Anda di halaman 1dari 11

PERCOBAAN I

KARBOHIDRAT

Nama :
Kelas :
Asisten :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU
PENGATAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU, 2023
PERCOBAAN I
KARBOHIDRAT

I. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan pada percobaan ini yaitu:
Untuk mengetahui adanya karbohidrat dengan uji Molisch, uji Benedict, dan
Hidrolisis Karbohidrat.

II. Dasar Teori


Karbohidrat berasal dari kata “karbon” dan “hidrat”, walaupun tidak mengandung
molekul air namun kata karbohidrat tetap dipakai sebagai kata ganti sakarida.
Nama karbohidrat berasal dari kenyataan bahwa kebanyakan senyawa dari
golongan ini memiliki rumus empiris yang menunjukkan bahwa senyawa tersebut
adalah karbon “hidrat” dan memiliki nisbah 1: 2: 1 untuk C, H, dan O.
Perbandingan jumlah atom H dan O adalah 2 :1 seperti pada molekul air
(Matoharsono, 1976).
Karbohidrat didefinisikan sebagai polihidroksialdehida, polihidroksiketon, atau
senyawa yang menghasilkan senyawa yang serupa pada hidrolisis. Dengan
demikian, kimia karbohidrat adalah gabungan dari 2 gugus fungsi yaitu gugus
hidroksil dan gugus karbonil (Hart, 1983).
Monosakarida merupakan karbohidrat yang paling sederhana dengan terdiri dari 5
gugus hidroksil dan satu gugus aldehid pada enam rantai karbon. Monosakarida
dibedakan menjadi dua, yaitu aldose dan ketosa. Contoh senyawa monosakarida
adalah glukosa, fruktosa galaktosa, manosa, dan ribosa. Oligosakarida merupakan
gabungan dari dua molekul sampai delapan molekul monosakarida melalui gugus
–OH dengan melepaskan molekul air. Ikatan yang menggabungkan molekul
monosakarida tersebut adalah ikatan glikosidik. Contoh senyawa oligosakarida
adalah sukrosa, maltosa, dan laktosa.
III. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu :
A. Alat
1. Tabung reaksi 12 buah
2. Pipet tetes 12 buah
3. Rak tabung 3 buah
4. Gelas ukur 5 ml 3 buah
5. Gekas kimia 1000 ml 1 buah
6. Penangas listrik 1 buah
7. Plat tetes 1 buah

B. Bahan Percobaan
1. Larutan glukosa 0,1 M
2. Larutan sukrosa 0,1 M
3. Larutan maltose 0,1 M
4. Larutan pati 1%
5. Tissue
6. Aquades
7. Potongan kertas

C. Pereaksi
1. Pereaksi Molisch (larutan 5% Alfa Naftol dalam alkohol 95%)
2. Asam sulfat pekat
3. HCl 3 M
4. Larutan Na 2 CO 3 2%
5. Pereaksi benedict
6. Pereaksi barfoed
7. Larutan I 2
8. Suspensi amilum
IV. Skema Prosedur Kerja
Skema prosedur kerja pada percobaan ini yaitu:
A. Uji Molisch
Tabung reaksi

Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4

- Dimasukkan 5 - Dimasukkan 5 - Dimasukkan 5 - Dimasukkan 5


ml glukosa. ml glukosa. ml glukosa. ml glukosa.
- Ditambahkan 2 - Ditambahkan 2 - Ditambahkan 2 - Ditambahkan 2
tetes pereaksi tetes pereaksi tetes pereaksi tetes pereaksi
molisch. molisch. molisch. molisch.
- Dihomogenkan - Dihomogenkan - Dihomogenkan - Dihomogenkan

