Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan


Jur./prodi./smt./Kls : Pendidikan MIPA/Prodi Pendidikan Biologi/V/A,B,C
Hari/tanggal UTS : Selasa, 25 Oktober 2022
Bentuk Ujian : Take Home Exam
Dosen MK : Drs. Muhammad Muttaqin, M.Pd

Petunjuk :
1. Kerjakan seluruh soal-soal di bawah ini, dan awali dengan do’a.
2. Diperbolehkan untuk membuka buka, tidak diperbolehkan bekerjasama
3. Jawaban dikirim paling lambat Jum’at, 28 Oktober 2022 pukul 16.30 wib oleh
PJ Kelas. Keterlambatan penyerahan akan dianggap tidak mengerjakan soal-
soal ujian.

Soal-soal Ujian :
1. Jelaskanlah hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan dengan filsafat pendidikan
Islam!
2. Berikan contoh penerapan filsafat pendidikan di sekolah/madrasah!
3. Jelaskanlah apa manfaatnya mempelajari filsafat pendidikan bagi calon
guru/pendidik!
4. Berikan analisis filosofis, bahwa berfilsafat dapat membentuk prinsip hidup seseorang
menjadi baik dan benar. Berikan contoh kasusnya!
5. Dalam pandangan filsafat, bahwa ilmu pengetahuan senantiasa terus berkembang dan
tidak pernah selesai. Hal ini karena didasari tiga pilar ilmu yang kuat, yaitu ontologi,
epistemologi, dan aksiologi. Jelaskan tiga pilar ilmu tersebut!

Selamat bekerja semoga sukses


Nama : Muhammad Tegar Hartono
NIM : 1202060055
Jawaban
1. Hubungan antara filsafat dan ilmu pendidikan dapat saling berkaitan dimana filsafat
mempengaruhi pertumbuhan ilmu-ilmu yang lain. Inilah hubungan horizontal antara
filsafat termasuk filsafat pendidikan dengan keilmuan lainnya seperti halnya juga filsafat
dalam pendidikan Islam. Filsafat pendidikan memberikan pandangan-pandangan
filsafiahnya kepada teori pendidikan, khususnya pandangannya tentang manusia, peserta
didik, tujuan pendidikan, dan bagaimana seharusnya belajar. Teori pendidikan sebagai
sebuah disiplin ilmu yang otonom, sering menemui masalah - masalah yang
membutuhkan bantuan filsafat pendidikan. Kadang-kadang pandangan filsafat pendidikan
dapat mengubah teori pendidikan. Dalam ranah keislaman, ajaran filsafat pendidikan
Islam lah yang berperan sebagai pondasi atau dasar proses pembelajaran yang akan di
aplikasikan. Jika pendidikan menjadi dasar pelaksanaan tercapainya suatu tujuan, maka
fungsi dari filsafat pendidikan Islam pedoman atau acuan untuk pembelajaran itu sendiri.
2. Filsafat pendidikan dapat diterapkan dalam penggagasan kurikulum, metode, tujuan, serta
kedudukan dan peran guru atau pendidik juga anak didiknya. Adanya berbagai aliran
dalam filsafat pendidikan juga menyebabkan berbeda-bedanya kurikulum, metode, tujuan,
serta kedudukan guru dan siswa tersebutdalam struktur pendidikan. Semuanya tergantung
pada mazhab apa yang diterapkan atau dianut oleh para pelakunya. Hanya saja, dalam hal
ini mereka dituntut untuk memiliki kurikulum yang relevan dengan pendidikan ideal, juga
disesuaikan dengan perkembangan jaman dan menekankan pada aspek kognitif, afektif,
dan pertumbuhan yang normal. Metode pendidikan juga harus mengandung nilai-nilai
instrinsik dan ekstrinsik yang sejalan dengan mata pelajaran dan secara fungsional dapat
direalisasikan dalam kehidupan. Selain itu, tujuan pendidikan tidak hanya terpaku pada
salah satu pihak semata, melainkan untuk seluruh pihak yang terlibat dalam pendidikan.
Kedudukan guru dan siswa harus benar-benar dimengerti oleh keduanya sehingga dapat
menjalankan peranannya masing-masing.
3. Karena filsafat pendidikan akan mempengaruhi cara seorang calon pendidik saat kelak
mengajar dan mendidik siswanya melalui bentuk filsafat pendidikan yang dianutnya.
Seorang guru seharusnya memiliki filsafat hidup dan filsafat pendidikan yang jelas yang
merupakan bagian dari kepribadiannya. Oleh karena itu, bagi seorang mahasiswa calon
guru seperti saya mempelajari ilmu filsafat dan ilmu filsafat pendidikan adalah perlu.
Bukan saja memperluas wawasannya mengenai pendidikan serta membantunya dalam
memahami siswa dan mengembangkannya gaya belajar yang tepat, tetapi juga dapat
menyadarkannya mengenai makna dari berbagai aspek kehidupan manusia.
4. Dalam filsafat juga mengkaji dan mendalami mengenai etika mengenai moral yang
mengarah pada sopan santun. Salah satu pilar ilmunya yakni Aksiologi. Aksiologi
menjadi pemahaman yang penting untuk diketahui dan dikuasai, agar bisa mengetahui
hakikat dari ilmu dan kegunaannya. Didalamnya mempelajari tentang nilai-nilai atau
norma-norma terhadap sesuatu ilmu. Contoh kasusnya saat seseorang yang memiliki etika
yang baik tentunya akan menghormati siapa saja dan berlaku sopan kepada siapa saja.
Misalnya saat melewati orang yang lebih tua, maka mereka akan secara sadar melakukan
hal yang sewajarnya sopan misal seperti tersenyum, menyapa, dan sedikit
membungkukan badan sebagai bentuk rasa hormat. Lewat pemahaman ini maka setiap
ilmu yang dimiliki kemudian akan lebih mudah untuk dimanfaatkan dalam keseharian.
5. Ontologi merupakan bidang pokok dalam filsafat yang mempersoalkan hakikat
kebenaran segala sesuatu yang ada. Menurut tata hubungan sistematis berdasarkan hokum
sebab-akibat. Yaitu, ada manusia, ada alam, da nada causa prima dalam suatu hubungan
menyeluruh, teratur dan tertib dalam keharmonisan.
Epistemologi atau filsafat pengetahuan adalah cabang filsafat yang mempelajari dan
mencoba menentukan kodrat dan skope pengetahuan, pengandaian-pengandaian dan
dasarnya, serta pertanggungjawaban atas pertanyaan mengenai pengetahuan yang
dimiliki.
Aksiologi merupakan salah satu cabang filsafat yang mempelajari tentang nilai-nilai atau
norma-norma terhadap sesuatu ilmu. Aksiologi dapat disebut juga dengan istilah hakikat
nilai. Dimana nilai-nilai dalam kehidupan ini beragam dan kemudian melibatkan perasaan
dan pola pikir manusia. Misalnya nilai keindahan, kesetiaan, kecurangan, keadilan, dan
lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai