1
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Model kurikulum pendidikan sangat terkait dengan dasar atau landasan dalam proses
pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum adalah proses atau kegiatan yang
disengaja dan dipikirkan untuk menghasilkan sebuah kurikulum sebagai pedoman dalam
proses dan penyelenggaraan pembelajaran oleh guru di sekolah. Pengembangan kurikulum
pada hakikatnya adalah proses penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang
harus dipelajari beserta cara mempelajarinya.
Kurikulum merupakan inti dari bidang pendidikan dan memiliki pengaruh terhadap
seluruh kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya kurikulum dalam pendidikan dan
kehidupan manusia, maka penyusunan kurikulum tidak dapat dilakukan secara sembarangan.
Penyusunan kurikulum membutuhkan landasan-landasan yang kuat, yang didasarkan pada
hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam. Penyusunan kurikulum yang tidak
didasarkan pada landasan yang kuat dapat berakibat fatal terhadap kegagalan pendidikan itu
sendiri. Dengan sendirinya, akan berkibat pula terhadap kegagalan proses pengembangan
manusia. Oleh karena itu kurikulum dalam pendidikan perlu mempunyai perhatian yang
besar baik bagi pemerintah sebagai penanggung jawab umum atau pihak sekolah
yang turun langsung.
B. Rumusan Masalah
Apa saja yang menjadi landasan pengembangan kurikulum?
C. Tujuan Pembahasan
Untuk mengetahui landasan-landasan pengembangan kurikulum.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2. Landasan Filosofis
Filsafat memegang peranan penting dalam pengembangan kuikulum. Istilah filsafat
berasal dari bahasa Inggris ‘phylosophy’ yang berarti cinta kebijaksanaan. Sedangkan secara
opereasional, filsafat mengandung dua pengertian, yaitu filsafat sebagai proses (berfilsafat)
dan sebagai hasil berfilsafat (sistem teori atau pemikiran (Tim Dosen MKDP Landasan
Pendidikan, 2011: 77-78).
2
Ada beberapa beberapa bentuk filsafat yang punya hubungan lebih erat dengan
pendidikan yaitu :
Metafisika : yaitu filsafat yang membahas tentang segala yang di dalam alam ini.
Epistemologi: yaitu filsafat yang membahas tentang suatu kebenaran.
Aksiologi: yaitu filsafat yang membahas tentang nilai.
Humanologi.
Filsafat membahas berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia termasuk juga tentang
masalah- masalah pendidikan dan filsafat juga merupakan aplikasi dari pemikiran –
pemikiran filosof untuk memecahkan masalah- masalah pendidikan. Filsafat letak jantung
pendidikan, hal ini menjelaskan bahwa kurikulum merespon banyak pertanyaan tentang
bagaimana agar bisa lebih baik.
Sama halnya seperti dalam Filsafat Pendidikan, kita dikenalkan pada berbagai aliran
filsafat, seperti: perenialisme, essensialisme, eksistesialisme, progresivisme, dan
rekonstruktivisme. Dalam pengembangan kurikulum pun senantiasa berpijak pada aliran -
aliran filsafat tertentu, sehingga akan mewarnai terhadap konsep dan implementasi kurikulum
yang dikembangkan. Di bawah ini diuraikan tentang isi dari-dari masing-masing aliran
filsafat, kaitannya dengan pengembangan kurikulum.
a) Perenialisme lebih menekankan pada keabadian, keidealan, kebenaran dan keindahan
dari pada warisan budaya dan dampak sosial tertentu. Pengetahuan dianggap lebih
penting dan kurang memperhatikan kegiatan sehari-hari. Pendidikan yang menganut
faham ini menekankan pada kebenaran absolut, kebenaran universal yang tidak
terikat pada tempat dan waktu. Aliran ini lebih berorientasi ke masa lalu.
b) Essensialisme menekankan pentingnya pewarisan budaya dan pemberian
pengetahuan dan keterampilan pada peserta didik agar dapat menjadi anggota
masyarakat yang berguna. Matematika, sains dan mata pelajaran lainnya dianggap
sebagai dasar-dasar substansi kurikulum yang berharga untuk hidup di masyarakat.
Kehidupan masyarakat dapat ditingkatkan dan diperbaiki dengan pertolongan ilmu
pengetahuan karenan peranan ilmu pengetahuan bagi masyarakat dapat
mengembangkan masyarakat menjadi berbudaya. Sama halnya dengan perenialisme,
essesialisme juga lebih berorientasi pada masa lalu.
c) Eksistensialisme menekankan pada individu sebagai sumber pengetahuan tentang
hidup dan makna. Untuk memahami kehidupan seseorang mesti memahami dirinya
sendiri. Aliran ini mempertanyakan : bagaimana saya hidup di dunia? Apa
pengalaman itu?
d) Progresivisme menekankan pada pentingnya melayani perbedaan individual,
berpusat pada peserta didik, variasi pengalaman belajar dan proses. Progresivisme
merupakan landasan bagi pengembangan belajar peserta didik aktif. Konsep yang
didasari oleh pengetauan dan kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai
kemampuan-kemampuan yang wajar dan dapat menghadapi serta mengatasi masalah-
masalah yang bersifat menekan atau mencancam adanya manusia itu sendiri.
e) Rekonstruktivisme merupakan kolaborasi lanjut dari aliran progresivisme. Pada
rekonstruktivisme, peradaban manusia masa depan sangat ditekankan. Di samping
menekankan tentang perbedaan individual seperti pada progresivisme,
3
rekonstruktivisme lebih jauh menekankan tentang pemecahan masalah, berfikir kritis
dan sejenisnya. Aliran ini akan mempertanyakan untuk apa berfikir kritis,
memecahkan masalah, dan melakukan sesuatu ? Penganut aliran ini menekankan
pada hasil belajar dari pada proses.
3. Landasan Yuridis
Setiap Pendidikan formal sudah dipastikan akan dikelola oleh badan hukum sesuai
dengan peraturan yang ditetapkan, termasuk kurikulum yang digunakan. Oleh karena itu,
pengembangan kurikulum yang dilakukan harus mengacu pada landasan yuridis yang telah
ditetapkan.
Dalam pengembangan kurikulum landasan yuridis yakni berupa aturan aturan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah baik itu berupa Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri Agama
maupun Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang terkait dengan pendidikan.
Mengenai landasan yuridis dalam pengembangan kurikulum dapat dilihat secara rinci pada
lampiran makalah ini.
4. Landasan Psikologis
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia, sedangkan kurikulum
adalah upaya menentukan program pendidikan untuk mengubah prilaku manusia. Oleh
karena itu, pengembangan kurikulum harus berdasarkan psikologi sebagai acuan dalam
menentukan apa dan bagiamana prilaku itu dikembangkan, seperti perkembangan fisik,
intelektual, sosial, dan moral. Perbedaan psikologis dari masing-masing individu dalam
kegiatan pembelajaran juga mendasari arah dan isi dalam pengembangan kurikulum.
Landasan ini bertujuan untuk menyesuaikan masing-masing perbedaan secara psikologis dari
materi dan isi kurikulum yang dikembangkan.
Dalam pengembangan kurikulum ada dua cabang psikologi yang perlu diperhatikan
yakni psikologi belajar dan psikologi perkembangan. Psikologi perkembangan diperlukan
dalam menentukan isi kurikulum yang diberikan kepada peserta didikagar tingkat keluasan
dan kedalaman materi/bahan ajar sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik. Psikologi
belajar berkenan dengan bagaimana kurikulum itu diimplementasikan kepada peserta didik,
dan bagaimana pula peserta didik harus mempelajarinya agar pembelajaran mencapai tujuan
yang diharapkan Sholeh hidayat lebih lanjut menambahkan bahwa ruang lingkup isi
kurikulum pada suatu jenjang atau tingkat tertentu berbeda-beda dengan demikian terdapat
4
hubungan yang erat antara kurikulum dengan psikologi belajar dan psikologi perkembangan
anak.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang strategis,
karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara kepada kurikulum. Begitu pentingnya
kurikulum sebagaimana sentra kegiatan pendidikan, maka didalam penyusunannya
memerlukan landasan atau fondasi yang kuat, melalui pemikiran dan penelitian secara
mendalam.
Dari setiap landasan pengembangan kurikulum yang telah dibahas dalam makalah ini,
maka dapat disimpulkan bahwa begitu pentingnya suatu landasan dalam sebuah kurikulum,
karena kurikulum adalah sebuah rencana pendidikan, diperlukan landasan yang sangat akurat.
Agar nantinya bisa membantu dalam pengembangan dan kemajuan proses pendidikan serta
tujuan pendidikan yang sebenarnya.
Oleh karena itu landasan yang digunakan untuk mengembangkankan kurikulum harus
dicari dengan seleksi yang ketat agar menghasilkan landasan yang kuat dan tepat.
Pemahaman dan cara implementasi yang tepat adalah awal yang baik untuk menajalankan
kurikulum. Karena kerugian pendidikan sangat besar jika kurikulum tersebut tidak
dilakukan dengan baik. Peran kurikulum ini sangat berpengaruh, jadi dibutuhkan landasan
yang kokoh dan kuat serta implementasinya yang tepat.
6
DAFTAR PUSTAKA