
3.
Data rekam medis pasien selama pasien di Rawat Inap menjadi tanggung jawab
perawat dalam kerahasiaannya.
4.
Setiap pasien yang di rawat inap harus mempunyai identitas yang sama dan sesuai
dengan identitas diri pada rekam medis pasien.
5.
6.
Semua
perawat
yang
melakukan
pelayanan
terhadap
pasien
harus
Semua hasil pemeriksaan pasien Rawat Inap harus dimasukkan di dalam berkas
rekam medis, yang disimpan di Instalasi Rekam Medis.
8.
9.
Pemberian obat kepada pasien harus sesuai etiket yang telah ditentukan.
10.
Setiap pasien yang akan dilakukan operasi / pindah ke Ruang Rawat Intensif harus
mengisi inform consent.
11.
Setiap pasien yang akan pindah ke ruangan lain harus diantar oleh perawat ruangan
dengan memakai tempat tidur pasien.
12.
Setiap pasien yang akan meninggalkan rumah sakit harus mempunyai surat ijin
pulang dari kasir rawat inap.
13.
Semua data pemeriksaan dan transaksiyang terjadi selama pasien dirawat harus
langsung diinput ke dalam komputer oleh petugas ADM Rawat Inap.
14.
15.
Data transaksi atas semua pemeriksaan harus diinput oleh petugas ADM rawat inap.
16.
17.
18.
Rujukan pasien untuk pindah rawat / menjalani pemeriksaan penunjang medik yang
fasilitasnya tidak dimiliki RSAB dijalankan sesuai dengan prosedur rujukan yang
berlaku.
19.
Bila terjadi masalah kehilangan barang milik RSAB / barang pribadi milik pasien /
karyawan yang terjadi di ruang perawatan maka perawat langsung melaporkan pada
petugas keamanan dan selanjutnya harus mengikuti prosedur keamanan.
20.
Semua kebutuhan obat dan alat kesehatan sebagai persediaan instalasi dan resep
pasien, di ruang perawatan diatur pengambilannya ke apotik dan logistik farmasi.
21.
22.
23.
Semua pasien rawat inap dengan status pembayaran cash,yang telah diijinkan
pulang oleh dokter baru diijinkan perawat untuk meninggalkan RSAB setelah perawat
menerima kembali formulir pemulangan pasien yang telah dicap tanda pembayaran
oleh kasir rawat inap.
24.
Setiap keluhan pasien yang diterima perawat harus dikoordinasikan melalui dokter
ruangan dan jajaran diatasnya untuk segera dicarikan jalan keluar.
25.
Perawat
diharapkan
mengawasi
kelengkapan
medis
setiap
pasien
serta
Dokter visite, dokter menandatangani jasa visite dokter dalam slip pembayaran,
apabila dokter yang melakukan visite bukan dokter penanggung jawab pasien tersebut,
maka di slip pembayaran harus dicantumkan nama dokter yang melakukan visite dan
dokter penanggung jawab. Slip pembayaran harus ditandatangani oleh dokter yang
melakukan visite.
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT AMALIA BONTANG
Aspek Legal
1. RS Amalia Bontangadalah Rumah Sakit Tipe D berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor: HK.02.03/I/3493/2014 tentang penetapan kelas
RS umum Amalia Bontang.
2. Izin Operasional Tetap berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota
Bontang Nomor 440/030/SK-RS/XI/2014/DISKES.05.
B.
2)
3)
4)
5)
6)
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, TUJUAN DAN NILAINILAI
RUMAH SAKIT AMALIA BONTANG
Era globalisasi saat ini ditandai dengan semakin ketatnya persaingan bidang usaha,
termasuk bidang pelayanan kesehatan, serta tuntutan masyarakat yang semakin tinggi, seiring
perkembangan ilmu pengetahuan dan persepsi masyarakat tentang pelayanan kesehatan. Maka
tidak dapat dielakkan lagi pelayanan kesehatan bergeser pada penyediaan sarana dan prasarana
pelayanan kesehatan yang bermutu dan sesuai dengan harapan masyarakat agar diterima,
diminati dan memuaskan masyarakat (customer). Oleh karena itu perlu membentuk dan
membangun budaya kerja Rumah Sakit Amalia Bontang
yang
dilaksanakan dengan memegang nilai-nilai dasar sebagai acuan bagi seluruh civitasnya dalam
berperilaku untuk dalam berbagai tugas pelayanan yang tersedia.
VISI
Menjadi Rumah Sakit Pilihan dengan Pelayanan Profesional dan Berkualitas di Kota
Bontang
MISI
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan holistic sesuai kebutuhan
masyarakat.
2. Meningkatkan profesionalisme dan mengembangkan sumber daya rumah sakit sesuai
standar.
3. Mewujudkan sistem tata kelola rumah sakit yang akuntabel.
Sebagai rumah sakit diatas kami kami bertujuan untuk:
1. Menjadi Rumah Sakit Pilihan adalah Rumah sakit yang menjadi pilihan utama
masyarakat dalam pelayanan kesehatan.
2. Memberikan Pelayanan Profesional adalah pemberian pelayanan oleh Tenaga yang
berkompeten sesuai dengan standar dan kebijakan RS.
3. Memberi Pelayanan Berkualitas adalah Pelayanan yang aman, efektif, berorientasi pada
pasien, efisien, tepat waktu, dan berkeadilan.
Penyelenggaraan Rumah Sakit dengan VISI, dan MISI diatas dilaksanakan dalam semangat
sesuai MOTTO :
Pelayanan Cepat, Ramah, dan Profesional
NILAI-NILAI ORGANISASI
Di dalamnya terkandung maksud yang ingin menjawab untuk apa kami ada, bahwa kami
mengutamakan pelanggan dalam arti tanpa pelanggan maka kami tidak berarti apa-apa. Kami
sebagai pelayan dalam rumah sakit ini menguraikan motto tersebut diatas dalam bentuk nilainilai pelayanan sebagai berikut:
A-pik dan berpenampilan baik adalah komitmen rumah sakit yang menjaga citra dan
menjaga nama baik rumah sakit dimata pemangku kepentingan
M-engutamakan komunikasi adalah komitmen rumah sakit yang selalu terbuka untuk
komunikasi secara baik demi keberhasilan institusi dalam pelayanan
A-man dan profesional adalah komitmen rumah sakit yang percaya menerapkan keamanan
dan profesionalitas dalam penyelenggaraan pelayanan adalah implementasi mutu yang
dijunjung tinggi.
L-ong life education adalah komitmen rumah sakit yang percaya bahwa selalu belajar
adalah jalan perbaikan memenuhi harapan pasien dan keluarga.