Larutan bening Larutan bening Larutan bening Larutan bening


- Ditambahkan - Ditambahkan - Ditambahkan - Ditambahkan
H 2 SO 4 pekat H 2 SO4 pekat H 2 SO 4 pekat H 2 SO 4 pekat
Larutan berwarna Terdapat 3 Terdapat 3 lapisan. Terdapat 2 lapisan.
kuning kehijauan lapisan. Bawah Bawah berwarna Bawah berwarna
berwarna kuning kuning kecoklatan, ungu, dan atas
kecoklatan, tengah tengah berwarna bening.
berwarna ungu, ungu, dan atas
dan atas bening. bening.
B. Uji Benedict
Tabung reaksi

Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4

- Dimasukkan 5 - Dimasukkan 5 - Dimasukkan 5 - Dimasukkan 5


ml uji Benedict. ml uji Benedict. ml uji Benedict. ml uji Benedict.
- Ditambahkan 8 - Ditambahkan 8 - Ditambahkan 8 - Ditambahkan 8
tetes glukosa. tetes sukrosa. tetes maltosa. tetes pati.
- Dihomogenkan - Dihomogenkan - Dihomogenkan - Dihomogenkan

Larutan biru Larutan biru Larutan biru Larutan biru


- Dididihkan - Dididihkan - Dididihkan - Dididihkan
selama 5 menit selama 5 menit selama 5 menit selama 5 menit

Larutan biru Larutan biru Larutan biru Larutan biru


Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi
perubahan perubahan. perubahan perubahan
C. Uji hidrolisis karbohidrat

Tabung reaksi

Tabung 1 Tabung 2
- Dimasukkan 5 ml suspensi amilum - Dimasukkan 5 ml larutan sukrosa 1%
- Ditambahkan 3 ml HCl - Ditambahkan 3 ml HCl
- Dipanaskan - Dipanaskan

Larutan bening Larutan bening


15 menit 3 detik (09.46-09.51) 15 menit 3 detik (09.46-09.51)
- Diambil 3 tetes suspensi - Ditambahkan 3 ml larutan
amilum setiap 5 menit Na 2 CO 32 %
- Ditambahkan 3 tetes larutan I 2
 5 menit pertama larutan berwarna Larutan bening
coklat kehijauan - Ditambahkan 1 ml uji Benedict
 5 menit kedua larutan berwarna
coklat kehijauan Larutan berwarna biru dan
 5 menit pertama larutan berwarna terdapat gelembung gas
coklat kehijauan
- Ditambahkan 1 ml uji Barfoed
- Ditambahkan 3 ml larutan
Na2 CO 32 % larutan bening terdapat
Larutan bening gelembung gas dan cincin
berwarna biru
- Ditambahkan 1 ml uji Benedict

Larutan berwarna biru dan


terdapat gelembung gas

- Ditambahkan 1 ml uji Barfoed

larutan bening terdapat


gelembung gas dan cincin
berwarna biru
V. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada percobaan ini yaitu:

VI. Pembahasan
5.1 Reaksi–Reaksi
Reaksi – reaksi pada percobaan ini yaitu:

5.2 Hasil dan Pembahasan


VI. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu:
DAFTAR PUSTAKA
Hutagalung, H. 2004. Karbohidrat. Medan: Universitas Sumatera Utara
Rizal, Muhammad faisal. 2016. Laporan praktikum biokimia karbohidrat.
Sumedang: universitas padjajaran
Staf pengajar mata kuliah biokimia. 2022. Teori dan penuntun praktikum
biokimia. Palu: universitas tadulako
LAMPIRAN

A. UJI MOLISCH

B. UJI BENEDICT

C. HIDROLISIS KARBOHIDRAT
LEMBAR PENGESAHAN

Kelompok : 4 (Empat)
Anggota :
1. Mufidah A25121009
2. Srikandi Shasyi Zahrani A25121016
3. Arroyani Esthining Tyas A25121017
4. Yuliani A25121019
5. Nur Azizah A25121038
6. Zulkarnain Kallo A25121051
7. Nur Anisa A25121062

Koordinator Asisten Asisten Praktikum

Meyke Ratna Wulan Sely Artasasta


A251 A251

Palu, Desember 2022


Mengetahui,

Anda mungkin juga menyukai