Anda di halaman 1dari 16

I.

INFORMASI UMUM
1.1 Identitas Modul
Nama : Tim IPAS
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 3 Kota Bekasi
Tahun Penyusunan : 2022
Judul Modul : Project Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
Kelas : X (Sepuluh)/ Fase E
Program Keahlian :Rumpun Bisnis Manjemen, Pariwisata dan
Teknologi
Alokasi Waktu : 1080 menit
Jumlah Pertemuan : 4 x 6 JP (@ JP x 45 menit)
Tema : Gaya Hidup Berkelanjutan
Materi Pokok : Pemanfaatan Limbah Plastik Sebagai Media Tanam
Sayuran Organik
1.2 Kemampuan Awal
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk dapat mempelajari modul ini adalah
peserta didik telah menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam projek
IPAS
1.3 Profil Pelajar Pancasila
a. Dimensi 1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak
mulia.
b. Dimensi 2. Berkebinekaan global
c. Dimensi 3. Mandiri
d. Dimensi 4. Bergotong royong
e. Dimensi 5. Berpikirr kritis
f. Dimensi 6. Kreatif
1.4 Sarana dan Prasarana
a. Sarana
Digital dan Non digital berupa Buku paket/ LKS, e-book, modul pembelajaran,
tautan edukasi di internet.
b. Prasarana
Lingkungan sekolah sebagai tempat untuk melakukan praktek penanaman
sayuran hidroponik.
1.5 Strategi Pembelajaran yang Digunakan
a. Pendekatan pembelajaran ilmiah/scientific
b. Model pembelajaran Inquiry, Problem Based Learning (PBL) Project Based
Learning (PjBL)
c. Metode Diskusi, Tanya Jawab, Presentasi, Demonstrasi

1
II. KOMPONEN INTI
2.1 Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik mampu memanfaatkan limbah plastik sebagai
media tanam sayuran organik sehingga dapat mengurangi jumlah limbah yang
dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.
2.2 Tujuan Pembelajaran
1. Hasil Belajar
Limbah merupakan sisa produksi yang tidak mempunyai nilai ekonomis dan
dapat menyebabkan pencemaran. Agar dapat mengurangi pencemaran lingkungan
dan bernilai ekonomis, limbah harus kita kelola dengan baik, salah satunya galon
plastik dapat dimanfaatkan sebagai media tanam sayuran organik. Selain dapat
mengurangi pencemaran lingkungan, pemanfaatan limbah tersebut dapat menjadi
sumber bahan pangan dalam pemenuhan kehidupan sehari-hari dan juga dapat
dijadikan sebagai sumber penghasilan. Setelah menyelesaikan projek sesuai dengan
petunjuk dalam modul ini pelajar diharapkan mampu memanfaatkan limbah galon
plastik sebagai media tanam sayuran organik.
2. Indikator Hasil Belajar
Setelah mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan mampu :
a. Mengetahui manfaat pengelolaan limbah plastik sebagai media tanam sayuran
organik.
b. Menerapkan pemanfaatan limbah galon plastik sebagai media tanam sayuran
organik.
c. Mendeskripsikan cara menanam sayuran organik sampai siap panen.
2.3 Materi Pokok
a. Pencemaran Lingkungan
b. Pemanfaatan limbah plastik sebagai media tanam.
c. Penanaman sayuran organik dilakukan disekolah secara berkelompok.
2.4 Pertanyaan Inti
Pertanyaan inti yang disampaikan ke peserta didik adalah Bagaimana cara
menanggulangi pencemaran lingkungan dari limbah plastik?
2.5 Jenis Asesmen
Asesmen yang digunakan dalam modul ini adalah Asesmen kognitif dan non kognitif

2
2.6 Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 dan 2 (540 menit)

Tahapan Kegiatan

Kegiatan Awal 1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran
bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang
kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran
4.Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan
pemantik:
a. Apa yang kalian ketahui tentang Pencemaran Lingkungan?
b. Apa tujuan pemanfaatan limbah pada projek IPAS ini?
Kegiatan Inti 1. Peserta didik mendapatkan penjelasan secara umum tentang
pencemaran dan pemanfaatan limbah plastik sebagai media
tanam sayuran organik. Dengan metode tanya jawab guru
memberikan salah satu pertanyaan mengenai:
a. Pengertian limbah
b. Macam-macam limbah
c. Manfaat penanaman sayuran menggunakan media galon
plastik
2. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi
pustaka (browsing dan/ atau mengunjungi perpustakaan)
guna mengetahui limbah dan macam-macamnya, mengetahui
cara menanam sayuran menggunakan limbah galon plastik,
dan manfaat menanam menggunakan limbah galon plastik
serta menerapkannya secara langsung (lembar praktik
terlampir) .
3.Peserta didik diminta melaporkan hasil studinya dan
kemudian bersama-sama dengan dibimbing oleh guru
mendiskusikan hasil laporannya di depan kelas
4.Peserta didik secara bergantian mengungkapkan gagasannya.
Guru membimbing diskusi.
5.Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal Latihan pada
LKPD yang sudah disiapkan
Penutup 1.Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami

3
pada guru
2.Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi
selama mengerjakan projek
3.Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
Refleksi 1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3.Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada
kegiatan pembelajaran?
4.Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan
kompetensi?
Lembar kegiatan 1. Lembar Aktivitas praktik 1 dan 2
2. Soal-soal Latihan Pertemuan 1 dan 2

Pertemuan 3 dan 4 (540 menit)

Tahapan Kegiatan

Kegiatan Awal 1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran
bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang
kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran
(Kontrak belajar)
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan
pemantik:
a. Apakah Anda tertarik dengan budidaya tanaman sayuran
organik dengan memanfaatkan limbah galon plastik?
Kegiatan Inti 1. Peserta didik mendapatkan paparan secara umum tentang
cara menanam dan merawat tanaman yang baik. Dengan
metode tanya jawab guru memberikan salah satu pertanyaan
mengenai:
a. Cara menanam sayuran organik dengan media galon plastik
b. Cara memupuk tanaman dan menyiram tanaman yang baik.
c. Langkah-langkah merawat tanaman dengan media limbah
galon plastik.
2.Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi
penanaman dan perawatan terhadap tanaman sampai siap

4
panen, serta menerapkannya secara langsung (lembar praktik
terlampir)
3. Peserta didik diminta melaporkan hasil penanaman di depan
kelas
4.Peserta didik secara bergantian mempresentasikan hasil
kegiatan praktek menanamnya
Penutup 1.Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi
selama mengerjakan projek
3.Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
Refleksi 1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3.Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada
kegiatan pembelajaran?
4.Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan
kompetensi?
Lembar kegiatan 1.Lembar Aktivitas praktik 3 dan 4
2.Soal-soal Latihan Pertemuan 3 dan 4

Assesment
Jenis Assesmen 1. Diagnostik
 Apa saja yang kamu ketahui tentang Limbah?
 Bagaimana cara kamu mengelola limbah di rumah?
 Mengapa sampah plastik dapat mencemari lingkungan?
2. Formatif ( Terlampir)
3. Sumatif ( Terlampir)
Bentuk Assesment 1. Sikap
Observasi, penilaian teman sebaya dan penilaian diri
2. Performa
Presentasi
3. Tertulis
Esai dan pilihan ganda
Pengayaan dan Remedial
Pengayaan Terlampir
Remedial Terlampir

Refleksi Guru
 Apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai?

5
 Apakah siswa belajar aktif dan mengikuti dengan baik?
 Apakah pembelajaran sudah sesuai dengan apa yang direncanakan?
 Langkah perbaikan apa yang dilakukan agar bisa lebih baik lagi?
Refleksi Peserta Didik
 Materi mana yang sulit dipahami?
 Apa yang kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
 Siapa yang bisa membantu memahami?
 Jika ada soal, kira-kira berapa nilai yang dapat kamu peroleh jika rentang antara
1-10

LAMPIRAN
A. Ringkasan Materi
A.1 Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin
penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan
kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran
lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri,
sampai ke lingkungan yang lebih luas.

Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya
pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh
sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat
radioaktif, dan sebagainya. Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini,
tentunya kita harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu
terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.

Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No


02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,energi,
dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan (komposisi)
air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.

Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas


industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran
lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan adalah
batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat
di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk
hidup, tumbuhan atau benda lainnya.

Pada saat ini, pencemaran terhadap lingkungan berlangsung di mana-mana dengan laju
yang sangat cepat. Sekarang ini beban pencemaran dalam lingkungan sudah semakin
berat dengan masuknya limbah industri dari berbagai bahan kimia
termasuk logam berat.

Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi:

Pencemaran Air.

6
Pencemaran Udara.

Pencemaran Tanah.

Macam-macam Pencemaran Lingkungan

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pencemaran lingkungan dibagi menjadi tiga
yaitu :

1. Pencemaran Air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga
mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap
sebagai pencemaran. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah
pada eutrofikasi. Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan
peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada
berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri
membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam
berat, toksinorganik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek
termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi
oksigen dalam air.

2. Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,


atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,
hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.

Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan


manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi
suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara
mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional,
maupun global.

Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar
primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran
udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia
merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang
terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.
Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara
sekunder.

Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini
pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan
hubungannya denganpemanasan global, perubahan iklim dan deplesi ozon di stratosfer
semakin meningkat.

3. Pencemaran Tanah

7
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida;
masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan
kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat
penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak
memenuhi syarat (illegal dumping).

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat


menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke
dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di
tanah tersebut dapat berdampak langsung kepadamanusia ketika bersentuhan atau dapat
mencemari air tanah dan udara di atasnya.

PENYEBAB TERJADINYA PENCEMARAN LINGKUNGAN

Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan


manusia. Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di perairan seperti
sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah
pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di desa.

Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar
dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir,
bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita.

Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia membuat alam tidak mampu
mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk
memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen
dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah kondisi
pengrusakan alam yang kian hari kian bertambah parah.

Sebab Pencemaran Lingkungan di Air dan di Tanah :

- Erosi dan curah hujan yang tinggi.


- Sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.
- Zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.
Salah satu penyebab pencemaran di air yang paling terkenal adalah akibat penggunaan
zat kimia pemberantas hama DDT. DDT digunakan oleh para petani untuk mengusir
dan membunuh hama yang menyerang lahan pertanian.
DDT tidak hanya berdampak pada hama namun juga binatang-binatang lain yang ada di
sekitarnya dah bahkan di tempat yang sangat jauh sekalipun akibat proses aliran rantai
makanan dari satu hewan ke hewan lainnya yang mengakumulasi zat DDT. Dengan
demikian seluruh hewan yang ada pada rantai makanan akan tercemar oleh DDT
termasuk pada manusia.

DDT yang telah masuk ke dalam tubuh akan larut dalam lemak, sehingga tubuh kita
akan menjadi pusat polutan yang semakin hari akan terakumulasi hingga mengakibatkan
efek yang lebih menakutkan. Akibat adanya biological magnification / pembesaran
biologis pada organisme yang disebabkan oleh penggunaan DDT.

a. Merusak jaringan tubuh makhluk hidup.

8
b. Menimbulkan otot kejang, otot lehah dan bisa juga kelumpuhan Menghambat proses

pengapuran dinding telur pada hewan bertelur sehingga telurnya tidak dapat menetas.

c. Lambat laun bisa menyebabkan penyakit kanker pada tubuh.

 DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur


masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai
macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua
populasi.Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan
kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.

Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat


meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa)
dan siklodienadikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak
dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada
keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada
saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorinmerangsang perubahan pada hati
dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak
kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit
untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar,
pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan


kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya
bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan
perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropodayang hidup di
lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies
primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator
atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk
kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan
bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk
penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti
konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya
tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya
dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak
lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan
tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan
pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah
utama.

 PENANGANAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

  Remediasi :

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada
dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan
lebih mudah, terdiri dari pembersihan,venting (injeksi), dan bioremediasi.

9
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke
daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat
pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian
zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar
dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air
limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

  Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan


mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun
(karbon dioksida dan air).

A.2 Tanaman Kangkung

Tanaman kangkung (ipomoeae reptans) merupakan salah satu komoditas


hortikultura yang banyak di tanam oleh petani dengan skala kecil maupun besar untuk
memenuhi kebutuhan konsumen.Pertumbuhan ekonomi masyarakat sangat ditentukan
oleh upaya peningkatan produktifitas komuditas pertanian. Komuditas sayuran sangat
penting dibudidayakan di Indonesia karena merupakan komuditas yang memiliki
potensi unggul sebagai bahan makanan dalam memenuhi gizi masyarakat serta
meningkatkan pendapatan masyarakat. Komuditas sayuran semakin penting karena
berkenaan pula dengan kecenderungan permintaan yang semakin tinggi setiap tahun,
seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia. Komuditas sayuran sangat
penting dalam peningkatan kesejahteraan rakyat dan perbaikan pendapatan petani jika
dilakukan melalui budidaya dan teknik yang baik (Darwis dan Muslim, 2013). Warintek
(2006) dalam Anwar (2010) Sebagai bahan sayuran, kangkung memiliki kandungan gizi
cukup tinggi. Kangkung mengandung vitamin A, B dan C serta bahan-bahan mineral
terutama zat besi yang berguna bagi pertumbuhan badan dan kesehatan. Salah satu
komuditas sayuran yang banyak dikomsumsi oleh masyarakat adalah kangkung.
Kangkung banyak dimanfaatkan ibu-ibu untuk membuat sayur tumis. Jenis kangkung
yang biasa dimanfaatkan adalah kangkung air dan kangkung darat. Kangkung air
tumbuh baik pada tempat yang basah atau berair. Kangkung ini tangkai daunnya
panjang, daunnya lebar, bunganya berwarna ungu dan daunnya memiliki warna hijau
tua. Berbeda dengan kangkung air, kangkung darat justru banyak tumbuh dilahan kering
atau tegalan. Daun lebih langsing dengan ujung daun meruncing, warnanya hijau pucat
keputih-putihan, warna bunga putih dipelihara untuk menghasilkan biji sebagai benih
yang baru (Nazaruddin, 2000). 2 Kangkung yang banyak dikomsumsi masyarakat
terdiri atas 2 jenis yaitu kangkung air dan kangkung darat. Kangkung air merupakan
jenis kangkung yang tumbuh di air dan sangat mudah perawatannya karena tanaman ini
sejenis perdu yang dapat tumbuh dengan baik di air. Tapi jenis kangkung darat
memerlukan perhatian penting dalam perawatannya terutama dalam segi teknik
budidayaperawatan dan pertubuhan sehingga meningkatkan produksi pertanian. Hal ini
sejalan dengan penjelasan Nurmas dan Fitria (2011), bahwa pertumbuhan tanaman
tergantung pada perawatan dan banyaknya unsur hara yang diberikan sehingga
meningkatkan produksi.

Kebutuhan air untuk setiap tanaman berbeda-beda. Ada tanaman yang banyak
memerlukan banyak, cukup/sedikit air, misalnya kangkung air, genjer dan selada
memerlukan air yang banyak dan mengalir, tanaman tomat terung dan cabai

10
memerlukan air yang cukup, tidak tergenang, sedangkan tanaman kangkung darat dan
ubi kayu hanya memerlukan sedikit air (Pracaya, 2004 dalam Oktalia 2012). Air yang di
butuhkan pada tanaman bermacam macam fungsi diantaranya air sebagai pelarut unsur
hara dalam tanah dan juga merupakan pelarut yang kuat untuk banyak reaksi biokimia
dalam sistem transportasi di dalam tumbuhan air berperan sebagai alat angkut,
membawa bahan bahan mineral dari dalam tanah dan bahan–bahan organik hasil
fotosintesis dari satu sel ke sel lainya dari satu jaringan ke jaringan lainya. Air sebagai
pengatur suhu tanaman, sehingga tanaman tidak mengalami kepanasan. Tingginya
panas jenis yang dimiliki oleh air telah memungkinkan air sebagai buffer dalam
pengaturan panas tubuh tanaman. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Pakaya (2013) terhadap tanaman caisin, bahwa interval waktu pemberian air
memberikan 2 fase yaitu fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif (tinggi
tanaman dan jumlah daun) memberikan hasil yang sama yaitu siram setiap hari dan
siram 2 hari sekali adalah yang tertinggi rataannya yaitu 3.66 cm, sedangkan pada fase
generatif hasil terbaik untuk pemberian air setiap hari sama dengan 4 hari sekali adalah
yang tertinggi rataannya yaitu 9.39 cm.

Berdasarkan uraian diatas maka kita akan melakukakn projeck dengan judul
pemanfaatan limbah plastik sebagai media tanama sayur organik. Salah satu sayur yang
digunakan adalah kangkung darat yang ditanam melalui biji. Hal ini diharapkan dapat
meminimalisir dampak dari limbah plastic yang bisa dimanfaatan dalam kehidupan
sehari – hari.

B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


https://youtu.be/vpExbKkauok
C. Daftar Pustaka
Harti Dwi, dkk. 2022.Proyek IPAS SMK Kelas X. Jakarta: Erlangga
D. Asssesment-assesment

Penilaian diri
Penilaian Diri Ya Tidak

Saya dapat memahami cara mendokumentasikan kegiatan observasi


Saya dapat memahami pengertian dan tujuan teks laporan hasil observasi
Saya dapat menganalisis struktur teks laporan hasil observasi
Saya dapat mengakses informasi dalam teks laporan hasil observasi tulis maupun lisan
Saya dapat membedakan cara penulisan kata berimbuhan di- dengan kata depan di-
Saya dapat menentukan perbedaan antara informasi pada laporan hasil observasi dan
teks eksplanasi
Saya dapat menggunakan kaidah kebahasaan dalam teks laporan hasil observasi
Saya dapat mempresentasikan laporan hasil observasi
Saya dapat menuliskan laporan hasil observasi dengan baik

Catatan :
Jika ada jawaban “Tidak” maka pelajari Kembali materi tersebut dengan baik atau tanyakan
kepada teman atau guru

11
Penilaian teman sejawat
Aspek Yang Dinilai Jumlah Skor Nilai
No. Nama Teman
1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.

