MANAJEMEN LABORATORIUM
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
KATA PENGANTAR
Penulis,
Kelompook 6
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahan kimia merupakan suatu zat yang memiliki potensi menimbulkan
bahaya baik terhadap kesehatan maupun dapat menimbulkan bahaya
kecelakaan. MSDS (Material Safety Data Sheet) adalah dokumen yang dibuat
khusus tentang suatu bahan kimia mengenai pengenalan umum, sifat-sifat
bahan, cara penanganan, penyimpanan, pemindahan dan pengelolaan limbah
buangan bahan kimia tersebut.
Dokumen MSDS tersebut sebenarnya harus diketahui dan digunakan oleh
para pelaksana yang terlibat dengan bahan kimia tersebut yakni produsen,
pengangkut, penyimpan, pengguna dan pembuang bahan kimia. Pengetahuan
ini akan dapat mendukung budaya terciptanya kesehatan dan keselamatan
kerja. Ketersediaan MSDS di laboratorium di perguruan tinggi saat ini belum
memasyarakat padahal ketersediaan MSDS cukup penting dan digunakan
juga sebagai salah satu kriteria laboratorium standar. Berdasarkan
permasalahan di atas maka diperlukan penyebarluasan informasi tentang
MSDS khususnya pada mahasiswa dikatikan dengan pelaksanaan riset
dengan tugas akhir di laboratorium.
B. Rumusan Masalah
A. Apa yang dimaksud dengan MSDS?
B. Data apa saja yang tercantum pada MSDS suatu zat kimia?
C. Bagaimana informasi umum dari bahan kimia?
D. Apa saja komponen berbahaya bahan kimia?
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian MSDS (Material Safety Data Sheet)
MSDS (Material Safety Data Sheet) atau yang dalam Indonesia dikenal
dengan nama LDKB (Lembar Data Keselamatan Bahan) merupakan sebuah
dokumen yang wajib disertakan pada setiap bahan kimia, apapun jenis nya.
MSDS (Material Safety Data Sheet) adalah dokumen yang dibuat khusus
tentang suatu bahan kimia mengenai pengenalan umum, sifat-sifat bahan, cara
penanganan, penyimpanan, pemindahan dan pengelolaan limbah buangan
bahan kimia tersebut. Berdasarkan isi dari MSDS maka dokumen tersebut
sebenarnya harus diketahui dan digunakan oleh para pelaksana yang terlibat
dengan bahan kimia tersebut yakni produsen, pengangkut, penyimpan,
pengguna dan pembuang bahan kimia. Pengetahuan ini akandapat
mendukung budaya terciptanya kesehatan dan keselamatan kerja.
Ketersediaan MSDS dilaboratorium di perguruan tinggi saat ini belum
memasyarakat padahal ketersediaan MSDS cukup penting dan digunakan
juga sebagai salah satu kriteria laboratorium standar. MSDS di perguruan
tinggi di Indonesia umumnya hanya tersedia di perpustakaan.
Data MSDS merupakan petunjuk standar keamanan dan keselamatan
kerja. digunakansecara luas didalam industri, pengangkutan (logistik),
laboratorium, serta pihak-pihak yang berhubungan dengan dengan bahan-
bahan yang digunakan. Pengetahuan tentang dokumenMSDS ini dapat
mendukung budaya terciptanya kesehatan dan keselamatan kerja. MSDS
dibuat oleh berbagai pihak seperti produsen bahan, industri, institusi yang
terkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja bahkan perguruan tinggi.
Dokumen ini disusun secara ringkas dan skematik agar mudah dipahami.
Setiap dokumen diharuskan memberikan informasi yang benar dan akurat.
B. Cakupan Data Bahan yang Tercantum Dalam MSDS
Secara garis besar, MSDS mengandung informasi tentang uraian umum
bahan kimia, sifat fisik dan kimiawi, cara penggunaan, penyimpanan, dan
5
pengelolaan bahan buangan. MSDS dibuat oleh berbagai pihak seperti
produsen bahan, institusi yang bergerak dan terkait dengan kesehatan dan
keselamatan kerja, industri atau perguruan tinggi. Terkait dengan kepentingan
para pembuat MSDS maka format dokumen MSDS tidak seragam dan
masing-masing mungkin menonjolkan uraian yang terkait dengan
kepentingan mereka. Akan tetapi terdapat beberapa informasi yang minimal
terdapat pada MSDS secara umum. Bekal pendidikan dan keterampilan bagi
mahasiswa diperoleh dari perguruan tinggi melalui paket kegiatan belajar
yang ditempuh sebelum lulus. Terkait dengan kepentingan pembuat MSDS,
dokumen mungkinmenonjolkan uraian yang terkait dengan kepentingan
mereka akan tetapi isi dari setiap MSDS memiliki kandungan yang sebagian
besar sama. Di dalamnya terdapat beberapa informasiyang minimal ada pada
MSDS secara umum yang terdiri dari 16 bab. Berikut penjelasan masing
masing bab :
1. Product and Company Identification / Produk dan Identitas Perusahaan.
Sesuai dengan judul, bagian ini menjelaskan nama produk dan nama
perusahaan pembuat produk tersebut. Nama produk adalah nama yang
dikenal oleh masyarakatsecara luas. Identitas perusahaan meliputi nama,
alamat, dan nomor telepon perusahaan serta tanggal pembuatan dokumen
MSDS tersebut.
2. Composition/Information on ingredients / Komposisi /Informasi kandungan
bahan.
Dalam bab ini menjelaskan deskripsi bahan/jenis, sifat, identitas, dan
konsentrasi bahan penyusun produk yang dibuat. Nama bahan kimia masing-
masing penyusuntercantum jelas beserta CAS number (Chemical Abstract
Services) termasuk prosentase komposisi dan batas kandungan maksimal
yang diijinkan (batas ambang berbahaya) dalam hubungannya kontak dengan
tubuh manusia sesuai dengan standarinternasional. Standar yang dipakai
umumnya adalah ANSI atau OHSAKomposisi yang detail (tepat) biasanya
tidak akan ditulis dalam dokumen MSDSmengingat hal ini merupakan
6
rahasia perusahaan bagi produsen. Akan tetapi bahanyang secara umum
digunakan harus dicantumkan.
3. Hazards Identification / Identifikasi Bahaya.
Identifikasi bahaya potensi bahaya yang ditimbulkan diterangkan dalam bab
ini.Potensi bahaya bisa berupa bahaya terhadap tubuh manusia / kesehatan,
bahaya terhadap kebakaran dan bahaya terhadap reaktifitas dengan bahan
lain.
4. First Aid Measures / Tindakan Pertolongan Pertama.
Pada bab ini menjelaskan cara tindakan awal apabila terjadi kontaminasi,
paparan karena penghirupan uap / gas, terkena mata dan kulit atau tertelan
dari bahan.
5. Fire fighting measures / Penanganan Penanggulangan Kebakaran.
Tindakan penganggulangan kebakaran menjelaskan media pemadam api
dankebakaran akibat dari terbakarnya bahan ini. Selain itu juga disertakan
tatacara pemadaman kebakaran disertai APD (alat pelindung diri) yang
memadai. Selain ituketerangan mengenai sifat bahan mudah terbakar, titik
nyala, Batas kemampuan terbakar, batas suhu terendah dan tertinggi mudah
terbakar dan bahaya khusus jugadisertakan dalam bab ini.
6. Accidential Release measures / Penanggulangan kondisi darurat Tumpahan
dan Kebocoran.
Dalam bab ini dijelaskan tentang hal-hal yang harus dilakukan apabila bejana
penyimpan bahan kimia bocor atau tumpah (bahkan menguap).
7. Handling and storage / Penanganan dan Penyimpanan.
Bab ini menjelaskan tata cara penanganan dan penyimpanan bahan serta
kondisikhusus yang diperlukan dalam penyimpanan bahan. Kondisi gudang
yang aman sertasuhu dan kelembaban yang aman bagi bahan.
8. Exposure control / personal protection / Pengendalian Pemaparan /
Perlindungan Diri
Dalam bahasa sehari-hari disebut Alat pelindung diri. Bab ini menjelaskan
Informasitentang alat bantu dan pelindung yang perlu pada saat pemakaian
bahan tersebut.
7
9. Physical and Chemical Properties / Spesifikasi Fisika dan Kimiawi
Bab ini menjelaskan informasi secara fisika dan kimia. pengaruhnya terhadap
kondisisekitarnya dan menunjukkan batas atau saat material tersebut bisa
berubah bentuk(mencair, menyublim atau membeku) Penjelasan sifat-sifat
fisikan dan kimia antaralain : titik didih, massa jenis, tekanan uap, kerapatan
uap, titik beku atau titik cair,kerapatan cairan, pH, kelarutan, penampakan
fisik dan bau, dan sebagainya.
