BIOKIMIA
“KARBOHIDRAT”
Disusun Oleh :
Nama : Alda Mujiyanti
NIM : 11200162000030
Kelas : Pendidikan Kimia 5B
Kelompok : 7 (Tujuh)
Nama Anggota :
Mutia Shafira 11200162000048
Siti Hedina Balqis 11200162000049
Sasa Aulia 11200162000050
2. Uji Benedict
4. Uji Seliwanoff
5. Uji Trommer
6. Air 2 tetes
Glukosa 1. -
Masukkan 5 tetes
glukosa ke Tabung
Reaksi
2. Tidak terdapat
perubahan
Tambahkan 2 tetes
reagen Molisch
3. Terjadi perubahan
warna berupa cincin
berwarna ungu pada
bidang batas antara
kedua lapisan cairan
namun tidak terlihat
Tambahkan 2 tetes jelas atau warna
larutan H2SO4 yang ditimbulkan
sangat tipis.
Hasil
Laktosa 1. -
2. Tidak terdapat
perubahan
Tambahkan 2 tetes
reagen Molisch
3. Terjadi perubahan
warna yaitu cincin
berwarna ungu pada
bidang batas antara
kedua lapisan
Tambahkan 2 tetes cairan.
larutan H2SO4
Hasil
Maltosa 1. -
Masukkan 5 tetes
Gula Jagung ke dalam
Tabung reaksi
2. Tidak ada
perubahan
Tambahkan 2 tetes
reagen Molisch
3. Tidak terjadi
perubahan warna
yaitu cincin
berwarna ungu pada
bidang batas antara
Tambahkan 2 tetes kedua lapisan
larutan H2SO4 cairan.
Hasil
Amilum 1. -
2. Tidak terjadi
perubahan
Tambahkan 2 tetes
reagen Molisch
3. Terjadi perubahan
warna yaitu cincin
berwarna ungu pada
bidang batas antara
kedua lapisan
Tambahkan 2 tetes cairan, sangat jelas.
larutan H2SO4
Hasil
Setelah dimasukkan 5
tetes ekstrak nanas ke
dalam Tabung reaksi,
masukkan 2 tetes
reagen Molisch.
2. Terjadi perubahan
warna yaitu cincin
berwarna ungu pada
bidang batas antara
kedua lapisan
cairan, sangat jelas.
Tambahkan 2 tetes
larutan H2SO4
Hasil
Jambu Air 1. -
Masukkan 5 tetes
Jambu Air ke dalam
Tabung reaksi
2. Tidak ada
perubahan
Tambahkan 2 tetes
reagen Molisch
3. Terjadi perubahan
warna yaitu cincin
berwarna ungu pada
bidang batas antara
kedua lapisan
cairan, sangat jelas.
Tambahkan 2 tetes
larutan H2SO4
Hasil
Kedondong 1. -
Masukkan 5 tetes
ekstrak kedondong ke
dalam Tabung reaksi
2. Terjadi perubahan
warna yaitu cincin
berwarna ungu pada
bidang batas antara
kedua lapisan
cairan.
Tambahkan 2 tetes
larutan H2SO4
Setelah memasukkan 5
tetes ekstrak
bengkoang ke dalam
Tabung reaksi, lalu
tambahkan 2 tetes
reagen Molisch
2. Terjadi perubahan
warna yaitu cincin
berwarna ungu pada
bidang batas antara
kedua lapisan
cairan, sangat jelas.
Lalu tambahkan 2 tetes
larutan H2SO4,
Kemudian lihat
hasilnya.
Mangga 1. Terjadi perubahan
warna yaitu cincin
berwarna ungu pada
bidang batas antara
kedua lapisan
cairan, namun samar
Setelah dimasukkan 5 atau tipis.
tetes mangga ke dalam
Tabung reaksi,
kemudian tambah
reagen Molisch (2
tetes). Maka
selanjutnya tambahkan
2 tetes larutan H2SO4
Hasil
2. Uji Benedict
Glukosa 1. -
Masukkan 5 tetes
Glukosa ke dalam
Tabung Reaksi
2. Berubah menjadi
biru
Tambahkan 2 tetes
reagen Benedict
3. Membentuk
endapan oren merah
bata pekat.
Panaskan di penangas
air
Laktosa 1. -
2. Terdapat perubahan
warna biru muda
Tambahkan 2 tetes
reagen Benedict
3. Membentuk
endapan warna oren
pudar.
Panaskan di penangas
air
Maltosa 1. -
2. Terdapat perubahan
warna menjadi biru
Tambahkan 2 tetes
reagen Benedict
3. Tidak ada
perubahan atau
pengendapan
Panaskan di penangas
air
Amilum 1. -
Masukkan 5 tetes pati
ke dalam Tabung reaksi
2. Terdapat perubahan
warna menjadi biru
Tambahkan 2 tetes
Reagen Benedict
3. Terjadi perubahan
warna oren atau
endapan namun
warna pudar.
Panaskan di penangas
air
Fruktosa Nanas 1. -
Masukkan 5 tetes
ekstrak nanas ke dalam
Tabung reaksi
2. Terjadi perubahan
warna menjadi biru
muda keruh.
