Anda di halaman 1dari 12

Rabu, 26 Juni 2019

NAMA : GIYARNI

NIM : S991902007

MATA UJIAN : FILSAFAT ILMU

DOSEN : Dr. H. ASROWI, M.Pd.

PRODI : S2 MAGISTER PENDIDIKAN EKONOMI

JAWABAN :

1. Jelaskan dan kaitkan ontologi, epistemologi dan aksiologi dengan rencana penelitian
Tesis anda.
JAWAB :
Penjelasan dari ontologi, epistemologi dan aksiologi :
a. Ontologi merupakan cabang ilmu filsafat mengenai sifat (wujud) atau fenomena yang
ingin diketahui manusia. Dalam ilmu sosial ontologi berkaitan dengan sifat pada
interaksi sosial atau komunikasi sosial. Ontologi merupakan terjadinya pengetahuan
dari sebuah gagasan kita tentang realitas.
b. Epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang asal, sifat, metode, dan
batasan pengetahuan manusia. Epistemologi sendiri dinamakan sebagai teori
pengetahuan. Epistemologi adalah ilmu tentang bagaimana seorang ilmuwan
membangun ilmunya.
c. Aksiologi adalah teori nilai yang berhubungan dengan kegunaan dari pengetahuan
yang didapatkan.
Kaitan ontologi epistemologi aksiologi dengan rencana penelitian tesis saya adalah :
Ontologi, epistemologi dan aksiologi saling berkaitan dalam penyusunan tesis dimana;
 Ontologi dalam tesis yang akan saya susun berupa latar belakang masalah. Latar
belakang masalah adalah informasi yang tersusun sistematis berkenaan dengan fenomena
dan masalah problematik yang menarik untuk di teliti. latar belakang masalah dalam tesis
saya adalah Sistem pendidikan nasional menjelaskan bahwa kepala sekolah memegang
peranan penting dalam menentukan kualitas pendidikan. Permendiknas Nomor 13 tahun
2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah (2007:2) menetapkan seorang kepala
sekolah/madrasah diwajibkan menguasai standar kompetensi yang berlaku nasional yaitu
kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Juwita (2017)
mengungkapkan rerata dimensi kompetensi manajerial calon kepala sekolah (CKS) adalah
2,8 (cukup) dari hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) di 33 (tiga
puluh tiga) kabupaten/kota. Hal ini menegaskan bahwa rendahnya kompetensi manajeral
kepala sekolah disebabkan kompetensi awal CKS yang rendah. Sesuai amanat
Permendikbud Nomor 17 tahun 2015 (2015:2), Lembaga Pengembangan dan
Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS), sebagai UPT Kemdikbud dibawah Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan memiliki tupoksi penyiapan, pengembangan dan
pemberdayaan kepala sekolah. Salah satu langkah nyata penyiapan kepala sekolah,
LPPKS menyelenggarakan Program Penyiapan Calon Kepala Sekolah (PPCKS).
Persyaratan dan tata cara penyiapan dan pengangkatan kepala sekolah diatur dalam
Permendikbud No 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah.
Pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan LPPKS bertujuan menyiapkan kompetensi
calon kepala sekolah untuk memantapkan wawasan, pengetahuan, sikap, nilai, dan
keterampilan dalam memimpin sekolah (Permendikbud No.6 Tahun 2018:3). Pendidikan
dan pelatihan CKS dilaksanakan dengan moda tatap muka menggunakan pola diklat In-
On-In. Tahap diklat in service learning 1 dilakukan dengan pola tatap muka selama 72 JP
dan diampu oleh 2 (dua) pengajar diklat. Pemanfaatan teknologi dan informasi dan
komunikasi sangat penting digunakan pada pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah.
Mata diklat pengelolaan keuangan sekolah merupakan salah satu mata diklat dari
kompetensi manajerial yang harus dikuasai oleh peserta pendidikan dan pelatihan CKS.
Minimnya media pembelajaran yang digunakan pengajar untuk menyampaikan mata diklat
tersebut, membuat proses pembelajaran cenderung satu arah dan berpusat pada pengajar
diklat. Mencermati permasalahan tersebut, peneliti melakukan penelitan pengembagan
media pembelajaran berbasis multimedia untuk mata diklat pengelolaan keuangan
sekolah PPCKS.
 Epistemologi dalam tesis yang akan saya susun berupa metode penelitian apa yang akan
saya gunakan dalam memecahkan permasalahan yang telah saya jabarkan dalam latar
belakang masalah. Dalam tesis yang saya susun metode yang saya gunakan adalah
penelitian pengembangan (R&D) dengan menggunakan model pengembangan Borg and
Gall.
 Aksiologi dalam tesis yang akan saya susun merupakan tujuan/manfaat/kegunaan dari
penelitian yang saya susun, yaitu 1) mendeskripsikan pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan calon kepala sekolah di LPPKS. 2) mengembangkan media pembelajaran
berbasis multimedia pada mata diklat pengelolaan keuangan sekolah PPCKS di LPPKS. 3)
menguji kelayakan dan efektivitas media pembelajaran berbasis multimedia mata diklat
pengelolaan keuangan sekolah yang dikembangkan.

