Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“AKHLAK TERHADAP KEDUA ORANG TUA”

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikam Akhlak Mulia

Dosen Pengampu: Sulaeha, M.Ag

Disusun oleh kelompok 4 :

1. Dedeh Yuniani (2148201114)


2. Lia Lestari (2148201122)
3. Maria Ulpa (2148201124)
4. Nia Juniah (2148201130)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SALSABILA
SERANG-BANTEN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, segala puji hanya bagiNya. Semoga sholawat beserta salam senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan
para sahabatnya, dan juga kepada para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Puji
syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan segala rahmat dan karunia Nya. Sehingga penulisan makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik dan lancar.

Makalah ini kami susun dengan judul “Akhlak Terhadap Kedua Orang Tua”
sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Akhlak Mulia. Yang dikemas dalam tulisan yang
singkat dan mudah-mudahan bisa bermanfaat. Namun demikian makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
butuhkkan untuk kemajuan makalah ini.

Demikian kata demi kata yang bisa kami sampaikan pada kesempatan kali ini.
Semoga makalah ini mendatangkan manfaat bagi penulis maupun pembaca.

Serang, 5 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................. ii


Daftar isi ............................................................................................ iii
BAB I: PENDAHULUAN ................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah .............................................................. 1-2

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA ..................................................... 3


2.1 Pengertian akhlak kepada orang tua ............................... 3
2.2 Sumber akhlak dalam islam ........................................... 4
2.3 Kewajiban berbakti kepada orang tua ............................ 5
2.4 Keutamaan berbakti kepada orang tua ........................... 6
2.5 Contoh berbakti kepada orang tua.................................. 6
2.6 Cara berbakti kepada orang tua ...................................... 7
2.7 Pahala bagi orang yang berbakti kepada orang tua ........ 8
2.8 Sebab-sebab berbakti kepada orang tua ......................... 9

BAB III: PENUTUP ......................................................................... 14


3.1 Kesimpulan...................................................................... 14
3.2 Saran ................................................................................ 14

Daftar Pustaka .................................................................................. 15

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akhlak berasal dari bahasa Arab dari kata khuluk yang berarti tingkah laku, tabiat
atau peragaan. Secara Istilah Akhlak menurut Ibnu MaskawiAkhlak adalah sesuatu
keadaan bagi jiwa yang mendorong ia melakukan tindakan-tindakan dari keadaan itu
tanpa melalui pikiran dan pertimbangan. Sedangkan yang dimaksud kedua orang tua
adalah Bapak Ibu baik itu dari keturunan (Nasab) atau susuan, baik keduanya orang
muslim ataupun kafir, termasuk juga kedua orang tua adalah nenek dan kakek dari kedua
belah pihak.
Jadi bisa disimpulkan bahwa Akhlak kepada Orang Tua adalah Menghormati dan
menyayangi mereka berdua dengan sopan santun dan berbakti kepada keduanya dalam
keadaan hidup dan dalam keadaan sudah meninggal dunia.
Kata akhlak telah disebutkan dalam (QS.Shad:46) berikut ini.

‫صة ِذ ْك َرى الد َِّار‬ ْ َ‫إِنَّا أَ ْخل‬


َ ‫صنَاهُ ْم بِخَا ِل‬
Artinya:Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan
kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri
akhirat." (QS Shad : 46).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Akhlak kepada Orang Tua?
2. Sumber-sumber akhlak mulia?
3. Bagaimana Kewajiban berbakti kepada Orang Tua?
4. Bagaimana Keutamaan berbakti kepada Orang Tua?
5. Bagaimana Contoh berbakti kepada Orang Tua?

