Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ISRAILLIYAT TENTANG PEMBANGUNAN BAITUL HARAM DAN HAJAR ASWAD


QS.AL-BAQARAH 127

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Israilliyat


Dosen pengampu: Abdullah dardum M.Th.I

Disusun oleh:
Kelompok 9
Agung Mubarak 204104010034

PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS KH ACHMAD SIDDIQ
2022
KATA PENGANTAR

Puji sukur bagi Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, semoga
senantiasa kita mendapatkan limpahan rahmat serta hidayahnya. Sholawat serta salam tetap
tercurah limpahkan kepada baginda kita nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita
kepada jalan yang lurus yakni agama islam. Bapak Abdullah dardum M.Th.I

Sebagai ajaran islam yang sempurna agama islam perlu di ajarkan dan di amalkan
dalam kehidupan nyata, untuk mewujudkan kehidupan yang damai. Oleh karena itu kami
membuat makalah ini bertujuan untuk memberi wawaasan dan kemanfaatan kepada pembaca.

Tidak lupa kami ucapkan terima aksih kepada bapak Abdullah Dardum M.Th.I selaku
dosen pengampu mata kuliah ‘’Isroilliyat’’ yang telah memberikan kami dorongan dan
masukan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Kami menyadari makalah ini
jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
membangun dari seluruh pembaca serta dosen pengampu kami.

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. 2

DAFTAR ISI ........... ................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 4

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 4


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 5
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................... 6
1.4 Israilliyat Pembangunan Baitul Haram dan Hajar Aswad Q.S. Al-Baqarah 127

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 4

1.1 Israilliyat Pembangunan Baitul Haram dan Hajar Aswad Q.S. Al-Baqarah 127.. 4
1.2 Analisis Israilliyat pembangunan baitul haram dan hajar aswad Q.S Al-Baqarah 127
................................................................................................... 8

BAB III PENUTUP . ................................................................................................. 10

3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Al-Quran merupakan sumber utama dan pertama dalam ajaran Islam, kitab suci
yang terakhir diturunkan Allah dengan perantaraan Malaikat Jibril kepada Nabi
Muhammad saw sebagai kunci dan kesimpulan dari isi semua kitab-kitab suci yang
pernah diturunkan Allah kepada Nabi dan Rasul yang diutus Allah sebelum Nabi
Muhammad.1 Menginterpretasikan al-Quran merupakan tugas bagi umat Islam untuk
memahami pesan Allah, hal ini terus berkembang seiring dengan kondisi umat Islam
dan selalu dibutuhkan penafsiran ulang dari masa ke masa.
Mengkaji al-Quran dan menguak kedalaman isinya adalah tugas kaum muslimin.
Suatu kesalahan besar apabila kaum muslimin tidak memiliki kepedulian terhadap
pengkajian al-Quran, karena sikap ini dapat menguburkan al-Quran dan mematikan
generasi qurani pada masa yang akan datang. Allah dan Rasul-Nya dalam beberapa
ayat dan hadis senantiasa memberikan motivasi agar hati orang-orang Islam selalu
tergerak untuk mengadakan penelitian dan pendalaman terhadap berbagai pengertian
yang terkandung dalam al-Quran. 2
Al-Quran mengandung keterangan dan penjelasan tentang keimanan, perbuatan-
perbuatan baik, pahala dan ancaman, kisah-kisah orang terdahulu dan teladan yang
dapat diambil dari pengalaman mereka serta hal-hal yang erat hubungannya dengan
hidup kemasyarakatan manusia. 3
Kisah merupakan salah satu faktor psikologis yang penting dan digunakan al-
Quran untuk mengemukakan bantahan terhadap berbagai kepercayaan yang salah,
untuk membujuk dan menakut-nakuti, menerangkan prinsip-prinsip dakwah islamiyah
dan memantapkannya, serta mengokohkan hati Nabi Muhammad dan orang-orang
mukmin. 4 Allah telah menetapkan bahwa dalam kisah orang-orang terdahulu yang
diceritakan dalam al-Quran terdapat hikmah serta pelajaran bagi orang-orang yang
berakal yang mampu merenungi kisah-kisah itu, menemukan padanya hikmah dan

1
Bey Arifin, Rangkaian Cerita dalam al-Quran (Bandung: Alma'arif, 1986), 5.
2
Ahsin W. al-Hafidz, Indeks al-Quran (Jakarta: PT Bumi Aksara, 1997), ii.
3
Muhammad Chirzin, al-Quran dan Ulumul Quran (Jakarta: Dana Bhakti Prima Yasa,
1998), 4.
4
A. Hanafi, Segi-segi Kesusastraan pada Kisah-kisah al-Quran (Jakarta: Pustaka
Alhusna, 1984)

4
nasihat, serta menggali dari kisah-kisah itu 'ibrah dan petunjuk hidup. Sebagaimana
firman Allah dalam QS. Yūsuf: 111
‫ِي بَ ْينَ يَدَ ْي ِه‬ ْ َ ‫ب َما َكانَ َح ِد ْيثًا يُّ ْفت َٰرى َو ٰل ِك ْن ت‬
ْ ‫ص ِديْقَ الَّذ‬ ِ ِۗ ‫اّل ْلبَا‬
َ ْ ‫ص ِه ْم ِعب َْرة ٌ ِِّلُو ِلى‬
ِ ‫ص‬ َ َ‫ي ق‬ْ ِ‫لَقَدْ َكانَ ف‬
ࣖ َ‫يءٍ َّوهُدًى َّو َرحْ َمةً ِلِقَ ْو ٍم يُّؤْ ِمنُ ْون‬ ْ ‫ش‬ ِ ‫َوت َ ْف‬
َ ‫ص ْي َل ُك ِل‬
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang
yang mempunyai akal. Al-Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi
membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan
sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (QS. Yūsuf: 111)Sebagaimana
yang telah dikemukakan, bahwasanya dalam al-Quran banyak terdapat kisah-kisah
umat terdahulu yang diterangkan oleh Allah agar manusia dapat mengambil pelajaran
daripadanya, salah satunya adalah kisah tentang Pembangunan Baitul Haram dan Hajar
Aswad di dalam Al-Qur’an ayat 127.

َّ ‫ت َواِسْمٰ ِع ْي ِۗ ُل َربَّنَا ت َقَب َّْل ِمنَّا ِۗ اِنَّكَ ا َ ْنتَ ال‬


‫س ِم ْي ُع ْالعَ ِل ْي ُم‬ ِ ‫َواِذْ يَ ْرفَ ُع اِب ْٰر ٖه ُم ْالقَ َوا ِعدَ ِمنَ ْالبَ ْي‬

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail,
(seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah
Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

Mengenai ayat ini timbul beberapa pendapat tentang pembangunan baitul haram
dan hajar aswad. Menegenai apakah Baitul Haram dan Hajar aswad ini telah di bangun
pada masa nabi Adam atau memang pembuatan Baitul Haram dan hajar aswad ini ada
pada masa nabi Ibrahim dan nabi Ismail. Sebagaimana Ibnu jarir mengatakan bahawa
ketika menurunkan nabi adam di bumi Allah membuatkan bayt (rumah )sebagai tempat
tawwaf dan juga tempat shalat.5 Sedang kan ibnu katsir berpendapat bahwa tidak di
sebutkan dalam khabar yg sahahih dari nabi Muhammad bahwa Baitullah telah di
bangun sebelum nabi Ibrahim .penyebab terjadinya perbedaan pendapat tersebut di
pengaruhi oleh riwayat riwayatIisrailliyat yg ada dalam tafsir Al-qur’an .