2. Apakah manfaat mempelajari filsafat ilmu ditinjau dari profesionalisme sebagai guru dan
non guru.
JAWABAN :
Manfaat mempelajari filsafat ilmu :
Bagi profesionalisme sebagai guru adalah :
 Mempelajari filsafat ilmu akan memberi arah kepada guru atas perbuatannya mendidik
dan mengajar.misal dalam menyusun kurikulum sekolah,guru harus jelas merumuskan
tujuan kurikulum dan untuk itu ia harus merujuk kepada filsafat ilmu.
 Gaya mengajar seorang guru juga dipengaruhi oleh filsafat yang dianutnya.
 Guru mengetahui hakekat manusia, khususnya anak sehingga tahu bagaimana cara
memperlakukannya dan berguna untuk mengetahui tujuan pendidikan
 Guru mengetahui apa yang harus diberikan kepada siswa, bagaimana cara memperoleh
pengetahuan, dan bagaimana cara menyampaikan pengetahuan tersebut
 Guru memahami bahwa yang harus diperoleh siswa tidak hanya kuantitas pendidikan
tetapi juga kualitas kehidupan karena pengetahuan tersebut.
Bagi profesinalisme non guru adalah :
 Menambah pandangan dan cakrawala yang lebih luas agar tidak berpikir dan bersikap
sempit dan tertutup.
 Menjadikan diri bersifat dinamis dan terbuka dalam menghadapi berbagai problem.
 Menyadari akan kedudukan manusia baik sebagai pribadi maupun dalam hubungannya
dengan orang lain, alam sekitar,dan Tuhan.
 Filsafat ilmu bermanfaat untuk menjelaskan keberadaan manusia di dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan alat untuk membuat
hidup menjadi lebih baik.
 Filsafat ilmu bermanfaat untuk membangun diri kita sendiri dengan berpikir secara radikal
berpikir sampai ke akar-akarnya, kita mengalami dan menyadari keberadaan kita.
 Filsafat ilmu memberikan kebiasaan dan kebijaksanaan untuk memandang dan
memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari.
 Filsafat ilmu memberikan pandangan yang luas, sehingga dapat membendung egoisme dan
ego sentrisme dalam segala hal hanya melihat dan mementingkan kepentingan dan
kesenangan diri sendiri.
 Filsafat ilmu memberikan dasar-dasar, baik untuk hidup kita sendiri terutama dalam etika
maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan dan lainnya, seperti sosiologi, ilmu jiwa, ilmu
mendidik, dan sebagainya.
 Filsafat ilmu memberikan landasan historis filosofis bagi setiap kajian disiplin ilmu yang
ditekuni.
 Filsafat ilmu memberikan petunjuk dengan metode pemikiran reflektif dan penelitian
penalaran supaya manusia dapat menyerasikan antara logika, rasio, pengalaman, dan
agama dalam usaha mereka dalam pemenuhan kebutuhannya untuk mencapai hidup yang
sejahtera.
 Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan.
3. Ilmu pengetahuan sampai saat ini belum selesai dan tidak mungkin bisa selesai. Mengapa
demikian?
JAWABAN :
Karena ilmu pengetahuan terus berkembang seiring perkembangnya teknologi yang terus
maju. kecerdasan manusia terus menerus mengalami perkembangan dengan menghasilkan
penemuan-penemuan masa modern dalam bentuk penelitian. Dan ilmu pengetahuan
bersifat universal sejauh mana kebenaran itu dapat dipertahankan. Kebenaran ilmu
merupakan kebenaran yang dibatasi oleh penemuan-penemuan baru yang hasilnya akan
menolak penemuan terdahulu atau bertentangan sama sekali. Itulah yang menyebabkan
ilmu pengetahuan sampai saat ini belum selesai. Menurut The Liang Gie, mengartikan
ilmu pengetahuan sebagai rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan
metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan
pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan untuk
tujuan mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan ataupun
melakukan penerapan.
4. Coba ujilah secara filsafat tentang pendidikan Ekonomi sebagai ilmu dilihat dari
ontologi, epistemologi dan aksiologi.
Pendidikan ekonomi sebagai ilmu dilihat dari Ontologi yaitu pendidikan ekonomi
merupakan ilmu ekonomi yang mempelajari bagaimana manusia melakukan pilihan dari
adanya kelangkaan sumber daya ekonomi untuk digunakan dalam pemenuhan kebutuhan
untuk kegiatan konsumsi maupun produksi. Permasalahan ekonomi timbul karena adanya
kebutuhan yang jumlahnya tak terbatas sedangkan alat-alat pemuas kebutuhan adanya
terbatas. Ilmu ekonomi dianggap sebagai suatu disiplin ilmu yang baru mulai tahun 1776,
yaitu sejak ditulis dan diterbitkannya buku yang terkenal yang berjudul : The Wealth Of
Nation tahun 1776 karya adam smith. Sejak saat itu ekonomi sebagai ilmu mengalami
perkembangan yang begitu pesat dari waktu ke waktu. Bahkan sekarang ilmu ekonomi
berkembang tidak hanya kearah kualitatif juga kearah yang kuantitatif sehingga dikenal
juga cabang ilmu ekonomi yaitu ekonometrika.
Pendidikan ekonomi sebagai ilmu dilihat dari Epistemologi adalah pembahasan mengenai
metode yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan. Karakteristik metode yang
digunakan untuk mendapatkan pengetahuan dalam bidang ekonomi adalah:
 Mata pelajaran ekonomi berangkat dari fakta atau gejala yang nyata. Kenyataan
menunjukan bahwa kebutuhan manusia tidak terbatas, sedangkan sumber-sumber
ekonomi sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan jumlahnya terbatas/langka.
 Mata pelajaran ekonomi mengembanagkan teori-teori untuk menjelaskan fakta-fakta
secara rasional.
 Umumnya analisis yang digunakan dalam ilmu ekonomi adalah metode pemecahan
masalah.
 Metode pemecahan masalah cocok untuk digunakan dalam analisis ekonomi sebab
objek dalam ilmu ekonomi adalah permasalahan dasar ekonomi.
 Inti dari ilmu ekonomi adalah alternative terbaik. Apabila sumber ekonomi
keberadaannya melimpah, maka ilmu ekonomi tidaklah diperlukan bagi kehidupan
manusia.
 Lahirnya ilmu ekonomi karena adanya kelangkaan sumber pemuas kebutuhan manusia.

Metode penelitian disiplin ekonomi menggunakan cara sebagai berikut :


 Analisis data secara matematik dan statistic dari pemerintah atau dokumen lain
(misalnya, GNP, angka penganguran, tingkat kebutuhan dasar, sensus)
 Survey (dari pendapat umum)
 Study kasus
 Pengembangan dan pengujian model secara teoritis
 perbandingan antar bangsa
 kontruksi table, bagan dan grafik
 penghitungan rasio dan presentase
 penghitungan jumlah indeks (indeks harga, dsb)
 penghitungan rata-rata dan distribusi tentang rata-rata (seperti, rata-rata median dan
aritmatik)
Pendidikan ekonomi sebagai ilmu dilihat dari Aksiologi menyangkut masalah nilai
kegunaan ilmu. Dalam pembelajaran ekonomi kegunaan mempelajari pendidikan ekonomi
sebagaimana pendapat (Nursid Sumaatmaja; 1980:36) sebagai berikut : sikap hemat, sikap
atau kebiasaan membandingkan harga jika belanja, kesadaran akan kualitas dalam
berbelanja, sikap bertanggung jawab atas perbuatan sendiri, sikap rasional ilmiah, sikap
memecahkan masalah, tekun, belajar yang baik, sportif, dan berjuang gigih. Nilai-nilai
ekonomi yang harus dikembangkan dalam proses pembelajaran ekonomi adalah: energik,
inisiatif, hemat, produktif, menabung, kerja keras, orientasi laba, berani mengambil resiko,
tabah, mempunyai motivasi yang tinggi dan pantang menyerah.

