Disusun Oleh :
Dewi Mekar Sari (221250004)
Lutfatul Hasanah (221250012)
Ulfa Nur Fadhilah (221250022)
Program Studi
Tadris Matematika
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF NU (IAIM NU)
METRO LAMPUNG
2022/2023
KATA PENGANTAR
س ِم هللاِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِح ْي ِم
ْ ِب
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberi nikmat, rahmat serta
hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“HADIS TENYANG ISLAM DALAM KITAB ARBAIN NAWAWI” dengan tepat
waktu. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Ulumul hadis di
progam studi tadris matematika Fakultas Tarbiyah IAIM NU pada semester satu
Akhirnya kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih ada
banyak kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum. Wr.Wb.
DAFTAR ISI
ii
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan masalah............................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
A. Definisi islam................................................................................................ 3
a. Menurut umum..................................................................................... 3
b. Menurut kitab arba’in nawawi........................................................ 3
B. Hadis tentang islam dalam arbain nawawi ............................................ 3
C. Terjemah hadis.............................................................................................. 4
D. kandungan hadis........................................................................................... 5
E. Asbabul wurud.............................................................................................. 5
F. Penjelasan hadis........................................................................................... 6
G. Pembelajaran yg terkandung dalam hadis .............................................. 7
H. Urgensi hadis................................................................................................. 7
I. Takhrijul hadis.............................................................................................. 7
1. Kesimpulan....................................................................................................... 8
2. Saran................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kitab Hadits Arba’in Nawawiyah merupakan kitab kumpulan hadis yang tidak
asing lagi bagi umat Islam di Indonesia, bahkan umat Islam seluruh dunia. Meski
jumlah hadis yang tertera dalam kitab ini bukan empat puluh hadis melainkan
dalam kitab ini disebut empat puluh dua hadis. Hal ini karena orang Arab memang
biasa tidak menyertakan bilangan pecahan dan hanya menyebut bilangan puluhan,
mereka menyebut arba’in (empat puluh) meski jumlah lebih satu atau dua
bilangan1 . Dalam perkembangannya, kitab ini telah menjadi bahan ajar baik di
pondok pesantren, TPQ maupun Universitas di Indonesia. Selain itu kitab ini telah
menjadi rujukan oleh ulama di penjuru dunia dalam berdakwa dan pendidikan.
Di antara ulama yang telah memberikan perhatian secara khusus terhadap kitab
Arba’in Nawawiyah, antara lain; Imam Nawawi, Ibnu Rajab Al-Hanbali, Imam
Ibnu Daqiq Al-I’id, Syaikh Abdurahman As-Sa’idi dan Syaikh Muhammad bin
Shalih Al- Utsaimin. Perhatian khusus ulama tersebut terekam dalam hafalan dan
penjabaran (syarh) kitab Arba’in Nawawiyah.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam kitab Hadits Arba’in
Nawawiyah sebagai objek pembahasan. Kitab klasik namun muatan yang
terkandung didalamnya masih sangat relevan dalam menyikapi perubahan zaman.
Oleh karena itu judul makalah ini adalah “hadis tentang islam dalam Kitab Hadits
Arba’in Nawawi” karya Imam Nawawi.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
2. Apakah hadis tentang islam yang tercantum dalam kitab arba’in Nawawi
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi islam yang dijelaskan dalam kitab arba’in nawawi
2. Untuk mengetahui hadis nya tentang islam yang tercantum di dalam kitab arba’in
nawawi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Hadis
a. Definisi hadis secara umum
Islam berasal dari kata salima yang artinya menurut pengertian etimologi
adalah "selamat,damai, tunduk, patuh, pasrah, menyerahkan diri, sejahtera dan
tidak cacat". Pengertian islam secara terminologis adalah agama allah yang
diwahyukan kepada rasulnya sebagai petunjuk bagi umat manusia agar
memperoleh kebahagiaan didunia dan di akhirat.
b. Definisi hadis dalam kitab arbain nawawi
Dalam kitab arbain nawawi hadis tentang islam yang diriwayatkan oleh
muslim ini menjekaskan bahwa ; “islam itu kamu bersaksi bahwa tidak ada tuhan
selain allah, dan bahwa muhammad itu utusan allah, mendirikan sholat,
menunaikan zakat, berpuasa ramadhan dan berhaji ke baitullah jika kamu mampu
menempuh jalan menuju kesana”.
Untuk lebih jelasnya penulis akan mejabarkan mengenai hadis tentang
islam yang ada di kitab arba’in nawawi karangan imam An-nawawi.
َعFَوْ ٍم ِإ ْذ طَلFFَلَّ َم َذاتَ يF ِه َو َسFصلَّى هللاُ َعلَ ْي َ ِ بَ ْينَ َما نَحْ نُ ُجلُوْ سٌ ِع ْن َد َرسُوْ ِل هللا: ض َي هللاُ َع ْنهُ َأيْضا ً قَا َل ِ ع َْن ُع َم َر َر
س َ َ َحتَّى َجل، ٌدFهُ ِمنَّا َأ َحFُْرف ِ َوالَ يَع،فَ ِرFالسَّ ُرFَ ِه َأثFْ َرى َعلَيFُ الَ ي،ْر ِ اض الثِّيَا
ِ ب َش ِد ْي ُد َس َوا ِد ال َّشع ِ ََعلَ ْينَا َر ُج ٌل َش ِد ْي ُد بَي
ا ُم َح َّمد َأ ْخبِرْ نِي ع َِنFFَ ي:ال َ ِإلَى النَّبِ ِّي صلى هللا عليه وسلم فََأ ْسنَ َد ُر ْكبَتَ ْي ِه ِإلَى رُ ْكبَتَ ْي ِه َو َو
َ َض َع َكفَّ ْي ِه َعلَى فَ ِخ َذ ْي ِه َوق
،ْاِإل ْسالَ ِم
َّ وْ ُل هللاِ َوتُقِ ْي َمFهَ ِإالَّ هللاُ َوَأ َّن ُم َح َّمدًا َر ُسF َ ْاِإل ِسالَ ُم َأ ْن تَ ْشهَ َد َأ ْن الَ ِإل: فَقَا َل َرسُوْ ُل هللاِ صلى هللا عليه وسلم
َالَةFالص
ًضانَ َوتَ ُح َّج ْالبَيْتَ ِإ ِن ا ْستَطَعْتَ ِإلَ ْي ِه َسبِ ْيال
َ َوتُْؤ تِ َي ال َّزكاَةَ َوتَصُوْ َم َر َم
ِ َأ ْن تُْؤ ِمنَ بِاهللِ َو َمالَِئ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِه َو ُر ُسلِ ِه َو ْاليَوْ ِم اآل ِخ ِر َوتُْؤ ِمنَ بِ ْالقَد: قَا َل
.َر خَ ي ِْر ِه َو َشرِّ ِه
.ك َ َّد هللاَ َكَأنFَ ُ َأ ْن تَ ْعب: قَا َل، قَا َل فََأ ْخبِرْ نِي ع َِن ْاِإل حْ َسا ِن، َص َد ْقت
َ ك ت ََراهُ فَِإ ْن لَ ْم تَ ُك ْن ت ََراهُ فَِإنَّهُ يَ َرا َ قَا َل
، قَا َل فََأ ْخبِرْ نِي ع َْن َأ َما َراتِهَا. َما ْال َمسُْؤ وْ ُل َع ْنهَا بَِأ ْعلَ َم ِمنَ السَّاِئ ِل: قَا َل، فََأ ْخبِرْ نِي ع َِن السَّا َع ِة:قَا َل
3
ُ ق فَلَبِ ْث
،ت َملِيًّا ِ َاولُوْ نَ فِي ْالبُ ْني
َ َ ثُ َّم ا ْنطَل،ان َ َقَا َل َأ ْن تَلِ َد اَْأل َمةُ َربَّتَهَا َوَأ ْن تَ َرى ْال ُحفَاةَ ْال ُع َراةَ ْال َعالَةَ ِرعَا َء ال َّشا ِء يَتَط
C. Terjemah Hadis
Dari Umar radhiyallahu’anhu juga dia berkata, “Ketika kami duduk-duduk di sisi
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang
laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam,
tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorang pun di
antara kami yang mengenalnya.
Hingga kemudian dia duduk di hadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya
kepada kepada lutut beliau (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) seraya
berkata, “Wahai Muhammad, beritahukanlah kepadaku tentang Islam?”
Kemudian dia berkata, “Kamu benar“. Kami semua heran, dia yang bertanya dia
pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi, “Beritahukanlah kepadaku
tentang Iman“.
Beliau bersabda, “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya” Dia berkata,
“Beritahukan aku tentang tanda-tandanya.” Beliau bersabda, “Jika seorang hamba
4
melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada,
miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan
bangunan.” Kemudian orang itu berlalu dan aku (Umar) berdiam diri sebentar.
D. Kandungan Hadis
1. Disunnahkan untuk memperhatikan kondisi pakaian, penampilan dan
kebersihan, khususnya jika menghadapi ulama, orang-orang mulia dan
penguasa.
3. Jika seseorang yang ditanya tentang sesuatu maka tidak ada cela baginya
untuk berkata, “Saya tidak tahu“ , dan hal tersebut tidak mengurangi
kedudukannya.
5
F. Penjelasan Hadits
Karena jibril datang untuk mengajarkan agama kepada manusia dalam keadaan
seperti itu.
2. Pengertian Islam
Islam menurut bahasa maknanya tunduk dan berserah diri kepada Allah. Sedang
menurut istilah Islam adalah melaksanakan lima amalan pokok, yaitu: bersyahadat
(bersaksi) bahwa tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali
Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah. Menegakkan shalat lima waktu pada
waktunya, dengan menyempurnaka syarat dan rukunnya, serta memenuhi sunnah
dan adab-adabnya. Membayar zakat, puasa Ramadhan dan berhaji kepada
Baitullah sekali dalam hidupnya bagi siapa saja yang mampu melaksanakannya.
3. Pengertian Iman
Iman secara bahasa artinya At Tashdiq (membenarkan) dengan hati. Sedang secara
istilah adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah Ta’ala adalah Dzat yang wahid
(satu), ahad (esa), fard (sendiri), shamad (tempat bergantung), tidak mengambil
shahibah (teman wanita dan istri), juga tidak memiliki walad (anak). Dia adalah
Rabb segala sesuatu dan pemiliknya, tidak ada sekutu di dalam kekuasaan-Nya.
Dialah Al-Khaliq (yang menciptakan), Ar-Raziq (Pemberi rizki), Al-Mu’thi
(Pemberi anugrah), Al-Maani’ (Penahan pemberian), Al-Muhyi (Yang
menghidupkan), Al-Mumit (Yang mematikan), sekaligus yang mengatur seluruh
urusan makhluk-Nya.
Dialah Dzat yang berhak diibadahi, satu-satu-Nya tanpa ada yang lain, dengan
segala macam ibadah; berupa khudhu’ (tunduk), khusyu’, khasyyah (takut),
inabah (taubat), qashd (niat), thalab (memohon), do’a, menyembelih, nadzar dan
sebagainya.
Termasuk beriman kepada Allah adalah beriman dengan segala apa yang Dia
kabarkan dalam Al-Qur`an, atau yang diceritakan oleh Rasul-Nya tentang nama-
6
nama dan sifat-sifat-Nya, dan bahwasanya Dia tidak sama dengan makhluk-Nya
dan bagi-Nya kesempurnaan mutlak dalam hal sifat dan nama-nama tersebut,
dengan menetapkannya untuk-Nya tanpa tamtsil (menyerupakannya) dan
menyucikannya tanpa ta’thil (menghilangkan maknanya).
H. Urgensi Hadits
Berkenaan Hadits ini, Ibnu Daqiq Al-‘Ied berkata, “Hadits ini sangat berharga
karena mencakup semua fungsi perbuatan lahiriah dan bathiniah, serta menjadi
tempat merujuk bagi semua ilmu syari’at dan menjadi sumbernya. Oleh sebab itu
hadits ini menjadi induk ilmu sunnah.” (Syarh Arba’in An-Nawawi)
I. Takhrijul Hadits
Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim di awal-awal Kitab Al Iman, no. 8, At
Tirmidzi dalam kitab Al-Iman no. 2738, Abu Dawud dalam dalam Kitab As
Sunnah, Bab Al Qadar no. 4695 dan An-Nasa’i dalam Kitab Al-Iman, Bab Nat’ul
Islam, VIII/97
7
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Islam berasal dari kata salima yang artinya menurut pengertian
etimologi adalah "selamat,damai, tunduk, patuh, pasrah, menyerahkan diri,
sejahtera dan tidak cacat". Pengertian islam secara terminologis adalah
agama allah yang diwahyukan kepada rasulnya sebagai petunjuk bagi umat
manusia agar memperoleh kebahagiaan didunia dan di akhirat.
Dalam kitab arbain nawawi hadis tentang islam yang diriwayatkan
oleh muslim ini menjekaskan bahwa ; “islam itu kamu bersaksi bahwa tidak
ada tuhan selain allah, dan bahwa muhammad itu utusan allah, mendirikan
sholat, menunaikan zakat, berpuasa ramadhan dan berhaji ke baitullah jika
kamu mampu menempuh jalan menuju kesana”.
2. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Abu Dawud dalam dalam Kitab As Sunnah, Bab Al Qadar no. 4695