SARAN
MSDS yang harus diperhatikan meliputi bahan kimia yang memiliki potensi
bahaya cukup besar seperti berbagai pelarut (karena potensi kemudahan untuk
terbakar), bahan organik sangat toksik misal sianida, gas-gas beracun atau mudah
terbakar, garam-garam beracun seperti arsen, merkuri atau selenium, dan lain-lain.
Apa yang dimaksud dengan Material Safety Data Sheet (MSDS)?
Sebuah Material Safety Data Sheet (MSDS) atau di Indonesia disebut
Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) adalah dokumen yang berisi
informasi mengenai potensi bahaya (kesehatan, kebakaran, reaktifitas dan
lingkungan) dan cara bekerja yang aman dengan produk kimia. Ini adalah
titik awal yang penting untuk pengembangan program keselamatan dan
kesehatan yang lengkap. MSDS juga berisi informasi tentang penggunaan,
penyimpanan, penanganan dan prosedur darurat semua yang terkait
dengan material. MSDS berisi lebih banyak informasi tentang materi
daripada label. MSDS dipersiapkan oleh pemasok atau produsen bahan.
Hal ini dimaksudkan untuk memberi tahu apa bahaya dari produk, cara
menggunakan produk dengan aman, apa yang akan terjadi jika
rekomendasi tidak diikuti, apa yang harus dilakukan jika terjadi kecelakaan,
bagaimana mengenali gejala overexposure, dan apa yang harus dilakukan
jika insiden terjadi.
3
BAB 1PENDAHULUAN1.1
Latar Belakang
Laboratorium adalah tempat dilaksanakannya berbagai aktivitas yang
melibatkan pemakaian bahan kimia tertentu. Laboratorium di perguruan tinggi me
miliki fungsi utamasebagai tempat mahasiswa untuk melaksanakan riset dan
kegiatan praktikum. Dalammelaksanakan riset, kontak mahasiswa dengan bahan
kimia akan terjadi baik langsungmaupun tidak langsung.Bekal tentang
pengetahuan bahan kimia perlu dimiliki mengingat bahan kimiamemiliki potensi
untuk menimbulkan bahaya baik terhadap kesehatan maupun dapatmenimbulkan
bahaya kecelakaan. Untuk mengetahui karakteristik dan keamanan dari
suatu bahan kimia tercantum dalam Material Safety Data Sheet (MSDS). MSDS ad
alah dokumenyang dibuat khusus tentang suatu bahan kimia mengenai pengenalan
umum, sifat-sifat bahan,cara penanganan, penyimpanan, pemindahan dan
pengelolaan limbah buangan bahan kimiatersebut. Namun, saat ini masih
banyak mahasiswa, teknisi laboratorium termasuk dosen
yang belum mengenal MSDS, meskipun mereka rutin berkecimpung dengan aktivi
tas yangmelibatkan kontak dengan bahan kimia. Oleh karena itu, pada makalah ini
akan membahasmengenai pengenalan tentang MSDS, apa saja yang tercantum
dalam MSDS, dan kami berikan dua contoh zat kimia yang kami uraikan data
MSDS zat kimia tersebut.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Data apa saja yang disajikan pada MSDS suatu zat kimia?3.
Tujuan
1.
