C. Ketersediaan Materi
1. Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi: YA/TIDAK.
2. Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: YA/TIDAK.
(Jika memilih YA maka di dalam pembelajaran disediakan alternatif aktivitas sesuai
kebutuhan peserta didik).
2. Media Pembelajaran
a. Slide PowerPoint tentang materi kimia hijau (green chemistry).
b. Gambar yang menunjukkan kimia hijau (green chemistry).
c. Video pembelajaran yang berhubungan dengan kimia hijau (green chemistry).
d. Buku teks pendukung materi, jurnal, majalah, surat kabar, dan internet yang berkaitan
dengan kimia hijau (green chemistry).
F. Model Pembelajaran
Guru memilih model pembelajaran yang diinginkaan sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan
belajar yang ada, seperti model daring, luring, atau paduan antara tatap muka dan PJJ (blended
learning). Pada modul ini menggunakan model luring.
G. Pengaturan Pembelajaran
1. Pengaturan Peserta Didik
a. Individu
b. Berpasangan
c. Berkelompok
d. Klasikal
(Guru dapat mengatur sesuai dengan jumlah peserta didik di setiap kelasnya serta formasi
yang diinginkan)
2. Metode
a. Diskusi
b. Demonstrasi
c. Simulasi
d. Resiprokal
(Guru dapat memilih salah satu atau menggabungkan beberapa metode yang
diinginkan)
H. Asesmen Pembelajaran
1. Menilai Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
a. Asesmen individu
b. Asesmen berpasangan
2. Jenis Asesmen
a. Pengetahuan (lisan dan tertulis)
b. Keterampilan (praktik dan kinerja)
c. Sikap (mandiri, gotong royong, dan bernalar kritis)
d. Portofolio
(Guru dapat memilih salah satu atau menggabungkan beberapa asesmen yang
sesuai)
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, kalian diharapkan mampu:
1. mendeskripsikan pengertian kimia hijau;
2. mendeskripsikan konsep kimia hijau;
3. menganalisis prinsip kimia hijau dalam kehidupan sehari-hari;
4. mengidentifikasi proses kimia dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dan tidak sesuai
dengan konsep kimia hijau;
5. menciptakan kegiatan yang mendukung prinsip kimia hijau;
6. mengidentifikasi kegitan yang tidak mendukung prinsip kimia hijau;
7. mendeskripsikan peran kimia hijau dalam pembangunan berkelanjutan.
J. Pemahaman Bermakna
Setelah peserta didik melakukan pembelajaran tentang kimia hijau (green chemistry), manfaat
apa yang didapat? Dapatkah pengalaman pembelajaran ini memberikan nilai-nilai yang dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari?
K. Pertanyaan Pemantik
Apa yang kalian ketahui tentang proses kimia atau reaksi kimia? Tahukah kalian, proses kimia
dapat menimbulkan dampak terhadap pencemaran lingkungan? Menurut kalian, bagaimana
cara mengatasi damapak pencemaran lingkungan melalui proses kimia? Apakah kimia hijau
dapat mengatasi permasalahan tersebut? Apa itu kimia hijau?
Pertemuan 1
Proses Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang masalah pencemaran
lingkungan.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan pengertian dan konsep kimia hijau.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu pengertian dan
konsep kimia hijau.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi pengertian dan konsep kimia
hijau, baik kompetensi sikap (profil pelajar Pancasila) dengan observasi dalam
bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai karakter gotong royong, mandiri, dan
bernalar kritis; kompetensi pengetahuan, menganalisis materi pengertian dan
konsep kimia hijau menggunakan tes tertulis dan kompetensi terkait; kompetensi
keterampilan, yaitu mendiskusikan tentang pengertian dan konsep kimia hijau
dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter antara lain iman dan
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global,
mandiri, integritas, dan bernalar kritis.
Istilah kimia hijau atau green chemistry mulai dikenal secara global pada awal 1990-an,
setelah Environmental Protection Agency (EPA) mengeluarkan kebijakan nasional untuk
mencegah atau mengurangi polusi (Pollution Prevention Act) atau disebut dengan
Undang-Undang Pencegahan Pencemaran yang disahkan di Amerika Serikat. Adanya
undang-undang tersebut bertujuan untuk mencegah masalah sebelum terjadi
pencemaran. Dengan demikian, kimia hijau merupakan bidang kimia yang berfokus
pada pencegahan pencemaran atau polusi.
Adapun menurut Anastas, kimia hijau (green chemistry) adalah berbagai teknik atau
metodologi kimia yang berusaha mengurangi atau menghilangkan penggunaan atau
produksi bahan mentah, produk samping, pelarut, dan reagensia yang berbahaya bagi
kesehatan manusia dan lingkungannya. Jadi, kimia hijau merupakan pendekatan untuk
mengatasi masalah lingkungan, baik dari segi bahan kimia yang dihasilkan maupun
proses atau tahapan reaksi yang digunakan.
Kimia hijau juga disebut kimia berkelanjutan, yaitu cabang ilmu kimia yang
menganjurkan desain produk dan proses kimia untuk mengurangi atau menghilangkan
penggunaan dan pembentukan senyawa-senyawa berbahaya. Konsep kimia hijau ini
didasarkan pada pengurangan penggunaan dan pembuatan bahan kimia berbahaya,
baik perancangan maupun proses. Bahaya bahan kimia yang dimaksudkan dalam konsep
kimia hijau ini meliputi berbagai ancaman terhadap kesehatan manusia seperti toksisitas
dan bahaya fisik serta masalah lingkungan, seperti perubahan iklim global dan penipisan
sumber daya alam.
Konsep kimia hijau berkaitan dengan beberapa cabang ilmu kimia, seperti Kimia
Organik, Kimia Anorganik, Biokimia, dan Kimia Analitik. Namun demikian, ada satu hal
yang perlu kalian ketahui bahwa kimia hijau (green chemistry) berbeda dengan kimia
lingkungan (environmental chemistry). Green chemistry lebih berfokus pada usaha untuk
meminimalisir penghasilan zat-zat berbahaya dan memaksimalkan efisiensi dari
penggunaan zat-zat kimia. Adapun environmental chemistry lebih menekankan pada
fenomena lingkungan yang telah tercemar oleh substansi-substansi kimia.
Refleksi
Pelajari materi tentang pengertian dan konsep kimia hijau. Unsur-unsur yang dinilai
adalah pemahaman tentang materi (asesmen proses) dan kemampuan mengerjakan
tugas (asesmen produk).
Tabel 1.1 Refleksi Diri
Tidak Kurang
No. Materi Menguasai
Menguasai Menguasai
1. Pengertian kimia hijau
2. Konsep kimia hijau
3. Kaitan kimia hijau dengan cabang ilmu
kimia
Setelah peserta didik mempelajari tentang pengertian dan konsep kimia hijau, peserta
didik diminta untuk menuliskan materi yang belum dipahami. Peserta didik juga diminta
menuliskan profil pelajar Pancasila apa yang dapat mereka kembangkan dari
pembelajaran ini. Kemudian, laporkan hasil yang diperoleh dalam buku catatan atau
buku tugas kepada guru.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam materi
yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada materi
yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
Konsep kimia hijau pada dasarnya berkaitan erat dengan proses kimia yang melibatkan
reaksi kimia. Artinya, konsep kimia hijau tidak terlepas dari reaksi yang menyertai proses
produksi maupun saat penggunaannya, atau reaksi-reaksi yang terjadi secara spontan di
alam, seperti reaksi fotosintesis dan perkaratan. Jika kalian perhatikan lingkungan
sekitar,
ada banyak reaksi kimia yang terjadi, tetapi kita tidak menyadarinya. Hal ini dikarenakan
sebagian besar orang berpikir bahwa reaksi kimia selalu disertai dengan ledakan,
gumpalan asap, nyala api, bau menyengat, zat-zat beracun, atau perubahan warna yang
mencolok sehingga proses atau reaksi kimia cenderung dianggap berbahaya dan harus
dihindari. Padahal, tidak semua reaksi kimia berbahaya.