I-ntegritas adalah komitmen rumah sakit yang percaya bahwa kejujuran adalah ruang hati
yang subur untuk melahirkan kepercayaan
A-rif, Cerdas dan Bertanggung-Jawab adalah komitmen rumah sakit yang percaya bahwa
berpikir arif,
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT AMALIA BONTANG
Rumah Sakit Amalia Bontang dipimpin oleh seorang Direktur dan dibantu oleh empat
Direktur yang membawahi beberapa bidang struktural maupun unit kerja fungsional
yaitu Direktur Pelayanan Medis, Direktur Penunjang Medis, Direktur Umum, Direktur
Keuangan. Dalam menjalankan tugasnya Direktur Ketua dibantu oleh beberapa
perangkat antara lain Komite Medis, Staf Medis Fungsional, Komite Keperawatan,
Komite Etik dan Hukum, Satuan Pengawas Internal, Panitia KPRS, Tim PPI, Bidang
Akreditasi & Mutu.
BAB V
VISI, MISI, FALSAFAH DAN TUJUAN PELAYANAN KEPERAWATAN
pelayanan
keperawatan
profesional
berdasarkan
Tujuan Umum
ketrampilan, sikap yang tercermin dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien
untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
2.
Tujuan Khusus
a. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan kasus perawatan penyakit
dalam, bedah, dan anak secara komprehensif (Bio-Psiko-Sosial dan Spiritual).
b. Meningkatkan pengetahuan pasien melalui pendidikan kesehatan dalam
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan.
c. Meningkatkan kualitas perawat rawat inap melalui pendidikan dan pelatihan untuk
meningkatkan mutu pelayanan.
d. Menciptakan hubungan kerjasama tim didalam memberikan asuhan keperawatan
melalui metode penugasan keperawatan.
F. TUJUAN PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG KEBIDANAN
1. Tujuan Umum
Melaksanakan pelayanan keperawatan
ketrampilan, sikap yang tercermin dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien
untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan asuhan maternitas secara komprehensif.
b. Meningkatkan
pengetahuan
pasien
melalui
pendidikan
kesehatan
dalam
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI PELAYANAN MEDIK
Struktur Organisasi Instalasi Rawat Inap mengacu kepada Struktur Organisasi Rumah
Sakit Amalia Bontang. Instalasi Rawat Inap berada dibawah Direktur Pelayanan dan pada
pelaksanaannya berada dibawah supervisi Manajer Keperawatan dan Ka. Instalasi Rawat Inap.
Instalasi Rawat Inap dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi yang akan mengkoordinasikan
semua kegiatan pelayanan khususnya keperawatan di Instalasi Rawat Inap dengan dibantu
oleh 1 (satu) orang kepala ruang perawatan. Kepala ruang perawatan dalam pelaksanaan tugas
dibantu oleh Ketua Tim dan anggota tim.
DIREKTUR
RUMAH SAKIT AMALIA BONTANG
DIREKTUR PELAYANAN
SUB. BIDANG
PELAYANAN MEDIK
KEPALA
INSTALASI
REKAM MEDIK
KEPALA
INSTALASI
RAWAT JALAN
KEPALA
INSTALASI
RAWAT INAP
KEPALA RUANGAN
PERAWATAN
Dir. Pelayanan :
Personalia : ...
Lampiran : SK/DIR/No. ../SK/DIR/../2009
KEPALA INSTALASI
SUB BIDANG
RAWAT INAP
KEPERAWATAN
KEPALA RUANG
RAWAT INAP LT. 1
KEPALA RUANG
RAWAT INAP LT. 2
KEPALA RUANG
RAWAT INAP LT. 3
Dir. Pelayanan :
Personalia : ...
KETUA TIM A
SUB BIDANG
KEPERAWATAN
KEPALA RUANG
RAWAT INAP LT.2
KETUA TIM A
KETUA TIM B
PERAWAT
PELAKSANA
PERAWAT
PELAKSANA
Dir. Pelayanan :
Personalia : ...
KEPALA RUANG
RAWAT INAP LT. 3
ADMINISTRASI
IRNA LT. 3
KATIM PAGI
KATIM SORE
KATIM MALAM
PERAWAT
PELAKSANA
PERAWAT
PELAKSANA
PERAWAT
PELAKSANA
Dir. Pelayanan :
Personalia : ...
Lampiran : SK/DIR/No. ../SK/DIR/../2009
BAB VII
URAIAN JABATAN
PENGERTIAN
2. HASIL KERJA
:
1. Rencana kerja Sub Bidang Keperawatan
2. Usulan kebutuhan alat, obat obatan dan tenaga
Keperawatan
3. Usulan Pengembangan Staf Keperawatan.
4. Kendali pelaksanaan tugas bawahan dan penggunaan
fasilitas keperawatan
5. Standar Asuhan Keperawatan dan Pelayanan Keperawatan
6. Usulan kebutuhan / penempatan tenaga perawat dan tenaga
penunjang keperawatan
7. Standar prosedur / alur kerja pelayanan keperawatan
8. Laporan kerja berkala dan khusus Manajer Keperawatan
9. Nilai prestasi kerja tenaga perawat Laporan berkala dan
laporan khusus Manager keperawatan.
3. URAIAN TUGAS
:
a. Melaksanakan fungsi perencanaan (P1) meliputi :
1. Menyusun falsafah keperawatan dan tujuan sesuai dengan
falsafah dan tujuan rumah sakit.
2. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi
jumlah maupun kualifikasi untuk unit unit perawatan di
wilayah tanggung jawabnya.
3. Menyusun program pengembangan staf keperawatan sesuai
kebutuhan pelayanan di rumah sakit.
4. Menyusun program orientasi bagi tenaga perawat baru
5. Menyusun jadwal rapat dengan Ka Instalasi dan Karu.
6. Menyusun rencana kebutuhan peralatan keperawatan baik
jumlah dan jenis yang dibutuhkan oleh unit unit
perawatan di wilayahnya (alat tenun, alat rumah tangga dan
alat keperawatan lainnya).
7. Menyusun rencana anggaran biaya untuk kebutuhan
pengembangan staf, peralatan dan kebutuhan lain.
8. Merencanakan jenis kegiatan pada unit unit perawatan
berdasarkan falsafah, tujuan dan kebijakan dibidang
keperawatan, mencakup kegiatan lain yang berhubungan
dengan bidang keperawatan.
:
1. Kebenaran program pengembangan staf tenaga
keperawatan.
2. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan dan
penempatan tenaga keperawatan.
