Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MINI RISET

SEJARAH FILSAFAT PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH:
1.AZURA SIAGIAN
2.BETRAND SINAGA
3.DANIEL SIBURIAN
4.MARTO HASIBUAN
5.PUTRI SILALAHI
6.RISKA MULYA
7.RYAN PURBA
DOSEN PENGAMPU:
Anifah,S.Sos,M.Pd
PKO G 23
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Makalah ini dengan baik dan sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada ibu
Anifah S.Sos,M.Pd selaku dosen mata kuliah Filsafat Pendidikan yang sudah memberikan tugas
Makalah ini terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang
turut membantu dalam pembuatan tugas Makalah dengan mata kuliah Filsafat Pendidikan.
Makalah ini berisikan tentang Sejarah Filsafat Pendidikan.

Dengan ini kami menerima segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar
dapat memperbaiki kesalahan kami untuk kedepannya. Akhir kata, kami berharap semoga
Makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kami dan juga khususnya bagi para pembaca. Atas
perhatiannya, kami ucapkan terimakasih.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………
1.2 Identifikasi Masalah…………………………………………………
1.3 Batasan Masalah……………………………………………………
1.4 Rumusan Masalah…………………………………………………..
1.5 Tujuan penelitian……………………………………………………
1.6 Manfaat Penelitian……………………………..................................

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Filsafat Pendidikan…………………………………………
2.2 Manfaat Mempelajari Filsafat Pendidikan…………………………..
2.3 Gaya mengajar Teknologis…………………………………………..

BAB III

METODE SURVEY
3.1. Tempat Waktu Dan Survey…………………………………………
3.2. Subjek Survey………………………………………………………
3.3. Teknik pengambilan Data………………………………………......
3.4. Instrumen Survey…………………………………………………..
3.5. Teknik Analisis Data……………………………………………….

BAB lV PENUTUP
KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik
potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat
berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal.
Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis,
dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang
digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan.

Tujuan filsafat pendidikan memberikan inspirasi bagaimana mengorganisasikan proses


pembelajaran yang ideal. Teori pendidikan bertujuan menghasilkan pemikiran tentang kebijakan
dan prinsip-rinsip pendidikan yang didasari oleh filsafat pendidikan. Praktik pendidikan atau
proses pendidikan menerapkan serangkaian kegiatan berupa implementasi kurikulum dan
interaksi antara guru dengan peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan dengan
menggunakan rambu-rambu dari teori-teori pendidikan. Peranan filsafat pendidikan memberikan
inspirasi, yakni menyatakan tujuan pendidikan negara bagi masyarakat, memberikan arah yang
jelas dan tepat dengan mengajukan pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik di
lapangan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik.

Seorang guru perlu menguasai konsep-konsep yang akan dikaji serta pedagogi atau ilmu dan seni
mengajar materi subyek terkait, agar tidak terjadi salah konsep atau miskonsepsi pada diri
peserta didik. Tugas filsafat adalah melaksanakan pemikiran rasional analisis dan teoritis
(bahkan spekulatif) secara mendalam dan memdasar melalui proses pemikiran yang sistematis,
logis, dan radikal (sampai keakar-akarnya), tentang problema hidup dan kehidupan manusia.
Produk pemikirannya merupakan pandangan dasar yang berintikan kepada “trichotomi” (tiga
kekuatan rohani pokok) yang berkembang dalam pusat kemanusiaan manusia (natropologi
centra).

iv
1.2 Rumusan Masalah
Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik
potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat
berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal.
Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis,
dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang
digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan.

Tujuan filsafat pendidikan memberikan inspirasi bagaimana mengorganisasikan proses


pembelajaran yang ideal. Teori pendidikan bertujuan menghasilkan pemikiran tentang kebijakan
dan prinsip-rinsip pendidikan yang didasari oleh filsafat pendidikan. Praktik pendidikan atau
proses pendidikan menerapkan serangkaian kegiatan berupa implementasi kurikulum dan
interaksi antara guru dengan peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan dengan
menggunakan rambu-rambu dari teori-teori pendidikan. Peranan filsafat pendidikan memberikan
inspirasi, yakni menyatakan tujuan pendidikan negara bagi masyarakat, memberikan arah yang
jelas dan tepat dengan mengajukan pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik di
lapangan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik.

Seorang guru perlu menguasai konsep-konsep yang akan dikaji serta pedagogi atau ilmu dan
seni mengajar materi subyek terkait, agar tidak terjadi salah konsep atau miskonsepsi pada diri
peserta didik. Tugas filsafat adalah melaksanakan pemikiran rasional analisis dan teoritis
(bahkan spekulatif) secara mendalam dan memdasar melalui proses pemikiran yang sistematis,
logis, dan radikal (sampai keakar-akarnya), tentang problema hidup dan kehidupan manusia.
Produk pemikirannya merupakan pandangan dasar yang berintikan kepada “trichotomi” (tiga
kekuatan rohani pokok) yang berkembang dalam pusat kemanusiaan manusia
(natropologi centra).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah maka permasalahan yang
dihadapi. Dalam hal ini, yang menjadi identifikasi masalah adalah :

 Rendahnya minat belajar siswa.


 Gaya mengajar yang kurang bervariasi

v
 Waktu yang tersedia cukup terbatas untuk mengevaluasi siswa.
 Siswa kurang berperan aktif dalam pembelajaran

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah dalam memahami ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini
maka penulis membatasi masalah berdasarkan identifikasi masalah diatas maka permasalahan ini
dibatasi hanya pada Aktivitas Pembelajaran Siswa kelas 10 SMK Negeri 5 Medan, Tahun Ajaran
2023/2024

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian , latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan maslaah
maka rumusan masalah yang diteliti adalah :"Apakah variasi gaya mengajar dapat meningkatkan
semangat dalam belajar pada siswa kelas 10 SMK 5 MEDAN Tahun Ajaran 2023/2024".

1.5 Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini : "Untuk mengetahui aktivitas pembelajaran pada siswa
kelas 10 SMK 5 MEDAN” Tahun ajaran 2023/2024

1.6 Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1.Untuk menambah wawasan pembaca tentang perkembangan siswa di SMK 5 Negeri Medan

2. .Dapat menambah pemahaman mengenai proses pembelajaran disekolah SMK negeri 5 Medan

3. Bagi Guru, penelitian ini diharapkan membantu guru mata pelajaran agar dapat memilih gaya
mengajar yang tepat dalam pembelajaran di sekolah sehingga kegiatan belajar mengajar dapat
berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan pembelajaran serta apa yang diharapkan.

4. Bagi sekolah, diharapkan dengan adanya kegiatan yang dilakukan serta hasil yang diberikan
membawa dampak positif terhadap perkembangan sekolah yang berdampak pada peningkatan
hasil belajar sehingga dapat tercapai ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan oleh pihak
sekolah, yaitu peningkatan hasil belajar siswa dengan meningkatkan keberhasilan siswa berarti
meningkatkan mutu sekolah

vi
BAB II

LANDASAN TEORI
1. DEFENISI PENDIDIKAN FILSAFAT
Anas Salahudin didalam buku filsafat nya pendidikan juga merumuskan beberapa
pengertian dari filsafat pendidikan diantaranya yaitu;

 Filsafat pendidikan adalah pengetahuan yang memikirkan hakikat Pendidikan secara


komprehensif dan kontemplatif tentang sumber, seluk beluk pendidikan,fungsi, dan tujuan
pendidikan.
 Filsafat pendidikan adalah pengetahuan yang mengkaji proses pendidikan dan teori-teori
pendidikan.
 Filsafat pendidikan mengkaji hakikat guru dan anak didik dalam proses pembelajaran di
kelas dan di luar kelas.
 Filsafat pendidikan mengkaji berbagai teori kependidikan, metode, dan pendekatan
dalam pendidikan.
 Filsafat pendidikan mengkaji strategi pembelajaran alternatif.
 Filsafat pendidikan mengkaji hakikat tentang kurikulum pendidikan.
 Filsafat pendidikan mengkaji hakikat evaluasi pendidikan dan evaluasi pembelajaran.
 Filsafat pendidikan mengkaji hakikat alat-alat dan media pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas, dapat dipahami bahwa filsafat pendidikan adalah suatu
kegiatan berpikir kritis, bebas, teliti, dan teratur tentang masalah-masalah yang terdapat di dalam
dunia pendidikan agar masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan cepat dan tepat.

2.2 MANFAAT MEMPELAJARI PENDIDIKAN FILSAFAT


Berikut ini adalah beberapa manfaat dari filsafat pendidikan:
A. Menjadi salah satu landasan dalam perkembangan Ilmu Pendidikan.Pendidikan sendiri, tidak
lain juga merupakan sebuah ilmu yang dapat terus berkembang seiring dengan berjalannya
waktu. Dengan adanya filsafat pendidikan, maka setiappeneliti yang berkecimpung dan
merupakan salah satu pengamat di bidang pendidikan dapat terbantu untuk lebih
mengembangkan ilmu pendidikan yang ada. Berawal dari pertanyaan mengenai apa, mengapa
dan juga bagaimana, yang merupakan dasar utama dari filsafat.Hal ini dapat membantu para
peneliti dan juga mereka yang terlibat dalam dunia pendidikan mampu mengembangkan dan
menyempurnakan ilmu pendidikan yang sudah ada.

vii
B. Menjadi landasan dari kebijakan mengenai program Pendidikan Segala sesuatuyang
diwajibkan dan juga merupakan hak warga Negara pastinya harus diatur dalam sebuah undang-
undang atau aturan tertentu. Peraturan mengenai pendidikan ini dibuat dengan menggunakan
prinsip filsafat pendidikan. Dengan menggunakan prinsip filsafat, yaitu mengetahui : Apa yang
harus dilakukan untuk memajukan Pendidikan,mengapa pendidikan itu perlu,Bagaimana
melaksanakan Pendidikan.Maka dengan demikian dapat dibuat suatu peraturan atau undang-
undang yang melandasi bidang pendidikan sehingga pendidikan dapat berjalan dengan baik
tanpa adanya kebingungan bagi para pendidik maupun yang terdidik.
C. Menjadi landasan untuk berkarya dan juga mengabdi di bidang Pendidikan Pertanyaan
filosofis mengenai pendidikan, seperti mengapa pendidikan itu penting dapat memberikan
jawaban kepada mereka yang ingin mengabdi menjadi tenaga pendidik. Dengan adanya filsafat
pendidikan, maka tujuan pengabdian dari setiap insan pendidik akan menjadi jelas, dan hal ini
tentu saja sangat dipengaruhi oleh pemahaman dan juga pengimplementasian mengenai filsafat
pendidikan.
D. Membuat para pelaku di bidang pendidikan mampu memberikan materi pendidikan lebih baik
lagi Dengan adanya manfaat filsafat pendidikan, maka setiap pendidik sudah dapat memahami
bagaimana memberikan dan juga mengembangkan materi pendidikan dengan baik. Nah, hal ini
pun akan sangat bermanfaat dan penting bagi para pelaku di bidang pendidikan agar lebih paham
terhadap materi pendidikan yang harus diajar dengan lebih baik lagi.

2.3. GAYA MENGAJAR TEKNOLOGIS


Gaya Teknologis adalah gaya mengajar yang lebih berfokus pada kompetensi siswa secara
individual.Dalam gaya mengajar ini bahan Pelajaran disesuaikan dengan tingkat kesiapan
siswa.Peranan isi Pelajaran adalah dominan dalam gaya mengajar teknologis.Peranan siswa
adalah belajar dengan menggunakan perangkat atau media yang telah disediakan disini siswa
akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat bagi dirinya dalam kehidupan.
Unsur-unsur Khas dalam Pembelajaran dengan Menggunakan Gaya Teknologis:
 Semua kompetensi bergantung pada siswa tersebut.
 Menuruti petunjuk dan melaksanakan tugas adalah merupakan kegiatan utama siswa.
 Menghasilkan tingkat kegiatan yang tinggi.
 Dapat membuat siswa merasa terlibat dan termotivasi.
 Mengembangkan perilaku yang inovatif karena ingin mengembangkan dari apa yang
sudah di dapatkan.

viii
BAB III

METODE SURVEY

A. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian sudah dilaksanakan di SMK 5 Negeri Medan yang berlokasi di Jalan.Timor
No.36,Gaharu,Medan Timur
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pagi hari,pada hari Sabtu, 21 Oktober 2023 di SMK 5 Medan
B. Subjek dan Objek Penelitian
1.Subjek
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 10 Jurusan Teknik Elektro dengan
Jumlah Siswa sebanyak 24 siswa laki-laki dan tidak ada siswa perempuan
2.Objek
Objek dalam penelitian ini adalah mengetahui aktivitas dalam lingkungan sekolah,Proses belajar
mengajar dalam kelas,dan Melihat cara guru mengajar dalam kelas
C. Instrument Penelitian
a) Adapun alat yang kami gunakan sebagai berikut :
1. Buku Observasi
2. Kamera HP
b) Panitia pelaksana:
3 orang tim penilai

ix
BAB lV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aktivitas pembelajaran
di SMK 5 Medan Sangat baik. Namun, kelemahannya hanya terpadat pada gaya mengajar guru
yang kebetulan adalah guru PPL yang sedang bertugas,yaitu menggunakan gaya mengajar klasik
yang menurut kami kurang efektif diterapkan pada siswa ini. Dan sesuai dengan rumusan
masalah yang telah disinggung sebelumnya yaitu “apakah variasi gaya mengajar dapat
meningkatkan semangat belajar siswa ?” maka jawabannya adalah “ya,sangat menentukan dan
berdampak sesuai situasi yang dihadapi guru”.

DAFTAR PUSTAKA

Anas Salahudin, Filsafat Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011)

x
DOKUMENTASI

Berikut akan kami lampirkan beberapa dokumentasi pada saat kami melakukan Mini Riset ini.

1. Kegiatan siswa di lapangan SMK Negeri 5 Medan

2.Proses Belajar Mengajar dalam kelas

xi
3.Foto sejumlah Trofi yang diraih SMK 5

4.Foto dengan salah satu Guru di SMK Negeri 5 Medan

xii

Anda mungkin juga menyukai