Anda di halaman 1dari 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Negeri 1

Bidang Keahliahan : Teknologi dan Rekayasa

Kompetensi Keahlian : Kimia Analisis

Mata Pelajaran : Analisis Kimia Dasar

Kelas/Semester : X/1

A. Kompetensi Inti
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan dan mengevaluasi tentang pengtahuan
factual, konseptual, operasionaal lanjut, dan metakognitif secara
multidisiplin sesuai bidang dan lingkup kerja. Dasar-dasar Teknik
Kimia pada tingkat teknis, spesifik, detil dan kompleks, berkenan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja warga masyarakat nasional, regional
dan internasional.

KI-4 (Ketrampilan) :Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat,


informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Dasar-dasar
Teknik Kimia. Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif,
dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menganalisis MSDS bahan kimia  Memahami sifat bahan kimia
berdasarkan tanda bahaya bahan kimia
dan penanganannya sesuai MSDS
 menempatkan bahan kimia sesuai tanda
bahayanya dari yang tidak berbahaya
sampai berbahaya.
4.5 Melakukan penataan bahan kimia  Menggolongkan bahan yang tersedia di
sesuai sifa dan data keselamatan bahan laboratorium sesuai MSDS dengan baik
dan benar.

C. Tujuan Pembelajaran
 Peserta didik mapu memahami sifat dan bahan kimia dan cara
penanganannya.
 Peserta didik mampu menempatkan bahan kimia sesuai tand bahayanya

D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian MSDS
MSDS (Material Safety Data Sheet) atau juga dalam bahasa Indonesia LDKB
(Lembar Data Keselamatan Bahan) merupakan dokumen yang wajib disertakan
pada setiap bahan kimia yang didistribusikan pada industri atau konsumen tertentu.
Lembar ini penting sebagai panduan bagi pengguna bahan agar memahami sifat-
sifat bahan kimia dan cara penaggulangan apabila terjadi bahaya.Dokumen MSDS
berisi data-data mengenai pengenalan umum, sifat-sifat bahan, cara penanganan,
penyimpanan, pemindahan dan pengelolaan limbah buangan bahan kimia tersebut.
Bagi pengguna bahan kimia tersebut, sebaiknya telah mempelajari terlebih dahulu
isi dari MSDS sebelum mulai menggunakan bahan. Selain pengguna, distributor
bahan kimia juga wajib memahami agar dalam proses distribusi bahan tidak terjadi
bahaya yang disebabkan bahan tersebut.

2. Secara umum MSDS harus mengandung:


1. Product and Company Identification / Produk dan Identitas Perusahaan
2. Composition/Information on ingredients / Komposisi /Informasi kandungan
bahan
3. Hazards Identification / Identifikasi Bahaya
4. First Aid Measures / Tindakan Pertolongan Pertama
5. Fire fighting measures / Penanganan Penanggulangan Kebakaran
6. Accidential Release measures / Penanggulangan kondisi darurat Tumpahan
dan
Kebocoran
7. Handling and storage / Penanganan dan Penyimpanan
8. Exposure control / personal protection / Pengendalian Pemaparan
Perlindungan Diri
9. Physical and Chemical Properties / Spesifikasi Fisika dan Kimiawi
10. Stability and Reactivity / Stabilitas dan Reaktivitas
11. Toxicological Information / Data Toksikologi
12. Information and Consideration / Informasi Ekologi Lingkungan
13. Disposal Consideration / Pembuangan Limbah
14. Transport Information / Informasi Pengangkutan
15. Regulatory Information / Informasi Peraturan Perundang-undangan
16. Other Information / Informasi Lainnya

3. Format MSDS
Format MSDS sebaiknya mengikuti format global harmonize system (GHS) yang
sudah ditetapkan oleh peraturan menteri perndustrian no 87 tahun 2009. Dalam
peraturan ini ditetapkan bahwa MSDS harus terdiri dari 16 section dengan urutan
sebagai berikut:
1. Identifikasi senyawa (tunggal atau campuran)
2. Identifikasi bahaya
3. Komposisi/informasi tentang bahan penyusun senyawa tunggal
4. Tindakan prtolongan pertama
5. Tindakan pemadam kebakaran
6. Tindakan penanggulangan jika terjadi kebocoran
7. Penanganan dan penyimpanan
8. Control paparan/pelindungan diri
9. Sifat fisika dan kimia
10. Stbilitas dan reaktifitas
11. Informasi teknologi
12. Informasi ekologi
13. Pertimbangan pembuangan/pemusnahan
14. Informasi transportasi
15. Informasi yang berkaitan dengan regulasi
16. Informasi lain termasuk informasi yang diperlukan dalam pembuatan dan
revisi MSDS
4. Penggunaan dan Penyimpanan MSDS
Pertama, bahasa MSDS yang tersedia untuk setiap bahan kimia berbahaya harus
mudah dimengerti dan dipahami oleh pekerja. Artinya, penggunaan MSDS dalam
bahasa Indonesia memang lebih tepat mengingat sebagian besar pengguna bahan
kimia di lapangan tidak semua bisa berbahasa Inggris. Meski sebagian besar MSDS
berbahasa Inggris terutama bahan kimia yang di-import dari negara lain, pemasok
dan importir bertanggung jawab menerjemahkan MSDS tersebut ke dalam bahasa
Indonesia. Maka sebaiknya perusahaan meminta kepada pihak pemasok untuk
menyediakan MSDS dalam bahasa Indonesia. Jika tidak mungkin, maka
perusahaan sebaiknya menerjemahkan sendiri MSDS tersebut sebelum diberikan
kepada pekerja di lapangan. Regulasi tentang penggunaan bahasa ini tercantum
pada Pasal 10, Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 87/ M-IND/ PER/ 9/
2009, “Penulisan MSDS wajib menggunakan bahasa Indonesia. Penggunaan
bahasa Indonesia dapat disertai dengan bahasa internasional yang digunakan
sebagai bahasa resmi dalam PBB.”
Kedua, setiap pekerja yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya harus
mendapatkan pelatihan bagaimana menggunakan, membaca, memahami dan
menerapkan MSDS untuk menghindari adanya kesalahan dalam penanganan bahan
kimia.
Ketiga, MSDS harus dipasang dengan jelas di lokasi di mana bahan kimia yang
bersangkutan disimpan atau digunakan.
Keempat, MSDS yang digunakan harus MSDS yang terbaru, maka sebaiknya Anda
harus menanyakan secara berkala kepada pemasok untuk memastikan tidak ada
perubahan dan jika ada perubahan, mintalah MSDS revisi terakhirnya.
Kelima, MSDS juga harus digunakan saat proses pengiriman. Jangan menyimpan
MSDS di dalam kemasan bahan kimia yang dikirim, Anda dapat mengirimkannya
melalui email, fax atau sistem database berbasis internet.
Keenam, semua dokumen MSDS harus didokumentasikan dengan baik. Pilihlah
media yang mudah diakses, baik dalam bentuk hard copy atau soft copy.

E. Metode Pembelajaran
 Model TPS
Sintak model TPS :

1. Guru memberikan appersepsi mengenai materi yang disampaikan


2. Guru menyampaikan isi materi
3. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa kemudian siswa diberikan waktu
untuk berpikir.
4. Siswa berpikir untuk memperoleh jawaban (waktu kurang lebih 3 menit)
5. Siswa diminta untuk berpasangan dengan temannya
6. Siswa berdiskusi dengan pasangannya untuk memecahkan pertanyaan guru.
7. Siswa menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas
8. Guru memberikan kesimpulan dan meluruskan jawaban siswa dan menambah
jawaban siswa.

 Metode Pembelajaran :
1) Diskusi
2) Penugasan

F. Media Pembelajaran
1. Alat tulis, Worksheet atau Lembar kerja siswa
2. Laptop dan LCD
3. Pappan tulis, spidol, dan penghapus.
4. Label MSDS
5. Bahan Kimia

G. Sumber Belajar
 MSDS
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Petemuan Pertama 2JP x 45 menit
Kegiatan Pendahuluan 15 menit
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur
kepadaTuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Apersepsi
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung.
Guru mengawali bercerita tentang kecelakaan kerja dikarenkanketidaktauan
MSDS dengan memberikan contoh kehidupan sehari-har
Motivasi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
gambar yang di sajikan.

PemberianAcuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pada
pertemuanyang berlangsung.
 Pembagian kelompok belajar.
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan inti (65 menit)
Kegiatan pembelajaran
Langkah-langkah pada model pembelajaran Thing Pair Share:

1. Guru memberikan appersepsi mengenai materi yang


disampaikan
2. Guru menyampaikan isi materi
3. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa kemudian siswa
diberikan waktu untuk berpikir.
4. Siswa berpikir untuk memperoleh jawaban (waktu kurang
lebih 3 menit)
5. Siswa diminta untuk berpasangan dengan temannya
6. Siswa berdiskusi dengan pasangannya untuk memecahkan
pertanyaan guru.
7. Siswa menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas
8. Guru memberikan kesimpulan dan meluruskan jawaban siswa
dan menambah jawaban siswa.

Mengamati
 Siswa melihat ruang bahan yang ada dilaboratorium.
 Guru memberikan informasi umum terkait dengan MSDS yang baik dan
benar.
 Siswa merespon secara lisan tentang MSDS.
 Siswa menggolongkan bahan kimia sesuai msds

Menanya
 Siswa bertanya tentang MSDS dengan detail
 Siswa yang lain memberikan respon/jawaban terhadap pertanyaan temannya
 Siswa menyusun argument sederhana
Mengumpulkan informasi
 Siswa berpasangan
 Siswa saling berbagi infomasi tentang isi (permasalahan, sudut pandang,
argument, dan simpulan) MSDS yang telah siswa lihat dan gambar
 Siswa membaca materi teks tentang MSDS untuk memudahkan pencarian
data/informasi di laboratorium
 Siswa secara mandiri melihat segala sesuatu yang berhubungan dengan
MSDS yang ada dilaboratorium
 Siswa menyusun argument terhadap telah diberikan oleh guru
Menkomunikasikan
 Siswa (dipilih secara acak) menyampaikanargumen hasil pengembangan
masalah yang telah didiskusikan dengan kelompoknya
 Siswa yang lain bisa merespon/menanggapi
 Siswa mendapat kesempatan memperbaiki pengembangan argumen yang
telah ditulis berdasarkan respon sanggahan , masukan dll dari siswa lain.
Kegitan Penutup 10 menit
 Melakukan evaluasi dan penilaian terhadap peserta didik.
 Pemberian Tugas
 Berdoa.

I. Penilaian
1. Tes Tertulis
2. Portofolio lembar observasi keterampilan proses sains siswa dan kerja sama siswa
3. Post test

Yogyakarta, 20 Oktober 2019

Mengetahui
Kepala SMK N...... Guru Mata Pelajaran

Linaria Nur Hatira Raup Opem


NIP : NIP : 17614028

Anda mungkin juga menyukai