Anda di halaman 1dari 6

Panic Disorder

Definisi
Klasifikasi DSM gangguan kecemasan yang ditandai dengan serangan kecemasan intens akut,
dengan atau tanpa agorafobia.

Etiologi (atau faktor resiko ya?)


• Faktor Tempramental
- Neurotisme (Efektifitas negatif): cenderung mengalami hal negatif
- Kepekaan kecemasan
• Faktor genetic dan fisiologi
- Multiple genes yang mengarah ke amigdala dan struktur lain yang terkait
• Faktor Lingkungan
- Kekerasan seksual
- Merokok (kalau dilihat ke diagnosis banding ini kayanya ga sesuai karena ini harusnya
masuk ke anxiety disorder disebabkan oleh substansi)
- Kematian dalam keluarga

Epidemiologi
- Seing terjadi pada wanita dengan rasio wnita : pria, 2:1
- Meningkat pada masa adolsence

Manifestasi Klinis
1. Palpitasi, jantung berdebar kencang, atau detak jantung dipercepat.
2. Berkeringat.
3. Gemetar atau gemetar.
4. Sensasi sesak napas atau tercekik.
5. Perasaan tercekik.
6. Nyeri dada atau ketidaknyamanan.
7. Mual atau gangguan perut.
8. Merasa pusing, goyah, pusing, atau pingsan.
9. Menggigil atau sensasi panas.
10. Parestesia (mati rasa atau kesemutan).
11. Derealization (perasaan tidak nyata) atau depersonalisasi (terlepas dari diri sendiri).
12. Takut kehilangan kendali atau "menjadi gila".
13. Takut mati

Diagnosis
Menurut PPDGJ, Ganguan Panik dapat ditegakan ketika :
• Gangguan panik tegekan sebagai diagnosis utama bila tidak ditemukan adanya ganguan
anxietas fobik.
• Untuk diagnosis pasti, harus ditemukan adanya beberapa kali serangan anxietas berat
(severe attack of autonomic anxiety) dalam masa kira – kira satu bulan.
a) Pada keadaan – keadaan dimana sebenarnya secara objektif tidak ada bahaya.
b) Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya.
c) Dengan keadaan yang relatif bebas dari gejala – gejala anxietas pada periode di antara
serangan – serangan panik.

Menurut DSM V
A. Serangan panik tak terduga yang berulang. Serangan panik adalah gelombang rasa takut atau
ketidaknyamanan hebat yang tiba-tiba mencapai puncaknya dalam beberapa menit, dan selama
itu empat (atau lebih) gejala berikut terjadi:
Catatan: Lonjakan mendadak bisa terjadi dari keadaan tenang atau keadaan cemas.
1. Palpitasi, jantung berdebar kencang, atau detak jantung dipercepat.
2. Berkeringat.
3. Gemetar atau gemetar.
4. Sensasi sesak napas atau tercekik.
5. Perasaan tersedak.
6. Nyeri dada atau ketidaknyamanan.
7. Mual atau gangguan perut.
8. Merasa pusing, goyah, pusing, atau pingsan.
9. Menggigil atau sensasi panas.
10. Parestesia (mati rasa atau kesemutan).
11. Derealization (perasaan tidak nyata) atau depersonalisasi (terlepas dari diri sendiri).
12. Takut kehilangan kendali atau "menjadi gila".
13. Takut mati.
Catatan: Gejala spesifik budaya (mis., Tinitus, nyeri leher, sakit kepala, teriakan atau tangisan
yang tidak terkendali) dapat terlihat. Gejala seperti itu seharusnya tidak dihitung sebagai salah
satu dari empat gejala yang diperlukan.
B. Setidaknya satu dari serangan telah diikuti oleh 1 bulan (atau lebih) dari salah satu atau kedua
serangan berikut:
1. Kekhawatiran terus-menerus atau kekhawatiran tentang serangan panik tambahan atau
konsekuensinya (misalnya, kehilangan kendali, mengalami serangan jantung, "menjadi gila").
2. Perubahan perilaku maladaptif yang signifikan terkait dengan serangan (misalnya, perilaku
yang dirancang untuk menghindari serangan panik, seperti menghindari olahraga atau situasi
yang tidak biasa).
C.Gangguan tersebut tidak disebabkan oleh efek fisiologis suatu zat (misalnya penyalahgunaan
obat, pengobatan) atau kondisi medis lain (misalnya, hipertiroidisme, gangguan
kardiopulmoner).
D. Gangguan tidak lebih baik dijelaskan oleh gangguan mental lain (misalnya, serangan panik
tidak terjadi hanya sebagai respons terhadap situasi sosial yang ditakuti, seperti dalam gangguan
kecemasan sosial; sebagai respons terhadap objek atau situasi fobia terbatas, seperti dalam fobia
spesifik; dalam respon terhadap obsesi, sebagai gangguan obsesif-kompulsif, sebagai respons
terhadap pengingat peristiwa traumatis, seperti pada gangguan stres pasca trauma, atau sebagai
respons terhadap pemisahan dari figur keterikatan, seperti dalam gangguan kecemasan
pemisahan).
Diagnosis Banding
Other specified anxiety disorder or unspecified anxiety disorder. Gangguan panik tidak
boleh didiagnosis jika serangan panik dengan gejala lengkap (tidak terduga) belum pernah
dialami. (Note: Maksudnya tidak memenuhi semua gejala yang terdapat dalam kriteria diagnosis)
Anxiety disorder due to another medical condition. Gangguan panik tidak terdiagnosis jika
serangan panik dianggap sebagai konsekuensi fisiologis langsung dari kondisi medis lain.
Contoh kondisi medis yang dapat menyebabkan serangan panik termasuk hipertiroidisme,
hiperparatiroidisme, pheochromocytoma, disfungsi vestibular, gangguan kejang, dan kondisi
kardiopulmoner.
Substance/medication-induced anxiety disorder. Gangguan panik tidak terdiagnosis jika
serangan panik dinilai sebagai konsekuensi fisiologis langsung dari suatu zat. Keracunan dengan
stimulan sistem saraf pusat (misalnya kokain, amfetamin, kafein)
Other mental disorders with panic attacks as an associated feature (e.g., other anxiety
disorders and psychotic disorders). Serangan panik yang terjadi sebagai gejala gangguan
kecemasan lainnya diharapkan (misalnya, dipicu oleh situasi sosial dalam gangguan kecemasan
sosial, oleh objek atau situasi fobia dalam fobia atau agorafobia tertentu, oleh kekhawatiran
dalam gangguan kecemasan umum, oleh pemisahan dari rumah atau figur keterikatan dalam
gangguan kecemasan perpisahan)