Proses atau reaksi kimia tidak selamanya berbahaya atau tidak aman dan merugikan
lingkungan sekitar. Ada proses kimia yang bermanfaat dan aman bagi lingkungan.
Misalnya, reaksi fotosintesis. Reaksi kimia ini akan menjaga bumi tetap lestari, aman,
dan sejahtera. Proses kimia seperti ini sesuai dengan konsep kimia hijau atau dikenal
sebagai
reaksi kimia hijau. Sebaliknya, proses kimia yang tidak sesuai dengan konsep kimia hijau
merupakan proses kimia yang berbahaya dan merugikan lingkungan sekitar. Proses
kimia
tersebut, misalnya reaksi pembakaran sampah. Reaksi ini menghasilkan asap yang dapat
mengganggu pernapasan dan menimbulkan polusi di lingkungan sekitar.
Produksi suatu senyawa atau bahan kimia juga harus dilakukan berdasarkan konsep
kimia hijau, yaitu dengan cara memperhatikan bahan dasar, proses, dan limbah yang
tidak mencemari lingkungan, serta memberikan dampak positif bagi konsumen yang
menggunakan. Maksudnya, tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya, seperti
timbulnya penyakit kanker pada penggunaan jangka panjang atau menimbulkan
pencemaran dan polusi di lingkungan sekitar.
Refleksi
Pelajari materi tentang proses kimia yang sesuai dan tidak sesuai dengan konsep kimia
hijau. Unsur-unsur yang dinilai adalah pemahaman tentang materi (asesmen proses)
dan kemampuan mengerjakan tugas (asesmen produk).
Tabel 1.4 Refleksi Diri
Tidak Kurang
No. Materi Menguasai
Menguasai Menguasai
1. Proses kimia yang sesuai dengan konsep
kimia hijau
2. Proses kimia yang tidak sesuai dengan
konsep kimia hijau
3. Contoh proses kimia yang sesuai dan tidak
sesuai dengan konsep kimia hijau
Setelah peserta didik mempelajari tentang proses kimia yang sesuai dan tidak sesuai
dengan konsep kimia hijau, peserta didik diminta untuk menuliskan materi yang belum
dipahami. Peserta didik juga diminta menuliskan profil pelajar Pancasila apa yang dapat
mereka kembangkan dari pembelajaran ini. Kemudian, laporkan hasil yang diperoleh
dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam materi
yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada materi
yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
Paul Anastas yang dijuluki sebagai Bapak Green Chemisrty bersama John C. Warner
(1998)
mengusulkan beberapa prinsip kimia hijau. Prinsip kimia hijau adalah pendekatan kimia
yang bertujuan memaksimalkan efisiensi dan menimimalkan pengaruh bahaya bagi
kesehatan manusia dan lingkungan. Memang tidak ada reaksi kimia yang hijau
sempurna, namun keseluruhan efek negatif, baik pada penelitian kimia maupun industri
kimia dapat dikurangi melalui penerapan prinsip kimia hijau.
Prinsip kimia hijau yang diusulkan oleh Anastas dan Warner dikenal dengan sebutan
The Twelve Principles of Green Chemistry, yang berarti 12 prinsip kimia hijau. Prinsip-
prinsip kimia hijau ini digunakan sebagai acuan oleh para peneliti dalam melakukan
penelitian yang ramah lingkungan. Prinsip-prinsip kimia hijau tersebut sebagai berikut.
1. Mencegah timbulnya limbah
2. Memaksimalkan nilai ekonomi atom
3. Mendesain proses sintesis kimia yang aman
4. Mendesain produk bahan kimia yang aman
5. Menggunakan pelarut dan bahan kimia yang aman
6. Mendesain pemakaian energi yang efisien
7. Menggunakan bahan baku terbarukan
8. Mengurangi senyawa turunan kimia
9. Menggunakan katalis
10. Mendesain bahan kimia dan produk yang mudah terdegradasi
11. Menggunakan metode analisis secara langsung
12. Mencegah potensi kecelakaan
Penerapan prinsip-prinsip kimia hijau ini sangat penting untuk dilakukan. Akan
tetapi, prinsip-prinsip kimia hijau tersebut masih belum sepenuhnya dilakukan para
kimiawan, khususnya yang bergerak pada bidang sintesis bahan kimia, baik dalam hal
desain reaksi maupun metode yang digunakan untuk mencegah atau meminimalkan
terjadinya pencemaran lingkungan. Marilah kita mulai penelitian yang lebih
berwawasan lingkungan dengan mempertimbangkan aspek atau prinsip-prinsip kimia
hijau (green chemistry), agar generasi mendatang dapat hidup lebih baik, aman, dan
nyaman.
Refleksi
Pelajari materi tentang prinsip-prinsip kimia hijau. Unsur-unsur yang dinilai adalah
pemahaman tentang materi (asesmen proses) dan kemampuan mengerjakan tugas
(asesmen produk).
Setelah peserta didik mempelajari tentang prinsip-prinsip kimia hijau, peserta didik
diminta untuk menuliskan materi yang belum dipahami. Peserta didik juga diminta
menuliskan profil pelajar Pancasila apa yang dapat mereka kembangkan dari
pembelajaran ini. Kemudian, laporkan hasil yang diperoleh dalam buku catatan atau
buku tugas kepada guru.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam materi
yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada materi
yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
Pertemuan 4
Proses Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang prinsip-prinsip kimia hijau.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan penerapan prinsip-prinsip kimia hijau dalam kehidupan.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu penerapan prinsip-
prinsip kimia hijau dalam kehidupan.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi penerapan prinsip-prinsip
kimia hijau dalam kehidupan, baik kompetensi sikap (profil pelajar Pancasila) dengan
observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai gotong royong,
mandiri, dan bernalar kritis; kompetensi pengetahuan, menganalisis materi
penerapan prinsip-prinsip kimia hijau dalam kehidupan menggunakan tes tertulis
dan kompetensi terkait; kompetensi keterampilan, yaitu mendiskusikan tentang
penerapan prinsip-prinsip kimia hijau dalam kehidupan dengan menekankan pada
pengembangan nilai-nilai karakter antara lain iman dan takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, integritas, dan
bernalar kritis.
b. Kegiatan Inti (70 menit)
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran inti dengan prosedur sebagai berikut.
Sebelum mempelajari materi tentang penerapan prinsip-prinsip kimia hijau dalam
kehidupan, peserta didik diminta untuk mengerjakan tugas dan membaca materi dalam
buku teks pada halaman 11–13. Guru juga dapat mengarahkan peserta didik untuk
membaca Fakta Sains atau fitur Smart Learning yang ada di buku teks sesuai dengan
materi yang sedang diajarkan.
Pembelajaran tentang penerapan prinsip-prinsip kimia hijau dalam kehidupan dapat
dipelajari melalui materi berikut.
Refleksi
Pelajari materi tentang penerapan prinsip-prinsip kimia hijau dalam kehidupan. Unsur-
unsur yang dinilai adalah pemahaman tentang materi (asesmen proses) dan
kemampuan mengerjakan tugas (asesmen produk).
Setelah peserta didik mempelajari tentang penerapan prinsip-prinsip kimia hijau dalam
kehidupan, peserta didik diminta untuk menuliskan materi yang belum dipahami.
Peserta didik juga diminta menuliskan profil pelajar Pancasila apa yang dapat mereka
kembangkan dari pembelajaran ini. Kemudian, laporkan hasil yang diperoleh dalam
buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam materi
yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada materi
yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
Pertemuan 5
Proses Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang penerapan prinsip-prinsip
kimia hijau dalam kehidupan.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan kegiatan yang mendukung dan tidak mendukung prinsip
kimia hijau.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu kegiatan yang
mendukung dan tidak mendukung prinsip kimia hijau.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi kegiatan yang mendukung dan
tidak mendukung prinsip kimia hijau, baik kompetensi sikap (profil pelajar Pancasila)
dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai gotong
royong, mandiri, dan bernalar kritis; kompetensi pengetahuan, menganalisis materi
kegiatan yang mendukung dan tidak mendukung prinsip kimia hijau menggunakan
tes tertulis dan kompetensi terkait; kompetensi keterampilan, yaitu mendiskusikan
tentang kegiatan yang mendukung dan tidak mendukung prinsip kimia hijau dengan
menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter antara lain iman dan takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri,
integritas, dan bernalar kritis.
Kalian tentu mengetahui bahwa tidak semua orang yang beraktivitas di lingkungan
rumah maupun dalam dunia industri memiliki kepedulian terhadap kelestarian
lingkungan hidup. Hal ini dapat dilihat dari kondisi bumi saat ini, seperti semakin
meningkatnya suhu bumi, semakin banyak hutan yang gundul, semakin bertambahnya
sampah plastik yang mencemari lingkungan, atau semakin sulitnya didapatkan ikan yang
hidup di sungai yang melintasi wilayah padat penduduk. Berbagai kondisi tersebut
menunjukkan bahwa ada aktivitas manusia yang mendukung dan tidak mendukung
prinsip kimia hijau.
Refleksi
Pelajari materi tentang kegiatan yang mendukung dan tidak mendukung prinsip kimia
hijau. Unsur-unsur yang dinilai adalah pemahaman tentang materi (asesmen proses)
dan kemampuan mengerjakan tugas (asesmen produk).
Setelah peserta didik mempelajari tentang kegiatan yang mendukung dan tidak
mendukung prinsip kimia hijau, peserta didik diminta untuk menuliskan materi yang
belum dipahami. Peserta didik juga diminta menuliskan profil pelajar Pancasila apa yang
dapat mereka kembangkan dari pembelajaran ini. Kemudian, laporkan hasil yang
diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam materi
yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada materi
yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
Pertemuan 6
Proses Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang kegiatan yang mendukung
dan tidak mendukung prinsip kimia hijau.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan peran kimia hijau dalam pembangunan berkelanjutan.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu peran kimia hijau
dalam pembangunan berkelanjutan.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi peran kimia hijau dalam
pembangunan berkelanjutan, baik kompetensi sikap (profil pelajar Pancasila) dengan
observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai gotong royong,
mandiri, dan bernalar kritis; kompetensi pengetahuan, menganalisis materi peran
kimia hijau dalam pembangunan berkelanjutan menggunakan tes tertulis dan
kompetensi terkait; kompetensi keterampilan, yaitu mendiskusikan tentang peran
kimia hijau dalam pembangunan berkelanjutan dengan menekankan pada
pengembangan nilai-nilai karakter antara lain iman dan takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, integritas, dan
bernalar kritis.
Refleksi
Pelajari materi tentang peran kimia hijau dalam pembangunan berkelanjutan. Unsur-
unsur yang dinilai adalah pemahaman tentang materi (asesmen proses) dan
kemampuan mengerjakan tugas (asesmen produk).
Setelah peserta didik mempelajari tentang peran kimia hijau dalam pembangunan
berkelanjutan, peserta didik diminta untuk menuliskan materi yang belum dipahami.
Peserta didik juga diminta menuliskan profil pelajar Pancasila apa yang dapat mereka
kembangkan dari pembelajaran ini. Kemudian, laporkan hasil yang diperoleh dalam
buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam materi
yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada materi
yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
Tabel 1.17 Lembar Refleksi Diri (Sikap)
Lembar Refleksi Diri (Sikap)
M. Asesmen
1. Asesmen Sikap
Asesmen sikap didasarkan pada hasil refleksi sikap peserta didik dan pengamatan guru
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dilakukan pada proses pembelajaran di
setiap aktivitas pembelajaran.
