UNIVERSITAS ALKAIRAAT
PALU
KATARAK
Disusun oleh :
PALU
2020
KATARAK
DEFINISI
Katarak berasal dari Yunani “Katarrhakies”, Inggris “Cataract”, Latin “Cataracta” yang berarti air
terjun. Katarak sendiri merupakan kekeruhan pada lensa mata atau hilangnya transparansi lensa,
sehingga terjadi gangguan penglihatan.1
Kekeruhan ini menyebabkan sulitnya cahaya untuk mencapai retina, sehingga penderita katarak
mengalami gangguan penglihatan dimana objek terlihat kabur. Mereka mengidap kelainan ini
mungkin tidak menyadari telah mengalami gangguan katarak apabila kekeruhan tidak terletak
dibagian tengah lensanya.2
EPIDEMIOLOGI
Katarak kebanyakan menyerang orang di atas 50 tahun. Risikonya meningkat seiring bertambahnya
usia: Sekitar 20 dari 100 orang berusia antara 65 dan 74 tahun mengidap katarak. Dan lebih dari 50
dari 100 orang di atas usia 74 tahun terkena dampaknya. 3
Katarak merupakan penyebab utama kebutaan di negara berkembang. Jumlah orang yang menjadi
buta akibat katarak jauh lebih rendah di negara maju karena ketersediaan operasi yang efektif.
Operasi katarak melibatkan pengangkatan lensa mata yang keruh dan menggantinya dengan lensa
buatan.3
KLASIFIKASI
a. Katarak kongenital
Sepertiga kasus katarak kongenital adalah diturunkan, sepertiga berkaitan dengan penyakit
sistemik, dan sisanya idiopatik. Separuh katarak kongenital disertai anomaly mata lainnya, seperti
PHPV (Primary Hyperplastic Posterior Vitreous), aniridia, koloboma, mikroftalmos, dan
buftalmos (pada glaukoma infantil).
MATURITAS KATARAK
a. Iminens/insipiens
Pada stadium ini, lensa bengkak karena termasuki air, kekeruhan lensa masih ringan, sering
terjadi glaukoma. Pada pemeriksaan didapatkan shadow test positif
b. Matur
c. Jika katarak dibiarkan, lensa akan menjadi keruh seluruhnya dan visus menurun drastic menjadi
1/300 atau hanya dapat melihat lambaian tangan dalam jarak 1 meter. Pada pemeriksaan
didapatkan shadow test negatif.
d. Hipermatur
Pada tahap akhir, korteks mencair sehingga nukleus jatuh dan lensa jadi turun dari kapsulnya
(Morgagni). Lensa terlihat keruh seluruhnya, visus sudah sangat menurun hingga bisa mencapai
0, dan dapat terjadi komplikasi berupa uveitis dan glaukoma. Pada pemeriksaan didapatkan iris
tremulans, bilik mata depan dalam, sudut bilik mata terbuka, serta shadow test positif palsu.5
Beberapa faktor yang bertanggung jawab untuk mengembangkan katarak adalah sebagai berikut: 4
a. Katarak kongenital: Bisa unilateral atau bilateral - penelitian telah mendokumentasikan hubungan
erat antara katarak kongenital dan nutrisi ibu, infeksi (Rubella dan Rubeola), dan kekurangan
oksigenasi akibat perdarahan plasenta.
