Anda di halaman 1dari 36

BST – CBD – Mini CEX

Oleh:
Tiur maris panjaitan
1415133

Pembimbing:
Dr. Aloysius Suryawan, dr., Sp.OG (K)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
SMF OBSTETRI-GINEKOLOGI
RUMAH SAKIT IMMANUEL
BANDUNG
2018
Identitas Pasien
 Nama : Ny. L
 Umur : 29 tahun
 Pendidikan : SMA
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Menikah : 1 kali, 4 tahun
 Nama suami : Tn. R
 Pekerjaan : Wiraswasta
 Alamat : Kampung Lewi Dulan
 Tinggi Badan : 160cm
 Berat Badan : 85 kg
 DPJP : dr. A, Sp.OG
 Tanggal Periksa : 20 Oktober 2018
Anamnesis
Keluhan Utama : Periksa kehamilan
Wanita usia 29 tahun G3P2A0 mengaku hamil 9 bulan. Datang ke klinik
untuk kontrol kehamilan. Pasien menyangkal adanya mual muntah. Nafsu
makan baik, gerkan janin dirasakan pasien pada usia kehamilan 4 bulan
sampai sekarang
RPD : Hipertensi sebelum kehamilan (-), DM (-), Asma (-)
RPK : Hipertensi (-), DM (-), Asma (-)
R kebiasaan : konsumsi alkohol (-), merokok (-)
R operasi :-
Riwayat menstruasi
 HPHT : Januari 2018
 Siklus : teratur
 Lamanya : 4-5 hari
 Nyeri :-
 Menarche : 13 tahun
Taksiran Lahir : November 2018
ANC : Bidan dan Dokter
Riwayat Menikah: 1X, 4 Tahun
Riwayat KB : suntik 3 bulan

Perkawinan Persalina Lama Jenis JK BBL Keadaan


n Kehamilan Persalinan
1 1 Abortus
2 9 bulan bidan/spo p 2800 hidup
ntan
3 Hamil ini
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
 Keadaan Umum : Baik
 Kesadaran : Compos Mentis
 Tanda Vital : TD 130/80mmHg, N 89x/menit, R 20x/menit , S 36,3C
 Kepala : Conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
 Leher : KGB tidak teraba membesar
 Thoraks : Pulmo VBS +/+, ka=ki, rh -/-, wh -/-, Cor BJM, S1=S2,
murmur –
 Abdomen : Cembung gravida, nyeri tekan -, bising usus + normal, hepar
dan lien tidak dapat dinilai
 Ekstremitas : Oedem -/-, akral hangat, refleks fisiologis +/+, refleks patologis
-/-
Status Obstetrikus

Pemeriksaan Luar
 TFU : 33 cm
 LP : 98 cm
 Letak Janin : memanjang
 His : (-)
 DJJ : 144 x/menit
 Taksiran BB Janin : 3100 gram
Leopold

 Leopold I : Fundus teraba bagian lunak, bundar, kurang


melengkung
 Leopold II : Teraba tekanan terbesar di sebelah kanan
 Leopold III : Teraba bagian keras, bulat, dan melenting
 Leopold IV: Konvergen

Pemeriksaan dalam tidak dilakukan


Usul Pemeriksaan Penunjang

 Hematologi Rutin
 Urinalisis Rutin
 USG
 NST
Diagnosis

G3P1A1 gravida 36-37 minggu


Penatalaksanaan

 Vitamin B
Prognosis

 Quo ad vitam : ad bonam


 Quo ad functionam : ad bonam
 Quo ad sanationam : ad bonam
KEHAMILAN NORMAL
DEFINISI

Kehamilan → suatu proses yang mencakup perkembangan dan


pertumbuhan janin di dalam kandungan ibu dan perubahan-
perubahan yang terjadi dalam tubuh ibu sendiri

Persalinan  serangkaian kejadian yg berakhir dgn pengeluaran


bayi yg cukup bulan / hampir cukup bulan, disusul dgn pengeluaran
placenta & selaput janin dari tubuh ibu.
Kehamilan diawali dari peristiwa fertilisasi
sel telur (ovum) oleh sel mani (spermatozoon)
Palpasi Abdomen – Perasat Leopold

 Leopold I  mengidentifikasi kutub janin  bokong / kepala.


 Leopold II  menentukan di mana ltk punggung anak & ltk
bagian2 kecil.
 Leopold III  menentukan apa yg terdpt di bag bwh &
apakah bag bwh ini sdh/blm terpegang oleh PAP.
 Leopold IV  menentukan apa yg mjd bag bwh & seberapa
msknya ke dlm rongga panggul
Gerakan kardinal janin dalam rahim
PERSALINAN NORMAL
Definisi

Kehamilan → suatu proses yang mencakup perkembangan


dan pertumbuhan janin di dalam kandungan ibu dan perubahan-
perubahan yang terjadi dalam tubuh ibu sendiri

Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput


ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan normal adalah
persalinan yang terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (>37
minggu) tanpa adanya penyulit.
Persalinan dan kelahiran dikatakan normal jika:
 Usia kehamilan cukup bulan (37-42 minggu)
 Persalinan terjadi spontan
 Presentasi belakang kepala
 Berlangsung tidak lebih dari 18 jam
 Tidak ada komplikasi pada ibu maupun janin
Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan
meyebabkan perubahan pada serviks dan berakhir dengan
lahirnya plasenta secara lengkap.

Tanda dan gejala inpartu:


 Penipisan dan pembukaan serviks
 Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan serviks
(frekuensi 3-4x dalam 10 menit)
 Cairan lendir bercampur darah pada vagina
Kala I

Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang


teratur dan meningkat hingga serviks membuka lengkap.
 Fase Laten
Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan
dan pembukaan serviks secara bertahap
Berlangsung hingga serviks membuka < 4cm
Pada umumnya fase laten berlangsung hampir atau
hingga 8 jam
 Fase Aktif
Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat
secara bertahap. Kontraksi dianggap adekuat jika terjadi ≥
3x dalam waktu 10 menit dengan durasi ≥ 40 detik.
Dari pembukaan 4 cm hingga 10 cm, akan terjadi dengan
kecepatan rata-rata 1 cm / jam pada primigravida dan > 1
hingga 2 cm / jam untuk multigravida
Terjadi penurunan bagian terbawah janin
Kala II

Persalinan kala dua dimulai ketika pembukaan serviks sudah


lengkap dan berakhir dengan lahirnya bayi.

3 faktor yang berperan dalam proses kelahiran bayi:


 Power = His ibu dan kekuatan ibu mengedan
 Passage = Jalan lahir
 Passager = Bayi
Kala II
 His menjadi lebih kuat, lebih sering, dan lebih lama. Selaput ketuban
mungkin baru pecah spontan pada awal kala 2.
 Bagian terbawah janin (pada persalinan normal: kepala) turun hingga
dasar panggul
 Ibu timbul perasaan/refleks ingin mengejan makin berat
 Perineum meregang, anus terbuka
 Kepala dilahirkan terlebih dahulu, selanjutnya dilahirkan badan dan
anggota badan
 Kemungkinan diperlukan pemotongan jaringan perineum (episiotomi)
 Lama kala 2 pada primigravida ±1,5 jam, multipara ±30 menit
Kala III

Kala tiga dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan


lahirnya plasenta dan selaput ketuban.

Pada kala tiga, miometrium berkontraksi mengikuti penyusutan


volume rongga uterus setelah lahirnya bayi. Penyusutan ini
menyebabkan berkurangnya ukuran pelekatan plasenta
sehingga plasenta akan terlipat, menebal dan kemudian lepas
dari dinding uterus.
Tanda lepasnya plasenta:
 Perubahan bentuk dan tinggi uterus
 Tali pusat memanjang
 Semburan darah mendadak dan singkat

Manajemen Aktif Kala III


 Pemberian suntikan oksitosin dalam 1 menit pertama setelah
bayi lahir
 Melakukan penegangan tali pusat terkendali
 Masase fundus uteri segera setelah plasenta lahir
Kala IV

Persalinan kala empat dimulai setelah lahirnya plasenta dan


berakhir 1 jam setelah itu.