2. Asesmen Pengetahuan
Asesmen pengetahuan dalam pembelajaran Kimia SMA/MA kelas XI dibagi menjadi dua,
yaitu penilaian tugas serta penilaian uji kompetensi dan penilaian semester.
a. Penilaian Tugas
Pada buku peserta didik terdapat tugas pendukung untuk meningkatkan pengetahuan
peserta didik berikut format penilaian tugas yang dapat digunakan.
Tabel 1.19 Penilaian Tugas
Tugas Diselesaikan Tidak Diselesaikan Nilai
Tugas yang ada di Bab I
Soal Tantangan yang ada di Bab I
A
B
C
D
...
3. Asesmen Keterampilan
a. Penilaian Berkelompok
Penilaian berkelompok berupa penilaian diskusi kelompok.
Rubrik Penilaian
Tabel 1.21 Rubrik Penilaian Diskusi Kelompok
No. Aspek Penilaian Skor
0 1 2 3
1. Keaktifan diskusi
a. Aktif memberi masukan pemikiran
b. Mendengarkan pendapat orang lain
2. Kreatifitas diskusi
a. Kreatif dan inovasi dalam diskusi
b. Ide/gagasan adalah original
b. Penilaian Presentasi
Rubrik Penilaian
Tabel 1.23 Rubrik Penilaian Presentasi
No. Aspek Penilaian Skor
0 1 2 3
1. Kelengkapan materi
2. Penulisan materi
3. Kemampuan presentasi
4. Keaktifan selama
kegiatan presentasi
5. Sikap menghargai dan menghormati
pendapat orang lain
2. Pengayaan
Pengayaan bertujuan untuk memperdalam pemahaman dan kemampuan peserta didik
dalam menyelesaikan soal yang berkaitan kimia hijau (green chemistry). Selain itu, dengan
diberi pengayaan, akan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami
kimia hijau (green chemistry) . Kegiatan pengayaan yang diberikan pada peserta didik dapat
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Pengayaan dilakukan setelah adanya evaluasi bab, dapat dilakukan di dalam atau di
luar jam pelajaran.
b. Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai di atas Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM).
c. Dengan tanya jawab, guru dan peserta didik membahas pengayaan yang diberikan.
d. Materi pengayaan dapat berupa Fakta Sains dalam bentuk artikel.
O. Proyek
Proyek
Salah satu kegiatan yang mendukung prinsip kimia hijau
adalah mengurangi penggunaan plastik sebagai kemasan.
Jika kalian terpaksa menggunakan plastik maka kalian dapat
melakukan kegiatan yang mendukung prinsip kimia hijau
dengan cara mengurangi sampah plastik yang dapat
mencemari lingkungan dengan melakukan pemilahan
sampah organik dan organik serta daur ulang sampah plastik.
Bersama anggota kelompok kalian, lakukan daur ulang sampah plastik yang ada di lingkungan sekitar
kalian menjadi produk kerajinan yang menarik dan bernilai jual tinggi. Pilihlah beberapa jenis sampah
plastik atau barang yang tidak terpakai sebagai bahan untuk membuat beraneka ragam produk kerajinan
yang dapat digunakan kembali, seperti tas, dompet, taplak meja, gantungan kunci, tempat tisu, tikar,
keranjang sampah, atau produk lainnya.
Buatlah minimal tiga produk kerajinan bersama teman kelompok kalian. Buatlah video pembuatan
produk kerajinan tersebut, kemudian postinglah di akun media sosial, seperti YouTube, Instagram,
Facebook, Line, Tiktok, atau media sosial yang lain agar teman kelas kalian dapat melihat video tesebut
dan memberikan komentar. Selanjutnya, jika produk kerajinan yang kalian buat sudah jadi, promosikan
kepada teman sekelas kalian, keluarga, atau tetangga agar mereka tertarik untuk membeli produk
kerajinan tersebut! Jika perlu, kalian dapat memasarkan atau mempromosikan produk kerajinan yang
kalian buat melalui akun media sosial, seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, atau Line agar lebih
menarik.
Jumlah Nilai