Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
TAHUN AKADEMIK 2023/2024

Nama : Latifa Rizqi Khasanah


NIM : 202140050

Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan Matematika


Dosen : Riawan Yudi Purwoko

Analisislah dengan perspektif Saudara!

1. Mengapa melakukan kajian filsafat pendidikan sangat penting? jelaskan jawaban


Saudara disertai ilustrasi secukupnya!
karena filsafat berfungsi sebagai pengarah dan pendorong untuk adanya refleksi
kritis dalam proses pembelajaran. Filsafat membantu guru untuk memahami
alasan di balik setiap pembelajaran, tujuannya, dan implikasinya bagi
perkembangan peserta didik. Filsafat juga membantu menentukan nilai-nilai
yang penting untuk ditanamkan dalam proses pendidikan. Selain itu, filsafat juga
berperan dalam mengembangkan pemikiran kritis peserta didik. Dengan
mempelajari filsafat, peserta didik diajak untuk berpikir abstrak, menganalisis,
dan mempertanyakan segala hal yang ada dalam kehidupan. Filsafat membuka
ruang diskusi dan debat mengenai ide-ide yang mendasar, sehingga peserta didik
dapat mengemukakan pendapat, mengajukan pertanyaan, dan mencari jawaban
atas berbagai persoalan yang mereka hadapi. Selain itu, pengajaran filsafat juga
membantu peserta didik untuk memahami nilai-nilai dan etika yang mendasari
kehidupan bersama. Dalam filsafat, peserta didik diajak untuk mengenal dan
mempertanyakan nilai-nilai moral, keadilan, kebenaran, dan kebaikan. Melalui
pemahaman ini, peserta didik dapat membangun akhlak yang baik, merespons
masalah sosial dengan bijak, dan hidup dalam harmoni dengan masyarakat.

2. Aliran filsafat sebaiknya dipandang sebagai metode berpikir, jelaskan maksud


pernyataan tersebut atau bagaimana sebaiknya memposisikannya?
Kajian filasafat secara global dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:
Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi yang merupakan bagian yang paling
umum dari obyek yang akan dikajinya. Ketiga cabang filsafat tersebut
mempunyai aliran-aliran tertentu dengan faham (ajaran)-nya masing-masing.
Tetapi, yang menjadi tujuan utama dalam rangka mempelajari filsafat adalah
menjadikannya sebagai pisau bedah (membentuk pola pikir) sebagai titik tolak
analisa, dengan tidak harus meyakini dan menerima ajaran-ajaran (ideologi)-
nya. Karena setiap aliran, pasti menawarkan sebuah metode untuk menafsirkan
realitas, disamping ideologi. Filsafat menurut Harun Nasution adalah berfikir
menurut logika (tata tertib) dengan bebas (tidak terikat pada tradisi, dogma atau
agama) dan dengan sedalam-dalamnya, sehingga sampai ke dasar persoalan.

3. Pilihlah dua aliran, kemudian bandingkan aliran tersebut tentang konsep


pendidikan, tujuan pendidikan, kurikulum, dan peran guru dalam proses
pendidikan/ pembelajaran matematika!
Aliran filsafat pendidikan dalam model pengembangan kurikulum pendidikan
matematika aliran progresivisme ini menghendaki lembaga pendidikan memiliki
model pengembangan kurikulum pendidikan matematika yang bersifat fleksibel,
dinamis, tidak kaku, tidak terkait dengan doktrin-doktrin tertentu, bersifat
terbuka, memilki relevansi dengan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
pendidikan matematika. Aliran filasafat konstruktivisme; guru tidak lagi
menduduki tempat sebagai pemberi ilmu. Tidak lagi sebagai satu-satunya
sumber belajar. Namun guru lebih diposisikan sebagai fasiltator yang
memfasilitasi siswa untuk dapat belajar dan mengkonstruksi pengetahuannya
sendiri. Aliran ini lebih menekankan bagaimana siswa belajar bukan bagaimana
guru mengajar.
Kaum konstruktivis berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk dalam diri
individu atas dasar struktur kognitif yang telah dimilikinya, hal ini berimplikasi
pada proses belajar yang menekankan aktivitas personal peserta didik. Agar
proses belajar dapat berjalan lancar maka Pendidikan. Dituntut untuk mengenali
secara cermat tingkat perkembangan kognitif peserta didik. Atas dasar
pemahamannya pendidik merancang pengalaman belajar yang dapat merangsang
struktur kognitif anak untuk berpikir, berinteraksi membentuk pengetahuan yang
baru. Pengalaman yang disajikan tidak boleh terlalu jauh dari pengetahuan peserta
didik tetapi juga jangan sama seperti yang telah dimilikinya. Pengalaman sedapat
mungkin berada di ambang batas antara pengetahuan yang sudah diketahui dan
pengetahuan yang belum diketahui sebagai zone of proximal development of
knowledge. Bagi aliran konstruktivisme, guru tidak lagi menduduki tempat sebagai
pemberi ilmu. Tidak lagi sebagai satu-satunya sumber belajar. Namun guru lebih
diposisikan sebagai fasiltator yang memfasilitasi siswa untuk dapat belajar dan
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Aliran ini lebih menekankan bagaimana
siswa belajar bukan bagaimana guru mengajar.

4. Buatlah resume dari makalah yang telah saudara presentasikan? Apa kelebihan
dan kekurangan dari aliran tersebut jika diterapkan di pendidikan matematika di
Indonesia?
Aliran Eksperimentalisme juga disebut dengan aliran Pragmatisme. Yang
dimana pandangannya yang mengatakan bahwa realitas yang nyata adalah
perubahan dan hanya dapat diketahui melalui pengalaman praktis. Jadi
keduanya sama-sama menekankan bahwa yang riil adalah segala sesuatu yang
dapat dialami dan dialami oleh panca indra.
Eksperimentalisme memandang bahwa belajar mestilah dimaknai dengan
memberikan latihan kecerdasan dalam menghadapi berbagai tantangan dan
persoalan kehidupan, sehingga subjek didik terbiasa aktif mengolah berbagai
data dan informasi untuk memecahkan problem hidupnya. sehingga
memunculkan ide baru yang terus dikembangkan menuju ide lain yang lebih
baik dan sempurna dari sebelumnya dan seterusnya sampai tanpa batas.

5. Secara filosofis dalam pembelajaran matematika dapat dilakukan secara eklektik


untuk menemukan pembelajaran yang ideal dan bermakna, jelaskan maksudnya
serta berikan ilustrasinya secara kongkrit!
Kedudukan dan keterkaitan filsafat di dalam pembelajaran matematika dapat
dilihat secaraepistimologi, ontologi matematika, metodologi matematika, dan
logika matematika. Secaraepistimologi, seorang guru matematika harus
memiliki pemahaman yang baik tentang filsafatmatematika dan penerapannya
di dalam pembelajaran (Bintoro et al., 2021). Hal ini dikarenakan pemahaman
filsafat matematika yang baik sangat diperlukan dalam pembelajaran karena tiga
alurutama dalam pembelajaran (input, process, dan output) saling berkaitan satu
sama lain dan berkaitanerat dengan filsafat. Jika dilihat dari ontologi
matematika, guru harus bisa mengaitkan konsepmatematika yang abstrak ke
konteks dunia nyata yang mudah untuk dipahami oleh siswa. Ini tidakhanya
memudahkan siswa dalam memahami konsep matematika yang sedang
diajarkan, danmemotivasi siswa tentang pentingnya belajar matematika, namun
juga membuat pembelajaranmatematika menjadi bermakna bagi siswa. Secara
metodologi matematika, guru diharapkan mampumembuat strategi tentang
bagaimana meningkatkan kemampuan matematika, motivasi
belajar,menyampaikan materi matematika tersebut (Minarti & El Hakim, 2022).
Secara logika matematika,guru harus memiliki kemampuan berpikir matematis
yang baik. Selain itu, guru juga harus dapatmembentuk pola pikir matematis
siswa. Kemampuan berpikir matematis ini berperan penting bagisiswa dalam
memecahkan permasalahan konstekstual dalam kehidupan sehari-hari siswa

Ketentuan:
1. Kerjakan secara mandiri dan sertakan sumber referensi yang jelas.
2. Pengumpulan terkahir pada Sabtu, 20 Januari 2023 pada link GForm:
https://forms.gle/hu1c61JxPLg2apy58

Anda mungkin juga menyukai