Aspek: Skor:
 Kritis 1. Jika kurang baik
 Gotong royong 2. Jika cukup baik
 Kreatif 3. Jika baik

12
4.

E. Lembar Kerja Siswa


Tabel Pengamatan

Pengamatan Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampe


l6 T
ke
T D T D T D T D T D T D =
1
2
3
4
5
6
7
8
tinggi batang

D = jumlah daun

Pembahasan & Kesimpulan

..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................

..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................

13
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................

PEMANFAATAN LIMBAH GALON PLASTIK


SEBAGAI MEDIA TANAM SAYURAN ORGANIK

TUJUAN :
A. Untuk mengurangi tingkat pencermaran lingkungan
B. Untuk memanfaatkan limbah agar mempunyai nilai ekonomis

SIFAT PROYEK : Kelompok (5-6 orang)


WAKTU : Satu Bulan
PENGANTAR :
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan
komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.Limbah merupakan
sisa produksi yang tidak mempunyai nilai ekonomis dan dapat menyebabkan
pencemaran. Agar dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan bernilai ekonomis,
limbah harus kita kelola dengan baik, salah satunya galon plastik dapat dimanfaatkan
sebagai media tanam sayuran organik. Selain dapat mengurangi pencemaran
lingkungan, pemanfaatan limbah tersebut dapat menjadi sumber bahan pangan dalam
pemenuhan kehidupan sehari-hari dan juga dapat dijadikan sebagai sumber
penghasilan. Setelah menyelesaikan projek sesuai dengan petunjuk dalam modul ini
pelajar diharapkan mampu memanfaatkan limbah galon plastik sebagai media tanam
sayuran organik.
PROSEDUR KERJA :
1. Pertanyaan mendasar
a. Apa yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan?
b. Bagaimana cara mengurangi pencemaran lingkungan?
2. Mendesain perencanaan proyek
a. Perencanaan alat dan bahan
 Galon Plastik Bekas
 Cutter
 Gunting
 Skop Kecil
 Biji kangkung

14
 Pupuk Organik
 Tanah
 Air
 Sabut kelapa
 Soulder/ paku
 Korek
b. Perencanaan pembagian tugas
No. Nama Anggota Tugas
1
2
3
4
5
6

3. Menyusun Jadwal
No. Kegiatan Minggu
I II III IV
1 Pencarian alat dan V
bahan
2 Pengerjaan Proyek V
3 Pengamatan dan V V V
Pengujian hasil
4 Evaluasi V V
Pengalaman
5 Pembuatan laporan V
6 Presentasi Proyek V
7 Perbaikan laporan V
8 Pengumpulan V
laporan

4. Pengerjaan Proyek dan Monitoring Kemajuan Proyek


a. Siapkan limbah galon plastik 15 Liter (Lemineral, Aqua dll)
Galon harus dalam keadaan bersih sebelum digunakan
Jumlah galon yang disiapkan oleh setiap kelompok sebanyak 7 buah
Bukalah penutup galon
Potong galon menjadi dua bagian

15
Lubangi bagian leher galon
Bagian bawah galon diisi dengan air
b. Siapkan Media tanam
Serat Kelapa
Tanah secukupnya
c. Siapkan Biji kangkung
Rendam biji kangkung dengan air bersih semalaman kemudian buang biji kangkung
yang mengambang
d. Langkah Kerja
 Isi bagian atas galon dengan media tanam (serat kelapa)
Tutup Serat kelapa dengan tanah subur
 Semaikan secara merata biji kangkung yang sudah direndam sebanyak 50 biji
Tutup biji kangkung dengan media tanah subur
Siram dengan sir secukupnya
Letakkan di tempat yang terkena sinar matahari yang cukup
Amati proses pertumbuhan kangkung 2x seminggu
Penyiraman dilakukan 1x sehari
Laporkan hasil pengamatan
5. Pengajuan Hasil
6. Evaluasi Pengalaman
7. Buatlah rekomendasi untuk dijadikan pedoman cara memanfaatkan limbah plastik
dengan benar.

16

Anda mungkin juga menyukai