Uraian di atas menunjukkan perbedaan pendapat di kalangan para mufassir dalam


menafsirkan pembangunan baitul haram dan hajar aswad Dalam Al-baqarah 127 . dari
perbedaan penafsiran tersebut penulis merasa tertarik untuk meneliti dan mengkaji
lebih dalam mengenai beberapa penafsiran dan pendapat mufassir tentang

5
Tafsir ibn jarir jilid 1 hlm.428-429

5
pembangunan baitul haram dan hajar aswad serta riwayat isrā'īliyyāt yang terdapat
pada kisah tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang dapat dirumuskan yaitu :
A. Bagaimana israilliyat tentang pembangunan baitul haram dan hajar aswad Q.S
Al-Baqarah 127
B. Bagaimana analisa israilliyat tentang pembangunan baitul haram dan hajar aswad
Q.S Al-Baqarah 127

1.4. Tujuan Penulisan


Merujuk pada rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan yaitu : :
A. Menjelaskan tentang Israilliyat pembangunan baitul haram dan hajar aswad Q.S
Al-Baqarah 127
B. Menjelasakan analisis Israilliyat pembangunan baitul haram dan hajar aswad Q.S
Al-Baqarah 127

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Israilliyat Pembangunan Baitul Haram dan Hajar Aswad Q.S. Al-Baqarah 127
Dalam tafsirnya Ad Duur Al-Mantsur ketika menafsirkan firman Allah SWT,
“Dan ingatlah ketika Ibrahim dan Ismail meningikan dasar dasar baitullah (seraya
berdoa) Wahai tuhan kami, terimalah amalan kami sesungguhnya engkaulah yang maha
mendengar lagi maha menegetahui” QS. Al-Baqarah 127 . As-Suyuti banyak menukilkan
dari Al-Azraqi dan semisalnya diantara para sejarawan dan mufassir yang ibarat pencari
kayu bakar dimalam hari tidak membedakan mana yang berharga dan tidak berharga
antara yg di terima dan di tolak tentang riwayat riwayat pembangunan Baitullah dan
Hajar Aswad siapa yg membangunnya apakah malaikat atau Adam. Dalam menukilkan
riwayat riwayat yang sebagian besar dari kisah Israilliyat yg di ambil dari Ahli Kitab ini,
As-Suyuti menghabiskan belasan halaman yang shahih atau tsabit tidak kurang dari
persepuluhnya.
Seandainya saja dia membatasi diri pada riwayat riwayat sahih, yang di riwayatkan
oleh bukhari dalam shahihnya 6. Dan yang di riwayatkan oleh ulama ulama terpercaya
lainnya, niscaya diaakan membuat diri kita tenang , dan niscaya tidak meracuni jiwa
dengan segala israilliyat yg tidak kita butuhkan ini, dengan adanya Al-Qura’an yg
mutawattir dan hadist yan shahih.
Ibnu Jarir lebih sedikit menyebutkan Israilliyat pada tema ini, meskipun dia tidak
bersih dari menyebutkan sebagiannya. Misalnya adalah apa yg di riwayatkannya dari
sanad Abdullah ibnu Amru bin Ash, dia berkata:
Ketika Allah menurunkan Adam dari surga, Allah SWT berkata: “Sesungguhnya
aku menurunkan bersamamu sebuah bayt (rumah) yang di jadikan pusat thawwaf
sebagaimana Arsy dijadikan pusat tahawwaf dan di jadikan sebagai tempat salat,
sebagaimana Arsy dijadikan tempat salat”
Kemudian pada masaangin topan , Bayt itu di angkat dan para nabi berhaji kesana
tapi tidak tau tempatnya sampai Allah menempatkan Ibrahim a.s di sana dan
memberitahukan kepadanaya tempat bayt tersebut, lalu Ibrahim membangunnya dari
lima gunung: Hara, Tsubair, Lebanon, gunung Tursina dan gunung Khamar.

