DEWI RAHMAYANTI
INAS KHOIRUN NISA
PENY NURMARAYA M.
YUAN LAURA P.
DOKTER PEMBIMBING :
DR. HAPPY INDAH H, SP.KJ (K)
Perilaku jarang
Efek Sosial Perilaku sering membahayakan
membahayakan
Pengobata
Jarang butuh rawat inap Biasanya butuh rawat inap
n
FAKTOR PENYEBAB
F40.
GANGGUAN ANXIETAS FOBIK
GANGGUAN GANGGUAN
ANXIETAS ANXIETAS
FOBIK LAINNYA FOBIK YTT
AGAROFOBIA Semua Kriteria di bawah ini harus dipenuhi
untuk diagnosis pasti:
a) Gejala psikosis, perilaku/otonomik
merupakan manifestasi primer anxietasnya
b) Anxietas terbatas pada setidaknya 2 dari
situasi: banyak orang/keramaian, tempat
umum, bepergian keluar rumah, dan
bepergian sendiri dan
c) Menghindari situasi fobik harus atau sudah
F40.00= tanpa gangguan panik merupakan gejala yang menonjol (“house
F40.01= Dengan gangguan panik bound”)
GANGGUAN GANGGUAN
GANGGUAN
CEMAS CAMPURAN ANXIETAS
PANIK
MENYELURUH DAN DEPRESI
GANGGUAN GANGGUAN
GANGGUAN
ANXIETAS CAMPURAN ANXIETAS
ANXIETAS YTT
LAINNYA LAINNYA YDT
GANGGUAN PANIK
(ANXIETAS PAROKSISMAL EPISODIK)
Ditegakkan sebagai diagnosis utama bila tidak ada gangguan anxietas fobik, harus
ditemukan beberapa kali serangan anxietas berat (severe attacks of autonomic anxiety)
dalam kira-kira 1 bulan:
a) Pada keadaan dimana secara objektif tidak ada bahaya;
b) Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau dapat diduga sebelumnya
(unpredictable situation)
c) Dengan keadaan yang relatif bebas dari gejala-gejala anxietas pada periode di antara
serangan-serangan panik (meskipun demikian, umumnya dapat terjadi “anxietas
antisipatorik”, yaitu anxietas yang terjadi setelah membayangkan sesuatu yang
mengkhawatirkan akan terjadi).
GANGGUAN CEMAS MENYELURUH
Pedoman Diagnostik
• Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang
berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu-beberapa bulan.
sifatnya “free floating” atau “mengambang”
• Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut:
a) Kecemasan
b) Ketegangan motorik
c) Overaktivitas otonomik
• Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan, untuk
ditenangkan (reassurance) serta keluhan-keluhan somatik yang menonjol.
• Adanya gejala-gejala lain sementara (beberapa hari), khususnya depresi,
tidak membatalkan diagnostik utama : gangguan anxietas menyeluruh,
selama tidak memenuhi kriteria lengkap episode depresif (F32.-), gangguan
anxietas fobik (F40.-), gangguan panik (F41.0) atau gangguan obsesif-
komfulsif
GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI
Pedoman diagnostik
• Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, dimana masing-masing
tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk
menegakkan diagnostik tersendiri.
• Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih ringan, maka
harus dipertimbangkan kategori gangguan anxietas lainnya atau
gangguan anxietas fobik.
• Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup berat untuk
menegakkan diagnostik tersebut harus dikemukakan, dan diagnosis
gangguan campuran tidak dapat digunakan
GANGGUAN ANXIETAS CAMPURAN LAINNYA
Pedoman Diagnostik
• Memenuhi kriteria gangguan anxietas menyeluruh dan juga menunjukkannya
• Bila gejala-gejala yang memenuhi kriteria dari kelompok gangguan ini terjadi dalam
kaitan dengan perubahan atau stress kehidupan yang bermakna, maka
dimasukkan dalam kategori F43.2, gangguan penyesuaian
F42.
GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF
• Gejala obsesif - tindakan kompulsif hampir setiap hari selama sedikitnya 2 minggu berturut-
turut
• Merupakan distress / mengganggu aktivitas penderita
• Gejala obsesif harus mencakup hal-hal berikut :
a. Disadari sebagai pikirannya
b. Satu pikiran atau tindakan tidak dapat dilawan
c. Pikiran untuk melakukan tindakan tersebut bukan untuk memberi kepuasan /
kesenangan
d. Gagasan, bayangan pikiran, atau impuls tersebut harus merupakan pengulangan
yang tidak menyenangkan
• Ada kaitan erat antara gejala obsesif , terutama pikiran obsesif dengan depresi
• Gejala obsesif sekunder yang terjadi pada gangguan skizofrenia, sindrom Tourette atau
gangguan mental organik
MACAM GANGGUAN
PREDOMINAN
PREDOMINAN
PIKIRAN OBSESIF
TINDAKAN KOMPULSIF
ATAU
(OBSESSIONAL RITUAL)
PENGULANGAN
CAMPURAN PIKIRAN
GANGGUAN OBSESIF- GANGGUAN OBSESI-
DAN TINDAKAN
KOMPULSIF LAINNYA KOMPULSIF YTT
OBSESIF
F43.
REAKSI TERHADAP STRES BERAT & GANGGUAN
PENYESUAIAN
GANGGUAN STRES
REAKSI STRES AKUT
PASCA-TRAUMA
GANGGUAN
GANGGUAN DISOSIATIF
AMNESIA DISOSIATIF
MOTORIK DISOSIATIF (KONVERSI)
CAMPURAN
GANGGUAN
FUGUE DISOSIATIVE KONVULSI DISOSIATIF DISOSIATIF
(KONVERSI) LAINNYA
GANGGUAN
SOMATISASI
DISFUNGSI GANGGUAN
OTONOMIK SOMATOFORM
GANGGUAN SOMATOFORM LAINNYA
SOMATOFORM TAK
TERINCI GANGGUAN NYERI
GANGGUAN
SOMATOFORM
SOMATOFORM YTT
MENETAP
GANGGUAN
HIPOKONDRIK
GANGGUAN PSIKOSOMATIK
GANGGUAN PENYESUAIAN:
• Reaksi maladaptif terhadapa stressor psikososial yang timbul biasanya
dalam 1 bulan sesudah stressor.
• Maladaptif
• Hendaya dalam fungsi sosial & pekerjaan
• Manifestasi gangguan meliputi afek depresif, anxietas, campuran
anxietas/depresif & gangguan tingkah laku. Gx hilang bila stressor hilang
atau tercapai adaptasi baru.
TERAPI