Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

“FILSAFAT TERHADAP PENDIDIKAN DI INDONESIA"

Dosen Pengampu:

Dr. H. Muhammad Saleh, M.Pd

Disusun oleh:

Rida Melinda
2210125220098

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari

penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak Dr. H. Muhammad Saleh M.Pd

pada mata kuliah Filsafat Pendidikan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah

wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Muhammad Saleh M.Pd

selaku dosen mata kuliah Filsafat Pendidikan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat

menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. saya juga

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya

sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. saya menyadari, makalah yang saya tulis ini

masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya

nantikan sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.

Besar harapan saya, semoga makalah ini dapat bermanfaat oleh siapapun yang membacanya,

terutama bagi saya yang membuatnya, serta dapat menambah ilmu pengetahuan.

Banjarmasin, 17 Juni

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..I
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………...II
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………………1
BAB II PERMASALAHAN………………………………………………………………………2
A. Rumusan Masalah……………………………………………………………………………...2
B. Tujuan…………………………………………………………………………………………..3
BAB III PEMBAHASAN…………………………………………………………………………4
A. Pengertian Filsafat Pendidikan…………………………………………………………………4
B. Perkembangan Filsafat di Indonesia…………………………………………………………...6
C. Tujuan Filsafat Pendidikan…………………………………………………………………….8
D. Pandangan Filsafat Pendidikan Terhadap Metode dan Kurikulum…………………………..11
E. Tantangan dan Peluang Filsafat Pendidikan di Indonesia……………………………………14
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………...18
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………...18
B. Saran…………………………………………………………………………………………..21
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………23

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan suatu negara. Dalam
konteks Indonesia, pendidikan memiliki peran strategis dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu,
pengembangan sistem pendidikan yang efektif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat
menjadi prioritas. Dalam mengembangkan sistem pendidikan yang berkualitas, filsafat
pendidikan memiliki peran yang signifikan. Filsafat pendidikan membahas tentang tujuan,
nilai-nilai, dan prinsip-prinsip yang mendasari pendidikan. Melalui filsafat pendidikan, dapat
dilakukan refleksi dan pemikiran kritis terhadap esensi pendidikan itu sendiri, sehingga tujuan
dan praktek pendidikan dapat lebih bermakna dan berkelanjutan.

Perkembangan filsafat terhadap pendidikan di Indonesia telah mengalami perjalanan yang


panjang dan beragam. Sebelum adanya pengaruh Barat, Indonesia telah memiliki tradisi
pendidikan yang kaya, seperti sistem pendidikan dalam keluarga, pesantren, dan pendidikan di
kerajaan. Namun, pengaruh Barat, terutama pada masa penjajahan Belanda, membawa konsep-
konsep dan pemikiran baru dalam Pendidikan. Pemikiran-pemikiran filsafat Barat, seperti
rasionalisme, empirisme, konstruktivisme, dan humanisme, mulai mempengaruhi cara
pandang dan praktik pendidikan di Indonesia. Hal ini tercermin dalam perubahan kurikulum,
metode pembelajaran, dan tujuan pendidikan yang lebih berorientasi pada perkembangan
individu dan pemahaman ilmiah.

Selain itu, pengaruh Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia juga memberikan
kontribusi dalam perkembangan filsafat terhadap pendidikan. Pemikiran-pemikiran dari filsuf
Islam seperti Ibnu Sina, Al-Farabi, dan Ibnu Khaldun memberikan pengaruh yang kuat dalam
memahami hakikat pendidikan dan hubungannya dengan tujuan kehidupan manusia. Dalam
konteks modern, filsafat terhadap pendidikan di Indonesia terus berkembang sejalan dengan
perkembangan zaman dan tantangan yang dihadapi. Penekanan pada pendidikan karakter,
pendidikan inklusif, pendidikan multikultural, dan pendidikan berkelanjutan menjadi fokus
penting dalam pembahasan filsafat pendidikan di Indonesia.

1
BAB II
PERMASALAHAN

Salah satu permasalahan utama dalam pendidikan di Indonesia adalah ketimpangan akses

terhadap pendidikan yang berkualitas. Terdapat kesenjangan yang signifikan antara pendidikan

yang diterima di perkotaan dengan di pedesaan, serta antara wilayah yang lebih makmur dan

yang kurang berkembang. Hal ini dapat menghasilkan kesenjangan dalam kesempatan belajar

dan memberikan dampak negatif pada mobilitas sosial.