Yang harus diperhatikan pada 1 jam post partum:


 Kontraksi uterus harus baik
 Tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain
 Plasenta dan selaput ketuban sudah lahir lengkap
 Luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma
PARTOGRAF

 Informasi Tentang Ibu

 Kondisi Janin
 Denyut Jantung Janin  1 kotak kecil = 30 menit
Warna dan adanya air ketuban  dinilai setiap kali melakukan
pemeriksaan dalam

U: selaput ketuban utuh


J : Ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih
K : ketuban sudah pecah dan air ketuban keruh
Moulage (penyusupan tulang kepala janin)
Penyusupan adalah indikator penting mengenai seberapa jauh kepala
bayi dapat menyesuaikan diri dengan bagian keras panggul ibu. Tulang
kepala yang saling tumpang tindih menunjukkan adanya CPD
(Cephalo-Pelvic Disproportion)
0 : tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah dapat dipalpasi
1 : tulang kepala janin hanya saling bersentuhan
2 : tulang kepala janin saling tumpah tindih, tetapi masih dapat dipisahkan
3 : tulang kepala janin tumpang tindih & tidak dapat dipisahkan
 Kemajuan Persalinan

 Pembukaan cervix  dicatat ketika fase aktif persalinan, pencatatan dimulai sejajar dengan
garis waspada dan diberi tanda “X”
 Penurunan bagian terbawah  dicatat dengan memberi tanda “O”.
 Garis waspada dan garis bertindak
 Garis waspada dimulai pada pembukaan 4 cm dan berakhir pada titik dimana pembukaan lengkap
diharapkan terjadi jika laju pembukaan 1 cm per jam.
 Jika pembukaan cervix mengarah ke sebelah kanan garis waspada maka harus dipertimbangkan
adanya penyulit. Pertimbangkan melakukan tindakan intervensi yang diperlukan (rujuk, drip oksitosin)
 Garis bertindak tertera sejajar dengan garis waspada, dipisahkan oleh 8 kotak atau 4 jalur ke sisi kanan
 Jika pembukaan cervix di sebelah kanan garis bertindak, maka tindakan untuk menyelesaikan persalinan
harus dilakukan
Jam dan Waktu

Terdapat kotak untuk mencatat waktu aktual saat


pemeriksaan dilakukan. Setiap kotak sedang menyatakan
waktu satu jam sejak dimulainya fase aktif persalinan
Kontraksi Uterus

Terdapat lima lajur kotak dengan tulisan “kontraksi tiap 10


menit” , setiap kotak menyatakan satu kontraksi. Setiap 30
menit, raba dan catat jumlah kontraksi dalam 10 menit dan
lamanya kontraksi dalam satuan detik
 Obat-obatan dan cairan yang diberikan

 Catat semua pemberian obat-obatan tambahan dan cairan IV dalam kotak


yang sesuai dengan kolom waktunya
 Kondisi Ibu

Nadi dicatat tiap 30 menit, tekanan darah dicatat setiap 4 jam,


dan temperatur tubuh dicatat setiap 2 jam dalam kotak waktu
yang sesuai
Volume urin, protein, aseton  ukur dan catat jumlah produksi
urin ibu sedikitnya setiap 2 jam. Jika memungkinkan saat ibu
berkemih, lakukan pemeriksaan adanya aseton atau protein
dalam urin.
KESIMPULAN

Kehamilan  proses fisiologis yg kompleks, krn melibatkan


dua individu, yaitu ibu & janin yg dikandungnya.
Proses perkembangan & pertumbuhan janin selama
prenatal ptg diikuti, krn berbagai mcm intervensi dari
luar dpt menyebabkan terganggunya proses ini.
Prevalensi yg tinggi dari abnormalitas persalinan
digunakan sbg bhn evaluasi utk meninjau pentingnya
persalinan utk mencapai hsl akhir yg baik dari
kehamilan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai