Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikam Akhlak Mulia
Dengan menyebut nama ALLAH SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, segala puji hanya bagiNya. Semoga sholawat beserta salam senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan
para sahabatnya, dan juga kepada para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Puji
syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan segala rahmat dan karunia Nya. Sehingga penulisan makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik dan lancar.
Makalah ini kami susun dengan judul “Akhlak Terhadap Kedua Orang Tua”
sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Akhlak Mulia. Yang dikemas dalam tulisan yang
singkat dan mudah-mudahan bisa bermanfaat. Namun demikian makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
butuhkkan untuk kemajuan makalah ini.
Demikian kata demi kata yang bisa kami sampaikan pada kesempatan kali ini.
Semoga makalah ini mendatangkan manfaat bagi penulis maupun pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
6. Bagaimana Cara Berbakti kepada Orang Tua?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
1. Al Quran
Tidak diragukan lagi, bahwa sumber utama akhlak dalam Islam adalah Al-Quran.
Hal ini dikarenakan Al-Quranlah yang menunjukkan jalan terbaik dalam berakhlak.
Allah ta’ala berfirman :
3
2.3 Kewajiban Berbakti kepada Orang Tua
Berbakti (Al Birr) adalah kata yang mencakup kebaikan dunia dan akhirat, berbakti
kepada kedua orang tua adalah dengan berbaik kepada keduanya, memenuhi hak-hak
keduanya, dan mentaati keduanya.
Allah SWT Berfirman dalam Surat Al-Isra ayat 23 :
ً وبالوالدين إحسانا
Allah SWT telah memerintahkan supaya Kita jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah Kita berbuat baik pada Ibu Bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang
di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,
maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia.
“Maka janganlah Kamu mengatakan ah kepada orang tua dan janganlah membentaknya
dan ucapkanlah kepada keduanya dengan perkataan yang baik”.
Kita juga diperintahkan oleh Allah SWT untukmerendahkanlah diri terhadap mereka
berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:
"Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah
mendidik aku waktu kecil".(QS Al-Isra : 24)
4
2.4 Keutamaan Berbakti kepada Orang Tua
Rosulullah SAW Bersabda :
“Dari Abdullah Bin Mas’ud berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah: “Amalan
apakah yang dicintai oleh Allah” Beliau menjawab: “Sholat pada waktunya. Aku
bertanya lagi: “Kemudian apa” Beliau menjawab: “Berbakti kepada kedua orang tua”.
Aku bertanya lagi: “Kemudian apa” Beliau menjawab: “Jihad dijalan Allah”. (HR. Al-
Bukhari dan Muslim).
Dari Hadits tersebut bisa disimpulkan bahwa berbakti kepada kedua orang tua itu
merupakan amal perbuatan yang paling dicintai oleh Allah SAW.
5
antara berat tugas ibu dengan ayah, mulai mengandung sampai dewasa dan sebagaimana
perasaan ibu dan ayah terhadap putranya, maka secara perbandingan, tidaklah keliru
apabila dikatakan lebih berat tugas ibu dari pada tugas ayah.
Coba bandingkan, banyak sekali yang tidak bisa dilakukan oleh seorang ayah
terhadap anaknya, yang hanya seorang ibu saja yang dapat mengatasinya tetapi
sebaliknya banyak tugas ayah yang bisa dikerjakan oleh seorang ibu.Barangkali karena
demikian inilah maka penghargaan kepada ibunya. Walaupun bukan berarti ayahnya
tidak dimuliakan, melainkan hendaknya mendahulukan ibu daripada mendahulukan
ayahnya dalam cara memuliakan orang tua.
Allah SWT Berfirman dalam Surat Al-Luqman: 14
Artinya:“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah dan bertambah-tambah,
dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang
ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu” (QS.Luqman:14)
Tetapi bagaimana jikalau kita ingin berbuat baik kepada ibu dan ayah serta patuh
terhadapnya, terkadang perintah yang di berikan oleh orang tua tidak sesuai dengan
ketentuan Syari’at Islam?Adapun cara menghadapi perintah kedua orang tua yang
bertentangan dengan ajaran Islam yaitu sebagai berikut:
a. Jika suatu saat Kita disuruh berbohong oleh ibu atau ayah, sebaiknya katakan
kepada keduanya bahwasanya Allah melihat Kita.
6
b. Jangan sekali-kali membantah perintah orang tua dengan nada kesal dan ngotot,
sebab tidak akan mambuahkan hasil. Akan tetapi hadapi dengan tenang dan penuh
keyakinan dan percaya diri.
c. Ayah dan ibu itu manusia biasa yang tak luput dari kesalaha dan kekurangan.
Jangan posisikan kedua orang tua seperti Nabi yang tak pernah berbuat salah.
Maafkan mereka, bila kita anggap cara dan perintah orang tua bertentangan
dengan hati nurani atau nilai-nilai yang kamu yakini kebenarannya.
7
a. Dipanjangkan umurnya
b. Diperbanyak rizkinya
c. Dikabulkan doanya
d. Anak dan cucunya akan berbakti kepadanya
e. Dicintai keluarganya dan tetangganya
f. Dijauhkan dari mati dalam keburukan
g. Dipuji oleh manusia dan mereka akan berterima kasih padanya
h. Allah akan meridhainya
2. Pahala di Akhirat
a. Berbakti adalah salah satu penyebab utama masuk surga
b. Dimasukan surga dengan orang-orang yang pertama kali dimasukkan surga
c. Penebus dosa
8
Rosulullah SAW Bersabda :
من شاء، "أعينوا أوالدكم على البر: قال رسول للا صلى للا عليه وسلم:عن أبي هريرة رضي للا عنه قال
استخرج العقوق
من ولده
“Dari Abu Hurairah RA berkata : Rasulullah Saw bersabda : berilah pertolongan
kepada anakmu untuk berbakti, bila seseorang mampu maka keluarkan sifat durhaka
dari anaknya”.( HR,Bukhari Muslim )
Konon dikisahkan bahwa pada zaman Rasulullah ada seorang pemuda yang bernama
Alqamah.Dia seorang pemuda yang giat beribadah, rajin shalat, banyak puasa dan suka
bersedekah. Suatu ketika dia sakit keras, maka istrinya mengirim utusan kepada
Rasulullah untuk memberitahukan kepada beliau akan keadaan Alqamah. Maka,
Rasulullahpun mengutus Ammar bin Yasir, Shuhaib ar-Rumi dan Bilal bin Rabah untuk
melihat keadaannnya. Beliau bersabda, “Pergilah ke rumah Alqamah dan talqin-lah untuk
mengucapkan La Ilaha Illallah ”Akhirnya mereka berangkat kerumahnya, ternyata saat
itu Alqamah sudah dalam keadaan naza’, maka segeralah mereka men-talqin-nya, namun
ternyata lisan Alqamah tidak bisa mengucapkan La Ilaha Illallah. Langsung saja mereka
laporkan kejadian ini pada Rasulullah.
Dia menjawab, “Wahai Rasulullah, dia lebih mengutamakan istrinya dibandingkan saya
dan diapun durhaka kepadaku.”
Maka, Rasulullah bersabda, “Sesungguhny,a kemarahan sang ibu telah menghalangi lisan
Alqamah, sehingga tidak bisa mengucapkan syahadat.”
9
Kemudian beliau bersabda, “Wahai Bilal, pergilah dan kumpulkan kayu bakar yang
banyak.”
“Wahai sekalian kaum Muslimin, ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan
kemarahan Allah tergantung pada kemarahan orang tua”.( HR.Bukhari Muslim )
Adapun contoh orang yang durhaka kepada orang tua dalam kehidupan nyata adalah
sebagai berikut:
Ada seorang anak lelaki tunggal, hanya saja mulutnya suka bicara kotor dan kasar. Dia
selalu melemparkan celaan dan mengumpat orang tuanya tanpa memperhatikan perasaan
mereka, sering durhaka, dan meremehkan ajaran agama Islam.