4
BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian Material Safety Data Sheet
MSDS ( Material Safety Data Sheet) atau yang dalam Indonesia dikenal dengan
namaLDKB (Lembar Data Keselamatan Bahan) merupakan sebuah dokumen yang
wajibdisertakan pada setiap bahan kimia, apapun jenis nya.Dokumen MSDS atau
LDKB dibuat khusus tentang suatu bahan (kimia)
mengenai pengenalan umum, sifat-
sifat bahan, cara penanganan, penyimpanan, pemindahan dan pengelolaan limbah b
uangan bahan kimia tersebut. Berdasarkan isi dari MSDS makadokumen tersebut
harus diketahui dan digunakan oleh para pelaksana yang terlibat
dengan bahan kimia tersebut yakni produsen, pengangkut, penyimpan, pengguna d
an pembuang bahan kimia.Data MSDS merupakan petunjuk standar keamanan dan
keselamatan kerja. digunakansecara luas didalam industri, pengangkutan (logistik),
laboratorium, serta pihak-pihak yang berhubungan dengan dengan bahan-
bahan yang digunakan. Pengetahuan tentang dokumenMSDS ini dapat mendukung
budaya terciptanya kesehatan dan keselamatan kerja.MSDS dibuat oleh berbagai
pihak seperti produsen bahan, industri , institusi yangterkait dengan kesehatan dan
keselamatan kerja bahkan perguruan tinggi. Dokumen inidisusun secara ringkas
dan skematik agar mudah dipahami. Setiap dokumen diharuskanmemberikan
informasi yang benar dan akurat.
2.2 Uraian Penyajian Material Safety Data Sheet
Untuk MSDS suatu bahan yang dibuat dari beberapa penyusun sering berbeda
dalamhal urutan penyajian, penonjolan dan prioritas materi, tidak memuat
beberapa prosedur pendukung, atau detail proses yang berlaku standar tidak
dituliskan secara lengkap. Meskipundemikian pengguna atau dapat merujuk MSDS
dari beberapa sumber untuk dikomparasikansehingga saling melengkapi.
Terkait dengan kepentingan pembuat MSDS, dokumen mungkinmenonjolkan
uraian yang terkait dengan kepentingan mereka akan tetapi isi dari setiap
MSDSmemiliki kandungan yang sebagian besar sama. Di dalamnya terdapat
beberapa informasiyang minimal ada pada MSDS secara umum yang terdiri dari
16 bab. Berikut penjelasanmasing masing bab.
5
1.
Bahan kimia berbahaya dengan mudah dapat kita temui di pabrik kimia
bahkan laboratorium. Kecelakaan yang terjadi karena bahan kimia berbahaya pun
sering terjadi. Diperlukan tindakan pengendalian yang tepat agar bahan kimia
berbahaya tersebut tidak membahayakan kita sebagai pekerja, peralatan dan
terutama lingkungan sekitar. Yaitu perlunya pengetahuan tentang sifat dan
karakter bahan kimia mengingat bahan kimia memiliki potensi untuk
menimbulkan bahaya baik terhadap kesehatan maupun bahaya kecelakaan. Hal
ini dikarenakan bahan kimia memiliki tipe reaktivitas kmia tertentu dan juga dapat
memiliki sifat mudah terbakar.
B. Tujuan
3. Mengetahui cara mencegah bahaya kecelakaan yang akan timbul dari bahan tersebut.
MSDS atau dalam bahasa kita dikenal dengan Informasi Data Keamanan Bahan
merupakan informasi mengenai cara pengendalian bahan kimia berbahaya (B3), bisa diartikan juga
lembar keselamatan bahan.
Informasi MSDS ini berisi tentang uraian umum bahan, sifat fisik dan kimiawi, cara
penggunaan, penyimpanan hingga pengelolaan bahan buangan.
Mengapa kita harus mengetahui dan menerapkan MSDS ?. Pada prinsipnya agar kita tetap
terjaga kesehatan dan keselamatan pada waktu bekerja menggunakan bahan kimia. Selain itu fungsi
MSDS adalah agar :
Dalam dunia kerja, baik di laboratorium maupun lapangan, komponen bahan kimia
berada di dalam :
Bahan buangan.
Dengan demikian yang harus menggunakan dan menerapkan lembar MSDS antara
lain:
1. Produsen bahan
1. Informasi umum
a) Tanggal pembuatan
d) Nama kimia
b) Komposisi
c) Persen berat
a) Titik didih
b) Tekanan uap
c) Kerapatan uap
e) Kerapatan cairan
f) Persen penguapan
g) Kelarutan
a) Titik nyala
a) Stabilitas bahan
a) Perlindungan respiratory
b) Ventilasi
d) Pelindung mata
f) Pengawasan perlindungan
c) Tanda label
d) Tanda merk
Kita dapat mengetahui secara lengkap isi dari MSDS dari berbagai sumber. Adapun
mengenai teknik untuk menelusuri MSDS antara lain dari :
Internet :
http://www.msdsonline.com/
http://www.state.nj.us/health/eoh/rtkweb/rtksfs.htm
http://www.ilpi.com/msds/
3. Modifikasi MSDS
Yang sangat penting untuk diperhatikan adalah memperlakukan bahan kimia dalam
bekerja agar :
-untuk menerangkan tata cara kerja yang aman dengan produk kimia.(memberi tahu apa
bahaya dari produk, cara menggunakan produk dengan aman, apa yang akan terjadi jika
rekomendasi tidak diikuti, apa yang harus dilakukan jika terjadi kecelakaan, bagaimana
mengenali gejala overexposure, dan apa yang harus dilakukan jika insiden terjadi.)
2. Komposisi bahan
3. Identifikasi bahaya
4. Tindakan P3K
4. Asam nitrat dalam larutan asamnya adalah asam kuat. Hal ini disebabkan karena
besarnya muatan positif pada atom N sehingga elektron OH tertarik kuat, akibatnya
atom H menjadi mudah lepas.
HNO3 + H2O H3O+ + NO3
PENANGANAN:
Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
1. Setelah terhirup uap dari bahan , maka segera hirup udara segar. Kemudian segera
minta bantuan dokter.
2. Setelah kontak dengan kulit, segera cuci dengan air dalam jumlah banyak untuk
menghindari terjadinya dampak sistemik yang ditimbulkan oleh bahan. Oles dengan
polyethylene glycol400. Segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi dan kemudian
segera minta bantuan dokter.
3. Setelah kontak pada mata, bilaslah dengan air yang banyak. Pada kondisi tumpahan
yang tidak ditangani segera dapat mengakibatkan kebutaan. Segera hubungi dokter
mata.
4. Setelah tertelan segera beri air minum kepada korban (paling banyak dua gelas)
dan hidari muntah (resiko perforasi!). Segera panggil dokter. Jangan mencoba
menetralisir.
Penaggulangan Kebakaran:
Apabila terjadi kebakaran adalah sangat penting untuk menggunakan alat pemadam
kebakaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi lokasi dan lingkungan sekeliling. Saat
terjadi kebakaran api ambient dapat melepaskan uap yang sangat berbahaya sebingga
petugas pemadam kebakaran harus dilengkapi dengan alat bantu pernapasan dan alat
pelindung lain untuk menghindari dampak sampingan yang tidak diinginkan.
Sifat oksidator dari bahan ini dapat memperhebat api karena kemampuanya menghasilkan
oksigen pda proses reaksinya. Cara penanggulangnan yang paling efektif adalah dengan
mengisolasi daerah terbakar. Dan mendinginkan container sehingga api tidak merambat ke
tempat lain.
PENANGANAN:
Pertolongan pertama pada kecelakaan
Mata:
bilas segera dengan air banyak minimal 15 menit cari pertolongan medis jika terjadi iritasi
Kulit:
bilas segera dengan air yang banyak, pisahkan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi,
cuci pakaian sebelum digunakan kembali, bersihkan sepatu sebelum digunakan kembali,
jika iritasi berlanjut segera cari pertolongan medis
Pernapasan:
pindahkan ke tempat yang berudara segar cari pertolongan medis
Pencernaan:
jangan memasukkan sesuatu kedalam mulut korban yang pingsan, jika bahan ini tertelan
dalam jumlah banyak segera cari pertolongan medis.
Pemadaman kebakaran
Mudah terbakar pada fase cair dan uap
Titik nyala : 11-140C (51,8-57,20F)
Batas mudah terbakar : lebih rendah > 1,3%
Produk pembakaran korban oksida (CO2 dan CO)
Bahaya ledakan / kebakaran yang tidak biasa : uap dapat menyebabkan percikan api,
membuang bahan ke saluran pembuangan dapat menyebabkan bahaya ledakan.
