Anda di halaman 1dari 9

Nama : Nur Hatira Raup Opem

Nim : 17614028

KOMPETENSI DASAR :
3.6 Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan pH larutan (asam kuat dan asam
lemah, basa kuat dan basa lemah) dalam kehidupan sehari-hari.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :


3.6.1 Mendifinisikan konsep asam basa menurut Arhenius, bronsted-Lowry dan Lewis.
3.6.2 Mengolongkan peran larutan asam basa dalam kehidupan sehari-sehari.
3.6.3 Menganalisis sifat larutan asam kuat dan basa kuat berdasarkan pH larutan.
3.6.4 Menganalisis sifat larutan asam lemah dan basa lemah berdasarkan pH larutan.

TUJUAN :
1. Mendifinisikan konsep asam basa menurut Arhenius, bronsted-Lowry dan Lewis.
2. Menyebutkan peran larutan asam basa dalam kehidupan sehari-sehari.
3. Menganalisis sifat larutan asam kuat dan basa kuat berdasarkan pH larutan.
4. Menganalisis sifat larutan asam lemah dan basa lemah berdasarkan pH larutan.

MATERI
1. Teori Asam Basa Arrhenius
Menurut arrhenius, asam adalah zat yang melepakan ion H +, sedangkan basa adalah zat yang
melepaskan ion OH-. Jadi pembawa sifat asam adalah ion H + , sedangkan pembawa sifat basa adalah
ion OH–.
Contoh asam: HCl H+ + Cl–
Contoh basa : LiOH Li+ + OH–
2. Teori Asam Basa Menurut Bronsted-Lowry
Teori asam basa menurut bronsted-lowry, asam adalah senyawa yang dapat memberikan proton, yaitu
ion H + ke senyawa atau zat lain. Sedangkan basa adalah senyawa yang dapat menerima proton, yaitu
H + ion senyawa atau zat lain.
Contoh : HCl + NH3 Cl– + NH4+
3. Teori Asam Basa Menurut Lewis
Teori asam basa menurut lewis, asam adalah zat yang dapat menerima elektron dan basa adalah zat
yang dapat menyumbangkan elektron
Contoh : NH3 + BF3
CONTOH ASAM DAN BASA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Contoh Basa
1. Natrium bikarbonat, contohnya soda kue
2. Kalsium hidroksida, contohnya kapur mati.
3. Obat maag mengandung magnesium hidroksida.
4. Sabun mandi mengandung natrium hidroksida.
5. Deodorant mengandung aluminium hidroksida.
6. Pembersih lantai mengandung ammonium hidroksida.
Contoh Asam
1. Cuka mengandung asam asetat
2. Jeruk mengandung asam sitrat,
3. Anggurmangandung asam tartrat
4. Apel mengandung asam malat
5. Vitamin C mengandung asam askorbat
6. Obat tetes mata mengandung asam borat.
7. Teh mengandung asam tanat
8. Coca-cola mengandung asam karbonat
9. Susu mengandung asam laktat
10. Margarin asam butiratsimak

