RETINOPATI DIABETIK
Disusun oleh :
Melyana 130112600034
Nida Rahmalia
130112600006
Preseptor :
A. Definisi
Retinopatidiabetik (RD) adalah suatu mikroangiopati (kelainan pembuluh darah kecil)
progresif yang ditandai olehk erusakan dan sumbatan pembuluh darah halus meliputi arteriol
prekapiler retina, kapiler-kapiler dan vena-vena. Retinopati diabetic merupakan salah satu
komplikasi dari penyakit kronik Diabetes Melitus yang dapat menimbulkan kebutaan.
B. Epidemiologi
pasien diabetes yang tidak dirawat dengan baik memiliki kemungkinan 25 kali lebih besar
penderita diabetes juga memiliki tekanan darah tinggi dan dengan tingkat kolesterol yang
tinggi, sehingga mempunyai risiko lebih besar menderita Retinopati. Ditambah, semakin
menjadi lebih besar. Perawatan yang tepat dan teratur dapat mengurangi kemungkinan
penderita Retinopati dan risiko masalah penglihatan serius yang permanen .Retinopati
diabetic merupakan penyebab kebutaan yang paling sering ditemukan pada usia dewasa
C. Etiologi
Retinopati diabetika terjadi karena diabetes mellitus yang tak terkontrol dan diderita
lama. Pada macula terjadi hipoksia yang menyebabkan timbulnya angiopati dan degenerasi
retinopatia dalah :
- Terjadi karena adanya perubahan dinding arteri
- Adanya komposisi darah abnormal
- Meningkatnya agregasi platelet dari plasma menyebabkan terbentuknya
mikrothrombin
- Gangguan endothelium kapiler menyebabkan terjadinya kebocoran
dasar dan diikuti dengan eksudasi dinding haemorhagic dengan udem perikapiler
- Perdarahan kapiler dapat terjadi di retina dalam sybhyaloid dimana letaknya di
depan jaringan retina. Hemoraghi tidak terjadi intravitreal tetapi terdapat dalam
terbatas pada retina saja, tidak menyebar kemembran limit aninterna. Karakteristik
NPRD termasuk, mikroaneurisma, area kapiler non perfusi, infark dari nerve fibre
layer edema retina, hard eksudat, arteriol abnormalitas, dilatasi dan beading vena
F. PatogenesisdanPatofisiologis
belum jelas. Namun demikian diduga paparan hiperglikemia dalam waktu yang lama
mengakibatkan perubahan biokimiawi dan fisiologi yang dapat menyebabkan
yaitu jalur poliol, glikasinon enzimatik dan pembentukan protein kinase C dan
berkurangnya sel perisit. Sel perisit merupakan sel-sel yang bercabang tak teratur
yang menyerupai fibroblast. Sel persist merupakan sel yang berasal dari mesenkim
yang tidak berdiferensiasi. Perisit adalah sel perikapiler dengan posisi tetap pada sel
endotel kapiler darah dan vena kecil. Selini berbentuk memanjang dan dikelilingi oleh
membrane basalis, hilangnya perisit, dan proliferasi endotel dimana pada keadaan
lanjut perbandingan antara sel endotel dan sel perisit dapa tmencapai 10:1
Patofisiologi RD yang terjadi di kapiler yaitu, pembentukan
cairan dan plasma seperti lipoprotein dan makromolekul dari mikrosirkulasi ke dalam
retina. Pada keadaan ini garam dan air dipompa keluar dari retina ke koroid tetapi
tidak disesrtai serum lipoprotein sehingga hard exudat yang berasal dari lipoprotein
G. Gejala
- Penglihatan yang kabur
- Sulit melihat saat malam
- Munculnyabenang tipis atau tikit dalam penglihatan (biasadisebut floaters)
- Penglihatan yang berubah-ubah
- Ketidakmampuan untuk melihat warna dengan benar
- Titik gelap atau lubang dalam pandangan
- Kehilangan kemampuan penglihatan (dalam tahap lanjutan)
H. Pemeriksaan
1. Anamnesis
- Penurunan tajam penglihatan
- Sulit melihat saat malam
- Riwayat DM (lama mengidap, control guladarah, kelainan sistemik lain akibat
DM)
2. Pemeriksaan Fisik
- Tes untuk mengukur ketajaman penglihatan untuk mengetahui apakah
pupil
- Pengujian kekuatan tekanan jaringan penglihatan
- Foto retina atau tomography untuk melihat kondisi retina
3. PemeriksaanPenunjang
- Fluorescein angiography untuk mengecek keberadaan pertumbuhan pembuluh
J. Pemeriksaan Penunjang
meliputi:
retinopati diabetik.
- Hasil pemeriksaan
- Fase non/pre-proliferatif retinopati diabetic
- Mikroanerisma Titik hiperfluorescein.
jumlah
3. Optical Coherence Tomography
- Tujuan: Menilai ketebalan retina, adanya pembengkakan retina serta traksi
vitreomakular.
- Bekerja menggunakan cahaya untuk menghasilkan gambaran penampang retina.
4. B-scan Ultrasonography
- Tujuan: Mengevaluasi status retina bila media refraksi terdapat kekeruhanakibat
K. Diagnosis Banding
1. Iskemik Okular
- Etiologi: Unilateral atau bilateral arterosklerosis/stenosis di arteri karotid sehingga
neovaskularisasi.
- Banyak pada pasien tua dengan asimetris anterior uveitis, katarak neovaskularisasi
dan retinopati.
2. Retinopati Hipertensi
- Etiologi: Hipertensi
- Dilatasi pada arteri terminal dan merusak barrier arteri-retina dikarenakan
makromolekul.
- Pemeriksaan:
Cutton-wool spot
pendarahan di retina
f. Neovaskularisasi di optik disk
g. Bekas luka fotokoagulasi panretina
L. Prognosis
Dubia Bergantung dari stadium klinis penyakit.
Insiden retinopati diabetic tergantung pada duras imenderita diabetes mellitus dan
pengendaliannya. Penanganan terbaik yang dapat dilakukan pada pasien penderita diabetes
untuk dapat mencegah terjadinya retinopati adalah dengan cara mengontrol gula darah.
Penatalaksanaan Komprehensif
- Setiap pasien yang terdiagnosis diabetes mellitus perlu segera dilakukan
mata.
retinopati diabetik.
- Setiap pasien diabetes perlu menjalan i pemeriksaan mata awal (skrining), diikuti
Kriteria Rujukan Setiap pasien diabetes yang ditemukan tanda-tanda retinopati diabetic
Fokus pengobatan bagi pasien retinopati diabetik non proliferatif tanpa edema macula
adalah pengobatan terhadap hiperglikemia dan penyakit sistemik lainnya.Terapi laser fokal
terhadap titik-titik kebocoran retina dapat memperkecil resiko penurunan penglihatan dan
diindikasikan pengobatan dengan foto koaagulasi panretinal laser (scatter coagulation) yang
secara bermakna menurunkan kemungkinan perdarahan massif korpus vitreum dan pelepasan
retina dengan cara menimbulkan regresi pada pembuluh darah baru yang abnormal tersebut.
Pada kasus tertentu Anti-VEGF dapat diberikan, dengan menghambat sekresi VEGF
(Vascular endothelial growth factor) yang menjadi sebab munculnya pembuluh darah baru
yang abnormal. Vitrektomi dilakukan bila terjadi perdarahan korpus vitreum dan pelepasan
retina.
Secara singkat, terapi untuk retinopati diabetik dapat diringkas dalam Tabel 1.