Meskipun telah ada upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, masih

terdapat tantangan dalam mencapai standar pendidikan yang memadai. Banyak sekolah yang

masih kekurangan sarana dan prasarana, serta kurangnya fasilitas pendukung seperti

perpustakaan dan laboratorium. Kurikulum juga menjadi perhatian, karena masih terdapat

kesenjangan antara kurikulum nasional dan kurikulum yang relevan dengan perkembangan

global.

A. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian filsafat Pendidikan?

2. Apa perkembangan filsafat di Indonesia?

3. Apa tujuan filsafat pemdidikan?

4. Bagaimana pandangan filsafat terhadap metode dan kurikulum?

5. Apa tantangan dan peluang filsafat Pendidikan di Iindonesi?

2
B. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu pengertian filsafat Pendidikan

2. Untuk mengetahui perkembangan filsafat di Indonesia

3. Untuk mengetahui tujuan filsafat Pendidikan

4. Untuk mengetahui pandangan filsafat terhadap metode dan kurikulum

5. Untuk mengetahui tantanga dan peluang filsafat Pendidikan di Indonesia

3
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat Pendidikan

1. Definisi Filsafat Pendidikan

Secara umum, filsafat pendidikan merupakan bentuk pelaksanaanpandangan falsafah

dan kaidah-kaidah falsafah dalam bidang pendidikan yangmencerminkan suatu bentuk

dari pelaksanaan falsafah umum dan bertumpukepada pelaksanaan prinsip-prinsip dan

kepercayaan-kepercayaan yang menjadidasar falsafah umum dalam menyelesaikan

masalah-masalah pendidikan secarapraktis dan mudah diterapkan. Masalah filsafat umum

antara lain yaitu tentanghakikat hidup yang baik, hakikat manusia yang ingin menerima

pendidikan,hakikat masyarakat yang menjalani proses sosial, dan hakikat realitas akhir

yangingin dicapai semua pengetahuan dan seluruh aspek pendidikan.

Menurut Kneller (dalam Sadulloh, 2008:72) filsafat pendidikan adalahsebuah aplikasi

filsafat spekulatif, preskriptif, dan analitik. Pada dasarnya, filsafatdikatakan spekulasi

karena berusaha membentuk teori-teori hakikat masyarakat,membangun teori-teori

hakikat manusia, serta hakikat dunia yang amatbermanfaat dalam mengartikan data

sebagai hasil penelitian sains yang berbeda.Filsafat juga dikatakan bersifat preskriptif bila

filsafat pendidikan menentukantujuantujuan yang harus diikuti dan dicapainya, dan

menentukan cara-cara yangtepat dan benar untuk digunakan dalam mencapai tujuan.

Selain itu, filsafatpendidikan dikatakan analitik bila ingin menjelaskan pertanyaan-

pertanyaanspekulatif dan preskriptif seperti menguji rasionalitas yang berkaitan dengan

ide-ide atau gagasan-gagasan pendidikan, dan bagaimana konsistensinya dengangagasan

lain.

4
2. Peran Filsafat dalam Pengembangan Pendidikan

Di dalam proses pendidikan pasti akan melahirkan masalah-masalahkependidikan.

Semua masalah pasti dapat dicari jalan keluarnya. Tetapi tidaksemua masalah

kependidikan dapat dipecahkan dengan menggunakan metodeilmiah semata-mata.

Karena banyak di antara masalah-masalah kependidikantersebut yang merupakan

pertanyaan filosofis, yang memerlukan pendekatanfilosofis pula dalam pemecahannya.

Analisis filsafat terhadap masalah-masalahkependidikan tersebut, dengan berbagai cara

pendekatannya, akan dapatmenghasilkan pandangan-pandangan tertentu mengenai

masalah-masalahkependidikan tersebut, dan atas dasar itu bisa disusun secara sistematis

teori-teori pendidikan.

Disini, filsafat juga berfungsi mengarahkan agar teori-teori danpandangan filsafat

pendidikan yang telah dikembangkan tersebut bisa diterapkandalam praktek

kependidikan sesuai dengan kenyataan dan kebutuhan hidup yang juga berkembang

dalam masyarakat. Merupakan kenyataan bahwa setiapmasyarakat hidup dengan

pandangan dan filsafat hidupnya sendiri-sendiri yangberbeda antara satu dengan yang

lainnya. Dan sendirinya akan menyangkutkebutuhan kebutuhan hidupnya.

Peranan filsafat pendidikan dalam pengembangan teori belajar dapatdiketahui

melalui: peranan antara filsafat dan pendidikan yang tidak dapatdipisahkan. Hal tersebut

sebagaimana tersimpul dalam pandangan Kilpatnckbahwa peranan dan fungsi filsafat

pendidikan adalah menyelidiki perbandinganpengaruh filsafat-filsafat yang bersaing di

dalam proses kehidupan, sertakemungkinan proses-proses pendidikan dan pembinaan

watak keduanya,mengusahakan untuk menemukan pengelolaan pendidikan yang

dikendaki untukmembina watak yang paling konstruktif bagi golongan muda dan tua.

5
Sementara pandangan-pandangan aliran-aliran filsafat pendidikanmenyebutkan sebagai

berikut; Pragmatisme menyebutkan bahwa peranannyaadalah minimalisasi peran guru dari

seorang guru dan memberikan banyakkeleluasaan kepada siswa untuk membuat penemuan,

progressivisme tenatangasas belajar menyebutkan bahwa anak didik memiliki akal dan

kecerdasansebagai potensi yang merupakan kelebihan dibandingkan mahluk yang

lain.Dengan demikian, anak didik pada dasarnya merupakan insan yang kreatif dandinamis

dalam menghadapi tantangan lingkungannya, eksistensialismemenyebutkan bahwa para

siswa merupakan objek yang harus diukur, dilacakrekornya, dan dibakukan kinerjanya,

perenialisme menyebutkan bahwa sekolah

harus banyak mengajarkan berbagai konsep dan menjelaskannya agar bermaknabagi

siswa. Karena fakta-fakta selalu berubah setiap waktu, esensialismemenyebutkan bahwa

setelah siswa lulus dan meninggalkan sekolah mereka tidaksekedar menguasai pengetahuan

dan keketerampilan dasar, tetapi juga harusmampu mendisiplinkan diri, memiliki

pemikiranpraktis, serta mampumengaplikasikan hikmah pembelajaran yang dimiliki di dalam

dunia nyata,rekonstruksisme menyebutkan masyarakat secara terus menerus

memerlukanperubahan sosial yang melalui dunia pendidikan yang dimanfaatkan

untukmelakukan rekonstruksi masyarakat dalam dunia Pendidikan.

B. Perkembangan Filsafat di Indonesia

1. Pendidikan Tradisional di Indonesia

Pendidikan tradisional di Indonesia memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan pendidikan

modern. Pendidikan tradisional lebih menekankan pada nilai-nilai moral dan tatanan

dalam kehidupan. Pendidikan tradisional juga lebih menekankan pada penguasaan bahan

6
pelajaran dan rasio ingatan dalam proses belajar. Pendidikan tradisional telah menjadi

sistem yang dominan di tingkat pendidikan dasar dan menengah sejak paruh kedua abad

ke-19. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, pendidikan modern mulai

berkembang dan menjadi sistem yang lebih dominan. Meskipun begitu, nilai-nilai dan

budaya dari pendidikan tradisional masih diakui dan dihargai di Indonesia.

2. Pengaruh Filsafat Barat dalam Pendidikan Indonesia

Pengaruh filsafat Barat dalam pendidikan di Indonesia cukup signifikan. Berikut

adalah beberapa pengaruh filsafat Barat dalam pendidikan di Indonesia :

• Filsafat pendidikan Barat, seperti Idealisme, Realisme, dan Pragmatisme, telah

mempengaruhi sistem pendidikan di Indonesia.

• Filsafat pendidikan Barat memberikan kontribusi dalam pengembangan teori-

teori pendidikan di Indonesia.

• Filsafat pendidikan Barat memberikan pandangan yang berbeda tentang

pendidikan, seperti pandangan tentang tujuan pendidikan, metode pengajaran,

dan evaluasi.

• Filsafat pendidikan Barat juga memberikan pengaruh dalam pengembangan

kurikulum di Indonesia.

• Filsafat pendidikan Barat juga memberikan pengaruh dalam pengembangan

pendidikan tinggi di Indonesia.

• Filsafat pendidikan Barat juga mempengaruhi cara berpikir dan pandangan

masyarakat Indonesia tentang Pendidikan.

7
• Filsafat pendidikan Barat juga memberikan pengaruh dalam pengembangan

pendidikan agama di Indonesia, terutama dalam pengembangan pendidikan

Islam.

Meskipun pengaruh filsafat Barat dalam pendidikan di Indonesia cukup signifikan,

namun pengaruh filsafat lokal dan budaya Indonesia juga masih sangat dihargai dan diakui.

C. Tujuan Filsafat Pendidikan

1. Tujuan Filsafat Pendidikan

Filsafat pendidikan memiliki tujuan yang sangat penting dalam sistem pendidikan

karena filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha pendidikan.

Beberapa tujuan filsafat pendidikan yaitu:

a. Memberikan inspirasi

Filsafat pendidikan memberikan inspirasi, yakni menyatakan tujuan pendidikan negara

bagi masyarakat, memberikan arah yang jelas dan tepat.

b. Memberikan arah

Filsafat pendidikan memberikan arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha

pendidikan. Filsafat pendidikan juga memberikan arah terhadap teori pendidikan yang

memiliki relevansi dengan kehidupan yang nyata.

c. Memberikan petunjuk

Filsafat pendidikan memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori

pendidikan menjadi ilmu.

d. Membantu memahami dan mengembangkan teori-teori pendidikan

8
Filsafat pendidikan membantu dalam memahami dan mengembangkan teori-teori

pendidikan yang ada.

e. Membantu dalam memahami dan mengembangkan prinsip-prinsip pendidikan

Filsafat pendidikan membantu dalam memahami dan mengembangkan prinsip-prinsip

pendidikan yang berlaku.

f. Membantu dalam memahami dan mengembangkan konsep-konsep pendidikan

Filsafat pendidikan membantu dalam memahami dan mengembangkan konsep-konsep

pendidikan yang berlaku.

g. Membantu dalam memahami dan mengembangkan nilai-nilai pendidikan

Filsafat pendidikan membantu dalam memahami dan mengembangkan nilai-nilai

pendidikan yang berlaku.

h. Membantu dalam memahami dan mengembangkan tujuan-tujuan pendidikan

Filsafat pendidikan membantu dalam memahami dan mengembangkan tujuan-tujuan

pendidikan yang berlaku.

Tujuan filsafat pendidikan juga menjadi fondasi dasar dalam penyelenggaraan pendidikan

di Indonesia. Dalam perkembangannya, pengaruh filsafat Barat juga memberikan kontribusi

dalam pengembangan teori-teori pendidikan di Indonesia. Meskipun begitu, pengaruh filsafat

lokal dan budaya Indonesia juga masih sangat dihargai dan diakui.

2. Tujuan Filsafat Pendidikan di Indonesia

Filsafat pendidikan memiliki tujuan yang sangat penting dalam sistem pendidikan di

Indonesia. Beberapa tujuan filsafat pendidikan di Indonesia yaitu:

9
a. Sebagai fondasi dasar dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia

Filsafat pendidikan menjadi fondasi dasar dalam penyelenggaraan pendidikan di

Indonesia. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya filsafat pendidikan dalam sistem

pendidikan di Indonesia.

b. Memberikan arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha pendidikan

Filsafat pendidikan memberikan arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha

pendidikan. Filsafat pendidikan juga memberikan arah terhadap teori pendidikan yang

memiliki relevansi dengan kehidupan yang nyata.

c. Memberikan inspirasi dan gagasan orisinil tentang semua aspek pendidikan

Filsafat pendidikan memberikan inspirasi, yakni menyatakan tujuan pendidikan negara

bagi masyarakat, memberikan arah yang jelas dan tepat.

d. Memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi

ilmu. Filsafat pendidikan memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-

teori pendidikan menjadi ilmu.

e. Membantu memahami dan mengembangkan teori-teori pendidikan yang ada

Filsafat pendidikan membantu dalam memahami dan mengembangkan teori-teori

pendidikan yang ada.

f. Membantu dalam memahami dan mengembangkan prinsip-prinsip pendidikan

Filsafat pendidikan membantu dalam memahami dan mengembangkan prinsip-prinsip

pendidikan yang berlaku.

g. Membantu dalam memahami dan mengembangkan konsep-konsep pendidikan

Filsafat pendidikan membantu dalam memahami dan mengembangkan konsep-konsep

pendidikan yang berlaku.

10
h. Membantu dalam memahami dan mengembangkan nilai-nilai pendidikan

Filsafat pendidikan membantu dalam memahami dan mengembangkan nilai-nilai

pendidikan yang berlaku.

Dalam perkembangannya, pengaruh filsafat Barat juga memberikan kontribusi dalam

pengembangan teori-teori pendidikan di Indonesia. Meskipun begitu, pengaruh filsafat lokal

dan budaya Indonesia juga masih sangat dihargai dan diakui.

D. Pandangan Filsafat Pendidikan Terhadap Metode dan Kurikulum

1. Berbagai Metode Pembelajaran

Sebelum melakukan proses pembelajaran, seorang guru menentukan atau memilih metode

yang akan digunakan supaya tujuan pembelajaran yang telah disusun dapat tercapaiPemilihan

pendekatan dan metode perlu disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik materi

yang akan dibahas. Sesungguhnya tidak pernah ada suatu pendekatan dan suatu metode yang

dapat digunakan untuk membahas semua materi Dengan kata laindalam pembelajaran penting

digunakan berbagai pendekatan dan metode, atau pendekatan dan metode yang bervariasi,

hindari penggunaan pendekatan dan metode yang monoton. Oleh karena itu, para guru harus

menguasai berbagai pendekatan dan metode pembelajaran. Sesungguhnya banyak jenis

pendekatan dan metode dalam pembelajaran, namun pada pokok bahasan ini tidak semuanya

dapat dibahas, karena berbagai keterbatasan Bahasan diarahkan untuk pendekatan dan metode

yang sering digunakan dalam pembelajaran di Indonesia.

Beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran sebagai

berikut:

11
a. Metode Ceramah

Metode ceramah sering juga disebut dengan metode konvensional atau

tradisionalHal ini dapat dimaklumni, karena sejak dulu metode ini telah

dipergunakan guru sebagai cara untuk menyampaikan materi peserta didikanSampai

saat ini metode ceramah ini masih digunakan dalam pembelajaran sebagai alat

komunikasi guru dan peserta didik dalam membahas materi peserta didikan di kelas.

b. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah suatu cara penyajian bahan peserta didikan melalui

bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh peserta didik. Di samping itu, guru juga

memberi peluang untuk bertanya kepada peserta didik, kemudian peserta didik lain

diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan temannya. Apabila tidak ada peserta

didik yang dapat menjawab maka guru dapat mengarahkan atau memberikan

jawaban.

c. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah metode yang bertujuan untuk memecahkan atau

menemukan solusi masalah yang ditemukan dalam mempeserta didiki materi

pembelajaran. Masalah adalah kesenjangan atau perbedaan antara yang diinginkan

dengan kenyataan yang terjadi. Masalah dapat berupa sebuah pertanyaan apa,

kenapa, bagaimanadimana dan kapanMelalui metode diskusi dapat menemukan

jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebutSalah satu syarat untuk metode diskusi

adalah sebagian besar peserta diskusi harus mempunyai pengetahuan dan wawasan

tentang topik atau masalah yang didiskusikan.

12
d. Metode Demonstrasi

Demonstrasi adalah suatu metode yang digunakan untuk memperlihatkan suatu

proses, mekanisme atau cara kerja suatu alat yang berkaitan dengan bahan peserta

didikanPada metode ini adakalanya guru lebih aktif daripada peserta didikjika guru

yang melakspeserta didikan demonstrasi.

e. Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah metode yang memberi kesempatan kepada peserta didik

baik secara perorangan atau kelompok untuk melakukan suatu percobaan di

laboratorium atau di lapangan, guna membuktikan teori atau menemukan sendiri

suatu pengetahuan baru. Metode eksperimen sering dilakukan pada saat kegiatan

praktikum. Dalam melakukan eksperimen, peserta didik bisanya dipandu dengan

lembaran kerja atau dikenal juga dengan penuntun praktikum. Dengan metode ini

peserta didik dilatih menggunakan metode ilmiah, yaitu: (1) melakukan

pengamatan, (2) merumuskan masalah atau pertanyaan, (3) menyusun hipotesis, (4)

menguji hipotesis atau melakukan percobaan, dan (5) menarik kesimpulan.

f. Metode Pemberian Tugas atau Resitasi

Metode pemberian tugas (resitasi) merupakan metode yang menugaskan kepada

peserta didik untuk mengerjakan sesutu dengan tujuan memantapkan, mendalami,

dan memperkaya materi yang sudah dipeserta didiki atau menemukan suatu

pengetahuan, keterampilan dan sikap yang relevan atau sesuai sesuai dengan

kompetensi yang ditetapkan.

13
g. Metode Latihan (Drill)

Metode latihan disebut juga metode training atau metode drillyaitu suatu metode

atau cara mengembangkan kompetensi atau skill peserta didik baik dalam aspek

kognitif, afektif maupun psikomotorsehingga peserta didik menjadi terampil dalam

bidang yang dilatihkan.

h. Metode Bercerita

Metode bercerita adalah suatu cara mengajar dengan bercerita atau menyampaikan

suatu kisah atau peristiwa yang sangat penting bagi peserta didik untuk dipetik

hikmahnya atau peserta didikan dari cerita tersebut. Pada hakikatnya metode

bercerita sama dengan metode ceramah, karena informasi disampaikan melalui

penuturan atau penjelasan lisan dari seorang kepada orang lain, bedanya pada

metode cerita ada penekanan terhadap suatu kisah atau peristiwa yang mengandung

pesan atau hikmah atau peserta didikan.

E. Tantanga dan Peluang Filsafat Pendidikan di Indonesia

1. Tantangan dalam Menerapan Filsafat Pendidikan

Menerapkan filsafat pendidikan dalam sistem pendidikan di Indonesia tidaklah mudah dan

memiliki beberapa tantangan. Berikut adalah beberapa tantangan dalam menerapkan

filsafat pendidikan yang dapat diambil dari hasil pencarian:

1. Keterbatasan pemahaman tentang filsafat pendidikan

Salah satu tantangan dalam menerapkan filsafat pendidikan adalah keterbatasan

pemahaman tentang filsafat pendidikan itu sendiri. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya

14
kesesuaian antara tujuan pendidikan dengan metode pengajaran dan kurikulum yang

dikembangkan.

2. Kurangnya konsistensi dalam pengembangan kurikulum

Kurangnya konsistensi dalam pengembangan kurikulum juga menjadi tantangan dalam

menerapkan filsafat pendidikan. Kurikulum yang dikembangkan harus mampu

mengembangkan potensi siswa secara optimal dan mempersiapkan siswa untuk

menghadapi tantangan masa depan.

3. Kurangnya ketersediaan sumber daya

Kurangnya ketersediaan sumber daya, seperti buku teks, perangkat teknologi, dan tenaga

pengajar yang berkualitas, juga menjadi tantangan dalam menerapkan filsafat pendidikan.

Hal ini dapat mempengaruhi kualitas pendidikan yang diberikan kepada siswa.

4. Kurangnya dukungan dari masyarakat

Kurangnya dukungan dari masyarakat juga menjadi tantangan dalam menerapkan filsafat

pendidikan. Masyarakat harus memahami dan mendukung tujuan pendidikan yang

dikembangkan agar pendidikan yang diberikan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

5. Perbedaan pandangan antara aliran filsafat

Perbedaan pandangan antara aliran filsafat, seperti Idealisme, Realisme, dan Pragmatisme,

juga menjadi tantangan dalam menerapkan filsafat pendidikan[3]. Hal ini dapat

menyebabkan perbedaan dalam pengembangan metode pengajaran dan kurikulum yang

dikembangkan.

15
Dalam keseluruhan, menerapkan filsafat pendidikan dalam sistem pendidikan di Indonesia

tidaklah mudah dan memiliki beberapa tantangan. Untuk mengatasi tantangan tersebut,

diperlukan pemahaman yang baik tentang filsafat pendidikan, konsistensi dalam

pengembangan kurikulum, ketersediaan sumber daya yang memadai, dukungan dari

masyarakat, dan kesesuaian antara tujuan pendidikan dengan metode pengajaran dan

kurikulum yang dikembangkan.

2. Peluang untuk Mengembangkan Filsafat Pendidikan di Indonesia

1. Meningkatkan pemahaman tentang filsafat pendidikan

Peluang pertama untuk mengembangkan filsafat pendidikan di Indonesia adalah dengan

meningkatkan pemahaman tentang filsafat pendidikan itu sendiri. Hal ini dapat dilakukan

melalui pelatihan dan pendidikan bagi para pengajar dan tenaga pendidikan.

2. Meningkatkan pengembangan kurikulum yang sesuai dengan tujuan pendidikan

Peluang kedua adalah dengan meningkatkan pengembangan kurikulum yang sesuai

dengan tujuan pendidikan dan kebutuhan masyarakat. Kurikulum yang dikembangkan

harus mampu mengembangkan potensi siswa secara optimal dan mempersiapkan siswa

untuk menghadapi tantangan masa depan.

3. Meningkatkan ketersediaan sumber daya

Peluang ketiga adalah dengan meningkatkan ketersediaan sumber daya, seperti buku teks,

perangkat teknologi, dan tenaga pengajar yang berkualitas. Hal ini dapat mempengaruhi

kualitas pendidikan yang diberikan kepada siswa.

16
4. Meningkatkan dukungan dari masyarakat

Peluang keempat adalah dengan meningkatkan dukungan dari masyarakat. Masyarakat

harus memahami dan mendukung tujuan pendidikan yang dikembangkan agar pendidikan

yang diberikan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

5. Meningkatkan pengembangan pendidikan agama

Peluang kelima adalah dengan meningkatkan pengembangan pendidikan agama, terutama

dalam pengembangan pendidikan Islam. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan

jasa Filsafat Pendidikan Islam untuk mengatasi problematika pendidikan Islam.

Dalam keseluruhan, terdapat beberapa peluang untuk mengembangkan filsafat

pendidikan di Indonesia, seperti meningkatkan pemahaman tentang filsafat pendidikan,

pengembangan kurikulum yang sesuai dengan tujuan pendidikan, ketersediaan sumber daya

yang memadai, dukungan dari masyarakat, dan pengembangan pendidikan agama.

17
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan materi dari makalah maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

A. Definisi Filsafat Pendidikan Secara umum, filsafat pendidikan merupakan bentuk

pelaksanaan pandangan falsafah dan kaidah-kaidah falsafah dalam bidang pendidikan

yangmencerminkan suatu bentuk dari pelaksanaan falsafah umum dan

bertumpukepada pelaksanaan prinsip-prinsip dan kepercayaan-kepercayaan yang

menjadidasar falsafah umum dalam menyelesaikan masalah-masalah pendidikan

secarapraktis dan mudah diterapkan.

Hal tersebut sebagaimana tersimpul dalam pandangan Kilpatnckbahwa peranan dan

fungsi filsafat pendidikan adalah menyelidiki perbandinganpengaruh filsafat-filsafat

yang bersaing di dalam proses kehidupan, sertakemungkinan proses-proses pendidikan

dan pembinaan watak keduanya,mengusahakan untuk menemukan pengelolaan

pendidikan yang dikendaki untukmembina watak yang paling konstruktif bagi

golongan muda dan tua.

Sementara pandangan-pandangan aliran-aliran filsafat pendidikanmenyebutkan

sebagai berikut; Pragmatisme menyebutkan bahwa peranannyaadalah minimalisasi

peran guru dari seorang guru dan memberikan banyakkeleluasaan kepada siswa untuk

membuat penemuan, progressivisme tenatangasas belajar menyebutkan bahwa anak

didik memiliki akal dan kecerdasansebagai potensi yang merupakan kelebihan

dibandingkan mahluk yang lain. Dengan demikian, anak didik pada dasarnya

merupakan insan yang kreatif dandinamis dalam menghadapi tantangan

18
lingkungannya, eksistensialismemenyebutkan bahwa para siswa merupakan objek

yang harus diukur, dilacakrekornya, dan dibakukan kinerjanya, perenialisme

menyebutkan bahwa sekolah harus banyak mengajarkan berbagai konsep dan

menjelaskannya agar bermaknabagi siswa.

B. Pengaruh Filsafat Barat dalam Pendidikan Indonesia Pengaruh filsafat Barat dalam

pendidikan di Indonesia cukup signifikan. Pengaruh filsafat Barat dalam pendidikan di

Indonesia :

• Filsafat pendidikan Barat, seperti Idealisme, Realisme, dan Pragmatisme, telah

mempengaruhi sistem pendidikan di Indonesia.

• Filsafat pendidikan Barat juga memberikan pengaruh dalam pengembangan

pendidikan agama di Indonesia, terutama dalam pengembangan pendidikan Islam.

C. Filsafat pendidikan memiliki tujuan yang sangat penting dalam sistem pendidikan

karena filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha

pendidikan. Beberapa tujuan filsafat pendidikan yaitu:

a. Memberikan inspirasi

b. Memberikan arah

c. Memberikan petunjuk

d. Membantu memahami dan mengembangkan teori-teori pendidikan

e. Membantu dalam memahami dan mengembangkan prinsip-prinsip pendidikan

f. Membantu dalam memahami dan mengembangkan konsep-konsep pendidikan

g. Membantu dalam memahami dan mengembangkan nilai-nilai pendidikan

h. Membantu dalam memahami dan mengembangkan tujuan-tujuan Pendidikan

19
Filsafat pendidikan memiliki tujuan yang sangat penting dalam sistem pendidikan di

Indonesia. Beberapa tujuan filsafat pendidikan di Indonesia yaitu:

a. Sebagai fondasi dasar dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia

b. Memberikan arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha pendidikan

c. Memberikan inspirasi dan gagasan orisinil tentang semua aspek pendidikan

d. Memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan

menjadi

e. Membantu memahami dan mengembangkan teori-teori pendidikan yang ada

f. Membantu dalam memahami dan mengembangkan prinsip-prinsip pendidikan

g. Membantu dalam memahami dan mengembangkan konsep-konsep pendidikan

h. Membantu dalam memahami dan mengembangkan nilai-nilai pendidikan

D. Sesungguhnya tidak pernah ada suatu pendekatan dan suatu metode yang dapat

digunakan untuk membahas semua materi Dengan kata laindalam pembelajaran

penting digunakan berbagai pendekatan dan metode, atau pendekatan dan metode

yang bervariasi, hindari penggunaan pendekatan dan metode yang monoton.

E. Tantangan dalam Menerapan Filsafat Pendidikan Menerapkan filsafat pendidikan

dalam sistem pendidikan di Indonesia tidaklah mudah dan memiliki beberapa

tantangan.

Keterbatasan pemahaman tentang filsafat pendidikan Salah satu tantangan dalam

menerapkan filsafat pendidikan adalah keterbatasan pemahaman tentang filsafat

pendidikan itu sendiri.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan pemahaman yang baik tentang filsafat

pendidikan, konsistensi dalam pengembangan kurikulum, ketersediaan sumber daya

20
yang memadai, dukungan dari masyarakat, dan kesesuaian antara tujuan pendidikan

dengan metode pengajaran dan kurikulum yang dikembangkan.

Meningkatkan pemahaman tentang filsafat pendidikan Peluang pertama untuk

mengembangkan filsafat pendidikan di Indonesia adalah dengan meningkatkan

pemahaman tentang filsafat pendidikan itu sendiri.

Meningkatkan pengembangan kurikulum yang sesuai dengan tujuan pendidikan

Peluang kedua adalah dengan meningkatkan pengembangan kurikulum yang sesuai

dengan tujuan pendidikan dan kebutuhan masyarakat.

Meningkatkan pengembangan pendidikan agama Peluang kelima adalah dengan

meningkatkan pengembangan pendidikan agama, terutama dalam pengembangan

pendidikan Islam. Dalam keseluruhan, terdapat beberapa peluang untuk

mengembangkan filsafat pendidikan di Indonesia, seperti meningkatkan pemahaman

tentang filsafat pendidikan, pengembangan kurikulum yang sesuai dengan tujuan

pendidikan, ketersediaan sumber daya yang memadai, dukungan dari masyarakat, dan

pengembangan pendidikan agama.

B. Saran

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, berikut adalah beberapa

saran untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia dengan mempertimbangkan

pemikiran filsafat pendidikan:

Reformasi Kurikulum, Perlu dilakukan reformasi dalam penyusunan kurikulum yang

lebih relevan dengan kebutuhan siswa dan masyarakat. Kurikulum harus mencakup

pembelajaran yang berpusat pada siswa, memperhatikan perkembangan teknologi dan

21
perubahan global, serta mengintegrasikan nilai-nilai filosofis yang relevan dengan budaya

dan kearifan local.

Peningkatan Kualitas Guru, Guru sebagai agen pendidikan perlu diberikan kesempatan

untuk meningkatkan kompetensi dan kualitasnya. Program pelatihan dan pengembangan

profesional yang berkelanjutan harus disediakan untuk guru agar mereka dapat

memahami dan menerapkan prinsip-prinsip filsafat pendidikan dalam praktik pengajaran

sehari-hari.

Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat, Perlu ditingkatkan keterlibatan orang tua dan

masyarakat dalam pendidikan. Dukungan dan partisipasi aktif dari orang tua dan

masyarakat dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif dan mendorong

motivasi serta prestasi siswa.

22
DAFTAR PUSTAKA

ANWAR, Muhammad. Filsafat pendidikan. Kencana, 2015.

Yogica, R., Muttaqiin, A., & Fitri, R. (2020). Metodologi pembelajaran: strategi,

pendekatan, model, metode pembelajaran. IRDH Book Publisher.

Iskandar, D., Purnamasari, E., Juansah, D. E., & Nulhakim, L. (2023). Postmodernisme:

Antara Peluang dan Tantangan Bagi Filsafat dan Pendidikan. Mudir: Jurnal Manajemen

Pendidikan, 5(1), 36-42.

Djamaluddin, A. (2014). Filsafat Pendidikan. Istiqra: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran

Islam, 1(2).

Munir, M. (2011). Pengaruh filsafat Nietzsche terhadap perkembangan filsafat Barat

kontemporer. Jurnal Filsafat, 21(2), 134-146.

23

Anda mungkin juga menyukai