3. Kebenaran dan ketepatan dalam mengusulkan mutasi
tenaga keperawatan.
4. Kebenaran dan ketepatan penempatan kebutuhan tenaga
keperawatan.
5. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga
keperawatan.
6. Kebenaran dan ketepatan usulan kebutuhan alat, obatobatan.
7. Kebenaran, ketepatan kebutuhan dan penggunaan
peralatan keperawatan.
8. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala pelaksanaan
pelayanan keperawatan.
5. WEWENANG
:
1. Memberikan pengarahan dan bimbingan pelaksanaan
tugas keperawatan.
2. Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan (sesuai
kebijakan rumah sakit)
3. Mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan
pelaksanaan dan penggunaan peralatan keperawatan.
4. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan.
5. Menanda tangani surat dan dokumen yang ditetapkan
menjadi wewenang Manager Keperawatan.
6. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan,
khususnya yang berkaitan dengan pelayanan keperawatan.
2. HASIL KERJA
3. URAIAN TUGAS
:
1. Membuat sistem dan prosedur (SPO) dan peraturan-peraturan
standar di instalasi pelayanan rawat inap serta
mensosialisasikannya dengan baik dengan persetujuan
Direktur.
2. Menyususn rencana operasional Instalasi Rawat Inap dengna
menganalisis rencana kerja tahun sebelumnya, proyeksi
kegiatan yang akan datang, berdasarkan arahan dari atasan
agar pelaksanaan di Intalasi Rawat Inap dapat dilaksanankan
dengna efektif dan efisien.
3. Membuat rencana kebutuhan rutin obat-obatan, alat
kesehatan, alat tulis kantor dengan menginvetarisasi dan
mengoreksi daftar kebutuhan yang diajukan bawahan, guna
diusulkan sebagai rencana kebutuhan instalasi rawat inap.
4. Menyusun tata cara kerja instalasi rawat inap yang meliputi
cara pelaksanaan tugas, pendistribusian tugas, penentuan
target
kerja
serta
bimbingan
dan
pengendalian
pelaksanaannya.
5. Membuat laporan berkala dan laporan khusus instalasi rawat
inap dengan menganalisa data pelaksanaan, informasi,
dokumen, dan laporan yang dibuat bawahan untuk
disampaikan ke Manager Pelayanan Medik dan Keperawatan.
6. Membuat usulan tenaga medis dan tenaga keperawatan sesuai
dengan kebutuhan berdasarkan beban dan bobot kerja, untuk
diajukan kebutuhannya sesuai dengan prosedur yang berlaku.
7. Menyusun rencana kerja tahunan dan anggaran tahunan di
instalasi rawat inap sebagai usulan kepada direktur.
8. Menganalisa dan mempertimbangkan syarat permohonan
cuti, rotasi pengunduran diri, dll di instalasi rawat inap
9. Melakuukan pembinaan staff dan karyawan di Instalasi
Rawat Inap
10. Melakukan monitoring dan supervisi di Instalasi pelayanan
rawat inap berdasarkan sistem dan prosedur yang telah
ditetapkan.
11. Melakukan visite rutin setiap hari kepada pasien di Instalasi
Rawat Inap.
12. Melakukan kunjungan rutin atau sewaktu-waktu untuk
menilai pelayanan askep, ketertiban, keamanan, dan
kebersihan rawat inap.
13. Mengadakan rapat koordinasi dengan unit kerja terkait
mengenai hal yang berhubuungan dengan pelayanan di
instalasi rawat inap sesuai dengan permasalahannya agar
pelaksanaan pelayanan dapat berjalan efektif dan efisien.
14. Memberikan laporan kegiatan operasional kepada Direktur
RSAB dalam bentuk laporan per periode.
15. Membuat program-program baru setiap periode dan diajukan
dalam rapat manajemen.
16. Membuat catatan dan laporan personal staff, kedisiplinan,
kepatuhan terhadap peraturan dan tata tertib semua staff yang
berada dibawahnya, untuk kemudian dilaporkan pada
Manager Umum dan SDM.
4. TANGGUNG JAWAB
:
1. Bertanggung jawab langsung kepada Manager Pelayanan
Medik dan Keperawatan.
2. Bertanggung jawab terhadap kinerja bawahannya masingmasing dan bertanggung jawab terhadap total quality
control pada hasil kinerja bawahannya.
3. Bertanggung jawab membuat SPO dan peraturan-peraturan
standar di instalasi pelayanan rawat jalan.
4. Mengawasi dan mengendalikan pelayanan di Intalasi Rawat
Inap
5. Memotivasi para karyawan di lingkungan instalasi rawat
inap untuk dapat bekerja dengan baik.
6. Mengkoordinasikan dan mengendalikan penggunaan
fasilitas dan pelaksanaan kedgiatan layanan rawat inap bagi
pasien serta pengadministrasiannya, agar terjalin kerjasama
untuk meningkatkan mutu pelayanan instalasi rawat inap.
7. Bertanggung jawab terhadap keutuhan dan kelayakan
inventaris perusahaan yang ada dalam wilayah kerjanya
dengna melakukan perintah pengecekan dan kalibrasi alat
secara periodik pada unit-unit yang berada dibawahnya.
8. Mempelajari program rumah sakit dan kebijakan Direktur
Rumah Sakit sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas.
9. Mengoperasionalkan inventaris secara efisien dan efektif di
dalam penyelenggaraan di instalasi pelayanan rawat jalan.
5. WEWENANG
3.
2. HASIL KERJA
3. URAIAN TUGAS
5. WEWENANG
:
1. Kelancaran, ketepatan waktu pelaksanaan tugas tenaga
keperawatan dan kepuasan pelanggan terhadap pelayanan
keperawatan di unit kerjanya.
2. Kebenaran dan ketepatan usulan rencana kebutuhan tenaga
keperawatan, obat obatan dan Peralatan keperawatan di
unit kerjanya.
3. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga
keperawatan di unit kerjanya
4. Kebenaran dan ketepatan pengaturan ketenagaan di unit
kerjanya.
5. Kelancaran kegiatan orientasi perawat baru di unit kerjanya.
6. Kebenaran dan ketepatan penggunaan dan pemeliharaan
peralatan keperawatan serta mutu asuhan keperawatan di
unit kerjanya.
7. Kebenaran dan ketepatan penerapan SPO pelayanan
Keperawatan di unit kerjanya.
8. Kebenaran dan ketepatan laporan pelaksanaan asuhan
keperawatan di unit kerjanya.
:
1. Mengatur jadwal dinas perawat
2. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas kapada
staf keperawatan di unit kerjanya.
