Gangguan psikoneurotik yang ditandai kecemasan tanpa penyebab yang nyata dan
biasanya disertai dengan manifestasi fisiologis dari rasa takut (berkeringat,
gangguan jantung, diare, vertigo)
Epidemiologi : perempuan > laki-laki, perempuan terutama 16 40 tahun
Manifestasi klinis:
Tidak berbeda dari anxietas yang lain dan dapat dalam bentuk yang ringan sampai
berat (serangan panik)
Seringkali berbarengan dengan depresi, memperburuk keadaan anxietas fobik yang
sudah ada sebelumnya.
Diagnosis:
a) Agrofobia
Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang timbul merupakan manifestasi
primer dari anxietasnya
Anxietas yang timbul harus terbatas pada hubungan dengan setidaknya dua dari
situasi: keramaian, tempat umum, bepergian keluar rumah dan bepergian sendiri
Menghindari situasi fobik harus atau sudah merupakan gejala yang menonjol
b) Fobia Sosial
Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang timbul merupakan manifestasi
primer dari anxietasnya
Anxietas harus mendominasi atau terbatas pada situasi sosial tertentu (outside the
family circle)
Menghindari situasi fobik harus atau sudah merupakan gejala yang menonjol
* Bila terlalu sulit membedakan antara fobia sosial dengan agrofobia, hendaknya
diutamakan diagnosis agrofobia.
Penatalaksanaan:
1. Kombinasi farmakoterapi Obat-obat seperti yang digunakan untuk mengatasi
gangguan panik
2. Terapi kognitif-perilaku Pasien dapat diajarkan untuk melakukan relaksasi otot
dan bagaimana mengendalikan dorongan untuk melakukan hiperventilasi dengan
pernafasan yang teratur
Serangan panik adalah periode kecemasan atau ketakutan yang kuat dan relatif
singkat (biasanya kurang dari 1 tahun), yang disertai gajala somatik tertentu.
Gejala somatik pada saat panik: (4)
palpitasi, berkeringat, begetar, rasa seak nafas, perassan tercekik, nyeri dada atau
perasaan tidak nyaman, mual atau gangguan perut, pusing atau pingsan,
depersonalisasi (being detached from oneself) atau derealisasi (feelings of unreality),
ketakutan kehilangan kendali atau menjadi gila, rasa takut mati, parestesi (numbness or
tingling sensation), menggigil atau perasaan panas.
Diagnosis:
Ditegakkan sebagai diagnosis utama bila tidak ditemukan adanya gangguan
anxietas fobik.
Untuk diagnosis pasti, beberapa serangan berat dari anxietas otonomik harus
terjadi dalam periode kira-kira satu bulan :
Pada keadaan-keadaan dimana sebenarnya secara objektif tidak ada bahaya
Tidak terbatas hanya pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga
sebelumnya (unpredictable situations)
Antara serangan-serangan panik ada periode relatif bebas dari gejala anxietas
(umunya dapat terjadi juga anxietas antisipatorik anxietas yang terjadi
setelah membayangkan ssesuatau yang mengkhawatirkan akan terjadi).
Penatalaksanaan:
1. Farmakoterapi gejala panik baru tampak berkurang setelah minum obat 2-4
minggu.
2. Psikoterapi terapi kognitif dan perilaku. Terapi psikososial lain yang dapat
digunakan adalah terapi keluarga dan psikoterapi berorientasi tilikan.
Manifestasi klinis:
Gejala utamanya adalah kecemasan, ketegangan motorik, hiperaktivitas otonam dan
kewaspadaan kognitif. Gejala lain adalah mudah tersinggung dan dikejutkan. Pasien
seringkali datang ke dokter umum atau penyakit dalam dengan keluhan somatik yang
spesifik.
Diagnosis:
Anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari untuk
beberapa minggu sampai beberapa bulan, tidak berbatas pada situasi khusus
tertentu saja (free floating). Gejala-gejala ini biasanya mencakup hal-hal berikut :
Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seoerti di ujung tanduk, sulit
konsentrasi)
Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gementaran, tidak dapat santai)
Overaktivitas otonam (kepala terasa ringan, berkeringat, janting berdebar-debar,
sesak napas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering).
Pada anak-anak: perlu ditenangkan, keluhan somatik berulang yang menonjol
Gejala lain yang sementara (beberapa hari) khususnya depresi
Penatalaksanaan:
Pengobatan yang efektif adalah kombinasi psikoterapi, farmakoterapi, dan pendekatan
suportif. Pendekatan psikoterapi utama adalah terapi kognitif perilaku, suportif dan
beroirientasi tilikan. Dua obat utama adalah buspiron dan benzodiazepine.
Manifestasi klinis:
Kombinasi beberapa gejala gangguan kecemasan dan beberapa gejala gangguan
depresi.
Diagnosis:
Terdapat gejala-gejala anxietas maupin depresi, dimana masing-masing tidak
menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis
tersendiri. Untuk anxietas, beberapa gejala otonomik harus ditemukan walaupun
tidak terus-menerus, disamping rasa cemas atau kekhawatiran yang berlebihan.
Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih ringan, maka harus
dipertimbangkan kategori gangguan anxietas lainnya atau gangguan anxietas fobik.
Bila ditemukan sindroma depresi dan anxietas yang cukup berat untuk
menegakkan masing-,masing diagnosis, maka kedua diagnosis tersebut harus
dikemukakan, dan diagnosis gangguan campuran tidak dapat digunakan. Jika
karena suatu hal hanya dapat dikemukakan suatu diagnosis maka gangguan
depresif harus diutamakan.
Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat dengan stres kehidupan yang jelas, maka
harus digunakan kategori Gangguan Penyesuaian.
Penatalaksanaan:
Pendekatan psikoterapi melalui terapi kognitif atau modifikasi perilaku.
Farmakoterapi untuk gangguan kecemasan-depresi campuran antara lain adalah
obat anxietas atau obat antidepresan atau kedua-duanya.