Treatment ( bagusnya ditambahin atau samain dengan kasus atau ditiadakan? Takutnya
tabrakan ama anxiety atau agrophobia)
Farmakologi:
Alprazolam
Obar kategori benzodiazepine
Indikasi: Panic disorder dengan atau tanpa agrophobia; anxiety yang berkaitan dengan depresi
Contraindikasi: Hipersensitivitas, kehamilan dan narrow-angle glucouma
Dosis: 0,5-1 mg sekali sehari; dapat meningkatkan dosis setiap 3-4 hari dengan peningkatan
≤1mg / hari (kisaran: 3-6 mg / hari)
MOA: Mengikat reseptor benzodiazepin spesifik pada neuron GABA postsynaptic di beberapa
situs dalam sistem saraf pusat, termasuk sistem limbik, formasi retikuler.
Efek samping: Hipotensi, Dizziness, Menurunnya berat badan, Depresi dan Confusion
Farmakokinetik:
OOA: 1 jam
Absorpsi: Cepat diserap di GI tract
Metabolisme: Hati via CYP3A4; membentuk dua metabolik aktif(4-hydroxyalprazolam dan α-
hydroxyalprazolam)
Eksresi: Urin (sebagai metabolit dan obat yang tidak di ubah)
Waktu paruh: 11 jam

Fluoxetine
Obat dengan kategori SSRI dan antidepresan
Indikasi: Major depressive disorder, obsessive-compulsive disorder dan panic disorder
Comtraindikasi: closed angle glaucoma, seizure, diabetes dan serangan jantung
Dosis: Awal: 10 mg / hari; setelah 1 minggu, tingkatkan menjadi 20mg / hari; mungkin
meningkat setelah beberapa minggu; dosis> 60 mg / hari
MOA: Menghambat reuptake neuron serotonin SSP; efek minimal atau tidak ada reuptake
norepinefrin atau dopamin; tidak secara signifikan mengikat reseptor alfa-adrenergik, histamin,
atau kolinergik
Efek samping: Menurunnya libido, mual, muntah, Weakness, headache dan dizziness
Farmakokinetik:
OOA: Satu minggu
Absorpsi: Diabsorpsi dengan baik, tertunda 1-2 jam dengan formulasi mingguan
Metabolisme: Hati, dengan CYP2C19 dan 2D6, menjadi norfluoxetine
Eksresi: Urin (10% sebagai norfluoxetine, 2.5% - 5% sebagai fluoxetine)

Non-farmako:
CBT (Cognitive Behavioral Therapy)
Dilakukan seminggu sekali. Status gejala pasien harus dipantau di setiap sesi, dengan
penggunaan skala penilaian, dan pasien juga dapat memantau sendiri dengan membuat catatan
harian gejala panik.
Perlakuan perilaku kognitif berdasarkan model ini mengandung beberapa komponen:
(1) psikoedukasi tentang model kognitif-perilaku gangguan panik;
(2) restrukturisasi kognitif untuk menantang kognisi bencana tentang kemungkinan dan
pentingnya serangan panik;
(3) paparan interoceptive terhadap sensasi somatik yang ditakuti untuk mengurangi "rasa takut
akan rasa takut"; dan
(4) paparan in vivo terhadap isyarat yang dihindari, terutama dalam kasus di mana penghindaran
agorafobik telah berkembang

Komplikasi (bener ga? Sebabnya kalau di dsm v dia bilang kalau ini hanya meningkatkan
resiko dibawah aja)
- Gangguan respiratory
- Depressive Disorder
- Bipolar Disorder
Prognosis (Ikut dengan anxiety disorder?)

Patomekanisme (Kalau di tutor dia ikut ama anxiety disorder. Tapi kalau yang lain gimana?
Hmmm)

Sumber
lexi-comps-drug-information-handbook-17th-edition
Buku Saku PPDGJ-III, 2013
DIAGNOSTIC AND STATISTICAL MANUAL OF MENTAL DISORDERS FIFTH EDITION
ICD-10
Kaplan and Sadockâs Comprehensive Textbook of Psychiatry

Anda mungkin juga menyukai