Ordo : Sapindales; Famili : Rutaceae; Genus : Citrus; Spesies : Citrus limon (L.)
Osbeck.
Jeruk lemon memiliki nama latin Citrus limon (L.) Osbeck. Di Indonesia
disebut dengan jeruk sitrun atau jeruk lemon (Indriani, 2015). Jeruk lemon
5
merupakan tanaman asli dari Benua Asia khususnya dari India sampai Cina.
Salah satunya adalah Citrus limon atau jeruk lemon. Jenis jeruk ini berasal dari
daeran Birma Bagian Utara dan Cina Selatan. Penyebaran jeruk lemon di
Indonesia berada di Jawa dan telah dibudidayakan. Jeruk lemon dapat tumbuh
baik di dataran rendah hingga ketinggian 800 meter di atas permukaan laut
(Batubara, 2017).
Jeruk citrus (dari bahasa Belanda Citroen), atau lemon adalah sejenis jeruk
yang buahnya biasa dipakai sebagai penyedap dan penyegar dalam banyak seni
boga dunia. Pohon jeruk citrun berukuran sedang (dapat mencapai 6 m), tumbuh
di daerah beriklim tropis dan sub-tropis serta tidak tahan akan cuaca dingin. Sitrun
negara – negara lainnya disekitar Laut Tengah. Tumbuhan ini cocok di daerah
beriklim kering dengan musim dingin yang relative hangat. Suhu ideal untuk
sitrus agar dapat tumbuh dengan baik antara 15-30 OC (60-85 OF) (Priambodo,
2015).
2.1.3.1 Daun
ujung dan pangkal meruncing, panjang 7-8 cm, lebar 4-5 cm, tangkai silindris,
5
6
permukaan biasanya licin, agak berminyak (Priambodo, 2015) dan sayap daun
2.1.3.2 Batang
Batang atau daun berduri, panjang tetapi tidak rapat, tegak, bulat,
2.1.3.3 Akar
Jenis akar dari tanaman jeruk lemon adalah akar tunggang atau akar primer
dimana akar jenis ini dimiliki oleh tumbuhan dikotil seperti tanaman jeruk lemon.
2.1.3.4 Bunga
11,5 cm, hijau, kelopak kelopak bentuk bintang, hijau, benang sari panjang 1,5
cm, kepala sari bentuk ginjal, kuning, tangkai putik silindris, panjang 1 cm, kepala
putik bulat, kuning, mahkota lima helai, bentuk bintang, putih kekuningan
2.1.3.5 Buah
Di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan lemon susu daripada jeruk sitrun
(Meilina, 2003). Buah lemon berkulit kasar, berwarna kuning orange (Priambodo,
6
7
dengan panjang 5-8 cm, tebal kulitnya 0,5-0,7 cm dan dasarnya agak menonjol.
Lemon yang baik berwarna kuning tua, padat dan berdaging tebal dengan
permukaan kulit mengkilap dan rata. Warna akan berubah lebih pucat ketika
matang (Priambodo, 2015). Buah ini termasuk dalam kelompok jeruk yang
disebut “hesperidium”. Lemon yang sudah matang akan berubah warna dari hijau
2017).
Buah lemon mempunyai rasa khas, yaitu rasa asam kuat khas sitrus yang
berasal dari air pada kulit lemon itu sendiri. Terasa lebih segar karena terdapat
campuran rasa asam mint. Lemon ini juga lebih menarik karena bentuk yang unik
dengan warna yang cerah. Kulitnya dapat dibuat bahan kue, jelly, asam sitrun,
pectin, dan minyak jeruk. Jeruk lemon ini dapat dibuat obat-obatam, karena
mengandung kadar vitamin C yang cukup tinggi. Obat-obatan yang berasal dari
jeruk lemon dapat digunakan untuki mencegah pendarahan pada pembuluh darah
2015).
2.1.3.6 Biji
(rata-rata 10-15).
jeruk nipis serta sebagai sumber vitamin A, B1, B2, fosfor, kalsium, pectin,
7
8
yang memiliki kemampuan sebagai antibakteri dalam buah jeruk lemon adalah
asam sitrat yang merupakan asam organik utama yang terkandung dalam air
perasaan lemon. Selain itu menurut Zu at al, 2005 dalam Indriani, 2015
memiliki aktivitas antibakteri dimana pada buah jeruk lemon juga memiliki
kandungan minyak atsiri berupa limonene. Menurut Noghata et al, 2006 dalam
2.1.4.1 Limonoid
glucosidal. Limonoid aglicones menyebabkan rasa pahit pada jeruk dan tidak larut
dalam air. Sedangkan glucosoida tidak menyebabkan rasa pahit pada lemon dan
pertumbuhan insek, insek antifidan dan pengaruh medis terhadap binatang dan
terhadap serangga, zat pengatur tumbuh dan zat toksi pada kutu beras, larvasida,
8
9
(Wati, 2010).
2.1.4.2 Tanin
buah, daun, buah yang belum matang, batang dan kulit kayu. Tanin dikatakan
sebagai sumber asam dalam buah. Tanin terdiri dari golongan tanin yang
terhidrolisis, golongan yang tak dapat terhidrolisis dan pseudotanin (Wati, 2010).
Sifat kimia tanin antara lain merupakan senyawa kompleks dalam bentuk
makanan sehingga tannin bersifat sebagai racun perut. Tannin dapat menggangu
9
10
2.1.4.3 Flavonoid
yang ditemukan di alam. Senyawa ini merupakan zat berwarna merah, ungu dan
biru dan sebagai zat warna kuning yang ditemukan dalam tumbuhan. Flavonoid
salah satu jenis senyawa yang bersifat racun. Flavonoid mempunyai sifat khas
yaitu bau yang tajam, dan larut dalam air dan pelarut organic serta mudah terurai
alami di tubuh serangga dan menimbulkan kelayuan pada saraf (Wati, 2010).
2.1.4.4 Fenol
zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan yang memiliki tanda khas yaitu
memiliki banyak gugus fenol dalam molekulnya. Polifenol sering terdapat dalam
bentuk glikosida polar dan mudah larut dala pelarut polar. Polifenol berperan
dalam memberi warna pada suatu tumbuhan seperti warna daun saat musim
10
11
Selain itu minyak atsiri juga sering digunakan sebagai bahan aditif serta pengawet
obat berbagai jenis penyakit pada manusia dan hewan (Hartati, 2012).
Menurut Dubey et al., 2008, Dubey et al., 2010, Isman ., 2000 dan Koul et
al., 2008 dalam Hartati., 2012 aktivitas biologi minyak atsiri terhadap serangga
11
12
(Setiawati, 2000 dalam Anjar, 2011). Larva Culex sp tubuhnya terdiri dari kepala,
toraks (3 ruas/segmen), abdomen (10 ruas), siphon, dan ruas anal (Pusarawati., et
al, 2008 dalam Zulaikah, 2014). Menurut Setiawati (2000) dalam Anjar (2011)
Kepala Culex umumnya bulat atau sferik dan memiliki sepasang mata, sepasang
antena, sepasang palpi yang terdiri atas 5 segmen dan 1 probosis antena yang
terdiri atas 15 segmen. Toraks nyamuk terdiri atas 3 bagian yaitu protoraks,
sayap (Setiawati, 2000 dalam Anjar, 2011). Pada ruas abdomen VIII terdapat
duru-duri (comb teeth) yang berjumlah lebih dari dua baris. Siphon berbentuk
seperti kerucut, langsing dan panjang. Bulu siphon (hairtuft) terdapat lebih dari
12
13
satu pasang. Pada ujung siphon terdapat alat pernapasan (Pusarawati., et al, 2008
kepalanya spheris hampir seluruhnya di liputi oleh sepasang mata majemuk yang
hampir bersentuhan. Sayap panjang dan sempit dengan vena serta terlipat di atas
perutnya pada saat istirahat. Nyamuk mempunyai sisik yang tersebar meliputi
disesuaikan untuk menusuk dan menghisap darah (Sasmita dkk., 2013). Probosis
probosis yang lebih panjang dan tajam, tubuh membungkuk serta memiliki bagian
tepi sayap yang bersisik (Subekti, 2005 dalam Dyah dkk., 2009). Bagian mulut ini
terdiri atas labium pada bagian bawah yang mempunyai saluran, pada bagian atas
maksila yang bergerigi. Antenna panjang (filiformis) dan langsing terdiri atas 15
segmen, antena nyamuk jantan memiliki banyak bulu disebut antena plumose,
sedangkan pada betina sedikit berbulu disebut antena pilose (Sasmita dkk., 2013).
13
14
Gambar 2.3 Siklus hidup Culex quinquefasciatus Say (Metcalff, 1985 dalam
Anjar, 2011)
(imago). Telur diletakkan di atas air dan di atas tanaman mengapung. Larva dan
pupa berkembang pada air yang mengandung gulma air. Nyamuk merupakan
serangga yang sangat sukses memanfaatkan air lingkungannya, termasuk air alami
dan air sumber buatan yang sifatnya permanen maupun temporer (Hastutiek dkk.,
2.2.2.1 Telur
14
15
Telur biasanya diletakkan di atas permukaan air satu per satu atau dalam
diletakkan berkelompok atau rakit (raft). Dalam satu kelompok biasa terdapat
puluhan atau ratusan butir telur nyamuk. Telur dapat bertahan hidup dalam waktu
yang cukup lama dalam bentuk dorman. Namun, bila air cukup tersedia, telur-
telur itu biasanya menetas 2-3 hari setelah diletakkan (Sembel, 2009 dalam
Zulaikah, 2014).