5. Filsafat ilmu secara makro mempunyai manfaat yang sangat banyak dan luas, dan
mempunyai tujuan yang sangat esensial untuk pengembangan ilmu pengetahuan sebagai
scince. Coba jelaskan dgn argumentasi saudara sendiri.
JAWAB :
Filsafat ilmu sangat diperlukan kehadirannya untuk perkembangan IPTEK karena semakin
menajamnya spesialisasi ilmu pengetahuan. dengan mempelajari filsafat ilmu, maka para
ilmuwan akan menyadari keterbatasan dirinya dan tidak terperangkap ke dalam sikap
arogansi intelektual. Hal yang lebih diperlukan adalah sikap keterbukaan diri dikalangan
ilmuwan, sehingga mereka dapat saling menyapa dan mengarahkan seluruh potensi
keilmuan yang dimilikinya untuk kepentingan umat manusia.
Implikasi filsafat ilmu terhadap perkembangan ilmu pengetahuan adalah :
 Bagi seorang ilmuwan diperlukan pengetahuan dasar yang memadai tentang ilmu, baik
ilmu alam maupun ilmu sosial, supaya para ilmuwan memiliki landasan berpijak yang
kuat. Hal ini berarti ilmuwan sosial perlu mempelajari ilmu-ilmu kealaman secara garis
besar, demikian pula seorang ahli ilmu kealaman perlu memahami dan mengetahui
secara garis besar tentang ilmu-ilmu sosial. Sehingga antara ilmu yang satu dengan
lainnya saling menyapa, bahkan dimungkinkan terjalinnya kerja sama yang harmonis
untuk memecahkan persoalan-persoalan kemanusiaan.
 Menyadarkan seorang ilmuwan agar tidak terjebak ke dalam pola pikir“menara
gading”, yakni hanya berpikir murni dalam bidangnya tanpa mengaitkannya dengan
kenyataan yang ada di luar dirinya. Padahal setiap aktivitas keilmuan nyaris tidak dapat
dilepaskan dari konteks kehidupan sosial-kemasyarakatan.

6. Coba buatlah sebuah “ Critical Review”(dgn filsafat) atau analisis kebijakan tentang
kurikulum 2013 dan implementasinya di lapangan.
JAWAB :
Analisis tentang kebijakan tentang kurikulum 2013 :

Orientasi pengembangan kurikulum 2013 adalah tercapainya kompetensi yang berimbang


antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan, disamping cara pembelajarannya yang
holistik dan menyenangkan. Perubahan yang paling berdasar adalah pendidikan akan
berbasis science dan tidak berbasis hafalan lagi. Jika kita melihat sekilas perubahan-
perubahan kurikulum sebelumnya (KTSP) maka kita dengan bangga akan berkata bahwa
kurikulum 2013 adalah suatu bentuk inovasi pendidikan di tanah air. Sebagian kalangan
guru menilai proyek perubahan kurikulum 2013 ini adalah adanya partai politik yang
bermain dalam proyek kurikulum. Terlepas dari itu semua Kebijakan yang dinilai sepihak
ini mempunyai maksud untuk waktu jangka panjang. Dari semua permasalahan di atas,
hanya ada satu pertanyaan yang paling mendasar yaitu : Mengapa perubahan kurikulum di
Indonesia dari periode ke periode hampir tidak pernah mampu menciptakan perbaikan
yang mendasar dan bersifat signifikan?” Jawaban dan alasannya kemungkinan besar
adalah meliputi indikasi sebagai berikut :
 Sebelum dilakukan perubahan kurikulum, tidak dilakukan kajian yang benar-benar
komprehensif dan bersifat menyeluruh dengan memperhatikan aneka aspek serta
melibatkan para pihak yang terkait sehingga kajian mampu menyentuh akar masalah
dan tidak hanya mengupas gejala/fenomenanya saja.
 Penetapan atau pengambilan keputusan tentang perubahan kurikulum seringkali lebih
berorientasi pada kebijakan secara politik sehingga terkesan ganti menteri ganti
kebijakan, dan tidak berdasarkan masalah hakiki dan alasan esensial yang seharusnya
menjadi pertimbangan utama.
 Kesalahan paradigma dan asumsi umum di Indonesia bahwa kurikulum hampir selalu
dipandang sebagai titik sentral penyebab atau biang keladi atas kegagalan sistem
pendidikan dan implementasinya. Kita lupa bahwa banyak faktor atau unsur lain yang
bersifat menjadi agen penentu atas keberhasilan dalam implementasi suatu sistem
pendidikan
 Implementasi setiap kurikulum pada periode tertentu, tidak pernah terlaksana secara
tuntas dan tidak diadakan evaluasi secara mendalam untuk mengetahui tingkat
efektivitasnya.
 Perubahan kurikulum dipaksakan berdasarkan otoritas birokratik. Artinya bahwa
perubahan kurikulum cenderung top-down (dari pemegang kekuasaan/otoritas), bukan
kolaboratif (melibatkan saran/ masukan dan kajian dari aneka pihak yang berkepentingan
misalnya para praktisi dan pakar pendidikan, para peneliti bidang pendidikan,
masyarakat yang peduli terhadap dunia pendidikan, para pelaku dunia industri dan usaha
atau lembaga/instansi terkait, dll).
Implementasi kurikulum 2013 di sekolah pasti ada kelebihan dan kekurangannya
diantaranya:

Kelebihan Kurikulum 2013

 Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif, pendidikan
karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu.
 Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota.
Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk memaksimalkan
potensi mereka.
 Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang pendidikan anak usia
dini.
 Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya melalui
pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan
profesionalisme secara terus menerus. Guru harus kreatif, inovatif.
Kelemahan Kurikulum 2013 :

 Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam
kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses
pengembangan kurikulum 2013.
 Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum
2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih
diberlakukan.
 Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran
tersebut berbeda.

7. Dalam kontek globalisasi Pendidikan di Indonesia mau tidak mau harus terlibat di dalam
perubahan dan perkembangan Pendidikan dunia. Strategi apa yang harus dipersiapkan
agar Indonesia tetap eksis jati dirinya.
JAWAB :
Memasuki era globalisasi, di samping tetap menjaga dan mengembangkan jati diri bangsa,
sistem pendidikan Indonesia perlu beradaptasi dengan situasi perkembangan era global
saat ini. Globalisasi di satu pihak membawa dampak positif tetapi di lain pihak berdampak
negatif. Dampak positif antara lain semakin cepat dan mudahnya orang berinteraksi dan
berkomunikasi. Dampak negatifnya antara lain adalah masuknya nilai-nilai asing yang
tidak sesuai dengan jati diri bangsa. Sudah saatnya sistem dan strategi pendidikan
Indonesia mengarah pada orientasi penyediaan sumber daya manusia yang unggul dalam
jati diri bangsa dan unggul juga dalam interkasi dan pergaulan global. Ada beberapa faktor
yang dapat menjadi penunjang pengembangan strategi pendidikan memasuki era
globalisasi, antara lain sumber daya alam yang kaya, jumlah penduduk yang besar, mulai
meningkatnya jumlah orang Indonesia yang menimbah ilmu di luar negeri dan adanya
sistem informasi dan komunikasi yang sudah menjangkau sampai ke pelosok tanah air.
Strategi yang dapat dikembangkan menghadapi era globalisasi adalah dengan
mengembangkan secara maksimal sistem pendidikan terbuka dan pancasila sebagai
identitas bangsa. Sistem pendidikan yang inklusif dan tertutup harus ditinggalkan. Sistem
pendidikan terbuka di sini dimaksudkan sistem pendidikan yang menerima segala unsur
yang positif dari luar dan bersedia bekerja-sama untuk tukar-menukar informasi dan
transfer ilmu pengetahuan dan teknologi. Pertukaran guru/dosen dan siswa/mahasiswa
perlu dikembangkan dan ditingkatkan. Dialog dan komunikasi antara negara dan
komunitas yang berbeda menjadi sarana yang unggul untuk mengembangkan sistem
pendidikan terbuka. Sistem pendidikan terbuka mengandaikan juga adanya pengakuan dan
pengahargaan terhadap nilai-nilai kebenaran yang dapat berasal dari pelbagai sumber,
budaya dan negara.

8. Bagaimana komentar saudara tentang Kebijakan Mendikbud tentang penerimaan siswa


berbasis zona. Apa keuntungannya dan apa kelemahannya.
Kebijakan Mendikbud tentang penerimaan siwa berbasis zona :
Tujuan zonanisasi adalah Menciptakan ekosistem pendidikan Indonesia yang lebih baik,
melibatkan semua pihak, baik pemerintah, guru dan kepala sekolah, orang tua, tokoh
masyarakat hingga figur publik untuk membangun pendidikan Indonesia yang adil dan
berkualitas.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, mulai
tahun ajaran 2019/2020 sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) akan berubah.
Perubahan sistem PPDB ini merupakan penerapan dari sistem zonasi sekolah. Nantinya
sistem zonasi ini yang membantu memetakan para siswa menuju jenjang pendidikan
selanjutnya. “Dengan penerapan zonasi baru ini, maka tidak ada lagi penerimaan siswa
baru menjelang tahun ajaran baru. Penerapan sistem zonasi ini proses penerimaan siswa
baru sudah mulai dilakukan sejak awal tahun. Bukan lagi menjelang pergantian tahun
ajaran seperti sebelumnya. Oleh karena itu, sejak awal tahun para siswa sudah didata dan
dikelompokan dalam zonasi yang ditentukan berdasarkan akses pelajar dengan sekolah.
Bukan lagi berdasarkan administrasi pemerintah. Para siswa nantinya akan diarahkan
untuk masuk ke sekolah yang paling dekat aksesnya. Selanjutnya, daya dukung sekolah
seperti sarana prasaran akan didata untuk pemerataan. Tujuannya, supaya sekolah yang
masih kekurangan ruang kelas bisa mendapat bantuan untuk menjamin ketersediaan daya
tampung. Setelah itu, diafirmasi dulu, baik melalui anggaran pusat di Kemendikbud atau
Dana Alokasi Umum (DAU) serta Dana Alokasi Khusus (DAK) serta APBD. Tidak hanya
sarana prasarana, guru akan pula didata untuk pemerataan. Hal ini akan dijadikan dasar
untuk melakukan rotasi guru. Muhadjir menegaskan bahwa sistem zonasi bagi guru tidak
akan membuat mereka dipindah jauh. Rotasi akan dilakukan dalam satu zonasi yang sama
agar kualitas guru di setiap sekolah sama. Pendataan sarana prasarana dan guru ini akan
dilakukan jauh-jauh hari untuk mencegah timbulnya masalah. Mendikbud menambahkan
bahwa pemerintah masih memiliki waktu hingga tahun ajaran baru untuk mempersiapkan
semuanya. Dengan sistem zonasi yang baru, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS)
memiliki peran penting. Untuk itu, disiapkan pedoman yang akan memaksimalkan peran
MKKS ini. Pasalnya, MKKS bersama Kepala Dinas Pendidikan nanti akan mengalokasi
dan mendistribusi siswa di masing-masing zona. Termasuk juga mendata sekolah swasta
mana saja yang bergabung dalam zonasi. “Dengan sistem ini, nantinya bukan sekolah
yang menunggu siswa mendaftar, tapi sekolah yang aktif menjemput siswa. Karena itu
kepala sekolah akan kita bebaskan dari tugas mengajar,penjelasan dari Mendikbud.
Berdasarkan pemetaan Kemendikbud, saat ini ada 1900 zona. Namun, jumlahnya masih
bisa bertambah atau bahkan berkurang sesuai dengan data di lapangan.
Kelebihan

 Mempercepat pemerataan kualitas pendidikan


 Siswa berprestasi akan menyebar ke beberapa sekolah
 Sekolah desa dan kota mampu bersaing, karena semua sekolah memiliki peluang
mendapatkan peserta didik yang berprestasi

Kelemahan
 Peta koordinat PPDB sistem zonasi merugikan masyarakat yang berumah dekat, padahal
jarak rumah dengan sekolah yang dituju dekat namun gagal untuk mendaftar PPDB
 Beberapa sekolah akan kekurangan daya tampung, dan sebaliknya di sekolah lain
kelebihan daya tampung
 Banyak masyarakat berbondong bondong pindah tempat tinggal domisili, yang lebih dekat
dengan sekolahyang dituju

9. Apa yang harus dipersiapkan oleh guru terkait dengan Pendidikan berbasis 4.0.
Hal yang harus dipersiapkan guru dalam menyongsong era 4.0 adalah :
 Guru harus memahami betul, apa itu era 4.0.
 Guru dan seluruh civitas akademik harus paham dan tidak asing pada literasi digital
dan juga menempatkan diri sebagai motivator dan inspirator.
 Guru harus segera mengupdate dan mengupgrade kompetensi dalam menghadapi era
4.0
 Kualitas seorang guru harus sesuai dengan performa era 4.0.
 Guru harus mengurangi dominasi pengetahuan dalam pendidikan dan pembelajaran
dengan harapan, peserta didik mampu mengungguli kecerdasan mesin. Pendidikan
yang diimbangi dengan karakter dan literasi menjadikan peserta didik akan bijak
dalam pemanfaatan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai