Anda di halaman 1dari 2

METODE

Pada kegiatan praktikum identifikasi karbohidrat pada bahan pangan, Metode


penelitian dilakukan dengan cara pengamatan langsung. Pada praktikum ini akan dilakukan
pengamatan terhadap beberapa jenis bahan pangan diantaranya ada ekstrak/larutan dari
tomat, kanji, kentang, anggur, mie, belimbing, pisang, terigu, cabai, maizena, nasi, apel, ubi,
dan nanas, yang kemudian masing-masing dari bahan ini dilakukan tiga pengujian, yakni uji
Iodin, uji Molisch, dan uji Benedict. Praktikum dilaksanakan pada tanggal 3 Oktober 2022
pukul 09.00 WIB, di Laboratorium Terpadu Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung.
Tabel 1
Tabel Alat
No Alat Jumlah
1 Tabung reaksi Menyesuaikan
2 Rak tabung Menyesuaikan
3 Mortar dan alu 1 buah
4 Pipet 1 buah
5 Gelas Beaker 1 buah
6 Gelas ukur 1 buah
7 Pengaduk 1 buah
8 Timbangan 1 buah
9 Pisau 1 buah
10 Kaki tiga 1 buah
11 Kawat kasa 1 buah
12 Bunsen 1 buah

Tabel 2
Tabel Bahan
No Bahan Jumlah
1 Ekstrak tomat Secukupnya
2 Ekstrak kentang Secukupnya
3 Ekstrak nanas Secukupnya
4 Ekstrak anggur Secukupnya
5 Ekstrak belimbing Secukupnya
6 Ekstrak pisang Secukupnya
7 Ekstrak cabai Secukupnya
8 Ekstrak apel Secukupnya
9 Ekstrak mie Secukupnya
10 Ekstrak ubi Secukupnya
11 Larutan nasi Secukupnya
12 Larutan tepung terigu Secukupnya
13 Larutan tepung maizena Secukupnya
14 Larutan tepung kanji Secukupnya
15 Larutan H2SO2 1 botol
16 Larutan Iodin 1 botol
17 Larutan Benedict 1 botol
18 Larutan Molisch 1 botol

Pada praktikum identifikasi karbohidrat dalam bahan pangan, masing-masing dari setiap
bahan pangan yang tersedia akan mendapatkan tiga pengujian, yaitu uji Molisch, uji Iodin
dan uji Benedict.
Pertama untuk uji Molisch, sediakan 2 ml larutan dari masing-masing bahan pangan
yang tersedia lalu disimpan pada tabung reaksi terpisah. Kemudian setiap larutan tadi
ditambahkan 2 – 3 tetes larutan molisch, setelah itu larutan tersebut dihomogenkan. Setelah
itu larutan tadi ditambahkan H2SO4 pekat dengan hati-hati melalui dinding tabung sampai
terbentuk dua lapis larutan. Hasil yang akan diperoleh yaitu apabila terdapat karbohidrat
maka akan terbentuk cincin ungu diantara dua larutan dalam tabung rekasi.
Kemudian untuk uji Iodin, sediakan 1 ml larutan dari masing-masing bahan pangan
dan disimpan pada tabung reaksi terpisah. Kemudian masing-masing ditambahkan 2 tetes
larutan iodin. Setelah itu tabung reaksi diamati perubahan warnanya, jika tidak terdapat
perubahan warna maka makanan yang di uji mengandung monosakarida atau sakarida,
sedangkan jika berubah warna menjadi biru maka makanan yang diuji mengandung pati, jika
berubah warna menjadi coklat maka makanan yang diuji mengandung glikogen serta jika
berubah warna menjadi merah maka makanan yang diuji mengandung dekstrin.
Pada uji Benedict, langkah kerja yang dilakukan yaitu menyediakan 5 ml larutan
benedict lalu diberi 8 tetes dari masing-masing larutan bahan pangan yang disimpan pada
tabung reaksi terpisah. Kemudian masing-masing larutan ini dimasukkan kedalam air
mendidih selama 2 menit, kemudian didinginkan. Jika reaksinnya positif maka akan berubah
warna menjadi hijau, kuning, jingga atau merah, kemungkinan makanan yang diuji
mengandung Glukosa, Fruktosa, Galaktosa, Maltosa atau Laktosa. Sedangkan jika hasil
negatif maka makanan yang diuji mengandung sukrosa.

Anda mungkin juga menyukai