Anda di halaman 1dari 12

Pengawetan Sari Buah

LAPORAN PRAKARYA KIMIA


PEMBUATAN SARI BUAH
SARI BUAH NANAS

KELOMPOK IV
Aminah Uswatun H.
Diah Megasari T.
Leni Irmayasari
Lina Budi Cahyarini
Toto Gusbandono

Pendidikan Kimia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2011
I. JUDUL
Pengawetan Sari Buah

II.TUJUAN
Untuk meningkatkan daya tahan simpan, daya guna serta nilai ekonomis dari buah nanas.
III. TEORI
ALASAN
Nanas adalah buah tropis dengan daging buah berwarna kuning memiliki kandungan air 90% dan kaya
akan Kalium, Kalsium, lodium, Sulfur, dan Khlor. Selain itu juga kaya Asam, Biotin, Vitamin B12, Vitamin
E serta Enzim Bromelin.Nanas merupakan komoditas unggulan di Sumatera Selatan. Pada tahun 2006
produksi panen nanas di Sumatera Selatan mencapai 141.542 ton/tahun, peringkat ke tiga setelah Jawa
Barat dan Lampung. Permintaan pasar dalam negeri terhadap buah nanas cenderung meningkat sejalan
dengan pertumbuhan jumlah penduduk, semakin baik pendapatan masyarakat, dan semakin tinggi
kesadaran penduduk tentang nilai gizi dari buah-buahan.Nanas termasuk komoditas buah yang mudah
rusak, susut, dan cepat busuk.Oleh karena itu, seusai panen memerlukan penanganan pasca panen,
salah satunya dengan pengolahan.
1.
LATAR BELAKANG
Di bidang pangan, produk-produk olahan berbahan baku nanas telah banyak ragam dan bentuk
olahannya. Produk olahan nanas dapat berupa makanan dan minuman, seperti selai, cocktail, sirup, sari
buah, keripik hingga manisan buah kering.Gagasan ini terbukti menguntungkan, sebab dengan menjadi
produk olahan akan diperoleh banyak keuntungan. Selain menyelamatkan hasil panen, pengolahan buah
nanas juga dapat memperpanjang umur simpan, diversifikasi pangan dan meningkatkan kualitas maupun
nilai ekonomis buah tersebut. Sari buah nanas adalah cairan yang diperoleh dari proses ekstraksi buah
nanas. Sari buah tersebut terbagi dua, ada yang dapat diminum langsung dan ada yang difermentasi
menjadi minuman kesehatan.Buahnanas mengandung vitamin (A dan C), Kalsium, Fosfor, Magnesium,
Besi, Natrium, Kalium, Dekstrosa, Sukrosa (gula tebu), dan Enzim Bromelain.Bromelain berkhasiat
antiradang, membantu melunakkan makanan di lambung, mengganggu pertumbuhan sel kanker,
menghambat agregasi platelet, dan mempunyai aktivitas fibrinolitik.Kandungan seratnya dapat
mempermudah buang air besar pada penderita sembelit (konstipasi).Masyarakat saat ini lebih menyukai
produk yang praktis dan awet maka produk ini diharapkan mampu memenuhi keinginan tersebut. (Diki
Nanang Surahman, S.T., Hendanvin M. Astro, S.P., Heri Priyatna, S.P. dan Cucu Hindasah)
DESKRIPSI BAHAN
1.
Buah Nanas (Ananas comosus L. Merr)
Klasifikasi tanaman nanas menurut Prihatman (2000) adalah:
Kingdom :Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi :Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Kelas :Angiospermae (berbiji tertutup)
Ordo :Farinosae (Bromeliales)
Famili :Bromiliaceae
Genus :Ananas
Species :Ananas comosus (L.) Merr
Sari Buah Nanas

Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama ilmiah Ananas comosus. Memiliki
nama daerah danas (Sunda) dan neneh (Sumatera). Dalam bahasa Inggris disebut pineapple dan orangorang Spanyol menyebutnya pina.Nanas berasal dari Brasilia (Amerika Selatan) yang telah di
domestikasi disana sebelum masa Colombus.Pada abad ke-16 orang Spanyol membawa nanas ini ke
Filipina dan Semenanjung Malaysia, masuk ke Indonesia pada abad ke-15.Di Indonesia pada mulanya
hanya sebagai tanaman pekarangan, dan meluas dikebunkan di lahan kering di seluruh wilayah
nusantara. Nenas sejenis tumbuhan tropikal dan berada dalam kumpulan bromeliad
(Famili Bromeliaceae), tumbuhan yang rendah seperti herba (herbaceous perennial) dengan 30 atau
lebih daun yang panjang, tajam mengelilingi batang yang tebal. Nenas biasanya berwarna hijau sebelum
masak dan berubah menjadi hijau kekuningan apabila masak.Kulit buahnya bersisik dan bermata
banyak.Selain dikenal sebagai sumber vitamin C, buah nenas mengandung protein, asam organik,dan
dektrosa. Nanas digolongkan dalam dua jenis mutu, yaitu mutu I dan II. Beberapa penentu mutunya
adalah Kerusakan (%): mutu I=maksimum 5; mutu II=maksimum 10; Busuk (%): mutu I=maksimum 1;
mutu II=maksimum 2; cara uji SP-SMP-311-1981. Kadar total padatan terlarut (%): minimum 12. Kotoran:
bebas kotoran; cara uji organoleptik. Warna buah cepat sekali berubah oleh pengaruh fisika misalnya
sinar matahari dan pemotongan, serta pengaruh biologis (jamur) sehingga mudah
menjadi busuk.Oleh karena itu pengolahan buah untuk memperpanjang masa simpannya sangat penting.
Buah dapat diolah menjadi berbagai bentuk minuman seperti anggur, sari buah dan sirup juga makanan
lain seperti manisan, dodol, keripik, dan sale. Sari buah lebih mudah untuk dicerna dan lebih tahan
lama.Kualitas sari buah setara dengan kualitas buahnya. Bebeapa penentu kualitas adalah kekentalan,
kekeruhan, dan kadar padatan terlautnya. Pada prinsipnya dikenal 2 (dua) macam sari buah, yaitu: Sari
buah encer (dapat langsung diminum), yaitu cairan buah yang diperoleh dari pengepresan daging buah,
dilanjutkan dengan penambahan air dan gula pasir. Sari buah pekat/Sirup, yaitu cairan yang dihasilkan
dari pengepresan daging buah dan dilanjutkan dengan proses pemekatan, baik dengan cara pendidihan
biasa maupun dengan cara lain seperti penguapan dengan hampa udara, dan lain-lain. Sirup ini tidak
dapat langsung diminum, tetapi harus diencerkan dulu dengan air (Jajang Juansah, Kiagus Dahlan, dan
Farida Huriati)
Khasiat Sari Buah Nanas
Antioksidan Alami
Posman Sibuea, Lektor Kepala Jurusan THP Unika Santo Thomas SU Medan menyatakan buah nanas
mengandung vitamin C dan vitamin A (Retinol) masing-masing sebesar 24,0miligram dan 39 miligram
dalam setiap 100 gram bahan. Kedua vitamin sudah lama dikenalmemiliki aktivitas sebagai antioksidan
yang mampu menghentikan reaksi berantaipembentukan radikal bebas dalam tubuh yang diyakini
sebagai dalang atau provokatorberbagai penyakit.
Mencegah Katarak
Hal yang sama dilakukan vitamin antioksidan Asam Askorbat dan Betakarotenoid yangmenstabilkan
membran sel lensa (mata) danmempertahankan konsentrasi glutation tereduksi.Dengan demikian, dapat
mencegah reaksi oksidasilipid pada membran sel lensa sehingga kita dapat terhindar dari katarak.

Mempercepat Penyembuhan Luka


Buah nanas mengandung bromelain (enzim protease yang dapat menghidrolisa protein) (Aeni, 2009).Dari
berat 100 gram buah nanas kupas dan dibuat menjadi ekstrak sehingga dihasilkan 50 ml ekstrak nanas
(Asryani, 2007). Muniarti (2006) buah nanas yang masih hijau atau belum matang mengandung bromelin
lebih sedikit dibanding buah nanas segar yang sudah matang. Bromelin yang secara alami ada dalam
buah nanas jugadiyakini dapat mempercepat penyembuhan lukaoperasi serta pembengkakan dan nyeri
sendi.
Bromelin adalah enzim yang dapat diisolasi dari sari atau batang nanas (Winarno, 1986).Bromelin
tergolong kelompok enzim protease sulfhidril (Chairunisa, 1985).Bromelin memiliki kemampuan untuk
memecah struktur molekul protein menjadi bentuk lebih sederhana (asam amino) (Suprapti,
2008).Bagipenderita wasir atau ambeien dianjurkanmengonsumsi buah nanas 4-5 kali setiap harikarena
Bromelin dapat menghentikan pendarahandan serat yang dikandung dapat memperlancarbuang air
besar.
Mencegah Stres
Menurut Wen dan Wrolstad dari Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan,Oregon State University (2002)
melaporkan saribuah nanas memiliki kandungan Serotonin sekitar1,7-3,15 miligram/100 gram.Dengan
mengonsumsi buah nanas 200gram setiap hari secara teratur selama beberapa minggu, tubuhakan
memperolehmanfaat ganda.Selain kecukupan harian Vitamin C sekitar 60 miligram terpenuhi, tubuh
yang sudahdidakwa mengalami stres berat juga dapat normal kembali dan sekaligus dapat
menurunkankadar kolesterol darah sebesar 10%.

Asam Sitrat
Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan buah tumbuhan genus
Citrus (jeruk-jerukan).Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik dan alami, selain digunakan
sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan.Dalam biokimia, asam sitrat dikenal
sebagai senyawa antara dalam siklus asam sitrat yang terjadi di dalam mitokondria, yang penting dalam
metabolisme makhluk hidup.Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat pembersih yang ramah lingkungan
dan sebagai antioksidan.
Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi,
yang dapat mencapai 8% bobot kering, pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut).
Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7 (strukturnya ditunjukkan pada tabel informasi di sebelah
kanan). Struktur asam ini tercermin pada nama IUPAC-nya, asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat.
Keasaman asam sitrat didapatkan dari tiga gugus karboksil COOH yang dapat melepas proton
dalamlarutan.Jika hal ini terjadi, ion yang dihasilkan adalah ion sitrat.Sitrat sangat baik digunakan dalam
larutan penyangga untuk mengendalikan pH larutan.Ion sitrat dapat bereaksi dengan banyak ion logam

membentuk garam sitrat.Selain itu, sitrat dapat mengikat ion-ion logam dengan pengkelatan, sehingga
digunakan sebagai pengawet dan penghilang kesadahan air (lihat keterangan tentang kegunaan di
bawah).
Pada temperatur kamar, asam sitrat berbentuk serbuk kristal berwarna putih. Serbuk kristal tersebut
dapat berupa bentuk anhydrous (bebas air), atau bentuk monohidrat yang mengandung satu molekul air
untuk setiap molekul asam sitrat. Bentuk anhydrous asam sitrat mengkristal dalam air panas, sedangkan
bentuk monohidrat didapatkan dari kristalisasi asam sitrat dalam air dingin. Penggunaan utama asam
sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita rasa dan pengawet makanan dan minuman, terutama
minuman ringan. Kode asam sitrat sebagai zat aditif makanan (E number ) adalah E330. Garam sitrat
dengan berbagai jenis logam digunakan untuk menyediakan logam tersebut (sebagai bentuk biologis)
dalam banyak suplemen makanan.Sifat sitrat sebagai larutan penyangga digunakan sebagai pengendali
pH dalam larutan pembersih dalam rumah tangga dan obat-obatan.
Kemampuan asam sitrat untuk meng-kelat logam menjadikannya berguna sebagai bahan sabun dan
deterjen.Dengan meng-kelat logam pada air sadah, asam sitrat memungkinkan sabun dan deterjen
membentuk busa dan berfungsi dengan baik tanpa penambahan zat penghilang kesadahan.Demikian
pula, asam sitrat digunakan untuk memulihkan bahan penukar ion yang digunakan pada alat penghilang
kesadahan dengan menghilangkan ion-ion logam yang terakumulasi pada bahan penukar ion tersebut
sebagai kompleks sitrat.
Asam sitrat digunakan di dalam industri bioteknologi dan obat-obatan untuk melapisi (passivate) pipa
mesin dalam proses kemurnian tinggi sebagai ganti asam nitrat, karena asam nitrat dapat menjadi zat
berbahaya setelah digunakan untuk keperluan tersebut, sementara asam sitrat tidak.
Asam sitrat dikategorikan aman digunakan pada makanan oleh semua badan pengawasan makanan
nasional dan internasional utama.Senyawa ini secara alami terdapat pada semua jenis makhluk hidup,
dan kelebihan asam sitrat dengan mudah dimetabolisme dan dihilangkan dari tubuh.
1.