1
6. Bagaimana Cara Berbakti kepada Orang Tua?
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Akhlak kepada Orang Tua


Akhlak berasal dari bahasa arab yaitu Al-khulq, Al-khuluq yang mempunyai arti
watak, tabiat. Secara Istilah Akhlak menurut Ibnu MaskawiAkhlak adalah sesuatu
keadaan bagi jiwa yang mendorong ia melakukan tindakan-tindakan dari keadaan itu
tanpa melalui pikiran dan pertimbangan.Sedangkan yang dimaksud kedua orang tua
adalah Bapak Ibu baik itu dari keturunan (Nasab) atau susuan, baik keduanya orang
muslim ataupun kafir, termasuk juga kedua orang tua adalah nenek dan kakek dari kedua
belah pihak.
Menurut Ad-Durjani Birul Walidain adalah mengormati dan berbakti kepada kedua
orang tua. Menurut Imam As-Syafii Birul Walidain adalah berbakti kepada orang tua baik
yang masih hidup ataupun yang telah meninggal dunia. Menurut Muhammad Abduh
Birul Walidain adalah taat melaksanakan apa-apa yang diperintahkan oleh kedua orang
tua dalam kebaikan. Menurut Ibnu Qoyim Birul Walidain adalah Berbakti kepada kedua
orang tua semata-mata karena Allah SWT.
Jadi bisa disimpulkan bahwa Akhlak kepada Orang Tua adalah Menghormati dan
menyayangi mereka berdua dengan sopan santun dan berbakti kepada keduanya dalam
keadaan hidup dan dalam keadaan sudah meninggal dunia.
Rosulullah SAW menjelaskan dalam Haditsnya bahwa Kita harus menghormati kedua
orang tua :
“Hormatilah Bapak dan Ibumu“

2.2 Sumber Akhlak dalam Islam

2
1. Al Quran
Tidak diragukan lagi, bahwa sumber utama akhlak dalam Islam adalah Al-Quran.
Hal ini dikarenakan Al-Quranlah yang menunjukkan jalan terbaik dalam berakhlak.
Allah ta’ala berfirman :

َ ‫ِإنَّ َٰهَذَا ْالقُرْ آنَ َي ْهدِي ِللَّتِي ه‬


‫ِي أَ ْق َو ُم‬
Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus,
(QS. Al-Israa’ : 9)
Bahkan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam pun juga menilai dirinya
sendiri dengan Al-Quran. Oleh karena itulah Aisyah radhiyallahu ‘anhaa
menyatakan bahwa akhlak beliau adalah akhlak Al-Quran.
Aisyah radhiyallahu ‘anhaa menuturkan :
َ‫علَ ْي ِه َو َسلَّ َم كَانَ ْالقُرْ آن‬
َ ُ‫صلَّى للا‬
َ ِ‫فَإِنَّ ُخلُقَ نَ ِبي ِ للا‬
Sesungguhnya akhlak Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam adalah Al-Quran. (HR.
Muslim: 746)
2. As-Sunnah
Sumber yang kedua adalah sunnah Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam. Beliaulah
manusia terbaik yang paling patut dijadikan sebagai teladan dalam berakhlak.
Allah subhanahu wata’ala berfirman :
ً ‫ّللا َكث‬
‫ِيرا‬ َ َّ ‫ّللا أ ُس َْوة َح َسنَة ِل َمن كَانَ يَرْ جُو‬
َ َّ ‫ّللا َو ْاليَ ْو َم ْاْلخِ َر َوذَك ََر‬ ِ َّ ‫لَّقَدْ كَانَ لَكُ ْم فِي َرسُو ِل‬
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan
dia banyak menyebut Allah.(QS. Al-Ahzaab : 21)
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

َ ‫ِإنَّ َما بُ ِعثْتُ ِِلُتَم َِم‬


ِ ‫صا ِل َح ْاِل َ ْخ ََل‬
‫ق‬
Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik. (HR. Ahmad :
8952)

3
2.3 Kewajiban Berbakti kepada Orang Tua
Berbakti (Al Birr) adalah kata yang mencakup kebaikan dunia dan akhirat, berbakti
kepada kedua orang tua adalah dengan berbaik kepada keduanya, memenuhi hak-hak
keduanya, dan mentaati keduanya.
Allah SWT Berfirman dalam Surat Al-Isra ayat 23 :
ً ‫وبالوالدين إحسانا‬

“Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua “


Hal ini menunjukan bahwa akhlak menghormati orang tua adalah suatu hal yang
sangat penting yang dianjurkan oleh Rosulullah kepada Umatnya.Adapun akhlak anak
terhadap orang tua adalah sebagai berikut : Sayangilah, cintailah, hormatilah, patuhlah
kepadanya rendahkan dirimu, sopanlah kepadanya. Ketahuilah bahwa kita hidup bersama
orang tua merupakan nikmat yang luar biasa, kalau orang tua kita meninggal alangkah
sedihnya hati kita karena tidak ada yang dipandang lagi.

Allah SWT telah memerintahkan supaya Kita jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah Kita berbuat baik pada Ibu Bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang
di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,
maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia.

Allah SWT Berfirman dalam Surat Al-Isra ayat 23:


ً ‫فَل تقل لهما أف وال تنهرهما وقل لهما قوال كريما‬

“Maka janganlah Kamu mengatakan ah kepada orang tua dan janganlah membentaknya
dan ucapkanlah kepada keduanya dengan perkataan yang baik”.
Kita juga diperintahkan oleh Allah SWT untukmerendahkanlah diri terhadap mereka
berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:
"Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah
mendidik aku waktu kecil".(QS Al-Isra : 24)

4
2.4 Keutamaan Berbakti kepada Orang Tua
Rosulullah SAW Bersabda :
“Dari Abdullah Bin Mas’ud berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah: “Amalan
apakah yang dicintai oleh Allah” Beliau menjawab: “Sholat pada waktunya. Aku
bertanya lagi: “Kemudian apa” Beliau menjawab: “Berbakti kepada kedua orang tua”.
Aku bertanya lagi: “Kemudian apa” Beliau menjawab: “Jihad dijalan Allah”. (HR. Al-
Bukhari dan Muslim).
Dari Hadits tersebut bisa disimpulkan bahwa berbakti kepada kedua orang tua itu
merupakan amal perbuatan yang paling dicintai oleh Allah SAW.

2.5 Contoh Berbakti kepada Orang Tua


Rosulullah SAW Bersabda:
“Dari Asma binti Abu Bakar ia berkata:“Ibuku mendatangiku, sedangkan ia seorang
wanita musyrik di zaman Rasulullah. Maka aku meminta fatwa kepada Rasulullah
dengan mengatakan: “Ibuku mendatangiku dan dia menginginkan aku (berbuat baik
kepadanya), apakah aku (boleh) menyambung (persaudaraan dengan) ibuku” beliau
bersabda: “ya, sambunglah ibumu”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Dari kutipan hadits di atas tentu kita dapat menyimpulkan bahwa Ibu adalah
seseorang yang sangat penting dalam kehidupan setiap orang dan tak ada seorangpun
yang memungkiri akan begitu besarnya jasa – jasa Ibu dalam hidup manusia.

2.6 Berbakti kepada Orang Tua Menurut Pendekatan Rasional


Karena semenjak awal bulan kehamilan dan menjelang kelahiranya kita dijaga
keselamatan kita dengan taruha nyawa.Belaian kasih sayangnya memanjakan kita dan
do’a nya selalu menyertai kita.Dan karena itulah Allah mewasiatkan kepada seluruh
manusia agar berbuat baik kepada Ibu Kita.
Dan Ibu Kita merawat jasmani dan rohani kita sejak kecil secara langsung, maka
bapak pun juga merawat kita, mencari nafkah untuk kita, membesarkan kita, mendidik
kita dan menyekolahkan kita, disamping usaha ibu. Kalau mulai mengandung sampai
masa muhariq (masa dapat membedakan mana yang baik dan buruk), seorang ibu sangat
berperan, maka setelah mulai memasuki masa belajar, ayah lebih tampak kewajibannya,
mendidik kita dan mempertumbuhkannkia menjadi dewasa, namun apabila dibandingkan

5
antara berat tugas ibu dengan ayah, mulai mengandung sampai dewasa dan sebagaimana
perasaan ibu dan ayah terhadap putranya, maka secara perbandingan, tidaklah keliru
apabila dikatakan lebih berat tugas ibu dari pada tugas ayah.
Coba bandingkan, banyak sekali yang tidak bisa dilakukan oleh seorang ayah
terhadap anaknya, yang hanya seorang ibu saja yang dapat mengatasinya tetapi
sebaliknya banyak tugas ayah yang bisa dikerjakan oleh seorang ibu.Barangkali karena
demikian inilah maka penghargaan kepada ibunya. Walaupun bukan berarti ayahnya
tidak dimuliakan, melainkan hendaknya mendahulukan ibu daripada mendahulukan
ayahnya dalam cara memuliakan orang tua.
Allah SWT Berfirman dalam Surat Al-Luqman: 14
Artinya:“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah dan bertambah-tambah,
dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang
ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu” (QS.Luqman:14)

2.7 Cara Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua


1. Cara Berbuat baik kepada Orang Tua yang masih Hidup
Kita sebagai Muslim yang baik tentunya memiliki kewajiban untuk berbakti
kepada orang tua kita, baik ibu maupun ayah.Agama Islam mengajarkan dan
mewajibkan kita sebagai anak untuk berbakti dan taat kepada ibu-bapak. Taat dan
berbakti kepada kedua orang tua adalah sikap dan perbuatan yang terpuji, ada banyak
cara untuk berbakti dan bersikap sopan santun kepada orang tua, diantaranya adalah:
a. Mentaatinya dalam hal yang ma'ruf
b. Mengikuti kemauan keduanya selama tidak bermaksiat kepada Allah
c. Berinfak kepada keduanya jika keduanya membutuhkannya
d. Tidak menghina keduanya
e. Meminta kerelaan orang tua ketika akan berbuat sesuatu
f. Berkata Halus Dan Mulia Kepada Ibu dan Ayah

Tetapi bagaimana jikalau kita ingin berbuat baik kepada ibu dan ayah serta patuh
terhadapnya, terkadang perintah yang di berikan oleh orang tua tidak sesuai dengan
ketentuan Syari’at Islam?Adapun cara menghadapi perintah kedua orang tua yang
bertentangan dengan ajaran Islam yaitu sebagai berikut:

a. Jika suatu saat Kita disuruh berbohong oleh ibu atau ayah, sebaiknya katakan
kepada keduanya bahwasanya Allah melihat Kita.

6
b. Jangan sekali-kali membantah perintah orang tua dengan nada kesal dan ngotot,
sebab tidak akan mambuahkan hasil. Akan tetapi hadapi dengan tenang dan penuh
keyakinan dan percaya diri.
c. Ayah dan ibu itu manusia biasa yang tak luput dari kesalaha dan kekurangan.
Jangan posisikan kedua orang tua seperti Nabi yang tak pernah berbuat salah.
Maafkan mereka, bila kita anggap cara dan perintah orang tua bertentangan
dengan hati nurani atau nilai-nilai yang kamu yakini kebenarannya.

2. Cara Berbakti Kepada Orang tua yang Telah Meninggal


Berbakti kepada orangtua tidak hanya kita lakukan ketika orang tua masih
hidup, berbakti kepada orang tua juga dapat kita lakukan meski orang tua telah
meninggal.
Rosulullah SAW Bersabda:
”Seseorang bertanya kepada Rasulullah: wahai Rasulullah, apakah ada sisa
kebajikan setelah keduanya meninggal dunia yang aku untuk berbuat sesuatu
kebaikan kepada kedua orang tuaku. ?Rasulullah bersabda: ”ya, mendoakan dan
memintakan ampun untuk keduanya, melaksanakan janji keduanya, memuliakan
teman-teman kedua orang tua, dan bersilaturrahim yang engkau tiada mendapatkan
kasih sayang kecuali karena kedua orang tua.”
Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk berbakti kepada orang tua yang telah
meninggal adalah sebagai berikut:
a. Merawat Jenazahnya dengan memandikan, menshalatkan dan menguburkanya.
b. Melaksanakan wasiat dan menyelesaikan hak Adam yang ditinggalkannya.
c. Menyambung tali silaturahmi kepada kerabat dan teman –teman dekatnya atau
Memuliakan teman-teman kedua orang tua.
d. Melanjutkan cita-cita luhur yang dirintisnya atau menepati janji kedua ibu bapak.
e. Mendoakan ayah ibu yang telah tiada itu dan meminta ampun kepada Allah dari
segala dosa orang tua kita.

2.8 Pahala bagi orang yang berbakti kepada OrangTua


Allah telah menjanjikan orang-orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya
dengan kebaikan yang banyak di dunia dan akhirat dan dia akan mendapatkan pahala
yang besar di akhirat, dan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Pahala di Dunia

7
a. Dipanjangkan umurnya
b. Diperbanyak rizkinya
c. Dikabulkan doanya
d. Anak dan cucunya akan berbakti kepadanya
e. Dicintai keluarganya dan tetangganya
f. Dijauhkan dari mati dalam keburukan
g. Dipuji oleh manusia dan mereka akan berterima kasih padanya
h. Allah akan meridhainya
2. Pahala di Akhirat
a. Berbakti adalah salah satu penyebab utama masuk surga
b. Dimasukan surga dengan orang-orang yang pertama kali dimasukkan surga
c. Penebus dosa

2.9 Sebab-sebab Durhaka Kepada OrangTua


Durhaka adalah setiap perbuatan dan perkataan seorang anak yang dapat menyakiti
kedua orang tuanya.Durhaka adalah perbuatan yang dilarang (haram) dan termasuk dosa
besar. Tidak seorangpun yang berani berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya kecuali
orang yang sakit dan bodoh, berikut beberapa penyebab kedurhakaan:
1. Kebodohan akan keutamaan kedua orang tua, dan kebodohan terhadap akibat yang
akan ditanggungnya bila seseorang melakukan perbuatan durhaka kepada keduanya
didunia dan akhirat, oleh karena itu Ibnu Abbas RA berkata : Setiap orang yang
melakukan kemaksiatan kepada Allah dialah orang yang bodoh, dan oleh karena itu
dikatakan : “Barang siapa yang bodoh akan sesuatu maka dia akan melanggarnya”.
2. Mengutamakan dan mendahulukan sebagian anaknya terhadap anak-anaknya, oleh
karena itu syariat melarang perbuatan ini, dan mengingatkan akibat yang akan
ditimbulkan, ketika datang Basyir bin Saad kepada Nabi Saw untuk memberikan
hadiah pada anaknya Nu'man, Beliau berkata padanya : Apakah setiap anakmu
menerima pemberian ini ? dia menjawab : tidak, Beliau berkata : Jangan jadikan aku
sebagai saksi kedzaliman, jadikan selain aku sebagai saksi, tidakkah kamu suka
mereka berbakti padamu secara sepadan.
3. Tidak memperhatikan nafakah dimasa kanak-kanak mereka dan tidak
memperdulikannya.
4. Tidak memperhatikan hak-hak isteri dan cenderung memperhatikan sebagian
isterinya tanpa memperhatikan isteri lainnya.
5. Teman yang tidak baik

8
Rosulullah SAW Bersabda :
‫ من شاء‬،‫ "أعينوا أوالدكم على البر‬:‫ قال رسول للا صلى للا عليه وسلم‬:‫عن أبي هريرة رضي للا عنه قال‬
‫استخرج العقوق‬
‫من ولده‬
“Dari Abu Hurairah RA berkata : Rasulullah Saw bersabda : berilah pertolongan
kepada anakmu untuk berbakti, bila seseorang mampu maka keluarkan sifat durhaka
dari anaknya”.( HR,Bukhari Muslim )

Contoh Orang yang Durhaka Kepada OrangTua

Konon dikisahkan bahwa pada zaman Rasulullah ada seorang pemuda yang bernama
Alqamah.Dia seorang pemuda yang giat beribadah, rajin shalat, banyak puasa dan suka
bersedekah. Suatu ketika dia sakit keras, maka istrinya mengirim utusan kepada
Rasulullah untuk memberitahukan kepada beliau akan keadaan Alqamah. Maka,
Rasulullahpun mengutus Ammar bin Yasir, Shuhaib ar-Rumi dan Bilal bin Rabah untuk
melihat keadaannnya. Beliau bersabda, “Pergilah ke rumah Alqamah dan talqin-lah untuk
mengucapkan La Ilaha Illallah ”Akhirnya mereka berangkat kerumahnya, ternyata saat
itu Alqamah sudah dalam keadaan naza’, maka segeralah mereka men-talqin-nya, namun
ternyata lisan Alqamah tidak bisa mengucapkan La Ilaha Illallah. Langsung saja mereka
laporkan kejadian ini pada Rasulullah.

Setelah itu Rosulullah Memanggil Ibunya Lalu Rasulullah bersabda kepadanya,


“Wahai ibu Alqamah, jawablah pertanyaanku dengan jujur, sebab jika engkau
berbohong, maka akan datang wahyu dari Allah yang akan memberitahukan kepadaku,
bagaimana sebenarnya keadaan putramu Alqamah?”
Sang ibu menjawab, “Wahai Rasulullah, dia rajin mengerjakan shalat, banyak puasa dan
senang bersedekah.”
Rasulullah bertanya lagi, “Kenapa Dia seperti itu?”

Dia menjawab, “Wahai Rasulullah, dia lebih mengutamakan istrinya dibandingkan saya
dan diapun durhaka kepadaku.”

Maka, Rasulullah bersabda, “Sesungguhny,a kemarahan sang ibu telah menghalangi lisan
Alqamah, sehingga tidak bisa mengucapkan syahadat.”

9
Kemudian beliau bersabda, “Wahai Bilal, pergilah dan kumpulkan kayu bakar yang
banyak.”

Si ibu berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang akan engkau perbuat?”


Beliau menjawab, “Saya akan membakarnya dihadapanmu.”
Dia menjawab, “Wahai Rasulullah , saya tidak tahan kalau engkau membakar anakku
dihadapanku.”
Kemudian Sang Ibu pun langsung memaafkan Al-Qamah.Kemudian setelah itu Alqamah
bisa menngucapkan kalimat La Ilaha Illallahdan meninggal saat itu juga.
Lalu, di dekat kuburan itu beliau bersabda:

“Wahai sekalian kaum Muslimin, ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan
kemarahan Allah tergantung pada kemarahan orang tua”.( HR.Bukhari Muslim )

Adapun contoh orang yang durhaka kepada orang tua dalam kehidupan nyata adalah
sebagai berikut:

Ada seorang anak lelaki tunggal, hanya saja mulutnya suka bicara kotor dan kasar. Dia
selalu melemparkan celaan dan mengumpat orang tuanya tanpa memperhatikan perasaan
mereka, sering durhaka, dan meremehkan ajaran agama Islam.
Bahkan, tidak pernah taat atau memuliakan keduanya. Selalu saja menyakiti hati dengan
kata-kata yang pedas. Kedurhakaannya semakin meningkat setelah ayahnya meninggal
dunia. Ia berhati kasar terhadap sang ibu.

Seringkali Ibunya Menasehatinya ,namun ia malah mencela Ibunya, padahal ia telah


berumur 24 tahun. Usia yang tidak seorang pun bisa mengendalikan keinginannya sebab
ia dapat melawan siapa saja.
Suatu hari saat setan telah berhasil menguasai nafsunya, ia mengambil sandal dan
melemparkannya ke arah ibunya tanpa perasaan dosa atau bersalah. Sandal itu tepat
mengenai punggung si ibu. Kemudian, si ibu menangis dan menyesali nasibnya. Saking
sakitnya, si ibu menyumpahi anaknya, walaupun dengan bercucuran air mata.

Pada tengah malam anak yang durhaka itu baru pulang ke rumah setelah bermain-main
dengan kawan-kawannya yang jahat, lalu masuk kamar dan tidur pulas.

10
Keesokan harinya, ketika ia bangun tidur, tiba-tiba ia tidak dapat menggerakkan tangan
kanannya…. Tangan yang diguna­kan untuk melempar ibunya dengan sandal. Ya benar,
sama sekali tangannya tidak dapat digerakkan!! Tangan kanannya lumpuh. Kemudian, ia
menutup pintu kamar tidurnya dengan keras dan menangisi nasib dirinya atas perbuatan
dosanya ter-hadap sang ibu. Mengetahui musibah yang menimpa anak tung-galnya, si ibu
merasa kasihan karena tidak bisa berbuat apa-apa, lalu beliau mendoakan agar Allah
memberi kesembuhan kepada anak tunggalnya.

2.10 Balasan Orang yang Durhaka Kepada OrangTua


1. Balasan Di Dunia
a. Disempitan rizkinya
b. Tidak dipanjangkan umurnya
c. Amalanya tidak diangkat pada hari kamis
d. Pintu-pintu langit tidak dibuka untuk amalannya
e. Allah akan memurkainya
f. Keluarga dan tetangganya akan memurkainya
g. Ditakutkan akan meninggal dalam keburukan
h. Para malaikat dan orang-orang mukmin akan melaknatnya
i. Doanya tidak dikabulkan
j. Balasannya akan diberikan didunia dan diakhirat akan mendapatkan balasan
juga
k. Anak-anak dan cucunya akan mendurhakainya

2. Balasan Di Akhirat
a. Haram masuk surga
”Tidak akan masuk surga, pendurhaka terhadap kedua orang tua”. (H.R. Nasa’i
danAhmad)
b. Dimurkai Allah SWT
“keridhaan Allah tergantung keridhaan orang tua, dan murka Allah pun
tergantung pada murka kedua orang tua”.(H.R. Al-Hakim)
c. Allah tidakmenerima Shalatnya
“Allah tidak akan menerima shalat orang yang durhaka kepada orang tuanya“.
(H.R. Abu Daud)
d. Anak-anak yang mendurhakai orangtuanya akan di kutuk oleh Allah
e. Disegerakan siksanya di dunia

11
f. “Ada 2 dosa yang disegerakan hukumannya di dunia ini, yaitu zina dan
durhaka kepada kedua orangtua”.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Akhlak terhadap orang tua merupakan akhlak yang sangat penting, hingga dosa dari
berbuat durhaka kepada orang tua berada di tingkat kedua setelah dosa menyekutukan
Allah. Ibu merupakan orang tua yang wajib kita hormati, atas apa yang telah beliau
berikan kepada kita dari mengandung kita selama sekitar 9 bulan 10 hari hingga sekarang.
Penerapan dalam akhlak menghormati orang tua sangat diperlukan karena itu merupakan
kewajiban kita sebagai seorang muslim, cara menghormati orang tua ang masih hidup
dapat dimulai dari hal-hal yang kecil, contohnya: Berbakti dengan melaksanakan nasehat
dan perintah yang baik dari keduanya, selalu melaksanakan perintah orangtua dan masih
banyak yang lainnya. Dan untuk berbakti kepada orangtua yang sudah meninggal ada
beberapa cara yang dapat dilakukan contohnya: Merawat Jenazahnya, menyambung
silaturahmi dengan kerabatnya, dan juga masih banyak yang lainnya. Diantara sebab-
sebab seseorang durhaka kepada orang tua diantaranya adalah bodoh dan tidak
mengetahui keutamaan orang tua serta adanya sifat pilih kasih terhadap yang lainya.
Sementara akibat-akibat bagi orang yang mendurhakai orang tua sebagai contoh: Allah
akan mengutuk dan Allah akan menyegerakan azab serta Allah akan murka kepadanya.
Untuk mngatasi anak yang sering membantah kepada orang tuanya bisa dilakukan
dengan berbagai cara,diantaranya meningkatkan kasih sayang dan perhatian terhadap
anak serta arahkanlaah anak kepada pergaulan yang baik dan benar.
3.2 Saran

Diharapkan kepada semua generasi Muda agar menghormati dan menyayangi Orang
Tua Kita kapanpun dan dimanapun Kita berada,berbaktilah kepada kedua orang tua kita dan
janganlah kita durhaka kepada keduanya.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Sholihah, Tutut.Strategi Pembelajaran yang Efektif. Jakarta:UIN Jakarta Press. Cet.I.


2008
2. Nasution, Lahmudin. Akhlak Mahmudah Kepada Orang Tua. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. Cet. 1. 2001
3. Ritonga, A. Rahman.Berbuat baik kepada Orang Tua. Surabaya: Amalia. 2005
4. Nawawi, Muhammad. Nasehat Bagi Hamba Allah dalam Berakhlak. Surabaya : Al-
Hidayah. 1996.

14

Anda mungkin juga menyukai