Tambahkan 2 tetes
reagen Benedict
3. Terjadi perubahan
warna menjadi oren
dan adanya
endapan.
Panaskan di penangas
air
Hasil setelah
dipanaskan
Jambu Air 1. -
2. Terdapat perubahan
warna menjadi biru
Tambahkan 2 tetes
reagen Benedict
3. Terjadi perubahan
warna oren pekat,
terdapat endapan.
Panaskan di penangas
air
Tunggu dingin dan lihat
hasilnya
Kedondong 1. -
Masukkan 5 tetes
ekstrak Kedondong ke
dalam Tabung Reaksi
2. Warna berubah
menjadi biru
Tambahkan 2 tetes
reagen Benedict
3. Warna berubah
menjadi oren dan
ada pengendapan
Panaskan di penangas
air
Hasil
Setelah dimasukkan 5
tetes ekstrak buah nanas
ke dalam Tabung
reaksi, kemudian
ditambahkan 2 tetes
reagen Benedict.
2. Terjadi perubahan
larutan berwarna
oren dan endapan
merah bata.
Panaskan di penangas
air
Hasil
Setelah dimasukkan 5
tetes ekstrak mangga ke
dalam Tabung reaksi,
kemudian tambahkan
reaksi benedict
sebanyak 2 tetes
2. Warna berubah
menjadi warna
hijau ke hitaman
Panaskan di penangas
air
Hasil
3. Uji Barfoed
2 Terjadi perubahan
warna sesuai dengan
reagen barfoed yaitu
berwarna biru
3 Larutan menjadi
berwarna biru bening
2 Terjadi perubahan
warna sesuai dengan
reagen barfoed yaitu
berwarna biru
3 Menghasilkan warna
biru kehijauan serta
terdapat gumpalan
2 Terjadi perubahan
warna sesuai dengan
reagen barfoed yaitu
berwarna biru
2 Terjadi perubahan
warna sesuai dengan
reagen barfoed yaitu
berwarna biru
Hasil uji
4. Uji Seliwanoff
5. Uji Trommer
Hasil
Sample Gambar Langkah Kerja
Pengamatan
pindahkan setetes -
larutan ke atas papan
uji(tetes kedua)
Tambahkan Na-tiosulfat
pada tabung 3.2
Pada tabung 3.2
terdapat endapan
putih
G. Analisis Data
1. Uji Molisch
Karbohidrat
No. Bahan Direaksikan Hasil
(+/-)
2. Uji Benedict
3. Uji Barfoed
4. Uji Seliwanoff
5. Uji Trommer
Perlakuan Hasil
• Uji Kedua
• Uji Ketiga
Perlakuan Hasil
Tepung terigu + Iod + Saat dipanaskan warna ungu gelap muda dan saat
panaskan dan dinginkan dingin warna ungu gelap kembali pekat
Tepung terigu + Iod + Setelah ditambah 4 tetes Na-tiosulfat warna ungu
Na-tiosulfat hilang
H. Pembahasan
1. Uji Molisch
Pada uji praktikum “Uji Molisch” dimana pereaksi Molisch yang terdiri
dari alfa-naftol dalam alkohol akan bereaksi dengan furfural tersebut
membentuk senyawa kompleks berwarna ungu. Warna ungu ke merah-merahan
menyatakan reaksi positif, sedangkan warna hijau adalah negatif.
Bahan yang digunakan pada uji ini diantaranya ialah Glukosa, Maltosa
(Gula jagung), Amilum (Tepung), Laktosa (Susu), Fruktosa (Mangga, Nanas,
Bengkoang, Jambu air, Kedondong). Yang dimana tidak semua hasil
menunjukkan positif. Negatif bagi maltosa (gula jagung) karena tidak terlihat
adanya endapan cincin berwarna ungu.
2. Uji Benedict
Pada uji praktikum “Uji Benedict” bertujuan untuk mengetahui adanya
gula pereduksi dalam larutan sampel. Endapan merah bata menandakan adanya
gula pereduksi dalam larutan sampel. Endapan yang terbentuk tergantung pada
konsentrasi gula pereduksinya, dapat berwarna hijau, kuning, atau merah.
semakin berwarna merah bata maka gula reduksinya semakin banyak.
Hasil uji menunjukkan bahwa Maltosa (Gula jagung) tidak menunjukkan
adanya endapan yang artinya bukan termasuk gula pereduksi. Warna kepekatan
berpengaruh dalam kadar/ konsentrasi gula pereduksi.
3. Uji Barfoed
Uji Barfoed bertujuan khusus untuk mengetahui apakah dalam bahan
pangan yang diuji mengandung gula monosakarida pereduksi atau tidak.
Pereaksi yang digunakan pada praktikum ini adalah larutan barfoed yang
merupakan larutan Tembaga (II) Asetat dan asam asetat yang dilarutkan ke
dalam pelarut air.
Uji Barfoed dikatakan positif jika terbentuk warna biru kehitaman
pada larutan sampel. Uji ini menggunakan prinsip reaksi reduks-oksidasi.
Penambahan asam ke dalam larutan sampel dilakukan untuk mengubah reaktivitas
karbohidrat. Karbohidrat dengan reaktivitas tinggi akan bertahan, sedangkan yang
lemah akan hilang daya reduksinya. Uji Barfoed pada sampel glukosa, dan fruktosa
memberikan hasil positif, sedangkan sampel laktosa memberikan hasil negatif.
4. Uji Seliwanoff
Uji seliwanoff adalah uji kimia untuk mengetahui adanya karbohidrat
dengan gugus keton Karbohidrat adalah senyawa organik yang terdiri dari unsur
karbon, hidrogen, dan oksigen. Terdiri dari unsur C, H, O, dengan perbandingan
1:2:1.
Pada uji seliwanoff ketosa akan dihidrasi olch HC menghasilkan
hidroksimetilfurfural dengan penambahan resorsinol akan megalami
kondensasi membentuk senyawa kompleks berwarna merah jingga menjadi
dasar dari uji Seliwanoff Dari percobaan tersebut didapat hasil bahwa larutan
yang tidak mengalami perubahan warna adalah larutan yang bereaksi negatif.
Sedangkan larutan yang mengalami perubahan warna menjadi orange beteaksi
positif. Sehwanoff merupakan uji spesifik untuk ketosa.
5. Uji Trommer
Pada uji praktikum “Uji Trommer” bertujuan untuk mengetahui analisis
kuantitatif disakarida, terjadi hidrolisis oleh adanya basa yaitu NaOH yang
menghasilkan monosakarida. Percobaan ini ditandai dengan adanya perubahan
warna menjadi jingga atau orange. Pada praktikum kali ini sampel yang
digunakan yaitu larutan glukosa dan larutan fruktosa. Pada percobaan ini
menunjukan hasil positif pada tabung reaksi dengan isi larutan glukosa dan isi
larutan buah jambu, kedondong dan bengkoang karena mengalami perubahan
warna menjadi jingga atau orange. Sedangkan jika sampel sudah di panaskan
selama satu menit akan terjadi beberapa perubahan. Seperti pada larutan glukosa
dan larutan buah jambu, kedondong dan bengkoang terdapat tiga fasa dan terjadi
perubahan warna menjadi jingga.
I. Kesimpulan
1. Dengan sampel berupa gula pasir (glukosa), gula jagung (maltosa), susu beruang
(laktosa), tepung (amilum), dan gula buah (fruktosa) pada setiap uji menghasilkan
perubahan yang berbeda-beda. Ada yang terbentuk endapan, cincin, atau hanya
berubahya warna larutan. Pada uji Molisch adanya karbohidrat ditandai dengan
terbentuknya cincin ungu, uji Benedict terdapat endapan merah bata, uji Barfoed
terbentuknya endapan berwarna kuning, merah bata, putih, merah, uji Seliwanoff
terjadi perubahan warna oren, uji Trommer terjadi perubahan warna menjadi
jingga, uji iodium pada pati terjadi perubahan warna menjadi biru kehitaman, dan
pada karakteristik zat pati terjadi perubahan warna pada uji yang terakhir warna
ungu.
2. Pada uji Barfoed dapat diketahui jenis karbohidrat dari setiap sempel. Berdasarkan
hasil pengamatan, fruktosa dan glukosa termasuk karbohidrat monosakarida,
laktosa dan gula jagung termasuk karbohidrat disakarida, dan amilum termasuk
karbohidrat polisakarida.
3. Pada percobaan uji Trommer menunjukkan hasil positif pada tabung reaksi denga
nisi larutan glukosa dan isi larutan buah jambu, kedondong dan bengkoang karena
mengalami perubahan warna menjadi jingga atau orange. Sedangkan jika sampel
sudah di panaskan selama satu menit akan terjadi beberapa perubahan. Seperti pada
larutan glukosa dan larutan buah jambu, kedondong dan bengkoang terdapat tiga
fasa dan terjadi perubahan warna menjadi jingga.
4. Endapan merah bata menandakan adanya gula pereduksi dalam larutan sampel.
Hasil uji menunjukkan bahwa Maltosa (Gula jagung) tidak menunjukkan adanya
endapan yang artinya bukan termasuk gula pereduksi.
5. Percobaan karakteristik Zat Pati bertujuan untuk mengidentifikasi polisakarida.
Pati dalam suasana asam jika dipanaskan dapat terhidrolisis menjadi senyawa yang
lebih sederhana dan pada saat itu ikatan antara ion dan amilum terputus.
J. Daftar Pustaka
Kusbandari A. 2015. Analisis kualitatif kandungan sakarida dalam tepung dan
pati umbi goyang (Canna adulis Ker.) Jurnal Pharmaciana. 5(1):35-42.
Sumardjo D. 2006. Pengantar Kimia : Buku Panduan Kuliah Mahasiswa
kedokteran dan Program Strata 1 Fakultas Bioeksakta. Jakarta (ID):EGC.
Almatsier. S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
Murray, R. K. dkk. 2009. Biokimia Harper. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Siregar, Nurhamida Sari. 2014. Karbohidrat. Jurnal Ilmu Keolahragaan.
13(2):38.