IV.
1.

No.

ALAT DAN BAHAN


Alat

Nama Alat

Jumlah

1.
2.

Panci Teflon
Sendok

1 buah
1 buah

3.

Pengaduk kayu

1 buah

4.

Kain penyaring

1 buah

5.

Kompor listrik

1 buah

6.

Gelas plastik

1 buah

7.

Mangkuk

1 buah

8.

Pisau

1 buah

9.

Parutan

1 buah

10.

Talenan

1 buah

11.

Sterilisator

1 buah

1.

Bahan

No.

Nama Bahan

Jumlah

1.
2.

Buah nanas
Gula pasir

0.5 kg
0.25 kg

3.

Air

300 ml

4.

Asam sitrat

3 gram

1.

V.

No.
1.
2.

CARA KERJA

Cara Kerja
Buah nanas dibersihkan, dikuliti sampai bersih
kemudian dicuci.
Buah nanas dihaluskan dengan cara diparut.

3.
4.
5.
6.
7.

Sari buah diambil dengan cara menyaring buah


yang telah diparut menggunakan kain bersih.
Membuat larutan gula dengan cara melarutkan 250
gram gula pasir ke dalam 300ml air kemudian
dipanaskan hingga mendidih dan semua gula larut.
Menambahkan asam sitrat ke dalam larutan gula
yang sudah dingin.
Menambahkan larutan gula ke dalam sari buah
nanas yang telah diperoleh hingga didapatkan rasa
yang pas.

Gambar

Memasukkan hasil olahan ke dalam botol yang


bersih, ditutup rapat kemudian dimasukkan ke
dalam sterilisator selama 15 menit.
1.

VI.

No.

DATA PENGAMATAN

Hari Ke-

Hasil Pengamatan
Warna: kuning kental
Aroma : harum
Warna : kuning kental
Aroma : harum
Timbul sedikit busa di atas sari buah
Warna : kuning kental
Aroma: sedikit asam
Sedikit busa di atas sari buah

1.
2.

Warna : kuning kental


0
1

Aroma: menyengat

Sedikit busa di atas sari buah

Terdapat endapan putih

3.
4.
1.
1.
VII.
Hasil dan Pembahasan
Pada percobaan sari buah ini (buah nanas) bertujuan untuk meningkatkan daya tahan simpan, daya guna
serta nilai ekonomis dari buah-buahan. Sari buah adalah cairan yang jernih dan keruh yang diperoleh
dengan cara penghancuran dan pengepresan daging buah-buahan yang telah masak dan segar.
Sehingga untuk meningkatkan cita rasa dan daya awet maka sari buah-buahan perlu diberi larutan gula
pasir secukupnya dan sedikit 0,1 % asam sitrat.
Dalam pembuatan sari buah nanas ini dapat dilakukan dengan cara memarut buah nanas dan mengambil
sari buahnya dengan cara menyaring dengan saringan teh. Kemudian menyaring lagi dengan kain putih
untuk mendapatkan sari buah yang baik. Hasil penyaringan buah nanas ini (sari buah) diencerkan
dengan menambahkan air, kemudian ditambahkan larutan gula pasir sampai rasa sari buah manis dan
rasa nanas masih tetap ada. Kemudian menambahkan sedikit (sepucuk sendok makan) 0,1 % asam

sitrat. Selanjutnya sari buah dimasukkan ke dalam botol yang telah disterilisasi, ditutup rapat, dan
disterilkan kembali pada suhu 800C.
Penambahan asam sitrat pada pengawetan sari buah nanas ini berfungsi sebagai pengawet yang dapat
menghambat atau membunuh mikroorganisme. Rumus asam sitrat sebagai berikut:
C6H8O7
Sedangkan penambahan larutan gula pasir berfungsi untuk menambahkan rasa manis. Selain itu botol
harus disterilkan supaya benar-benar bersih dan tidak ter dapat mikroorganisme yang dapat merusak sari
buah. Sterilisasi dilakukan pada suhu 800C karena apabila dilakukan pada suhu yang lebih dari 80 0C
maka dapat merusak rasa dan aroma dari sari buah-buahan, buah yang diambil sari buahnya harus
benar-benar masak dan belum rusak karena apabila sari buah yang telah rusak maka akan memberikan
sari buah yang rasanya pahit.
Pembuatan sari buah nanas diperoleh bahwa pada awal pembuatan, warna sari buah kuning kental,
beraroma harum, dan rasanya manis. Setelah 3 hari, warna sari buah kuning kental, beraroma
menyengat, timbul endapan dan sedikit busa di bagian atas serta rasanya manis keasaman. Dari data ini
dapat dikatakan bahwa pembuatan sari buah nanas kurang berhasil karena disebabkan:
1.
2.
3.
4.
5.
1.

Botol kurang steril.


Penyaringan sari buah yang kurang tepat.
Ada residu buah yang ikut tersaring.
Pengenceran yang kurang tepat.
Penambahan larutan gula dan asam sitrat kurang tepat.
VIII.
Anilisis Kelayakan Usaha
Daftar Harga
Buah nanas (0.5 Kg)
= Rp 4.500,00
Gula pasir (0.25 Kg)
= Rp 2.500,00
Asam sitrat
= Rp 1.000,00
Air mineral (300 ml)
= Rp 1.000,00
Botol (3 buah)
= Rp 3.000,00

Harga total

Rp 12.000,00

Dari bahan-bahan tersebut di atas, dapat dihasilkan 3 botol produk sari buah nanas. Sehingga harga
produksi tiap botol adalah:
Rp 12.000,00 / 3 = Rp 4.000,00

Biaya produksi

= 12 x harga total

= 12 x Rp 4.000,00
= Rp 48.000,00

Harga jual tiap botol = Rp 5.000,00


Harga jual total
= 12 x Rp 5.000,00

= Rp 60.000,00

Laba

= harga jual total biaya produksi

= Rp 60.000,00 Rp 48.000,00
= Rp 12.000,00

% laba

(laba x 100%)/biaya produksi

= (Rp 12.000,00 x 100 %)/Rp 48.000,00


= 25 %
Dari analisis tersebut, dapat diketahui bahwa biaya produksi @ botol Rp 4.000,00 dan harga jual @ botol
Rp 5.000,00, sehingga keuntungan yang diperoleh tiap botol sebesar Rp 1.000,00 atau 25 %.
1.

IX.

Tugas
1.
Rendemen sari buah yang dihasilkan:
Volume sari buah yg dihasilkan x 100%
=
300 ml x 100%
Massa buah nanas
0,5 Kg
=

( 0,3 L x 100%)/ 0,5 Kg

60 %

1.

Tabel Pengamatan

Waktu
(Minggu
)

Warna

Kunin
g

Kunng

Aroma

Cita
Rasa

Kekentala
n

Ada
Tidakny
a
Kapang

Harum

Manis

Kental

Menyenga
t

Manis
keasama
n

Kental

2
1.

Analisis kelayakan dari usaha dari pengawetan sari buah nanas:


Daftar Harga
Buah nanas (0.5 Kg)
= Rp 4.500,00

Gula pasir (0.25 Kg)


Asam sitrat
Air mineral (300 ml)
Botol (3 buah)

Harga total

= Rp 2.500,00
= Rp 1.000,00
= Rp 1.000,00
= Rp 3.000,00

Rp 12.000,00

Dari bahan-bahan tersebut di atas, dapat dihasilkan 3 botol produk sari buah nanas. Sehingga harga
produksi tiap botol adalah:
Rp 12.000,00 / 3 = Rp 4.000,00

Biaya produksi

= 12 x harga total

= 12 x Rp 4.000,00
= Rp 48.000,00

Harga jual tiap botol = Rp 5.000,00


Harga jual total
= 12 x Rp 5.000,00

= Rp 60.000,00

Laba

= harga jual total biaya produksi

= Rp 60.000,00 Rp 48.000,00
= Rp 12.000,00

% laba

laba

x 100%

biaya produksi
= Rp 12.000,00

x 100 %

Rp 48.000,00
= 25 %
Dari analisis tersebut, dapat diketahui bahwa biaya produksi @ botol Rp 4.000,00 dan harga jual @ botol
Rp 5.000,00, sehingga keuntungan yang diperoleh tiap botol sebesar Rp 1.000,00 atau 25 %.