b. Terkait usia (katarak senilis): Jenis katarak yang paling umum
c. Cedera traumatis Penyebab paling umum dari katarak unilateral pada orang dewasa muda:
Trauma perforasi
Trauma tumpul: menyebabkan opasitas berbentuk bunga yang khas
Sengatan listrik: penyebab katarak yang jarang terjadi, menyebabkan kekeruhan putih
susu yang menyebar dan beberapa kepingan salju seperti kekeruhan, terkadang dalam
distribusi subkapsular bintang
Radiasi ultraviolet: jika intens, jarang dapat menyebabkan pengelupasan sejati kapsul
lensa anterior dan katarak
Radiasi pengion: penggunaan untuk pengobatan tumor mata dan dalam intervensi
kardiologis dapat menyebabkan kekeruhan subkapsular posterior
Cedera kimiawi: naftalen, talium, laktosa, galaktosa
d. Penyakit Sistemik: Distrofi miotonik Dermatitis atopik Neurofibromatosis tipe 2
e. Penyakit Endokrin : Diabetes mellitus Hipoparatiroidisme Kretinisme
f. Penyakit Mata Primer:
Uveitis anterior kronis: penyebab paling umum dari katarak sekunder
Penutupan sudut kongestif akut: dapat menyebabkan kekeruhan kecil anterior keabu-
abuan subkapsular atau kapsuler, glaukomflecken
Miopia tinggi: dapat menyebabkan kekeruhan lensa subkapsular posterior dan sklerosis
nukleus onset dini, memperburuk kesalahan refraksi miopik
Distrofi fundus herediter: yaitu retinitis pigmentosa, amaurosis kongenital Leber, atrofi
gyrate dan sindrom Stickler, dapat menyebabkan kekeruhan lensa subkapsular posterior
dan anterior
g. Obat-obatan: Penghambat kortikosteroid dan antikolinesterase dapat menyebabkan kekeruhan
subkapsular posterior dan anterior masing-masing.
h. Nutrisi yang buruk : pola makan yang kekurangan antioksidan dan vitamin
i. Gangguan penggunaan alkohol
j. Merokok
PATOFISIOLOGI
Lensa adalah struktur transparan yang terdiri dari serat (sel epitel termodifikasi) yang dibungkus
dalam struktur membran yang disebut kapsul lensa. Materi lensa terdiri dari dua bagian utama:
Cortex (bagian superfisial) - mengandung serat yang lebih muda
Nukleus (bagian yang lebih dalam) - mengandung serat yang lebih tua
Banyak proses degeneratif mengubah sifat dan membekukan protein lensa yang ada dalam serat lensa
dengan mekanisme yang berbeda, yang mengakibatkan hilangnya transparansi dan, akhirnya,
pembentukan katarak. berbagai mekanisme yang terlibat adalah sebagai berikut:
Gangguan yang terjadi pada semua tingkat pertumbuhan lensa (katarak kongenital)
Metaplasia fibrosa dari epitel lensa (katarak subkapsular)
Hidrasi kortikal antara serat lensa (katarak kortikal)
Deposisi pigmen tertentu, yaitu urochrome (katarak nuklear)
Semua proses ini pada akhirnya mengarah ke lensa buram di belakang pupil, sehingga sangat sulit
bagi pasien untuk melakukan aktivitas rutin.4
GEJALA KLINIS
a. Penglihatan buram
Keluhan tersering oleh penderita katarak. Penglihat buramnya bersifat progresif dan berangsur-
angsur serta tidak nyeri. Pada pemeriksaan tajam penglihatan tidak akan meningkat dengan
pemberian pin hole.
Gambar 5. Penglihatan kabur pada mata katarak
DIAGNOSIS
Banyak pasien yang tidak dapat langsung di diagnosis katarak dengan gejala yang mereka keluhkan
saat pertama kali mengalami penurunan penglihatan saat melakukan aktivitas sehari – hari. Pasien
tersebut harus melakukan pemeriksaan mata dan penglihatan yang menyeluruh dengan fokus
perhatian pada inspeksi lensa mata. Berikut ini adalah hal – hal yang penting untuk di evaluasi: 4
1. Anamnesis:
Anamnesis akan di fokuskan pada patient history atau keluhan pasien. Data demographic seperti
umur pasien, jenis kelamin, ras. Onset penurunan ketajaman penglihatan pasien secara akut atau
bertahap menurun. Terkadang katarak sudah ada dalam beberapa tahun tetapi baru ditemukan saat
penglihatan semakin memburuk. Pasien harus ditanyakan tentang masalah penglihatan dengan
kondisi spesial seperti contrast yang berkurang dan silau.
Keluhan pasien harus mencakup keluhan bias, penyakit okular sebelumnya, amblyopia, bedah
mata, dan trauma.mPasien harus di tanyakan tentang kesulitan tentang penglihatan terutama saat
melakukan aktivitas, tetapi tidak perlu terbatas saat melakukan ambulation, menyetir, membaca
label obat ataupun melakukan pekerjaan dan kegiatan hobi.
Keluhan umum harus mencakup informasi tentang kesehatan atau masalah yang dapat
menunjukan etiologi atau prognosis dari pasien katarak dan kecocokan untuk melakukan
pembedahan. Lalu pasien dapat mengkonsultasikan tentang pengobatan yang harus dia ambil atau
mungkin memutuskan untuk melakukan pembedahan. Alergi pasien akan antibiotik atau
anesthetics dan kebutuhan spesial lainnya yang berhubungan dengan bedah juga harus di gali.
Secara umum gejala yang timbul pada seseorang yang mengalami katarak berupa penurunan
tajam pengelihatan (visus) akibat adanya kekeruhan pada lensa, selain itu gejala yang muncul
berupa membaiknya pengelihatan dekat tanpa kacamata yang mengakibatkan peningkatan
kekuatan focus lensa bagian sentral, sehingga refraksi bergeser ke miopi (rabun jauh),
diskriminasi warna yang buruk atau diplopia monocular,glare dan penurunan pengelihatan pada
kondisi pencahayaan yang terang (subkapsular posterior), gejala tersebut biasanya muncul pada
katarak terkait usia. Namun tidak semua tipe dari katarak menimbulkan gejala yang dapat
menandakan seserorang menderita katarak seperti tipe katarak pada anak-anak, sehingga
dibutuhkan pemeriksaan oculi untuk melihat tanda-tanda dari katarak.
2. Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Okular
Selain melakukan anamnesis pada pasien dapat dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan okular.
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda-tanda klinis katarak secara umum berupa adanya
kekeruhan pada lensa dan menghilangnya reflex fundus. Tanda klinis masing-masing tipe katarak itu
berbeda-beda dimana tipe katarak terkait usia memiliki tiga lokasi kekeruhan pada lensa yaitu pada
nucleus (sklerotik nuclear), korteks (kortikal), dan pada glanular (subkapsular posterior), jika
kekeruhan terjadi pada kekeruhan pada seluruh lensa disebut jenis morgagni.
Tanda klinis pada katarak anak-anak berupa kekeruhan berwarna putih padat dan besar yang tampat
sebagai leukokoria, dan kekeruhan terletak di bagian tengah lensa, jika garis tengahnya lebih besar
dari 2 mm dapat mengakibatkan amblyopia deprivasi permanen. Sedangkan tanda klinis dari katarak
traumatic berupa lensa menjadi putih segera setelah mengalami trauma karena masuknya vitrous dan
aqueus humor kedalam lensa yang bocor akibat trauma benda asing, dan terdapat bentuk bintang pada
bagian posterior lensa karena kontusio ocular, tanda ini dapat dideteksi melalui pupil yang terdilatasi
baik.
Pemeriksaan Ocular adalah pemeriksaan pada mata melibatkan identifikasi alam dan keparahan dari
katarak dan menentukan status dari penyakit lainnya yang mengkontribusikan gejala dan keterbatasan
potensial dari penglihatan yang baik mengikuti pembedahan katarak. Hal – hal yang berkaitan dengan
pemeriksaan ocular meliputi, tapi tidak terbatas untuk:
Pengukuran ketajaman visual/penglihatan di bawah kedua pencahayaan rendah dan tinggi
Biomickroscopi dengan dilatasi pupil, dengan perhatian khusus pada tiga zona klinis
lensa dan klasifikasi dan kuantifikasi dari katarak
Stereoscopi undus pemeriksaan dengan dilatasi pupil
Penilaian motilitas okular dan binoocularity
Pengukuran tekanan intraokular (IOP)
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang untuk memastikan mengenai diagnosis penyakit mata yang ada, ada cacat
fungsional, dan potensial peningkatan
a. Pemeriksaan lapang pandang
Untuk menyingkirkan kecurigaan atau bukti ablasi retina, tumor mata, glaukoma, retinitis
pigmentosa, coloboma, penyakit saraf optik, atau tumor.
b. Amsler grid
Untuk menyingkirkan kecurigaan penyakit makula
c. Corneal pachymetry/enthothelial penghitungan sel
- Sejarah transplantasi korna sebelumnya atau oprasi kornea
- Dugaan penebalan kornea atau distrofi endotel
- Rencana phacoemulsification
d. CT scan orbita
Untuk mengetahuai adanya fraktur, benda asing, atau kelainan lain.
e. A-scan
Dilakukan sebelum ekstraksi katarak
f. B-scan ultrasonography
- Terbatas penglihatan fundus
- Kecurigaan massa intraokular atau tumor
- Jika pole posterior tidak dapat terlihat.
g. Tonography
Dicurigai glaukoma atau didiagnosis glaukoma sudut terbuka
h. Pemeriksaan specialized color vision
Dugaan saraf optik atau penyakit makula
i. Electrophysiology
- Kecurigaan penyakit saraf optik
- Riwayat keluarga penyakit rentina
- Penilaian fungsi visual pada pasien dengan katarak dewasa
j. Sensitivitas kontras dan pemeriksaan glare
Pasien gejala kecacatan fungsional jauh lebih buruk dari yang disarankan oleh pengukuran
ketajaman visual
k. Pemeriksaan potensial ketajaman
Prediksi ketajaman pasca operasi
PENATALAKSANAAN
Pilihan pengobatan tergantung pada tingkat keburaman yang cukup untuk menyebabkan kesulitan
dalam melakukan aktivitas penting sehari-hari. Modalitas pengobatan berikut tersedia: 4
1. Medis: Jika ketajaman penglihatan 6/24 atau lebih baik, dilatasi pupil dengan 2,5% fenilefrin atau
kacamata refraktif sudah cukup untuk melakukan aktivitas rutin, dan pembedahan tidak
diperlukan. Siklopentolat dan atropin juga bisa bermanfaat. Baru-baru ini, ada juga obat tetes
katarak yang sedang diuji coba, yang bisa melarutkan katarak.
2. Pembedahan: Jika ketajaman penglihatan lebih buruk dari 6/24 atau ada indikasi medis
(glaukoma fakolitik, glaukoma fakomorfik, ablasi retina) di mana katarak berdampak buruk pada
kesehatan mata, pembedahan selalu diperlukan.
Katarak Kongenital: Tidak diperlukan pengobatan jika ketajaman penglihatan lebih dari
6/24, dan pasien dapat melakukan aktivitas rutinnya secara normal. Kacamata refraktif
dapat disarankan untuk kaburnya penglihatan atau diplopia. Jika ketajaman penglihatan
turun di bawah 6/24, pembedahan diperlukan, dan ahli bedah dapat memilih salah satu
dari prosedur pembedahan berikut tergantung pada keluhan pasien dan tingkat keparahan
penyakit.
- Irigasi dan aspirasi lensa
- Irigasi dan aspirasi lensa dengan implantasi lensa intraokular (IOL)
- Aspirasi irigasi lensa dengan IOL, vitrektomi anterior, dan kapsulotomi posterior
primer
Katarak senilis: Pilihan pengobatan adalah sebagai berikut
- Medis: Tidak ada perawatan medis yang efektif setelah katarak menjadi mature.
- Pembedahan: Katarak dewasa memiliki inti yang sangat keras, dan salah satu metode
berikut digunakan untuk mengekstrak lensa:
Ekstraksi katarak ekstrakapsular: prosedur pilihan
Ekstraksi katarak intrakapsular: teknik lama yang jarang digunakan karena
komplikasi
Fako-emulsifikasi: modifikasi ekstraksi katarak ekstrakapsular (ECCE) dengan
sedikit astigmatisme dan pemulihan visual awal
Phacolysis laser: kemajuan terbaru dalam percobaaan
3. Penatalaksanaan kondisi umum sebelum operasi: Banyak kondisi kesehatan umum memerlukan
pengoptimalan sebelum operasi untuk hasil yang lebih baik. Diabetes mellitus, Hipertensi, Infark
Miokard, Angina, Infeksi pernafasan, Stroke, Ulkus kaki, Hepatitis, virus AIDS, Epilepsi,
penyakit Parkinson, Artritis rheumatoid.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kurniawan, C. Kenali dan Tangani Buta Katarak. Penerbit Andi Yogyakarta 2018
2. Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke-3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2010.