Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Rida Melinda
2210125220098
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak Dr. H. Muhammad Saleh M.Pd
pada mata kuliah Filsafat Pendidikan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Muhammad Saleh M.Pd
selaku dosen mata kuliah Filsafat Pendidikan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. saya menyadari, makalah yang saya tulis ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
Besar harapan saya, semoga makalah ini dapat bermanfaat oleh siapapun yang membacanya,
terutama bagi saya yang membuatnya, serta dapat menambah ilmu pengetahuan.
Banjarmasin, 17 Juni
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..I
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………...II
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………………1
BAB II PERMASALAHAN………………………………………………………………………2
A. Rumusan Masalah……………………………………………………………………………...2
B. Tujuan…………………………………………………………………………………………..3
BAB III PEMBAHASAN…………………………………………………………………………4
A. Pengertian Filsafat Pendidikan…………………………………………………………………4
B. Perkembangan Filsafat di Indonesia…………………………………………………………...6
C. Tujuan Filsafat Pendidikan…………………………………………………………………….8
D. Pandangan Filsafat Pendidikan Terhadap Metode dan Kurikulum…………………………..11
E. Tantangan dan Peluang Filsafat Pendidikan di Indonesia……………………………………14
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………...18
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………...18
B. Saran…………………………………………………………………………………………..21
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan suatu negara. Dalam
konteks Indonesia, pendidikan memiliki peran strategis dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu,
pengembangan sistem pendidikan yang efektif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat
menjadi prioritas. Dalam mengembangkan sistem pendidikan yang berkualitas, filsafat
pendidikan memiliki peran yang signifikan. Filsafat pendidikan membahas tentang tujuan,
nilai-nilai, dan prinsip-prinsip yang mendasari pendidikan. Melalui filsafat pendidikan, dapat
dilakukan refleksi dan pemikiran kritis terhadap esensi pendidikan itu sendiri, sehingga tujuan
dan praktek pendidikan dapat lebih bermakna dan berkelanjutan.
Selain itu, pengaruh Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia juga memberikan
kontribusi dalam perkembangan filsafat terhadap pendidikan. Pemikiran-pemikiran dari filsuf
Islam seperti Ibnu Sina, Al-Farabi, dan Ibnu Khaldun memberikan pengaruh yang kuat dalam
memahami hakikat pendidikan dan hubungannya dengan tujuan kehidupan manusia. Dalam
konteks modern, filsafat terhadap pendidikan di Indonesia terus berkembang sejalan dengan
perkembangan zaman dan tantangan yang dihadapi. Penekanan pada pendidikan karakter,
pendidikan inklusif, pendidikan multikultural, dan pendidikan berkelanjutan menjadi fokus
penting dalam pembahasan filsafat pendidikan di Indonesia.
1
BAB II
PERMASALAHAN
Salah satu permasalahan utama dalam pendidikan di Indonesia adalah ketimpangan akses
terhadap pendidikan yang berkualitas. Terdapat kesenjangan yang signifikan antara pendidikan
yang diterima di perkotaan dengan di pedesaan, serta antara wilayah yang lebih makmur dan
yang kurang berkembang. Hal ini dapat menghasilkan kesenjangan dalam kesempatan belajar
Meskipun telah ada upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, masih
terdapat tantangan dalam mencapai standar pendidikan yang memadai. Banyak sekolah yang
masih kekurangan sarana dan prasarana, serta kurangnya fasilitas pendukung seperti
perpustakaan dan laboratorium. Kurikulum juga menjadi perhatian, karena masih terdapat
kesenjangan antara kurikulum nasional dan kurikulum yang relevan dengan perkembangan
global.
A. Rumusan Masalah
2
B. Tujuan
3
BAB III
PEMBAHASAN
antara lain yaitu tentanghakikat hidup yang baik, hakikat manusia yang ingin menerima
pendidikan,hakikat masyarakat yang menjalani proses sosial, dan hakikat realitas akhir
hakikat manusia, serta hakikat dunia yang amatbermanfaat dalam mengartikan data
sebagai hasil penelitian sains yang berbeda.Filsafat juga dikatakan bersifat preskriptif bila
menentukan cara-cara yangtepat dan benar untuk digunakan dalam mencapai tujuan.
lain.
4
2. Peran Filsafat dalam Pengembangan Pendidikan
Semua masalah pasti dapat dicari jalan keluarnya. Tetapi tidaksemua masalah
masalah-masalahkependidikan tersebut, dan atas dasar itu bisa disusun secara sistematis
teori-teori pendidikan.
kependidikan sesuai dengan kenyataan dan kebutuhan hidup yang juga berkembang
pandangan dan filsafat hidupnya sendiri-sendiri yangberbeda antara satu dengan yang
melalui: peranan antara filsafat dan pendidikan yang tidak dapatdipisahkan. Hal tersebut
dikendaki untukmembina watak yang paling konstruktif bagi golongan muda dan tua.
5
Sementara pandangan-pandangan aliran-aliran filsafat pendidikanmenyebutkan sebagai
seorang guru dan memberikan banyakkeleluasaan kepada siswa untuk membuat penemuan,
progressivisme tenatangasas belajar menyebutkan bahwa anak didik memiliki akal dan
lain.Dengan demikian, anak didik pada dasarnya merupakan insan yang kreatif dandinamis
siswa merupakan objek yang harus diukur, dilacakrekornya, dan dibakukan kinerjanya,
setelah siswa lulus dan meninggalkan sekolah mereka tidaksekedar menguasai pengetahuan
modern. Pendidikan tradisional lebih menekankan pada nilai-nilai moral dan tatanan
dalam kehidupan. Pendidikan tradisional juga lebih menekankan pada penguasaan bahan
6
pelajaran dan rasio ingatan dalam proses belajar. Pendidikan tradisional telah menjadi
sistem yang dominan di tingkat pendidikan dasar dan menengah sejak paruh kedua abad
berkembang dan menjadi sistem yang lebih dominan. Meskipun begitu, nilai-nilai dan
dan evaluasi.
kurikulum di Indonesia.
7
• Filsafat pendidikan Barat juga memberikan pengaruh dalam pengembangan
Islam.
namun pengaruh filsafat lokal dan budaya Indonesia juga masih sangat dihargai dan diakui.
Filsafat pendidikan memiliki tujuan yang sangat penting dalam sistem pendidikan
karena filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha pendidikan.
a. Memberikan inspirasi
b. Memberikan arah
pendidikan. Filsafat pendidikan juga memberikan arah terhadap teori pendidikan yang
c. Memberikan petunjuk
8
Filsafat pendidikan membantu dalam memahami dan mengembangkan teori-teori
Tujuan filsafat pendidikan juga menjadi fondasi dasar dalam penyelenggaraan pendidikan
lokal dan budaya Indonesia juga masih sangat dihargai dan diakui.
Filsafat pendidikan memiliki tujuan yang sangat penting dalam sistem pendidikan di
9
a. Sebagai fondasi dasar dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia
Indonesia. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya filsafat pendidikan dalam sistem
pendidikan di Indonesia.
pendidikan. Filsafat pendidikan juga memberikan arah terhadap teori pendidikan yang
ilmu. Filsafat pendidikan memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-
10
h. Membantu dalam memahami dan mengembangkan nilai-nilai pendidikan
Sebelum melakukan proses pembelajaran, seorang guru menentukan atau memilih metode
yang akan digunakan supaya tujuan pembelajaran yang telah disusun dapat tercapaiPemilihan
pendekatan dan metode perlu disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik materi
yang akan dibahas. Sesungguhnya tidak pernah ada suatu pendekatan dan suatu metode yang
dapat digunakan untuk membahas semua materi Dengan kata laindalam pembelajaran penting
digunakan berbagai pendekatan dan metode, atau pendekatan dan metode yang bervariasi,
hindari penggunaan pendekatan dan metode yang monoton. Oleh karena itu, para guru harus
pendekatan dan metode dalam pembelajaran, namun pada pokok bahasan ini tidak semuanya
dapat dibahas, karena berbagai keterbatasan Bahasan diarahkan untuk pendekatan dan metode
berikut:
11
a. Metode Ceramah
tradisionalHal ini dapat dimaklumni, karena sejak dulu metode ini telah
saat ini metode ceramah ini masih digunakan dalam pembelajaran sebagai alat
komunikasi guru dan peserta didik dalam membahas materi peserta didikan di kelas.
Metode tanya jawab adalah suatu cara penyajian bahan peserta didikan melalui
bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh peserta didik. Di samping itu, guru juga
memberi peluang untuk bertanya kepada peserta didik, kemudian peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan temannya. Apabila tidak ada peserta
didik yang dapat menjawab maka guru dapat mengarahkan atau memberikan
jawaban.
c. Metode Diskusi
dengan kenyataan yang terjadi. Masalah dapat berupa sebuah pertanyaan apa,
adalah sebagian besar peserta diskusi harus mempunyai pengetahuan dan wawasan
12
d. Metode Demonstrasi
proses, mekanisme atau cara kerja suatu alat yang berkaitan dengan bahan peserta
didikanPada metode ini adakalanya guru lebih aktif daripada peserta didikjika guru
e. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode yang memberi kesempatan kepada peserta didik
suatu pengetahuan baru. Metode eksperimen sering dilakukan pada saat kegiatan
lembaran kerja atau dikenal juga dengan penuntun praktikum. Dengan metode ini
pengamatan, (2) merumuskan masalah atau pertanyaan, (3) menyusun hipotesis, (4)
dan memperkaya materi yang sudah dipeserta didiki atau menemukan suatu
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang relevan atau sesuai sesuai dengan
13
g. Metode Latihan (Drill)
Metode latihan disebut juga metode training atau metode drillyaitu suatu metode
atau cara mengembangkan kompetensi atau skill peserta didik baik dalam aspek
h. Metode Bercerita
Metode bercerita adalah suatu cara mengajar dengan bercerita atau menyampaikan
suatu kisah atau peristiwa yang sangat penting bagi peserta didik untuk dipetik
hikmahnya atau peserta didikan dari cerita tersebut. Pada hakikatnya metode
penuturan atau penjelasan lisan dari seorang kepada orang lain, bedanya pada
metode cerita ada penekanan terhadap suatu kisah atau peristiwa yang mengandung
Menerapkan filsafat pendidikan dalam sistem pendidikan di Indonesia tidaklah mudah dan
pemahaman tentang filsafat pendidikan itu sendiri. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya
14
kesesuaian antara tujuan pendidikan dengan metode pengajaran dan kurikulum yang
dikembangkan.
Kurangnya ketersediaan sumber daya, seperti buku teks, perangkat teknologi, dan tenaga
pengajar yang berkualitas, juga menjadi tantangan dalam menerapkan filsafat pendidikan.
Hal ini dapat mempengaruhi kualitas pendidikan yang diberikan kepada siswa.
Kurangnya dukungan dari masyarakat juga menjadi tantangan dalam menerapkan filsafat
dikembangkan agar pendidikan yang diberikan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Perbedaan pandangan antara aliran filsafat, seperti Idealisme, Realisme, dan Pragmatisme,
juga menjadi tantangan dalam menerapkan filsafat pendidikan[3]. Hal ini dapat
dikembangkan.
15
Dalam keseluruhan, menerapkan filsafat pendidikan dalam sistem pendidikan di Indonesia
tidaklah mudah dan memiliki beberapa tantangan. Untuk mengatasi tantangan tersebut,
masyarakat, dan kesesuaian antara tujuan pendidikan dengan metode pengajaran dan
meningkatkan pemahaman tentang filsafat pendidikan itu sendiri. Hal ini dapat dilakukan
melalui pelatihan dan pendidikan bagi para pengajar dan tenaga pendidikan.
harus mampu mengembangkan potensi siswa secara optimal dan mempersiapkan siswa
Peluang ketiga adalah dengan meningkatkan ketersediaan sumber daya, seperti buku teks,
perangkat teknologi, dan tenaga pengajar yang berkualitas. Hal ini dapat mempengaruhi
16
4. Meningkatkan dukungan dari masyarakat
harus memahami dan mendukung tujuan pendidikan yang dikembangkan agar pendidikan
dalam pengembangan pendidikan Islam. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan
pengembangan kurikulum yang sesuai dengan tujuan pendidikan, ketersediaan sumber daya
17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
peran guru dari seorang guru dan memberikan banyakkeleluasaan kepada siswa untuk
dibandingkan mahluk yang lain. Dengan demikian, anak didik pada dasarnya
18
lingkungannya, eksistensialismemenyebutkan bahwa para siswa merupakan objek
B. Pengaruh Filsafat Barat dalam Pendidikan Indonesia Pengaruh filsafat Barat dalam
Indonesia :
C. Filsafat pendidikan memiliki tujuan yang sangat penting dalam sistem pendidikan
karena filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha
a. Memberikan inspirasi
b. Memberikan arah
c. Memberikan petunjuk
19
Filsafat pendidikan memiliki tujuan yang sangat penting dalam sistem pendidikan di
menjadi
D. Sesungguhnya tidak pernah ada suatu pendekatan dan suatu metode yang dapat
penting digunakan berbagai pendekatan dan metode, atau pendekatan dan metode
tantangan.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan pemahaman yang baik tentang filsafat
20
yang memadai, dukungan dari masyarakat, dan kesesuaian antara tujuan pendidikan
pendidikan, ketersediaan sumber daya yang memadai, dukungan dari masyarakat, dan
B. Saran
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, berikut adalah beberapa
lebih relevan dengan kebutuhan siswa dan masyarakat. Kurikulum harus mencakup
21
perubahan global, serta mengintegrasikan nilai-nilai filosofis yang relevan dengan budaya
Peningkatan Kualitas Guru, Guru sebagai agen pendidikan perlu diberikan kesempatan
profesional yang berkelanjutan harus disediakan untuk guru agar mereka dapat
sehari-hari.
Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat, Perlu ditingkatkan keterlibatan orang tua dan
masyarakat dalam pendidikan. Dukungan dan partisipasi aktif dari orang tua dan
masyarakat dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif dan mendorong
22
DAFTAR PUSTAKA
Yogica, R., Muttaqiin, A., & Fitri, R. (2020). Metodologi pembelajaran: strategi,
Iskandar, D., Purnamasari, E., Juansah, D. E., & Nulhakim, L. (2023). Postmodernisme:
Antara Peluang dan Tantangan Bagi Filsafat dan Pendidikan. Mudir: Jurnal Manajemen
Islam, 1(2).
23