1.
1.

Desain leaflet untuk poduk sari buah nanas:(terlampir)


X.
Kesimpulan
1.
Sari buah adalah cairan yang jernih dan keruh yang diperoleh dengan cara
penghancuran dan pengepresan daging buah-buahan yang telah masak dan segar.
2.
Pembuataan sari buah buah nanas bertujuan untuk meningkatkan daya tahan simpan,
daya guna serta nilai ekonomis dari buah nanas.

3.
4.
5.
6.
7.

8.

Pengawetan sari buah nanas dapat dilakukan dengan jalan menambahkan larutan gula
pasir dan sedikit asam sitrat.
Penambahan larutan gula pasir berfungsi untuk menambahkan rasa manis.
Penambahan asam sitrat pada pengawetan sari buah nanas ini berfungsi sebagai
pengawet yang dapat menghambat atau membunuh mikroorganisme.
Dalam pengawetan sari buah nanas, buah harus benar-benar masak dan segar agar
tidak memberikan sari pahit.
Pengawetan sari buah dalam botol dilakukan pada suhu 800C agar mikroorganisme
benar-benar mati dan aroma tidak rusak sehingga mutu tetap bagus. Sedangkan jika lebih dari
800C maka dapat merusak rasa dan aroma sari buah.
Keuntungan yang diperoleh dari produk ini jika direalisasikan adalah 25%.

1.
XI.
Daftar Pustaka
Gaman, 1992.Ilmu Pangan. Yogyakarta: UGM Press.
Kus Sri Martini dan Sri Retno Dwi Ariani. 2011. Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari. Surakarta: Uns
Press.
Fajar Kurniawan,____,Sari Buah Nanas Kaya Manfaat, Alternatif Meningkatkan Nilai Ekonomis Hasil
Panen
Aeni, E. N. 2009. Kutu Putih (Hemiptera: Pseudococcidae) pada Tanaman Nanas (Ananas Comosus
(Linn.) Merr.)di Desa Bumihayu Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang. Skripsi. Fakultas Pertanian.
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Asryani, D. M. 2007. Eksperimen Pembuatan Kecap Manis dari Biji Turi dengan Bahan Ekstrak Buah
Nanas.Skripsi. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Muniarti. 2006. Manfaat Nanas. Wab-site: http://rocky-16-amelungi.wordpress.com. Diakses: Tanggal 07
April 2010.
Prihatman, K. 2000. Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan. Badan perencanaan dan
Pembangunan Nasional. Jakarta.
Diki Nanang Surahman, S.T., Hendanvin M. Astro, S.P., Heri Priyatna, S.P. dan Cucu
Hindasah , Teknologi Pembuatan Sirup Nanas Dan Dodol Nanas.
Anon., Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS, www.warintek.go.id,
diakses pada 12 Maret 2011.
Jajang Juansah*), Kiagus Dahlan, dan Farida Huriati. 2009. Peningkatan Mutu Sari Buah Nanas Dengan
Memanfaatkan Sistem Filtrasi Aliran Dead-End Dari Membran Selulosa Asetat.MAKARA, SAINS, VOL.
13, NO. 1, APRIL 2009: 94-100
Charinusia, H. 1985. Hidrolisis Kasein oleh Enzim Bromelin Kasar dari Bonggol Nanas.Laporan
Penelitian. Fakultas Pasca Sarjana. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Winarno, F.G. 1986. Enzim Pangan. P.T. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Winarno, F.G. 1993. Pangan Gizi Teknologi dan Konsumen.PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Suprapti, L. 2008. Produk-produk Olahan Ikan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Lampiran
1.
Satu Lembar Asli Laporan Sementara

2.

Dua lembar desain leaflet

Anda mungkin juga menyukai