6
Shahih Al-Bukhari bab:Hadits Hadits tentang para nabi , sub bab.”dan Allah menjadikan Ibrahim sebagai
Kholil(sahabat)

7
Dan lebih mengherankan lagi adalah apa yang di riwayatkan dengan sanadnya dari
Atha ibn Abu Rabah dia berkata: ketika Allah menurunkan Adam Dari Surga kedua
kakinya ada di bumi dan kepalanya berada di langit dia dapat mendengar perkataan
penduduk langit serta doa mereka dan senang melihat mereka, para malaikat takut
kepadanya ,sampai mereka mengadu kepada Allah dalam doa dan salat mereka, lalu
Adam pergi ke Makkah bekas telapak kakinya sebesar desa, dan langkahnya seluas
padang pasir.
Akhirnya dia tiba di Makkah dan Allah menurunkan sebuah yakut (permata) dari
surga. Tempat yakut itu berada di atas Baitullah sekarang, dan terus di jadikan tempat
thawaf, sampai Allah menurunkan angin topan kemudian yakut itu di angkat, sampai
Allah mengutus Ibrahim, kemudian Ibrahim membangunnya. Itulah yang di sebut dalam
firman Allah SWT: “Dan ingatlah ketika kami menempatkan Ibrahim di tempat
Baitullah”7.
Dalam Ad- Dalail Baihaqi meriwayatkan melalui beberapa riwayat dari Abdullah
ibn Amr ibn Ash dari Nabi SAW : Allah mengutus Jibril kepada Adam dan
memerintahkannya untuk membangun Baitullah, Adam pun membangunnya lalu Allah
memerintahkannya untuk bertawaf di sekitarnya , Allah berkata kepadnya ,Kamu adalah
manusia pertama dan ini adalah Bayt pertama yang di bangun untuk manusia.”

2.2. Analisis Israilliyat pembangunan baitul haram dan hajar aswad Q.S Al-Baqarah
127

َّ ‫ت َواِسْمٰ ِع ْي ِۗ ُل َربَّنَا ت َقَب َّْل ِمنَّا ِۗ اِنَّكَ ا َ ْنتَ ال‬


‫س ِم ْي ُع ْالعَ ِل ْي ُم‬ ِ ‫َواِذْ يَ ْرفَ ُع اِب ْٰر ٖه ُم ْالقَ َوا ِعدَ ِمنَ ْالبَ ْي‬

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama


Ismail, (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh,
Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui. 8

Tafsir Kementrian Agama

Orang-orang Arab diingatkan bahwa yang membangun Baitullah itu adalah nenek
moyang mereka yang bernama Ibrahim dan putranya Ismail. Ibrahim adalah nenek
moyang orang-orang Arab melalui putranya Ismail. Sedangkan orang Israil melalui

7
Tafsir Ibn Jarir,Jilid 1 hlm 428-429
8
https://tafsirq.com/2-al-baqarah/ayat-127

8
putranya Ishak. Seluruh orang arab mengikuti Agama nabi ibrahim.
Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa yang membangun Baitullah ialah Nabi Ibrahim
dan putranya Ismail. Tujuannya adalah untuk beribadah kepada Allah bukan untuk yang
lain, sebagai peringatan bagi dirinya, yang akan diingat-ingat oleh anak cucunya di
kemudian hari. Bahan-bahan untuk membangun Ka'bah itu adalah benda-benda biasa
sama dengan benda-benda yang lain, dan bukan benda yang sengaja diturunkan Allah
dari langit. Semua riwayat yang menerangkan Ka'bah secara berlebih-lebihan, adalah
riwayat yang tidak benar, diduga berasal dari Isra'i1iyat. ) Mengenai al-hajar al-Aswad )
'Umar bin al-Khatthab r.a. berkata pada waktu ia telah menciumnya:"Dari Umar semoga
Allah meridainya, bahwa dia telah mencium Hajarul Aswad dan berkata: "Sesungguhnya
aku telah mengetahui bahwa engkau batu yang tidak dapat memberi mudarat dan tidak
pula memberi manfaat. Kalau aku tidak melihat Rasulullah saw mencium engkau, tentu
aku tidak akan mencium engkau." (Muttafaq 'Alaih).

Dalam Ad- Dalail Baihaqi meriwayatkan melalui beberapa riwayat dari Abdullah
ibn Amr ibn Ash dari Nabi SAW : Allah mengutus Jibril kepada Adam dan
memerintahkannya untuk membangun Baitullah, Adam pun membangunnya lalu Allah
memerintahkannya untuk bertawaf di sekitarnya , Allah berkata kepadnya ,Kamu adalah
manusia pertama dan ini adalah Bayt pertama yang di bangun untuk manusia.”

Tentang riwayat ini Ibn Katsir berkata : Riwayat ini berasal atau bersumber dari
Mufradat Ibn Luhai’ah dan dia dhoif yang lebih pantas riwayat ini mauquf pada
Abdullah ibn Amr ibn Ash, dan berasal dari dua muatan unta yang berisi kitab kitab Ahli
kitab yang Amrubin Ash dapatkan di yarmuk,sebab dia bisa menceritakan apa yang ada
di dalamnya9.

Dalam Bidayahnya Ibnu Katsir berkata tentang kisah kisah Israilliyat menegenai
Baitul Haram beliau berkata ,”Tidak di sebutkan dalam satu khabar sahih pun dari Nabi
SAW, yang ma’sum , bahwa Baitullah telah di bangun sebelum masa Khalil a.s (nabi
Ibrahim).Barang siapa berpegang teguh dengan firman Allah SWT , yang di maksud
adalah tempat yang di gariskan dalam Ilmu Allah SWT, ditetapkan dalam kodratnya dan
di agungkan para nabi sejak masa nabi Adam sampai Ibrahim 10.

9
Tafsir ibn Katsir, jilid 1 hal 316
10
Al-Bidayah wan-Nihayah jilid 1, hal 163,dan jilid II, hal 299

9
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Sebagaimana yang di jelaskan di atas mengenai kisah kisah Israilliyat Hajar Aswad
dan Baitul haram , adapun mengenai Hajar Aswad sebagaimana yg di katakan oleh Umar
bin Khatab pada waktu ia telah menciumnya:"Dari Umar semoga Allah meridhainya,
bahwa dia telah mencium Hajarul Aswad dan berkata: "Sesungguhnya aku telah
mengetahui bahwa engkau batu yang tidak dapat memberi mudarat dan tidak pula
memberi manfaat. Kalau aku tidak melihat Rasulullah saw mencium engkau, tentu aku
tidak akan mencium engkau." (Muttafaq 'Alaih). Kisah kisah Israilliyat tentang Hajar
Aswad terbantahkan oleh perkataan Umar tersebut.
Dan mengenai Baitul haram kisah kisah Israilliyat mengenai itu tidak dapat di
benarkan karna pendapat pendapat itu tidak dapat di benarkan, sebagaimana yg d katakan
oleh Ibn Katsir : Riwayat ini berasal atau bersumber dari Mufradat Ibn Luhai’ah dan dia
dhoif yang lebih pantas riwayat ini mauquf pada Abdullah ibn Amr ibn Ash, dan berasal
dari dua muatan unta yang berisi kitab kitab Ahli kitab yang Amrubin Ash dapatkan di
yarmuk,sebab dia bisa menceritakan apa yang ada di dalamnya. Dan dalam Bidayahnya
Ibnu Katsir berkata : ,”Tidak di sebutkan dalam satu khabar sahih pun dari Nabi SAW,
yang ma’sum , bahwa Baitullah telah di bangun sebelum masa Khalil a.s (nabi Ibrahim).

10
DAFTAR PUSTAKA

Arifin Bey. Rangkaian Cerita dalam al-Quran (Bandung: Alma'arif,.1986).

W. al-Hafidz Ahsi . Indeks al-Quran (Jakarta: PT Bumi Aksara, 1997).

Chirzin Muhammad. al-Quran dan Ulumul Quran (Jakarta: Dana Bhakti Prima Yasa.

1998).

Hanafi A. Segi-segi Kesusastraan pada Kisah-kisah al-Quran (Jakarta. Pustaka

Alhusna. 1984).

https://tafsirq.com/2-al-baqarah/ayat-127

Ibn Muhammad Abu Syahbah Muhammad. Israilliyat dan Hadits-Hadits Palsu.Tafsir-

Al- Qur’an. (Depok. Keira Publishing 2019).

11

Anda mungkin juga menyukai