2.2.2.2 Larva
Telur menetas menjadi larva atau sering juga disebut jentik. Berbeda
dengan larva dari anggota-anggota dipteral yang lain seperti lalat yang larvanya
tidak bertungkai, larva nyamuk memiliki kepala yang cukup besar serta toraks dan
dirinya pada permukaan air. Untuk mendapatkan oksigen dari udara, jentik-jentik
nyamuk Culex dan Aedes menggantungkan tubuhnya agak tegak lurus pada
empat kali dan berpupasi sesudah sekitar 7 hari. Setiap pergantian kulit terbentuk
berbentuk agak pendek, tidak makan, tetapi tetap aktif bergerak dalam air
terutama bila diganggu. Pupa berenang naik turun dari bagian dasar ke permukaan
air. Bila perkembangan pupa sudah sempurna, yaitu sesudah dua atau tiga hari
15
16
maka kulit pupa pecah dan nyamuk dewasa keluar serta terbang (Sembel, 2009
Nyamuk dewasa yang baru keluar dari pupa berhenti sejenak di atas
Nyamuk ini hidup dan berkembangbiak di air yang keruh atau kotor
seperti di got, selokan, comberan, sungai yang dipenuhi sampah dan tempat –
tempat lainnya yang tinggi pencemarannya. Nyamuk ini biasanya istirahat saat
siang hari dan menghisap darah manusia pada malam hari setelah matahari
mosquito yang sering masuk ke dalam rumah – rumah terutama tengah malam
(Prianto, 2000).
2.2.4 Pengendalian
dengan berbagai cara, antara lain dengan kontrol biologis terhadap larva bisa
16
17
digunakan predator alami antara lain ikan gambusia, ikan nila, ikan kepala timah,
2.3 Insektisida
digunakan untuk membunuh serangga (Raini, 2009) dan (Sunaryo dkk., 2015).
Insektisida berasal dari kata insect dan cide. Insect berarti serangga dan cide
tidak dengan membunuh, namun dengan cara lain seperti menarik, mengusir,
pengertian insektisida yaitu semua bahan atau campuran bahan yang digunakan
digunakan bersama dengan bahan lain, misal dicampur dengan minyak sebagai
17
18
Alfiah,2011).
dibedakan atas racun pernafasan (fumigant), racun kontak, dan racun perut.
bentuk mulutnya, insektisida ini berbentuk gas. Penggunaan insektisida ini harus
kontak, yang terpenting adalah kontak antara serangga yang ingin dibunuh dengan
harus masuk melalui mulut. Serangga yang diberantas dengan insektisida ini
biasanya mempunyai bentuk menggigit lekat isap dan bentuk mengisap (Joharina
air. Mengetahui cara kerja insektisida akan bermanfaat dalam memilih dan
merotasi insektisida yang ada untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam
Insektisida memiliki beberapa jenis bahan kimia yang berbeda, antara lain
Borat menurut Gandahusada., dkk (1998) dalam Akbar (2011) dan (Raini, 2009).
18
19
(Kusumastuti, 2014).
dapat menyebabkan kerusakan syaraf dan diduga kuat sebagai zat karsinogenik.
Pengaruhnya tidak berlangsung lama tetapi tetap berbahaya jika terjadi akumulasi
(Kusumastuti, 2014).
karena tidak terabsorpsi dengan baik oleh kulit. Walaupun demikian, insektisida
ini dapat menimbulkan alergi pada orang yang peka (Kusumastuti, 2014).
oles. DEET merupakan bahan aktif yang paling banyak dan sering digunakan
yang dapat menolak nyamuk untuk mendekati kulit. DEET merupakan bahan aktif
tidak digunakan pada pemakaian berulang setelah delapan jam. DEET dapat
Insektisida diproduksi dari berbagai material yang berisi bahan aktif dalam
19
20
pestisida rumah tangga. Pestisida golongan piretroid dapat dibedakan menjadi dua
yaitu piretroid alam yang berasal dari bunga Chrysanthemum cinerari aefolium
yang berasal dari bubuk bunga matahari yang telah dimodifikasi pada gugus ester
dengan menghambat akson pada kanal ion sehingga mengakibatkan impuls syaraf
tetapi dapat menimbulkan alergi pada orang yang peka (Sunaryo et al., 2015).
20
21
dosis yang rendah serta daya bunuhnya cepat (Pemba dan Kadangwe, 2012).
21