3. Menilai, menegur dan memotivasi perawat pelaksana di unit
kerjanya.
4. Memimpin staf keperawatan untuk melaksanakan pelayanan
keperawatan di unit kerjanya
5. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan
tenaga keperawatan, peralatan dan mutu asuhan
keperawatan di unit kerjanya
6. Menanda tangani surat dan dokumen yang ditetapkan
menjadi wewenang Ka. Ruangan.
7. Menghadiri rapat berkala dengan Ka. instalasi pelayanan
keperawatan untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan
keperawatan.
4.
:
:
2. HASIL KERJA
3. URAIAN TUGAS
5. WEWENANG
5. PERAWAT PELAKSANA
1. NAMA JABATAN
PENGERTIAN
2. HASIL KERJA
:
1.
Adanya dokumentasi
asuhan keperawatan pasien yang berada dibawah
tanggung jawabnya .
2.
Adanya dokumentasi
pemakaian obat, alkes, peralatan perawatan dan medis
tiap pasien yang berada dibawah tanggung jawabnya.
3. URAIAN TUGAS
:
1. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien
dibawah tanggung jawabnya.
2. Bekerjasama dengan anggota tim dan antar tim dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien.
3. Melaporkan pada ketua Tim tentang asuhan
keperawatan yang dilaksanakan dan respon pasien.
4. Mendokumentasikan asuhan keperawatan yang
dilaksanakan.
5. Memelihara
kebersihan
ruang
rawat
dan
lingkungannya.
6. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan
yang berlaku.
7. Memelihara peralatan perawatan dan medis agar selalu
dalam keadaan siap pakai.
8. Melaksanakan program orientasi kepada pasien
tentang ruangan dan lingkungan, peraturan / tata tertib
yang berlaku, fasilitas yang ada dan cara
penggunaannya, serta kegiatan kegiatan rutin sehari
hari diruangan.
Melaksanakan
tindakan
pengobatan sesuai dengan program pengobatan
Melaksanakan
tindakan
keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan
Memberikan penyuluhan
kesehatan kepada pasien dan keluarganya.
11. Berperan serta melaksanakan latihan / mobilisasi pada
pasien agar dapat mandiri
12. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam
keadaan darurat secara tepat dan benar sesuai dengan
kebutuhannya, serta protap yang berlaku. Selanjutnya
segera melaporkan tindakan yang telah dilakukan
kepada dokter ruang rawat / dokter penanggung jawab
ruangan.
13. Memantau dan menilai kondisi pasien, dilanjutkan
melakukan tindakan yang tepat berdasarkan hasil
pemantauan tersebut dan sesuai dengan batas
kemampuannya.
14. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik
dengan anggota tim dan antar tim.
15. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh Ka.
Ruang / Ka. Instalasi rawat inap.
16. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang
keperawatan, antara lain melalui pertemuan ilmiah dan
pelatihan.
17. Melaksanakan serah terima tugas kepada angota tim /
tim shift berikutnya secara lisan maupun tertulis, pada
saat pergantian dinas.
18. Menyiapkan pasien yang akan pulang, meliputi :
a. Melatih pasien menggunakan alat Bantu yang
dibutuhkan, seperti :
Tongkat penyangga
Protesa, dll
b. Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan
keperawatan di rumah, misalnya
Merawat luka
Melatih anggota gerak
c. Menyediakan formulir untuk penyelesaian
administratif, seperti :
Surat izin pulang
Surat keterangan istirahat sakit
Petunjuk diet
Resep obat untuk di rumah, jika diperlukan
Surat rujukan atau pemeriksaan ulang
:
1.
:
1.
2.
6.
PETUGAS ADMIN
1. NAMA JABATAN :
PETUGAS ADMINISTRASI
PENGERTIAN :
2. HASIL KERJA :
1.
2.
3.
4.
BERSALIN
PENGERTIAN
2. HASIL KERJA
:
1. Adanya dokumentasi asuhan keperawatan dan asuhan
kebidanan di unit kerjanya pada jam dinasnya.
2. Adanya dokumentasi pemakaian obat,alkes dan
instrumen tiap pasien yang berada dibawah tanggung
jawabnya.
3. URAIAN TUGAS
:
1. Membaca laporan dan melaksanakan serah terima tugas
pada saat pergantian dinas secara tertulis maupun lisan
kepada petugas pengganti
2. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan untuk kelancaran
pelayanan dan memudahkan pasien dalam menerima
pelayanan
3. Menerima pasien baru obstetri dan gynecology
4. Melakukan anamnese atau pengkajian, palpasi dan
auskultasi untuk menentukan diagnosa kebidanan
5. Menyusun rencana asuhan dan tindakan kebidanan
6. Melaporkan hasil pengkajian/anamnese pasien kepada
dokter kebidanan yang bersangkutan
7. Melaksanakan rencana tindakan sesuai instruksi dokter
kebidanan
8. Melaksanakan tindakan kedaruratan pada pasien sesuai
prosedur sebelum dokter datang, antara lain :
Penanggulangan kasus
Kolaps / shock reaksi alergi
9. Melakukan observasi kemajuan partus antara lain
mengobservasi kontraksi uterus / his, detak jantung janin,
periksa dalam bila tidak ada kontra indikasi
10. Melaksanakan partogram untuk menilai kemajuan partus
11. Melakukan tindakan CTG bila diperlukan
12. Memberikan bimbingan persalinan sesuai kondisi dan
kebutuhan pasien
13. Melakukan pertolongan persalinan normal dalam
keadaan darurat atau sesuai instruksi dokter kebidanan
14. Mendampingi dokter kebidanan visite pasien
15. Membantu / asisten dokter kebidanan dalam pertolongan
persalinan dan tindakan kebidanan.
16. Menerima bayi baru lahir dengan tindakan operasi di
kamar operasi
:
1. Kelancaran, ketepatan waktu pelaksanaan tugas dan
kepuasan pelanggan terhadap pelayanan kebidanan di unit
kerjanya pada jam dinasnya.
2. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan
keperawatan dan asuhan kebidanan
3. Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan
pelaksanaan asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan.
5. WEWENANG
6. PERSYARATAN
&KUALIFIKASI
1. Pendidikan Formal
2. Pendidikan Non Formal
3. Pengalaman Kerja
4. Usia
5. Lain Lain
3. URAIAN TUGAS
:
1.
2.
: - D III Kebidanan
:: - Sebagai Bidan Pelaksana minimal 1 - 2 tahun
: - 26 - 35 tahun.
