Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MANAJEMEN LABORATORIUM

MSDS (Material Safety Data Sheet)

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 6

1. Srikandi Shasyi Zahrani (A25121016)


2. Dinda Ulan Daini (A25121004)
3. Zulkarnain Kallo (A25121
4. Nizma (A25121

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah- Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan MAKALAH tentang MSDS
(Material Safety Data Sheet) ini, untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Laboratorium.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada dosen pengajar yang
telah membimbing kami. Serta kepada segala pihak yang telah membantu dalam
menyusun makalah ini.
Semoga tugas ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih terhadap
kami dan orang yang membacanya. Kami menyadari bahwa dalam penulisan
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, dengan tangan
terbuka kritik dan masukan kita nantikan untuk penyempurnaan penulisan
selanjutnya.

Penulis,

Kelompook 6

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... 2

DAFTAR ISI .................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 4


A. Latar Belakang ......................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4

BAB II ISI ....................................................................................................... 5


A. Pengertian MSDS (Material Safety Data Sheet)....................................... 5
B. Cakupan Data Bahan yang Tercantum Dalam MSDS............................... 5
C. Informasi Umum Bahan Kimia................................................................. 9
D. Komponen Bahan Kimia Berbahaya......................................................... 16

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 18


A. Kesimpulan ............................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 19

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahan kimia merupakan suatu zat yang memiliki potensi menimbulkan
bahaya baik terhadap kesehatan maupun dapat menimbulkan bahaya
kecelakaan. MSDS (Material Safety Data Sheet) adalah dokumen yang dibuat
khusus tentang suatu bahan kimia mengenai pengenalan umum, sifat-sifat
bahan, cara penanganan, penyimpanan, pemindahan dan pengelolaan limbah
buangan bahan kimia tersebut.
Dokumen MSDS tersebut sebenarnya harus diketahui dan digunakan oleh
para pelaksana yang terlibat dengan bahan kimia tersebut yakni produsen,
pengangkut, penyimpan, pengguna dan pembuang bahan kimia. Pengetahuan
ini akan dapat mendukung budaya terciptanya kesehatan dan keselamatan
kerja. Ketersediaan MSDS di laboratorium di perguruan tinggi saat ini belum
memasyarakat padahal ketersediaan MSDS cukup penting dan digunakan
juga sebagai salah satu kriteria laboratorium standar. Berdasarkan
permasalahan di atas maka diperlukan penyebarluasan informasi tentang
MSDS khususnya pada mahasiswa dikatikan dengan pelaksanaan riset
dengan tugas akhir di laboratorium.

B. Rumusan Masalah
A. Apa yang dimaksud dengan MSDS?
B. Data apa saja yang tercantum pada MSDS suatu zat kimia?
C. Bagaimana informasi umum dari bahan kimia?
D. Apa saja komponen berbahaya bahan kimia?

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian MSDS (Material Safety Data Sheet)
MSDS (Material Safety Data Sheet) atau yang dalam Indonesia dikenal
dengan nama LDKB (Lembar Data Keselamatan Bahan) merupakan sebuah
dokumen yang wajib disertakan pada setiap bahan kimia, apapun jenis nya.
MSDS (Material Safety Data Sheet) adalah dokumen yang dibuat khusus
tentang suatu bahan kimia mengenai pengenalan umum, sifat-sifat bahan, cara
penanganan, penyimpanan, pemindahan dan pengelolaan limbah buangan
bahan kimia tersebut. Berdasarkan isi dari MSDS maka dokumen tersebut
sebenarnya harus diketahui dan digunakan oleh para pelaksana yang terlibat
dengan bahan kimia tersebut yakni produsen, pengangkut, penyimpan,
pengguna dan pembuang bahan kimia. Pengetahuan ini akandapat
mendukung budaya terciptanya kesehatan dan keselamatan kerja.
Ketersediaan MSDS dilaboratorium di perguruan tinggi saat ini belum
memasyarakat padahal ketersediaan MSDS cukup penting dan digunakan
juga sebagai salah satu kriteria laboratorium standar. MSDS di perguruan
tinggi di Indonesia umumnya hanya tersedia di perpustakaan.
Data MSDS merupakan petunjuk standar keamanan dan keselamatan
kerja. digunakansecara luas didalam industri, pengangkutan (logistik),
laboratorium, serta pihak-pihak yang berhubungan dengan dengan bahan-
bahan yang digunakan. Pengetahuan tentang dokumenMSDS ini dapat
mendukung budaya terciptanya kesehatan dan keselamatan kerja. MSDS
dibuat oleh berbagai pihak seperti produsen bahan, industri, institusi yang
terkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja bahkan perguruan tinggi.
Dokumen ini disusun secara ringkas dan skematik agar mudah dipahami.
Setiap dokumen diharuskan memberikan informasi yang benar dan akurat.
B. Cakupan Data Bahan yang Tercantum Dalam MSDS
Secara garis besar, MSDS mengandung informasi tentang uraian umum
bahan kimia, sifat fisik dan kimiawi, cara penggunaan, penyimpanan, dan

5
pengelolaan bahan buangan. MSDS dibuat oleh berbagai pihak seperti
produsen bahan, institusi yang bergerak dan terkait dengan kesehatan dan
keselamatan kerja, industri atau perguruan tinggi. Terkait dengan kepentingan
para pembuat MSDS maka format dokumen MSDS tidak seragam dan
masing-masing mungkin menonjolkan uraian yang terkait dengan
kepentingan mereka. Akan tetapi terdapat beberapa informasi yang minimal
terdapat pada MSDS secara umum. Bekal pendidikan dan keterampilan bagi
mahasiswa diperoleh dari perguruan tinggi melalui paket kegiatan belajar
yang ditempuh sebelum lulus. Terkait dengan kepentingan pembuat MSDS,
dokumen mungkinmenonjolkan uraian yang terkait dengan kepentingan
mereka akan tetapi isi dari setiap MSDS memiliki kandungan yang sebagian
besar sama. Di dalamnya terdapat beberapa informasiyang minimal ada pada
MSDS secara umum yang terdiri dari 16 bab. Berikut penjelasan masing
masing bab :
1. Product and Company Identification / Produk dan Identitas Perusahaan.
Sesuai dengan judul, bagian ini menjelaskan nama produk dan nama
perusahaan pembuat produk tersebut. Nama produk adalah nama yang
dikenal oleh masyarakatsecara luas. Identitas perusahaan meliputi nama,
alamat, dan nomor telepon perusahaan serta tanggal pembuatan dokumen
MSDS tersebut.
2. Composition/Information on ingredients / Komposisi /Informasi kandungan
bahan.
Dalam bab ini menjelaskan deskripsi bahan/jenis, sifat, identitas, dan
konsentrasi bahan penyusun produk yang dibuat. Nama bahan kimia masing-
masing penyusuntercantum jelas beserta CAS number (Chemical Abstract
Services) termasuk prosentase komposisi dan batas kandungan maksimal
yang diijinkan (batas ambang berbahaya) dalam hubungannya kontak dengan
tubuh manusia sesuai dengan standarinternasional. Standar yang dipakai
umumnya adalah ANSI atau OHSAKomposisi yang detail (tepat) biasanya
tidak akan ditulis dalam dokumen MSDSmengingat hal ini merupakan

6
rahasia perusahaan bagi produsen. Akan tetapi bahanyang secara umum
digunakan harus dicantumkan.
3. Hazards Identification / Identifikasi Bahaya.
Identifikasi bahaya potensi bahaya yang ditimbulkan diterangkan dalam bab
ini.Potensi bahaya bisa berupa bahaya terhadap tubuh manusia / kesehatan,
bahaya terhadap kebakaran dan bahaya terhadap reaktifitas dengan bahan
lain.
4. First Aid Measures / Tindakan Pertolongan Pertama.
Pada bab ini menjelaskan cara tindakan awal apabila terjadi kontaminasi,
paparan karena penghirupan uap / gas, terkena mata dan kulit atau tertelan
dari bahan.
5. Fire fighting measures / Penanganan Penanggulangan Kebakaran.
Tindakan penganggulangan kebakaran menjelaskan media pemadam api
dankebakaran akibat dari terbakarnya bahan ini. Selain itu juga disertakan
tatacara pemadaman kebakaran disertai APD (alat pelindung diri) yang
memadai. Selain ituketerangan mengenai sifat bahan mudah terbakar, titik
nyala, Batas kemampuan terbakar, batas suhu terendah dan tertinggi mudah
terbakar dan bahaya khusus jugadisertakan dalam bab ini.
6. Accidential Release measures / Penanggulangan kondisi darurat Tumpahan
dan Kebocoran.
Dalam bab ini dijelaskan tentang hal-hal yang harus dilakukan apabila bejana
penyimpan bahan kimia bocor atau tumpah (bahkan menguap).
7. Handling and storage / Penanganan dan Penyimpanan.
Bab ini menjelaskan tata cara penanganan dan penyimpanan bahan serta
kondisikhusus yang diperlukan dalam penyimpanan bahan. Kondisi gudang
yang aman sertasuhu dan kelembaban yang aman bagi bahan.
8. Exposure control / personal protection / Pengendalian Pemaparan /
Perlindungan Diri
Dalam bahasa sehari-hari disebut Alat pelindung diri. Bab ini menjelaskan
Informasitentang alat bantu dan pelindung yang perlu pada saat pemakaian
bahan tersebut.

7
9. Physical and Chemical Properties / Spesifikasi Fisika dan Kimiawi
Bab ini menjelaskan informasi secara fisika dan kimia. pengaruhnya terhadap
kondisisekitarnya dan menunjukkan batas atau saat material tersebut bisa
berubah bentuk(mencair, menyublim atau membeku) Penjelasan sifat-sifat
fisikan dan kimia antaralain : titik didih, massa jenis, tekanan uap, kerapatan
uap, titik beku atau titik cair,kerapatan cairan, pH, kelarutan, penampakan
fisik dan bau, dan sebagainya.
10. Stability and Reactivity / Stabilitas dan Reaktivitas
Mencantumkan sifat stabilitas dan reaktivitas. Berisi tentang kondisi yang
harus dihindari, reaksi bahan apabila tercampur dengan bahan lain seperti air,
minyak, udara, produk dekomposisi yang berbahaya, produk polimerisasi
yang berbahaya atau bahan kimia lain. Selain itu bab ini menjelaskan situasi
dan kondisi yang harus dihindari untuk mencegah resiko reaksi bahan
tersebut.
11. Toxicological Information / Data Toksikologi
Bab ini menjelaskan sifat racun terhadap tubuh berdasarkan analisis kimiawi
medis. Sifat-sifat racun yang mungkin pada tubuh berdasarkan hasil
pengujian secara medis dan maupun hasil laporan yang pernah diterima.
Keterangan sifat racun seperti: efeklokal, pemaparan akut, dan kronik,
termasuk efek karsinogen, teratogen, reproduksi, mutagen, dan interaksi
bahan dengan obat, alcohol.
12. Ecological Information and Consideration / Informasi Ekologi Lingkungan
Menjelaskan bahaya terhadap lingkungan, dampak lingkungan, degradasi,
dan bioakumulasi dan bagaimana menangani limbah atau buangan bahan baik
berupa padat, cair maupun gas. Termasuk di dalamnya cara pemusnahan.
13. Disposal Consideration / Pembuangan Limbah
Informasi tentang teknis pembuangan limbah termasuk pembuangan wadah
bekas bahan kimia. Dalam bab ini menjelaskan hal-hal berikut :
a. Langkah-langkah yang harus diambil untuk pengumpulan limbah
b. Prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah di lapangan
c. Prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah di laboratorium

8
d. Metoda pemusnahan limbah bahan kimia.
14. Transport Information / Informasi Pengangkutan
Pengangkutan bahan menjadi perhatian khusus dalam penanganan. Beberapa
persyaratan internasional harus dicantumkan agar pemegang MSDS bisa
mengidentifikasi secara jelas cara pengangkutan yang aman. Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam pengangkutan antara lain : nama dan jenis
transportasi, tandakelas bahaya bahan, tanda label (yang tertera pada bab 3
identifikasi bahaya), tanda merk, prosedur darurat akibat kecelakaan,
prosedur penanganan awal yang harus dilakukan selama tranportasi. Untuk
informasi standar pengangkutan ke luar negeri mengikuti peraturan peraturan
internasional. Di dalamnya terdapat pasal-pasal dan kode yang menjelaskan
tata cara pengangkutan bahan. Peraturan Internasional tersebut antara lain :
- USA DOT: USA Department of Transportation
- RID/ADR: Agreement on Dangerous Goods by Road / Regulations
concerning the International Transport of Dangerous Goods by Rail
- IMO: International Maritime Organisation
- ICAO/IATA: International Civil Aviation Organization / International Air
Transport Association
- IMDG: International Maritime Dangerous Goods
15. Regulatory Information / Informasi Peraturan Perundang-undangan
Bab ini menjelaskan tentang pertaturan perundang-undangan yang terkait
dengan bahan yang tertera pada MSDS ini, termasuk pemberian tanda/simbol
dan label,standar dan norma yang berlaku baik dalam kemasan maupun dalam
handling pengangkutan.
16. Other Information / Informasi Lainnya
Dalam bab ini diberikan informasi lain yang perlu bagi keselamatan dan
kesehatan pekerja seperti pelatihan, saran penggunan bahan, dan persyaratan,
peraturan peraturan lainnya yang mengikat serta sumber informasi lebih
lanjut.
C. Informasi Umum Bahan Kimia
1. Asam Sulfat,

9
Merupakan asam mineral yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua
perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan
merupakan salah satu produk utama industri kimia.

Rumus: H2SO4.

Nama IUPAC: Sulfuric acid.

Massa molar: 98,079 g/mol.

Kepadatan: 1,84 g/cm³.

Rumus molekul: H2SO4.

Viskositas: 26,7 cP (20 °C)

2. Asam Nitrat
Adalah sejenis cairan korosif yang tak berwarna, dan merupakan asam
beracun yang dapat menyebabkan luka bakar.

Rumus: HNO3.

Nama IUPAC: Nitric acid.

Massa molar: 63,01 g/mol.

Kepadatan: 1,51 g/cm³.

Rumus molekul: HNO3.

Viskositas: 1,092 mPa.s (0 °C); 0,746 mPa.s (25 °C); 0,617 mPa.s (40
°C).

3. Natrium Hidroksida
Dikenal sebagai soda kaustik, soda api, atau sodium hidroksida, adalah
sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida
basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air.

Rumus: NaOH.

10
Massa molar: 39,997 g/mol.

Kebasaan (pKb): -2,43. NFPA 704: 0 3 1.

Nama IUPAC: Sodium oxidanide, Sodium hydroxide.

4. Kalium Hidroksida
Adalah suatu senyawa anorganik dengan rumus kimia KOH, dan
umumnya disebut sebagai potash kaustik. Bersama dengan natrium
hidroksida, padatan tak berwarna ini adalah suatu basa kuat.

Rumus: KOH.

Nama IUPAC: Potassium hydroxide.

Massa molar: 56,1056 g/mol. Kepadatan: 2,12 g/cm³.

Titik didih: 1.327°C.

Larut dalam: Air, Alkohol, Gliserol.

5. Asam Klorida
Senyawa hidrogen klorida mempunyai rumus HCl. Pada suhu kamar,
HCl adalah gas tidak berwarna yang membentuk kabut putih Asam
klorida ketika melakukan kontak dengan kelembaban udara.

Nama IUPAC: Hydrogen chloride.

Rumus: HCl.

Titik didih: -85,05°C.

Kepadatan: 1,49 kg/m³.

Kelarutan dalam air: 72 g/100 ml (20 °C).

Bahaya utama: Beracun, korosif.

6. Natrium Karbonat

11
Adalah garam natrium dari asam karbonat yang mudah larut dalam air.
Natrium karbonat murni berwarna putih, bubuk tanpa warna yang
menyerap embun dari udara, punya rasa alkalin/pahit, dan membentuk
larutan alkali yang kuat.

Rumus: Na2CO3.

Massa molar: 105,9888 g/mol.

Rumus kimia: Na2CO3.

Anion lain: Natrium bikarbonat.

Kelarutan: Tidak larut dalam etanol, aseton; Larut dalam gliserol,


dimetilformamida.

Struktur kristal: Monoklinik (anhidrat); Ortorombik (monohidrat,


heptahidrat).

7. Hidrogen Fluorida
Adalah senyawa kimia dengan rumus kimia HF. Senyawa ini
merupakan gas atau cairan tidak berwarna dan merupakan sumber
utama dari industri fluor, biasanya sebagai larutan encer yang disebut
asam hidrofluorat.

Rumus: HF.

Titik didih: 19,5°C.

Massa molar: 20,01 g/mol.

Titik lebur: -83,6°C.

Kepadatan: 1,15 kg/m³

8. Asam Karbonat
Adalah asam organik dengan rumus kimia H₂CO₃. Asam karbonat
termasuk asam lemah.

12
Rumus: H2CO3.

Nama IUPAC: Carbonic acid.

Massa molar: 62,03 g/mol.

Rumus molekul: H2CO3.

Kelarutan dalam air: Exists only in solution.

Larut dalam: Air

9. Asam Nitrit
Adalah suatu asam monobasik sekaligus asam lemah yang diketahui
hanya ada sebagai larutan dan dalam bentuk garam nitrit.

Nama IUPAC: Nitrous acid.

Rumus: HNO2. Massa molar: 47,013 g/mol.

Kepadatan: 1 g/cm³.

Titik didih: 158°C.

10. Kalium Karbonat


Merupakan garam putih, yang dapat larut dalam air, namun tidak larut
dalam etanol, yang membentuk alkali kuat. Kalium karbonat dihasilkan
dari reaksi kalium hidroksida dengan karbon dioksida.

Rumus: K2CO3.

Nama IUPAC: Potassium carbonate.

Massa molar: 138,205 g/mol.

Kepadatan: 2,43 g/cm³.

Titik lebur: 891°C.

Larut dalam: Air.

13
11. Hidrogen Sianida
Adalah senyawa anorganik dengan rumus molekul HCN. Senyawa ini
berbentuk cairan tak berwarna, dan sangat beracun, dengan titik didih
sedikit di atas suhu ruangan, 256 °C.

Rumus: HCN.

Nama IUPAC: formonitrile.

Bentuk molekul: Linear.

Rumus kimia: CHN.

Momen dipol: 2.98 D.

Kelarutan dalam air: Bercampur

12. Belerang Dioksida


Adalah senyawa kimia dengan rumus SO₂. Senyawa ini merupakan gas
beracun dengan bau menyengat yang dilepaskan oleh gunung berapi
dan beberapa pemrosesan industri.

Rumus: SO2.

Nama IUPAC: Sulfur dioxide.

Massa molar: 64,066 g/mol.

Rumus molekul: SO2.

Bentuk molekul: Dihedral.

Kelarutan dalam air: 94 g dm−3.

13. Amonium Hidroksida,


Dikenal pula sebagai larutan amonia, air amonia, larutan amoniakal,
amonia encer, akua amonia, amonia berair, atau secara sederhana hanya
disebut sebagai amonia, adalah larutan amonia dalam air.

14
Rumus: NH4OH.

Kepadatan: 880 kg/m³.

Massa molar: 35,04 g/mol.

Rumus molekul: NH4OH.

Anion lain: Amonium klorida; Amonium sianida.

Kelarutan dalam air: Bercampur

14. Benzena,
Dikenal dengan rumus kimia C₆H₆, PhH, dan benzol, adalah senyawa
kimia organik yang merupakan cairan tak berwarna dan mudah terbakar
serta mempunyai bau yang manis.

Rumus: C6H6.

Nama IUPAC: Benzene.

Kelarutan dalam air: 0,8 g/L (25 °C).

Titik nyala: −11 °C.

Rumus molekul: C6H6.

Viskositas: 0,652 cP pada 20 °C.

15. Hidrogen Bromida


Adalah senyawa kimia dengan rumus HBr. Senyawa ini adalah cairan
tak berwarna dan termasuk dalam hidrogen halida. Asam hidrobromat
adalah larutan HBr dalam air. Nama IUPAC: Hydrogen bromide.

Rumus: HBr.

Massa molar: 80,91 g/mol.

Titik didih: -66°C.

15
Titik lebur: -87°C.

Larut dalam: Air, Alkohol

16. Kalsium Karbonat


Ialah senyawa kimia dengan formula CaCO₃. Senyawa ini merupakan
bahan yang umum dijumpai pada batu di semua bagian dunia, dan
merupakan komponen utama cangkang organisme laut, siput, bola
arang, mutiara, dan kulit telur.

Rumus: CaCO3.

Nama IUPAC: Calcium carbonate.

Massa molar: 100,0869 g/mol.

Titik didih: mengurai.

Kelarutan dalam air: 0.0013 g/100 mL (25 °C).

Struktur kristal: Segi tiga

D. Komponen Bahan Kimia Berbahaya


 Amonia
Ciri khas dari amonia adalah baunya yang sangat menyengat, mudah larut
dalam air dan bersifat korosif pada tembaga dan timah. Zat amonia kerap
digunakan sebagai obat-obatan, campuran pupuk urea, detergen dan lain
sebagainya.
Meskipun memiliki berbagai manfaat baik dalam bidang industri dan rumah
tangga, namun amonia terbilang cukup berbahaya. Larutan pekat amonia
dalam air akan menyebabkan iritasi apabila terkena kulit dan mata. Kontak
dengan gas amonia berkonsetrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada
paru-paru bahkan kematian.
 Asam sulfat

16
Zat cair tidak berwarna ini sangat korosif, beracun dan pendehidrasi. Zat yang
dapat larut dalam air ini sangat berbahaya jika mengenai kulit karena sifatnya
yang korosif. Selain itu, dengan sifat pendehidrasinya (penarik air yang
sangat kuat), asam sulfat akan menimbulkan luka seperti luka bakar pada area
kulit yang terpapar.
Asam sulfat pekat atau yang biasa disebut dengan oleum, akan merusak paru-
paru jika terhirup. Hal ini dikarenakan oleum menghasilkan gas SO2 yang
sangat reaktif jika terhirup. Sebagai bentuk perlindungan pertama, segera cari
udara segar jika terhirup. Segera siram area kulit yang terpapar asam sulfat
dengan air mengalir selama 10-15 menit. Jika asam sulfat terkena mata, lekas
basuh mata dengan air hangat selama sekitar 20 menit. Untuk penangan lebih
jauh, segera pergi ke dokter.
 Asam Klorida
Asam klorida merupakan bahan kimia yang berbentuk larutan, bersifat racun
dan korosif. Asap klorida pekat akan membentuk kabut asap yang berbahaya
bagi kesehatan. Kabut asap ataupun larutan asam klorida akan menyebabkan
kerusakan pada kulit, mata dan alat pernafasan. Badan Perlindungan
Lingkungan Amerika Serikat (United States Environmental Protection
Agency) memasukkan asam klorida sebagai bahan beracun.
Oleh karena itu, alat perlindungan seperti sarung tangan PVC, jas lab atau
pakai pelindung lainnya wajib dikenakan saat Anda berinteraksi dengan
bahan kimia yang satu ini.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
MSDS (Material Safety Data Sheet) adalah dokumen yang dibuat
khusus tentang suatu bahan kimia mengenai pengenalan umum, sifat-sifat
bahan, cara penanganan, penyimpanan, pemindahan dan pengelolaan
limbah buangan bahan kimia tersebut.

18
DAFTAR ISI

Genda, H. 2016. Origin of Eart's Oceans: An Assessesment of the Total Amount,


History and Supply of Water. Geochemical Journal. 50(27).

Kirk R.F and Othmer D.F. 1982. Encyclopedy of Chemical Technology, John
Willey and Sons Inc. New York, USA.

Mc Cabe, W.L, dkk. 1986. Operasi Teknik Kimia Jilid I, Edisi Keempat.
Erlangga. Jakarta.

19

Anda mungkin juga menyukai