Bahkan, tidak pernah taat atau memuliakan keduanya. Selalu saja menyakiti hati dengan
kata-kata yang pedas. Kedurhakaannya semakin meningkat setelah ayahnya meninggal
dunia. Ia berhati kasar terhadap sang ibu.
Pada tengah malam anak yang durhaka itu baru pulang ke rumah setelah bermain-main
dengan kawan-kawannya yang jahat, lalu masuk kamar dan tidur pulas.
10
Keesokan harinya, ketika ia bangun tidur, tiba-tiba ia tidak dapat menggerakkan tangan
kanannya…. Tangan yang digunakan untuk melempar ibunya dengan sandal. Ya benar,
sama sekali tangannya tidak dapat digerakkan!! Tangan kanannya lumpuh. Kemudian, ia
menutup pintu kamar tidurnya dengan keras dan menangisi nasib dirinya atas perbuatan
dosanya ter-hadap sang ibu. Mengetahui musibah yang menimpa anak tung-galnya, si ibu
merasa kasihan karena tidak bisa berbuat apa-apa, lalu beliau mendoakan agar Allah
memberi kesembuhan kepada anak tunggalnya.
2. Balasan Di Akhirat
a. Haram masuk surga
”Tidak akan masuk surga, pendurhaka terhadap kedua orang tua”. (H.R. Nasa’i
danAhmad)
b. Dimurkai Allah SWT
“keridhaan Allah tergantung keridhaan orang tua, dan murka Allah pun
tergantung pada murka kedua orang tua”.(H.R. Al-Hakim)
c. Allah tidakmenerima Shalatnya
“Allah tidak akan menerima shalat orang yang durhaka kepada orang tuanya“.
(H.R. Abu Daud)
d. Anak-anak yang mendurhakai orangtuanya akan di kutuk oleh Allah
e. Disegerakan siksanya di dunia
11
f. “Ada 2 dosa yang disegerakan hukumannya di dunia ini, yaitu zina dan
durhaka kepada kedua orangtua”.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akhlak terhadap orang tua merupakan akhlak yang sangat penting, hingga dosa dari
berbuat durhaka kepada orang tua berada di tingkat kedua setelah dosa menyekutukan
Allah. Ibu merupakan orang tua yang wajib kita hormati, atas apa yang telah beliau
berikan kepada kita dari mengandung kita selama sekitar 9 bulan 10 hari hingga sekarang.
Penerapan dalam akhlak menghormati orang tua sangat diperlukan karena itu merupakan
kewajiban kita sebagai seorang muslim, cara menghormati orang tua ang masih hidup
dapat dimulai dari hal-hal yang kecil, contohnya: Berbakti dengan melaksanakan nasehat
dan perintah yang baik dari keduanya, selalu melaksanakan perintah orangtua dan masih
banyak yang lainnya. Dan untuk berbakti kepada orangtua yang sudah meninggal ada
beberapa cara yang dapat dilakukan contohnya: Merawat Jenazahnya, menyambung
silaturahmi dengan kerabatnya, dan juga masih banyak yang lainnya. Diantara sebab-
sebab seseorang durhaka kepada orang tua diantaranya adalah bodoh dan tidak
mengetahui keutamaan orang tua serta adanya sifat pilih kasih terhadap yang lainya.
Sementara akibat-akibat bagi orang yang mendurhakai orang tua sebagai contoh: Allah
akan mengutuk dan Allah akan menyegerakan azab serta Allah akan murka kepadanya.
Untuk mngatasi anak yang sering membantah kepada orang tuanya bisa dilakukan
dengan berbagai cara,diantaranya meningkatkan kasih sayang dan perhatian terhadap
anak serta arahkanlaah anak kepada pergaulan yang baik dan benar.
3.2 Saran
Diharapkan kepada semua generasi Muda agar menghormati dan menyayangi Orang
Tua Kita kapanpun dan dimanapun Kita berada,berbaktilah kepada kedua orang tua kita dan
janganlah kita durhaka kepada keduanya.
13
DAFTAR PUSTAKA
14