10. Stability and Reactivity / Stabilitas dan Reaktivitas
Mencantumkan sifat stabilitas dan reaktivitas. Berisi tentang kondisi yang
harus dihindari, reaksi bahan apabila tercampur dengan bahan lain seperti air,
minyak, udara, produk dekomposisi yang berbahaya, produk polimerisasi
yang berbahaya atau bahan kimia lain. Selain itu bab ini menjelaskan situasi
dan kondisi yang harus dihindari untuk mencegah resiko reaksi bahan
tersebut.
11. Toxicological Information / Data Toksikologi
Bab ini menjelaskan sifat racun terhadap tubuh berdasarkan analisis kimiawi
medis. Sifat-sifat racun yang mungkin pada tubuh berdasarkan hasil
pengujian secara medis dan maupun hasil laporan yang pernah diterima.
Keterangan sifat racun seperti: efeklokal, pemaparan akut, dan kronik,
termasuk efek karsinogen, teratogen, reproduksi, mutagen, dan interaksi
bahan dengan obat, alcohol.
12. Ecological Information and Consideration / Informasi Ekologi Lingkungan
Menjelaskan bahaya terhadap lingkungan, dampak lingkungan, degradasi,
dan bioakumulasi dan bagaimana menangani limbah atau buangan bahan baik
berupa padat, cair maupun gas. Termasuk di dalamnya cara pemusnahan.
13. Disposal Consideration / Pembuangan Limbah
Informasi tentang teknis pembuangan limbah termasuk pembuangan wadah
bekas bahan kimia. Dalam bab ini menjelaskan hal-hal berikut :
a. Langkah-langkah yang harus diambil untuk pengumpulan limbah
b. Prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah di lapangan
c. Prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah di laboratorium
8
d. Metoda pemusnahan limbah bahan kimia.
14. Transport Information / Informasi Pengangkutan
Pengangkutan bahan menjadi perhatian khusus dalam penanganan. Beberapa
persyaratan internasional harus dicantumkan agar pemegang MSDS bisa
mengidentifikasi secara jelas cara pengangkutan yang aman. Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam pengangkutan antara lain : nama dan jenis
transportasi, tandakelas bahaya bahan, tanda label (yang tertera pada bab 3
identifikasi bahaya), tanda merk, prosedur darurat akibat kecelakaan,
prosedur penanganan awal yang harus dilakukan selama tranportasi. Untuk
informasi standar pengangkutan ke luar negeri mengikuti peraturan peraturan
internasional. Di dalamnya terdapat pasal-pasal dan kode yang menjelaskan
tata cara pengangkutan bahan. Peraturan Internasional tersebut antara lain :
- USA DOT: USA Department of Transportation
- RID/ADR: Agreement on Dangerous Goods by Road / Regulations
concerning the International Transport of Dangerous Goods by Rail
- IMO: International Maritime Organisation
- ICAO/IATA: International Civil Aviation Organization / International Air
Transport Association
- IMDG: International Maritime Dangerous Goods
15. Regulatory Information / Informasi Peraturan Perundang-undangan
Bab ini menjelaskan tentang pertaturan perundang-undangan yang terkait
dengan bahan yang tertera pada MSDS ini, termasuk pemberian tanda/simbol
dan label,standar dan norma yang berlaku baik dalam kemasan maupun dalam
handling pengangkutan.
16. Other Information / Informasi Lainnya
Dalam bab ini diberikan informasi lain yang perlu bagi keselamatan dan
kesehatan pekerja seperti pelatihan, saran penggunan bahan, dan persyaratan,
peraturan peraturan lainnya yang mengikat serta sumber informasi lebih
lanjut.
C. Informasi Umum Bahan Kimia
1. Asam Sulfat,
9
Merupakan asam mineral yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua
perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan
merupakan salah satu produk utama industri kimia.
Rumus: H2SO4.
2. Asam Nitrat
Adalah sejenis cairan korosif yang tak berwarna, dan merupakan asam
beracun yang dapat menyebabkan luka bakar.
Rumus: HNO3.
Viskositas: 1,092 mPa.s (0 °C); 0,746 mPa.s (25 °C); 0,617 mPa.s (40
°C).
3. Natrium Hidroksida
Dikenal sebagai soda kaustik, soda api, atau sodium hidroksida, adalah
sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida
basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air.
Rumus: NaOH.
10
Massa molar: 39,997 g/mol.
4. Kalium Hidroksida
Adalah suatu senyawa anorganik dengan rumus kimia KOH, dan
umumnya disebut sebagai potash kaustik. Bersama dengan natrium
hidroksida, padatan tak berwarna ini adalah suatu basa kuat.
Rumus: KOH.
5. Asam Klorida
Senyawa hidrogen klorida mempunyai rumus HCl. Pada suhu kamar,
HCl adalah gas tidak berwarna yang membentuk kabut putih Asam
klorida ketika melakukan kontak dengan kelembaban udara.
Rumus: HCl.
6. Natrium Karbonat
11
Adalah garam natrium dari asam karbonat yang mudah larut dalam air.
Natrium karbonat murni berwarna putih, bubuk tanpa warna yang
menyerap embun dari udara, punya rasa alkalin/pahit, dan membentuk
larutan alkali yang kuat.
Rumus: Na2CO3.
7. Hidrogen Fluorida
Adalah senyawa kimia dengan rumus kimia HF. Senyawa ini
merupakan gas atau cairan tidak berwarna dan merupakan sumber
utama dari industri fluor, biasanya sebagai larutan encer yang disebut
asam hidrofluorat.
Rumus: HF.
8. Asam Karbonat
Adalah asam organik dengan rumus kimia H₂CO₃. Asam karbonat
termasuk asam lemah.
12
Rumus: H2CO3.
9. Asam Nitrit
Adalah suatu asam monobasik sekaligus asam lemah yang diketahui
hanya ada sebagai larutan dan dalam bentuk garam nitrit.
Kepadatan: 1 g/cm³.
Rumus: K2CO3.
13
11. Hidrogen Sianida
Adalah senyawa anorganik dengan rumus molekul HCN. Senyawa ini
berbentuk cairan tak berwarna, dan sangat beracun, dengan titik didih
sedikit di atas suhu ruangan, 256 °C.
Rumus: HCN.
Rumus: SO2.
14
Rumus: NH4OH.
14. Benzena,
Dikenal dengan rumus kimia C₆H₆, PhH, dan benzol, adalah senyawa
kimia organik yang merupakan cairan tak berwarna dan mudah terbakar
serta mempunyai bau yang manis.
Rumus: C6H6.
Rumus: HBr.
15
Titik lebur: -87°C.
Rumus: CaCO3.
16
Zat cair tidak berwarna ini sangat korosif, beracun dan pendehidrasi. Zat yang
dapat larut dalam air ini sangat berbahaya jika mengenai kulit karena sifatnya
yang korosif. Selain itu, dengan sifat pendehidrasinya (penarik air yang
sangat kuat), asam sulfat akan menimbulkan luka seperti luka bakar pada area
kulit yang terpapar.
Asam sulfat pekat atau yang biasa disebut dengan oleum, akan merusak paru-
paru jika terhirup. Hal ini dikarenakan oleum menghasilkan gas SO2 yang
sangat reaktif jika terhirup. Sebagai bentuk perlindungan pertama, segera cari
udara segar jika terhirup. Segera siram area kulit yang terpapar asam sulfat
dengan air mengalir selama 10-15 menit. Jika asam sulfat terkena mata, lekas
basuh mata dengan air hangat selama sekitar 20 menit. Untuk penangan lebih
jauh, segera pergi ke dokter.
Asam Klorida
Asam klorida merupakan bahan kimia yang berbentuk larutan, bersifat racun
dan korosif. Asap klorida pekat akan membentuk kabut asap yang berbahaya
bagi kesehatan. Kabut asap ataupun larutan asam klorida akan menyebabkan
kerusakan pada kulit, mata dan alat pernafasan. Badan Perlindungan
Lingkungan Amerika Serikat (United States Environmental Protection
Agency) memasukkan asam klorida sebagai bahan beracun.
Oleh karena itu, alat perlindungan seperti sarung tangan PVC, jas lab atau
pakai pelindung lainnya wajib dikenakan saat Anda berinteraksi dengan
bahan kimia yang satu ini.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
MSDS (Material Safety Data Sheet) adalah dokumen yang dibuat
khusus tentang suatu bahan kimia mengenai pengenalan umum, sifat-sifat
bahan, cara penanganan, penyimpanan, pemindahan dan pengelolaan
limbah buangan bahan kimia tersebut.
18
DAFTAR ISI
Kirk R.F and Othmer D.F. 1982. Encyclopedy of Chemical Technology, John
Willey and Sons Inc. New York, USA.
Mc Cabe, W.L, dkk. 1986. Operasi Teknik Kimia Jilid I, Edisi Keempat.
Erlangga. Jakarta.
19