:
a. Dapat bekerjasama dalam tim/hubungan personal yang baik.
b. Rajin, jujur, loyal
c. Sehat jasmani dan rohani.
Mendampingi/membantu
bayi
dalam pemeriksaan dokter
Melaksanakan
tindakan
pengobatan sesuai dengan program pengobatan
11. Membantu merujuk bayi kepada petugas kesehatan atau
institusi pelayanan kesehatan lain yang lebih mampu,
untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang tidak dapat
ditanggulangi.
12. Melakukan pertolongan pertama kepada bayi dalam
keadaan darurat secara tepat dan benar sesuai kebutuhan,
serta protap yang berlaku, selanjutnya segera melaporkan
tindakan yang telah dilakukan kepada dokter ruang
perinatologi/dokter penanggung jawab ruangan.
13. Melaksanakan evaluasi sesuai dengan rencana tindakan
14. Melaksanakan system pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan yang tepat dan benar sebagai dokumentasi,
sehingga tercipta system informasi ruamh sakit yang dapat
dipercaya.
15. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja sama yang
baik dengan ibu/orang tua bayi dan keluarga.
16. Berperan serta memotivasi ibu dalam terlaksananya rawat
gabung
17. Memantau ibu dalam pemenuhan kebutuhan ASI pada
bayi
18. Melaksanakan tugas pagi, sore dan malam secara bergilir
sesuai jadwal yang telah dibuat
19. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh
penanggung jawab kamar bayi
20. 20. Meningaktkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang
keperawatan khususnya perawat
perinatologi, melalui
pertemuan ilmiah dan pelatihan.
10. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas
pengganti baik secara lisan maupun tertulis pada saat
pergantian dinas.
21. Menyiapkan bayi yang akan pulang.
a). Menyediakan formulir untuk penyelesaian administrasi
Surat kontrol
Cara
pemberian
/
jadwal
pemberian ASI
Hasil radiology
Hasil USG
5. WEWENANG
6. PERSYARATAN &
KUALIFIKASI:
:
1. Pendidikan Formal
Sebagai
Pelaksana di ruang perawatan anak /
perinatologi minimal 1 - 2 tahun
22 - 35 tahun.
:
2. Pendidikan Non Formal
:
3. Pengalaman Kerja
:
4. Usia
:
5. Lain - Lain
3. URAIAN TUGAS
4. TANGGUNG JAWAB
5. WEWENANG
6. PERSYARATAN
&KUALIFIKASI
1. Pendidikan Formal
:
- Pelatihan dasar tentang dasar dasar perawatan + 6 bulan
3. Pengalaman Kerja
:
:
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA
IRJ
IGD
KASIR
GIZI
Instalasi
Farmasi
Logistik Farmasi
Logistik
Umum
INSTALASI
RAWAT INAP
Admission
Operator
Umum/Supir
Umum/Tehnisi
Laundry
Kamar Operasi
Radiologi
Laboratotium
Umum/Keamanan
Setiap pasien yang akan dirawat di Instalasi Rawat Inap, pendaftaran dilakukan di bagian
admission rawat inap, bagian admission akan menghubungi petugas rawat inap untuk
menyiapkan kamar sesuai permintaan pasien.
2. IGD
Pasien IGD yang memerlukan perawatan maka Petugas IGD akan menghubungi perawat rawat
inap untuk memberitahukan akan ada pasien baru dari IGD yang akan dirawat / memerlukan
perawatan. Pasien dari IGD akan diantar ke instalasi rawat inap oleh perawat IGD.
rawat inap apabila memerlukan mobil ambulance untuk pasien
Instalasi
pemeriksaan / tindakan keluar RS dan pasien pulang dengan menggunakan ambulance maka
perawat rawat inap akan menghubungi petugas IGD untuk pemesanan penggunaan mobil
ambulanc.
3. IRJ
- Pasien dari Instalasi rawat jalan yang memerlukan perawatan akan dibuatkan surat pengantar
rawat oleh dokter yang memeriksa, pasien diantar ke Instalasi rawat inap oleh perawat IRJ.
- Pasien IRNA yang memerlukan tindak lanjut / konsul ke dokter spesialis lain pada jam kerja,
perawat akan menghubungi dokter konsulen dan bila kondisi pasien memungkinkan maka
pasien akan diantar oleh perawat IRNA ke IRJ. (Prosedur konsul pasien IRNA ke dokter
spesialis yang sedang proktek sesuai prosedur).
4. KAMAR OPERASI
Pasien IRNA yang memerlukan tindakan operasi akan dibuatkan surat pengantar operasi oleh
dokter, kemudian penanggung jawab / keluarga pasien dianjurkan kebagian admission untuk
penjelasan tentang biaya operasi,
rencana tindakan pembedahan cito / elektif mengenai jam Operasi, jenis Tindakan dan Dokter
yang mengirim. Apabila ada pasien dari Kamar Bedah yang memerlukan ruang perawatan
maka dokter akan membuatkan surat pengantar rawat, keluarga diminta kebagian admission
untuk mengurus kamar perawatan.
5. REKAM MEDIS
Semua pasien baru yang masuk ke ruang perawatan harus di buatkan berkas rekam medis dan
dilengkapi pengisian catatan medisnya oleh dokter ruangan, perawat dan atau bidan. Data
Rekam Medis pasien selama pasien di rawat inap menjadi tanggung jawab perawat dalam
kerahasiannya.
Semua pasien sesudah pulang rawat, maka berkas rekam medis pasien akan
Semua Pasien rawat inap kebutuhan gizi selama dirawat dilayanai dari instalsi gizi RSAB.
Setiap pasien baru masuk ruang perawatan , akan dilaporkan ke Instalasi gizi untuk kebutuhan
kebutuhan diet pasien melalui telpon, petugas gizi akan mengambil form permintaan makan
atau diet pasien ke rawat inap.
7. INSTALASI LABORATORIUM
Pasien IRNA yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan formulir
permintaan pemeriksaan laboratorium oleh dokter dan formulir akan diinput oleh petugas
ADM, sebelum dikrim ke laboratorium. TPK akan mengirim form permintaan laboratorium.
Untuk pemeriksaan laboratorium cito, formulir langsung dikirim saat itu juga dan sample
segera diambil oleh petugas analis dan setelah hasil segera dilaporkan ke IRNA. Untuk
pemeriksaan rutin / direncanakan, form pemeriksaan dikirim ke laboratorium pada malam hari
jam 20.00 WIB dan sample akan diambil oleh petugas laboratorium pada jam 06.00 pagi.
8. INSTALASI RADIOLOGI
Pasien IRNA memerlukan pemeriksaan radiology, dibuatkan formulir permintaan RO oleh
dokter, perawat IRNA akan menginformasikan bagian radiology tentang permintaan
pemeriksaan radiology dan petugas radiology akan menghubungi perawat bahwa pasien sudah
bisa diantar ke bagian radiology
9. KASIR
Pasien IRNA yang akan menyelesaikan administrasi, pembayaran biaya perawatan, tindakan
keluar rumah sakit dan biaya operasi maka perawat maupun petugas ADM rawat inap
menghubungi kasir rawat inap, dan meminta keluarga pasien untuk ke kasir rawat inap guna
menyelesaikan administrasi.
10. INSTALASI FARMASI
Untuk keperluan / pengadaan obat dan alkes pasien rawat inap, dokter jaga / dokter Penanggung
jawab pasien akan membuatkan resep 1 hari (daily dose) setelah diinput oleh petugas ADM
IRNA resep tersebut diserahkan ke farmasi, setelah obat dan alkes tersedia petugas farmasi
akan menghubungi perawat rawat inap untuk pengambilan obat dan alkes. Untuk obat dan
alkes cito dapat diambil pada saat itu.
11. LOGISTIK FARMASI
Kebutuhan obat dan alat medis di IRNA diperoleh dari logistik farmasi dengan cara petugas
IRNA mengisi formulir permintaan barang farmasi (khusus untuk barang floorstock /
barang baru) dan menyerahkan formulir permintaan ke bagian logistic farmasi dan bila
barang sudah siap, akan diambil oleh petugas IRNA ke logistic farmasi. Untuk emergency
stock, petugas IRNA akan langsung mengambil penggantian barang yang telah dipakai ke
logistic farmasi, bila barang sudah siap.
12. LOGISTIK UMUM
Untuk pengadaan ATK dan ART IRNA, petugas IRNA membuat permintaan ATK dan ART
dan menyerahkan formulir permintaan ke bagian logistic farmasi, bila barang sudah siap,
petugas IRNA akan mengambil barang ke logistik umum.
Jadwal pengambilan ATK ( Selasa Jumat), ART (Senin, Rabu dan Jumat).
13. LAUNDRY
Pendistribusian alat tenun kotor dan bersih dilakukan di bagian laundry. Pagi, alat tenun kotor
akan dihitung petugas laundry bersama TPK / perawat dan akan dibawa petugas laundry untuk
dicuci. Siang, alat tenun bersih akan diserahkan petugas laundry kepada perawat / TPK.
14. TEKNISI / Umum
Bila IRNA memerlukan service / perbaikan alat, perawat akan membuat formulir perbaikan /
permintaan service ke bagian umum, kemudian bagian umum akan menindak lanjuti
permintaan tersebut.
15. KEUANGAN
Apabila pasien IRNA memerlukan kasbon untuk tindakan medis ke luar RSAB dimana fasilitas
tersebut tidak ada di RSAB, maka perawat / ADM IRNA akan menghubungi bagian keuangan
untuk keperluan kasbon tersebut dan bila ada pasien IRNA yang tunggakan biaya rawat
inapnya sudah besar / uang muka belum ada / tidak mencukupi, maka perawat / ADM IRNA
akan mengingatkan bagian keuangan untuk penagihan.
16. FISIOTERAPI / REHABILITASI
Bila pasien IRNA akan dikonsul kebagian rehabilitasi medis / fisioterapi maka dokter
penanggung jawab pasein membuat surat konsul dan mengisi formulir permintaan fisioterapi,
kemudian perawat akan menghubungi dokter rehabilitasi medik / petugas fisioterapi dan bila
pasien IRNA memerlukan tindakan ke bagian rehabilitasi medik / fisioterapi, pasien akan
diantar oleh perawat kebagian rehabilitasi medik / fisioterapi.
17. OPERATOR
Apabila IRNA membutuhkan sambungan telepon keluar RSAB (tanpa menggunakan PIN)
maka bagian IRNA akan meminta bantuan ke bagian operator dengan cara menekan angka 0
(nol) pada pesawat telepon.
18. SUPIR / UMUM
Pasien IRNA yang memerlukan pemeriksaan / tindakan diluar RSAB dan pasien yang perlu
rujukan ke rumah sakit lain, serta
ambulance RSAB, bila keadaan memungkinkan. Untuk permintaan Ambulan, petugas IRNA
akan menghubungi petugas IGD, petugas IGD menghubungi bagian umum / Keamanan, bagian
umum / Danru menginstruksikan pada supir ambulan untuk mengantar pasien.
19. KEAMANAN/UMUM
Bila ada pasien IRNA yang meninggal, maka setelah jenazah dirapikan akan diantar ke
kamar jenazah dengan terlebih dahulu menginformasikan kebagian Umum/Keamanan
( prosedur pasien meninggal sesuai SPO terlampir )
Pengaturan pengunjung diluar jam berkunjung rawat inap, dilakukan koordinasi antara
petugas keamanan dengan perawat IRNA.
BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI
A. Pola Ketenagaan Dan Kualifikasi SDM Instalasi Rawat Inap
No.
1.
Nama Jabatan
Ka. Instalasi
Rawat Inap
Pendidikan
Dokter Umum
Kualifikasi
Sertifikat / Pelatihan
- Pelatihan ATLS
2.
Ka. Ruang
IRNA
- Pelatihan BTCLS
S1/ D3
- Pelatihan Askep
Keperawatan/ - Pelatihan Evakuasi
Pelatihan penanggulangan infeksi
D3 Kebidanan
3.
Ketua Tim
S1/ D3
Keperawatan
S1/ D III
Keperawatan
4.
5.
Perawat
Pelaksana
/Anggota Tim
IRNA
Bidan Pelaksana
IRNA
D3 Kebidanan
Pelatihan BLS
Pelatihan APN
.
B. Dasar Penghitungan Ketenagaan Rawat Inap adalah sbb :
1. Penghitungan kebutuhan tenaga perawat di ruang Rawat Inap, berdasarkan :
a. Jumlah jam perawatan yang dibutuhkan per pasien / hari
- Penyakit Dalam
3,4 jam
- Bedah
3,5 jam
3,4 jam
- Neurologi
3,8 jam
- Post Partum
3 jam
- Bayi / Neonatus
2,5 jam
- Anak
4 jam
- Kamar Bersalin
- Gawat
5-8 jam
10-12 jam
Kebutuhan
1 orang
3 orang
6 orang
20 orang
8orang
52 hari
- Libur nasional
12 hari
- Cuti tahunan
12 hari
BAB X
PENILAIAN KINERJA
Penilaian Kinerja ini merupakan hal yang sangat penting untuk menilai kualitas kerja
personal perawat sebagai dasar untuk melakukan perbaikan performance dalam bekerja dan
promasi, mutasi, pelatihan dan pendidikan yang dibutuhkan untuk kompensasi, pengakuan dan
penghargaan bagi perawat.
Penilaian kinerja SDM perawat di Instalasi Rawat Inap dilaksanakan melalui penilaian
prestasi kerja, pajabat yang menilai adalah atasan langsung dan diketahui atasan dari atasan
langsung tersebut, kegiatan penilaian biasanya dilaksanakan dalam waktu 1 bulan sekali.
Penilaian prestasi kerja mempunyai pedoman tertentu dan aspek yang dinilai terdiri dari :
- Kerampilan
- Inisiatif
- Kerajinan
- Kerjasama
Kurang
I
1
Ketrampilan
Kecepatan penyelesaian pekerjaan
dibandingkan standar waktu
penyelesaian rata-rata orang dalam
industrinya.
Menyelesaikan pekerjaan tanpa
kesalahan yang berarti
Kualitas hasil kerja
3
Inisiatif
II
1
2
3
Cukup
Cukup baik
Baik
Memuaskan
< 60
>60 - <70
>90 - 100
NPK
>70 - <80
>80 - <90
III
Kerjasama
Kesamaan Tujuan
Mengerti dan menyadari Visi, Misi
Royal Progress & sasaran unit kerjanya
IV
1
Komunikasi
Kemampuan menjadi pendengar dan
pembicara yang baik
Kepercayaan
Tingkat kepercayaan terhadap mereka
yang bekerjasama dengannya
Kebanggaan
Menghasilkan pekerjaan yang pantas
dibanggakan oleh mereka yang
bekerjasama dengannya
Keadilan
Mudah mengukur kesalahannya ( bila
ada ) dan mudah mengakui hasil kerja
mereka yang bekerja sama dengannya
Keterbukaan
Menerima kritikan dengan lapang dada
dan memberikan penjelasan segala hal
apa adanya
BAB XI
REKRUITMEN DAN SELEKSI
Rekruitmen adalah suatu proses menemukan dan menarik tenaga kerja yang dibutuhkan
oleh perusahaan untuk melamar menjadi karyawan. Rekruitmen dilakukan berdasarkan analisa
kebutuhan tenaga, dimana dari hasil penghitungan kebutuhan tenaga ditemukan jumlah pasien
dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah tenaga yang ada.
Untuk proses rekruitmen dan seleksi perawat baru, Ka. Instalasi rawat inap
berkoordinasi dengan Manager Keperawatan dan Asisten Manager SDM Keperawatan dan
kerjasama dengan personalia Rumah Sakit Amalia Bontang. Karena kegiatan pelayanan
keperawatan tergantung pada kualitas dan kuantitas tenaga keperawatan yang bertugas selama
24 jam terus menerus di bangsal, untuk itu didalam proses rekruitmen dan seleksi ada beberapa
tahap yang harus dilakukan oleh calon perawat yaitu : tes tertulis, tes kompetensi/ prosedur
keperawatan, tes psikology, wawancara dan test kesehatan.
Melalui proses tersebut diharapkan bidang keperawatan akan memperoleh tenaga
tenaga perawat yang professional, disiplin dan handal sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan Rumah Sakit Amalia Bontang
1. Seleksi Perawat baru
Seleksi adalah bagian yang terpenting dalam rekrutmen tenaga kerja, dilakukan
berdasarkan persyaratam jabatan. Sistem seleksi perawat baru di bidang keperawatan
berdasarkan :
-
Pengalaman Kerja
Minat Pelamar
Usia
Hasil Wawancara
Memasang infus
Vital sign
Batas
BAB XII
KEGIATAN ORIENTASI
orientasi /
pengenalan lingkungan kerja (on job training) yang dilakukan pada perawat baru dan
perawat lama ( tetap) yang di rotasi / di mutasikan ke unit unit perawatan.
Kegiatan orientasi memberikan pengarahan dan bimbingan serta mempersiapkan
perawat agar dapat bekerja cepat dan tepat sesuai dengan peran dan fungsinya. Adapun
program orientasi perawat lama dilakukan sebagai upaya peningkatan kemampuan dan
pengembangan SDM Keperawatan. Untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan orientasi
ini dibedakan menjadi 2 (dua) area, yaitu
Kegiatan orientasi pada perawat baru
Kegiatan orientasi perawat lama yang dirotasi / mutasi ke unit rawat inap
Kegiatan orientasi di unit rawat inap selama 3 ( tiga ) bulan dikelola oleh kepala ruang
dengan tujuan agar perawat yang baru direkrut / dirotasi dapat memahami semua ketentuan,
prosedur, dan petunjuk teknis yang berlaku di ruang rawat inap RSAB.Orientasi
diselenggarakan selama 3 (tiga) bulan di ruang rawat inap. Kegiatan orientasi dilaksanakan
dengan metode ceramah, simulasi, observasi, on job training / praktek kerja.
MG/HAR
IKE
MG I
Service Excellent.
Hari Ke IIII
Hari Ke
MATERI
IV - VI
WAKT
METOD
U
1 Jam
A
Ceramah
PENGGUNG
JAWAB
Latbang
1 Jam
1 Jam
1 Jam
2 Jam
1 Jam
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Latbang
Marketing
Marketing
Marketing
Panitia Etik
1 Jam
Ceramah
Mnj Keperawatan
1 Jam
Ceramah
Mnj Keperawatan
1 Jam
1 Jam
Ceramah
Ceramah
Mnj Keperawatan
Mnj Keperawatan
2 Jam
Ceramah
Asmen Jangdik
2 Jam
Ceramah
Asmen Jangdik
2 Jam
2 Jam
Ceramah
Ceramah
2 Jam
Ceramah
Asmen Askep
2 Jam
Ceramah
Ka IRJ
2 Jam
Ceramah
Ka IRNA
2 Jam
Ceramah
Karu ICU
2 Jam
Ceramah
Karu IRNA
2 Jam
Ceramah,
Kunjunga
n
Lapangan
CI
II
III
Mengenal
sistem
dokumentasi
keperawatan dan dokumentasi RSAB.
Format-format dokumen keperawatan,
metode penugasan.
Mengenal peralatan dan fasilitas seperti
EKG, oksigen, suction.
Mengenal dan melakukan memandikan
dan TTV.
Mengenal dan melakukan penerimaan
pasien baru.
Mengganti alat tenun dengan dan tanpa
klien diatasnya.
Membantu klien makan.
Menolong buang air kecil dan besar di
tempat tidur dan kamar mandi.
Mengenal
pengambilan
bahan
pemeriksaan urine dan faeces.
Memberikan pasien posisi semi fowler.
Memindahkan klien dari tempat tidur ke
kursi roda / ke kereta dorong.
Mengenal dan menyiapkan obat-obat
oral dan injeksi.
Mengenal
cara-cara
tindakan
IM/IV/SC/IC, obat oral/supp, inhalasi,
NGT, D. cath. Perawatan luka dengan
didampingi CI/PJ
Mengenal dan melakukan komunikasi
therapeutic dengan pasien.
Mengenal peralatan dan fasilitas seperti
nebulizer, ripple bed, blood warmer.
Mengenal dan melakukan prosedurprosedur pemeriksaan penunjang, antara
lain: resep, laboratorium, diagnostik
lain.
Mengenal dokter-dokter yang merawat
di ruangan.
Mengenal dan melakukan perawatan
jenazah.
Mengajarkan latihan nafas dalam dan
batuk efektif.
Mengenal cara pemasangan infus.
Mengenal dan melaksanakan prosedur
pre/post operasi didampingi CI/Kaur/PJ.
1 Shift
Praktek,
diaskusi
CI & Karu
1 Shift
Praktek,
diaskusi
CI & Karu
IV
b.
c.
Mengenal
cara-cara
menghubungi
dokter via telephone dan cara mengikuti
dokter visite didampingi CI/Kaur/PJ.
Mampu menggunakan peralatan dan
fasilitas dengan didampingi CI, Kaur, PJ.
VI
VII
VIII
IX
XI
Mengikuti
asisten
dokter
dalam 1 Shift
pleural/lumbal punksi, BMP, dll dengan
di dampingi CI / KARU / PJ.
Melakukan komunikasi therapeutic
dengan asertif pasien / keluarga mandiri,
meliputi;
a. Penjelasan prosedur tindakan dan
pengobatan.
b. Penkes
XII
Ceramah
& Diskusi
CI & Karu
METOD
MATERI
Service Excellent.
Hari Ke IIII
WAKT
U
1 Jam
A
Ceramah
PENGGUNG
JAWAB
Latbang
1 Jam
1 Jam
1 Jam
2 Jam
1 Jam
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Latbang
Marketing
Marketing
Marketing
Panitia Etik
Hari Ke
II
Ceramah
Mnj Keperawatan
1 Jam
Ceramah
Mnj Keperawatan
1 Jam
1 Jam
Ceramah
Ceramah
Mnj Keperawatan
Mnj Keperawatan
1 Jam
Ceramah
Asmen Jangdik
Ceramah
Asmen Jangdik
Ceramah
Ceramah
2 Jam
Ceramah
Asmen Askep
2 Jam
Ceramah
Ka IRJ
Ceramah
Ka IRNA
Ceramah
Karu ICU
2 Jam
Ceramah
Karu IRNA
2 Jam
Ceramah,
Kunjunga
n
Lapangan
CI
Praktek,
diaskusi
IV - VI
1 Jam
Mengenal
sistem
dokumentasi
keperawatan dan dokumentasi RSAB.
Format-format dokumen keperawatan,
metode penugasan.
2 Jam
2 Jam
1 Shift
III
IV
Praktek,
diaskusi
VI
VII
VIII
IX
XI
1 Shift
1 Shift
1 Shift
1 Shift
XII
pengobatan.
b. Penkes
Menyiapkan prosedur pasien pulang
secara mandiri.
Melakukan observasi pasien inpartu 1 Shift
dan persiapannya.
Melakukan perawatan pasien dengan
tingkat ketergantungan secara mandiri.
Menyiapkan / melaksanakan prosedur
pre / post op secara mandiri.
BAB XIII
PERTEMUAN / R A P A T
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memilki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah
tertentu.
B. Tujuan
1. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pelayanan yang kesehatan yang
diberikan.
2. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan masalah yang terkait dengan pelayanan
kesehatan yang diberikan.
C. Kegiatan Rapat.
Rapat dilakukan / diadakan oleh tiap tiap ruangan rawat inap yang dipimpin oleh Kepala
Instalasi dan diikuti oleh seluruh staf yang berada dibawah unit kerjanya.
D. Jenis Rapat Instalasi Rawat Inap terdiri dari :
1. Rapat Rutin
2. Rapat Insidentil
Rapat Rutin
Waktu
Jam
Tempat
Peserta
Materi
14.00 selesai
Rapat Insidentil
Pelaksana,
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu apabila ada masalah atau hal-hal yang
perlu dibahas segera.
BAB XIV
PELAPORAN
A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala bentuk
kegiatan yang ada terkait dengan pemberian asuhan keperawatan di instalasi rawat inap.
B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh tiap-tiap kepala ruang rawat inap. Adapun jenis laporan yang
dilakukan terdiri dari :
1. Laporan harian
Laporan harian dibuat setiap hari terkait dengan keadaan pasien di tiap tiap rawat inap
dan digunakan sebagai laporan serah terima (hand over) antar perawat di setiap shift.
2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh kepala ruang dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan
diserahkan kepada Kepala Instalasi rawat inap tiap tanggal 5. Adapunhal hal yang
dilaporkan adalah :
Laporan SDM IRNA yang meliputi :
1.
Kuantitas SDM
2.
Kualitas SDM
3. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Karu dalam bentuk tertulis setiap tahun dan diserahkan
kepada Ka Instalasi Rawat Inap tiap tanggal 5. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :
Laporan SDM IRNA dan evaluasi dalam satu tahun
Laporan fasilitas dan sarana IRNA dan evaluasi dalam satu tahun.
Laporan Produktivitas IRNA dan evaluasi dalam satu tahun.
Laporan Kinerja Mutu Pelayanan IRNA dan evaluasi dalam satu tahun.
BAB XIV
PENUTUP
Buku Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Amalia Bontang
ini mempunyai peranan penting sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan sehari hari
tenaga keperawatan di rawat inap RSAB sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan.
Penyusun buku Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rawat Inap adalah langkah awal
ke suatu proses yang panjang sehingga memerlukan dukungan dan kerjasama dari berbagai
pihak dalam penerapannya untuk mencapai tujuan sesuai yang diharapkan.
Demikian harapan kami semoga Pedoman Pengorganisasian ini dapat menjadi pedoman
bagi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di Instalasi Rawat Inap sehingga mutu
pelayanan keperawatan lebih dapat ditingkatkan sesuai harapan dan tujuan.
Penyusun
DAFTAR PUSTAKA