PERHITUNGAN pH LARUTAN ASAM BASA pH LARUTAN ASAM BASA


PENGERTIAN pH
pH ialah suatu parameter yang bisa digunakan untuk mengukur tingkat keasaman, semakin
rendah ph maka menunjukkan keasaman, sebaliknya jika pH semakin besar nilainya maka makin
menunjukkan kebasaan.
Larutan dengan pH < 7 bersifat asam.
Larutan dengan pH= 7 bersifat netral.
Larutan dengan pH > 7 bersifat basa.
Perhitungan pH
pH=-Log[H+]
pH= 14 – pOH
pOH=-log[OH–]
1. Asam kuat
Disebut asam kuat karena zat terlarut dalam larutan ini mengion seluruhnya (α = 1). Untuk
menyatakan derajat keasamannya, dapat ditentukan langsung dari konsentrasi asamnya dengan
melihat valensinya.
Contoh asam kuat
HCl, H2SO4, HNO3, HBr, HClO3, HI, HClO4.
Rumus :
[H+] = M.valensi
ph = - log [H+]
2. Asam lemah
Disebut asam lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak mengion seluruhnya/Penentuan
besarnya derajat keasaman tidak dapat ditentukan langsung dari konsentrasi asam lemahnya
(seperti halnya asam kuat).
Contoh asam lemah
HCN, HF, CH3COOH, H2SO3, H2S, H2CO3, C6H8O7, H3PO4, HClO
Penghitungan derajat keasaman dilakukan dengan menghitung konsentrasi [H+] terlebih dahulu
dengan rumus :
[OH-] = √𝐾𝑎 . [HA] atau [OH-] = M x α
pH = - log [H+]
ket : Ka = tetapan ionisasi asam lemah
[HA] = konsentrasi asam lemah
3. Basa kuat
Disebut basa kuat karena zat terlarut dalam larutan ini mengion seluruhnya (α = 1). Pada
penentuan derajat keasaman dari larutan basa terlebih dulu dihitung nilai poh dari konsentrasi
basanya.
Contoh basa kuat
NaOH, LiOH, Ca(OH)2, KOH, RbOH, CsOH, Sr(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2
Rumus :
[OH-] = M.Valensi
pOH = - log [OH-]
pH = 14 – pOH
Contoh :
Hitung pH dari 100 ml larutan KOH 0,1 M !
jawab :
KOH → K+ + OH-
[OH-] = M.Valensi
= 1 . 0,1 m = 10-1 m
pOH = - log 10-1
=1
pH = 14 – pOH
= 14 – 1
= 13
4. Basa lemah
Disebut basa lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak mengion seluruhnya. Penentuan
besarnya konsentrasi OH- tidak dapat ditentukan langsung dari konsentrasi basa lemahnya
(seperti halnya basa kuat), akan tetapi harus dihitung dengan menggunakan rumus :
Rumus :
[OH-] = √𝑘𝑏 . [M(OH)] atau [OH-] = M x α
poh = - log [OH-] ph = -14 – pOH
Contoh basa lemah
Al(OH)3, Fe(OH)2, NH2OH, Fe(OH)3, NH4OH
Contoh :
Hitung pH dari larutan 500 ml amonia 0,1M (kb= 4 x 10-5)
Jawab
NH4OH → NH4+ + OH-
[OH- ]= √𝑘𝑏 . [M(OH)]
=√4x 10 − 5 . 0,1
= √4 x 10 − 6
= 2 x 10-3 M
pOH = - log 2 x 10-3
= 3 – log 2
pH = 14 – pOH
= 14 – (3 - l0g 2)
= 11 + log 2

EVALUASI:

Indikator Soal

1. Siswa dapat Mendifinisikan konsep asam basa menurut Arhenius, bronsted-Lowry dan Lewis.
2. Siswa dapat mengolongkan peran larutan asam basa dalam kehidupan sehari-sehari.
3. Siswa dapat menganalisis sifat larutan asam kuat dan basa kuat berdasarkan pH larutan.
4. Siswa dapat menganalisis sifat larutan asam lemah dan basa lemah berdasarkan pH larutan.

Soal

1. Sebutkan dan jelaskan konsep asam basa menurut para ahli.


2. Sebutkan contoh larutan asam dan basa dalam kehidupan sehari hari.
3. Tentukan konsebtrasi ion H+ dalam masing-masing larutan berikut.
a. H2SO4 0,02 M
b. (OH)2 0,001 M
4. Tentukan konsentrasi OH- dari masing-masing larutan berikut
a. Al(OH)3 0,1 M jika Kb = 2,5 x 10-4
b. H2SO3 0,001 M jika Kb = 1 x 10-5
Penilaian penskoran

Nilai maksimas = 100

Masing-masing poin = 20

Nilai = (poin yang didapat/nilai maksimal) x 100

Rubik Penilaian

Skor 20 : Jika siswa dapat menjawab dengan jelas/tepat

Skor 15 : Jika siswa dapat menjawab dengan jelas/mendekati

Skor 10 : Jika siswa dapat menjawab tidak terlalu jelas/tepat

Skor 5 : Jika siswa dapat menjawab tidak sesuai

Skor 0 : Jika siswa tidak menjawab

KOMPETENSI DASAR :
4.6 Membandingkan sifat-sifat larutan melalui pratikum berdasarkan konsep asam basa dan pH
larutan (asam kuat dan basa lemah, basa kuat dan basa lemah) dalam kehidupan sehari-hari.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)

4.6.1 Menentukan pH suatu larutan dengan menggunakan indikator pada percobaan.

A. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan pH larutan yang tidak diketahui
dengan beberapa indikator, yaitu kertas lakmus, bromtimol biru, fenolftalein, metil merah,
dan metil orange.

B. DASAR TEORI

Hingga saat ini, telah berkembang beberapa teori mengenai asam-basa. Teori asam-basa
pertama kali dikemukakan oleh Lavoisier. Ia menyatakan bahwa asam adalah zat yang
mengandung oksigen. Teori ini dianggap masih kurang sehingga Arrhenius ikut mengemukakan
teori. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi
ion H, sedangkan basa akan terurai menjadi ion OH.

Teori selanjutnya dikemukakan oleh Brownsted-Lowry yang menghubungkan asam-basa


dengan serah-terima proton. Asam adalah senyawa yang memberikan proton, sementara basa
adalah senyawa yang menerima proton. Teori terakhir adalah teori dari Lewis. Menurutnya, asam
adalah senyawa yang menerima pasangan elektron dan basa adalah senyawa yang memberi
pasangan elektron.

Derajat keasaman adalah banyaknya konsentrasi ion H dalam suatu senyawa. Derajat
keasaman atau sering disebut pH memiliki nilai dalam kisaran 1-14. Nilai pH 1-6.9 bersifat asam,
7 netral, dan 7.1-14 bersifat basa. Untuk mengetahui pH dari suatu larutan, bisa digunakan
indikator alami seperti kunyit dan indikator universal misalnya metil merah atau fenolftalein.
Setiap indikator memiliki trayek pH tersendiri. Untuk mendapatkan nilai pH yang lebih akurat,
kita perlu menguji suatu larutan dengan beberapa indikator.

Berikut trayek pH beberapa indikator.

Perubahan
Indikator Trayek Ph
warna

Merah-
Lakmus 4,5 - 8,3
Biru

Bromtimol Kuning-
6,0 - 7,6
Biru Biru
Tak
fenolftalein berwarna- 8,3 – 10
Pink

Metil Merah-
3,1 - 4,4
Jingga Kuning

Metil Merah-
4,4 - 6,2
Merah Kuning

ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain.
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung
3. Pipet tetes
Adapun bahan yang digunakan, yaitu.
1. Kertas lakmus
2. Bromtimol biru
3. fenolftalein
4. Metil merah
5. Metil orange
6. Larutan kapur
7. Air jeruk nipis
8. Larutan garam
9. Larutan cuka
10. Larutan deterjen
11. Air sumur

CARA KERJA

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Masukkan masing-masing larutan ke dalam tabung reaksi.
3. Celupkan sepotong kertas lakmus ke dalam larutan. Perhatikan perubahan warna kertas dan
catat.
4. Masukkan 3 tetes indikator cair Bromtimol biru ke dalam larutan. Perhatikan perubahan
warna larutan dan catat.
5. Ulangi langkah nomor 2. Masukkan indikator fenolftalein, metil merah, dan metil jingga
secara bergantian. Catat perubahan warna larutan.
LEMBAR OBSERVASI
Aspek Penilaian

No Nama Aspek Yang Dinilai Skor

Mengamati
Sistematika
peristiwa Memaparkan
langkah- Keterampilanpenggunaan
yang terjadi hasil kegiatan
langkah alat-alat praktikum
selama reaksi praktikum
pengerjaan
berlangsung

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

2.

Rubrik Penilaian

Aspek Yang Dinilai Skor Kriteria / deskriptor

4 Siswa melakukan percobaan sesuai prosedur dan


melakukannya sesuai urutan dan hasil yang diperoleh
sesuai yang diharapkan

3 Siswa melakukan percobaan sesuai prosedur dan


Sistematika langkah- melakukannya sesuai urutan namun hasil yang
langkah pengerjaan diharapkan belum sesuai

2 Siswa melakukan percobaan sesuai prosedur namun


tidak secara urut

1 Siswa malakukan percobaan tidak sesuai prosedur yang


diberikan

4 Siswa mengamati reaksi dengan teliti dan semua


peristiwa teramati dengan baik
Mengamati peristiwa
3 Siswa mengamati reaksi dengan kurang teliti, hanya
yang terjadi selama
sebagian peristiwa yang teramati
reaksi berlangsung
2 Siswa hanya melihat reaksi berlangsung namun tidak
ada hasil pengamatan
Aspek Yang Dinilai Skor Kriteria / deskriptor

1 Siswa tidak mengamati peristiwa yang terjadi selama


reaksi berlangsung tetapi justru melakukan aktivitas
lainnya.

4 Siswa menggunakan alat yang sesuai dan benar dalam


cara menggunakannya serta teliti dalam pembacaan
skala alat, kalibrasi alat dan juga meniskus alat

3 Siswa menggunakan alat yang sesuai dan benar dalam


Keterampilan cara menggunakannya namun tidak teliti dalam
penggunaan alat-alat pembacaan skala alat, kalibrasi alat dan juga meniskus
praktikum alat

2 Siswa menggunakan alat yang sesuai dengan fungsinya


namun masih kurang tepat dengan cara penggunaannya

1 Siswa menggunakan alat tidak sesuai dan tidak tepat


dengan fungsinya

Memaparkan hasil 4 Siswa tampil dengan baik dan komunikatif serta


kegiatan praktikum berinteraksi dengan semua siswa

3 Siswa tampil dengan baik dan komunikatif namun


kurang berinteraksi dengan semua siswa

2 Siswa mau tampil namun kurang komunikatif dengan


siswa-siswa lainnya

1 Siswa terlihat gugup dan tidak mau berbicara selama


presentasi

Anda mungkin juga menyukai