Instruksi pemadam kebakaran
Api kecil: gunakan bahan kimia kering
Api besar: jangan memadamkan api ketika api terkena bahan, menjauh
dari area dan biarkan kebakaran terjadi
Pakaian pelindung pemadam kebakaran harus memakai pakaian pelindung serta pelindung
alat pernapasan yang sesuai.
Tindakan penyelamatan kecelakaan
Jika terjadi kebocoran segera hubungi bagian penyelamatan darurat, mengurangi sumber
penyalaan hentikan kebocoran jika tidak ada resiko gunakan APD
Penanganan dan Penyimpanan
Penangganan:
Jaga agar wadah selalu tertutup gunakan ventilasi yang memadai, hindarkan dari panas
dan nyala api mematikan
Penyimpanan:
Simpat di tempat terpisah jaga agar wadah tetap dingin dalam area yang berventilasi,
wadah harus tertutup dan bersegel sampai bahan siap digunakan, hindarkan dari sumber
penyalaan.
D. Asam klorida (HCl)
KOMPOSISI BAHAN
Bahan 36% berat CAS No.7647-01-0
Batas pemaparan : 5ppm ( 7,5 mg/m3 ) ( TLV-C )
SIFAT:
Bentuk: Cair
Bau: menyengat
Warna: Bening sampai agak kekuningan
Massa jenis : 2.13
Titik didih: 85 oC
Titik lebur : -20oC
Tekanan uap (20oC: 20 mbar
Kelarutan dalam Air (20 oC): terlarut 82,3 g/ 100 m
pH (20 oC) : 1
PENANGANAN:
Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Mata : Bilas dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit
Kulit : Cuci dengan air sebanyak-banyaknya. Segera lepaskan pakaian yang
terkontaminasi.
Tertelan : Bila sadar, beri minum 1 2 gelas untuk pengenceran. Hindari pemanis buatan.
Terhirup : Segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara, berikan pernafasan
buatan atau oksigen korban segera bawa ke dokter.
Tindakan Penanggulangan Kebakaran
Pemadaman api:
Dapat dilakukan dengan pemadam api biasa. Wadah yang terpapar panas dapat di semprot
dengan air agar dingin, tetapi air tidak boleh masuk ke dalam wadah.
Bahaya khusus :
Bila kontak dengan logam akan menghasilkan gas hydrogen yang mudah terbakar
Instruksi pemadam api:
Dapat dilakukan dengan pemadam api biasa. Wadah yang terpapar panas dapat disemprot
dengan air agar dingin tetapi air tidak boleh masuk ke dalam wadah. Pakailah pakaian
pelindung diri dan alat pelindung pernafasan.
Tindakan Terhadap Tumpahan Dan Kebocoran
1. Tumpahan dan kebocoran kecil : Bila kebocoran tidak besar, tutup dengan tanah kering,
pasir kering atau material lain yang tidak terbakar diikuti dengan lembaran plastik untuk
menghindari penyebaran atau kontak dengan air hujan.
2. Tumpahan dan kebocoran besar : Penanganan kebocoran gas atau tumpahan larutan
Hcl harus memakai alat pelindung diri terutama pelindung pernafasan, kulit (badan)
3. Alat pelindung diri : Respirator kimia penyerap HCL atau respirator udara (SCBA),
Kacamata (goggles) atau perisai muka (Full face), gloves (neoprene, nitrile).
PENANGANAN:
Kontak Mata:
Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam kasus terjadi kontak, segera siram mata
dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit. Air dingin dapat digunakan. Dapatkan
perawatan medis dengan segera.
Kontak Kulit :
Dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya selama 15
menit dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Tutupi kulit yang
teriritasi dengan yg sesuatu melunakkan. Air dingin mungkin dapat
digunakan pakaian.cuci sebelum digunakan kembali. benar-benar bersih sepatu sebelum
digunakan kembali. Dapatkan perawatan medis dengan segera.
Kulit Serius :
Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi dengan krim anti-bakteri.
Mencari medis segera
Inhalasi:
Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan.
Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan segera perhatian medis.
Serius Terhirup:
Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Longgarkan pakaian yang ketat seperti
kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. jika sulit bernapas, beri oksigen. Jika korban
tidak bernafas, lakukan pernafasan dari mulut ke mulut.
PERINGATAN:
Ini mungkin berbahaya bagi orang yang memberikan bantuan lewat mulut ke mulut
(resusitasi) bila bahan dihirup adalah racun, infeksi atau korosif. Cari bantuan medis
segera.
Tertelan:
JANGAN mengusahakan muntah kecuali bila diarahkan berbuat demikian oleh personel
medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada korban yang sadar.
Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang.
Dapatkan bantuan medis jika gejala muncul.
8.
Diharuskan menggunakan baju laboratorium, dan juga sarung tangan,terutama saat menuangkan
zat berbahayai.
Mencampur zat-zat kimia. Jangan mencampur bahan kimia tanpa mengetahui sifatreaksinya. Jika
belum tau maka tanyakan pada orang yang lebih kompeten. b.
Tumpahan. Tumpahan asam diencerkan dulu dengan air dan dinetralkan denganmenggunakan
CaCO
3
atau soda abu, dan basa dengan menggunakan asam encer,
setelah itu dipel dan dipastikan bahwa kain pel bebas dari asam atau alkali.Tumpahan minyak
harus ditaburi dengan menggunakan pasir, kemudian disapu dandimasukkan dalam tong sampah
yang terbuat dari logam dan ditutup rapat.e.
Tindakan pertama dalam pertolongan. Untuk bentuk kecelakaan maka perlu diambiltindakan
pertama perlu diambil pada waktu memberikan pertolongan pada
si penderita yaitu: 1) Membawa si penderita ke tempat yang tenang, 2) Apabila pendarahan terja
di pada si penderita usahakan darah yang keluar itu dihentikandengan jalan mengangkat bagian
tubuh yang luka, sehingga yang luka berada diaatas jantung, 3) Usahakan sipenderita terbaring
seleluasa mungkin, 4) Janganmemberikan makanan pada penderita yang pingsan, 5) Segeralah
minta pertolongandokter.
BAB IIIKESIMPULAN
Laboraorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para penggunanya. Dalamhal ini
seorang laboran memegang peranan penting dalam menciptakan suatu laboratorium yangaman.
Akan tetapi, keamanan dan keselamatan dalam laboratorium ini tidak akan efektif tanpaadanya
fasilitas dan tanggungjawab masing-masing pihak yang terlibat baik secara langsungmaupun
tidak langsung dengan laboratorium. Pihak pemborong misalnya, dalam
pembangunanlaboratorium dan pengisian peralatan penunjang harus benar-benar
bertanggungjawab denganmelaksanakan tugasnya sesuai rancang bangun yang telah diyakini dan
disepakati. Sama halnyadengan pemborong dan pihak lain yang tidak secara langsung
berhubungan dengan laboratorium,masyarakat di sekitar lokasi juga punya andil yang cukup
besar dalam hal keamanan dankeselamatan laboratorium. Dengan intensitas pembangunan di
sekitar lokasi laboratorium yangsangat tinggi dapat menyulitkan pengelolaan laboratorium akibat
debu dan aktivitas lain yangdapat memicu api misalnya.Oleh karena itu, keselamatan dan
keamanan laboratorium itu kemungkinan besar akanterwujud dengan adanya kemauan awal dari
semua pihak yang dimotivasi oleh pengaruh positifdari sebuah laboratorium itu sendiri. Dengan
adanya kemauan awal ini maka setiap aktivitasyang bersinggungan langsung maupun tidak
langsung dapat terlaksana dengan baik tanpamemberikan pengaruh yang negatif terhadap
laboratorium.